my simple kitchen . . . menulis, bercerita dan belajar...

10
6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 1/10 . . . menulis, bercerita dan belajar baking. My Simple Kitchen Halaman Depan Tentang Blog Kamus Tips Dapur Artikel Islam Koleksi Unik 09 April 2013 Peralatan Baking Selalu dibutuhkan sarana untuk menyalurkan hobi. Hobi memancing, butuh kail. Hobi main bola, pastinya harus ada bola. Begitu juga dengan yang hobi memasak, pasti koleksi alat masaknya bertumpuk di dapur. Tidak terkecuali saya yang senang membuat kue sejak dulu hingga sekarang, setiap melihat alat baking, pasti deh pingin beli. Berikut ini adalah beberapa alat yang sangat membantu saya untuk menyalurkan hobi membuat kue kegemaran saya. 1. Standing Mikser Ini adalah mikser kedua saya. Suatu ketika saya bersama keluarga sedang mencari alat2 rumah tangga di toko alat dapur. Nah, saya iseng bertanya pada pramuniaga harga mikser ( plus dengan dudukannya ) ini. Saat itu belum ada niatan beli, wong mikser di rumah masih bagus. Namun beruntungnya saya, adik saya yang saat itu sudah bekerja dan punya gaji sendiri mau membelikannya untuk saya. Jadilah saya punya mikser dengan dudukan. Mikser dengan dudukan sangat bermanfaat, karena selama menunggu pengocokan, kita dapat mengerjakan hal yang lainnya. Bukan standing mikser ya, tapi hand mikser dengan dudukan. Standing mikser sepertinya identik dengan mikser yang heavy duty deh, he he ... 2. Oven Tangkring Yoen Mintarsih Sleman, Yogyakarta, Indonesia Suka membaca, suka memasak dan gemar menulis. Blog bagi saya seperti buku catatan harian yang akan menuliskan banyak cerita hidup dan apa saja yang bermanfaat. View my complete profile PENULIS 2014 (7) 2013 (38) December (6) November (4) October (2) August (3) July (5) June (2) M ay (2) April (6) Bolu Karamel Tepung Mocaf Nastar Bunga Tepung Mocaf Peralatan Baking Sponge Cake Pandan Keju Bolu Mekar Tanpa Emulsifier Bolu Kukus Mekar Merekah March (3) February (3) January (2) 2012 (58) 2011 (5) ARSIP BLOG bolu mekar (6) cake (21) cake sponge cake (23) cokelat (8) donat (8) keju (8) kudapan dan tradisional (11) kue kering (16) kukus (16) lebaran (6) masakan (2) my story (12) peralatan baking (4) puding (9) ragam artikel (11) KATEGORI Showing posts with label peralatan baking. Show all posts 0 Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

Upload: nguyencong

Post on 05-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 1/10

. . . menulis, bercerita dan belajar baking.

My Simple Kitchen

Halaman Depan Tentang Blog Kamus Tips Dapur Artikel Islam Koleksi Unik

0 9 A p r i l 2 0 1 3

Peralatan Baking

Selalu dibutuhkan sarana untuk menyalurkan hobi. Hobi memancing, butuh kail.

Hobi main bola, pastinya harus ada bola. Begitu juga dengan yang hobi memasak,

pasti koleksi alat masaknya bertumpuk di dapur. Tidak terkecuali saya yang

senang membuat kue sejak dulu hingga sekarang, setiap melihat alat baking,

pasti deh pingin beli. Berikut ini adalah beberapa alat yang sangat membantu

saya untuk menyalurkan hobi membuat kue kegemaran saya.

1. Standing Mikser

Ini adalah mikser kedua saya. Suatu ketika saya bersama keluarga sedang

mencari alat2 rumah tangga di toko alat dapur. Nah, saya iseng bertanya pada

pramuniaga harga mikser ( plus dengan dudukannya ) ini. Saat itu belum ada

niatan beli, wong mikser di rumah masih bagus. Namun beruntungnya saya, adik

saya yang saat itu sudah bekerja dan punya gaji sendiri mau membelikannya

untuk saya. Jadilah saya punya mikser dengan dudukan. Mikser dengan dudukan

sangat bermanfaat, karena selama menunggu pengocokan, kita dapat

mengerjakan hal yang lainnya. Bukan standing mikser ya, tapi hand mikser

dengan dudukan. Standing mikser sepertinya identik dengan mikser yang heavy

duty deh, he he ...

2. Oven Tangkring

Yoen Mintarsih

Sleman, Yogyakarta,

Indonesia

Suka membaca, suka memasak

dan gemar menulis. Blog bagi

saya seperti buku catatan harian yang akan

menuliskan banyak cerita hidup dan apa saja

yang bermanfaat.

View my complete profile

PENULIS

► 2014 (7)

▼ 2013 (38)

► December (6)

► November (4)

► October (2)

► August (3)

► July (5)

► June (2)

► May (2)

▼ April (6)

Bolu Karamel Tepung Mocaf

Nastar Bunga Tepung Mocaf

Peralatan Baking

Sponge Cake Pandan Keju

Bolu Mekar Tanpa Emulsifier

Bolu Kukus Mekar Merekah

► March (3)

► February (3)

► January (2)

► 2012 (58)

► 2011 (5)

ARSIP BLOG

bolu mekar (6)

cake (21)

cake sponge cake (23)

cokelat (8)

donat (8)

keju (8)

kudapan dan tradisional (11)

kue kering (16)

kukus (16)

lebaran (6)

masakan (2)

my story (12)

peralatan baking (4)

puding (9)

ragam artikel (11)

KATEGORI

Showing posts with label peralatan baking. Show all posts

0 Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 2/10

Sebelum punya oven ini, saya pernah punya oven tangkring juga. Tapi yang

pertama dulu jarang dipakai dan kebetulan juga tidak awet. Oven kedua ini

bahannya lebih bagus, sering dipakai dan dirawat sehingga awet. Termometer

ovennya dibeli terpisah, saya mendapatkannya di toko alat bangunan. Termo oven

tersebut adalah spare part oven gas besar, tapi ternyata bisa juga dipakai pada

oven tangkring saya, dengan cara menaruhnya di dasar oven. Sebenarnya ingin

beli termo oven yang lebih kecil-yang mirip stopwatch, namun di daerah saya

nampaknya sulit menemukan benda itu, harus beli lewat penjualan online dan

mungkin harganya lebih mahal.

3. Loyang Tulban

Loyang ini adalah loyang andalanku. Kenapa suka loyang ini ? Karena cake

dijamin matang merata dan tidak khawatir bagian tengah kurang matang. Kan

kalau pakai loyang ini bagian tengahnya nggak ada, he !. Bila pakai loyang kotak

atau bulat, kadang bagian tengah cake belum matang sementara bagian

pinggirnya sudah kelewat matang. Sampai sekarang saya masih suka

menggunakan loyang ini. Maklumlah karena masih termasuk amatir, jadi masih

takut2 kalau cake nya nggak matang merata.

4. Waskom stainless

Waskom stainless punya kelebihan mudah dibersihkan. Berbeda dengan waskom

plastik yang berpori yang memungkinkan lemak tertinggal dan menempel

sehingga menyebabkan kocokan telur tidak mengembang dengan bagus. Oya

menurut banyak testimoni, waskom yang lebar lebih cepat membuat adonan

kental bila dibanding waskom bawaan dari mikser yang bentuknya agak cekung.

5. Cetakan Donat

roti (8)

selai (2)

tape (5)

tips dapur (10)

Ovenku Oven Tangkring

Tip Membuat Butter Cake

Mikser Bosch Compact

Rainbow Cake Kukus

Bolu Mekar Tanpa Emulsifier

Puding Rasa Jeruk dalam Cup

Resep Kue Kering : NastarBunga dan Nastar Keju

TULISAN POPULER BULAN INI

TELADAN TERBAIK

BLOG SAYA

Majalah Islam Asy Syariah

Natural Cooking Club

Joy of Baking

Alam Mengembang Menjadi Guru

SITUS FAVORIT

BAGIAN DARI NCC

NCC BREAD WEEKS

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 3/10

ditulis oleh : Yoen Mintarsih pada 08:04 No comments: Link ke posting ini

label: peralatan baking

Donat adalah termasuk snack favorit di rumah saya. Dulunya saya membentuk

donat dengan tangan, hasilnya bentuk donat kurang rapi. Setelah menemukan

cetakan donat ini, hasilnya menjadi lebih rapi. Saya lebih suka memakai

cetakan yang ukuran besar sehingga bagian pinggir donat tetap mulus dan tidak

terpotong. Semakin ke sini karena rajin baca-baca, mendapat ilmu baru dari

webnya NCC cara mencetak donat dengan pralon stainless. Nah, meniru cara itu

saya sering juga menggunakan cutter cookies bundar untuk membolong donat.

6. Loyang Kue Kering

Loyang pendek ini biasanya hanya keluar menjelang lebaran untuk membuat

kue kering. Di luar waktu itu jarang digunakan. Oya, satu dari loyang-loyang ini

saya gunakan untuk mengamalkan ilmu pasir. Kebetulan ukuran luasnya sama

dengan oven. Caranya : taruh pasir di loyang secara merata, letakkan di dasar

oven. Nah, dengan bantuan rak pasir ini panas oven akan lebih merata dan kerja

oven semakin baik.

Begitulah cerita saya seputar alat2 perbakingan. Saran saya sebaiknya belilah

alat-alat yang memang bermanfaat, penggunaannya efektif atau memang sering

kita gunakan. Pertimbangkan juga apakah alat bisa awet disimpan dalam waktu

lama. Apalagi kalau membuat kuenya untuk konsumsi sendiri saja, tentunya

banyak alat-alat yang akan tersimpan lama dan resikonya rusak tak terpakai.

Pertimbangkan juga apakah harga alat sebanding dengan manfaat yang akan kita

ambil. Jangan terburu-buru membeli alat yang kita lihat, hingga suatu saat kita

menemukan yang lebih bagus dan akhirnya alat lama jadi nggak kepakai dan

rusak. Pengalaman saya sendiri banyak alat yang dibeli, tapi tidak rajin

digunakan, akhirnya hanya disimpan saja.

Akhir kata, happy cooking, happy baking !

salah satu loyang untuk rak pasir

Recommend this on Google

2 4 F e b r u a r y 2 0 1 3

Mikser Bosch Compact

NCC CHEESE WEEKS

SENSUS PENDUDUK NCC

Join this sitew ith Google Friend Connect

Members (5)

Already a member? Sign in

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 4/10

Bermula dari kegemaran membuat donat dan selalu menguleni dengan tangan,

timbul keinginan saya untuk membeli mikser yang bisa menguleni adonan

roti/donat. Menguleni adonan dengan tangan sebenarnya tidaklah sulit tapi harus

meluangkan tenaga dan waktu untuk itu. Karena itulah saya memutuskan

untuk membeli standing mikser ( heavy duty mixer ) yang bisa membantu

pekerjaan “menguleni adonan”. Ulasan berikut ini sengaja saya tulis, supaya

bisa dijadikan tambahan referensi bagi yang sedang memilih-milih mikser .

Dari banyak review tentang mikser heavy duty, mikser Bosch dikenal tangguh

untuk menguleni adonan roti. Dari 2 tipe yang banyak dijual di Indonesia : Bosch

Universal ( 800 watt ) dan Bosch Compact ( 500 watt ), pilihan saya jatuh pada tipe

yang kedua yaitu Bosch Compact tipe MUM 4405. Walaupun saat itu tidak banyak

testimoninya di Indonesia ( kebanyakan saya lihat dari website luar negeri ),

akhirnya saya pilih tipe ini dengan pertimbangan : harga terjangkau oleh saya,

wattnya tidak terlalu besar dan kapasitasnya sesuai untuk rumah tangga

maupun usaha kecil.

Mikser ini dilengkapi dengan mangkuk adonan ( plus penutup ), beating whisk,

stirring whisk dan dough hook. Dilengkapi dengan 4 pengatur kecepatan dengan

daya stroom 500watt ( tertulis di kemasannya ). Namun pada kenyataannya,

konsumsi daya saat mikser beroperasi tidak lebih dari 100 watt.

Berikut ini ulasan singkat dengan masing-masing pengocok/pengaduk :

ukuran mikser Bosch bila dibandingkan dengan hand mikser saya

cekungan pada waskom untuk menuang adonan

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 5/10

1. Beating Whisk

Untuk mengocok adonan ringan seperti sponge cake , whipcream dan putih telur.

Mengocok adonan sponge cake, 4 butir telur ( plus gula pasir ) dengan kecepatan

maksimal - speed 4, adonan dapat kental dalam waktu sekitar 8-9 menit.

Sedangkan konsumsi daya saat mikser beroperasi dengan speed 4 ini kurang

lebih 85 watt. Pernah mikser ini saya coba untuk mengocok adonan bolu mekar,

dibutuhkan waktu sekitar 15 menit.

2. Stirring Whisk

Stirring whisk digunakan untuk adonan sponge cake mengocok buttercream atau

buttercake. Selain itu juga untuk kukis/pastry ringan. Bila membaca buku

petunjuknya, untuk cake-buttercake disarankan untuk memasukkan semua

bahan ke dalam mangkuk dan kemudian dikocok dengan speed 3. Namun saya

sendiri belum pernah mencoba metode ini. Saya masih menggunakan cara :

mentega dikocok hingga lembut, kemudian gula kastor/gula pasir dikocok hingga

berwarna pucat baru masuk telur satu persatu dan kemudian masuk bahan2

yang lain.

Beberapa kali mencoba membuat buttercake, di awal2 pengocokan mentega

malah menempel di wisk-nya. Bisa jadi karena yang dikocok menteganya cuma

sedikit. Baru setelah gula masuk, pengocokan menjadi lebih efisien.

Untuk kukis harus diperhatikan benar waktu pengocokan, supaya adonan

mentega dan gula tidak mengembang berlebihan. Saya sendiri lebih suka

menggunakan spatula kayu untuk mengocok adonan kue kering. Nggak ribet

menyiapkan mikser dan tidak khawatir adonan mentega-gula terlalu

mengembang.

3. Dough Hook

Dough hook ini digunakan untuk menguleni adonan ragi misal donat atau roti.

adonan sponge cake ( tanpa emulsifier )

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 6/10

Selain itu dough hook juga disarankan untuk adonan cookies dan pastry yang

berat/liat. Sesuai dengan banyak testimoni, mikser ini memang terbukti

tangguh untuk menguleni adonan roti. Hingga adonan kalis elastis mikser ini

tidak panas sama sekali. Adonan donat 300-400 gr terigu, bisa kalis selama 8-10

menit. Penggunaan dough hook ini dianjurkan maksimal dengan speed 2.

Konsumsi daya dengan speed 2 ini kurang lebih 35 watt.

Selain itu mikser ini dilengkapi dengan electronic safety control untuk

melindungi motor dari kelebihan beban kerja. Artinya bila mesin sudah overload

maka mesin akan berhenti beroperasi. Solusinya matikan mikser, biarkan

mesin dingin maka mikser siap beroperasi kembali. Ini bermanfaat untuk

mencegah mikser bekerja overload tanpa kita sadari. Saya sendiri belum pernah

mengalami overload karena pemakaian hanya sebatas konsumsi sendiri saja.

Oya, ada satu hal yang saya perhatikan selama menggunakan mikser ini. Saat

mengaduk adonan sponge atau roti dan adonan mulai kental/berat, lengan

pengaduk sedikit turun naik ( seperti mengangguk-angguk ). Saya tidak tahu

apakah hal tersebut riskan untuk mikser ini. Mungkin perlu ditanyakan pada

pabriknya apakah ini menunjukkan kurang fix nya pengunci posisi lengan.

Sesuai dengan tujuannya untuk membantu menguleni adonan roti dan donat,

sejauh ini kinerja mikser memuaskan. Untuk membuat sponge cake juga oke.

Untuk awet tidaknya mungkin baru bisa menuliskan reviewnya beberapa tahun

lagi. Dan karena saya baru sekali ini mempunyai standing mikser, jadi tidak

banyak yang bisa saya tuliskan mengenai perbandingannya dengan merk lain.

Kalau dibandingkan dengan handmixer saya, untuk adonan sponge cake

keduanya oke dan bisa diandalkan. Tapi hand mikser punya kelebihan yaitu bisa

mengocok adonan di waskom yang lebih lebar, jadi enak pas meng 'aduk balik'

adonan dengan spatula. Waskom bawaan mikser hampir semuanya berbentuk

cekung, jadi kalau mau 'aduk balik' agak sulit. Sedangkan untuk mengocok

buttercream ( mentega dan gula halus ) saya lebih suka menggunakan

handmixer, karena kalau menggunakan mikser ini mentega dan gula kok malah

lama nyampurnya, hanya menempel di pengaduknya saja dan berputar2. Bisa jadi

karena adonannya sedikit. Kalau buttercream dalam jumlah banyak mungkin

lebih efisien, tapi saya belum pernah mencoba, karena membuat adonan masih

untuk konsumsi sendiri. Yang paling nyata bedanya adalah kemampuannya

mengaduk adonan roti. Handmixer saya akan langsung panas kalau untuk

mengaduk roti.

Sebelum membeli mikser ini saya juga baca2 review mikser di beberapa

situs/blog antara lain A Note of Baking and Food, Cake fever.com dan From Ida's

Kitchen. Sedangkan di Kapilo0o’s Weblog saya mendapatkan pelajaran bagaimana

menghitung konsumsi listrik alat elektronik di rumah kita.

Mikser ini kebanyakan dipakai di Eropa sehingga di Indonesia masih jarang kita

temukan reviewnya. Karena itu saya sarankan untuk mengunjungi situs luar

negeri, agar lebih banyak info dan bisa melihat langsung videonya. Sebagai

contoh di situs ini, ada review dari pengguna Bosch Compact. Atau perbandingan

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 7/10

ditulis oleh : Yoen Mintarsih pada 14:45 10 comments: Link ke posting ini

label: peralatan baking

antara Bosch Universal dan Bosch Compact di situs ini.

Semoga bermanfaat dan selamat berburu mikser !

Recommend this on Google

2 7 N o v e m b e r 2 0 1 2

Ovenku Oven Tangkring II

Masih ada cerita tentang oven tangkringku. Oven satu-satuny a y ang say a puny a. Oven

y ang semakin lama kukenal, semakin kutahu apa y ang dia butuhkan. Selain harus

mengenali cara kerjany a, harus tahu juga kelengkapanny a agar bisa digunakan dengan

maksimal.

Ketika dibeli, oven ini dilengkapi dengan 2 loy ang dan satu rak kawat ( seperti gambar ).

Ukuran loy ang dan rakny a pas sekali dengan luas ovenny a. Rak ini berfungsi untuk

menaruh loy ang adonan saat dipanggang.

Masalahny a, hany a ada satu rak saja. Sementara saat membuat roti ataupun cake dengan

jumlah agak bany ak, dibutuhkan 2 rak untuk menaruh loy ang di bagian atas dan bawah.

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 8/10

ditulis oleh : Yoen Mintarsih pada 19:46 No comments: Link ke posting ini

label: peralatan baking, tips dapur

Kenapa harus pakai rak kawat ? Kenapa tidak pakai loy ang saja? Rak ini terny ata tidak

bisa digantikan oleh loy ang, karena loy ang y ang ukuranny a sama dengan oven akan

menutupi jalanny a panas y ang berasal dari bagian bawah belakang oven. Sedangkan rak

kawat ini memungkinkan kita menaruh loy ang adonan tanpa menghalangi jalanny a

panas dari bawah.

Dan terny ata tidak mudah mencari rak kawat tambahan untuk oven ini. Suatu kali di

facebook, say a temukan produsen loy ang y ang menerima pesanan sesuai keinginan

pembeli. Setelah kontak dengan penjual, say a kirimkan gambar rak ini untuk dibuat.

Say a berpikir bisa pesan 3 buah loy ang saja. Tapi beberapa hari kemudian, say a

diberitahu bahwa minimal pemesanan satu lusin. Wah, kalau satu lusin terlalu bany ak.

Akhirny a say a batal beli.

Hingga saat ini say a belum tahu di mana harus membeli rak kawat ini. Untuk

memanggang dengan 2 tingkat sekaligus sementara say a gunakan loy ang y ang

ukuranny a sedikit lebih kecil dari luas oven, tapi masih bisa nangkring pada tatakan di

kiri kanan oven. Kebetulan di rumah ada satu loy ang dengan ukuran y ang sesuai.

Untuk sementara ini masalah masih bisa teratasi, dan oven tangkring dapat difungsikan

dengan maksimal.

Recommend this on Google

2 3 A p r i l 2 0 1 2

Ovenku Oven Tangkring

Sebenarnya sejak dulu saya selalu ingin membuat kue yang dipanggang. Apalagi

kalau pas baca resep dan lihat gambarnya, ngiler deh !. Tetapi karena tidak punya

oven ( oven tua sudah jadi rongsokan, he ) akhirnya yang dibuat selalu kue-kue

yang dikukus. Menjelang lebaran beberapa tahun lalu, saya kembali bersemangat

untuk membuat kue kering sendiri, sehingga keinginan membeli oven kembali

muncul. Sebenarnya ingin memiliki oven listrik, namun hasil survey ke

beberapa toko menunjukkan bahwa oven listrik membutuhkan daya listrik yang

tinggi. Sangat riskan untuk dipakai di rumahku yang daya listriknya rendah.

Bisa-bisa pas lagi memanggang kue, lampu di rumah padam semua.

Keputusannya, lupakan sejenak keinginan untuk memiliki oven listrik, pilihan

beralih pada oven gas

Oven manual atau oven kompor atau saya juga ikut senang menyebutnya dengan

oven tangkring, harganya jauh lebih murah dibanding oven listrik. Selain itu,

tidak khawatir tegangan listriknya anjlok.

( update 2/4/2013 ) Oven saya ini - seperti dalam gambar adalah model no.4.

Ukuran luarnya kurang lebih 40cmX40cm, sedangkan loyang yang bisa masuk

berukuran antara 24-26 cm persegi.

Oven ini dilengkapi termometer tempel pada bagian atas dinding kaca. Pada

oven tangkring sedang memanggang brownies

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 9/10

Older PostsHome

Subscribe to: Posts (Atom)

ditulis oleh : Yoen Mintarsih pada 06:30 24 comments: Link ke posting ini

label: peralatan baking, tips dapur

awal-awal pemakaian, kue yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan.

Kematangannya tidak sempurna, bagian luar terlalu gosong, sedangkan bagian

dalam masih mentah. Dari yang saya baca di internet, ada termometer yang

bentuknya seperti jam untuk melengkapi oven kompor seperti ini. Karena

termometer jam itu harus dibeli lewat internet, akhirnya saya membeli

termometer serupa yang merupakan spare part dari oven gas besar. Termometer

tersebut saya letakkan di dasar ovenku. Dengan adanya termometer ini, terlihat

bahwa termo bawaan tidak berfungsi maksimal. Saat proses memanggang, jarum

termometer oven berhenti pada suhu 150 derajat, padahal suhu dalam ruang aven

semakin naik.

Hal lainnya lagi adalah dengan adanya termo pada dasar oven, rak oven yang

tadinya 3 lapis berkurang menjadi 2 saja yaitu lapis tengah dan paling atas.

Untuk membuat roti manis dengan terigu 250 gr pas sekali satu kali panggang (

dengan 2 loyang ). Begitu juga dengan dengan kue kering, sekali oven hanya bisa

2 loyang. Kalau untuk memanggang bolu atau brownies bisa ditaruh di tengah (

seperti tampak pada gambar ).

Karena rak paling bawah hampir tidak pernah difungsikan, bagian ini bisa kita

gunakan saja untuk menaruh rak pasir. Rak pasir bermanfaat untuk mengatasi

panas oven yang kurang merata. Caranya : gunakan loyang pendek ( misal :

loyang kue kering ) taruh pasir, ratakan, taruh loyang di dasar oven. Saya

mendapat ilmu pasir ini dari milis NCC. Gambar rak pasir saya bisa dilihat di sini

ya.

Karena oven ini menggunakan api kompor gas sebagai sumber panasnya kita

harus pintar-pintar memonitor api kompor dan suhu pada termometer, agar suhu

tidak naik kebablasan, atau malah terlalu rendah sehingga kue lama matangnya.

Menurut saya, untuk memanggang kue dengan oven manual seperti ini kita

harus tahu karakter dari masing-masing oven. Bisa jadi suhu dan waktu yang

dibutuhkan untuk memanggang kue berbeda dari yang tertulis pada resep.

Oven seperti ini ada dua model, yaitu model "putaran hawa" dan model "tempat

arang". Untuk tipe pertama terdapat beberapa lubang di bagian atap untuk

membuang panas dari dalam oven. Saat putaran hawa ini kita tutup, maka suhu

di dalam oven akan lebih cepat naik. Saat kita membukanya, hawa panas akan

dibuang Jadi prinsipnya suhu oven bisa diatur melalui api kompor dan lubang

putaran hawa ini.

Sedangkan tipe kedua, yaitu model "tempat arang" pada bagian atas terdapat

cekungan untuk tempat arang untuk sebagai api atas. Oven saya ini adalah

model putaran hawa, jadi memang tidak bisa dipakai untuk membuat kue dengan

panas api atas seperti lapis legit atau bika ambon.

Itulah cerita seputar oven tangkring. Di tengah bermunculannya alat2

perbakingan yang semakin canggih, oven ini masih paling pas di hati. Masih

tangguh dan oke hingga sekarang. Menjadi partner setia membuat jajanan dan

kue-kue.

Recommend this on Google

6/29/2014 My Simple Kitchen: peralatan baking

http://kayumanisku.blogspot.com/search/label/peralatan%20baking 10/10

Simple template. Powered by Blogger.