muhammad dinar r _artikel

11
Melukis Tawa sang Buah Hati Tertawa adalah ekspresi yang memunculkan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya, dengan suara, dari suara pelan, sedang, hingga keras (terbahak–bahak). Bedanya dengan senyum, meskipun juga ekspresi yang memunculkan rasa gembira, senang, suka, tapi senyum hanya mengembangkan bibir sedikit dan tanpa suara. Tertawa merupakan proses alamiah yang dipelajari bayi dari lingkungannya. Dibawah usia 3 bulan, tepatnya mulai 8 minggu, bayi hanya mengamati bila lingkungan sekitarnya sedang tertawa. Dia belum bisa menirunya, hanya tersenyum, juga saat tidur. Senyum ini pun merupakan refleksi bentuk respons pada pelukan, suara, dan wajah yang teraba olehnya. Jadi senyum yang diberikannya lebih mengarah kepada pengalaman sensoris atau respons atas stimulus/rangsangan yang ia peroleh sebagai respons sosial atas perilaku orang lain. Nanti, diatas usia 3 bulan, bayi mulai mampu melakukan senyum sebagai respons sosial. Ketika melihat ibu/ayah tersenyum atau mengeluarkan suara–suara lucu, si bayi lantas tersenyum sebagai jawaban atas perhatian yang diberikan ayah dan ibu. Bayi juga belajar, ia bisa berinteraksi dengan lingkungannya melalui senyuman, selain tangisan. Lambat laun, mulailah bayi tak hanya tersenyum, tapi juga bisa tertawa. Tawa bayi ini menunjukkan ia nyaman/senang pada situasi tertentu, tetapi tertawanya ini bukan sebagai reaksi atas humor atau candaan karena bayi belum memiliki sense of

Upload: sayabisa

Post on 17-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

Page 1: Muhammad Dinar R _Artikel

Melukis Tawa sang Buah Hati

Tertawa adalah ekspresi yang memunculkan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya, dengan suara, dari suara pelan, sedang, hingga keras (terbahak–bahak). Bedanya dengan senyum, meskipun juga ekspresi yang memunculkan rasa gembira, senang, suka, tapi senyum hanya mengembangkan bibir sedikit dan tanpa suara.

Tertawa merupakan proses alamiah yang dipelajari bayi dari lingkungannya. Dibawah usia 3 bulan, tepatnya mulai 8 minggu, bayi hanya mengamati bila lingkungan sekitarnya sedang tertawa. Dia belum bisa menirunya, hanya tersenyum, juga saat tidur. Senyum ini pun merupakan refleksi bentuk respons pada pelukan, suara, dan wajah yang teraba olehnya. Jadi senyum yang diberikannya lebih mengarah kepada pengalaman sensoris atau respons atas stimulus/rangsangan yang ia peroleh sebagai respons sosial atas perilaku orang lain.

Nanti, diatas usia 3 bulan, bayi mulai mampu melakukan senyum sebagai respons sosial. Ketika melihat ibu/ayah tersenyum atau mengeluarkan suara–suara lucu, si bayi lantas tersenyum sebagai jawaban atas perhatian yang diberikan ayah dan ibu. Bayi juga belajar, ia bisa berinteraksi dengan lingkungannya melalui senyuman, selain tangisan.

Lambat laun, mulailah bayi tak hanya tersenyum, tapi juga bisa tertawa. Tawa bayi ini menunjukkan ia nyaman/senang pada situasi tertentu, tetapi tertawanya ini bukan sebagai reaksi atas humor atau candaan karena bayi belum memiliki sense of  humor. Contoh, bayi akan tertawa jika kita mengelitik atau bersuara/bergerak lucu karena ia senang melihatnya.

Intinya, setiap hal yang menyenangkan bagi si bayi akan membuatnya tertawa. Maka jangan heran kalau bayi bisa tertawa terkekeh–kekeh karena suara–suara lucu atau aneh, gerakan lucu yang berulang–ulang, sampai bermain cilukba. Bahkan, bayi bisa tertawa pada hal–hal yang tidak lazim atau aneh, semisal suara robekan kertas, jika itu membuatnya senang. Baru setelah 12 bulan bayi, Anda akan mulai tersenyum sebagai cara untuk mengeskpresikan rasa senang, berkomunikasi dengan Anda, dan akhirnya, mengembangkan rasa humornya.  Di bawah ini beberapa tahapan senyuman bayi.

1. 0 – 6 Minggu : Senyum RefleksifAnda akan melihat senyuman pertama si bayi saat dia tidur. Anda akan melihatnya

mengerenyit, terkejut. Apakah sebuah senyuman? “Selama tidur REM (rapid eye movement) atau tahap tidur aktif,  tubuh bayi mengalami perubahan psikologi yang mengaktifkan refleks tertentu, dan salah satunya adalah senyum,” kata Pamela Garcy, PhD, piskolog  di Dallas. Pada tahap ini mungkin yang terjadi hanyalah reaksi fisik, bukan sinyal emosi.

Page 2: Muhammad Dinar R _Artikel

2. 6 – 8 Minggu: Senyum ResponsifDi saat bayi Anda tumbuh, dia akan mulai tersenyum terhadap sesuatu yang disukainya,

seperti buaian, suara, dan wajah. Tapi jangan terlalu berharap banyak pada usia ini. Senyumannya merupakan reaksi dari pengalaman panca indera, bukan respons sosial. “Anda mungkin berpikir si kecil tersenyum karena mengenali bahwa Anda ibu terbaik di dunia,” kata Charlotte Cowan, M.D seorang dokter anak di Boston.  Tentu saja Anda ibu yang terbaik baginya, tapi senyumannya itu bukan bukti ia mengenali Anda. “Bayi Anda belum mengenal secara jelas siapa Anda.”

Walau begitu Anda dapat mendorongnya untuk tersenyum. “Anda akan belajar suara dan ekspresi apa yang membuatnya merespons Anda,” kata Julie Segal, MD, dokter anak di Atlanta’s Northside Hospital. Berikan bayi Anda banyak kesempatan untuk mempelajari wajah Anda di saat Anda berbicara dengan lembut kepadanya. Tiru eskpresinya, dan dia mungkin mulai meniru Anda.

3. 2 – 3 bulan: Senyum SosialSenyum bayi dikaitkan dengan reaksi internal terhadap sesuatu yang menarik

perhatiannya. Sekarang tidak sekadar itu. Pada usia ini, dia ingin menjalin hubungan. Bayi Anda akan tersenyum ketika melihat Anda dan akan bereaksi bila Anda mengeluarkan suara-suara lucu. Bayi juga akan belajar bahwa dia akan bereaksi dengan Anda melalui senyuman –tidak hanya menangis. Degukan, dengkuran, dan dengungan aneh merupakan cara bayi  untuk mengekspresikan dirinya. Tidak diragukan lagi, Anda adalah favoritnya. “Dia akan menjerit dan tertawa ketika bermain dengan Anda,” kata Mary Ellen Renna, MD, dokter anak di Woodbury, New York. Dia juga akan merespons Anda dengan menggerakkan seluruh badannya –menggerakkan tangan dan kakinya menunjukkan perhatian.

Ingat, bayi tidak selalu tersenyum ketika Anda menginginkannya. Sebaliknya dia juga akan mengekspresikan emosi dalam bentuk lain. Tapi jika bayi sama sekali tidak tersenyum selama 12 minggu, hubungi dokter anak untuk memeriksa keterlambatan tumbuh kembangnya.

4. 6 Bulan: Senyum kepada siapa saja Beberapa bayi lebih banyak tersenyum daripada yang lainnya. Pada umur 6 bulan hingga

1 tahun dia akan tampak sebagai ahli senyum. “Pada umur  6 bulan bayi akan tertawa pada Anda, tidak peduli apapun yang Anda lakukan,” kata Dr. Cowan.

Bayi Anda juga mulai tersenyum kepada semua orang di sekitarnya ketika melihat dan mendapat respons. Pada saat yang sama, senyumnya menjadi semakin bermakna. Dia mungkin tersenyum karena belajar sesuatu yang baru, atau karena dia senang bertemu dengan Anda.  “Bayi Anda sedang mengembangkan ingatannya maka kesenangannya menjadi bertambah besar ketika melihat Anda karena dia sadar Anda tadi pergi,” kata Dr. Renna.

5. 9 Bulan: Senyum SelektifIni merupakan saat bayi Anda mulai mengetahui Anda sebagai orang yang spesial dan

berbeda dengan orang lain. Tapi di sisi lain, kegelisahan terhadap orang asing mulai muncul.

Page 3: Muhammad Dinar R _Artikel

Bayi Anda yang tadinya ramah tiba-tiba berhenti tersenyum dengan orang yang masih asing baginya. Ini mungkin mengecewakan karena bayi Anda tidak “bertingkah” sebagaimana yang diharapkan. Asal Anda tahu, perubahan raut muka sebenarnya sebuah tanda bahwa perkembangan kesehatan bayi berjalan dengan baik.

Catatan penting: Karena daya tangkap indera bayi semakin kuat  –dia bisa mengetahui bahwa sesuatu itu ada walau tidak melihatnya. Anda bisa mendorongnya tersenyum dengan main cilukba. “Sekarang Anda melihatnya, sekarang tidak” merupakan puncak tawa si kecil yang muncul pada usia 9 bulan.

6. 12 Bulan: Rasa HumorBayi Anda mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, dan rasa humornya juga mulai

muncul. “Bayi pada umur ini selalu tertawa di saat mendengar Anda mengeluarkan suara lucu,” kata Dr. Cowan. Ketika bayi Anda berpikir sesuatu itu lucu, dia juga menginginkan Anda memberikan reaksi, maka tertawalah bersamanya. Jatuhkan sesuatu ke lantai, atau perlihatkan raut muka lucu, maka dia akan histeris. “Kejutan adalah elemen penting yang membuat bayi tertawa pada usia 12 bulan,” kata Dr. Garcy. “Letakkan bayi di atas lutut Anda, kemudian bernyanyilah, dan dengan pelan-pelan dia menggelosor sedikit.” Ambillah manfaat dari momen lucu ini: Tidak setiap hari Anda bertemu dengan seseorang yang menganggap Anda orang paling menyenangkan di muka bumi!

“HA-HA-HA... hik... hik... hik...” cekikik tertawa bayi begitu wajah mamanya menyembul dari balik bantal. “Ciluk... Ba!!” Ibunya mengulang aksinya, tawa Bayi makin lepas. Ibu itu lantas ikut tertawa seraya mencolek pipi bayinya, gemas. Selain bisa mendekatkan hubungan ibu dan si kecil, tertawa juga menyehatkan. Tahukah anda, dalam sehari, bayi bisa tersenyum dan tertawa hingga 400 kali. Fantastik! Apa saja manfaat tertawa bagi bayi?  Berikut ulasan Jovita Maria Ferliana Mpsi.

A. Tertawa = OlahragaBagi bayi, tertawa selama 1 menit sama dengan melakukan olahraga selama 20 menit.

Jadi ketika bayi tertawa, ia berolahraga.Wow...Tertawa melibatkan sistem saraf dan bisa menggoyang-goyangkan otot perut, dada, bahu, serta pernapasan, sehingga membuat tubuh seakan-akan sedang jogging di tempat. Otot-otot akan menegang lalu mengendur secara bergantian. Selain itu, ketika bayi tertawa, paru-parunya mengembang dan menyerap oksigen lebih banyak. Detak jantung juga meningkat lalu menurun setelahnya, seperti habis berolahraga dan terasa rileks.

B. Interaksi dengan Lingkungan Bayi belajar berhubungan dengan orang lain di luar dirinya sendiri. Hal ini merupakan

respon timbal balik antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Dia melihat cara orang lain di sekitarnya tertawa saat ia melihat atau mendengarkan sesuatu. Lalu ia pun mencoba menganalisis kemudian menirunya. Jadi, ketika ada sesuatu yang lucu baginya maka ia akan

tertawa. Bayi juga akan belajar untuk bertingkah atau berbuat lucu sehingga lingkungan sekitarnya yakni ibu, ayah, kakek, atau nenek akan tertawa,begitu pula

sebaliknya.

Page 4: Muhammad Dinar R _Artikel

C. Mengatasi Rasa SakitMenurut penelitian Profesor Robin Dunbar, psikolog evolusioner di Universitas Oxford,

tertawa terbahak-bahak, keras dan lama akan merangsang otak untuk melepaskan senyawa kimia yang disebut endorfin. Nah, endorfin ini bukan hanya menyebabkan bayi merasa senang dan nyaman,tapi juga mengurangi rasa sakit.

D. Meningkatkan Kecerdasan EmosiMengajak bayi tertawa juga bermanfaat untuk perkembangan emosinya kelak. Si kecil

akan lebih mampu mengungkapkan emosinya dalam merespons lingkungan. Misalnya, ia akan tertawa melihat mimik lucu Ayahnya, atau tersenyum ketika ada orang yang menyapanya – meski tak ia kenal. Ketika Ibu tertawa bersamanya, ia juga belajar bahwa tertawa adalah sesuatu yang disukai lingkungan. Sehingga ia pun akan belajar untuk mencoba membuat orang lain tertawa.Ke depannya, anak yang memiliki kecerdasan emosional tinggi biasanya juga memiliki selera humor yang tinggi. Louis Franzini, Ph.D, psikolog serta peneliti humor dari San Diego State University, menyatakan bahwa humor bisa meningkatkan kecerdasan emosional serta intelektual anak. Anak yang memiliki selera humor yang baik biasanya akan disukai teman-temannya, kreatif, percaya diri dan mampu memecahkan masalah yang lebih sulit.

E. Meningkatkan Kekebalan TubuhTertawa terbahak-bahak diketahui bisa meningkatkan sistem imun dalam tubuh si kecil

dengan cara memicu produksi sel-sel limfosit yang bertindak sebagai pembunuh stres alami yang juga dapat melumpuhkan banyak penyakit.

F. Mengurangi Perilaku NegatifTertawa akan membantu bayi merasa baik dan mengurangi perilaku negatif. Seorang

peneliti dari Maryland University, Baltimore, menyebutkan bahwa tertawa keras akan merangsang tubuh untuk memroduksi serotonin yang akan mengurangi ketegangan dan kemarahan. Bayi yang tinggal di lingkungan yang menyenangkan akan tumbuh menjadi

pribadi yang spontan dan optimis.

G. Tidur Lebih NyenyakBayi yang rutin diajak bercanda dan tertawa akan tidur lebih nyenyak pada malam

harinya. Karena tertawa membuat otot-otot tubuh menjadi rileks sehingga bayi bisa lebih mudah mendapatkan tidur yang nyenyak. (Sumber: Mom & Kiddie)

Dalam keseharian bersama si kecil, banyak hal yang bisa dilakukan orangtua bersamanya agar ia tertawa. Inilah beberapa hal yang perlu orangtua lakukan untuk membuat si kecil tertawa.

1.     Mengeluarkan suara atau gerakan lucu. Lakukan dihadapan bayi usia 0–6 bulan. Bisa juga dengan mengembuskan udara disekitar

pusar atau membuat beragam ekspresi aneh dan jenaka. 2.     Bermain cilukba.

Page 5: Muhammad Dinar R _Artikel

Ini menjadi cara termudah bermain bersama bayi. Ia akan sangat senang melihat ayah atau ibunya menghilang dan muncul secara bergantian. Tampilkan mimik yang lucu ketika wajah ayah/ibu muncul dari “persembunyian”.

3.     Bermain bersama boneka atau mainan favoritnya. Kini banyak mainan lucu yang bisa berbunyi jika dipegang atau ditekan pada bagian

tertentu. Misal, boneka yang akan bernyanyi atau tertawa jika salah satu bagian tubuhnya ditekan. Bayi bisa tertawa geli mendengarnya, sekaligus ia belajar hubungan sebab akibat, jika ia menekan bagian tersebut maka bonekanya akan bersuara.

4.     Bernyanyi dan memainkan alat musik. Bayi senang sekali dengan musik. Jika ia dapat “menciptakan” musiknya sendiri dengan

memukuli benda tertentu atau bahkan memainkan sendok makanannya, ia akan tertawa senang dan ia tak akan pernah bosan melakukannya berulang–ulang.

5.     Melakukan hal–hal ganjil atau tidak lazim. Seperti memakai kaus kaki ditangan, menggigit sendok sampai menutupi hidung,

memakai celana di kepala. Bayi bisa tertawa pada hal–hal kecil dan sederhana yang tidak kita duga sebelumnya.

6.     Saling menggelitiki. Menjelang usia 10 bulan, bayi mulai bisa tertawa geli jika digelitik pada bagian tertentu

tubuhnya. 7.     Menirukan perilaku dan suara hewan favorit. Ini bisa dilakukan pada bayi usia 12 bulan ke atas. Aksi badut yang kocak juga mampu

membuatnya tertawa geli. Pada usia ini pula bayi mulai bisa memahami humor secara verbal.

Meski membuatnya bayi tertawa itu sangat mudah caranya dan hasilnya pun menyenangkan, namun ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan orangtua.

Berusaha membuat atau bahkan memaksa bayi tertawa saat ia sudah sangat lelah. Usaha terlalu keras seperti ini hanya akan membuat si kecil menangis dan rewel.

Terlalu banyak bermain untuk membuatnya tertawa. Bayi malah cepat bosan dan menangis karena kita sudah terlalu lama mengajaknya bermain. Bayi juga perlu beristirahat, lo.

Saat bayi sedang lapar. Sama seperti kita, bayi pun membutuhkan makan ketika lapar, bukan ajakan untuk tertawa dan bercanda.

Menggelitiki terlalu heboh dan berlebihan. Ingat, bayi punya batas rangsangan, sama halnya seperti kita. Kita pun merasa tidak nyaman jika dikelitik pada bagian tubuh secara berlebihan, kan?

Mengagetkan bayi saat bermain cilukba. Perhatikan pula intonasi suara kita saat melakukan permainan ini, jangan terlalu keras sampai bayi kaget dan menangis.

Mengguncang dan mengayun bayi terlalu kencang. Bayi memang suka diangkat tinggi–tinggi atau terbang seperti pesawat, tetapi hati–hati jangan terlalu keras mengguncang bayi. Guncangan bayi yang terlalu keras bisa menyebabkan trauma dan cedera otak.

Selain informasi tentang manfaat dari bayi tertawa terdapat juga manfaat positif dari mendengar bayi tertawa. Ya bayi bukan manusia dewasa. Saya sudah sering mendengar

Page 6: Muhammad Dinar R _Artikel

manusia dewasa tertawa baik pria atau wanita, dikampus tempat saya kuliah pun sudah sering mendengar tawa mereka. Mulai dari yang “xixixixi”, “hahahaha”, “wkwkwkwk”, “bhuahahaha” sampai  yang “bhuakakakakaka” sambil mangap lebar sampai terdengar ke gedung sebelahnya. Pusing dengernya.

Nah bagaimana dengan mendengar bayi tertawa, mendengar suara bayi tertawa membuat saya terasa rilex dan bahagia. Tentu saja hal ini bukan hasil riset penelitian melainkan pengalaman dan perasaan saya sendiri, apalagi jika bayi yang tertawa adalah anak atau adik sendiri .

Saya tidak tahu apakah orang yang tidak suka dengan bayi akan punya perasaan yang sama dengan saya. Tapi saya yakin pada umumnya kita senang mendengar suara tawa bayi.

Nah, kini Ibu sudah siap dan tahu kapan saatnya mengajak si bayi tertawa.

Sumber :http://www.kancilku.com/Ind//index.php?option=com_content&task=view&id=453 (akses 12

Februari 2015 )

http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2015/02/02/manfaat-mendengar-bayi-tertawa-704928.html (akses 12 Februari 2015 )

http://lifestyle.okezone.com/read/2012/02/16/483/577162/1001-manfaat-di-balik-tawa-bayi (akses 9 Februari 2015)

http://www.parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=babies&id=302 (akses 10 Februari 2015 )

Page 7: Muhammad Dinar R _Artikel

A. Identitas Diri1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Dinar Ramadhan

2 Fakultas/Jurusan/Universitas

MIPA/ Pendidikan Kimia/

Universitas Muhammadiyah

Semarang

3 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang,09 Februari 1995

4Alamat Kontak dan Contact

Person

Masjid At – Taqwa UNIMUS

Jalan Kedungmundu Raya no 18

Kecamatan Tembalang Kota

Semarang / 08976273215

5 E-mail [email protected]