muntingia calabura

32
Paper Botani Farmasi Tanaman Kersen (Muntingia calabura L) Disusun Oleh: Lailatun Ni’mah (2443013259) Muntingia calabura L | 1

Upload: lailatun-nimah

Post on 27-Dec-2015

415 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

deskripsi anatomi, morfologi, khasiat kandungan dll tentang tanaman kersen

TRANSCRIPT

Page 1: muntingia calabura

Paper Botani Farmasi

Tanaman Kersen (Muntingia calabura L)

Disusun Oleh:

Lailatun Ni’mah (2443013259)

JURUSAN FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

JL. DINOYO NO 42-44 SURABAYA

2014

Muntingia calabura L | 1

Page 2: muntingia calabura

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gambar 1.0 Muntingia calabura L (id.wikipedia.org)

Kersen atau talok (Muntingia calabura L.) adalah sejenis pohon sekaligus buahnya

yang kecil dan manis berwarna merah cerah. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta,

buah ini juga dinamai ceri. Di Lumajang, anak-anak menyebutnya baleci. Nama-nama

lainnya di beberapa negara adalah datiles, aratiles, manzanitas (Filipina); mât

sâm(Vietnam); khoom sômz, takhôb (Laos); takhop farang (Thailand); krâkhôb

barang (Kamboja); dan kerukup siam (Malaysia). Juga dikenal sebagai capulin

blanco, cacaniqua, nigua, niguito (bahasa Spanyol); Jamaican cherry, Panama berry,

dan Singapore cherry (Inggris). Orang Belanda dulu menyebutnya Japanse kers ("ceri

jepang"), yang lalu dari sini diambil menjadi kersen dalam bahasa Indonesia atau ada

yang menyebutnya ceri (id.wikipedia.org).

Selain itu, buah kersen juga dapat digunakan untuk obat penyakit asam urat,

diabetes, dan masih banyak lagi. Buah ini juga dapat dijadikan selai. Di Meksiko, buah

kersen dijual di pasar. Pohon kersen di Indonesia mudah dijumpai. Kayu kersen lunak

Muntingia calabura L | 2

Page 3: muntingia calabura

dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar. Kulit kayunya yang mudah

dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut. Daunnya dapat dijadikan

semacam teh. Burung-burung pemakan buah, seperti kelompok merbah dan burung

cabe, sering mengunjungi pohon ini di waktu siang untuk memakan buah atau sari

buahnya yang manis. Di waktu hari gelap, berganti aneka jenis kelelawar pemakan buah

yang datang dengan tujuan yang sama. Biji kersen tidak tercerna oleh burung dan codot,

karena itu kedua kelompok hewan ini sekaligus berfungsi sebagai pemencar bijinya

(id.wikipedia.org).

Pohon kersen khususnya berguna sebagai pohon peneduh di pinggir jalan. Pohon

kecil ini awalnya sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, selokan, atau muncul di

tengah retakan tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan cepat –biasanya

dibiarkan saja– membesar sebagai pohon naungan. Sebab itulah pohon kersen acapkali

ditemukan di wilayah perkotaan yang ramai dan padat, di tepi trotoar dan lahan parkir,

di tepi sungai yang tidak terurus atau di tempat-tempat yang biasa kering

berkepanjangan. Karena sifat-sifat dan daya tahannya itu, kersen menjadi salah satu

tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah

tropis. Berasal dari Amerika tropis (Meksiko selatan, Karibia, Amerika Tengahsampai

ke Peru dan Bolivia), kersen dibawa masuk ke Filipina pada akhir abad-19, dan lalu

dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara (id.wikipedia.org).

Tujuan

Untuk mengetahui klasifikasi dan taksonomi dari tanaman Muntingia calabura.

Untuk mengetahui anatomi dan morfologi dari tanaman Muntingia calabura.

Untuk mengetahui manfaat tanaman Muntingia calabura bagi masyarakat dan

penggunaannya di bidang farmasi.

1.3 Metodelogi

Melakukan peninjauan pustaka dari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, atau pun

melalui media internet

Muntingia calabura L | 3

Page 4: muntingia calabura

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.0 Tanaman Muntingia calabura L (tanamankampung.blogspot.com)

2.1 Taksonomi

1. Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Subkelas : Dialypetalae

Bangsa : Malvales

Suku : Tiliaceae

Genus : Muntingia

Jenis : Muntingia calabura L

2. Nama Lokal : kersen (Steenis et al,. 2008)

2.2 Morfologi

Kersen merupakan tumbuhan dalam familia Tiliaceae, berasal dari Mexico bagian

Selatan, Karibia, Amerika Tengah, dan bagian Barat Amerika Selatan sampai ke

Peru dan Bolivia. Nama ilmiah tumbuhan ini adalah Muntingia calabura L. Di daerah yang

berbeda, tumbuhan ini diberi nama berbeda-beda, misalnya ceri (Jakarta, nama salah kaprah

dari nama dalam bahasa Inggris yang berakhir dengan kata cherry), talok (Jawa), dan

Muntingia calabura L | 4

Page 5: muntingia calabura

singapur (Bali, dari nama dalam bahasa Inggris, singapore cherry). Nama kersen juga

digunakan di banyak tempat, termasuk di kupang. Nama umum dalam bahasa Inggris

meliputi: jamaican cherry,panama berry, singapore cherry, bajelly tree, dan strawberry tree.

Nama kersen berasal dari nama dalam bahasa Belanda, Japanse kers

(tanamankampung.blogspot.com).

Gambar 2.1 Muntingia calabura L (id.wikipedia.org)

Deskripsi: habitus adalah pohon, tahunan, tinggi 2-10 m, berkayu, tegak, bulat,

percabangan simpodial, cabang berambut halus, coklat keputih-putihan. Daun : Tunggal,

berseling, bulat telur bentuk lanset, panjang 6-10 cm, ujung dan pangkal runcing, bergerigi,

berbulu, pertulangan menyirip, hijau, mudah layu. Bunga : tunggal, berkelamin 2, bunga 1-

3 menjadi satu di ketiak daun, mahkota lonjong, tepi rata, bulat telur terbalik, gundul, putih,

panjang 8-11 mm, tonjolan dasar bunga bentuk cawan, benang sari panjang lebih kurang 5

cm, kuning, putik kecil, berlekuk 5-6, putih. Buah : Buni, bulat, berdiameter lebih kurang 1

cm, merah. Biji : Bulat, kecil, putih kekuningan, tiap buah mengandung ratusan biji.   Akar :

Tunggang, putih kotor (nusantarabiologi.blogspot.com).

Muntingia calabura L | 5

Page 6: muntingia calabura

2.3 Anatomi

Gambar 2.2 Muntingia calabura L (tanamankampung.blogspot.com)

2.3.1 Anatomi Daun.

Mempunyai mucilaginous epidermis, stomata, yang pada umumnya anomocytic.

Epidermis tanpa kristal idioblasts. Epidermis Abaxial bukan papillose. Terdapat rambut,

yang bersifat eglandular ataupun glandular yang terdiri atas unicellular, dan beberapa

multiseluler. Helaian daun pada umumnya Dorsiventral atau isobilateral (kadang-kadang '

terdiri atas jaringan  palisade'); dengan rongga yang keluar, atau tanpa rongga yang keluar.

Rongga yang keluar yang berisi lem cair/getah; Rongga yang keluar schizogenous, atau

lysigenous. Mesophyll yang berisi sel lem cair/getah. Daun kecil tanpa floem sel transfer

(Entelea, Sparmannia) (nusantarabiologi.blogspot.com).

Gambar 2.3 Daun Muntingia calabura L (novi-biologi.blogspot.com/2011/06/kersen-

muntingia-calabura)

Muntingia calabura L | 6

Page 7: muntingia calabura

2.3.2 Kebiasaan Dan Format Daun.

Leptocaul. Mesophytic. Daun berpilin atau distichous; petiolate;  tidak mempunyai

sarung pelindung; sederhana. Ujung Daun terbelah; atau keseluruhan tidak simetris;

palmately berlekuk; pada umumnya palmately berurat. Stipules intrapetiolar; bebas dari

satu sama lain; caduceus (nusantarabiologi.blogspot.com).

2.3.3 Anatomi Batang.

Terdapat rongga batang yang pada umumnya di bagian tengah batang dan korteks

dan bergetah. Mempunyai kambium gabus; pada awalnya dangkal. Tangkai pohon Tri-

Lacunar. Jaringan vaskuler utama di dalam silinder, tanpa bundel terpisah; sentrifugal.

Floem internal tidak ada. Bahan pengental sekunder mengembangkan suatu cambial

konvensional. Floem sekunder membuat stratifikasi ke dalam dengan keras ( berserat) dan

lembut ( parenchymatous). Selaput kayu dengan tracheids, atau tanpa tracheids; dengan

serat tracheids ( dengan lubang (galian) kecil di dalam Tilia), atau tanpa serat tracheids;

dengan libriform serat. Terdapat pembuluh end-walls sederhana. Pembuluh tanpa lubang

kecil. Sel dasar (Jenis Durio Dan Pterospermum). Kayu parenchyma apotracheal, atau

paratracheal. Sieve-Tube plastids S-Type (nusantarabiologi.blogspot.com).

2.3.4 Anatomi Bunga.

Bunganya berisi 1-3(-5) kuntum yang menyatu, terletak di ketiak agak di sebelah

atas tumbuhnya daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan berbilangan 5; kelopak

berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota bertepi rata,

bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm. Benang sari berjumlah banyak, 10

sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai

daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai

daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya

(id.wikipedia.org).

Muntingia calabura L | 7

Page 8: muntingia calabura

Gambar 2.4 Bunga Muntingia calabura L

(www.flickr.com/photos/linfulong/2592346858)

2.3.5 Anatomi Buah

bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan

akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa

bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus, putih

kekuningan; terbenam dalam daging dan sari buah yang manis sekali (id.wikipedia.org).

Gambar 2.5 Buah Muntingia calabura L (get2iarea.blogspot.com/2012/01/buah-

keres-carson-fruit)

Muntingia calabura L | 8

Page 9: muntingia calabura

2.4 Komposisi

Kandungan buah kersen setiap 100 gram adalah sebagai berikut: Air (77,8

gram),Protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), Karbohidrat (17,9 gram), Serat (4,6

gram), Abu (1,14 gram), Kalsium (124,6 mg), Fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), Karoten

(0,019g), Tianin (0,065g), Ribofalin (0,037g), Niacin (0,554 g), dan kandungan Vitamin C

(80,5 mg). Nilai Energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram

(tanamansehat.blogspot.com).

2.5 Efek Biologi dan Farmakologi

Kersen atau Muntingia calabura adalah tumbuhan yang sudah cukup dikenal di

Indonesia Bunga kersen dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk meringankan sakit

kepala dan gejala awal flu, sedangkan daunnya dipercaya memiliki efek antipiretik dan anti

inflamasi. Diketahui bahwa ekstrak aqueous daun Muntingia calabura (MCAE) memiliki

aktivitas antinociceptive, anti-inflamasi dan antipiretik, yang bisa jadi disebabkan oleh

efek sinergis dari flavonoid, saponin, tannin dan steroid yang terkandung didalamnya

(Zakaria et al, 2006).

Berdasarkan penelitian Lin et al (1999), tanaman yang memiliki kandungan yang

dapat meringankan nyeri dan inflamasi juga menunjukan aktivitas antibakteri. Berdasarkan

uraian diatas maka peneliti ingin menguji efek antibakteri ekstrak daun kersen (Muntingia

calabura) terhadap bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Aktivitas antibakteri yang dimiliki oleh daun kersen (Muntingia calabura) diduga

berasal dari unsur-unsur yang terkandung didalamnya, antara lain tannin, flavonoid,

glikosida dan saponin (Zakaria et al, 2006).

Ada tiga mekanisme yang dimiliki flavonoid dalam memberikan efek antibakteri,

antara lain dengan menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran

sitoplasma dan menghambat metabolisme energi (Cushnie et al, 2005).

Muntingia calabura L | 9

Page 10: muntingia calabura

Dalam mekanisme penghambatan sintesis asam nukleat, Cushine et al mengusulkan

bahwa cincin B yang dimiliki oleh flavonoid berperan dalam menginterkalasi atau

membentuk ikatan hidrogen dengan basis asam nukleat, hal inilah yang mereka yakini

memberikan efek inhibisi terhadap sintesis DNA dan RNA (Cushnie et al, 2005).

Flavonoid juga memberikan aktivitas antibakteri dengan jalan menghambat

metabolisme energi, menurut hipotesis yang diajukan oleh Haraguchi et al, mekanisme

penghambatan metabolisme energi yang dilakukan oleh Flavonoid sama dengan antibiotik

yang menghambat respirasi. Flavonoid menghambat konsumsi oksigen dengan jalan

mengganggu rantai transport elektron respirasi (Cushnie et al, 2005). Tannin mampu

membentuk chelates dengan ion logam, khususnya besi, hal ini akan menimbulkan

gangguan pada membran Staphylococcus aureus (Zakaria et al, 2007).

Tannin memiliki kemampuan mengikat besi yang relatif besar dan berinteraksi

dengan besi untuk membentuk chelates, hal ini membuat besi tidak tesedia untuk bakteri.

Bakteri aerob membutuhkan besi untuk melakukan berbagai fungsi, seperti pengurangan

perkusor ribonukleotida pada DNA, pembentukan haem dan fungsi-fungsi lain (Akiyama et

al, 2001).

Saponin mampu berikatan dengan lipopolisakarida pada dinding sel bakteri,

menyebabkan meningkatnya permeabilitas dari dinding sel (Arabski et al, 2009).

2.6 Peranan

2.6.1 Tanaman Peneduh

Kersen banyak ditanam di lingkungan rumah tinggal atau halaman perkantoran

sebagai tanaman peneduh. Keindahan dari tanaman kersen adalah pada tajuknya dan

buahnya yang kecil-kecil sehingga tidak bahaya apabila menimpa. Tanaman kersen

mudah dijumpai banyak tumbuh secara liar diantara semak-semak belukar. Selain itu

tanaman kersen merupakan pohon kecil yang percabangannya banyak dan tidak mudah

patah.

2.6.2 Bahan Makanan

Buah ini memiliki rasa manis sehingga dapat dikonsumsi secara langsung. Selain itu

di daerah srilanka sering diawetkan dan dibuat selai jam fruit.. Buah ini sangat digemari Muntingia calabura L | 10

Page 11: muntingia calabura

di Meksiko, dan umumnya buah kersen dijual di pasar-pasar tradisional dalam jumlah

banyak sebagai buah segar. Jus buah kersen sangat bermanfaat dan memiliki kandungan

yang lebih jika dibandingkan dengan berbagai isotonik yang kini banyak beredar di

pasaran. Buah pohon Kersen selain disukai manusia merupakan pakan bagi burung dan

kelelawar

Gambar 2.6 Buah Muntingia calabura L (tanamankampung.blogspot.com)

2.6.3 Penggunaan obat

1. Antiseptik

Rebusan daun kersen ini ternyata mempunyai khasiat dapat membunuh mikroba

atau sebagai antiseptik. Rebusan daun kersen terbukti dapat membunuh bakteri sbb:

C. Diptheriae , S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil. Diduga

aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabbkan oleh adanya kandungan

senyawa seperti tanin, flafonoids dan sponin yang dimilikinya.

2. antidiabetik

Pengguna daun kersen (Muntingia calabura) sebagai antidiabetes mellitus masih

sangat terbatas. Wajar bila popularitasnya kalah ketimbang herbal antidiabetes lain

seperti brotowali Tinospora crispa atau sambiloto Andrographis paniculata.

Sekarang, bagi diabetesi – pengidap diabetes – daun kersen bisa menjadi alternatif

pengobatan. Daun kersen relatif mudah diperoleh dan terbukti secara ilmiah

mujarab mengatasi diabetes mellitus.

Keampuhan tanaman anggota famili Tiliaceae itu menurunkan gula darah

dibuktikan oleh Dr Ahmad Ridwan dan Rakhmi Ramdani, periset di Sekolah Ilmu

dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Mereka menguji khasiat

Muntingia calabura L | 11

Page 12: muntingia calabura

antidiabetes daun kersen pada 28 tikus pengidap diabetes akibat suntikan aloksan.

Tikus-tikus itu dikelompokkan menjadi 7 grup.

Grup I – III merupakan kelompok kontrol; grup I kontrol negatif tanpa perlakuan,

grup II kontrol pelarut diberi 0,1% larutan karboksil metil selulosa, grup III kontrol

positif diberi obat antidiabetes diamicron 0,0104 mg/g bobot tubuh. Sedangkan grup

IV – VII adalah kelompok uji yang diberi ekstrak etanol daun kersen. Berturut-turut

dosis untuk kelompok itu adalah 0,039 mg, 0,0585 mg, 0,08775 mg, dan 0,13 mg

per gram bobot tubuh.

Pengujian dilakukan selama 15 hari. Lima kali sehari Ridwan mengecek kadar gula

darah tikus percobaan. Setiap kali pengukurun, kelompok uji terus mengalami

penurunan gula darah. Penurunan signifikan terjadi di kelompok IV – VII pada hari

ke-15. Kadar gula darah kelompok itu turun masing-masing 35,4%, 38,8%, 45,7%,

dan 48,3%. Penurunan itu hampir sama dengan pemberian obat komersial pada grup

ketiga, 49,9%. Artinya daun kersen berpotensi sebagai alternatif antidiabetes.

Menurut Ridwan keampuhan kersen menurunkan gula darah karena mengandung

flavonoid yang bersifat antioksidan. ‘Sifat antioksidan itu menghambat kerusakan

sel-sel pulau langerhans di pankreas,’ ujar doktor alumnus Universitas Nancy,

Perancis itu. Kelenjar eksokrin pankreas menghasilkan enzim yang mencerna

protein, lemak, dan karbohidrat. Kelenjar itu terdiri atas kumpulan sel yang

membentuk pulau langerhans. Di situlah insulin dan glukagon diproduksi.

Keduanya berfungsi mengatur metabolisme karbohidrat sekaligus mengontrol kadar

guladarah.

Glukagon merangsang tubuh meningkatkan kadar gula darah. Pada orang normal,

glukagon baru bekerja ketika kadar gula darah terlampau rendah. Insulin justru

sebaliknya, berperan menurunkan kadar gula darah. Ketika sel-sel pulau langerhans

rusak, jelas mempengaruhi kinerja insulin dan glukagon. Namun, berkat antioksidan

daun kersen kerusakan sel tercegah. Dampaknya sel-sel itu bisa kembali

beregenerasi dan mensekresi insulin. Selain itu flavonoid juga diduga mampu

mengembalikan sensitivitas reseptor insulin pada sel. Oleh sebab itulah gula darah

pada mencit turun dan kembali normal.

Muntingia calabura L | 12

Page 13: muntingia calabura

Untuk menurunkan gula darah, daun kersen yang digunakan adalah daun yang tidak

terlalu tua dan tidak terlampau muda. Persisnya 5 daun teratas. Cara pengolahannya,

50 – 100 g daun kersen yang telah dicuci bersih direbus dalam 1 liter air hingga

mendidih dan tersisa separuhnya. Hasil rebusan itu diminum 2 kali sehari. Jika

menggunakan ekstrak daun kering, 2 – 5 g diseduh dalam 200 ml air.

3. Antiinflamasi

Rebusan daun kersen juga memiliki khsiat anti radang (antiinflamasi) dan juga

dapat menurunkan panas.

4. Antikanker

Daun kersen dilaporkan juga memiliki efek anti tumor karena kandungan flafonoid

yang dimiliki ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara in vitro.

5. Anti uric acid (asam urat)

Di Indonesia secara tradisional buah kersen telah digunakan untuk mengobati asam

urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari. Hal ini

terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat tsb.

6 Obat batuk

Daun Muntingia calabura berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruh dahak.Untuk

obat batuk dipakai ± 20 gram daun segar Muntingia calabura, dicuci dan direbus

dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring.

Hasil saringan diminum tiga kali sehari sama banyak.

7.Manfaat lain

Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar. Kulit

kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut.

(kersen1979.blogspot.com)

Muntingia calabura L | 13

Page 14: muntingia calabura

BAB III

PEMBAHASAN

Muntingia calabura L atau kersen/ talok(jawa)/ japanse kers, merupakan tanaman

yang memiliki banyak khasiat mulai dari daun yang yang dapat dibuat ekstrak untuk

menghasilkan khasiat antibakteri karena terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) secara in vitro (p<0.05), semakin

tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah koloni bakteri yang tumbuh semakin sedikit

(Rosalia et al,2012 ).

Di samping itu pohon Muntingia calabura L memiliki manfaat yang sangat baik

untuk kehidupan manusia karena pohon kersen biasa digunakan sebagai peneduh dipinggir

jalan. Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar. Kulit

kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut

(id.wikipedia.org).

Buah kersen yang manis banyak disukai anak-anak dan kelelawar. Sekarang banyak

pilihan atau cara kita dapat menikmati manisnya buah kersen ini misalnya dengan cara

dibuat jus, sirup bahkan dodol.

1. Pembuatan sirup kersen.

Bahan-bahannya meliputi buah kersen masak, air, gula putih, kayu manis, garam,

vanilla, dan alat yang digunakan adalah ember, panci, penumbuk (cobek), saringan dan

botol untuk mengemas. Buah Kersen dipilih yang sudah matang (berwarna merah) lalu

dicuci hingga bersih. Daging buah kersen dipisahkan dari kulitnya dengan cara di tumbuk

lalu direbus dengan perbandingan 1 bagian air dengan 3 bagian kersen. (1:3). Kersen lalu

dicampur dengan gula dengan perbandingan 1:2 beserta vanilla, garam, dan kayu manis

secukupnya sampai mendidih dan harus terus diaduk. Setelah mendidih sirup kersen

Muntingia calabura L | 14

Page 15: muntingia calabura

disaring untuk menghilangkan ampas. Produk olahan dari kersen ini tidak menggunakan

bahan kimia apapun semuanya alami. Oleh karena itu, produk olahan ini lebih sehat

daripada produk yang ada di pasaran pada umumnya (kersen1979.blogspot.com).

Gambar 3.1 Jus Muntingia calabura L (tanamankampung.blogspot.com)

2. Pembuatan dodol kersen

Bahan-bahannya meliputi buah kersen, tepung beras ketan, santan kelapa, gula pasir.

Buah kersen dicuci kemudian dihancurkan dengan cara diblender. Campurkan kersen ynag

sudah dihancurkan dengan santan kental ( 1 butir kelapa/ 1 kg kersen), tepung beras ketan

5% dan gula pasir sesuai selera. Adonan tersebut dimasak hingga agak kering sambil

diaduk terus agar tidak lengket pada waja angkat dan masukkan dalam cetakan. Apabila

sudah dingin, dipotong-potong dengan ukuran menurut selera kemudian dikemas dalam

plastik (endrayanibandem.wordpress.com).

Muntingia calabura L | 15

Page 16: muntingia calabura

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Tanaman Muntingia calabura L memiliki taksonomi sebagai berikut:

1 Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Subkelas : Dialypetalae

Bangsa : Malvales

Suku : Tiliaceae

Marga : Muntingia

Jenis : Muntingia calabura L

2 Nama Lokal : kersen (Steenis et al, 2008)

Tanaman Muntingia calabura L memiliki morfologi sebagai berikut :

Kersen merupakan tumbuhan dalam familia Tiliaceae, berasal

dari Mexico bagian Selatan, Karibia, Amerika Tengah, dan bagian Barat Amerika

Selatan sampai kePeru dan Bolivia. Nama ilmiah tumbuhan ini adalah Muntingia

calabura L (tanamankampung.blogspot.com).

Deskripsi : habitus adalah pohon, tahunan, tinggi 2-10 m, berkayu, tegak, bulat,

percabangan simpodial, cabang berambut halus, coklat keputih-putihan. Daun :

Tunggal, berseling, bulat telur bentuk lanset, panjang 6-10 cm, ujung dan pangkal

runcing, bergerigi, berbulu, pertulangan menyirip, hijau, mudah layu. Bunga : tunggal,

Muntingia calabura L | 16

Page 17: muntingia calabura

berkelamin 2, bunga 1-3 menjadi satu di ketiak daun, mahkota lonjong, tepi rata, bulat

telur terbalik, gundul, putih, panjang 8-11 mm, tonjolan dasar bunga bentuk cawan,

benang sari panjang lebih kurang 5 cm, kuning, putik kecil, berlekuk 5-6, putih. Buah :

Buni, bulat, berdiameter lebih kurang 1 cm, merah. Biji : Bulat, kecil, putih

kekuningan, tiap buah mengandung ratusan biji.  Akar : Tunggang, putih kotor

(nusantarabiologi.blogspot.com).

Tanaman muntingia calabura memiliki anatomi sebagai berikut :

Anatomi Daun.

Mempunyai mucilaginous epidermis, stomata, yang pada umumnya

anomocytic. Epidermis tanpa kristal idioblasts. Epidermis Abaxial bukan papillose.

Terdapat rambut, yang bersifat eglandular ataupun glandular yang terdiri atas

unicellular, dan beberapa multiseluler. Helaian daun pada umumnya Dorsiventral atau

isobilateral (kadang-kadang ' terdiri atas jaringan  palisade'); dengan rongga yang

keluar, atau tanpa rongga yang keluar. Rongga yang keluar yang berisi lem cair/getah;

Rongga yang keluar schizogenous, atau lysigenous. Mesophyll yang berisi sel lem

cair/getah. Daun kecil tanpa floem sel transfer (Entelea, Sparmannia)

(nusantarabiologi.blogspot.com).

Anatomi Batang.

Terdapat rongga batang yang pada umumnya di bagian tengah batang dan

korteks dan bergetah. Mempunyai kambium gabus; pada awalnya dangkal. Tangkai

pohon Tri-Lacunar. Jaringan vaskuler utama di dalam silinder, tanpa bundel terpisah;

sentrifugal. Floem internal tidak ada. Bahan pengental sekunder mengembangkan

suatu cambial konvensional. Floem sekunder membuat stratifikasi ke dalam dengan

keras ( berserat) dan lembut ( parenchymatous). Selaput kayu dengan tracheids, atau

tanpa tracheids; dengan serat tracheids ( dengan lubang (galian) kecil di dalam Tilia),

atau tanpa serat tracheids; dengan libriform serat. Terdapat pembuluh end-walls

sederhana. Pembuluh tanpa lubang kecil. Sel dasar (Jenis Durio Dan Pterospermum).

Muntingia calabura L | 17

Page 18: muntingia calabura

Kayu parenchyma apotracheal, atau paratracheal. Sieve-Tube plastids S-Type

(nusantarabiologi.blogspot.com).

Kegunaan Muntingia calabura L sebagai berikut :

1 Tanaman peneduh

Kersen banyak ditanam di lingkungan rumah tinggal atau halaman perkantoran

sebagai tanaman peneduh.

2 Bahan Makanan

Buah ini memiliki rasa manis sehingga dapat dikonsumsi secara langsung.

3 Penggunaan obat

a. Antiseptik

Rebusan daun kersen ini ternyata mempunyai khasiat dapat membunuh mikroba

atau sebagai antiseptik.

b. Antidiabetik

Keampuhan tanaman anggota famili Eleocarpaceae itu menurunkan gula darah

dibuktikan oleh Dr Ahmad Ridwan dan Rakhmi Ramdani, periset di Sekolah

Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Menurut Ridwan

keampuhan kersen menurunkan gula darah karena mengandung flavonoid yang

bersifat antioksidan. ‘Sifat antioksidan itu menghambat kerusakan sel-sel pulau

langerhans di pankreas,’ ujar doktor alumnus Universitas Nancy, Perancis itu.

c. Antiinflamasi

Rebusan daun kersen juga memiliki khsiat anti radang (antiinflamasi) dan juga

dapat menurunkan panas.

d. Antikanker

Daun kersen dilaporkan juga memiliki efek anti tumor karena kandungan

flafonoid yang dimiliki ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker

secara in vitro.

e. Anti uric acid (asam urat)

Di Indonesia secara tradisional buah kersen telah digunakan untuk mengobati

asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari.

Muntingia calabura L | 18

Page 19: muntingia calabura

Hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit

asam urat tsb.

f. Obat batuk

Daun Muntingia calabura berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruh

dahak.Untuk obat batuk dipakai ± 20 gram daun segar Muntingia calabura,

dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah,

dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga kali sehari sama banyak.

g. Manfaat lain

Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar. Kulit

kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut.

(kersen1979.blogspot.com)

Muntingia calabura L | 19

Page 20: muntingia calabura

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Buah Kersen (Muntingia calabura).

http://nusantarabiologi.blogspot.com/2011_05_01_archive.html. Diakses 17 Februari

2014

Anonim. 2013. kasiat daun talok (kersen / Muntingia calabura L.).

http://kersen1979.blogspot.com/. Diakses 16 Februari 2014

Anonim. 2012. Kersen. http://tanamankampung.blogspot.com/2012/10/kersen.html.

Diakses 17 Februari 2014

Anonim. 2012. Dodol Kersen. http://endrayanibandem.wordpress.com/pengolahan-buah-

kersen/dodol-kersen/. Diakses 17 Februari 2014

Anonim. 2011. Kersen ( Muntingia calabura L ). http://tanamansehat.blogspot.com/search?

q=kersen. Diakses 20 Februari 2014

Anonim. 2011. kersen ( Muntingia calabura ).

http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/kersen-muntingia-calabura.html. Diakses 18

Februari 2014

Arabski M., S. Wąsik, K. Dworecki, W. Kaca. 2009. Laser interferometric and cultivation

methods for measurement of colistin/ampicilin and saponin interactions with smooth

and rough of Proteus mirabilis lipopolysaccharides and cells. J. Microbiol. Methods,

77: 179-183.

Cushnie T., Lamb A.J., 2005. Antimicrobial activity of flavonoids. International Journal of

Antimicrobial Agents, 26: 343-356.

Get2iarea. 2012. Buah Keres (Carson Friut). http://get2iarea.blogspot.com/2012/01/buah-

keres-carson-fruit.html. Diakses 19 Februari 2014

Noorhamdani, Yosef,H., Rosalia D., 2010. Uji Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura)

Sebagai Antibakteri Terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa)

SecaraInVitro. http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/kedokteran/Dian

%20Rosalia.pdf. Diakses 17 Februari 2014

Samalisariatu. 2007. Bunga kersen Macro.

http://www.flickr.com/photos/linfulong/2592346858/. Diakses 25 Februari 2014

Van Steenis, C.G.G.J., 1975, Flora Untuk Sekolah di Indonesia, 207, Pradnya Paramitha,

Muntingia calabura L | 20

Page 21: muntingia calabura

Jakarta.

Wikipedia. 2013. Muntingia calabura. http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen. Diakses 17

Februari 2014

Zakaria Z.A., Mat A.M., Mastura M., Mat S.H., Mohamed A.M., Moch Jamil N.S., Rofiee

M.S., Sulaiman M.R., 2007. In vitro Antistaphylococcal Activity of the Extract of

Several Neglected Plants in Malaysia. International Journal of Pharmacology, 3 (5):

428-431.

Zakaria Z.A., Fatimah C.A., Mat A.M., Zaiton H., Henie E.F.P., Sulaiman M.R., Somchit

M.N., Thenamutha M., Kasthuri D., 2006. The In vitro Antibacterial Activity of

Muntingia calabura Extract. International Journal of Pharmacology, 2 (4): 439-442.

Muntingia calabura L | 21