muhammad dalam perjanjian lama dan perjanjian baru

32
Muhammad dalam perjanjian lama dan perjanjian baru

Upload: jow-rocks

Post on 14-Jun-2015

2.082 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

Muhammad dalam perjanjian lama dan perjanjian baru

Oleh : JoW Rocks

Page 2: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

Muhammad dalam perjanjian lama

Sesungguhnya, hampir seluruh nubuat Perjanjian Lama menunjuk pada Nabi Muhammad. Namun, oleh karena telah terjadi perombakan besar2an di dalam tubuh Perjanjian Lama, maka kita hanya bisa mengenali Muhammad melalui Nebayot, Kedar, Tema, dan lembah Baka. "Nebayot", "Kedar", dan "Tema" sangatlah penting, karena mereka adalah anak2 dari Nabi Ismail (Kejadian 25:13-15) dan memberi petunjuk terhadap kelompok masyarakat bangsa Arab. Sementara "Baka" menjadi penting, karena ia memberi petunjuk adanya perjalanan Nabi Ismail ke Mekah. Ada 6 kata kunci dalam mengidentifikasi Muhammad dalam Perjanjian Lama, yaitu: Nebayot, Kedar, Tema, Arab/Arabia, Baka, dan Paran.

Sepandai2nya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sepandai2nya Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) menyembunyikan kebenaran, pasti ketahuan juga jejaknya. Kira2 inilah ungkapan yang paling tepat dalam mengungkap sosok Nabi Muhammad di dalam Perjanjian Lama.

[QS. 2:146. Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.]

[QS. 6:91. Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.]

[QS. 2:75. Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Ahli Kitab) akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?] [QS. 2:78-79. Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Alkitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.]

Page 3: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

1. YEHEZKIEL (Bukti Kedar sebagai orang Arab dan terletak di jazirah Arab).

27:21 Arab dan semua pemuka Kedar berdagang dengan engkau dalam anak domba, domba jantan dan kambing jantan; dalam hal-hal itulah mereka berdagang dengan engkau.

Nubuat Perjanjian Lama banyak menyebut "Kedar", putra kedua Ismail (Kejadian 25:13), yang pada akhirnya menurunkan Nabi Muhammad. Tampak jelas dalam ayat di atas bahwa Kedar adalah suku bangsa Arab. Meski letaknya tidak disebutkan, tapi ini memberi petunjuk tentang lokasi atau status Kedar sebagai orang Arab yang berkaitan erat dengan kedatangan nabi setelah Yesus yang terlihat pada nubuat2 lainnya di bawah ini.

2. YESAYA (Kedar dan Tema bukti orang2 Arab).

21:13. Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-kafilah orang Dedan! 21:14 Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! 21:15 Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. 21:16 Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. 21:17 Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya."

Dalam ayat 13 terdapat kata "Arabia" yang memberi isyarat tentang kelompok bangsa Arab yang hendak melakukan hijrah. Pengikut Muhammad ketika itu masih sedikit. Dalam ayat di atas digambarkan hanya diikuti oleh orang2 Dedan (anak Yoksan anak Abraham). Muhammad adalah orang Quraisy keturunan Kedar, namun justru orang2 Quraisylah yang memberontak dakwah Muhammad.

Dalam ayat 14 terdapat kata "Tema", anak ke-9 Nabi Ismail yang terletak di Madinah. Ketika itu Muhammad beserta pengikutnya yang belum banyak, hendak diperangi oleh suku Quraisy (keturunan Kedar) di Mekah. Oleh karenanya, atas perintah Muhammad, mereka melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah (Dari sinilah tonggak tahun hijriyah dimulai). Kelompok Muhammad yang berhijrah dikenal dengan nama "Muhajirin", sementara orang2 Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai kaum "Anshor".

Dalam ayat 17 terdapat kata "Kedar", anak kedua Nabi Ismail, yang menurunkan suku Quraisy dan bermata pencaharian sebagai pemanah (pemburu). Mata pencaharian Bani Kedar ini merupakan warisan dari nenek moyangnya, Ismail, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Kejadian berikut ini:

21:20 Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.

Page 4: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.

[H.R. AT-TURMUDZI, dari Watsilah bin Al-Asqa r.a. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya, Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku dari keturunan Hasyim."]

3. MAZMUR (Tempat berziarah dan sumur Zam-Zam di Baka).

84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! 84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

Ayat2 di atas berbicara tentang tempat berziarah yang selalu ramai dikunjungi oleh hamba2 Tuhan, yaitu Baka/Mekah. Frasa "tempat yang bermata air" dalam ayat di atas memberi petunjuk kepada kita tentang kejadian ajaib Ismail ketika masih bayi, yaitu peristiwa terbentuknya Sumur Zam-Zam di lembah Baka. Dimanakah lokasi Baka selain di Jazirah Arab? Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa Baka adalah Mekah. Berikut pernyataan Al-Qur'an:

[QS. 3:96-97. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.]

[QS. 14:35,37. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala...Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."]

[QS. 90:1-2. Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,]

4. YESAYA ("Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan" yang dikutip oleh 4 pengarang injil kanonik sebagai inspirasi karangan mereka ketika "membaptis" Yesus, lihat ayat 1).

Page 5: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

42:1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. 42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. 42:5. Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: 42:6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, 42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. 42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. 42:9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu." 42:10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. 42:11 Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! 42:12 Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau. 42:13 TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya. 42:14 Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap. 42:15 Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau membuat kering telaga-telaga. 42:16 Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan. 42:17 Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan mendapat malu, yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah kami!" 42:18 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta! 42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN? 42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.

Page 6: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia; 42:22 namun mereka suatu bangsa yang dijarah dan dirampok, mereka semua terjebak dalam geronggang-geronggang dan disembunyikan dalam rumah-rumah penjara; mereka telah menjadi jarahan dan tidak ada yang melepaskan, menjadi rampasan dan tidak ada yang berkata: "Kembalikanlah!" 42:23 Siapakah di antara kamu yang mau memasang telinga kepada hal ini, yang mau memperhatikan dan mendengarkannya untuk masa yang kemudian? 42:24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya orang tidak mau mendengar. 42:25 Maka Ia telah menumpahkan kepadanya kepanasan amarah-Nya dan peperangan yang hebat, yang menghanguskan dia dari sekeliling, tetapi ia tidak menginsafinya, dan yang membakar dia, tetapi ia tidak memperhatikannya.

Yesaya 42:1-25 di atas adalah satu kesatuan ayat yang tak terpisahkan, karena ia meramalkan kedatangan seorang Nabi bukan Yesus! Justru ayat2 di atas membuka tabir kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis sebagaimana dimaksud Matius 3:15-17; 12:16-21, Markus 1:9-11, Lukas 3:21-22, dan Yohanes 1:32-34.

Perlu dicatat, bahwa Yesaya 42:1 di atas menjelaskan tentang konsep "hamba" yang telah dipilih oleh Tuhan untuk seluruh alam semesta, dan secara tegas Al-Qur'an berbicara mengenai hal tersebut:

[QS. 25:1. Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,]

Dalam ayat 10 di atas terdapat frasa "nyanyian baru" yang berarti syariat baru. Yesus datang bukan untuk membawa syariat baru, melainkan hanya untuk menggenapi syariat Taurat dan kitab2 para nabi (Matius 5:17-20). Sedangkan Muhammad datang untuk membawa syariat baru bagi semesta alam. Dengan tegas Al-Qur'an menyatakan:

[QS. 21:107. Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.]

[QS. 38:86-87. Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikit pun kepadamu atas dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. Al Qur'an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.]

Dalam ayat 11 terdapat frasa "didiami Kedar". Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, bahwa Bani Kedar adalah orang2 Arab keturunan Nabi Ismail di Mekah. Kemudian juga terdapat frasa "Bukit Batu". Mekah juga secara geologis terkenal dengan gunung2 batunya. Sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak, adik Ismail, dengan "memaksakan" garis keturunannya melalui jalur Yusuf, bapak tiri Yesus, oleh karena Yesus lahir dari perawan suci Maria (Matius 1:1-18 dan Lukas 3:23-38). Lebih jauh, ayat ini memberi isyarat adanya ibadah haji yang mengagungkan asma Allah dengan bertahmid dan bertalbiah.

Page 7: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

Dalam ayat 13 terdapat frasa "Tuhan keluar berperang seperti pahlawan". Ayat ini jelas2 mengindikasikan kedatangan Muhammad, yang senantiasa dakwahnya diiringi dengan peperangan fisik. Perang yang terkenal dan dahsyat ialah Perang Badar. Sementara Yesus digambarkan Alkitab sebagai sosok yang lemah dan tidak pernah berperang atau memimpin peperangan secara fisik. Bahkan "Yesus" mati dibantai umatnya sendiri di tiang salib.

Dalam ayat 17 terdapat frasa " Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang". Sebelum Muhammad resmi menjadi Nabi, orang2 Arab pada waktu itu adalah penyembah berhala, bahkan mereka meletakkan berhala2nya di sekeliling Ka'bah hingga mencapai 365 buah. Sedangkan Umat Israel ketika Yesus diutus, bukanlah penyembah berhala dari patung2 buatan manusia, oleh karena mereka sudah mengenal Taurat dan kitab2 para nabi.

Dalam ayat 18 terdapat kata2 ungkapan "buta" dan "tuli". Kata "buta" merupakan ungkapan Tuhan yang dapat diartikan sebagai "tidak dapat membaca dan menulis", sedangkan kata "tuli" dapat diartikan sebagai "tidak pernah mendengar satu kitab pun sebelumnya". Umat Muhammad ketika beliau diutus adalah umat yang buta huruf. Dalam tradisi Islam dikenal sebagai Zaman Jahiliyah (zaman kebodohan). Ini berbeda dengan umat Israel yang sudah pandai merubah2 Taurat dan kitab2 para nabi. Tentang kaum buta huruf ini, diabadikan di dalam Al-Qur'an:

[QS. 62:2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,]

Dalam ayat 19 digambarkan bahwa "hamba yang dipilih Tuhan" itu adalah seorang hamba yang "buta dan tuli", artinya bahwa "hamba yang dipilih Tuhan" itu adalah seorang hamba yang "tidak dapat membaca dan menulis" dan "belum pernah mengenal satu kitab pun sebelumnya". Al-Qur'an dengan gamblang mengabadikannya:

[QS. 7:157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang tidak dapat membaca dan menulis, yang mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.]

[QS. 42:52. Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.]

Sedangkan ayat 20 di atas menggambarkan sifat orang2 kafir baik pada masa kerasulan

Page 8: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

Muhammad maupun sesudahnya yang tidak mau tahu dan tidak mau mengerti agama Islam. Hal ini dijelaskan juga dalam Al-Qur'an:

[QS. 2:18. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)].

5. YESAYA ("Roh seperti burung merpati" yang dikutip oleh 4 pengarang injil kanonik ketika "membaptis" Yesus, lihat ayat 8).

60:1. Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. 60:2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. 60:3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. 60:4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. 60:5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. 60:6 Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. 60:7 Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku. 60:8 Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya?

Yesaya 60:1-8 di atas adalah satu kesatuan ayat yang tak terpisahkan, karena ia juga meramalkan kedatangan seorang Nabi bukan Yesus! Justru ayat2 di atas membuka tabir kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis sebagaimana dimaksud Matius 3:15-17; 12:16-21, Markus 1:9-11, Lukas 3:21-22, dan Yohanes 1:32-34.

Ayat 1 di atas menggambarkan Firman Tuhan kepada Muhammad sebagaimana tersebut dalam Al-Qur'an:

[QS. 74:1-3. "Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah, lalu berilah peringatan, dan Tuhanmu, agungkanlah"]

[QS. 26:196-197. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israel mengetahuinya?]

Ayat 2-6 menggambarkan keadaan Jazirah Arab pada saat itu yang diliputi kegelapan. Mereka

Page 9: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

semua hidup dalam kebodohan, tidak ada aturan, menyembah berhala, dan lain2. Setelah dibangkitkannya Muhammad, seluruh Jazirah Arab tunduk patuh di bawah kekuasaannya. Digambarkan dalam ayat di atas bahwa orang2 dari Midian (adik Ismail) dan Efa (anak sulung Midian) pun berduyun2 memeluk agama Islam.

Dalam ayat 7-8 terdapat kata "Kedar" dan "Nebayot" yang merupakan orang2 keturunan Nabi Ismail sebagaimana dijelaskan di atas. Digambarkan bahwa mereka pada akhirnya berduyun2 memeluk agama Islam dan mempersembahkan korban dan mengagungkan nama Tuhan pada musim haji.

6. ULANGAN & HABAKUK (Pegunungan Paran).

ULANGAN 33:2 Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai (Taurat) dan terbit kepada mereka dari Seir (Injil); Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran (Al-Qur'an) dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.

HABAKUK 3:3. Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya. 3:4 Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya (Al-Qur'an) dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.

PARAN, adalah nama varian kuno dari Baka/Mekah, karena di Mekahlah tempat tinggal nabi Ismail hingga dikebumikannya (lihat QS. 2:125; 14:37), dan Muhammad adalah satu2nya nabi/rasul keturunan Ismail dari putra keduanya, Kedar. Lebih jelas tentang Paran dan Ismail, baca Kitab Kejadian di bawah ini:

21:20 Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. 21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.

Jika kata "Paran" sebagaimana dimaksud Kitab Kejadian 21:20-21 di atas terdapat di sekitar Palestina, maka kata "Paran" dalam ayat tersebut harus direvisi, karena tidak ada bukti sama sekali bahwa Ismail, semenjak bayi hingga dikuburkannaya, berada di sekitar Palestina. Justru bukti2 kuatnya terdapat di lembah Baka/Mekah, yaitu: kuburan Ismail, Sumur Zam Zam, Hijir Ismail, Bukit Shafa dan Marwah, keturunan Ismail, Ka'bah yang dibangun bersama bapaknya, Ibrahim, dan maqam Ibrahim.

[QS. 2:125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud"]

[QS. 2:127-129. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah (Ka'bah) bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami),

Page 10: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.]

7. KITAB KEJADIAN (Pemeliharaan Sunat).

17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu (Abraham) serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Realitanya, yang memegang teguh perjanjian tersebut hingga hari kiamat adalah umat Islam, karena umat Kristen tidak disyariatkan untuk sunat, sebagaimana pernyataan pendiri Kristen, Paulus Tarsus dalam 1 Korintus berikut ini:

7:18 Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat. 7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Umat Kristen lalai, bahwa perintah sunat merupakan kewajiban setiap individu laki2 yang diperintahkan Tuhan dalam Taurat yang tidak bisa dibantah hanya oleh seorang Paulus Tarsus. Sangat mungkin, Paulus menyatakan demikian karena dia sendiri enggan disunat.

8. KEJADIAN (Sholawat Nabi).

12:2 Aku akan membuat engkau (Abraham) menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Jelas sekali, bahwa ayat2 di atas bercerita tentang Sholawat Nabi (Muhammad dan Ibrahim) yang senantiasa dibaca oleh umat Islam ketika duduk tasyahud/takhiat akhir dalam sholat. Tidak ada umat lain yang selalu memuliakan Nabi Ibrahim kecuali umat Islam. Umat Kristen sendiri, yang mengklaim Perjanjian Lama sebagai kitabnya, tidak pernah memuliakan Nabi Ibrahim.

[QS. 33:56-57. Sesungguhnya Allah dan malaikat2-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang2

Page 11: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Sesungguhnya orang2 yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.]

9. KEJADIAN (Perjanjian Allah dengan Abram/Abraham).

15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:

Dari pihak siapakah keturunan Abram/Abraham akan menguasai wilayah tersebut? Jawabannya sudah pasti, Ismail !!!

Dalam ayat di atas sudah sangat jelas, dan realitanya memang demikian (sebenarnya lebih luas lagi), bahwa keturunan Ismail (bangsa Arab) menyebar dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Efrat di Irak. Sementara bangsa Israel (keturunan Ishak) hanya menguasai sebagian dari wilayah Palestina (Kanaan).

Ayat di atas juga seolah2 mencocokkan pasangan Abraham dengan Hagar, sebagaimana dijelaskan Taurat sendiri bahwa Abraham berasal dari negeri Ur-Kasdim di pesisir Sungai Efrat, sedangkan Hagar berasal dari negeri Mesir dekat Sungai Nil.

[QS. 3:67-68. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.]

10. YEREMIA ("damai sejahtera" atau "Shalom").

28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."

Ayat di atas bercerita tentang "damai sejahtera" yang asal kata Ibraninya adalah "shalom" dan dalam bahasa Arabnya adalah "Salam" atau "Islam" (lihat QS 3:19; 5:3). Muhammad jelas2 mengemban misi Islam, dan sekarang sudah digenapi oleh pemeluk agama Islam, terutama seluruh jazirah Arab yang tunduk pada agama Islam. Muhammad juga banyak bernubuat, namun tidaklah cukup dimuat di sini. Salah satunya adalah nubuat yang berkaitan dengan cucu beliau yang bernama Husain, yang ketika masih kecil sudah diramalkan oleh Muhammad bahwa ia akan mati dipenggal kepalanya di padang Karbala, Irak. Dan, memang benar2 terbukti!

Sementara Yesus membantah nubuat tersebut, bahwa kedatangannya bukanlah membawa damai di bumi, melainkan pertentangan. Berikut pernyataan Yesus menurut Alkitab:

Page 12: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

LUKAS:

12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

MATIUS:

10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. 10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, 10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

11. YESAYA ( Injil dan Al-Qur'an).

29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai"; 29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."

Ayat2 di atas berbicara tentang penyampaian Kitab Suci dari Tuhan. Ayat 11 tampaknya menunjuk pada Yesus, sebab menurut versi Islam, Yesus menerima Injil hanya dalam satu kali turun saja. Sementara ayat 12 dengan jelas bernubuat tentang Muhammad, dimana ketika berada di Gua Hira, Muhammad menerima wahyu pertama kalinya berupa Al-Qur'an Surat Al-'Alaq (96):1-5, yang diabadikan oleh Al-Hadits riwayat Bukhari berikut ini:

[HR. BUKHARI. Malaikat itu mendekapku (Muhammad) sampai aku sulit bernapas. Kemudian, ia melepaskanku dan berkata, "Bacalah!" Kujawab, "Aku tak dapat membaca." Ia mendekapku lagi hingga aku pun merasa tersesak. Ia melepasku dan berkata, "Bacalah!" dan kembali kujawab, "Aku tak dapat membaca!" Lalu, ketiga kalinya, ia mendekapku seperti sebelumnya, kemudian melepaskanku dan berkata: "baca QS. 96:1-5"].

12. KITAB KIDUNG AGUNG (Ciri2 Muhammad).

5:10 --Putih bersih dan merah cerah kekasih-Ku, menyolok mata di antara 10.000 orang. (New/King James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third Millennium Bible, dan lain2).

Page 13: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

5:16 Kata-katanya manis semata-mata, dia (Muhammad) sungguh sangat digemari. Demikianlah kekasih-Ku, demikianlah teman-Ku, hai puteri-puteri Yerusalem. (New/King James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third Millennium Bible, dan lain2).

Lihat juga Ulangan 33:2 di atas tentang 10.000 orang pengiring Muhammad.

Penjelasan ayat 10:

Menurut saudara sepupu sekaligus menantu Muhammad, yaitu Ali bin Abu Thalib, ciri2 Muhammad adalah: "...Tubuh beliau tidaklah terlalu gemuk, mukanya bundar, warnanya PUTIH BERCAMPUR MERAH..." (H.R. TIRMIDZI dalam Sunan dan Syama'ilnya). Sedangkan menurut Anas bin Malik, ciri2 Muhammad adalah: "...wajahnya terang bercahaya, tubuhnya tidak terlalu PUTIH dan tidak pula terlalu MERAH..." (H.R. BUKHARI, MUSLIM, dan TIRMIDZI). Ketika memasuki kota Mekah pada tahun 630 M dalam keadaan aman dan damai yang dikenal dengan peristiwa "Fathu Makkah", Muhammad disertai 10.000 pengikut yang saleh (STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed 1882). Dalam literatur lain dikatakan: "Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini" (WASHINGTON IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17). Sementara itu, dalam literatur lain juga, Abu Sufyan berteriak untuk mengumpulkan orang2: "Wahai orang2 Quraisy, Muhammad telah berada di sini dengan kekuatan yang tidak dapat kalian lawan. Muhammad bersama 10.000 pasukan baja..." (MARTIN LINGS, Muhammad, hal. 474).

Penjelasan ayat 16:

Dalam naskah Ibrani asli, kata "Muhummedim" diterjemahkan menjadi "sungguh sangat digemari" yang pada dasarnya adalah kata "Muhummed" dengan tambahan "im". Dalam bahasa Ibrani "im" digunakan untuk menyatakan jamak. Sebagaimana kata "Ellohim" (Allah-Allah) dalam Perjanjian Lama yang pada dasarnya adalah kata "Elloha" (Allah). Jika tidak didistorsi berulangkali, maka seharusnya Kidung Agung 5:16 berbunyi sebagai berikut:

5:16 Kata-katanya manis semata-mata, dialah Muhammad! Demikianlah kekasih-Ku, demikianlah teman-Ku, hai putera-puteri Yerusalem.

Perlu dicatat, bahwa kata "Muhummedim" atau "Muhummed" adalah NAMA orang, yang sebenarnya tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa manapun secara apapun, karena ia merupakan nama orang "pemberian" dari Tuhan.

13. KITAB NABI HAGAI (Hamdut, Beth, dan Shalom).

2:7 (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, dan mereka akan datang kepada kegemaran segala bangsa, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. (New/King James Version Bible, The Douay-Rheims Bible, Third Millennium Bible, dan lain2). 2:9 (2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan mengaruniakan damai

Page 14: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Menurut keterangan DR. TAUFIQ, seorang ahli bahasa bangsa Mesir, ungkapan "kegemaran" yang tersebut dalam ayat 7 di atas asalnya dari perkataan Ibrani "hamdut". Sedangkan kata "hamdut" dalam bahasa Arab berarti "terpuji", serupa dengan arti kata "ahmad" (yang terpuji) dan "muhammad" (orang yang terpuji).

Dalam ayat di atas juga terdapat kata "Rumah" yang asal kata Ibraninya adalah "Beth", yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab adalah "Bait" atau "Baitullah" (Ka'bah) yang di Baka/Mekah.

Adapun ungkapan "damai sejahtera" yang tersebut dalam ayat 9 di atas asalnya dari perkataan Ibrani "shalom" yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab adalah "salam" atau "islam".

[QS. 3:19. Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.]

[QS. 5:3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.]

14. ZEFANYA (Pemakaian bahasa ibadah yang sama).

3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu

Ayat di atas mengindikasikan tentang pemakaian bahasa lain selain bahasa Ibrani yang akan dipakai secara serempak (satu bahasa) dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan. Tentulah bahasa yang dimaksud itu adalah bahasa Arab, karena hanya umat Islamlah yang beribadahnya (terutama sholat) menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Arab.

[QS. 12:2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.]

[QS. 14:1. Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu supaya

Page 15: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.

15. YESAYA (Koresh atau Quraisy).

45:1 Beginilah firman Tuhan: "Inilah firman-Ku kepada mesias, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup;

45:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.

Maksud dari kata "Koresh" adalah orang Quraisy yaitu Nabi Muhammad SAW. Koresh atau Quraisy adalah nama suku di Mekah yang mayoritas kaum paganisme/penyembah patung sebelum dibangkitkannya Nabi Muhammad SAW.

Namun demikian, bukanlah Yahudi dan Kristen namanya kalau tidak mengutak-atik-gathuk firman Tuhan, sehingga seolah-olah Koresh adalah nama raja Asyur yang pagan/penyembah patung.

Bagaimana mungkin seorang mesias (Koresh) yang diberkati Tuhan adalah seorang penyembah patung???

Masih berkaitan dengan ramalan kedatangan Nabi Muhammad SAW dalam Perjanjian Lama, Kitab Ulangan secara khusus meramalkan kedatangan Nabi yang seperti Musa, yang akan bangkit dari luar orang Israel

Page 16: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

Muhammad dalam perjanjian baru

 Menerjemahkan ulang sebuah karya besar seorang penulis terkenal dari versi bahasa asing jika ia membiarkan tulisan-tulisan lain dalam bahasanya sendiri. Tidak akan terlalu sulit. Karena si penerjemah dapat mengkaji pikiran, alasan, dan ungkapan-ungkapan dalam karya-karya si penulis asing tersebut. Namun, sejauh mana ia akan berhasil adalah pertanyaan yang hanya dapat diputuskan dan ditetapkan oleh penerjemah-penerjemah yang cakap.

Sama halnya, jika terdapat sedikit dua epistel atau tulisan Lukas dalam bahasa Ibrani, maka kitab Injilnya dapat diterjemahkan kedalam bahasa itu dan terhitung tidaklah sulit dibandingkan dengan upaya saat ini kita lakukan. Sayangnya, yang terjadi pada Perjanjian Baru tidaklah demikian. Karena sudah tidak ada lagi tulisan-tulisan kuno dalam bahasa Yesus dari mana Lukas menerjemahkan Kidung Malaikat; juga ia sendiri tidak mewariskan kepada kita buku lain dalam bahasa Semit.

Bahasa Yunani modern seringkali menggunakan kata “Eudokia” dan “Eudoxia” untuk kata benda nama diri perempuan mereka. Dan kedua kata benda ini terdiri dari dua elemen “eu” dan “dokeo”, serta “eu” dan “doxa” yang berarti “kemuliaan” atau “pujian”, dan sebagainya.

Untuk menemukan kata Semit asli dalam nyanyian yang didengar dan diceritakn oleh para gembala dan diceritakan oleh gembala dan yang telah dirumuskan oleh Lukas menjadi “Eudokia”, maka kita dipaksa untuk memeriksa dan melacaknya langsung dari akar dan derivasinya dalam bahasa Yunani.

Ada dua versi utama Perjanjian Baru dari teks Yunani, satu dalam bahasa yang disebut bahasa Syriac, dan satu lagi dalam bahasa Latin. Keduanya memuat judul yang sama pentingnya yakni “simplex” atau “simple” yang berarti “pshittha” dan “Vulgate”. Terdapat banyak bahan informasi baru mengenai dua versi kuno yang terkenal ini yang pasti membuat malu mengenai dua versi kuno yang terkenal ini yang pasti membuat malu para sejarawan Kristen dan teolog Kristen yang dogmatis.

Umum diketahui bahwa Gereja Roma selama empat abad pertama tidak mempunyai kitab suci atau Liturgi dalam bahasa Latin melainkan dalam bahsa Yunani. Sebelum Konsili Nicea pada 325 M, undang-undang dari kitab-kitab Perjanjian Baru tidak disempurnakan atau bahkan tidak ditegakkan. Terdapat puluhan kitab Injil dan Epistel yang dianggap sakral oleh berbagai macam

Page 17: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

sekte Kristen, namun ditolak oleh Konsili Nicea karena dianggap palsu.

Karena pusat bahasa dan pembelajaran Syriac adalah Orhai, yakni Edessa, dan tidak pernah di Antioch, maka disinilah kitab-kitab Perjanjian Baru diterjemahkan dari bahasa Yunani setelah Konsili Nicea yang terkenal bercitra buruk.

Pemeriksaan dan kajian yang dalam terhadap literatur dan sejarah Kristen awal akan menunjukkan bahwa penyebar-penyebar Injil pertama adalah orang Yahudi yang berbicara bahasa Arami atau bahasa Syriac lama. Apakah “Injil” merupakan sebuah dokumen tertulis, atau doktrin tidak tertulisa atau agama yang disebarkan secara lisan, adalah sebuah pokok bahasan yang perlu dijawab namun diluar pokok pembahasan kita sekarang. Namun satu yang pasti, yakni umat Kristen awal menjalankan ibadah keagamaan mereka dalam bahasa Arami. Itulah bahasa sehari-hari yang digunakan oleh bangsa Yahudi , Syria , Phoenicia , Khaldea, dan Assyria .

Kini jelaslah bahwa kaum Kristen yang bahasa ibunya adalah bahasa Arami pasti akan lebih senang membaca dan berdoa dalam bahasa mereka sendiri, dan konsekuensinya berbagai macam kitab Injil, Epistel, dan doa-doa, dan liturgi ditulis dalam bahasa Syriac.

Dilain pihak, para pemeluk agama baru dari kaum nonYahudi yang pindah ke agama Kristen membaca Perjanjian Lama dalam versi Yunaninya dari “tujuh puluh” (The seventy) . Seperti lazimnya para filsafat Yunani, begitu pindah ke agama baru (Kristen) dan ada Septuagint dihadapan mereka, tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan “Perjanjian Baru” sebagai penyelesaian atau kelanjutan dari Perjanjian Lama.

Bagaimana kitab Injil dari nabi yang terlahir di Palestina menjadi sumber dari dua arus pemikiran yang kiat, semitik, dan Hellenik, dan bagaimana pemikiran politeistik Yunani akhirnya menggagahi akidah Semitik yang monoteistik dibawah para kaisar Yunani-Latin yang zalim dan dibawah para uskup trinitas Romawi yang tidak toleran dan takhayul, adalah hal-hal ekstrem untuk sebuah kajian yang dalam oleh para sarjana Unitarian Muslim.

Kemudian ada pertanyaan tentang kesatuan iman, kesatuan doktrin, dan kesatuan teks wahyu. Selama lebih dari 3 abad, gereja Kristen belum mempunyai Perjanjian Baru seperti kita saksikan dalam bentuknya yang beredar sekarang. Tidak satu pun dari Gereja Semit atau Gereja Yunani, juga Antioch, Edessa, Byzantium, dan Romawi mempunyai semua kitab Perjanjian Baru, bahkan tidak juga empat Injil sebelum Dewan Nicea. Dan saya bertanya-tanya apa gerangan keyakinan umat Kristen yang hanya memiliki beberapa Injil sekarang, mengenai dogma-dogma Ekaristi, pembaptisan, trinitas, konsep yang menakjubkan tentang Yesus dan puluhan dogma dan doktrin lainnya!

Versi Syriac dan pshittha tidak mengandung apa yang disebut “Essential Word” (Firman Pokok) atau “Institutional Words” (Firman Kelembagaan) yang sekarang masih ada di Injil Lukas (22:17-19).

12 terakhir dari pasal ke 16 Injil kedua tidak terdapat dalam manuskrip-manuskrip Yunani kuno. Yang namanya “doa Tuhan” (Matius 6:9, Lukas 11:2) tidak dikenal oleh pengarang Injil kedua

Page 18: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

dan keempat.

Sebenarnya banyak ajaran penting yang termuat dalam satu kitab Injil tidak dikenal oleh gereja-gereja yang tidak memilikinya. Konsekuensinya tidak ada keseragaman ibadah, disiplin, otoritas, keyakinan, perintah, dan hukum pada gereja awal, sebagaimana terjadi pada Kristen sekarang.

Yang dapat kita simpulkan dari literatur Perjanjian Baru hanyalah umat Kristen pada jaman Apostolik menjadikan kitab-kitab suci Yahudi sebagai Alkitab mereka, dengan sebuah kitab yang memuat wahyu sebenarnya yang disampaikan oleh Yesus, dan bahwa substansinya persis sama dengan yang dikemukakan dalam Serephic Canticle (Kidung Makhluk Angkasa) ini- yakni ISLAM dan AHMAD.

Misi khusus yang diemban oleh Allah kepada Yesus adalah meluruskan keyakinan keliru terhadap anggapan bahwa mesias adalah dari keturunan Daud, dan meyakinkan mereka bahwa Kerajaan Tuhan dibumi yang sedang mereka tunggu-tunggu tidaklah datang melalui mesias keturunan Daud (baca. Matius 22:41-45), tetapi melalui mesias keturunan Ismail yang bernama Ahmad atau Muhammad (baca. Barnabas 142:3) , padanan yang benar dari nama yang telah dipertahankan oleh kitab-kitab Ijil Yunani dalam bentuk “Eudoxos” dan “Periclytos” dan bukan “Paraclete” sebagaimana yang ditetapkan oleh gereja-gereja. Dengan sendirinya “Periclyte” akan menjadi salah satu topik penting dalam serial artikel ini.

Namun apapun pengertian dari “Paraclete” (penghibur) atau ortografi etimologis yang benar, tetap saja ada kebenaran yang cemerlang yang Yesus tinggalkan dan agama yang belum tuntas yang harus diselesaikan dan disempurnakan oleh apa yang digambarkan Yohanes (ubi supra) dan Lukas (24:49) sebagai “roh”. “Roh” ini bukanlah salah satu Tuhan yang ketiga dari yang tiga dalam trinitas Tuhan-tuhan, melainkan Roh Kudus Ahmad yang eksis seperti roh-roh para nabi lainnya disurga (bandingkan dengan Injil Barnabas).

Jika roh Yesus atas kesaksian seorang rasul Yohanes (17:5), eksis sebelum ia menjadi seorang manusia, kaum unitarian muslim pun dibenarkan sepenuhnya untuk meyakini eksistensi roh Muhammad atas kesaksian rasul lainnya, Barnabas! Mengapa tidak? Karena hal ini akan dibicarakan dalam artikel berikutnya, untuk saat ini yang ingin saya tanyakan kepada Gereja Kristen apakah kalian memiliki Injil keempat sebelum Dewan Nicea? Jika jawabannya YA, berdoalah, kemukakan bukti-bukti Anda. Jika jawabannya TIDAK, maka haruslah diakui bahwa sebagian besar kaum Kristen tidak tahu apa-apa tentang “Paraclete”, sebuah kata keji yang tidak berarti “penghibur” ( comforter ) atau penengah ( mediator ) atau tidak ada arti sama sekali! Sudah pasti semua ini merupakan tuduhan sangat serius dan berat terhadap agama Kristen.

Mari kita kembali ke pokok permasalahan. Pshittha telah menerjemahkan kata Yunani “Eudokia” (bangsa Yunani membaca kata itu, “Ivdokia” atau malah mengucapkan “Ivthokia”) sebagai “Sobhra Tabha” (diucapkan “Sovra Tavra”), yang berarti “harapan yang baik” atau “penantian yang baik”, sementara versi latin Vulgate dilain pihak menerjemahkan “Eudokia” sebagai “Bona Voluntas” atau “kehendak baik”

Saya tidak takut menantang semua sarjana bahasa Yunani, jika mereka berani untuk menentang saya ketika saya menyatakan bahwa penerjemah Injil versi Syriac dan Latin telah membuat

Page 19: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

kesalahan yang serius dalam menerjemahkan “Eudokia”. Namun demikian, saya harus mengakui bahwa tidak bisa sama sekali menyalahkan para penerjemah itu sebagai telah sengaja menyelewengkan arti kata Yunani ini. Karena saya mengakui bahwa kedua versi tersebut memiliki dasar rapuh untuk membenarkan terjemahan mereka masing-masing. Sehingga kedua versi tersebut telah kehilangan makna dan arti sesungguhnya dari kosa kata Semit ketika diubah menjadi kata Yunani “Eudokia”.

Padanan yang tepat dari “harapan yang baik” dalam bahasa Yunani bukan “Eudokia”, tetapi “eu elpis” atau malah “euelpistia”. Penjelasan yang rinci tentang “evelpistia” (pengucapan Yunaninya) ini cukup untuk membungkam Pshittha. Istilah yang tepat dan persis dengan bahasa Latin “bona voluntas”, atau “kehendak baik”, dalam bahasa Yunani pasti bukan “eudokia”, melainkan “euthelyma”. Dan penjelasan yang singkat namun meyakinkan ini lagi-lagi cukup menjadi teguran bagi para pendeta Vatikan, Phanar (Konstantinopel), dan Canterbury, yang menyanyikan “Gloria in Excelsis” ketika mereka merayakan misa atau sakramen lainnya.

Etimologi dan Pengertian “Eudokia”

Sekarang mari kita lanjutkan dengan memberikan arti yang sebenarnya dari “Eudokia”.

Awalan kata “eu” artinya “baik, benar, lebih, dan paling”. Contohnya “eudokimeo” artinya “dihargai, diakui, dicintai, dan memperoleh kemuliaan”; “eudokimos” artinya “sangat dihargai, paling termasyur, dan mulia”. Kata substantif Yunani “doxa” yang dipakai dalam kata benda gabungan “ortodox”, “doxology”, dan sebagainya, adalah berasal dari kata kerja “dokeo”.

Setiap peneliti literatur Inggris mengetahui bahwa “doxa” berarti “kemuliaan, kehormatan, terkenal”. Terdapat banyak ungkapan pada pengarang Yunani kuno dimana “doxa” digunakan dalam arti “kemuliaan”. “Peri doxis makheshai yang artinya adalah “berjuang memperoleh kemuliaan”.

Orator Athena terkenal yang bernama Demosthenes, “lebih menyukai kemuliaan daripada kebenaran yang tentram”, “kemuliaan sama dengan kemuliaan tuhan-tuhan”.

Saya mengetahu fakta bahwa “doxa”, meskipun jarang digunakan dalam arti (a) opini, kepercayaan; (b) dogma, prinsip, doktrin; dan (c) penantian atau harapan. Tetapi semuanya sama. Pengertian yang umum dan komprehensif adalah “kemuliaan”. Sebenarnya, bagian pertama dari Canticle dimulai dengan “Doxa [mulialah] Allah Yang Maha Tinggi”.

Dalam Dictionnaire Grec-Francais (diterbitkan pada 1846 di Paris oleh R.C. Alexandre) kata “eudokia” diartikan “ bienveillence, tendresse, volunte, bon plaisir , dan sebagainya”. Dan penulisnya menyebutkan “dokeo” sebagai akar kata “doxa” dengan berbagai macam pengertiannya yang saya sebut diatas.

Orang-orang Yunani Konstantinopel, beberapa diantara gurunya sudah saya kenal, meskipun dengan suara bulat memahami “eudokia” dengan makna “kesenangan, kemolekan, kesukaan, dan keinginan”, juga mengakui bahwa kata itu benar-benar menunjukkan orang yang “terkenal, termasyur, dan terhormat” dalam pengertian yang asli.

Page 20: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

Etimologi Bentuk Bahasa Ibrani dari MaHMaD dan HiMDaH serta pengertiannya

Saya yakin bahwa jalan satu-satunya untuk memahami makna dan spirit dari Alkitab adalah mengkajinya dari sudut pandang Islam. Hanya setelah itu, baru sifat nyata dari wahyu Tuhan dapat dipahami. Juga hanya setelah itu lah baru elemen-elemen palsu, dusta, dan yang ditambahkan kedalamnya dapat ditemukan dalam segi-seginya yang paling gelap dan dihilangkan. Dan dari sudut pandang inilah saya menyambut kata Yunani “eudokia” yang dalam pengertiannya yang benar bersesuaian dengan arti kata Ibrani “Mahmad, Mahamod, Himdah, dan Hemed” yang seringkali digunakan dalam Perjanjian Lama.

 

   1. Hamad. Kata kerja ini yang terdiri dari 3 konsonan pokok hmd , dan lazim digunakan disemua dialek Semit, ada dimana-mana dalam Tulisan Suci kaum Yahudi, berarti “mendambakan, jatuh cinta, rindu, gembira, senang” dan “menginginkan dengan nafsu”. Mereka yang mampu berbahasa Arab pasti akan memahami pengertian yang komprehensif dari kata “syahwat” yang diartikan dalam bahasa Inggris sebagai “lust, cupidity, ardent desire, dan appetile”. Nah inilah arti tepat dari kata kerja “hamad” dalam kitab-kitab suci Ibrani. Salah satu dari sepuluh perintah Tuhan di Taurat juga memuat kalimat ini ” lō’-tahəmōd ’ēšet rē‘ek_ā “ (“Janganlah engkau mengingini istri tetanggamu”).

          2. Hemed. Kata benda substanstif dalam jenis kelamin laki-laki dan “Himdah” dalam jenis perempuan, berarti “syahwat, hasrat, kesenangan, kegembiraan, objek, kerinduan, keinginan, dan kemolekan”. Contohnya Hagai 2:7 “wəhirə‘ašətî ’et-kāl-hagōwyim ûb ā’û hemədat……”. Contoh lain adalah di Yeremia 25:34 “….ûnəfalətem kik_əlî hemədâ.” Dan lain-lain.

          3. MaHMaD, MaHaMoD. Bentuk partisipel ini juga berasal dari kata kerja “hamad” dan berarti “paling dirindukan, menyenangkan, sedap, lezat, menarik, berharga, dan dicintai”. Contoh penggunaan kata ini dalam Alkitab adalah terdapat di Ratapan 1:7,10;2:4. Bahwa bentuk MuHaMMaD dan bentuk Ibrani MaHMaD dan MaHaMoD berasal dari satu kata kerja atau akar kata yang sama dan bahwa mereka, sekalipun ada perbedaan ortografis tipis diantara bentuk-bentuk itu, memiliki asal dan arti yang sama, tidak mungkin ada sedikit pun keraguan. Saya telah mengartikan bentuk-bentuk Ibrani nya sebagaimana yang dipahami oleh orang-orang Yahudi dan para Leksikografer.

          4. Oleh karena itu, nampak bahwa kata Yunani “eudokia” pastilah merupakan representasi harfiah dari bentuk substantif Ibrani HiMDaH, dan bahwa keduanya berarti: “kegembiraan, kenikmatan, kesenangan yang baik (bon plaisir), hasrat, kemolekan, dan kemuliaan” dan beberapa kata sinonim lainnya. Selanjutnya adalah bahwa padanan yang bersesuaian dengan kata Ibrani “MaHaMoD” tidak lain selain “eudoxos” yang merupakan objek keinginan dan kerinduan, yang paling menyenangkan, menggembirakan, dan dirindukan, dan paling dihargai, diakui, dan mulia.

Page 21: Muhammad Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru

Bahwa diantara semua anak Adam, nama Muhammad diberikan pertama kali hanya pada anak Abdullah dan Aminah di kota Mekkah, adalah suatu keajaiban yang unik dalam sejarah agama. Tidak mungkin ada muslihat, upaya, atau kebohongan didalamnya. Orang tua dan kerabatnya adalah kaum musyrikin kota Mekkah yang tidak tahu apa-apa tentang ramalan dalam kitab-kitab suci Yahudi ataupun Kristen mengenai seorang nabi besar yang dijanjikan akan datang untuk memperbaiki dan menegakkan agama Islam. Pilihan mereka terhadap nama Muhammad atau Ahmad tidak dapat dijelaskan sebagai peristiwa yang terjadi secara kebetulan atau aksidental. Ia benar-benar takdir Tuhan dan diwahyukan.

Apakah para penyair dan sastrawan Arab telah mempertahankan arti yang tidak dipakai lagi dari kata kerja passive participle bahasa Ibrani hamad bentuk fi'il, atau tidak, saya tidak bermaksud untuk membuktikan dengan cara apa pun. Namun, bentuk passive participle Arab dari konjungsi ( fi'il ) dari kata kerja Hammida adalah Muhammad, dan dari kata Ibrani himmid adalah Mahmad atau Mahamod. Afinitas antara persamaan dan identitas dari kedua bentuk itu tidak dapat disangkal lagi.

Saya tetap memakai arti dari bentuk Ibrani sebagaimana diberikan oleh para leksikografer dan penerjemah. Namun makna intrinsik atau spiritual dari “himdah” dan “Mahamod” adalah “pujian dan patut dipuji, keterkenalan, dan terkenal, kemuliaan, dan mulia”. Karena diantara wujud-wujud dan benda-benda yang diciptakan, apa yang dapat “lebih mulia, terhormat, termasyur, dan terpuji dari yang paling dirindukan dan diinginkan” dalam arti praktis inilah AL-Qur'an menggunakan kata “hamdu” dimana kata Ahmad dan Muhammad berasal, dan “hamdu” adalah kata yang sama dengan “hemed” dalam bahasa Ibrani.

Kemuliaan Muhammad melampui makhluk lain manapun, sebagaimana digambarkan oleh Daniel (7) dan dalam firman Allah: “law la ka lama khalaqnal aflaka” (seandainya bukan karena engkau, seandainya bukan karena engkau (Muhammad), Kami tidak akan menciptakan dunia ini”. Namun kehormatan dan kemuliaan tertinggi yang diberikan oleh Allah kepada rasulnya yang paling mulia adalah bahwa ia ditugaskan untuk menegakkan dan menyempurnakan agama Allah yang sejati, dibawah nama “Islam”, yang seperti nama pendirinya Muhammad, memiliki arti-arti yang begitu sangat menghibur dan menyegarkan: “kedamaian, keamanan, ketentraman, kebaikan, dan keselamatan”, disamping berarti juga sebagai “ketundukan dan kepatuhan pada Allah semata”.

Penglihatan yang diterima oleh para Gembala yang shaleh mengenai kelahiran Yesus adalah tepat pada waktunya dan pas. Karena seorang nabi yang agung, seorang penyebar Islam telah lahir pada malam itu. Sebagaimana Yesus adalah Bentara Kerajaan Allah, begitu pula kitab Injilnya adalah pengantar untuk Al-Qur'an. Kelahiran Yesus merupakan permulaan dari suatu era baru dalam sejarah agama dan moral. Dia sendiri bukanlah sang “Mahamod” yang akan datang untuk menghancurkan kejahatan dan kemusyrikan dinegeri-negeri yang dijanjikan.