nama tokoh kagum

4
Nama : Kadek Santiari Dewi Gugus / No : 1 / 126 Ki Hajar Dewantara Sang Pelopor Pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pelopor pendidikan nasional bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda dan mendirikan sebuah sekolah yang bernama Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda, selain itu beliau juga terkenal dengan nama Bapak Pendidikan Nasional. Tak lupa saya teringat akan ajaran beliau yang terkenal yaitu Tut Wuri Handayani( di belakang memberikan dorongan), Ing Madya Mangun Karsa( di tengah menciptakan peluang yang berprakarsa), Ing Ngarsa Sungtulada( di depan memberi teladan). Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara supaya beliau dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Upload: kadek-santiari-dewi

Post on 20-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TUGAS OSPEK UNUD

TRANSCRIPT

Nama: Kadek Santiari DewiGugus / No: 1 / 126

Ki Hajar DewantaraSang Pelopor PendidikanKi Hajar Dewantara adalah tokoh pelopor pendidikan nasional bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda dan mendirikan sebuah sekolah yang bernama Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda, selain itu beliau juga terkenal dengan nama Bapak Pendidikan Nasional. Tak lupa saya teringat akan ajaran beliau yang terkenal yaitu Tut Wuri Handayani( di belakang memberikan dorongan), Ing Madya Mangun Karsa( di tengah menciptakan peluang yang berprakarsa), Ing Ngarsa Sungtulada( di depan memberi teladan).Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara supaya beliau dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.Perjalanan hidupnya diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Beliau menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian beliau bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.Pada tahun 1908, beliau aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.Selain itu kritik pedas yang diungkapkan beliau kepada Belanda, atas perayaan kemerdekaan Belanda dari Prancis dengan memungut sumbangan dari rakyat pribumi melalui media tulisan yang berjudul "Seandainya Aku Seorang Belanda" (judul asli: "Als ik een Nederlander was"), dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan dr. Douwes Dekker, 13 Juli 1913. Yang berisi :"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya". Akibatnya beliau diasingkan ke Pulau Bangka(atas permintaan sendiri), bersama Douwes Dekker dan Tjito Mangoenkoesoemo.Setelah kemedekaan, Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama.Selain itu, tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional dan mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada tahun 1957. Dua tahun kemudian beliau meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana. Jasa-jasa beliau sangat saya kagumi dalam bidang pendidikan karena tanpa beliau bangsa Indonesia akan sangat sulit dalam menuntut ilmu, selain itu beliau yang tidak memandang status dalam mengajarkan pendidikan pada bangsa Indonesia dan rela membuang gelarnya sendiri demi keinginannya dekat dengan kaum pribumi jelata, dan tanpa pendidikan dan keberanian kita akan sulit bersosialisasi dengan seluruh masyarakat dunia, seperti ajaran beliau, dimanaun kita berada baik di belakang, di tengah dan di depan kita masih bisa menjalankan pendidikan dengan sebaik mungkin.