Mud Logger -mengambil dan menganalisis sampel serbuk bor (jenis formasi batuan atau lit0log i dan ada oil show atau tidak) -mengamati dan mengukur kadar gas dengan alat chromatography yang terkandung dal am lumpur pemboran -mencatat semua parameter pengeboran (weight on bit, RPM, pump flow rate, hook l oad, hole volume, annulus volume, pit volume, mud weight, pore pressure, torque) -membuat data mudlog report -mengamati kondisi lubang bor apakah terjadi loss, kick, atau hole problem lainn ya -actual drilling parameter yang dicatat oleh mud logger secara real time digunak an sebagai referensi untuk sumur selanjutnya -mud logger dan wellsite geologist membuat deskripsi masing-masing untuk saling diperbandingkan -tidak ada parameter lumpur yang tetap untuk masing-masing lubang bor. Semuanya bergantung dari kondisi sumur bor dan metode pengeboran yang dilakukan. Umumnya nilai-nilai uji lab diguakan untuk pembandin g antara satu lumpur dengan lainnya. -biasanya sumur eksplorasi jadi jauh lebih mahal karena selalu berganti-ganti je nis mud, berbeda dengan sumur pengembangan yang hanya mengambil parameter pengeboran dari sumur tetangga. -drilling parameter yang dibuat oleh mud engineer dan mud logger hampir sama, ya ng berbeda adalah besaranya karena plan vs actual. -drilling parameter yang ada pada well plan biasanya berupa range nilai -untuk deskripsi litoloogi berdasarkan cutting dilakukan analisis lag time yang akan dibandingkan dengan hasil eletric logging -pemilihan jenis mud yang digunakan tergantung dari: 1. Type formasi yang akan dibor (limestone, shale, sand, chert, dsb) 2. Temperature, pore pressure, permeability serta strength dari formasi tsb. (Untuk penentuan mud weight, kita perlu juga mempertimbangkan fracture gradie ntnya). 3. Prosedur yang dipakai untuk mengevaluasi formasi (coring, logging, etc) 4. Kualitas dari air lokal yang tersedia (terutama kandungan Chloride, Calsium, Potassium) 5. Pertimbangan2 aspek lingkungan (biasanya Water based mud vs Oil Based mud). -mud properties yang telah dicampur dapat berubah akibat kontaminasi dari batuan yang hancur -mudlog kurang akurat jika dibandingkan dengan wireline logging karena hasil mud log hanya berupa perkiraan lag time dari sumur