motor listrik 3 phase
DESCRIPTION
12TRANSCRIPT
MOTOR LISTRIK 3 PHASE
Motor AC 3 phase bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan
gaya putar pada rotornya. Jika pada motor AC 1 phase untuk menghasilkan beda phase
diperlukan penambahan komponen Kapasitor (baca disini), pada motor 3 phase perbedaan
phase sudah didapat langsung dari sumber seperti terlihat pada gambar arus 3 phase berikut ini:
(Sumber : http://wiskeydeoch.blogspot.com/2011/02/blog-post.html)
Pada gambar di atas, arus 3 phase memiliki perbedaan phase 60 derajat antar phasenya.
Dengan perbedaan ini, maka penambahan kapasitor tidak diperlukan.
Konstruksi motor 3 phase:
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian rotor
dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4
mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi
dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat
dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu
tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang
dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian
disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan
logam yang lain.
(Sumber: http://reehokstyle.blogspot.com/2010/03/aplikasi-motor-induksi-3-fasa-dalam.html)
Prinsip Kerja:
Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar den
gan kecepatan
ns = 120 f/Pdimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada
batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor merupakan
rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam
medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan oleh
gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan
medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpoton gn ya batang konduktor (rotor) oleh
medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan
relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang konduktor
(rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut
juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.
Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque)
Gambar di bawah ini menunjukkan grafik hubungan antara torque - kecepatan dengan arus pada
motor induksi 3 phase:
Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi akan tetapi torque-nya rendah.
Saat motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torque-nya mencapai titik tertinggi dan arusnya mulai menurun.
Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.
Keuntungan motor tiga phasa : Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.
Kerugian Penggunaan Motor Induksi: Kecepatan tidak mudah dikontrol
Power faktor rendah pada beban ringan
Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
Pengasutan motor 3 phase:
Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparan-kumparan dalam motor 3 phase. Ada
2 model penyambungan kumparan pada motor 3 phase:
1. Sambungan Bintang/Star/Y
2. Sambungan Segitiga/Delta
1. Sambungan Star
Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu ujung dari ketiga kumparan
menjadi satu. Ujung kumparan yang digabung tersebut menjadi titik netral, karena sifat arus 3
phase yang jika dijumlahkan ketiganya hasilnya netral atau nol.
Nilai tegangan phase pada sambungan bintang = √3 xtegangan antar phase
2. Sambungan Delta
Sambungan delta atau segitiga didapat dengan menghubungkan kumparan-kumparan motor
sehingga membentuk segitiga. Pada sambungan delta tegangan kumparan = tegangan antar
phase akan tetapi arus jaringan sebesar √3 arus line.
Starting motor Star-Delta
Untuk mengurangi besarnya arus start motor yang mendekati 7x arus nominal maka dapat
dengan menggunakan metode start Star - Delta. Dengan metode ini motor awalnya diset
pada asutan Star, setelah motor mencapai kecepatan 80% kecepatan maksimal, sambungan
diubah ke sambungan Delta. Dengan cara ini maka torsi dapat dipertahankan sedangkan
lonjakan arus start dapat ditekan.
RANGKAIAN MOTOR 3 PHASESyarat utama seorang teknisi adalah harus dapat membaca rangkaian pengendali dan rangkaian daya (Power). Apabila kedua rangkaian ini sudah dipahami dan dimengerti maka teknisi sudah bisa melaksanakan pengawatan rangkaian motor pengalih daya untuk berbagai jenis operasi pengendali. Dan sekaligus teknisi akan handal dalam mengoperasikan peralatan pengalih daya tersebut.
Berikut ini akan diberikan beberapa contoh mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah untuk jenis operasi yang sering digunakan oleh dunia industri.
Rangkaian Motor 3 fasa Mesin Crane
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Lakukan pemilihan menentukan arah putaran Motor 3 Fasa dengan merubah posisi
„SELEKTOR SWITCH“ (Saklar Pemilih) pada posisi Forward (For)
3. Tekan tombol RUN maka Motor akan berputar maju (Forward) dan ditandai dengan
menyala lampu merah
4. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar maju sesaat selama
tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah
5. Apabila menginginkan Motor berputar mundur (Reverse) maka terlebih dahulu tekan
tombol „STOP“ kemudian pindahkan saklar „SELEKTOR SWITCH“ pada posisi
Reverse (Rev)
6. Tekan tombol RUN maka Motor akan berputar mundur (Reverse) dan ditandai
dengan menyala lampu merah
7. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar mundur sesaat selama
tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah
8. Limit Switch berfungsi untuk pembatas arah gerak mesin forward dan reverse agar
tidak mencapai batas tak terhingga
9. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk
mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“ 2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
Rangkaian Motor 3 fasa dengan Kontrol Permukaan
Prosedur mengoperasikan Motor Listrik 3 fasa dengan kontrol permukaan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Pada saat Bak penampung (Reservoir) kosong maka kedua Float Switch (Saklar
permukaan) Float Switch UP dan Float Switch DOWNdalam keadaan tertutup
(Normally Close)
3. Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan pertama maka Motor 3 Fasa bekerja
dalam rangkaian Bintang (Y), dengan ditandai menyala lampu indikator warna
merah
4. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay maka Motor 3
Fasa bekerja dalam hubungan Delta (). Motor mengisi Bak penampung
5. Pada saat Air telah memenuhi Bak penampung maka Float Switch UPmembuka dan
Motor 3 Fasa berhenti
6. Setelah Air surut mencapai batas Float Switch Down maka Motor 3 Fasa bekerja
kembali
7. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan kedua
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk
mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“ 2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
Rangkaian Motor 3 Fasa RUN-JOGGING1. Run-jogging motor 3 fasa
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol „RUN“ maka Motor 3 Fasa akan berputar Runing (maju), lampu
indikator warna merah menyala
3. Bila tombol tekan „JOG“ ditekan maka Motor 3 Fasa berputar sesaat selama tombol
ditekan (Jogging)
4. Dan bila dilepas maka Motor 3 Fasa berhenti
5. Untuk menjalankan Running kembali tekan tombol „RUN“
6. Untuk mematikan rangkaian tekan tombol „STOP“
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk
mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“ 2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
Rangkaia Motor 3 fasa Putar Kanan-Kiri ( FORWARD-REVERSE)
1.forward-reverse motor 3 fasa
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB diubah pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol „FOR“ maka Motor 3 Fasa akan berputar ke „Kanan“, lampu indikator
menyala merah
3. Apabila menginginkan Motor berputar ke „Kiri“ maka matikan lebih dahulu
rangkaian dengan menekan tombol „STOP“
4. Tekan tombol „REV“ maka Motor 3 Fasa akan berputar ke „Kiri“, lampu indikator
hijau menyala
5. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
Kejadian khusus:
1. Bila tombol „FOR“ dan tombol „REV“ ditekan secara bersamaan maka salah satu
tombol yang lebih awal menekan akan bekerja lebih dahulu, karena kecepatan
menekan antara kedua tombol mempunyai jarak waktu 0.02 detik
2. Pada saat Motor 3 Fasa sedang berputar ke „kanan“ maka apabila tombol „REV“
ditekan tidak akan dapat mengoperasikan motor berputar ke „kiri“
3. Apabila terjadi short Circuit maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset
ke posisi „ON“ 4. Demikian juga bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset Rangkaian Motor 3 fasa Forward-Severs ( Putar kana-kiri) OtomatisProsedur mengoperasikan Forward-Severs ( Putar kana-kiri) otomatis:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan ke 1 maka Motor 3 Fasa bekerja dengan
arah putaran maju (Forward) yang ditandai lampu indikator menyala berwarna
merah. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay (T1)
maka Motor 3 Fasa mati dan T2 bekerja untuk menunda waktu
3. Setelah Delay T2 habis maka Motor 3 Fasa berputar mudur (Reverse) yang ditandai
dengan menyala lampu warna hijau dan T3 bekerja menunda waktu sesuai
pengesetan
4. Apabila Setting T3 telah habis maka Motor 3 Fasa mati, dan T4 bekerja untuk
menunda waktu
5. Setelah Delay T4 habis maka Motor 3 Fasa kembali berputar maju (Forward).
Demikian seterusnya
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“. Untuk tekanan ke 2
Kejadian khusus:
1. Apabila rangkaian Putar kanan-kiri initerjadi hubung singkat (short Circuit) maka
MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“ 2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu berwarna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
Rangkaian Moror 3 fasa Starting Y- Otomatis (Bintang-Delta)
1. Starting Y- Otomatis (Bintang-Delta)
Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Tekan tombol „START“ maka Motor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Bindatang ( Y),
dengan ditandai lampu indikator warna merah menyala
3. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay maka Motor 3
Fasa bekerja dalam hubungan Delta ( D) dengan ditandai lampu indikator warna
hijau menyala
4. Untuk mematikan Motor Listrik 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk
mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset