mukadimah bismillahirrahmanirrahim
TRANSCRIPT
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 1
MUKADIMAH
Bismillahirrahmanirrahim
Pada hari ini Sabtu tanggal 22 November 2008 bertempat di Banjarmasin
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Salawat serta Salam semoga dilimpahkan atas
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan orang-orang yang mengikuti jejak dan
langkah Beliau hingga akhir jaman.
Bahwa ALLAH tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa
yang ada pada diri mereka. (Ar Ra’du 13:11)
Bahwa Negara Republik Indonesia sebagai Negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang
– Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 bertujuan antara lain untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Bahwa masyarakat Bakumpai, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia mempunyai
tanggung jawab dalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Bakumpai.
Bahwa masyarakat Bakumpai dalam dinamika pembangunan di Kalimantan dan Indonesia
pada umumnya turut aktif bekerjasama dengan semua komponen bangsa menjalankan amanat
Undang-Undang Dasar 1945.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini komponen masyarakat Bakumpai telah
sepakat untuk membentuk Kerukunan Keluarga Bakumpai sebagai wadah partisipasi dan
aspirasi dalam berserikat sebagaimana dimaksud oleh Undang-Undang Dasar 1945 dengan
Anggaran Dasar sebagai berikut.
B A B 1
P E N G E R T I A N U M U M
Pasal 1
Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan
(1) Orang Bakumpai adalah orang yang berasal dari keturunan Suku Bakumpai yang
berasal dari ayah dan atau ibu, di manapun tempat bermukimnya, di dalam maupun di
luar negeri.
(2) Pengurus Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) adalah anggota masyarakat
Bakumpai baik di dalam maupun di luar negeri yang memenuhi persyaratan
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 2
(3) Anggaran Dasar adalah anggaran dasar Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB)
yang termuat dalam Akta ini dan sebagaimana di kemudian hari diubah dari
waktu ke waktu.
(4) Anggota KKB adalah mereka yang dimaksud dalam pasal 9 Anggaran Dasar ini.
(5) Anggota Kehormatan adalah setiap orang yang diangkat dan diterima sebagai
Anggota atas dasar penilaian dan penghargaan karena berjasa dalam memajukan
kehidupan masyarakat Bakumpai.
(6) Buku Daftar Anggota adalah buku yang berisi daftar Anggota KKB yang dari
waktu kewaktu wajib dimutahirkan oleh pengurus KKB sesuai dengan
perubahan jumlah Anggota KKB.
(7) Pengurus Pusat, yang selanjutnya disebut PP adalah pengurus KKB tingkat pusat
yang berkedudukan di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
(8) Pengurus Daerah yang selanjutnya disebut PD adalah pengurus KKB ditingkat
provinsi.
(9) Pengurus Cabang yang selanjutnya disebut PC adalah pengurus KKB di tingkat
Kabupaten/kota.
(10) Pengurus Anak Cabang yang selanjutnya disebut PAC adalah pengurus KKB
yang berkedudukan di Kecamatan.
(11) Musyawarah adalah Musyawarah Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) yang
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi.
BAB II
TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
Nama
Organisasi ini bernama Kerukunan Keluarga Bakumpai disingkat KKB. Khusus untuk
cabang di Kabupaten-kabupaten disepanjang daerah aliran Sungai Barito yaitu
Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan dan
Kabupaten Barito Timur serta Kabupaten Barito Kuala diberi nama Forum
Komunikasi Keluarga Bakumpai (FKKB).
Pasal 3
Tempat Kedudukan
(1) KKB Pusat berkedudukan di ibukota provinsi Kalimantan Selatan dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2) Di ibukota Provinsi dapat dibentuk Pengurus Daerah (PD).
(3) Di ibukota Kabupaten dan Kota dapat dibentuk Pengurus Cabang (PC)
(4) Di ibukota Kecamatan dapat dibentuk Pengurus Anak Cabang (PAC)
Pasal 4
Jangka Waktu
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 3
KKB didirikan untuk pertama kali pada tanggal dua puluh dua Pebruari tahun Seribu
Sembilan ratus lima puluh tiga (22-02-1953) untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan lamanya
BAB III
Pasal 5
Asas Dan Landasan
KKB berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 berikut perubahan-
perubahannya.
BAB IV
Pasal 6
Maksud, Tujuan, Tugas Dan Wewenang
Maksud dan tujuan KKB adalah wadah untuk meningkatkan kwalitas sumber daya
manusia dengan menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan, ekonomi,
koperasi dan sosial kemasyarakatan lainnya.
Tujuan :
a. KKB dalam menjalankan tugas meningkatkan kesejahtaraan masyarakat
termasuk usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari kewajiban
mereka sebagai warga Negara dan hak fundamental mereka sebagai anggota
masyarakat terayomi dalam pembangunan bangsa.
b. KKB dalam menjalankan tugas pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan, termasuk dalam
pendidikan, pelatihan demi kualitasnya sumberdaya manusia.
c. KKB dalam menjalankan tugas pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan khususnya dibidang sosial, kebudayaan dan keagamaan.
Pasal 7
Tugas
Pengurus KKB disemua tingkatan mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Mengangkat pengurus dan anggota KKB/FKKB;
b. Pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi, perdagangan dan jasa.
c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
d. Menyelenggarakan kegiatan sosial dan budaya ;
e. Melindungi kebudayaan, bahasa dan adat istiadat Bakumpai.
f. Membentuk Dewan Kehormatan di tingkat Pusat maupun tingkat Daerah ;
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 4
g. Memberikan teguran lisan, atau teguran tertulis, atau melakukan
pemberhentian sementara, atau pemberhentian tetap terhadap anggota KKB
berdasarkan Keputusan Dewan Kehormatan ;
h. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan keperluan anggota KKB yang
akan berkiprah, berpatisipasi dalam tugas-tugas yang diberikan kepadanya
untuk suatu lembaga atau pekerjaan tertentu yang diberikan oleh pemerintah
atau lembaga lain.
i. Hal-hal lain guna mencapai maksud dan tujuan KKB.
Pasal 8
Wewenang
Dalam melaksanakan maksud dan tujuan serta tugas dan wewenangnya, KKB dapat
menjalankan segala kegiatan secara mandiri dan bebas dari pengaruh siapapun dengan
tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar,
Peraturan Rumah Tangga dan Keputusan Musyawarah.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Keanggotaan KKB terdiri dari :
a. Anggota biasa
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan.
BAB VI
SUSUNAN KEPENGURUSAN
Pasal 10
Susunan PP, PD, PC
(1) Susunan PP kepembinaan terdiri dari;
a. Dewan Kehormatan
b. Dewan Penasehat
c. Dewan Pembina
d. Dewan Pakar
(2) Susunan Pengurus Harian PP terdiri dari;
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 5
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum/Ketua Harian
c. Sekretaris Umum
d. Wakil Sekretaris Umum
e. Bendahara Umum
f. Bendahara 1
g. Bendahara 2
h. Ketua-ketua Bidang
(3) Susunan Pengurus Pelaksana PP terdiri dari;
a. Anggota Bidang-bidang
b. Perwakilan-perwakilan khusus Kecamatan di kota Banjarmasin dan Handil
Bakti Barito Kuala
Dengan ketentuan bahwa satuan PP sekurang-kurangnya harus terdiri atas Ketua
Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
(4) Susunan PD kepembinaan terdiri dari;
a. Dewan Kehormatan
b. Dewan Penasehat
c. Dewan Pembina
d. Dewan Pakar
(5)Susunan Pengurus Harian PD terdiri dari ;
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Bendahara
e. Ketua Bidang-bidang
(6) Susunan Pengurus Pelaksana PD terdiri dari;
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 6
a. Anggota Bidang-bidang
b. Perwakilan-perwakilan di Kecamatan
(7) Susunan PC kepembinaan terdiri dari;
a. Dewan Penasehat
b. Dewan Pembina
c. Dewan Pakar
(8) Susunan Pengurus Harian PC terdiri dari ;
a. Ketua
b. Wakil-wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil Bendahara
(9) Susunan Pengurus Pelaksana PC terdiri dari;
a. Anggota Bidang-bidang
b. Perwakilan-perwakilan di Kecamatan
Pasal 11
Kewajiban, Hak Dan Wewenang PP
(1) PP berkewajiban melaksanakan Anggaran Dasar, Peraturan Rumah Tangga,
Keputusan Munas, dan Keputusan Dewan Kehormatan.
(2) PP berkewajiban dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab mengelola dan
menyelenggarakan kegiatan KKB dengan tertib dan teratur sesuai dengan
maksud dan tujuan KKB.
(3) PP berhak dan berwenang bertindak tentang segala hal dan dalam segala
kejadian atas nama KKB, baik mengenai kepengurusan maupun mengenai
kepemilikan, dengan pembatasan, bahwa untuk melakukan tindakan :
a. membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh/melepaskan hak atas
barang yang nilainya melebihi jumlah yang ditentukan dari waktu ke waktu
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 7
oleh Rapat PP, dan/atau mengalihkan atau mengagunkan barang tidak
bergerak milik KKB disyaratkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat PP;
b. mengadakan hubungan dengan organisasi lain dan atau lembaga lainnya
yang disyaratkan persetujuan terlebih dahulu lebih dari ½ (satu perdua)
jumlah anggota PP temasuk Ketua Umum dan Bendahara.
(4) Ketua Umum beserta Sekretaris Umum berhak dan berwenang mewakili PP dan
karenanya mewakili KKB di dalam maupun di luar Pengadilan, kecuali untuk
tindakan hukum di bidang keuangan PP diwakili oleh Ketua Umum dan
Bendahara Umum.
(5) Jika Ketua Umum berhalangan karena sebab apapun, halmana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak lain, maka Wakil Ketua Umum berhak dan berwenang
untuk menjalankan tugas dan wewenang Ketua Umum selama Ketua Umum
berhalangan. Jika baik Ketua Umum maupun wakil Ketua Umum berhalangan
karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka
satu diantara Ketua yang ada berhak dan berwenang untuk menjalankan tugas
dan wewenang Ketua Umum selama Ketua Umum berhalangan.
(6) Jika Sekretaris Umum berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak lain, maka satu di antara Wakil Sekretaris Umum
berhak dan berwenang untuk menjalankan tugas dan wewenang Sekretaris
Umum selama Sekretaris Umum berhalangan.
(7) Jika Bendahara Umum berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihal lain, maka satu di antara Wakil Bendahara Umum
berhak dan berwenang untuk menjalankan tugas dan wewenang Bendahara
Umum selama Bendahara Umum berhalangan.
(8) PP menetapkan peraturan sekretariat KKB termasuk pengangkatan dan
pemberhentian pegawai, penetapan gaji dan fasilitas lainnya termasuk pemberian
penghargaan ataupun sanksi.
(9) PP berhak mengangkat 1 (satu) orang atau lebih sebagai Pelaksana Kegiatan
yang menjalankan kegiatan sehari-hari KKB, guna mencapai maksud dan tujuan
KKb, dengan suatu keputusan Rapat PP untuk jangka waktu tertentu dengan
tidak meguragi hak dari PP untuk sewaktu-waktu memberhentikannya. Apabila
PP melimpahkan sebagian kewenangan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari
KKB kepada Pelaksana Kegiata, maka melimpahkan tersebut harus dilakukan
dengan surat suara tanpa hak substitusi. Dalam menjalankan kegiatan tersebut,
Pelaksana Kegiatan bertanggung jawab penuh kepada PP, tanggung jawab dan
wewenang Pelaksana Kegiatan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 8
Pasal 12
Tanggung Jawab PP
i. PP bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugasnya untuk kepentingan KKB
guna mencapai maksud dan tujuan KKB.
ii. PP wajib mempertanggung jawabkan semua tindakan yang telah dilakukan
selama kepengurusannya kepada dan didalam Mubes.
Pasal 13
Masa Jabatan PP
(1) PP diangkat oleh Munas untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal Mubes yang memilih dan mengangkatnya.
(2) PP yang masa jabatannya telah berakhir, dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya dengan ketentuan PP tidak dapat diangkat untuk lebih dari 2
(dua) kali masa jabatan berturut-turut untuk masa jabatan yang sama, terkecuali
hasil Mubes disepakati bersama untuk meminta kembali untuk masa jabatan
berikutnya.
(3) Keanggotaan PP berakhir dengan sendirinya jika :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
c. Dikenakan sanksi pemberhentian sementara maupun tetap berdasarkan
putusan Dewan Pembina;
d. Karena adanya perubahan struktur organisasi berdasarkan hasil rapat
pengurus.
e. Dijatuhi hukuman pidana penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan
dengan ancaman pidana 5 (lima) tahun atau lebih berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mendapat kekuatan hukum tetap;
f. Diberhentikan atas dasar Surat Keputusan Ketua Umum melalui 3 (tiga) kali
surat peringatan.
g. Telah berakhir masa jabatannya;
h. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimuat dalam pasal 14.
(4) PP yang mengundurkan diri dari jabatannya harus memberitahukan maksudnya
tersebut secara tertulis sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya
kepada Ketua Umum.
(5) Jika terdapat jabatan Ketua Umum, Sekretaris Umum dan atau Bendahara
Umum yang lowong, maka lowongan tersebut diisi oleh wakilnya yang ditunjuk
oleh Rapat PP.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 9
Pasal 14
Persyaratan Calon Pengurus
Calon Pengurus harus memenuhui syarat-syarat sebagai berikut :
a. Berkewarganegaraan Indonesia;
b. Tidak pernah dikenakan sanksi melanggar putusan Dewan Kehormatan;
c. Tidak pernah dihukum karena suatu tindak pidana kejahatan dengan ancaman
pidana 5 (lima) tahun atau lebih berdasarkan putusan Pengadilan yang telah
mendapat kekuatan hukum tetap.
Pasal 15
Pemilihan Ketua Umum
(1) Tiap-tiap Cabang berhak mengajukan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang calon
Ketua Umum, dengan ketentuan bahwa Munas hanya akan melakukan pemilihan
terhadap calon Ketua Umum yang dicalonkan oleh sedikitnya 5 (lima) Cabang.
(2) Calon Ketua Umum tersebut di cabang di pilih oleh Rapat Anggota Cabang yang
diadakan khusus untuk itu oleh PC, kemudian PC mengajukan nama calon Ketua
Umum tersebut dalam pemilihan di Mubes.
(3) Seorang calon Ketua Umum dapat juga dicalonkan langsung oleh Anggota KKB,
dengan ketentuan :
a. Calon tersebut harus memperoleh dukungan daerah sedikitnya 50 (lima
puluh) orang Anggota KKB yang berdomisili tersebar sedikitnya tiga
wilayah PD.
b. Dalam masing-masing wilayah PD dimaksud dalam huruf (a) ayat ini
sedikitnya terdapat 10 (sepuluh) Anggota KKB yang mendukung calon
tersebut.
c. Seorang Anggota KKB tidak boleh memberikan dukungan kepada lebih dari
1 (satu) calon Ketua Umum, Anggota KKB dimaksud dengan dianggap tidak
menggunakan haknya untuk memberikan dukunagan langsung sebagaimana
diatur dalam ketentuan ini.
(4) Nama-nama calon Ketua Umum harus diusulkan dalam Munas sebelum acara
pemilihan Ketua Umum dimulai.
(5) Mubes memilih dan mengangkat Ketua Umum dengan kewenangan untuk
menetapkan anggota PP lainnya.
(6) Ketua Umum Terpilih harus bersedia berdomosili di Banjarmasin sesuai
keberadaan Kantor Pusat KKB.
(7) Tata Cara pemilihan Ketua Umum akan diatur lebih lanjut dalam peraturan
Peraturan Rumah Tangga.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 10
BAB VII
DEWAN PIMPINAN DAERAH
Pasal 16
Pengurus Dan Masa Jabatan PD
(1) PD sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang terdiri dari seorang Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara.
(2) PD diusulkan oleh PC dalam lingkungan wilayah PD bersangkutan.
(3) Penetapan dan pengangkatan PD sepenuhnya merupakan kewenangan PP.
(4) Masa jabatan PD adalah sama dengan masa jabatan PP yang mengangkatnya,
kecuali diberhentikan oleh Ketua Umum PP setelah mendapat pertimbangan
wilayahnya melalui rapat pengurus yang dilengkapi dengan berita hasil rapat dan
daftar hadir rapat.
(5) Ketua dan anggota PD KKB/FKKB dapat berhenti dari kepengurusan oleh
karena kemauan diri sendiri atau karena diberhentikan Ketua Umum KKB Pusat
dengan pertimbangan ketidakmampuan menjalankan roda organisasi.
(6) Ketua dan anggota PD KKB/FKKB yang berhenti sebelum masa
kepengurusannya habis dapat dipilih kembali melalui Rapat Pengurus PD
pemilihan Ketua dan anggota yang dihadiri sedikitnya 2/3 dari jumlah pengurus.
Apabila PD tidak dapat melaksanakan Rapat Pengurus PD sesuai batas waktu
yang diberikan PP paling lama 7 (tujuh) hari setelah surat diterima, maka PP
dapat menunjuk langsung Ketua dan anggota pengurus yang berhenti atau
diberhentikan dari kepengurusan PD, baik dari dalam maupun dari luar
kepengurusan yang ada.
(7) PP melalui evaluasi organisasi setiap saat dapat membekukan Pengurus PD,
apabila didalam menjalankan roda organisasi dinilai tidak mampu.
Pasal 17
Tugas Dan Wewenang PD
Tugas dan wewenang PD :
a. PD berfungsi sebagai perwakilan dari PP yang ditempatkan ditempat
kedudukan PD bersangkutan.
b. Menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan oleh PP.
c. Berwenang mewakili PP hadir dalam pertemuan/rapat yang diadakan oleh PC
di lingkungan wilayahnya.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 11
BAB VIII
DEWAN PIMPINAN CABANG
Pasal 18
Masa Jabatan Ketua PC Dan Pengurus PC
(1) Masa jabatan Ketua PC adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan
dan disahkan Ketua PD dan PP.
(2) Masa jabatan pengurus PC adalah sama dengan masa jabatan ketua PD yang
mengangkatnya, kecuali diberhentikan oleh Ketua PD.
(3) Penetapan dan pengangkatan PC sepenuhnya merupakan kewenangan PD,
kecuali PD belum terbentuk kewenangan itu ada pada PP.
(4) Susunan pengurus PC sedikitnya terdiri dari seorang ketua, wakil ketua,
sekretaris dan bendahara.
(5) Ketentuan tentang masa jabatan dan persyaratan calon pengurus sebagaimana
diatur dalam pasal 14 ayat (2), (3), (4), dan (5) serta pasal 15 Anggaran Dasar ini
secara mutasis mutandis bagi PC, kecuali ditentukan lain dalam Peraturan
Rumah Tangga.
(6) Ketua dan anggota PC KKB/FKKB dapat berhenti dari kepengurusan oleh
karena kemauan diri sendiri atau karena diberhentikan Ketua Umum dengan
pertimbangan ketidakmampuan menjalankan roda organisasi.
(8) Ketua dan anggota PC KKB/FKKB yang berhenti sebelum masa kepengurusannya habis
dapat dipilih kembali melalui Rapat Pengurus PC pemilihan Ketua dan anggota yang
dihadiri sedikitnya 2/3 dari jumlah pengurus. Apabila PC tidak dapat melaksanakan
Rapat Pengurus PC sesuai batas waktu yang diberikan PP paling lama 7 (tujuh) hari
setelah surat diterima, maka PP dapat menunjuk langsung Ketua dan anggota pengurus
yang berhenti atau diberhentikan dari kepengurusan PC, baik dari dalam maupun dari
luar kepengurusan yang ada.
(7) PP melalui evaluasi organisasi setiap saat dapat membekukan Pengurus PC,
apabila didalam menjalankan roda organisasi dinilai tidak mampu.
Pasal 19
Tugas Dan Wewenang
(1) Melaksanakan Anggaran Dasar dan Peraturan Rumah Tangga.
(2) Melaksanakan program kerja PP serta keputusan –keputusan dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang digariskan oleh MUSCAB ataupun PP.
(3) Mengadakan Rapat Anggota Cabang secara berkala sedikitnya sekali dalam 1
(satu) tahun.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 12
(4) Mengadakan MUSCAB sekali dalam 5 (lima) tahun.
(5) PC bertanggung jawab kepada seluruh Anggota KKB di cabang bersangkutan
dan membuat pertanggung jawaban di MUSCAB.
BAB X
DEWAN KEHORMATAN
Pasal 20
Dewan Kehormatan
(1) Dewan Kehormatan baik di tingkat pusat (“Dewan Kehormatan Pusat”) maupun
di tingkat daerah (“Dewan Kehormatan Daerah”) dibentuk berdasarkan
keputusan Rapat PP untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
keputusan Rapat PP tersebut.
(2) Susunan Dewan Kehormatan sedikitnya terdiri atas 1 (satu) orang Ketua
merangkap anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota, dan 5 (lima)
orang anggota lainnya.
(3) Dalam kepengurusannya sebagai mana dimaksud pada ayat (2), Dewan
Kehormatan membentuk majelis yang susunannya terdiri atas anggota Dewan
Kehormatan sebanyak 3 (tiga) orang, pakar atau tenaga ahli sebanyak 1 (satu)
orang atau tokoh masyarakat sebanyak 1 (satu) orang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan, tugas dan kewenangan Dewan
Kehormatan KKB diatur dalam Peraturan Rumah Tangga.
BAB XI
RAPAT
Pasal 21
Jenis Rapat
Rapat terdiri atas :
a. Rapat Dewan Kehormatan;
b. Rapat Kerja;
c. Rapat Pimpinan Pusat;
d. Rapat Pimpinan Daerah;
e. Rapat Pimpinan Cabang
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 13
Pasal 22
Rapat Dewan Kehormatan
Ketentuan mengenai Rapat PP secara mutatis mutandis berlaku bagi Rapat Dewan
Kehormatan, kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Rumah Tangga.
Pasal 23
Rapat Kerja
(1) Rapat Kerja adalah rapat yang diadakan secara berkala paling sedikit sekali
dalam 1 (satu) tahun oleh Pengurus Pusat (PP) kecuali bersamaan dengan
diadakannya Acara Musyawarah lainnya.
(2) Rapat Kerja dihadiri oleh Pengurus Daerah (PD) dan Pengurus Cabang (PC)
sebagai peserta Rapat Kerja.
(3) Setiap peserta Rapat Kerja PD dan PC mempunyai hak bicara dan hak suara
sebanyak 1 (satu) suara sedangkan Dewan Kehormatan Pusat dan Dewan
Kehormatan Daerah mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara.
(4) Rapat Kerja dipimpin oleh Ketua Umum dan/atau Wakil Ketua Umum Pengurus
Pusat.
(5) Rapat Kerja hanya membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan program
kerja Pengurus Pusat yang meliputi perkembangan KKB / FKKB, keanggotaan
dan program kerja lainnya yang dianggap penting (aktual).
(6) Panggilan Rapat Kerja kepada Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang dilakukan
secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja.
(7) Panggilan Rapat Kerja harus mencantumkan waktu, tempat dan acara Rapat
Kerja.
(8) Rapat Kerja sah apabila dihadiri oleh ½ (setengah) jumlah seluruh Pengurus
Daerah dan Pengurus Cabang.
(9) Apabila korum tidak tercapai maka Rapat Kerja diundur untuk waktu sedikitnya
3 (tiga) jam, setelah itu Rapat Kerja dinyatakan dibuka kembali dengan tidak
terkait oleh korum dan selanjutnya Rapat Kerja dapat mengambil keputusan
secara sah berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan jika tidak tercapai maka
keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 14
Pasal 24
Rapat Pimpinan Pusat
(1) Rapat Pimpinan Pusat dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh
Pengurus Pusat atas permintaan tertulis Pengurus KKB / FKKB Kabupaten /
Kota.
(2) Panggilan Rapat Pimpinan Pusat dilakukan oleh Pengurus Pusat.
(3) Panggilan Rapat Pimpinan Pusat disampaikan kepada Pengurus KKB / FKKB
Kabupaten / Kota.
(4) Panggilan Rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat
secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum dimulainya Rapat
Anggota Daerah.
(5) Rapat Pimpinan Pusat diadakan ditempat kedudukan Pusat Kepengurusan.
(6) Rapat Pimpinan Pusat dipimpin oleh Ketua Umum dan/atau Wakil Ketua Umum
atau diwakilkan kepada salah seorang Pengurus Pusat.
(7) Rapat Pimpinan Pusat sah apabila dihadiri oleh ½ (setengah) jumlah anggota
Pengurus KKB Pusat yang bersangkutan. Apabila korum tidak tercapai, Rapat
pimpinan Pusat diundur untuk waktu sedikitnya 1 (satu) jam. Setelah Rapat
Pimpinan Pusat Dibuka kembali dengan tidak terikat oleh korum dan selanjutnya
Rapat Pimpinan Pusat dapat mengambil keputusan-keputusan secara sah
berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai, keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara
terbanyak.
Pasal 25
Rapat Pimpinan Daerah
(1) Rapat Pimpinan Daerah adalah rapat yang diselenggarakan secara berkala
sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun oleh Pengurus Daerah.
(2) Dalam Rapat Pimpinan Daerah dibicarakan ;
a. Laporan PD mngenai hal-hal yang telah dikerjakan;
b. Usul-usul dari Pengurus Daerah dan/atau dari anggota KKB/ FKKB
Kabupaten / Kota.
(3) Panggilan Rapat Pimpinan Daerah dilakukan oleh Pengurus Daerah dan
disampaikan kepada seluruh Pengurus KKB / FKKB Kabupaten / Kota.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 15
(4) Rapat Pimpinan Daerah diadakan ditempat kedudukan Pengurus Daerah.
(5) Panggilan Rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat
secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal dimulainya
Rapat Pimpinan Daerah.
(6) Rapat Pimpinan Daerah dipimpin oleh Ketua dan/atau Wakil Ketua PD atau
diwakilkan kepada salah seorang Pengurus PD.
(7) Rapat Pimpinan Daerah dapat mengundang Pengurus KKB Pusat.
(8) Rapat Pimpinan Daerah sah apabila dihadiri oleh ½ (setengah) jumlah Pengurus
dan anggota KKB / FKKB diwilayah yang bersangkutan. Apabila korum tidak
tercapai, Rapat pimpinan Daerah diundur untuk waktu sedikitnya 1 (satu) jam.
Setelah Rapat Pimpinan Daerah Dibuka kembali dengan tidak terikat oleh korum
dan selanjutnya Rapat Pimpinan Daerah dapat mengambil keputusan-keputusan
secara sah berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan pemungutan suara
berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 26
Rapat Pimpinan Cabang
(1) Rapat Pimpinan Cabang adalah rapat yang diselenggarakan secara berkala
sedikitnya dalam 1 (satu) tahun oleh Pengurus Cabang.
(2) Dalam Rapat Pimpinan Cabang Dibicarakan ;
a. Laporan PC mengenai hal-hal yang telah dikerjakan;
b. Usul-usul dari Pengurus Cabang dan/atau dari anggota KKB di wilayahnya.
(3) Panggilan Rapat Pimpinan Cabang dilakukan oleh Pengurus Cabang.
(4) Rapat Pimpinan Cabang diadakan ditempat kedudukan Pengurus cabang.
(5) Panggilan Rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat
secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal dimulainya
Rapat Pimpinan Cabang.
(6) Rapat Pimpinan Cabang dipimpin oleh Ketua dan/atau Wakil Ketua PC atau
diwakilkan kepada salah seorang Pengurus Cabang.
(7) Rapat Pimpinan Cabang dapat mengundang Pengurus KKB Pusat.
(8) Rapat Pimpinan Cabang sah apabila dihadiri oleh ½ (setengah) jumlah Pengurus
dan anggota KKB / FKKB diwilayah yang bersangkutan. Apabila korum tidak
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 16
tercapai, Rapat Pimpinan Cabang diundur untuk waktu sedikitnya 1 (satu) jam.
Setelah Rapat Pimpinan Cabang Dibuka kembali dengan tidak terikat oleh
korum dan selanjutnya Rapat Pimpinan Cabang dapat mengambil keputusan-
keputusan secara sah berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 27
Musyawarah Besar
(1) Pada setiap MUBES ditetapkan terlebih dahulu tata tertib MUBES yang wajib
ditaati oleh peserta selama MUBES tersebut Berlangsung.
(2) Pimpinan sidang MUBES :
a. PP memimpin sidang MUBES sampai terpilihnya pimpinan sidang yang
dipilih dan diangkat oleh dan dari para peserta MUBES berdasarkan
musyawarah untuk mufakat atau dengan suara terbanyak. Pimpinan sidang
terdiri dari seorang Ketua dibantu oleh sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang
anggota pimpinan sidang.
b. Ketua Pimpinan Sidang MUBES terpilih menentukan seorang sekretaris dari
antara anggota pimpinan sidang terpilih.
c. Ketua Pimpinan sidang dan anggota pimpinan sidang MUBES bergantian
bilamana dianggap perlu.
(3) Berita Acara MUBES harus dibuat oleh sekretaris pimpinan sidang MUBES dan
jika Berita Acara MUBES dibuat oleh Notaris dalam bentuk Akta Notaris, tanda
tangan pimpinan MUBES KKB tidak disyaratkan. Berita Acara MUBES yang
dibuat sesuai ketentuan diatas merupakan bukti yang sah mengenai pembicaraan
dan keputusan yang diambil dalam MUBES yang bersangkutan, baik bagi semua
anggota KKB maupun bagi pihak ketiga.
(4) MUBES adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah anggota
KKB yang diwakili oleh utusan dari setiap Daerah dan Cabang sesuai dengan
ketentuan ayat (3) pasal ini.
(5) Apabila korum tidak tercapai, MUBES diundur untuk waktu sedikitnya 6 (enam)
jam dan setelah itu MUBES dinyatakan dibuka kembali dengan tidak terikat oleh
korum dan selanjutnya MUBES dapat mengambil keputusan-keputusan secara
sah berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka diambil berdasarkan suara
terbanyak.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 17
(6) Yang mempunyai hak suara dalam MUBES adalah Utusan Daerah dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Setiap 30 (tiga puluh) anggota KKB / FKKB disuatu daerah memeperoleh 1
(satu) suara dengan ketentuan maksimum suara untuk daerah tersebut adalah
25 (dua puluh lima) suara;
b. Untuk kelebihan 20 (dua puluh) anggota KKB / FKKB atau diatas kelipatan
30 (tiga puluh) anggota KKB diberi tambahan 1 (satu) suara;
c. Penentuan Utusan Daerah dilakukan dalam Rapat Anggota Daerah yang
khusus diadakan untuk itu;
d. Para utusan Daerah didalam MUBES dipimpin oleh Ketua PD atau yang
ditunjuk sebagai wakil.
(7) Pemungutan suara mengenai diri seseorang dilakukan dengan surat tertutup yang
ditunjuk tidak ditandatangani, sedangkan hal lain dapat dilakukan secara lisan.
(8) Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak boleh
dihitung dalam menentukan jumlah suara dalam MUBES.
Pasal 28
MUBES Luar Biasa
(1) MUBES luar biasa dapat diadakan bilamana dianggap perlu oleh PP atau atas
permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) jumlah PD dan PC seluruh
wilayah.
(2) Dalam MUBES luar biasa dibicarakan hal-hal yang bersangkutan dengan
maksud penyelenggaraan MUBES luar biasa tersebut.
Pasal 29
MUSDA Berkala
(1) MUSDA Berkala diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun.
(2) Acara MUSDA Berkala adalah :
a. Pertanggung jawaban PD mengenai hal-hal yang telah dikerjakan selama
masa jabatannya.
b. Pertanggung jawaban laporan keuangan dari PD.
c. Pemilihan dan pengesahan Ketua PD.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 18
d. Hal-hal lain yang perlu dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran
Dasar ini.
Pasal 30
MUSDA Luar Biasa
(1) MUSDA Luar Biasa dapat diadakan hanya bilamana dianggap perlu oleh PD
atau atas permintaan tertulis dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah Anggota KKB / FKKB Anggota KKB / FKKB di cabang yang
bersangkutan atau atas permintaan PP.
(2) Dalam MUSDA luar biasa dibicarakan hal-hal yang bersangkutan dengan
maksud penyelenggaraan MUSDA luar biasa tersebut.
Pasal 31
Panggilan, Pimpinan, Korum Dan Keputusan MUSDA
Ketentuan mengenai panggilan, pimpinan, korum dan keputusan MUSDA secara
mutatis mutandis berlaku bagi MUSDA kecuali ditentukan lain dalam peraturan
Rumah Tangga.
BAB XII
KEKAYAAN, ASET DAN TAHUN BUKU
Pasal 32
Kekayaan
(1) Kekayaan KKB / FKKB terdiri atas dana milik KKB dan kekayaan yang
diperoleh KKB dengan sah, termasuk tetapi tidak terbatas pada sumbangan,
iuran para Anggota KKB, hibah dan penerimaan lainnya yang sah dan tidak
mengikat.
(2) Jika KKB / FKKB dibubarkan, maka MUBES menentukan mengenai sisa
kekayaan KKB / FKKB.
Pasal 33
Aset
(1) Aset KKB / FKKB adalah sarana dan prasarana yang disediakan untuk menunjang
kegiatan operasioanl KKB / FKKB, baik ditingkat Pusat, Daerah maupun Cabang.
Aset tersebut bisa diperoleh dari Pengurus Pusat, Daerah maupun Cabang.
(2) Aset KKB / FKKB yang diperoleh dari Pengurus Pusat sewaktu-waktu dapat
ditarik kembali apabila peruntukannya bukan untuk kepentingan operasional KKB
/ FKKB berdasarkan penilaian PP.
(3) Aset KKB / FKKB yang diperoleh dari Pengurus Pusat sewaktu-waktu dapat
ditarik kembali PP apabila terjadi pembekuan organisasi oleh Ketua Umum, dan
akan diserahkan kembali kepada kepengurusan yang baru.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 19
(4) Aset KKB / FKKB yang telah ditarik oleh PP dapat diserahkan kembali setelah
mendapat persetujuan Ketua Umum PP melalui rapat pengurus PP.
(5) Aset KKB / FKKB yang diperoleh dari PD dan PC diserahkan sepenuhnya
kewenangan kepada PD dan PC melalui rapat pengurus.
Pasal 34
Tahun Buku
(1) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya Tahun Buku maka PP,
PD dan PC wajib membuat :
a. Laporan Tahunan
b. Laporan Keuangan untuk disampaikan kepada Rapat Kerja.
(2) Laporan tahunan dan laporan keuangan harus sekurang-kurangnya memuat
laporan keadaan KKB dan kinerja KKB selama tahun buku yang baru berlaku.
(3) Baik Laporan Tahunan maupun Laporan Keuangan harus ditandatangani oleh
semua semua pengurus, jika ada pengurus karena sebab apapun tidak bersedia
menandatangani Laporan Tahunan PP dan/atau Laporan Keuangan KKB, alasan
untuk tidak menandatangani Laporan Tahunan dan/atau Laporan Keuangan itu
harus dicantumkan pada kedua laporan termaksud.
(4) Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan ditandatangani oleh Pengurus Harian
(5) Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan harus sudah tersedia di kantor KKB
paling lambat pada hari dikirimkan panggilan untuk Rapat Kerja, hal mana harus
dicantumkan dalam panggilan untuk Rapat Kerja.
BAB XIII
PEMBUBARAN
Pasal 35
Pembubaran KKB
(1) Keputusan untuk membubarkan KKB / FKKB hanya sah jika diputuskan oleh
MUBES Luar Biasa yang khusus diadakan untuk itu dan pada MUBES tersebut
hadir sekurang-kurangnya ¾ (tiga perempat) jumlah Anggota KKB/ FKKB yang
diwakili oleh Utusan Daerah dan Utusan Cabang.
(2) Jika korum yang dimaksud dalam ayat (1) di atas tidak terpenuhi, maka MUBES
Luar Biasa ditunda selama sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam agar
dapt memenuhi korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 20
(3) MUBES Luar Biasa kedua tersebut adalah sah jika pada MUBES Luar Biasa
tersebut sedikitnya hadir ¾ (tiga perempat) jumlah Anggota KKB / FKKB yang
diwakili oleh Utusan Daerah dan Utusan Cabang.
(4) Keputusan pembubaran itu adalah sah jika disetujui oleh sekurang-kurangnya
¾ (tiga perempat) dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam MUBES
Luar Biasa.
BAB XIV
PERUBAHAN KETENTUAN PEMBUBARAN
Pasal 36
Dalam hal hendak dilakukan perubahan atas pasal 35 Anggaran Dasar ini, ketentuan
dalam pasal 35 ayat (1), (2), (3) dan (4) tersebut secara mutasis mutandis berlaku.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 37
(6) Hal-hal yang bukan atau tidak diatur dalam Anggaran Dasar ditetapkan
dalamperaturan Rumah Tangga yang disusun oleh PP.
(7) Selambat-lambatnya 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal Anggaran Dasar ini
PP KKB harus menyetujui peraturan Rumah Tangga.
Pasal 38
(1) Menyimpang dari ketentuan dalam pasal 14, pasal 15 dan pasal 16 Anggaran
Dasar ini tentang tata cara pengangkatan PP, maka untuk pertama kali dan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun pertama, diangkat sebagai PP
Dewan Kehormatan
Dewan Penasehat
Dewan Pembina
Dewan Pakar
Ketua Umum
Wakil Ketua Umum / Ketua Harian
Sekretaris Umum
Wakil Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 21
Bendahara 1
Bendahara 2
Ketua-ketua bidang.
(2) PP dan baik bersama-sama maupun masing-masing dengan hak untuk
memindahkan kekuasaan ini kepada pihak lain, diberikan kuasa untuk memohon
pengesahan atas Anggaran Dasar ini kepada instansi yang berwenang serta
menyatakan dan membuat perubahan-perubahan dan/atau penambahan-
penambahan dengan akta notaris, jikalau pengesahannya tergantung pada
perubahan-perubahan dan penambahan-penambahan itu, untuk keperluan-
keperluan mana menghadap dimana perlu memberikan keterangan-keterangan,
mambuat atau suruh membuat dan menandatangani semua akta/surat yang
diperlukan selanjutnya mengerjakan segala sesuatu yang dianggap baik dan
berguna untuk menyelesaikan hal-hal tersebut.
BAB XVI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 39
(1) Apabila timbul perbedaan penafsiran terhadap suatu ketentuan dalam Anggaran
Dasar dan atau Peraturan Rumah Tangga.
(2) PP dapat menetapkan hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini dan
Peraturan Rumah Tangga.
(3) Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DEMIKIANLAH ANGGARAN DASAR INI dibuat sebagai diminta dan diresmikan
pada hari Sabtu, tanggal 22 bulan November tahun 2008 bertempat di Kantor
Sekretariat KKB Pusat Jl. Adiyaksa (Komplek Pertokoan Kayu Tangi Permai) No.
7 & 8 Banjarmasin Kalimantan Selatan.
PENGURUS PUSAT
KERUKUNAN KELUARGA BAKUMPAI
(KKB)
Ketua Umum, Sekretaris Umum,
H.A SULAIMAN HB HAIRUDINOR, S.Sos, MM
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga KKB 22