musik angguk sripanglaras kulonprogodigilib.isi.ac.id/2776/5/jurnal skripsi - erwin ardi...,...

22
MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGO Oleh : ERWIN ARDI PRATAMA 1210456015 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 ETNOMUSIKOLOGI JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGO

Oleh :

ERWIN ARDI PRATAMA

1210456015

TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 ETNOMUSIKOLOGI

JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2017

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 2: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

2

MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGO

Oleh Erwin Ardi Pratama

Jurusan Etnomusikologi, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

INTISARI

Kesenian Angguk Sripanglaras Kulonprogo merupakan

Kesenian rakyat yang berada di Kabupaten Kulonprogo. Kelompok

Kesenian ini mempunyai managemen, bibit regenerasi sampai

kreativitas tersendiri dalam kesenian Angguk Sripanglaras.

Kreativitas merupakan suatu aspek dari kualitas manusia yang saat ini

sangat berperan penting di dalam menunjang pembangunan bangsa

dan negara Indonesian yang sedang mengalami permasalahan-

permasalahan yang kompleks, sebab dengan kreativitas akan

memiliki kemampuan, adaptasi kreatif dan kepiawaian yang

imajinatif, sehingga manusia akan mampu mencari penyelesaian

masalah dengan cara yang baru didalam mengikuti perubahan-

perubahan yang terjadi yakni akan terus bergerak kearah kemajuan

untuk tidak hanyut dan tenggelam dalam persaingan antar bangsa dan

negara terutama di era globalisasi ini.

Instrumen kesenian Angguk menggunakan kendang, bedug,

rebana, dan vokal. Musik pengiring yang digunakan lebih dominan

pada tempo ritmis. Gerak tari Angguk mengikuti syair, ritme kendang

dan ritme bedug yang dimainkan. Penari biasanya mengikuti ritme

kendang, namun beberapa bagian ritme kendang mengikuti motif

gerak tarinya.dengan ciri yang menarik, yakni dengan mengikuti

selera pasar pada zaman sekarang, mengaransmen dan juga

menambahkan instrument untuk menambahkan ragam musik yang

dibawakan, tetapi tidak meninggalkan pakemnya. Bentuk peranan

yang terdapat dari Kesenian tersebut sampai bentuk kekompakan

serta kreatifitas penyajian atau musik membuat Kesenian Angguk

Sripanglaras Kulonprogo mendapatkan prestasi tingkat Nasional

maupun Mancanegara.

Kata Kunci: Kreativitas, Kulonprogo, Musik, Kesenian Angguk

Sripanglaras.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 3: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

3

MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGO

By Erwin Ardi Pratama

Ethnomusicology department, Institute of art Yogyakarta

ABSTRACT

Angguk Sripanglaras Kulonprogo is a folk art that is in Kulonprogo Regency.

This art group has management, regeneration seeds to its own creativity in the art of

Angguk Sripanglaras. Creativity is an aspect of human quality that currently plays an

important role in supporting the development of Indonesian nation and country that

are experiencing complex problems, because with creativity will have the ability,

creative adaptation and imaginative expertise, so that people will be able to find a

solution Problems in a new way in following the changes that occur that will continue

to move towards progress not to drift and sink in the competition between nations and

countries, especially in this era of globalization.

instruments that used by Angguk Sripanglaras are kendang, drum,

tambourine, and vocals. The companion music used is more dominant in rhythmic

tempo. The dance movement Angguk follows the lyrics, the drum rhythm and the

drum rhythm being played. Dancers usually follow the rhythm of kendang, but some

parts of kendang rhythm follows the motion of the dance. with interesting traits,

namely by following the market tastes of today, arranging and also add an instrument

to add variety of music sung, but did not leave the basic. Form of the role that existed

from the Arts until the form of cohesiveness and creativity of presentation or music

make Angguk Sripanglaras Kulonprogo get the achievement of National and Abroad

level.

Keywords: Creativity, Kulonprogo, Music, Angguk Sripanglaras.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 4: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

4

I

Kesenian Angguk merupakan salah satu dari kesenian rakyat yang ada di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Angguk merupakan tarian yang diiringi oleh musik,

berada di Kabupaten Kulon Progo. Kesenian ini memiliki hubungan erat dengan

upacara-upacara tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat

khususnya di Dusun Pripih, Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon

Progo. Pada mulanya kesenian Angguk ditarikan oleh laki-laki dengan jumlah penari

yang selalu genap, dengan jumlah penari minimal 12 orang. Sebelum dimulainya

pertunjukan Angguk putra melakukan ritual. Ritual dipimpin oleh seorang pawang.

Pada awal perkembangannya Angguk ditarikan oleh penari putra dengan gerak dan

alat musik sederhana. Berfungsi sebagai syiar agama Islam berupa shalawatan yang

berisikan syair puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam pelaksanaannya

pertunjukan ini menggunakan sesaji. Hal ini menandakan bahwa masyarakat masih

percaya akan kekuatan lain yang ada di luar diri mereka. Dengan adanya sesaji

diharapkan acara pementasan Angguk dapat berjalan lancar. Mereka percaya bahwa

sesaji tersebut merupakan sarana memanjatkan doa kepada dhanyang atau penguasa

alam ghaib desa setempat. Kesenian Angguk lebih dikenal dengan ciri ndadi atau

trance. Trance tersebut terjadi karena adanya roh halus yang masuk ke dalam tubuh

penari yang hadir melalui sesaji dan doa-doa. Religi adalah keyakinan, kepercayaan

akan sesuatu yang “ada” di luar alam kehidupan nyata manusia yang mempengaruhi

perikehidupannya. Maka religi di samping menyangkut asas-asas kepercayaan dan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 5: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

5

keyakinan, juga berhubungan dengan “Tuhan”, mahluk halus, alam, dan kekuatan

gaib.1

Pada perkembangan selanjutnya, dikarenakan banyak anggota Angguk putra

yang memiliki aktifitas lain dan banyak yang bekerja di luar kota sehingga waktu

buat proses sangat sedikit, akhirnya kelompok Angguk putra terancam bubar. Seiring

dengan perkembangan zaman, maka kebudayaan pun mengalami perubahan. Pada

perkembangan Angguk mulai kurang diminati masyarakat. Oleh karena itu Sri

Wuryani selaku pelatih Angguk merasa prihatin dan tergugah untuk melestarikan

kesenian Angguk agar tetap berkembang dan diminati masyarakat luas. Sri Wuryani

akhirnya mempunyai ide untuk membentuk Angguk yang dimainkan oleh penari

perempuan, dan berfungsi sebagai hiburan.2 Perubahan fungsi tersebut mengandung

konsekuensi untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan zaman.

Setiap kebudayaan memiliki ragam kesenianya masing-masing atau dengan

kata lain dapat dilakukan bahwa “seni” terdapat dalam tiap peradaban manusia.

Kesenian tidak pernah lepas dari masyarakatnya, sehingga sebagai salah satu bagian

yang penting dari bentuk kebudayaan. Kesenian adalah bentuk ungkapan kreatifitas

dari kebudayaan itu sendiri.3 Kesenian sendiri merupakan kreasi ataupun ketrampilan

yang dicapai dalam pengalaman yang memungkinkan kemampuan untuk menyusun,

menggunakan secara sistematis dan intensional sarana-sarana fisik agar memperoleh

hasil yang ditangkap secara intuitif maupun kognitif.4 Sebuah karya seni dalam hal ini

tidak merujuk pada produk alam melainkan hanya merujuk pada artefak. salah satu

1 Sumaryono, 2011, Antropologi Tari, Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun Pripih Kulonprogo, 22 Maret 2017. Diijinkan

untuk dikutip. 3Umar Kayam, Seni Tradisi, Masyarakat(Jakarta: PT. Sinar Harapan, 1981) 38-39. 4Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005) 987.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 6: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

6

alasan untuk menyatakan hal ini adalah ”frase” karya seni dimana ada seseorang yang

mengerjakan sesuatu sebelum sesuatu itu menjadi sebuah karya.5 Berdasarkan

pernyataan-pernyataan di atas, sebuah karya seni tidak hanya suatu manifestasi gerak,

nada, goresan kuas, untaian kata, akan tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

dan bukan hanya sekedar kegunaan yang bersifat praktis.

Kesenian Angguk Sripanglaras adalah salah satu kelompok dari beberapa

kesenian tradisional khususnya Angguk yang tumbuh besar dan berkembang di

daerah Kulonprogo, yang dipimpin atau diketuai oleh Surajio. Terbentuknya

kelompok Angguk Sripanglaras pada tanggal 01 Januari 2001, sementara kelompok

Angguk Sripanglaras telah bekerjasama dengan Dinas Budaya Pariwisata Pemuda

dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo. Kesenian Angguk adalah kesenian

tradisional yang unik dan perlu untuk dilestarikan. Diharapkan, kesenian tersebut

mampu kembali meningkatkan gairah masyarakat kepada kesenian tradisional daerah.

Pihaknya sendiri akan serius untuk melakukan pembinaan dan mengembangkan

kesenian, khususnya yang dimiliki oleh masing-masing kelompok kesenian di

Kulonprogo. Seperti sudah garis nasib, kesenian tradisional cenderung semakin

menipis peminatnya.

Karakter Angguk Sripanglaras yang membuat tertarik sepertihalnya pemain

yang diambil dari murid-murid Sekolah Luar Biasa, memberikan latihan kepada

generasi yang baru, di samping itu sipenulis tertarik dengan bertambahnya instrumen

yang di pakai yaitu kendang jaipong, keyboard dan saron (gamelan) untuk

mengaransemen lagu dalam pertunjukan Angguk Sripanglaras, oleh karena itu dengan

5Marcia Muelder, Persoalan-persoalan Dasar Estetik (Jakarta:Salemba Humanika, 2010) 20.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 7: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

7

menciptakan cara metode seperti itu akan jauh dari bubarnya kelompok Sripanglaras.

Berangkat dari kekhawatiran akan punahnya kesenian tradisional asli daerah, para

penggiat budaya yang tergabung dalam Sanggar Angguk Sripanglaras dari Pripih,

Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo, terus berjuang untuk menunjukan eksistensinya.

Mereka terus berupaya mengenalkan kembali Kesenian Angguk Disisi lain melihat

ketertarikan yang lain yaitu antusias anggota Sripanglaras sangat berupaya

mengembangkan kesenian Angguk tersendiri, karena Angguk Sripanglaras dapat

bertahan lamanya hingga saat ini setelah dibentuknya atau fokus pada kesenian

Angguk. Bahkan anggotanya terdapat dua generasi antara kelompok yang tua dan

kelompok yang muda.6

Ditinjau dari penjabaran di atas maka ada beberapa hal yang menjadi rumusan

masalah. Bagaimana bentuk penyajian musiki Angguk Sripanglaras Kulonprogo dan

apa fungsi musik Angguk Sripanglaras Kulonprogo.

II

Kesenian Angguk diperkirakan muncul sejak jaman penjajahan Belanda, yang

digambarkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan setelah panen padi atau

hasil panen tanaman lainya. Kesenian yang berasal dari Kulonprogo ini adalah

pengembangan dari kesenian Dolalak yang berasal dari Kabupaten Purworejo,

Provinsi Jawa Tengah, bisa saja terjadi perpaduan budaya di wilayah tersebut.

Menurut cerita, istilah Dolalak diambil dari modus (tangga nada) diatonis Barat, Do

Re Mi Fa Sol La Si. Melihat urutan tangga nada tersebut, maka nada Do dan La

merupakan asal mula kesenian Dolalak, belum jelas siapa pihak yang membawa,

6Wawancara dengan Surajio di Dusun Pripih Kulonprogo, 22 Maret 2017. Di ijinkan untuk

dikutip.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 8: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

8

mengkreasikan, dan kemudian mempopulerkan kesenian Dolalak tersebut hingga

pada akhirnya bisa berbentuk kesenian Angguk dan diakui sebagai salah satu

kebudayaan Kabupaten Kulonprogo. Kata Anggguk ini diambil dari gerakan para

penari yang mengangguk-anggukan kepalanya. Gerakan kesenian Angguk pada

awalnya terinspirasi dari gerakan baris-berbaris serdadu Belanda. Maka tidak

mengherankan jika kostum yang dipakai oleh para penari ini juga mirip dengan

seragam serdadu Belanda, bedanya para penari pakai celana pendek bukan celana

panjang. Keistimewaan kesenian Angguk adalah memadukan unsur Islam, Barat

(Belanda), dan Timur (Yogyakarta). Terlihat pada gerakan para penari yang meniru

gerakan baris-berbaris yang dilakukan oleh para serdadu militer pada zaman

Belanda.7

Kesenian Angguk memiliki beberapa bentuk tarian Angguk dan pemainnya,

berikut adalah Jenis-jenis tarian Angguk yang ada didalamnya tari ambyakan

merupakan tari Angguk yang dimainkan oleh banyak penari, pada dasarnya semua

penari keluar menari di panggung. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu:

Tari Bakti, Tari Srokal dan Tari Penutup.

Tari pasangan merupakan tari Angguk yang dimainkan secara berpasangan.

Pada kategori ini ciri-cirinya adalah terdapatnya sepasang penari sebagai pemeran

utamanya, kalaupun pada awalnya seluruh penari ikut berjoget, namun nantinya

tinggal sepasang penari saja yang tampil dengan perannya. Tari pasangan ini terdiri

dari delapan macam, yaitu: Tari Mandaroka, Tari Kamudaan, Tari Cikalo Ado, Tari

7http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/03/tari-angguk-tarian-daerah-yogyakarta.html

diakses pada tanggal 20 Maret 2017.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 9: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

9

Layung-layung, Tari Intik-intik, Tari Saya-cari, Tari Jalan-jalan dan Tari Robisari.8

Penamaan tari tersebut berdasarkan Syair lagu.

Sanggar Angguk Sripanglaras saat ini beranggotakan sebanyak 147 orang,

sebagian besar dari masyarakat di sekitar Kulonprogo khususnya daerah Pripih, dan

juga mengajarkan kesenian Angguk kepada anak sekolah dan para warga agar

generasi muda mencintai kesenian Angguk sehingga dapat mengembangkan potensi

dan melestarikan kesenian Angguk di daerah tersebut. Sekarang ini Angguk

Sripanglaras sering dipentaskan di acara hajatan khitanan, pernikahan dan nadzar,

dalam perkembangannya Angguk Sripanglaras bukan sebagai sholawatan, akan tetapi

lebih berperan sebagai sarana hiburan yang memberikan kepuasan kepada

masyarakat. Pertunjukan Angguk Sripanglaras sering ditanggap untuk acara pelepas

nadzar. Terjadinya suatu nadzar bermula dari musibah yang menimpa anggota

keluarga seperti halnya sakit, nadzar juga dapat dikarenakan tercapainya suatu cita-

cita. Pertunjukan Angguk yang dipentaskan atau ditanggap sebagai pembayar hutang

tersebut merupakan kepuasan batin karena terpenuhinya janji yang telah diucapkan

sipenanggap (yang punya hajat).

Perilaku masyarakat yang nanggap berbagai bentuk kesenian tersebut

mestinya dibenarkan dengan tanpa mengurangi pelestarian kesenian dan kebudayaan.

Namun ironisnya, berbagai perhelatan besar yang diselenggarakan baik perorangan

maupun kelompok masyarakat tersebut disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu

yang hanya memanfaatkan situasi perayaan dengan bentuk perjudian, mabuk-

mabukan dan lain sebagainya. Tradisi ini melekat tahun-ketahun tidak mengalami

8http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/03/tari-angguk-tarian-daerah-yogyakarta.html

diakses pada tanggal 20 Maret 2017.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 10: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

10

kemunduran tetapi justru dari waktu kewaktu semakin berkembang. Tidak hanya

orang tua saja yang bersimpati pada kegiatan tersebut, namun sudah merambah

merasuki jiwa generasi muda yang masih bersetatus pelajar, seiringnya bergesernya

waktu semakin meresahkan masyarakat, walaupun belum sepenuhnya dan belum

sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya dan juga melaksanakan acara-acara

slametan tersebut, dapat dikatakan sebagai penganut Islam abangan. Sebagaimana

telah dikatan oleh Geertz bahwa ia membedakan empat tipe utama Islam abangan

yang antara lain: (1) masih melaksanakan slametan yang berpusat sekitar krisis-krisis

dalam kehidupan kelahiran, sunatan, perkawinan, dan kematian; (2) masih

menjalankan slametan yang menyangkut integrasi sosial desa, bersih desa

(membersihkan desa dari roh-roh jahat); (3) slametan yang berkaitan dengan hari-hari

besar Islam, kelahiran nabi Muhammad, akhir bulan puasa, Idul Qurban, dan lain

sebagainya; (4) Slametan yang diadakan tidak teratur, pada waktu-waktu yang tidak

tentu tergantung kepada peristiwa-peristiwa yang luar biasa sebelum melakukan

perjalanan yang jauh, berpindah tempat tinggal, memakai nama baru, jika ada yang

sakit, yang ada hubungannya dengan sihir, dan lain sebagainnya.9

Anggota Angguk Sripanglaras sampai saat ini menurut Surajio berjumlah 147

anggota. Anggota yang terdaftar dari keseluruhan terdiri dari anak-anak sampai

dewasa. Jumlah anggota pemain yang mengikuti atau tergabung dalam pertunjukan

kesenian Angguk Sripanglaras berjumlah kurang lebih 39 anggota. Jenjang

pendidikan yang masih sekolah anggota kesenian Angguk Sripanglaras mulai dari

9Clifford Geertz, Abangan Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa (Jakarta : Pustaka

Jaya,1989), 538-539.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 11: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

11

yang terkecil pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang kuliah (Mahasiswa).10

Struktur yang terdapat pada kesenian Angguk Sripanglaras ini merupakan hasil dari

kesepakatan kekeluargaan yang selama ini masih terjalin pada keluarga kesenian

Angguk Sripanglaras. Jabatan pengurus sampai semua anggota adalah tugasnya saling

melengkapi dan saling membantu tanpa harus menunggu komando sehingga kegiatan

selama berjalannya Angguk akan menghasilkan yang terbaik.

Mata pencaharian atau bidang usaha anggota kesenian Angguk Sripanglaras

mayoritas wiraswasta. Anggota kesenian Angguk Sripanglaras selain melakukan

aktifitas Angguk bekerja sebagai petani, deres kelapa, dan kuli bangunan. Usaha-

usaha untuk mencari atau menafkahi keluarga demi kebutuhan sehari-hari anggota

tidak tergantung dengan intensitas atau banyaknya pentas dalam tiap

pertunjukkannya, mengingat yang menanggap atau membutuhkan pertunjukan

kesenian Angguk tidaklah banyak atau tiap hari untuk pentas Angguk di Kulonprogo.

Regenerasi yang dihasilkan oleh Sanggar Angguk Sripanglaras terdapat

peningkatan jumlah pemain tiap generasinya. Surajio dan Sri Wuryani tidak henti-

hentinya untuk selalu mengedepankan atau mendidik kedisiplinan serta tanggung

jawab dalam mengelola Sanggar Angguk Sripanglaras, sehingga Surajio selaku ketua

atau pimpinan tidak pernah putus asa dalam memunculkan regenerasi.11

Setiap masyarakat memiliki kehidupan sosial masing-masing yang saling

mementingkan kepentingan bersama dengan rasa gotong royong, kekeluargaan dan

saling tolong menolong antar sesama. Oleh karena itu terlihat jelas bahwa setiap

10Wawancara dengan Surajio di Dusun Pripih Kulonprogo, 22 Maret 2017. Diijinkan untuk

dikutip. 11Wawancara dengan Surajio di Dusun Pripih Kulonprogo, 22 Maret 2017. Diijinkan untuk

dikutip.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 12: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

12

manusia itu tidak dapat hidup sendiri, karena manusia merupakan makhluk sosial

yang akan selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Kehidupan sosial masyarakat

seperti halnya gotong royong tercemin pada masyarakat Pripih. Budaya gotong

royong masyarakat Pripih masih tampak sekali dalam kehidupan sehari-hari, misalnya

dalam membangun sarana ibadah, pembuatan jalan, membantu kegiatan hajatan

penduduk sekitar (rewang) dan lain-lain. Proses sosial di dalam masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari tampak dari setiap individunya. Hal ini terlihat dari masyarakat

yang selalu melakukan hubungan sosial individu lain, atau kelompok-kelompok

tertentu.

Masyarakat mempunyai kehidupan sosial yang memiliki perbedaan antara

masyarakat satu dengan yang lainnya. Hal ini terlihat dari adat istiadat yang berlaku

dalam setiap masyarakatnya. Adanya adat istiadat menjadikan setiap daerah memiliki

keunikan tersendiri dalam kebudayaannya. Adat istiadat merupakan bagian dari

kebudayaan yang biasanya berfungsi sebagai pengatur, pengendali, pemberi arah

kepada perlakuan dan perbuatan manusia di masyarakat.12

Kesenian Angguk Sripanglaras tersebut sedang latihan maupun pentas, cukup

mendapat perhatian dari masyarakat. Mereka berkumpul untuk menyaksikan

pertunjukan tersebut. Melihat kesenian tersebut warga merasa terhibur, pelaku dari

kesenian Angguk Sripanglaras juga sebaliknya. Setelah seharian beraktivitas untuk

bekerja, sebagai pelepas lelah mereka terhibur oleh kesenian Angguk Sripanglaras

tersebut.

12Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (Jakarta: Gramedia, 1982), 2

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 13: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

13

Kehidupan adat istiadat masyarakat pripih dan sekitarnya sangat kental

dengan sifat kebersamaan, kegotong royongan, saling tolong menolong dan saling

toleransi baik sesama warga masyarakat setempat maupun masyarakat yang lain.

Semua jenis kegiatan di segala bidang baik yang bersifat umum maupun individu

selalu terlaksana baik dengan adanya kebersamaan warga untuk saling membantu.

III

Kesenian Angguk Sripanglaras memiliki tari-tarian dengan serentetan pantun

yang menyertainya. Di sini tidak terdapat lakon seperti pada halnya ketoprak dan

wayang orang, namun demikian serangkaian tarian dengan pantun-pantunnya

sebenarnya melukiskan berbagai aspek kehidupan manusia yang telah dijelaskan di

atas. Tujuan dari semuanya itu jelas, yaitu agar di dalam pergaulan hidup ini tercipta

suatu suasana damai, dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pembicaraan

yang kurang senonoh misalnya, kadang-kadang bisa mengakibatkan orang lain

tersinggung, atau malah sakit hati. Jadi lewat pantun tersebut masyarakat

menyampaikan keinginan mereka akan suatu kehidupan yang damai. Disamping

bicara tentang tata pergaulan sosial, anjuran untuk budipekerti yang baik, dalam

pantun-pantun tersebut juga disinggung soal liku-liku percintaan. Dilukiskan pula

disitu karakter berbagai orang akibat dari perpisahan itu, ada diantara mereka yang

terus-menerus meratapi nasibnya tapi ada juga yang sebaliknya, bahkan buru-buru

mencari gantinya. Petuah kepada khalayak untuk tidak suka menyombongkan diri

lantaran keperkasaan serta kelebihan yang dimiliki, juga disiratkan. Selain itu,

pembicaraan mengenai perlunya adaptasi kultural di kalangan generasi tua terhadap

generasi muda disinggung juga, seperti misalnya anjuran agar orang-orang tua mau

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 14: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

14

mengerti terhadap keadaan sekarang, terhadap tingkah laku amak-anak muda jaman

sekarang, terlepas dari soal setuju atau tidak setuju.

Pementasan kesenian Angguk Sripanglaras selalu menekankan akan nasihat

seperti yang terdapat dalam lirik atau syair “Ayo para mudha ambelani nusa

bangsa”. Nasihat ini bertujuan agar masyarakat selalu mentaati setiap ajaran yang

disampaikan agama dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Fungsi kesenian Angguk Sripanglaras sebagai saran hiburan yaitu dalam

pertunjukan Sermo Art Festival karena kesenian Angguk Sripanglaras yang

memeriahkan berbagai acara bagi masyarakat Kulonprogo merupakan sebuah

tontonan yang selalu dinantikan.13 Kesenian Angguk Sripanglaras sebagai kepuasan

estetis diperlihatkan saat kepuasaan merespon musik yang mereka dengarkan saat

para pemain berimprovisasi, hal ini terlihat dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh,

terlihat begitu senang dan puas. Pertunjukan kesenian Angguk dapat memberikan

kesenangan bagi penonton, sorak-sorai dan teriakan penonton ketika menyaksikan

pertunjukan merupakan ungkapan dari rasa senang. Tidak jarang bagi beberapa

penonton meminta lagu yang disukainya terhadap pemain atau penari Angguk

Sripanglaras untuk dinyanyikan dan tidak sedikit dari sekian penonton tersebut

memberi uang saweran terhadap penari Angguk Sripanglaras. Kesenian Angguk

Sripanglaras sebagai respon fisik terhadap sajian kesenian Angguk Sripanglaras

cenderung dengan gerakan tubuh spontanitas tetapi mengikuti irama, namun tentunya

gerak-gerak itu juga merupakan sebuah tarian yang diciptakan pemiliknya atas dasar

kreatifitas yang didasari rasa keindahan. Hal ini sesuai dengan gerakan tari yang

13Hasil observasi pada tanggal 21 Mei 2017 bertempat di Waduk Sermo, dalam acara Sermo

Art Festival.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 15: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

15

meliputi gerak ragawi maupun gerakan jiwa yang tertuang dalam sikap dan gerak

tersebut.

Unsur-unsur kebudayaan yang paling menonjolkan sistem simbolik orang

Jawa adalah bahas, kesenian, agama dan sistem kepercayaan, ritus, ilmu gaib, dan

beberapa pranata dalam organisasi sosialnya.14 Dalam hal ini unsur bahasa adalah

ciri khasnya. Menurut Judistira, kebudayaan lokal adalah melengkapi kebudayaan

regional, dan kebudayaan regional adalah bagian-bagian yang hakiki dalam bentukan

kebudayaan nasional. Pengertian yang luas, Judistira mengatakan bahwa kebudayaan

daerah bukan hanya terungkap dari bentuk dan pernyataan rasa keindahan melalui

kesenian belaka; tetapi termasuk segala bentuk, dan cara-cara berperilaku, bertindak,

serta pola pikiran yang berada jauh di belakang apa yang tampak tersebut.15

Kehadiran kesenian Angguk Sripanglaras dapat menjadi identitas budaya lokal,

karena tumbuh dan berkembangnya suatu kesenian tidak lepas dari peran masyarakat

pemiliknya. Perkembangan itu sejalan dengan perkembangan kreativitas masyarakat

yang akhirnya akan membuahkan ciri khas tersendiri sesuai budaya yang

melingkupinya. Cliford Greertz mengatakan bahwa kebudayaan merupakan pola dari

nilai-nilai atau makna yang terjalin secara menyeluruh dalam simbol-simbol dan

ditransmisikan secara historis.16 Keberadaanya membuat masyarakat dan pemerintah

menghadirkan kesenian Angguk di Kulonprogo dalam beberapa event daerah sendiri

maupun delegasi budaya ke luar daerah sehingga daerah sekitarnya mengakui bahwa

14Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), 428. 15http://www.gurupendidikan.com/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-

unsurnya/ diakses Tanggal 5 Juni 2017. 16Clifford Geertz, Kebudayaan dan Agama, Terj, Francisco Budi Hardiman (Yogyakarta:

Kanisius, 1992), 89.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 16: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

16

kesenian Angguk di Kulonprogo merupakan identitas budaya lokal kususnya di

kabupaten Kulonprogo.17

Penyajian musik kesenian Angguk Sripanglaras mengandung unsur-unsur

musikal, untuk itu, dalam menganalisis secara musikal diperlukan tangga nada. Musik

dalam kesenian Angguk Sripanglaras terdiri dari musik yang berasal dari instrumen

dan musik vokalnya, karena kesenian Angguk Sripanglaras pada umumnya

mengedepankan vokal lagunya. Sementara untuk menganalisis musik yang sebagian

menggunakan instrumen gamelan menggunakan tangga nada pentatonis. Sistem

penotasian yang digunakan pada kesenian Angguk Sripanglaras ada berbagai cara,

mengingat bahwa latar belakang personil berasal dari berbagai disiplin ilmu yang

berbeda. Penggunaan sistem notasi lebih bersifat konseptual, dalam artian lebih

ditempatkan sebagai patokan dasar permainan musiknya. Sistem notasi yang lebih

sering digunakan dan lebih mudah ialah sistem “Ngeng” atau dengan metode

kesepakatan bunyi, penggunaan metode tersebut dinilai lebih efektif.

Berkaitan dengan pola partner yang akan dinotasikan, maka menggunaan

notasi Kepatihan dengan alasan bahwa notasi ini cukup efektif sebagai bentuk

transkripsi pola bentuk, lagu kesenian Angguk Sripanglaras, dan tangga nada yang

digunakan. Penggunaan tangga nada slendro dan tangga nada pelog pada instrumen

saron, dan notasi kepatihan ini cukup popular digunakan untuk penotasian di dalam

karawitan Jawa. Dalam penyajian kesenian Angguk Sripanglaras terdapat musik

vokal yang diwujudkan dalam bentuk nyanyian atau lagu. Bermacam-macam bentuk

lagu itu memiliki fungsi berlainan pula. Pada dasarnya lagu-lagu itu ada yang

17Wawancara dengan Joko Mursito pada tanggal 21 Mei 2017 di Waduk Sremo. Di ijinkan

untuk dikutip.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 17: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

17

berfungsi sebagai pembuka, isi, dan penutup. Untuk itu, dalam analisis musik

khususnya lagu yang digunakan dalam kesenian ini, akan diuraikan berdasarkan

fungsinya dan sekaligus dapat mewakili dari ketiga bentuk lagu atau nyanyian itu

Introduksi

kendang + bedug + rebana

j.kIK jPkIK jPB jIP jCk.C

j.P jCk.C j.P C C jkCkCk.C j.P jCk.C j.P jCk.C j.P C C kCkCkCC kCkCkCC C I gC

Bedug : _ C C C C C C C C _ 4 x 8 ( bersama vokal )

. j.5 j65 3 j23 j.2 j35 6 7 6 5 3 2 3 2 1

manunggaling rasa karsa karya pra wa – no –dya samya beksa

j.1 j21 jy1 j22 j.1 j22 j.4 5 j65 j.4 2 j11 j.2 3 2 1

seblak sampur lan kirig minangka tanda pra wa nodya siaga ing beksa

Buka kendang j.jjkIK jPjjjjjjjjjk=IK jPB berikutnya disambung dengan rebana dan bedug yang

ditabuh seperti notasi di atas secara bersamaan atau unisono. Motif tabuhan ini dibuat

sigrak atau kencang sebagai awal penari memasuki tempat pertunjukan atau

panggung. Bentuk sigrak tersebut untuk menarik perhatian penonton bahwa

pertunjukan Angguk Sripanglaras akan segera dimulai. Setelah tabuhan unisoun

disambung tabuhan bedug seperti notasi di atas sebagai ater-ater atau tanda penari

masuk dan berbaris. Lagu setelah bedug berlaras pelog dan dinyanyikan secara

bersamaan atau koor. Setelah itu disambung dengan vokal pambuka yang berlaras

slendro di bawah berikut ini.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 18: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

18

Lagu Pambuka Sesudah Penari Masuk

. . 3 5 . jz3x2x xj3c5 5 . . 5 5 . j32 j35 3 pambu - ka - ning pambu - ka - ning

. . 2 z2x x c1 jz2x1x jxx3c5 2 . . . . . . . . pa - har - gi - yan

. . 3 5 . j32 j35 3 . z5x xj6c! 5 . 5 3 2 angle - lu - ri ang – le lu - ri

. 5 . 3 . jz2x1x xj2c1 1 . . . . . . . . ka - bu - da - yan

Lagu Ikan Cucut

. j.5 j55 5 j56 3 5 G6 I - kan cu-cut mandi di - la - ut

Andheng-andheng di A- tas Mu - lut

5 j.5 j55 5 j56 3 5 G6 I - kan cu-cut mandi di - la - ut

Andheng-andheng di A- tas Mu - lut

zj5c/3 5 6 ! zj!c/! ! 6 6 ke - na om - bak bergo – yang bun - tut

Sa - pa Nde - leng Pasti Ke - pin - cut

Adapun lagu ikan cucut di atas jika dianalisis secara musikal seperti berikut.

5 j.5 j55 5 j56 3 5 G6 I - kan cu-cut mandi di - la - ut (padang)

5c/3 5 6 ! zj!c/! ! 6 6 ke - na om - bak bergo – yang bun - tut (ulihan)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 19: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

19

Kalimat lagu ikan cucut di atas terbentuk dengan hanya terdiri dari 1 frase

padang dan 1 frase ulihan. Kalimat tanya atau padang seperti ikan cucut mandi di

laut, sedangkan kalimat jawab atau ulihan dapat ditutup dengan kalimat kena ombak

bergoyang buntut. Akan tetapi kalimat padang ulihan dapat dilihat dari melodi lagu

ikan cucut. Lagu ikan cucut sebagai pengiring tari berpasangan.

Penotasian kendang adalah satu bentuk agar pembaca nantinya dapat

mengetahui kendangan apa saja yang terdapat pada tari Angguk Sripanglaras. Motif

kendang ini adalah sebagai aksen atau penekanan pada gerak tari tersebut. Adapun

motif kendangan berikut adalah salah satu bentuk motif yang ada pada ragam tari

Angguk Sripanglaras.

Kendangan Kiprah

j.D B jDB j.I j.D B jDB j.I j.D B jDB j.I j.D B jDB .

j.D jBI j.D jBI j.D jBI j.D jBI j.D jBI j.D jBB B B . .

kendhang singget I

j.jDH jBk.D jDjHk.D jID jPL B

kendhang singget II

j.kDkLkDH jBjDH jID jPL B

IV

Angguk merupakan kesenian kerakyatan yang berasal dari Kabupaten

Kulonprogo. Pada awalnya kesenian ini ditarikan oleh kaum laki-laki dengan

melantunkan shalawatan yang berisikan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan berjalannya waktu, kesenian Angguk mulai bergeser fungsi menjadi hiburan.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 20: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

20

Sebagai kesenian hiburan maka bentuk pertunjukannya dikemas agar lebih menarik

dan diminati penonton.

Secara umum, seni pertunjukan rakyat tidak dapat terwujud dan terus berjalan

apabila tanpa adanya masyarakat pendukungnya. Hal ini dikarenakan bahwa seni

pertunjukan dari rakyat untuk rakyat itu sendiri. Artinya, masyarakat yang membuat

kesenian dan masyarakat pula yang menjadi penikmat dari kesenian tersebut.

Kesenian Angguk Sripanglaras di Kulonprogo adalah sebuah kesenian kerakyatan

dimana masyarakat pendukungnya saling mempengaruhi satu dengan yang lain, baik

dalam segi sosial, musik, maupun dalam segi semangat dalam diri anggota kesenian

Angguk Sripanglaras untuk Nguri-nguri Kabudayan Jawi. Bertahanya kesenian

Angguk Sripanglaras adalah kesolidan yang terdapat pada dalam anggota kesenian

sendiri sehingga prestasi yang didapatkan oleh kesenian Angguk Sripanglaras yaitu

prerstasi dari tingkat Domestik sampai mancanegara.

Kesenian Angguk Sripanglaras merupakan kesenian yang tidak akan terlepas

dengan pola perkembangan jaman yang terjadi di sekeliling kita. Perkembangan

teknologi dan era globalisasi sekar ini sangat pesat. Kemajuan ini secara tidak

langsung mempengaruhi kehidupan kesenian Angguk Sripanglaras sebagai bagian

dari budaya yang seharusnya wajib kita lestarikan, sehingga penulis menghimbau

khususnya kepada pelaku kesenian Angguk Sripanglaras dan umumnya kepada

semua pihak untuk selalu mempertahankan eksitensi kesenian kerakyatan ini yang

merupakan asset kebudayaan bangsa dan negara.

Sehubungn dengan bentuk penyajian kesenian Angguk Sripanglaras, penulis

mengharap kesenian ini untuk selalu dijaga kelestariannya dan juga dikembangkan,

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 21: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

21

salah satunya dengan cara memperkaya kreasi gerak tari para penari yang terdapat

pada gerak-gerak spontanitasnya, kostum, dan komposisi musik supaya lebih menarik

dala, segi pertunjukan dan lebih bisa diterima masyarakat, khususnya kaum muda

Mengingat semakin semaraknya keberadaan kesenian modern di kalangan

masyarakat luas, maka disarankan agar grup kesenian Angguk Sripanglaras untuk

menyiapkan generasi penerus. Hal ini mengingat kurang berminantnya kaum muda

untuk mewarisi bakat dalam pertunjukan Angguk Sripanglaras. Untuk

mempertahankan keberadaan kesenian Angguk Sripanglaras, maka perlu dilakukan

koordinasi yang serius dari pihak baik dari pemerintah daerah, swasta, seniman dan

pemerhati seni dan budaya serta masyarakat itu sendiri agar kesenian ini dapat

dikenal oleh masyarakat luas.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 22: MUSIK ANGGUK SRIPANGLARAS KULONPROGOdigilib.isi.ac.id/2776/5/JURNAL SKRIPSI - ERWIN ARDI..., Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, p.36. 2 Wawancara dengan Sri Wuryani di Dusun

22

KEPUSTAKAAN

A. Sumber Tertulis

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Geertz, Clifford. 1989. Abangan Santri Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta:

Pustaka Jaya.

_____________. 1992. Kebudayaan dan Agama. Terj. Francisco Budi Hardiman.

Yogyakarta: Kanisius.

Kayam, Umar. 1981. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: PT Sinar Harapan.

Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

______________. 1982. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia.

Muelder, Marcia. 2010. Persoalan-persoalan Dasar Estetik. Jakarta: Salemba

Humanika.

Sumaryono. 2011. Antropologi Tari. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta

B. Sumber Lisan

Joko Mursito. 47 Tahun. Kepala Bidang Kebudayaan Kulonprogo, Perumahan

Pengasih, Kulonprogo.

Surajio. 45 Tahun. Ketua Sanggar Angguk Sripanglaras. Pripih, Kokap, Kulonprogo.

Sri Wuryanti. 42 Tahun. Pelatih Sanggar Angguk Sripanglaras. Pripih, Kokap,

Kulonprogo.

C. Sumber Internet

http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/03/tari-angguk-tarian-daerah-yogyakarta.html

diakses pada tanggal 20 Maret 2017.

http://www.gurupendidikan.com/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-unsurnya/

diakses Tanggal 5 Juni 2017.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta