mrsa

Upload: karolina-chandra

Post on 09-Jul-2015

76 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MRSASemakin berkembangnya dunia medis ke arah kemajuan ternyata menyisakan beberapa permasalahan yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup (manusia dan hewan), salah satu masalah yang muncul akhir-akhir ini adalah MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus). Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah strain bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methicillin dan antibiotik golongan beta laktam lainnya seperti penicillin dimana antibiotik golongan ini merupakan antibiotik yang sering digunakan. MRSA pertama kali dilaporkan pada tahun 1961, yang terjadi pada waktu penggunaan methicillin untuk mengatasi infeksi bakteri Staphylococcus yang resisten terhadap penicillin pada manusia. Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) pertama kali dilaporkan sebagai infeksi nosokomial di rumah sakit. MRSA merupakan patogen utama pada manusia, pada awalnya merupakan bakteri yang menyebabkan bahaya baru di rumah sakit sekitar tahun 1970 dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, dan merupakan masalah dalam kesehatan masyarakat saat ini. Awalnya MRSA terbatas di sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, kemudian adanya pemberian antibiotik telah menjadi faktor resiko dari infeksi MRSA. Banyak infeksi MRSA yang berkaitan dengan rumah sakit menyebabkan komplikasi serius dan kemudian menjadi resisten terhadap semua antibiotik oral. MRSA bukanlah sebuah penyakit baru namun tampaknya masih terdengar sangat asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Di Amerika Serikat sendiri MRSA sudah menyebabkan 19.000 lebih orang meninggal dan setiap tahunnya lebih dari 90.000 warga Amerika Serikat berpotensi terinfeksi bakteri ini. Fakta yang luar biasa mengungkap bahwa jumlah kematian akibat terinfeksinya bakteri MRSA ini lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat AIDS. Dan bakteri mengerikan ini ternyata menyebar dengan luas di masyarakat dan tempat-tempat umum. Ada dua jenis MRSA yaitu: Healthcare-Associated (HA-MRSA) yang biasa ditemukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Serta CommunityAssociated (CA-MRSA) yang menyebar di tempat-tempat umum seperti gym, loker, pasar, dan perabot rumah tangga.

Infeksi bakteri MRSA ini dengan cepat menyebar ke dalam tubuh manusia dari segala kalangan usia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk. Infeksi ini memasuki tubuh lewat kulit terbuka atau arus darah, seperti teriris pisau atau tergores. Bakteri ini juga mudah dibawa oleh penderita dan bisa berpindah ke orang lain melalui kontak kulit atau menyentuh barang-barang yang sudah terkontaminasi. Beberapa strain virulen MRSA menjadi bahaya baru pada komunitas manusia yang dapat menyebabkan abses, bisul, dan infeksi jaringan lunak lainnya. Selain mengancam kesehatan manusia, MRSA juga merupakan ancaman terhadap kesehatan hewan. Kasus MRSA pernah dilaporkan pada hewan kesayangan dan hewan pangan, serta pada manusia yang berhubungan dengan hewan tersebut, seperti pemilik hewan, petani, peternak dan dokter hewan. Kejadian MRSA di hewan pertama kali dideteksi pada susu dari sapi yang menderita mastitis (radang pada mammae), dan kemudian ditemukan di anjing, kucing, kuda, babi, domba, kelinci, ayam, dan beberapa satwa eksotik. Bakteri MRSA ini tampak seperti kulit yang mendidih, jerawat, bisul, gigitan laba-laba, atau benjolan merah yang dipenuhi nanah. Awalnya infeksi ini akan menyebabkan kulit yang terinfeksi memerah, demam tinggi, bengkak, panas tinggi, dan terasa nyeri yang hebat. Namun, ada juga kasus yang tak terlihat pada permukaan kulit karena bakteri menyerang jaringan bawah kulit. Sangat menyakitkan karena bakteri ini dapat menembus ke dalam tubuh sehingga berpotensi menyebabkan infeksi pada tulang, sendi, luka bedah, aliran darah, jantung dan paru-paru yang bisa mengancam jiwa. Infeksi dari bakteri Staphylococcus sp pada umumnya menyebabkan infeksi purulenta (nanah), scalded skin syndrome yang merupakan kematian lapisan kulit epidermis bagian superfisial sehingga lapisan akan terpisah, serta enterotoksik ketika bakteri tersebut tumbuh pada bahan pangan dimana toksin tersebut dapat menyebabkan Staphylococcal gastroenteritis (keracunan pangan) ketika pangan dikonsumsi oleh manusia. Karena resistensi dari bakteri Staphylococcus sp terhadap antibiotika yang umum digunakan menjadikan MRSA masih merupakan masalah kesehatan yang harus segera dipecahkan dan dicari jalan keluarnya. Bahayanya infeksi MRSA tidaklah mudah diobati dan dapat menjadi masalah bagi siapa saja yang memiliki kondisi tubuh yang lemah atau kronis. Bahkan ada yang menyebut bahwa CA-MRSA mengeluarkan suatu toksin yang dapat meningkatkan kemampuan infeksi kuman sehingga bisa menyerang individu sehat sekalipun.

Antisipasi MRSA Untuk mengantisipasi agar kita tidak terinfeksi bakteri ini, kita dapat melakukan beberapa hal di bawah ini, yaitu: 1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air hangat minimal selama 20 detik. 2. Tutup luka pada kulit dengan perban yang bersih sampai sembuh. 3. Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain, terutama barang yang berhubungan dengan kontak kulit seperti handuk, pakaian, alat rias, sikat gigiatau pisau cukur. 4. Cuci barang dengan menggunakan desinfektan (1 sendok makan desinfektan dilarutkan dalam 1 liter air). Pastikan menggunakan kain yang bersih untuk menyekanya. 5. Cucilah handuk, pakaian, seprai, dan barang lain yang mungkin mengandung nanah atau MRSA di mesin cuci. 6. Segeralah mandi menyentuh peralatan di gym atau fasilitas lain di mana orang mungkin meneteskan keringat atau cairan tubuh. Berhati-hatilah karena bakteri MRSA tidak bisa kita cegah lagi begitu terlanjur menginfeksi tubuh. MRSA dapat diobati dengan antibiotik khusus, pembalutan, dan operasi, tergantung dari jenis infeksinya.