mountain buliding

15
Dikutip dari ESSENTIALS OF GEOLOGY oleh Frederick K. Lutgens & Edward J. Tarbuck MOUNTAIN BUILDING Deformatik Batuan Bila batuan mendapatkan tekanan yang lebih besar dari kekuatannya sendiri, maka akan mengalami deformasi (terlipat atau terkekarkan). Respon pertama yang diberikan oleh batuan yang mengalami stress adalah deformasi elastik (elastic deformation). Deformasi jenis ini batuan akan dapat kembali pada bentuk dan ukuran semula. Tetapi bila tekanan (stress) tersebut melebihi daya elastisitasnya maka batuan tersebut akan pecah atau mengalami deformasi plastika (plastic deformation). Patahan (fault) Patahan merupakan pergerakan relatif antara blok-blok pada kedua sisinya. Pergerakannya dapat horizontal, vertikal atau diagonal. - Patahan yang mempunyai pergerakan vertikal disebut dip-slip fault. Dip-slip fault yang bidang sesarannya bergerak relatif turun disebut normal fault dan bila salah satu bidang sesarannya bergerak ke atas dinamakan reverse fault, yang mempunyai kemiringan sesar dengan bidang horisontal sangat kecil disebut thrust fault. - Strike-slip fault adalah patahan yang mempunyai bidang patahan bergerak pada sepanjang strike yang sangat luas Diterjemahkan oleh Budi Rochmanto - 1 -

Upload: indra-setiawan-sunarja

Post on 10-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

geotek

TRANSCRIPT

MOUNTAIN BUILDING

Dikutip dari ESSENTIALS OF GEOLOGY oleh Frederick K. Lutgens & Edward J. Tarbuck

MOUNTAIN BUILDINGDeformatik Batuan

Bila batuan mendapatkan tekanan yang lebih besar dari kekuatannya sendiri, maka akan mengalami deformasi (terlipat atau terkekarkan). Respon pertama yang diberikan oleh batuan yang mengalami stress adalah deformasi elastik (elastic deformation). Deformasi jenis ini batuan akan dapat kembali pada bentuk dan ukuran semula. Tetapi bila tekanan (stress) tersebut melebihi daya elastisitasnya maka batuan tersebut akan pecah atau mengalami deformasi plastika (plastic deformation).

Patahan (fault)

Patahan merupakan pergerakan relatif antara blok-blok pada kedua sisinya. Pergerakannya dapat horizontal, vertikal atau diagonal.

Patahan yang mempunyai pergerakan vertikal disebut dip-slip fault. Dip-slip fault yang bidang sesarannya bergerak relatif turun disebut normal fault dan bila salah satu bidang sesarannya bergerak ke atas dinamakan reverse fault, yang mempunyai kemiringan sesar dengan bidang horisontal sangat kecil disebut thrust fault.

Strike-slip fault adalah patahan yang mempunyai bidang patahan bergerak pada sepanjang strike yang sangat luas diasosiasikan sebagai pemekaran lempeng tektonik dan disebut transform fault. Oblique-slip fault adalah patahan yang bidang patahannya mempunyai pergerakan vertikal dan horizontal.

Graben adalah lembah yang dibatasi oleh dua patahan normal, sedang sisi lain yang dibatasi patahan naik disebut horsts.

Perlipatan (folding)

Perlipatan terbentuk akibat gaya kompresi. Bentuk perlipatan yang mengarah ke atas disebut antiklin, sedang yang ke arah bawah disebut sinklin. Bila pengaruh gaya kompresi tersebut membentuk perlipatan yang melingkar ke arah atas disebut dome dan yang melengkung ke arah bawah disebut basin.

Tipe-tipe pegunungan :

Pegunungan lipatan (folded mountain). Sistem pegunungan ini disertai dengan patahan, metamorfisme dan aktifitas batuan beku, sehingga sangat kompleks dan luas.

Fault-block mountain. Pegunungan ini terbentuk ketika terjadi perpindahan unit-unit batuan, sering disertai dengan tilting pada sepanjang patahan normal.

Pegunungan vulkanik

Upware mountain.

Pembentukan Pegunungan

Terdapat dua teori atau konsep yang membahas tentang pembentukan pegunungan :

1. Konsep geosinklin

Konsep ini mengatakan bahwa pembentukan pegunungan diawali oleh pengendapan sedimen pada suatu palung atau geosinklin, akibat gaya kompresi horizontal dan gaya pembebanan sedimen tersebut akan termampatkan dan terlipat. Sedimen yang terdapat pada bagian bawah akan melebur membentuk magma yang tidak melebur di atasnya.

2. Teori tektonik lempeng

Pada teori ini pegunungan terbentuk akibat tumbukan lempeng. Tumbukan tersebut disertai terbentuknya lipatan, patahan dan metamorfisme. Pada zona subduksi terbentuk magma, yang selanjutnya mengintrusi batuan di atasnya.

Orogenesa Pada Zona Subduksi

Pada tepi kontinen yang aktif akan terbentuk zona subduksi dan deformasi batuan. Pada zona subduksi tersebut akan terbentuk magma, sebagai hasil peleburan parsial dari kedua lempeng tektonik, yang selanjutnya membentuk busur vulkanik yang aktif. Magma tersebut perlahan-lahan akan bergerak ke atas dan membentuk batolit di dekat permukaan.

Sejak terbentuknya busur vulkanik tersebut, sedimen-sedimen yang berasal dari daratan mulai aktif terendapkan pada daerah palung (trench).

Akumulasi sedimen dan sisa-sisa lempeng tektonik yang campur aduk disebut Melange. Batuan metamorf yang terdapat pada melange terbentuk pada temperatur yang relatif rendah, sehingga sangat mudah dibedakan dengan batuan-batuan metamorf yang terbentuk pada suhu yang tinggi, yaitu yang berasosiasi dengan tubuh intrusi.

GEMPA BUMI

Apa itu Gempa

Gempa adalah getaran pada bumi yang ditimbulkan oleh pelepasan energi secara cepat. Energi tersebut terpancar ke segala arah dari sumbernya dalam bentuk gelombang, yang merambat seperti pada rambatan gelombang bunyi di udara ketika sebuah bel/lonceng dipukul, getaran merambat secara melingkar ke segala arah. Selama terjadi gempat bumi, dan untuk beberapa waktu kemudian, lukisan bumi seperti deringan lonceng (ringing like bell).

Sumber dari gempa tersebut, berasal dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh ledakan atomik (atomik explosions) atau oleh erupsi gunung api. Gempa juga disebabkan oleh interaksi dari lempeng yang berdekatan yang saling bergerak, strain dan perubahan bentuk dari batuan. Oleh sebab itu pada daerah batas lempeng sering terjadi gempa bumi.

Pusat gempa bumi biasanya dibawah permukaan, sedang pusat gempa yang terdeteksi dipermukaan disebut Epicenter, yang dapat ditentukan dengan menggunakan alat seismogram dan grafik travel-time. Dengan alat seismogram (bagian dari alat seismographs yang berfungsi sebagai alat perekam, yang dapat memberikan informasi tentang karakteristik gelombang seismik), dapat diketahui kecepatan rambat gelombang P, dan gelombang S, yang kemudian diplot ke dalam grafik travel-time, dari kedua kurva diperoleh jarak pusat gempa di permukaan, atau jarak epicenter dari seismograph.

Alat untuk mengukur/merekam gelombang gempa disebut seismograph.

Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gelombang gempat bumi.

Gelombang gempa terbagi dua, yaitu :

1. Gelombang permukaan (surface waves), yaitu gelombang yang merambat sepanjang permukaan bumi.

2. Gelombang yang menembus bagian dalam buki (body waves), terbagai dua type :

Primary waves (P. waves)

Secondary waves (S. waves)

Kedua type tersebut dibedakan berdasarkan cara perambatan (penyebaran) menembus bumi. Gelombang P. menekan (compress) dan menarik (dilate) batuan dalam arah perambatannya. Penjelasan dari gelombang ini seperti penjalaran gelombang yang dihasilkan pita suara manusia, yang menjalar ke udara menuju Transmit Sound. Gelombang S. merambat tegak lurus arah getar partikelnya. Sedang gelombang S. hanya menyebabkan perubahan bentuk.

Sarana mengukur kekuatan gempa bumi adalah skala Richter, dikemukakan oleh Charles Richter, 1935, seorang ahli pada California Institute of Technology, yang berusaha mengurut berdasarkan urutan tertinggi, gempa bumi yang terjadi di selatan California ke dalam golongan kuat, menengah dan lemah.

Tsunami atau gelombang seismik lau (seimic sea waves) adalah gelombang perusak yang lebih populer dengan sebutan gelombang pasang-surut (tidal waves), tetapi sebutan ini tidak tepat, karena gelombang ini bukan dihasilkan oleh efek pasang-surut dari bulan atau matahari.

Istilah tsunami diberikan oleh orang Jepang untuk gelombang seismik laut, yang akibatnya sangat dirasakan oleh mereka, istilah tsunami ini kemudian umum digunakan di dunia.

Bagian Dalam Bumi

Berdasarkan data seismologi, bumi tersusu atas 4 bagian lapisan :

1. Kulit bumi (crust), lapisan terluar yang sangat tipis.

2. Selubung bumi (mantle), lapisan batuan yang terletak di bawah kulit bumi, dengan ketebalan 2885 km (1789 mil).

3. Inti luar (outer core), lapisan dengan ketebalan 2270 km (1407 mil), menunjukan karakteristik cairan (mobile liquid).

4. Inti dalam (inner core), logam padat dengan jari-jari 1216 km (756 mil).

Pada tahun 1909 seorang ahli seismologi Yugoslavia ANDRIJA MOHOROVICIC, menyajikan data/bukti yang meyakinkan untuk lapisan bumi, dengan mempelajari rekaman seismik, ia menemukan lapisan antara kerak dan mantel pada kedalaman 50 kilometer, yang kemudian dikenal dengan nama Mohorovicic discontinus.

Beberapa tahun kemudian seorang seismologi Jerman bernama Beno Guetenberg menemukan batas yang besar dari penelitannya dengan menggunakan gelombang P. yang diberi nama zona bayangan (shadow zone).

Asthenosphere merupakan lapisan yang penting yang terletak pada selubung bagian atas (upper mantle), yang terletak pada kedalaman antara 70 km sampai 700 km, merupakan zona yang tersusun oleh bagian-bagian leburan batuan (kira-kira 10%), diatas asthenosphere yang meliputi bagian atas selubung dan kerak bumi.

Komposisi Dari Bumi

Kerak bumi mempunyai ketebalan bervariasi antara 70 kilometer pada beberapa gunung dan kurang dari 5 kilometer pada laut, dari data seismik diketahui kerak bumi tersusun batuan granitik (continental crust), sedangkan oceanic crust tersusun oleh batuan yang berkomposisi basaltik.

Komposisi selubung dan inti belum dapat dipastikan, dan berdasarkan komposisi meteor yang jatuh ke bumi tersusun dari tipe logam, terdiri dari besi dan nikel.

Dari referensi lain cari :

Klasifikasi gempa

Alat ukur gempa

Skala Gempa (Richter dan Mercalli)

DLL

SHORELINEGerak Undulasi permukaan air disebut gelombang.

Puncak Gelombang disebut crest dipisahkan oleh trough (lembah).

Tinggi Gelombang adalah jarak vertikal antara traough dan crest.

Panjang Gelombang adalah jarak horizontal yang memisahkan dua crest berurutan.

Periode Gelombang adalah selang waktu antara pelintasan dua crest berurutan pada suatu titik tetap.

Tinggi, Panjang dan Periode Gelombang dipengaruhi oleh :

Kecepatan angin

Lamanya waktu hempasan

Setch, yaitu jarak angin bergerak melintasi udara terbuka.

Gelombang dilaut terbuka disebut gelombang Osilasi.

Gelombang Osilasi menjadi gelombang translasi jika air naik sampai ke pantai.

Air turbulen yang terbentuk oleh pemecahan gelombang disebut surf.

Erosi gelombang disebabkan pengaruh tekanan gelombang, abrasi, kegiatan penghancuran oleh air yang menghantam fragmen batuan.

Campur Tangan Manusia Pada Proses Garis Pantai

Jettis adalah struktur yang dibangun berpasangan dan memanjang ke arah samudera pada jalan masuk sungai atau dermaga.

Groins adalah struktur yang dibangun untuk mempertahankan atau memperluas pantai yang kehilangan pasir akibat longsoran current dan beach drift.

Breakwater adalah struktur yang dibangun sejajar pantai agar air sekitarnya tenang sehingga melindungi kapal dari tenaga gelombang pecah.

Roman Pantai

Wave-cut Cliffs, bermula dari aksi pemotongan oleh surf pada kaki dataran pantai (coastal land), kemudian erosi berlanjut, batuan yang menggantung di atas kaki tebing itu ambruk ke dalam surf dan tebing menjadi surut ke belakang.

Wave-cut Platform, relatif datar seperti permukaan bangku sebagai akibat mundurnya tebing pantai dan coastal land.

Tanjung berbatu yang memanjang ke laut di erosi selektif pada batuan tertentu oleh surf, sehingga membentuk gua. Jika dua gua berlawanan arah bersisian pada satu tanjung itu telah bersatu, maka akan menjadi laut (sea arch).

Jika lengkungan ini telah jatuh oleh erosi berikutnya maka meninggalkan suatu bekas terpisah disebut sea stack pada wave-cut platform.

Split, adalah bukitpasir memanjang yang dihasilkan dari darat ke mulut suatu teluk

Baymouth-bar, adalah istilah untuk sand bar (onggokan pasir) yang benar-benar melintangi satu teluk, sehingga menutupinya dari laut lepas.

Tombolo, adalah pasir yang menghubungkan suatu pulau kecil dengan pulau sesungguhnya atau dengan pulau kecil lainnya.

Barrier island, adalah bukit pasir pada pantai dangkal yang sejajar pantai dipisahkan oleh lagun dari laut.

Pantai Emergen dan Submergen

Pantai Emergen, terbentuk karena suatu daerah terangkat atau akibat menurunnya muka air laut.

Pantai Submergen, terbentuk jika muka air laut naik atau daratan yang berbatasan dengan laut turun.

Estuari, adalah muara sungai yang tenggelam pada pantai submergen.

Tides (Pasang Surut)

Tides (pasang surut) adalah perubahan berkala elevasi permukaan samudera pada tempat tertentu.

Spring tides, adalah pasang surut yang mempunyai tidal range yang besar oleh tingginya pasang naik dan rendahnya pasang turun, akibat posisi matahari, bulan dan bumi terletak segaris.

Neap tides, adalah pasang surut yang beda pasang naik, dan pasang turun tidak besar.

Tidal current, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan aliran air yang horizontal yang menyertai pasang naik dan pasang turun.

Floob tides, adalah aliran air ke arah pantai ketika pasang naik.

Ebb tides, adalah aliran air mundur ke arah laut ketika pasang turun.

Tidal Plat, adalah daerah yang dipengaruhi oleh arus pasang surut bolak-balik.

The Ocean Floor (Lantai Samudera)

Continental Margin, meliputi continental shelf (paparan benua), continental slope (lereng benua) dan continental rise (tanjakan benua).

Continental Shelf, adalah permukaan di bawah air yang agak miring yang memanjang dari garis pantai ke cekungan dalam samudera.

Continental Slope, adalah tebing ke arah laut dari ceontinental shelf yang menuju masuk ke laut dalam dan mempunyai gradien curam dibandingkan continental shelf.

Continental Rise, adalah daerah dimana palung tidak ada, lereng benua yang curam berubah berangsur pada kemiringan yang lebih landai.

Submarine Canyon, adalah lembah berdinding terjal dan dalam pada continental slope.

Turbidity Current (Arus Turbit)Arus turbit, adalah pergerakan endapan sedimen tersuspensi dalam air yang menurun.

Turbidit, adalan endapan sedimen suspensi dimana pasir kasar diturunkan lebih dahulu, lalu secara berurutan menyusul endapan yang lebih kasar dari lanau kemudian lempung. Dicirikan oleh perubahan ukuran butir sedimen dari dasar ke puncak, gejala ini disebut graded bedding.

Features of Ocean Basin Floor (Roman Lantai Cekungan Samudera)

Deep-ocean Trenches (Palung Laut Dalam, adalah palung yang memanjang pada bagian samudera paling dalam.

Abysal Plains, merupakan roman datar mirip dengan yang ada pada permukaan bumi daratan.

Bintik lantai samudera yang diisolasi oleh puncak volkanik yang disebut sea-mouth yang dapat menonjol ratusan meter di atas topografi sekitarnya.

Guyot, adalah puncak sea-mouth yang datar.

Mid Ocean Ridge (Pematang Tengah Samudera)Mid-ocean Ridge, ditemukan di semua samudera besar dan mewakili lebih dari 20% permukaan bumi, terdiri atas semacam perlapisan batuan basal yang telah terpatahkan dan terangkat.

Rift, adalah celah antara puncak ridge dari mid-ocean ridge dan diapit oleh bukit dan garis puncak yang memanjang ke luar sampai ratusan meter. Rift, ditengah pematang samudera adalah tempat magma baru meleleh keluar dari astenosfir di bawahnnya.

Coral Reef dan Atolls (Terumbu Karang dan Atol)Terumbu Karang, adalah roman paling indah dijumpai dalam samudera, yang terbentuk primer dari sisa cangkang kapuran dan sekresi dari karang-karang dan alga tertentu.

Atol, terdiri atas suatu cincin terumbu karang yang bersambung ataupun terpotong mengitari suatu lagun.

Sea Floor Sediment (Sedimen Lantai Samudera)

Lithogenous Sediment, terdiri atas butir mineral primer yang dilapukkan dari batuan benua dan dibawa ke samudera.

Biogenous sediment, terdiri atas mineral-mineral yang terkristalisasi langsung dari air laut melalui berbagai reaksi kimia.

Manganese Nodules, merupakan salah satu contoh sedimen hidrogenous pada dasar samudera.

Diterjemahkan oleh Budi Rochmanto - 1 -