muhkam mutasyabih

11
Study Al-Qur’an Dosen Pengampu : Qo’idatul Marhumah, M.Th.I

Upload: qoida-malik

Post on 22-Jan-2017

150 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Muhkam Mutasyabih

Study Al-Qur’an

Dosen Pengampu :Qo’idatul Marhumah, M.Th.I

Page 2: Muhkam Mutasyabih

Nama anggota kelompok :Samrotul Mufida Evi Puji LestariNana NafisahSefi Puspita Dwi Y.Siti Indah RahayuNursan Gozalba

Page 3: Muhkam Mutasyabih

Sejarah Ayat Muhkam dan MutasyabihSecara tegas dapat dikatakan

bahwa asal mula adanya ayat-ayat muhkamah dan mutasyabihat ialah dari Allah SWT. Allah SWT memisahkan atau membedakan ayat-ayat yang muhkam dari yang mutasyabih, dan menjadikan ayat muhkam sebagai bandingan ayat yang mutasyabihat

Page 4: Muhkam Mutasyabih

Pengertian dari al muhkam dan al mutasyabih

Muhkam dan Mutasyabih dalam Arti Umum 

Kata al-hukm berarti memutuskan dua hal atau perkara. Maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim dan memutuskan antara dua pihak yang bersengketa, serta memisahkan antara yang hak daan yang baatil dan antara kebenaran dan kebohongan.

Muhkam berarti (sesuatu) yaang dikokohkan. Ihkam al-kalam berati mengokohkan perkataan dengan memisahkan berita yang benar dari yang salah, dan urusan yang lurus dari yang sesat.

Jadi, kalam muhkam adalah perkataaan yang seperti sifatnya.

Mutasyabih secara bahasa berarti tasyabuh, yakin bahwa salah satu dari dua hal seruap dengan yang lain. Dan syubhah ialah keadaan salah satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan dari yang lain karena adanya kemiripan diantara keduanya secara konkrit maupun abstrak. Jadi, tasyabuh al-kalam adalah kesamaan dan kesesuaian perkataan, karea sebagiannya membetulkan sebagian yang lain. 

Page 5: Muhkam Mutasyabih

Mengenai pengertian muhkam dan mutasyabih terdapat banyak perbedaan pendapat. Yang terpenting adalah sebagai berikut:

1. Muhkan adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, sedang mutasyabih hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah sendiri.

2. Muhkam adalah ayat yang hanya mengandung satu wajah, sedang mutasyabih mengandung banyak wajah

3. Muhkan adalaah yang maksudnya dapat diketahui secara langsung, tanpa memerlukan keterangan lain, sedang mutasyabih tidak demikian; ia memerlukan penjelasan dengan merujuk ayat lain.

Page 6: Muhkam Mutasyabih

PERBEDAAN AL MUHKAM DAN AL MUTASABIH

MUHKAM :-Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung, tanpa memperlukan keterangan lain, sedangkan–Muhkam adalah ayat yang hanya mengandung satu sisi makna saja(wajha wahidan) , sedangkan–Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, seangkan

MUTASYABIH :-Mutasyabih tidak demikian, ia memerlukan penjelasan dengan merujuk ke pada ayat ayat lain -Mutasyabih mengandug banyak makna(awjuh)-Mutasyabih hanya di ketahui maksudnya oleh allah sendiri.

 

Page 7: Muhkam Mutasyabih

Macam – Macam Ayat Muhkam dan Mutasyabih

Sesuai dengan sebab-sebab adanya ayat mutasyabihat dalam Alquran dengan adanya kesamaran maksud syarak dalam ayat-ayat-Nya sehingga sulit dipahami umat, tanpa dikatakan arti yang lain, disebabkan karena bisa dita’wilkan dengan bermacam-macamayat mutasyabihat itu ada 3 macam, sebagai berikut:

1.    Ayat-ayat mutasyabihat yang tidak dapat diketahui oleh seluruh umat manuia, kecuali Allah SWT.

2.      Ayat-ayat mutasyabihat yang dapat diketahui oleh semua orang dengan jalan pembahasan dan pengkajian yang mendalam.

3.      Ayat-ayat mutasyabihat yang hanya dapat diketahui oleh para pakar ilmu dan sain, bukan oleh semua orang, apalagi orang awam

Page 8: Muhkam Mutasyabih

.     Hikmah dan Nilai- Nilai Pendidikan dalam Ayat- Ayat Muhkam dan Mutasyabih

    Al-Qur’an yang berisi ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyabihat, menjadi motivasi bagi umat Islam untuk terus menerus menggali berbagai kandungannya sehingga kita akan terhindar dari taklid, membaca Al-Qur’an dengan khusyu’ sambil merenung dan berpikir.

   Ayat-ayat Mutasyabihat ini mengharuskan upaya yang lebih banyak untuk mengungkap maksudnya, sehingga menambah pahala bagi orang yang mengkajinya. Jika Al-Quran mengandung ayat-ayat mutasyabihat, maka untuk memahaminya diperlukan cara penafsiran dan tarjih  antara satu dengan yang lainnya. Hal ini memerlukan berbagai ilmu, seperti ilmu bahasa, gramatika, ma’ani, ilmu bayan, ushul fiqh dan sebagainya. Apabila ayat-ayat mutasyabihat itu tidak ada niscaya tidak akan ada ilmu-ilmu tidak akan muncul.

Page 9: Muhkam Mutasyabih

 Pandangan Para Ulama Menyikapi Ayat-ayat Mutasyabih

Subhi Al-Shalih membedakan pendapat para ulama ke dalam dua mazhab, yaitu:

1.   Mazhab SalafYaitu orang-orang yang mempercayai dan

mengimani sifat-sifat mutasyabihat ini dan menyerahkan hakikatnya kepada Allah sendiri.

2.   Mazhab KhalafYaitu orang-orang yang mentakwilkan

(mempertangguhkan) lafal yang mustahil dzahirnya kepada makna yang layak dengan zat Allah. 

Page 10: Muhkam Mutasyabih

KESIMPULAN Muhkam adalah ayat yang memberikan makna yang jelas dan

dapat dijangkau oleh pemahaman akal. Sedangkan mutasyabih adalah ayat yang memberikan makna yang tidak jelas, tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan keterangan yang lain.

Para ulama berbeda terhadap adanya ayat-ayat muhkam dan mutasyabih. Sebagian ulama berpendapat bahwa ayat mutasyabih tidak dapat diketahui kecuali hanya oleh Allah. Mereka mencoba mengembalikan ayat mutasyabih kepada ayat muhkam.

Hikmah adanya ayat-ayat mutasyabihat adalah dengan adanya ayat-ayat mutasyabihat, membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia. Sebesar apapun usaha dan persiapan manusia, masih ada kekurangan dan kelemahannya. Hal tersebut menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah SWT, dan kekuasaan ilmu-Nya yang Maha Mengetahui segala sesuatu. 

Page 11: Muhkam Mutasyabih

SEKIAN DAN TERIMAKASIH