motivasi

8
MOTIVASI 1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Winardi (2007,p1), motivasi berasal dari kata motivation yang berarti ”menggerakkan”. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002: 151) menjelaskan bahwa : "motivasi merupakan kekuatan yang mengendalikan dan menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu". Barton dan Martin (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2000: 151) menjelaskan bahwa: "motivasi merupakan kekuatan yang menggerakkan perilaku yang memberi arah pada perilaku dan mendasari kecenderungan untuk tetap menunjukkan perilaku tersebut." Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feelling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dan aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi

Upload: firman-akbar

Post on 08-Apr-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

TRANSCRIPT

Page 1: Motivasi

MOTIVASI

1. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Winardi (2007,p1), motivasi berasal dari kata motivation

yang berarti ”menggerakkan”. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses

yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang

menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan persistensi dalam hal

melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002: 151)

menjelaskan bahwa : "motivasi merupakan kekuatan yang mengendalikan

dan menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku

yang diarahkan pada tujuan tertentu". Barton dan Martin (dalam

Marwansyah dan Mukaram, 2000: 151) menjelaskan bahwa: "motivasi

merupakan kekuatan yang menggerakkan perilaku yang memberi arah

pada perilaku dan mendasari kecenderungan untuk tetap menunjukkan

perilaku tersebut."

Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feelling dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi

dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan

fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dan aktivitasnya, maka

seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan

segala upaya yang dapat ia lakukan untuk mencapainya.

Dalam mencapai suatu tujuan, motivasi sangat diperlukan, sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam mencapai suatu tujuan,

tidak akan mungkin melakukan aktivitas dalam mencapai tujuan tersebut.

Jadi motivasi adalah suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh

dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan

manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan

tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan, telah

terjadi di dalam diri seseorang.

Morgan (dalam Soemanto, 2001: 194) menjelaskan motivasi

berkaitan dengan tiga hal. Ketiga hal tersebut adalah "keadaan yang

Page 2: Motivasi

mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong

oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan daripada lingkah

laku tersebut (good or ends of such behavior). Senada dengan Morgan,

lebih lanjut Hamalik (2002: 173-174) menjelaskan bahwa "motivasi adalah

suatu perubahan energi di dalam peribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan". Pendapat di atas,

mengandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu : 1) motivasi dimulai

dari adanya perubahan energi dalam pribadi, 2) motivasi ditandai dengan

timbulnya perasaan (affective aronsal), 3) motivasi ditandai oleh reaksi-

reaksi untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud adalah:

a. Motivasi dimulai dengan adanya perubahan energi dalam pribadi

Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-

perubahan tertentu di dalam sistem neurofisiologis dalam organisme

manusia. Contoh adanya perubahan dalam sistem pencernaan akan

menimbulkan motif lapar. Akan tetapi, ada juga perubahan energi yang

tidak diketahui,

b. Motivasi ditandai timbulnya perasaan (affective arousal)

Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana

emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif.

Perubahan ini mungkin disadari, mungkin juga tidak. Kita dapat

mengamatinya pada perbuatan. Contoh siswa terlibat dalam diskusi.

Karena dia merasa tertarik pada masalah yang dibicarakan, dia akan

berbicara dengan kata-kata dan suara yang lancar dan cepat, dan

motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Pribadi yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke

arah suatu tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi

ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya.

Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah pencapaian tujuan.

Contoh siswa ingin mendapat hadiah, maka ia akan belajar, mengikuti

ceramah, bertanya, membaca buku, mengikuti tes, dan sebagainya.

1

Page 3: Motivasi

2. Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik

Beberapa definisi motivasi yang telah diuraikan mengacu pada

faktor-faktor personal, seperti kebutuhan, minat, kuriositas, dan

kesenangan. Sementara itu beberapa definisi yang lain menunjuk kepada

faktor-faktor lingkungan atau faktor-faktor eksternal, seperti hadiah,

pujian, tekanan sosial, atau hukuman. Motivasi yang muncul dari faktor-

faktor seperti minat, atau kuriositas dinamakan motivasi intrinsik,

sedangkan motivasi yang timbul dari keinginan untuk mendapatkan pujian

atau hadiah dan menghindari hukuman dinamakan motivasi ekstrinsik

(Woolfolk, 1993: 337).

Bila individu secara intrinsik termotivasi maka individu tersebut

tidak membutuhkan insentif atau perangsang atau hukuman untuk

membuatnya beraktivitas karena akrivitas itu sendiri sudah merupakan

hadiah. Sebaliknya individu yang melakukan aktivitas karena motivasi

ekstrinsik maka individu tersebut beraktivitas hanya untuk mendapatkan

hadiah, menghindari hukuman, menyenangkan guru, atau demi beberapa

alasan lain yang memiliki kaitan sedikit sekali dengan aktivitas yang

dilakukan. Sesungguhnya tidak ada rasa tertarik yang muncul dari dalam

diri individu tersebut untuk melakukan aktivitas yang sedang dikerjakan.

Untuk memperjelas uraian ini maka berikut ini dikemukakan

dimensi dan indikator motivasi berdasarkan teori motivasi belajar dari

Good & Brophy (1990: 418) sebagai berikut:

a. Dimensi intrinsik dengan indikatomya: dorongan untuk teriibat aktif

dalam kegiatan pembelajaran, dorongan untuk mencari tahu hal-hal

yang berhubungan dengan pelajaran, dorongan untuk belajar secara

mandiri, dan

b. Dimensi ekstrinsik dengan indikatomya dorongan untuk menghindari

hukuman guru, dorongan untuk mendapatkan pujian dari guru,

dorongan untuk menyenangi hati orang tua, dorongan untuk

mendapatkan nilai yang bagus dan dorongan untuk mendapatkan

pengakuan dari teman-teman.

2

Page 4: Motivasi

UPAYA

1. Pengertian

Dalam kamus Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian upaya

adalah tindakan yang dilakukan seseorang, untuk mencapai apa yang

diinginkan atau merupakan sebuah strategi.

Upaya adalah aspek yang dinamis dalam kedudukan (status)

terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu upaya (Soeharto

2002; soekamto 1984:237). Upaya dijelaskan sebagai usaha (syarat) suatu

cara, juga dapat dimaksud sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara

sistematis, terencana dan terarah untuk menjaga sesuatu hal agar tidak

meluas atau timbul.

2. Jenis Jenis Upaya

a. Upaya preventif

Memiliki konotasi negatif yaitu sesuatu masalah atau suatu hal yang

berusaha untuk dicegah. Adapun sesuatu yang dimaksud itu

mengandung bahaya baik bagi lingkup personal, maupun global.

Dalam lingkup pendidikan masalah yang dimaksud adalah berbagai

hal yang dapat menghambat perkembangan pendidikan baik itu dari

siswa, guru, kepala sekolah dan unsur – unsur yang yang terkait

didalamnya.

b. Upaya preservatif

Memelihara atau mempertahankan kondisi yang telah kondusif atau

baik, jangan sampai terjadi keadaan yang tidak yang baik.

c. Upaya kuratif

Upaya yang bertujuan untuk membimbing siswa kembali kepada

jalur yang semula, dari yang mulanya menjadi siswa bermasalah

menjadi siswa yang bias menyelesaikan masalah dan terbebas dari

masalah. Upaya ini juga berusaha untuk membangun rasa

kepercayaan diri siswa agar bias bersosialisasi dengan

lingkungannya.

3

Page 5: Motivasi

d. Upaya adaptasi

Upaya yang berusaha untuk membantu terciptanya penyesuaian

antara siswa dan lingkungannya sehingga dapat timbul kesesuaian

antara pribadi siswa dan sekolah. Upaya – upaya tersebut dapat juga

dilakukan dalam mengahadapi maraknya penyebaran ajaran islam

sempalan, pada siswa. Pada suatu daerah yang masyarakatnya

pernah terpengaruh ajaran islam sempalan ini misalnya, maka

gabungan antara kelima upaya diatas efektif sekali untuk dilakukan.

Jika upaya preventif gagal dilaksanakan, maka langkah selanjutnya

adalah pelaksanaan, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan

upaya kuratif sebagai langkah awal penyembuhan. Pembinaan

kembali suatu masyarakat atau individu menjadi individu yang

memiliki rasa percaya diri dan sosialisasi yang tinggi adalah

merupakan suatu upaya yang berat.

Oleh sebab itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak antara lain,

keluaraga, masyarakat, pemerintah dan aparat yang berwajib dalam melaksanakan

upaya koretif dan preservatif selanjutnya.

4