mosfet materi elektronika dasar 2

173
1 MOSFET Struktur dan operasi fisik dari MOSFET jenis ‘enhancement’ mbar 1. Struktrur fisik transistor NMOS jenis enhan

Upload: ahmad-fauzan-amrullah

Post on 26-Sep-2015

291 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

ELEKTRONIKA DASAR 2

TRANSCRIPT

  • *MOSFETStruktur dan operasi fisik dari MOSFET jenis enhancementGambar 1. Struktrur fisik transistor NMOS jenis enhancement

  • *Cara kerja tanpa tegangan gateTanpa tegangan gate akan ada 2 dioda yang diserikan secara back-to-back antara source dan drain. Kedua dioda ini akan mencegah adanya arus dari drain ke source jika vDS dipasang. Resistansi pada jalur antara drain dan source sangat tinggi (pada orde 1012 ).

    Membuat kanal untuk aliran arus.

    Gambar 2. Transistor NMOS jenis enhancement dengan tegangan positif pada gate

  • *Pemasangan tegangan vDS yang kecil. Gambar 3. Transistor NMOS dengan vGS > Vt dengan tegangan vDS terpasang

    Konduktansi kanal sebanding dengan vGS vtArus iD sebanding dengan vGS vt.

  • *Gambar 4. Karakteristik iD vDS dari MOSFET

    MOSFET bekerja seperti resistansi linier yang dikendalikan oleh vGS.Untuk vGS Vt, resistansinya tidak terhingga, dan harganya menurun jika vGS melebihi Vt. Jadi, agar MOSFET terkonduksi harus ada kanal induksi. Dengan bertambahnya vGS melebihi Vt meningkatkan kemampuan kanal, oleh karena itu MOSFET jenis ini disebut MOSFET enchancement-type.Arus yang meninggalkan source (is) sama dengan arus yang memasuki drain (iD), jadi arus gate iG = 0

  • *Operasi bila vDS dinaikkan.

    Gambar 5. Cara kerja transistor NMOS jenis enhancement dengan meningkatnya vDS

  • *Gambar 6. Hubungan iD dengan vDS pada transistor NMOS jenis enhancement yang beroperasi dengan vGS > Vt

    vDSsat = vGS - Vt

  • *Gambar 7. Kenaikan vDS penyebabkan kanal menyempit

  • *Perhatikan gambar dan sebuah strip pada gate yang berjarak x dari source. Kapasitansi strip ini: CoxWdx. Untuk mendapatkan muatan pada strip ini, kalikan kapasitansinya dengan tegangan efektif antara gate dan kanal pada titik x yaitu: [vGS v(x) Vt]; v(x) adalah tegangan pada kanal di titik x.

    dq = - Cox (W dx)[v\GS v(x) Vt]Tegangan vDS menghasilkan medan listrik sepanjang kanal. Medan listrik pada titik x:Medan listrik E(x) menyebabkan muatan elektron dq bergerak ke arah drain dengan kecepatan:

  • *Hubungan iD - vDSGambar 8. Penurunan karakterisitk iD vDS pada transistor NMOS

  • *Walaupun dievaluasi pada titik tertentu, arus i harus konstan pada semua titik di sepanjang kanal. i harus sama dengan arus dari source ke drain dan berlawan arah dengan arus dari drain ke source (iD)Harga arus pada ujung daerah trioda atau permulaan daerah jenuh dapat diperoleh dengan menggantikan vDS=vGS Vt nCox disebut parameter transkonduktansi proses. Dituliskan sebagai kn dan mempunyai dimensi A/V2 kn = nCox

  • *Jadi arus drain sebanding dengan perbandingan lebar kanal dan panjang kanal, yang disebut aspect ratio dari MOSFETMOSFET kanal-pMOSFET kanal-p jenis enchancement (PMOS), dibuat pada substrate jenis n dengan daerah p+ pada drain dan source. Cara kerjanya sama dengan NMOS hanya saja vGS, vDS dan Vt negatif.

  • *Complementary MOS atau CMOSGambar 9. Rangkaian terintegrasi CMOS

    Pada teknologi CMOS, transistor NMOS diimplementasiikan langsung pada substrate jenis p, sedangkan transistor PMOS dibuat pada n-well. Kedua divais diisolasi satu dengan lainnya dengan oksida yang tebal sebagai insulator.

  • *Karakteristik arus dan tegangan.Lambang rangkaian

    Gambar 10. Lambang MOSFET kanal n jenis enhancement

    Pada FET kanal n: drain selalu positif dibandingkan dengan source

  • *Gambar 11(b) Karakteristik iD vDS untuk divais dengan kn(W/L) = 1.0mA/v2Gambar 11(a) MOSFET kanal n jenis enhancement

  • *Kurva karakteristik menunjukkan 3 daerah kerja:daerah cutoffdaerah triodadaerah jenuh.

    Daerah jenuh dipakai bila FET bekerja sebagai penguat. Daerah cutoff dan trioda digunakan bila FET bekerja sebagai saklar.

    FET pada daerah cutoff jika: vGS < Vt

    Pada daerah trioda:vGS Vt(induced channel)vGD > Vt(continuous channel)vGD = vGS vDSvGS vDS > VtvDS < vGD Vt(continuous channel)

    Jadi MOSFET kanal n jenis enchancement berkerja di daerah trioda jika vGS lebih besar dari Vt dan tegangan pada drain lebih rendah dari tegangan gate minimal sebesar Vt volt

  • *Jika vDS cukup kecil, vDS2 dapat diabaikan.rDS adalah resistansi linier yang dikendalikan oleh vGS.Jika vGS = VGS, makaVOV : gate-to-source overdrive volltage

  • *Batas antara daerah trioda dan daerah jenuh:vDS = vGS Vt

    Arus iD pada keadaan jenuhPada keadaan jenuh:arus iD tidak tergantung dari tegangan drain, vDSarus iD ditentukan oleh tegangan gate, vGSMOSFET menjadi sebuah sumber arus ideal yang harganya dikendalikan oleh vGS

    Catatan: ini adalah model rangkaian ekivalen sinyal besar

    Pada batas antara daerah trioda dan daerah jenuh:MOSFET bekerja di daerah jenuh jika:vGS Vt(induced channel)vGD Vt(pinched-off channel)vDS vGS Vt(pinched-off channel)

    Jadi MOSFET kanal n jenis enhancement bekerja pada daerah jenuh jika vGS lebih besar dari Vt dan tegangan drain tidak lebih kecil dari tegangan gate melebihi Vt volt

  • *Gambar 12. karakteristik iD - vGS transistor NMOS jenis enhancement pada keadaan jenuh (Vt = 1 V dan kn(W/L) = 1,0 mA/v2

  • *Gambar 13. Rangkaian ekivalen model sinyal besar dari NMOS pada daerah jenuh

  • *Gambar 14. Level relatif tegangan terminal transistor NMOS yang beroperasi pada daerah trioda dan daerah jenuh.

  • *Resistansi keluaran pada keadaan jenuhGambar 15. Kenaikan vDS melebihi vDSsat yang menyebabkan titik pinch-off sedikit menjauh dari drain

    vDS naik melebihi vDSsat, titik pinched-off dari kanal bergeser menjauhi drain menuju source, sehingga ada daerah depletion antara drain dan ujung kanal. Akibatnya panjang kanal akan berkurang.Keadaan ini disebut channel-length modulationKarena iD berbanding terbalik dengan panjang kanal, maka iD naik dengan naiknya vDS.Untuk menghitung ketergantungan iD pada vDS pada keadaan jenuh, ganti L dengan (L L)

  • *Diasumsikan (L/L)
  • *Gambar 15. Efek vDS pada iD pada daerah jenuh

    Ektrapolasi garis lurus pada kurva karakteristik iD vDS akan memotong sumbu vDS pada titik vDS = - 1/ -VA.vA = 1/Untuk suatu proses tertentu, VA sebanding dengan panjang kanal L.VA = VALVA = 5 50 V/m

  • *Gambar 17. Model rangkaian sinyal besar dari MOSFET kanal -n pada keadaan jenuh dengan adanya resistansi ro Catatan: divais dengan kanal yang lebih pendek lebih terpengaruh dengan efek channel-length modulation.

  • *Channel-length modulation menyebabkan adanya resistansi keluaran (tidak ), roDimana ID adalah arus drain tanpa memperhitungkan channel-length modulationResistansi keluaran berbanding terbalik dengan arus bias dc, ID

  • *Karakteristik MOSFET kanal pGambar 18. MOSFET kanal p jenis enhancement

  • *Untuk menginduksi sebuah kanal harus dipasang tegangan pada gate lebih kecil dari Vt.vGS Vt(induced channel)vSG |Vt|

    Untuk bekerja di daerah trioda:vDS vGS Vt(continuous channel)vGS, Vt dan vDS negatifp = 0,25 0,5 n

    Untuk bekerja di daerah jenuh:vDS vGS Vt(pinched-off channel)

    vGS, Vt, dan vDS negatif

  • *Agar transistor PMOS bekerja, tegangan gate harus dibuat lebih rendah dari tegangan source sedikitnya sebesar |Vt|. Untuk bekerja di daerah trioda, tegangan drain harus lebih besar dari tegangan gate minimal sebesar |Vt|, jika tidak, PMOS bekerja di daerah jenuh.Gambar 19. Level relatif tegangan terminal transistor PMOS yang beroperasi pada daerah trioda dan daerah jenuh.

  • *Peranan substrate the body effect

    Dalam banyak pemakaian:substrate dihubungkan dengan sourcepn junction antara substrate dan gate selalu off. Pada keadaan ini substrate tidak berperan dalam kerja rangkaian.

    Pada IC, banyak MOS menggunakan substrate yang sama. Agar junction antara substrate dan gate selalu off:Substrate dihubungkan ke tegangan yang paling negatif untuk rangkaian NMOSSubstrate dihubungkan ke tegangan yang paling positif untuk rangkaian PMOS

    Akibatnya tegangan reverse-bias antara source dan body (VSB pada divais kanal n) akan mempengaruhi kerja divais.Reverse bias ini akan:Memperlebar daerah depletionMengurangi kedalaman kanalAgar kedalaman kanal tetap sama, vGS harus dinaikkan.

  • *Efek dari VSB pada kanal dinyatakan dengan perubahan VtVt0 = tegangan ambang untuk VSB = 0f = parameter fisik; biasanya 2f = 0,6 V= parameter proses pembuatanq= 1,6 x 10-19 CNA = konsentrasi dopingS = permitivitas silikon = 11,7 0 = 11,7 x 8,854 x 10-12

  • *Pengaruh suhuVt dan k sensitif terhadap suhuVt turun 2 mV/CiD berkurang dengan naiknya suhu

    Breakdown dan proteksi inputBreakdown terjadi jika tegangan drain naik mencapai harga dimana pn junction antara drain dan substrate mengalami breakdown avalanche. Akibatnya akan ada peningkatan arus. Keadaan ini terjadi pada tegangan 20 150 V.

    Punch-through adalah efek lain dari breakdown.Terjadi pada tegangan yang lebih rendah (20V).Terjadi pada divais yang mempunyai kanal pendek yaitu pada saat tegangan drain naik ke suatu titik di mana daerah depletion sekitar drain melewati kanal dan mencapai source. Arus drain akan naik dengan cepat. Punch-through tidak menyebabkan kerusakan yang permanen.

  • *Breakdown oksida gate terjadi bila tegangan melebihi 30V. Breakdown ini menyebabkan kerusakan permanen pada divaisPenyebabnya adanya akumulasi muatan statik pada kapasitor gate yang dapat melebihi tegangan breakdown-nya.

    Untuk mencegah akumulasi muatan statik pada kapasitor gate, dipasang alat proteksi pada terminal masukan dari IC MOS yang terdiri dari rangkaian dioda penjepit (clamping diodes)

  • *Summary

    Transistor NMOS:SimbolTegangan overdrive:vOV = vGS VtvGS =Vt + vOV

    Bekerja di daerah trioda:

    Kondisi: vGS Vt vOV 0 vGD Vt VDS vGS Vt vDS vOV

  • * karakteristik i v Untuk vDS
  • *Model rangkaian ekivalen sinyal besardimanaTegangan ambang:

  • *Parameter proses:Konstanta:

    0 = 8,854 x 10-12 F/mOX = 3,9 0 = 3,45 x 10-11 F/mS = 11,7 0 = 1,04 x 10-10 F/mq = 1,602 x 10-19 C

  • *Transistor PMOS

    Simbol:Tegangan overdrive:vOV = vGS VtvSG =|Vt| + |vOV|

    Bekerja di daerah trioda:

    Kondisi: vGS Vt vOV 0 vSC |Vt| vGD |Vt| VDS vGS Vt vSD |vOV|

  • *Bekerja di daerah jenuh:

    Kondisi: vGS Vt vOV 0 vSG |Vt| vDG |Vt| vDS vGS Vt vDS |vOV|

    Karakteristik i v Mempunyai hubungan yang sama seperti pada transistor NMOS kecuali: n, kn dan NA diganti dengan p, kp dan ND Vt, Vt0, VA, dan bernilai negatif

    Model rangkaian ekivalen sinyal besar

  • *Contoh soal:Sebuah MOSFET mempunyai Lmin = 0,4m, tOX = 8 nm, n = 450 cm2/Vs dan Vt = 0,7 V.Carilah COX dan kn.Untuk MOSFET dengan W/L = 8 m/0,8m, hitunglah harga VGS dan VDSmin yang diperlukan agar transistor bekerja di daerah jenuh dengan arus dc ID = 100 AUntuk MOSFET pada (b), carilah harga VGS yang diperlukan agar MOSFET bekerja sebagai resistor 1000 untuk vDS yang sangat kecil

    Jawab:a.

  • *Untuk bekerja di daerah jenuh:Untuk MOSFET di daerah trioda dengan vDS sangat kecil:

  • *Rangkaian MOSFET pada DC

    Contoh soal

    Rancanglah rangkaian seperti pada gambar di samping ini sehingga transistor bekerja pada ID = 0,4 mA dan VD = +0,5 V. Transistor NMOS mempunyai Vt = 0,7 V, nCOX = 100 A/V2, L = 1m dan W = 32 m. Abaikan pengaruh channel-length modulation ( = 0)Gambar 20. Contoh soal

  • *Jawab:VD = 0, 5 V > VG NMOS bekerja pada daerah jenuh.VGS Vt = VOV; ID = 0,4 mA = 400 A; nCOX = 100 A/V2 dan W/L = 32/1VOV = 0,5VVGS = Vt + VOV = 0,7 + 0,5 = 1,2 VVG = 0 VS = - 1,2 VUntuk mendapatkan VD = +0,5 V:

  • *Rancang rangkaian seperti gambar 21 untuk mendapatkan arus ID = 80 A. Cari harga R dan tegangan DC VD.Transistor NMOS mempunyai Vt = 0,6 V, nCOX = 200 A/V2, L = 0,8 m dan W = 4. (asumsikan =0) Gambar 21. Contoh soal

  • *Jawab:VDG = 0 VD = VG dan FET bekerja di daerah jenuh

  • *Rancanglah rangkaian pada gambar 22 agar tegangan drain = 0,1V.Berapakah resistansi antara drain dan source pada titik kerja ini ? Vt = 1 V dan kn(W/L) = 1 mA/V2.Gambar 22. Contoh soal

  • *Jawab:VD = VG 4,9 V dan Vt = 1 V MOSFET bekerja di daerah trioda. Jadi arus ID :

  • *Analisa rangkaian pada gamabr 23(a) untuk menentukan tegangan di semua node dan arus di semua cabang. Diketahui Vt = 1 V dan kn(W/L) = 1 mA/V2. (asumsikan = 0)Gambar 23. Rangkaian contoh soal

  • *Gambar 23 (b) Rangkaian dengan analisis terinci

    Jawab:Karena arus gate = 0, tegangan gate:

  • *VG > 0 transistor NMOS bekerja.Asumsikan transistor bekerja di daerah jenuh.

    VG = 5 VVS = ID x RS = ID (mA) x 6 k = 6 IDVGS = VG VS = 5 6IDKarena VD > VG Vt, transistor bekerja di daerah jenuh

  • *Rancang rangkaian seperti pada gambar 24 sehingga transistor bekerja di daerah jenuh dengan ID = 0,5 mA dan VD = +3 V. Transistor PMOS jenis enchancement mempunyai Vt = -1 V dan kp(W/L) = 1 mA/V2. Asumsikan = 0. Berapa harga terbesar RO agar tetap bekerja di daerah jenuh?Gambar 24 Contoh soal

  • *ID = 0,5 mA dan kpW/L = 1 mA/V2 maka:VOV = -1 V (untuk PMOS Vt negatif)

    VGS = Vt + VOV = - 1 1 = - 2 V

    VS =+5 V VG = +3 V

    VG = +3 V dapat diperoleh dengan memilih harga RG1 dan RG2. Salah satu kemungkinan RG1 = 2 M dan RG2 = 3 MBekerja pada mode jenuh: VD harus lebih besar dari VG sebanyak |Vt|

    VDmax= 3 + 1 = 4 V

    RD = 4/0,5 = 8 kJawab:MOSFET bekerja di daerah jenuh:

  • *Gambar 25. Rangkaian contoh soal

  • *Transistor NMOS dan PMOS mempunyai kesesuaian dengan kn(W/L) = kp(W/L) = 1 mA/V2, Vtn = -Vtp = 1 V.Asumsikan = 0 untuk kedua transistor. Carilah arus drain iDN dan iDP dan vO untuk vI = 0 V, +2,5V dan -2,5V

    Jawab:Gambar (b) menunjukkan bila vI = 0V. Kedua transistor matched dan bekerja pada |VGS| = 2,5V vO = 0VJadi QN dan QP bekerja dengan |VGD| = 0 V bekerja pada daerah jenuh.IDN = IDP = x 1 x (2,5 1)2 = 1,125 mA

    Gambar (c) menunjukkan bila vI = 2,5V. Transistor QP mempunyai VGS = 0 V cutoff vO negatif VGD > Vt bekerja pada daerah trioda.IDN = kn (Wn/Ln)(VGS Vt)VDS = 1[(2,5 (-2,5) 1][vO (-2,5)]IDN (mA) = (0 vO)/10 (k)IDN = 0,244 mA ; vO = -2,44 VVDS = -2,44 (-2,5) = 0,06 V

    Gambar (d) menunjukkan bila vI = -2,5 V. Kasus ini kebalikan dari kasus gambar (c). Transistor QN akan cutoff IDN = 0. QP bekerja pada daerah trioda dengan IDP= 2,44 mA dan vO =+2,44 V

  • *MOSFET sebagai Penguat dan Saklar

    MOSFET sebagai penguat:Bekerja di daerah jenuhBerperan sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan (VCCS). Perubahan pada tegangan vGS akan mengubah arus drain iD.

    MOSFET yang bekerja di daerah jenuh dapat dipakai untuk membuat penguat transkonduktansi (transconductance amplifier).

    Yang diinginkan penguat linier; jadi harus ada bias dc agar MOSFET bekerja pada VGS dan ID tertentu, kemudian ditumpangkan tegangan vgs yang akan diperkuat pada tegangan dc VGS. Dengan menjaga vgs kecil arus drain, id dapat dibuat sebanding dengan vgs

  • *Cara kerja Sinyal Besar Karakteristik TransferGambar 26(a) Struktur dasar rangkaian penguat common source(b) Grafik yang digunakan untuk menentukan karakteristik transfer penguat pada gambar (a)

  • *Gambar 26(c) Karakteristik transfer penguat pada titik kerja Q

  • *Penurunan karakteristik transfer secara grafis.Pada rangkaian CS drain dihubungkan ke catu daya VDD melalui RD, sehingga diperoleh hubungan iD dan vDS sebagiai berikut:

    Secara kuantitatif,rangkaian bekerja sebagai berikut:vI = vGS.Untuk vI < Vt transistor cutoff, iD = 0, vO = vDS = VDD. Transistor bekerja pada titik A.

    vI > Vt transistor on, iD meningkat, vO menurun. Karena vO bermula dengan harga yang tinggi, transistor bekerja dalam keadaan jenuh. Keadaan ini ditunjukkan oleh garis beban antara titik A dan B.

    Untuk titik Q tertentu, VIQ =VGS dan VOQ = VDSQ serta arus = IDQ.

  • *vI < Vt vDS = vGS Vt MOSFET memasuki daerah kerja trioda. Pada kurva ditunjukkan dengan titik B yang memotong garis beban dengan kurva garis terputus yang mendefinisikan batas antara daerah jenuh dan daerah trioda. Ttitk B didefinisikan sebagai:VOB = VIB VtUntuk vI > VIB, transistor makin masuk ke daerah trioda.Pada titik C, vI= VDD, vOC biasanya kecil sekali.

    Titik-titik pada kurva hubungan iD vDS di gambar 26(b) menghasilkan kurva transfer pada gambar 26(c)

  • *MOSFET Bekerja Sebagai Saklar.Jika MOSFET dipakai sebagai saklar, MOSFET bekerja pada titik-titik ekstrim dari kurva transfer.MOSFET off bila vI < Vt bekerja pada titiik antara X dan A dengan vO = VDD.Saklar on dengan vI mendekati VDD bekerja mendekati titik C dengan vO sangat kecil.Jadi CS MOS dapat digunakan sebagai inverter logik dengan level tegangan low mendekati o danhigh mendekati VDD.

    MOSFET Bekerja Sebagai Penguat LinierMOSFET sebagai penguat bekerja di daerah jenuh.MOSFET diberi bias dc pada titik di tengah-tengah kurva. Titik ini disebut titik kerja atau quiescent point.Sinyal tegangan yang akan diperkuat, ditumpangkan pada tegangan dc VIQ. (lihat gambar 26(c)).

    Syarat linier:vi harus dijaga tetap kecil

  • *Faktor penguatan:Cara memilih titik kerja.VDSQ harus lebih kecil dari VDD dan lebih besar dari VOB sehingga dapat mengakomodasi harga simpangan maksimum dan simpangan minimum dari tegangan keluaran.

    Jika VDSQ terlalu dekat dengan VDD, harga simpangan maksimum sinyal keluaran akan terpotong (clipped off). Pada keadaan ini dikatakan penguat tidak mempunyai cukup headroom.

    Jika VDSQ terlalu dekat dengan batas trioda, harga simpangan minimum sinyal keluaran akan terdistorsi. Pada keadaan ini dikatakan penguat tidak mempunyai cukup legroom.

  • *Gambar 27. Dua garis beban dan titik kerjanya.Titik Q1 terlalu dekat dengan VDD, dan titik Q2 terlalu dekat dengan batas daerah trioda.

  • *Karakteristik transfer secara analisis.

    Daerah cutoff, segmen XA:vI Vt dan vO = VDD

    Daerah jenuh, segmen AQB:vI Vt dan vO vI Vt.asumsikan = 0

  • *Jadi penguatan tegangan sebanding dengan harga RD, parameter transkonduktansi kn = nCOX, aspect ratio dari transistor W/L, dan tegangan overdrive pada titik bias VOV = VIQ Vt

    Pada titik Q: vI = VIQ dan vO = VOQ\, VIQ Vt = VOV, jadi Pada titik ujung daerah jenuh: VOB =VIB Vt

    Daerah trioda, segmen BC vI Vt dan vO vI - Vt

  • *Untuk vO yang kecil, MOSFET bekerja sebagai resistansi rDS (yang harganya ditentukan oleh vI).Biasanya rDS
  • *Contoh numerik:Pada rangkaian pada gambar (a), kn(W/L) = 1 mA/V2, Vt = 1 V, RD = 18 k dan VDD = 10 V

    Jawab:

    Titik X:vI = 0 V; vO = 10 VTitik A:vI = 1 V; vO = 10 VTitik B:vI = VIB = VOB + Vt = VOB + 1Masukan vO = VOB pada persamaan di atas9 VOB2 + VOB 10 = 0VO = 1 VVI = 1 + 1 = 2 V

    d)Titik C: gunakan persamaan berikut:

  • *Kemudian beri .bias agar penguat bekerja pada titik kerja yang benar pada segmen daerah jenuh. Pada daerah ini vO = 1 10 V. Dipilih titik kerja pada VOQ = 4 V. Titik ini memungkinkan simpangan tegangan yang cukup pada kedua arah dan memberikan penguatan tegangan yang lebih besar dibandingkan dengan titik kerja yang terletak di tengah-tengah daerah jenuh (misal pada VOQ = 5, 5V).

    Agar penguat bekerja pada tegangan keluaran dc = 4 V arus drain :Tegangan overdrive VOV:Jadi MOSFET harus bekerja pada:VGS = Vt + VOV = 1,816 V

  • *Penguatan tegangan pada titik kerja ini: AV = - 18 x 1 x (1,816 1) = -14,7 V/V

    Dipasangkan sinyal masukan gelombang segitiga,vi = 150 mV (peak-to-peak) yang ditumpangkan pada tegangan bias dc VGSQ = 1,816 V seperti pada gambar di bawah iniGambar 28. Contoh soal

  • *VGS terletak antara 1,741 V dan 1,891 V. Arus ID pada :vGS = 1,741 iD= x 1 x (1,741 1)2 = 0,275 VvGS = 1,816 iD= x 1 x (1,816 1)2 = 0,333 VvGS = 1,891 iD= x 1 x (1,891 1)2 = 0,397 V

    Catatan: perbedaan pada arah negatif = (0,333 0,275) = 0,058 mA dan perbedaan pada arah positif = (0,397 0,333) = 0,064 mA. Perbedaan ini tidak sama karena kurva iD vGS tidak linier sempurna.

    Tegangan keluaran pada: vGS = 1,741 iD= 0,275 V vO = 10 0,275 x 18 = 5,05 VvGS = 1,891 iD= 0,397 V vO = 10 0,397 x 18 = 2,85 V

    Jadi perbedaan pada arah positif = 1,05 V, sedangkan perbedaan pada arah negatif = 1,15 V yang diakibatkan karena ketidaklinieran karakteristik transfer.

    Distorsi non linier vO dapat dikurangi dengan mengurangi amplitudo sinyal masukan.

    Catatan: pilihlah titik kerja di tengah-tengah daerah jenuh, agar terjamin transistor tetap bekerja di daerah jenuh dan distorsi non linier bisa diminimalkan.

  • *Gambar 28 (b). Contoh soal

  • *Bias pada rangkaian penguat.

    Bias dengan menetapkan VGS

    Cara yang paling mudah untuk memberi bias pada sebuah MOSFET ialah dengan menetapkan harga VGS pada suatu harga untuk mendapatkan harga ID yang diinginkan.

    Cara ini bukan cara yang baik untuk memberi bias pada MOSFET.Perhatikan:Harga ID tergantung dari harga Vt, COX, dan W/L Vt dan n tergantung pada suhu. Jadi jika harga VGS tetap, harga ID sangat tergantung dari suhu.

    Perhatikan gambar berikut ini.

  • *Gambar 29. Penggunaan fixed bias pada jenis divais yang sama.

  • *Bias dengan menetapkan VGS dan menghubungkan sebuah resistansi pada sourceGambar 30. Pemberian tegangan bias tetap, VG dan sebuah resistor pada source.(a). Rangkaian dasar(b). Pengurangan perubahan pada ID

  • *Gambar 30(a) menunjukkan salah satu cara pemberian bias untuk MOSFET diskrit yaitu dengan memberikan tegangan dc pada gate, VG, dan sebuah resistansi pada source.VG = VGS + RSID

    Jika VG >> VGS, ID ditentukan oleh VG dan RS.Jika VG tidak terlalu besar dibandingkan VGS, resistor RS memberikan umpan balik negatif.yang berperan untuk menstabilkan harga ID.

    Pada persamaan di atas:VG konstan jika ID naik VGS harus turun ID akan turun. Jadi RS bekerja untuk menjaga kestabilan ID.

    RS disebut degeneration resistance.

  • *Contoh implementasi teknik ini:Gambar 30(c) Implementasi praktis dengan menggunakan satu catu daya(d) Penggunakan kapasitor coupling, CC antara sumber sinyal ke gate(e) Implementasi praktis dengan dua catu daya

  • *Rangkaian pada gambar 30(c) mendapatkan tegangan VG dari sebuah catu daya VDD melalui sebuah pembagian tegangan (RG1 dan RG2)Karena iG = 0, RG1 dan RG2 dapat dipilih besar sekali (orde M), sehingga MOSFET nampak mempunyai resistansi masukan yang besar.

    Jadi sumber sinyal dapat terhubung ke gate melalui kapasitor penghubung (coupling capacitor), seperti terlihat pada gambar 30(d).Kapasitor CC1 mem-blok dc sehingga memungkinkan untuk menghubungkan sinyal vsig ke masukan penguat tanpa mengganggu titik bias dc dari MOSFET.

    Harga CC1 dipilih cukup besar sehingga dapat dianggap sebagai hubung singkat untuk semua frekuensi sinyal yang diinginkan.

    RD dipilih sebesar mungkin untuk memperoleh penguatan yang besar tetapi cukup kecil untuk memungkinkan simpangan sinyal pada drain dengan menjaga MOSFET tetap dalam keadaan jenuh.

  • *Rangkaian pada gambar 30(e) adalah contoh pemakaian dua catu daya untuk memberikan bias pada MOSFET.Rangkaian ini adalah implementasi dari persamaan di atas dengan menggantikan VG dengan Vss.RG membuat ground dc pada gate dan memberikan resistansi masukan yang tinggi yang dapat dihubungkan ke sumber sinyal yang akan terhubung ke gate melalui sebuah kapasitor penghubung.

  • *Contoh soal:Rancanglah rangkaian pada gambar 30(c) untuk mendapatkan arus drain dc ID = 0,5 mA. MOSFET mempunyai Vt = 1 V dan knW/L = 1 mA/V2 (asumsikan = 0). VDD = 15 V. Hitung berapa % perubahan harga ID jika MOSFET diganti dengan MOSFET yang lain yang mempunyai knW/L yang sama tetapi Vt = 1,5 V.

    Jawab:rule of thumb untuk merancang rangkaian bias, pilihlah RD dan RS sehingga tegangan RD, tegangan pada transistor dan tegangan RS masing-masing adalah tegangan VDD. Untuk VDD = 15 V, VD = +10 V dan VS = +5 V.Diketahui ID = 0,5 mA, maka:

  • *VGS = Vt + VOV = 1 + 1 = 2 VVS = 5 V VG = VS + VGS = 5 + 2 = 7 V

    Untuk mendapatkan VG = 7 V dipilih RG1 = 8 M dan RG2 = 7 M.Gambar 31, Rangkaian contoh soal

  • *VD = +10 V simpangan maksimum sinyal positif +5V (sampai VDD) dan simpangan maksimum sinyal negatif -4 V (sampai (VG Vt)).

    Jika transistor NMOS diganti dengan NMOS yang mempunyai Vt = 1,5 V:ID = x 1 x (VGS Vt)2VG = VGS + IDRS7 = VGS + 10 IDID = 0,455 mAID = 0,455 0,5 = -0,045 mA = 9%

  • *Bias menggunakan resistor umpan balik drain-ke-gateGambar 32. Bias menggunakan resistor umpan balik drain-ke-gate

    Resistor RG (orde M) menyebabkan tegangan dc pada gate (VG) sama dengan tegangan dc pada drain (VD)

    VGS = VDS = VDD RDIDVDD = VGS + RDID

    Jika ID meningkat VGS akan menurun ID menurun.

    Jadi umpan balik negatif melalui RG akan menjaga kestabilan harga ID.

  • *Bias menggunakan sumber arus yang konstan.Gambar 33 (a) Pemberian bias dengan menggunakan sumber arus tetap

    Bias seperti pada gambar 33(a) biasa digunakan pada MOSFET yang diskrit. RG (dalam orde M) membuat ground dc pada gate. RD akan membuat tegangan dc pada drain pada harga tertentu yang memungkinkan simpangan sinyal keluaran yang diinginkan dengan menjaga MOSFET tetap dalam keadaan jenuh.

  • *Gambar 33(b) Implementasi sumber arus konstan dengan current mirror.

    Intinya adalah transistor Q1 yang drain-nya dihubungkan ke gate-nya sehingga bekerja pada daerah jenuh.Dengan asumsi = 0

  • *Arus drain Q1 dicatu oleh VDD melalui resistor R.Arus melalui dianggap sebagai arus rujukann, IREF. Dengan harga parameter dari Q1 dan IREF yang diinginkan, kedua persamaan di atas dapat digunakan untuk menghitung harga R.

    Pada transistor Q2, harga VGS sama dengan VGS pada Q1,

    Asumsikan bekerja pada daerah jenuh, arus drain yang sama dengan arus rujukan akan:Jadi perbandingan antara arus I dan arus rujukan sebanding dengan aspect ratio dari Q1 dan Q2.Rangkaian ini dikenal dengan current mirror

  • *Cara kerja dan model sinyal kecilGambar 34. Konsep rangkaian yang digunakan untuk mempelajari cara kerja MOSFET sebagai penguat sinyal kecil

  • *Titik bias DCArus bias dc ID diperoleh dengan men-set sinyal vgs = 0Asumsikan = 0VD = VDS = VDD RDID

    Agar bekerja pada daerah jenuh:VD > VGS Vt

    Arus sinyal pada terminal drainvGS = VGS + vgs

  • *Suku pertama dari persamaan itu adalah arus bias dc, ID. Suku kedua ada komponen arus yang sebanding dengan sinyal masukan vgs Suku ketiga sebanding dengan sinyal masukan kuadrat. Suku ini tidak diinginkan karena menunjukkan adanya distorsi non linier.Untuk mengurangi distorsi non linier, sinyal masukan harus dijaga tetap kecil, jadi:Jika keadaan ini terpenuhi, maka

    iD ID + idParameter yang menghubungkan id dan vgs adalah transkonduktansi dari MOSFET (gm)

  • *Gambar 35. Cara kerja sinyal kecil dari penguat MOSFET jenis enhancement

    gm adalah koefisien arah dari karakteristik iD vGS pada titik bias atau titik kerja.

  • *Penguatan teganganKomponen sinyal dari tegangan drainPengutan tegangan:Tanda negatif menunjukkan bahwa vd berbeda fasa 180 dengan vgs

  • *Gambar 36. Tegangan total vGS dan vD untuk rangkaian pada gambar 34

    Agar MOSFET selalu bekerja di daerah jenuh:Harga minimum dari vD harus lebih kecil dari vG, minimum sebesar VtHarga maksimum dari vD harus lebih kecil dari VDD

  • *Pemisahan analisis DC dan analisis sinyal.

    Untuk sinyal kecil, besaran sinyal ditumpangkan pada besaran dc.Misal: arus total pada drain iD sama dengan arus dc ID ditambah arus sinyal id. Tegangan total pada drain vD = VD + vd

    Jadi untuk menyederhanakan analisis dapat dipisahkan analisis dc dan analisis sinyal kecil.

    Caranya:cari titik kerja dan hitung semua komponen dc.lakukan analisis sinyal kecil

  • *Model rangkaian ekivalen sinyal kecil.Gambar 37(a). Model sinyal kecil untuk MOSFET dengan mengabaikan channel length modulation(b) Memasukkan pengaruh channel length modulation

  • *Model rangkaian ekivalen sinyal kecil.Dilihat dari sisi sinyal, MOSFET berperan sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan (VCCS) dengan sinyal masukan vgs antara gate dan source dan menghasilkan arus gmvsg antara drain dan source.Resistansi masukan sangat tinggi (ideal: ); resistansi keluaran juga sangat tinggi (asumsikan: )

    Gambar 37(a) adalah model rangkaian pengganti MOSFET untuk sinyal kecil.

    Dalam analisis sinyal kecil: semua sumber tegangan dc diganti dengan hubung singkat dan semua sumber arus dc diganti dengan hubung terbuka.

    Pada gambar 37(a) diasumsikan arus drain pada keadaan jenuh tidak tergantung dari tegangan drain. Kenyataannya arus drain tergantung dari tegangan drain. Hubungan ini dinyatakan dengan adanya resistansi antara drain dan source.

  • *VA = 1/Model rangkaian yang lebih akurat terlihat pada gambar 34(b).Catatan:gm dan ro tergantung pada titik bias dc dari MOSFET

  • *Transkonduktansi gmgm sebanding dengan kn=nCOX dan perbandingan W/L. Jadi untuk mendapatkan gm yang besar, divais harus pendek dan lebar.

    gm juga sebanding dengan VOV = VGS Vt .Catatan: jika VGS dinaikkan mengurangi simpangan tegangan sinyal pada drain.

  • *Contoh soal:Gambar 39 Contoh soal rangkaian penguat

    Gambar 39(a) menunjukkan sebuah penguat MOSFET CS yang mempunyai bias umpan balik drain ke gate.Sinyal input, vi dihubungkan ke gate melalui kapasitor yang besar. Sinyal keluaran pada drain dihubungkan ke beban RL melalui sebuah kapasitor besar lainnya.Transistor mempunyai Vt = 1,5 V, kn(W/L) = 0,25 mA/V2 dan VA = 50 V.Hitunglah penguatan tegangan sinyal kecil, resistansi masukan dan sinyal masukan maksimum. Anggap kapasitor penghubung cukup besar sehingga akan menjadi hubung singkat untuk frekuensi sinyal yang diinginkan

  • *Jawab:Tentukan titik kerja dc:ID = x 0,25 (VGS 1,5)2Arus dc pada gate = 0 tidak ada penurunan tegangan pada RG VGS = VD ID = x 0,25 (VD 1,5)2VD = 15 RDIDID = 1,06 mA dan VD = 4,4 VGambar (b) : rangkaian pengganti sinyal kecil dari penguat. Kapasitor penghubung diganti dengan hubung singkat, dan catu daya dc diganti dengan hubung singkat ke ground.Karena RG besar sekali (10 M), arus yang melewatinya dapat diabaikan.

  • *vo - gmvgs (RD//RL//ro)vgs = viAv = vo/vi = - gm(RD//RL//ro) = - 0,725(10//10//47) = -3,3 V/VGambar 39(b) Model rangkaian pengganti

  • *Harga maksimum amplitudo vi agar MOSFET bekerja di daerah jenuh:vDS vGS Vt vDSmon = vGSmax Vt Catatan: pada arah negatif, amplitudo sinyal masukan: vGSmin = 4,4 0,34 = 4,06 V lebih besar dari Vt, jadi transistor tetap on

  • *Model Rangkaian Ekivalen TGambar 39 Model rangkaian pengganti T untuk MOSFET

  • *Gambar 39(a): rangkaian ekivalen sinyal kecil tanpa ro.

    Gambar 39(b): ditambahkan sumber arus gmvgs seri dengan sumber arus semula.

    Gambar 39(c): dibuat node baru, X, antara kedua sumber arus dan dihubungkan dengan terminal gate, G. Di sini ada sumber arus gmvgs di antara tegangan vgs. Sumber arus ini dapat digantikan dengan sebuah resistansi, 1/gm.

    Gambar 39(d): rangkaian ekivalen T dengan ig = 0, id = gmvgs dan is = vgs/(1/gm) = gmvgs.

    Catatan: resistansi antara gate dan source, dilihat ke arah gate adalah tidak terhingga.

  • *Gambar 40(a): jika ada ro di antara drain dan source.

    Gambar 40(b): model T alternatif dimana sumber arus yang dikendalikan tegangan (VCCS) diganti dengan sumber arus yang dikendalikan arus (CCCS)

  • *Pemodelan Body effect

    Pada MOSFET body effect terjadi bila substrate tidak dihubungkan dengan source.

    Untuk kanal n,substrate akan dihubungkan dengan ground, sedangkan source tidak terhubung dengan ground, sehingga ada tegangan vbs antara substrate dan source.

    Pada kondisi ini substrate beperan seperti gate kedua atau backgate untuk MOSFET.

    Jadi sinyal vbs akan menambah sebuah komponen pada arus drain, gmbvbs. gmb disebut transkonduktansi body.iD tergantung dari Vt dan Vt tergantung dari VBS.gmb = gmHarga biasanya antara 0,1 0, 3

  • *Gambar 41(b) adalah model sinyal kecil NMOS yang dipakai jika substrate tidak dihubungkan dengan source.

    Untuk PMOS, modelnya sama seperti di atas, hanya yang dipakai |VGS|, |Vt|, |VOV|, |VA|, |VSB|, ||, || dan menggantikan kn dengan kp.

  • *Ringkasan

    Model rangkaian pengganti sinyal kecil untuk MOSFET.

    Transistor NMOS: Transkonduktansi Resistansi keluaran Transkonduktansi bodyTransistor PMOSSemua persamaan untuk NMOS dapat dipakai untuk PMOS dengan menggunakan |VGS|, |Vt|, |VOV|, |VA|, |VSB|, ||, || dan menggantikan n dengan p.

  • *Model rangkaian pengganti sinyal kecil tanpa body effect (|VSB| = 0)Model rangkaian pengganti sinyal kecil tanpa body effect (|VSB| 0)

  • *Penguat MOSFET Satu TingkatPada bagian ini yang akan dibahas adalah rangkaian penguat diskrit dari MOSFET dimana source selalu dihubungkan dengan substrate. Oleh karena itu pengaruh body effect tidak akan diperhitungkan. Dan juga dalam beberapa rangkaian ro akan diabaikan.

    Struktur Dasar.Gambar 42. Struktur dasar rangkaian penguat diskrit yang menggunakan MOSFET

  • *Parameter Karakteristik Penguat

    Rangkaian:Definisi:

    Resistansi masukan tanpa beban Resistansi masukan

  • * Penguatan tegangan hubung terbuka: Penguatan tegangan: Penguatan arus hubung singkat: Penguatan arus: Transkonduktansi hubung singkat:

  • * Resistansi keluaran dari penguat Resistansi keluaran

  • * Penguatan tegangan hubung terbuka menyeluruh Penguatan tegangan menyeluruhRangkaian pengganti

    A.

  • *BC

  • *Persamaan:

  • *Contoh soal:Sebuah penguat transistor dicatu dengan sebuah sumber sinyal yang mempunyai tegangan hubung singkat, vsig = 10 mV dan resistansi dalam Rsig = 100 k. Tegangan vi pada masukan penguat dan tegangan keluaran vo diukur dengan dan tanpa resistansi beban RL = 10 k terhubung ke keluaran penguat, Hasil ukur itu sbb:vi (mV)vo (mV)Tanpa RL 9 90Dengan RL 8 70 Carilah: parameter penguat

    Jawab:Untuk RL =

  • *Jika RL = 10 k dihubungkan dengan keluaran penguat:

  • *

  • *Dari rangkaian pengganti A: Dari rangkaian pengganti A:

  • *Penguat Common-Source (CS)Gambar 43. Rangkaian penguat common source

    Sinyal yang akan diperkuat adalah tegangan masukan vsig, yang mempunyai resistansi masukan Rsig.

    CC1 berfungsi untuk memblok dc dari sinyal masukan, sehingga tidak mengganggu bias dc. Kapasitor ini disebut coupling capacitorBila sumber sinyal dapat memberikan jalur dc ke ground, gate dapat dihubungkan langsung dengan sumber tegangan. Dalam hal ini RG dan CC1 dapat dihilangkan

  • *Cs adalah kapasitor bypass yang fungsinya untuk mem-bypass resistansi keluaran dari sumber arus I. Kapasitor ini juga membuat grounduntuk siinyal atau ac ground.

    CC2 adalah coupling capacitor yang menghubungkan sinyal keluaran dengan beban RL, jadi vo = vd.

    RL dapat berupa resistansi beban atau resistansi masukan dari tingkat penguat berikutnya bila penguat yang akan dianalisa adalah salah satu penguat dari rangkaian penguat bertingkat.

    Untuk menentukan karakteristik dari penguat CS yaitu resistansi masukan, penguatan tegangan dan resistansi keluaran, gunakan rangkaian pengganti sinyal kecil, seperti pada gambar (b).

  • *Gambar 43(b). Rangkaian ekivalen penguat untuk analisis sinyal kecil

    Penguat ini bersifat unilateral. Oleh karena itu Rin tidak tergantung dari RL, jadi Rin = Ri. Dan Rout tidak tergantung dari Rsig, jadi Rout = Ro.

    Analisis:

  • *Penguatan menyeluruh dari sumber sinyal sampai beban:Untuk menentukan resistansi keluaran penguat, vsig di-set = 0. Jadi vsig dihubung singkat.ro >> RD pengaruh ro dalam penguatan tegangan sedikit berkurang dan adanya penurunan pada Rout

  • *Gambar 43(c) Model sinyal kecil MOSFET yang diterapkan langsung pada rangkaian yang memakai simbol MOSFET.

  • *Penguat Common-Source dengan Resistansi SourceGambar 44(a) Penguat common source dengan resistansi Rs pada source

  • *Gambar 44(b): Transistor diganti dengan rangkaian pengganti model T

    Untuk rangkaian yang mempunyai resistansi yang terhubung source, rangkaian pengganti yang digunakan adalah rangkaian pengganti model T, karena resistansi source akan tampak seri dengan. 1/gm

    Rin = Ri = RG

  • *Keuntungan menggunakan RS : Harga RS dapat digunakan untuk mengendalikan besaran sinyal vgs dan memastikan bahwa vgs tidak terlalu besar. Memperlebar bandwidth

    RS berperan sebagai umpan balik negatif.

    Kelemahan menggunakan RS : penurunan penguatan tegangan.RS mengurangi id dengan faktor (1 + gmRS)

  • *RS mengurangi penguatan tegangan dengan faktor (1+gmRD) source degeneration resistance

    Penguatan dari gate ke drain adalah perbandingan antara resistansi total pada drain, (RD//RL), dengan resistansi total pada source [(1/gm) + RS]

  • *Penguat Common-GateGambar 45 (a) Rangkaian penguat common gate

  • *Pada penguat Common-Gate (CG) gate dihubungkan ke ground. Sinyal masukan dipasangkan di source dan sinyal keluaran diambil dari drain, dan gate merupakan terminal bersama masukan dan keluaran.

    Gate dihubungkan ke ground: tegangan ac dan dc sama dengan nol, resistor R\G = 0

    Kapasitor CC1 dan CC2 mempunyai fungsi yang sama seperti pada penguat CS

    Rangkaian pengganti untuk sinyal kecil menggunakan model T. Model rangkaian pengganti ini dapat dilihat pada gambar (b).

    Pada rangkaian pengganti ini tidak ada ro.

    Resistansi masukan:

  • *Gambar 45(b) Rangkaian ekivalen sinyal kecil untuk rangkaian pada gambar 45(a)

    Karena rangkaian adalah unilateral: Rin tidak tergantung dari RLdan Rin = Ri.Karena gm pada orde 1 mA/V, resistansi masukan dari penguat CG relatif rendah (pada orde 1 k) dan jauh lebih rendah dibandingkan dengan resistansi masukan pada penguat CS.Selanjutnya kehilangan sinyal yang cukup besar terjadi pada coupling sinyal ke masukan penguat CG, karena

  • *Untuk menjaga agar kehilangan kekuatan sinyal tetap kecil, resistansi sinyal, Rsig harus kecil.

  • * Penguat CG: non iverting Resistansi masukan CG rendah Penguatan tegangan penguat CG lebih kecil dibandingkan CS dengan faktor (1 + gmRsig)

    Perhatikan gambar (c):penguat CG dicatu dengan sumber arus sinyal isig yang mempunyai resistansi dalam Rsig. Ini adalah rangkaian ekivalen Norton dari sumber sinyal yang dipakai pada gambar (a).

  • *Rsig >> 1/gm, jadi Gambar 45(c). Penguat common gate dicatu dengan sinyal masukan

  • *Rangkaian mempunyai resistansi masukan yang relatif kecil, gm, ke sumber arus sinyal masukan, sehingga menghasilkan peredaman sinyal yang sangat kecil pada masukan. MOSFET akan menghasilkan kembali arus ini pada terminal drain pada resistansi keluaran yang lebih tinggi. Rangkaian berperan sebagai penguat arus penguatan tunggal (unity-gain current amplifier) atau current follower. Inilah pemakaian CG yang paling populer yang dapat dipakai pada rangkaian cascode.

    Penggunaan lainnya dari CG: memanfaatkan kinerjanya pada frekuensi tinggi,Resistansi masukan yang kecil dapat merupakan keuntungan dalam pemakaian pada frekuensi sangat tinggi, dimana hubungan sinyal masukan dapat disamakan dengan sebuah saluran transmisi dan 1/gm resistansi masukan dari penguat CG dapat berfungsi sebagai resistansi terminasi dari saluran transmisi.

  • *Penguat Common-Drain atau Source-Follower

    Input: antara gate dan drainOutput: antara source dan drainGambar 46(a) Penguat common drain atau source follower

    Karena drain berfungsi sebagai ground dari sinyal, maka tidak ada RD. Sinyal masukan dihubungkan ke gate MOSFET melalui CC1 dan keluaran pada source MOSFET dihubungkan ke resistor beban RL melalui CC2.

  • *Karena RL terhubung seri dengan terminal source, maka rangkaian pengganti model T yang digunakan, seperti yang terlihat pada gambar 46(b) Gambar 46(b) Rangkaian pengganti sinyal kecil

  • *Biasanya ro >> 1/gm, sehingga penguatan tegangan hubung terbuka dari gate ke source, Avo, hampir sama dengan satu (unity). Jadi tegangan pada source mengikuti tegangan pada gate. Oleh karena itu rangkaian ini juga disebut source follower.Pada rangkaian diskrit, ro >>RL, jadi:

  • *Penguatan tegangan menyeluruh:Gv mendekati satu untuk RG>>Rsig, ro>>1/gm dan ro>>RLGambar 46(c) analisis rangkaian yang dilakukan langsung pada rangkaian source follower

  • *Gambar 46(d) Rangkaian untuk menentukan resistansi keluaran Rout

  • *Walaupun source-follower mempunyai umpan balik dalam yang besar, Rin tidak tergantung dari RL (Ri = Rin) dan Rout tidak tergantung dari Rsig (Ro = Rout).

    Kesimpulan:Source follower mempunyai:Resistansi masukan yang sangat besarResistansi keluaran yang relatif kecilPenguatan yang mendekati satuDipakai sebagai unity-gain voltage buffer amplifier yaitu menghubungkan sumber sinyal tegangan yang mempunyai besaran yang cukup besar tetapi mempunyai resistansi dalam yang sangat tinggi ke resistansi beban yang rendah.Dipakai sebagai tingkat keluaran pada penguat bertingkat yang fungsinya memberikan penguat secara keseluruhan resistansi keluaran yang rendah sehingga memungkinkan untuk mencatu arus beban yang besar tanpa menghilangkan penguatan.

  • *Ringkasan dan Perbandingan Karakteristik Penguat DIskrit MOS Satu Tingkat

    Common Source

  • *Common Source dengan Resistansi Sourcero diabaikan:

  • *Common Gatero diabaikan:

  • *Common-Drain atau Source Follower

  • *Kesimpulan:Konfigurasi CS adalah konfigurasi yang terbaik untuk mendapatkan penguatan yang besar. Dengan adanya RS pada source, CS mendapatkan berbagai perbaikan, antara lain penambahan lebar bidang frekuensi, tetapi penguatannya akan berkurangPenguat CG mempunyai resistansi masukan yang kecil, kinerja yang baik sekali pada frekuensi tinggi dan penguatan tunggal (unity gain). Banyak dipakai pada penguat cascode.Pemakaian source follower atau CD adalah sebagai buffer tegangan yang menghubungkan sumber dengan resistansi tinggi ke beban yang mempunyai resistansi rendah dan sebagai tingkat keluaran dari penguat bertingkat.

  • *CMOS Digital Logic InverterGambar 47 Inverter CMOS

    Inverter CMOS terdiri dari 2 jenis MOSFET enchancement yang matched, QN dari jenis n dan QP dari jenis p. Body dari masing-masing transistor dihubungkan ke masing-masing source sehingga tidak ada body-effect

  • *Cara Kerja RangkaianGambar 48 Cara kerja inverter CMOS jika vi tinggiRangkaian dengan vi = VDD (level logika 1)(b) Konstruksi grafis untuk menentukan titik kerja(c) Rangkaian pengganti.

  • *Gambar 48 menunjukkan keadaan ketika vi = VDD, terlihat kurva karakteristik untuk QN dengan vGSN = VDD (iD = i dan vDSN = vO.) Pada kurva karakteristik QN ditumpangkan kurva beban, yaitu kurva iD vSD dari QP untuk kasus vSGP = 0 V.Karena vSGP < |Vt|, kurva beban merupakan garis lurus horizontal dengan level arus hampir nol. Titik kerja adalah perpotongan antara kedua kurva. Terlihat bahwa tegangan keluaran hampir nol ( < 10 mV) dan arus yang melalui kedua divais juga hampir nol. Ini berarti disipasi daya pada rangkaian kecil sekali (< 1 W)Catatan: walaupun QN bekerja dengan arus hampir nol dan tegangan drain-source juga nol, titik kerja berada pada segmen yang tajam pada kurva karakteristik iD vDS. Sehingga QN menyediakan jalur beresistansi rendah antara terminal keluaran dan ground. Besarnya resistansi tersebut adalahGambar 48(c) menunjukkan rangkaian ekivalen dari inverter jika masukan tinggi.vO VOL = 0 V dan disipasi daya = 0

  • *Gambar 49 Cara kerja inverter CMOS jika vi rendahRangkaian dengan vi = 0 V (level logika 0)(b) Konstruksi grafis untuk menentukan titik kerja(c) Rangkaian pengganti.

  • *Gambar 49 menunjukkan keadaan ketika vi = 0 V. Karakteristik iD vDS nya hampir merupakan garis lurus horizontal dengan level arus hampir nol. Kurva beban adalah karakteristik iD vSD dari divais kanal p dengan vSGP = VDD. Terlihat pada gambar, pada itik kerja tegangan keluaran hampir sama dengan VDD ( 10 mV lebih rendah dari VDD) dan arus yang melalui kedua divais juga hampir nol. Ini berarti disipasi daya pada rangkaian kecil sekali (< 1 W)Di sini QP menyediakan jalur beresistansi rendah antara terminal keluaran dan catu dc VDD. Besarnya resistansi tersebut adalahGambar 49(c) menunjukkan rangkaian ekivalen dari inverter jika masukan rendah.vO VOH = VDD dan disipasi daya = 0

    QN disebut juga pull down divais karena dapat menarik arus beban yang relatif besar, sehingga menarik tegangan keluaran turun menuju nolQP disebut juga pull up divais karena dapat memberikan arus beban yang relatif besar, sehingga menarik tegangan keluaran naik menuju VDD

  • *Kesimpulan:1.Tegangan keluaran adalah 0 dan VDD, jadi simpangan sinyal maksimum noise margin yang lebar.2. Disipasi daya statik untuk kedua keadaan sama dengan nol3. Ada jalur antara terminal keluaran dengan ground (pada keadaan keluaran rendah) dan dengan VDD (pada keadaan keluaran tinggi). Jalur beresistansi rendah ini menjamin bahwa tegangan keluaran 0 V dan VDD tidak tergantung harga perbandingan W/L atau parameter divais lainnya. Resistansi keluaran yang rendah membuat inverter kurang sensitif terhadap efek derau dan gangguan lainnya.4. Divais pull-up dan pull-down memberikan inverter kemampuan driving yang tinggi pada kedua keadaan.5. Resistansi masukan inverter adalah tidak terhingga (iG = 0). Jadi inverter dapat men-drive sejumlah inverter sejenis tanpa berkurangnya level sinyal, tetapi akan mempengaruhi kecepatan waktu perubahan (switching time).

  • *The Voltage Transfer Characteristic

    Untuk QNUntuk QPInverter CMOS biasanya dirancang untuk mempunyai Vtn = |Vtp| = Vt dan kn(W/L)n = kp(W/L)p.

  • *Catatan: p = 0,3 0,5 n, jadi untuk membuat k(W/L) kedua divais sama, maka lebar divais kanal p dibuat dua atau tiga kali lebar divais kanal n.Dengan k(W/L) kedua divais sama maka inverter akan mempunyai karakteristik transfer yang simetris dan kemampuan current-driving yang sama untuk kedua arah (pull-up dan pull-down)

    Dengan QN dan QP matched, inverter CMOS mempunyai VTC seperti pada gambar 50. Seperti yang terlihat, kurva VTC mempunyai 5 segmen yang berhubungan dengan kombinasi mode operasi yang berbeda.dari QN dan QP.

    Segmen BC: QN dan QP bekerja pada daerah jenuh.Karena resistansi keluaran pada keadaan jenuh yang terbatas diabaikan, maka inverter mempunyai penguatan tidak terhingga pada segmen ini.Dari sifat simetris, segmen vertikal terjadi pada vI = VDD/2 dan batas-batasnya adalah vO(B) = VDD/2 + Vt dan vO(C) = VDD/2 - Vt

  • *Gambar 50. Voltage Transfer Characteristic dari Inverter CMOS

  • *Selain VOL dan VOH, ada dua titik lagi pada kurva yang menentukan noise margin dari inverter, yaitu, VIL dan VIH. Kedua titik ini didefinisikan sebagai titik di mana penguatan sama dengan satu.

    Untuk menentukan VIH: QN pada daerah trioda dan QP pada daerah jenuh.VIL dapat ditentukan dengan cara yang sama, sehingga diperoleh persamaan simetris:

  • *Noise margin dapat ditentukan sebagai berikut:Jadi, VTC yang simetris menghasilkan noise margin yang sama. Jika QN dan QP tidak matched, VTC tidak akan simetris dan noise margin tidak akan sama.

  • *Operasi dinamik

    Kecepatan operasi sebuah sistem digital ditentukan oleh waktu tunda propagasi dari gerbang logika yang digunakan untuk membuat sistem tersebut.Karena inverter adalah gerbang logika dasar dari teknologi IC digital, waktu tunda propagasi inverter merupakan parameter dasar dalam menentukan karakteristik teknologi IC. Gambar 51 Operasi dinamik dari inverter CMOS dengan beban kapasitif rangkaian gelombang masukan dan keluaran

  • *(c) Trayektori dari titik kerja bila input menuju level tinggi dan kapasitor dikosongkan (discharge) melalui QN(d) Rangkaian ekivalen selama kapasitor dikosongkan.

    Pada gambar 51(a) kapasitor C merupakan jumlah kapasitor dalam QN dan QP, kapasitor kawat interkoneksi antara keluaran inverter dan masukan dari gerbang logika lainnya dan kapasitor masukan total dari beban ini.Asumsikan inverter mempunyai masukan pulsa ideal (waktu naik dan turun sama dengan nol) dan inverter simetris.

  • *Gambar 51(c) menunjukkan trayektori titik kerja pada saat pulsa masukan naik dari VOL= 0 V ke VOH = VDD pada waktu t = 0.Pada saat t = 0-, tegangan keluaran sama dengan VDD dan kapasitor terisi (charged) sampai tegangan VDD.Pada t = 0, vI naik menuju VDD QP off. Dari sini rangkaian ekivalen seperti pada gambar 50(d) dengan harga awal vO = VDD. Jadi titik kerja pada t = 0+ adalah titik E, dimana QN pada keadaan jenuh dan mengalirkan arus yang besar. Ketika C dikosongkan, arus pada QN tetap konstan sampai vO = VDD Vt (titik F).Sebutkan bagian selang pengosongan ini tPHL1:Setelah titik F, QN bekerja pada daerah trioda sehingga arus sama dengan

  • *Bagian selang pengosongan ini dapat dinyatakan sebagai:Ganti iDN dengan persamaan sebelumnya dan susun kembali persamaan diferensial, diperoleh:Untuk mendapatkan komponen waktu tunda tPHL pada saat vO menurun dari (VDD Vt) ke titik 50%, vO = VDD/2, intregrasikan kedua sisi persamaan. Sebutlah komponen waktu tunda ini tPHL2.Gunakan

  • *Jadi:Jumlahkan kedua komponen tPHL, maka diperoleh:Biasanya Vt 0,2 VDD. makaDengan cara yang sama akan diperoleh tPLH:Waktu tunda propagasi sama dengan harga rata-rata dari tPHL dan tPLH

  • *Untuk mendapatkan waktu tunda propagasi yang rendah, yang berarti kecepatan operasi yang lebih tinggi:C harus minimumGunakan parameter transkonduktansi proses k yang lebih tinggiPerbandingan W/L dari transistor harus lebih besarVDD harus lebih tinggi.

    Aliran arus dan disipasi dayaGambar 52.Kurva arus-tegangan masukan pada inverter CMOS

  • *Pada saat inverter CMOS berpindah posisi, arus mengalir melalui hubungan seri QN dan QP. Gambar 52 menunjukkan arus sebagai fungsi dari tegangan vI.Arus mencapai puncaknya pada tegangan ambang perpindahan (switching threshold), Vth = vI = vO = VDD/2. Arus ini menyebabkan disipasi daya dinamik dalam inverter CMOS. Tetapi, komponen yang lebih penting dari disipasi daya dinamik adalah dari arus yang mengalir pada QN dan QP pada saat inverter diberi beban sebuah kapasitor C.

    Perhatikan gambar 51(a):Pada t = 0-, vO = VDD dan energi yang tersimpan pada kapasitor adalah VDD2.Pada t = 0, vI naik menuju VDD, QP off dan QN on. Transistor QN mengosongkan kapasitor, dan pada akhir selang pengosongan, tegangan kapasitor akan berkurang menuju nol. Jadi selama selang pengosongan, energi VDD2 hilang dari kapasitor C dan didisipasikan pada transistor QN.Pada setengah perioda lainnya ketika vI turun menuju nol. Transistor QN off dan QP on dan mengisi kapasitor. Arus yang dicatu oleh QP pada C adalah i yang datang dari catu daya VDD. Jadi energi yang diambil dari catu daya selama perioda pengisian:

  • *Q = muatan yang disuplai ke kapasitor.Q = CVDDJadi energi yang diambil dari catu daya sama dengan CVDD2. Pada akhir selang pengisian, tegangan kapasitor akan menjadi VDD, jadi energi yang tersimpan pada kapasitor menjadi CVDD2 Selama selang pengisian, setengah energi yang diambil dari catu daya, CVDD2, didisipasikan pada QP.Dari penjelasan di atas terlihat pada setiap perioda CVDD2, didisipasikan pada QN dan CVDD2 didisipasikan pada QP.Jika inverter berpindah kondisi dengan kecepatan f siklus per detik, maka disipasi daya dinamik:Frekuensi kerja berkaitan dengan waktu tunda propagasi.Makin rendah waktu tunda propagasi, makin tinggi frekuensi kerja rangkaian dan makin tinggi disipasi daya pada rangkaian.Salah satu nilai yang mengukur kualitas rangkaian adalah delay-power product (DP)

  • *DP = PDtp [joule]

    DP biasanya konstan untuk rangkaian digital dengan teknologi tertentu dan dapat dipakai untuk membandingkan teknologi yang berbeda.Makin kecil harga DP makin efektif teknologi yang digunakan.DP adalah energi yang didisipasikan pada satu siklus kerja. Jadi untuk CMOS dimana hampir semua disipasi daya adalah dinamik, DP = CVDD2.

  • *Ringkasan karakteristik penting dari sebuah inverter logika CMOS

    Resistansi keluaran gerbang Ketika vO rendah Ketika vO tinggiTegangan ambang gerbangTitik pada VTC dimana vI = vO

  • *Arus perpindahan dan daya disipasiNoise marginUntuk divais yang matched, yaituWaktu tunda propagasiUntuk Vt 0,2 VDD

  • *MOSFET Jenis DepletionGambar 53(a):Lambang MOSFET jenis depletionGambar 53(b) Lambang MOSFET jenis depletion dengan substrate terhubung ke source

  • *MOSFET Jenis DepletionMOSFET jenis depletion mempunyai struktur yang mirip dengan jenis enchancement dengan satu perbedaan utama yaitu MOSFET jenis depletion mempunyai kanal yang secara fisik dibuat pada substrate, Jadi tidak perlu menginduksi kanal, artinya tanpa ada vGS, arus iD akan mengalir jika ada vDS.

    Kedalaman kanal dan konduktivitasnya dapat dikendalikan oleh vGS. Jika vGS positif, kanal akan semakin kuat dengan menarik elektron lebih banyak, jika vGS negatif, kanal akan semakin dangkal dan konduktivitasnya menurun.

    Tegangan vGS negatif mengurangi (deplete) pembawa muatan pada kanal dan mode ini disebut depletion mode.

    Semakin negatif vGS, semakin berkurang pembawa muatan pada kanal, sehingga mencapai harga dimana kanal kehabisan semua pembawa muatannya dan iD sama dengan nol walaupun vDS tetap ada. Harga ini adalah harga tegangan ambang untuk MOSFET kanal n jenis deplesi.

  • *MOSFET jenis depletion dapat bekerja dalam mode enchancement dengan memasangkan tegangan vGS positif dan dalam mode depletion dengan memasangkan vGS negatif. Karakteristik iD vDS nya mirip dengan karakteristik iD vDS hanya kanal n jenis depletion mempunyai Vt negatif.Gambar 54(a) Transistor dengan polaritas arus dan tegangan seperti yang tertera

  • *Gambar 54(b) karakteristik iD vDS

  • *Gambar 54(c) iD vDS pada keadaan jenuh baik dalam mode kerja depletion dan enchancement.

    Gambar 54(b) adalah karakteristik iD vDS dari MOSFET kanal n jenis depletion dengan Vt = - 4 V dan kn(W/L) = 2 mA/V2.

    MOSFET jenis depletion akan bekerja:di daerah trioda selama tegangan drain tidak melebihi tegangan gate sebanyak paling sedikit |Vt|di daerah jenuh jika tegangan drain lebih tinggi dari tegangan gate sebanyak paling sedikit |Vt|

  • *Gambar 54(c) menunjukkan karakteristik iD vDS pada keadaan jenuh baik dalam mode kerja depletion dan enchancement.

    Karakteristik arus tegangan dari MOSFET jenis depletion sama seperti karakteristik MOSFET jenis enchancement, hanya untuk MOSFET kanal n jenis depletion Vt negatif. Dan harga ID mencapai jenuh pada vGS = 0MOSFET jenis depletion dapat dibuat pada chip yang sama seperti divais jenis enchancement.

    Transistor PMOS jenis depletion mempunyai cara kerja seperti NMOS hanya saja semua tegangannya mempunyai polaritas yang berlawanan dengan tegangan pada NMOS. Dan pada divais kanal p arus mengalir dari source ke drain.

  • *Gambar 55 Level tegangan relatif pada terminal transistor NMOS jenis depletion

  • *Gambar 56. Sketsa karakteristik iD vDS untuk transistor MOSFET jenis depletion dan enhancement

    *Transistor dibuat pada bahan dasar jenis p. Dua daerah yang di-dop dengan n+ yaitu source dan drain dibuat di atas bahan dasar ini. Sebuah lapisan tipis (0,02 0,1m) silicon dioxide (SiO2) (isolator yang baik) dibuat di atas permukaan bahan dasar antara daerah source dan drain. Logam didepositkan di atas lapisan oxide dan membentuk elektroda gate. Kontak logam juga dibuat di atas daerah source dan drain dan juga di bahan dasar (body), Jadi ada 4 terminal: gate (G), source (S), drain (D), dan body (B).Perhatikan bahwa bahan dasar (substrate) membuat pn-junction dengan source dan drain. Pada operasi normal, pn junction ini dijaga agar tetap reverse-biased. Karena drain lebih positif daripada source, kedua pn-junction akan off bila terminal body dihubungkan dengan terminal source. Jadi substrate tidak mempunyai pengaruh pada operasi MOSFET, sehingga MOSFET dapat dianggap sebagai sebuah divais dengan 3 terminal.Arus akan mengalir dari drain ke source melalui kanal (channel). Kanal ini mempunyai panjang (L), antara 1 10 m, dan lebar (W), antara 2 500 m.Divais dengan L < 1m, biasanya dipakai pada rangkaian terintegrasi digital yang mempunyai kecepatan tinggi.MOSFET adalah divais yang simetris, artinya source dan drain dapat ditukar-tukar.

    *Perhatikan gambar di atas:Source dan drain diground dan gate diberi tegangan positif. Karena source diground maka ada tegangan antara gate dan source, vGS. Tegangan positif pada gate akan mendesak hole dari substrate di bawah gate (daerah kanal) ke arah substrate sehingga meninggalkan daerah carrier-depletion. Daerah deplesi diisi oleh bound negative charge, hal ini disebabkan hole yang dapat menetralkan didesak ke substrate.Dan juga tegangan positif pada gate menarik elektron dari source dan drain ke kanal. Pada saat jumlah elektron yang terkumpul dekat permukaan substrate di bawah gate telah mencukupi, maka terbentuklah daerah n yang menghubungkan source dan drain. Jika tegangan dipasangkan antara drain dan source, maka arus mengalir melalui daerah n ini, dibawa oleh elektron yang bergerak. Jadi daerah n induksi ini membentuk kanal untuk arus mengalir dari drain ke source. Gambar di atas di sebut MOSFET kanal n atau transistor NMOS.Tegangan vGS minimum yang menyebabkan adanya kanal penghubung ini disebut tegangan ambang (threshold voltage), Vt. Vt untuk FET kanal-n adalah positif. Harga Vt dikendalikan pada saat pembuatan, biasanya antara 1 3 V.Gate dan body membentuk kapasitor lempeng paralel dengan lapisan oxide sebagai dieletrika kapasitor. Tegangan gate yang positif menyebabkan muatan positif tekumpul pada lempeng atas dan muatan negatif pada lempeng bawah (pada kanal induksi). Jadi medan listrik terbentuk pada arah vertikal. Medan inilah yang mengendalikan jumlah muatan pada kanal, jadi menentukan konduktivitas kanal atau arus yang melalui kanal jika dipasang tegangan vDS.*Dipasang tegangan positif antara drain dan source, vDS kecil (0,1 atau 0,2 V). vDS akan menyebabkan arus iD mengalir melalui kanal n induksi. Arus ini dibawa oleh elektron dari source ke drain. (arah arus berkebalikan dengan arah elektron). Jadi arus iD mengalir dari drain ke source.Besarnya arus iD tergantung dari kerapatan elektron pada kanal yang tergantung dari vGS. Jika vGS melebihi vt makin banyak elektron yang tertarik ke kanal. Kenaikan jumlah muatan pembawa pada kanal dapat dilihat sebagai semakin dalamnya kanal. Akibatnya kanal makin konduktif atau resistansinya semakin berkurang.**vDS dinaikkan,vGS dijaga konstan pada harga lebih besar dari Vt. vDS tampak sebagai penurunan tegangan sepanjang kanal, yaitu bila kita berjalan sepanjang kanal dari source ke drain, tegangan meningkat dari 0 ke vDS. Jadi tegangan antara gate dan titik sepanjang kanal menurun dari vGS di source ke vGS vDS di drain. Karena kedalaman kanal tergantung dari tegangan ini, didapati bahwa kanal tidak lagi uniform, melainkan yang terdalam di sisi source dan yang terdangkal di sisi drain. Dengan naiknya vDS, kanal makin tidak uniform, dan resistansinya meningkat. Jadi kurvanya tidak lagi sebuah garis lurus tetapi melengkung seperti terlihat pada gambar berikutnya.*Jika vDS naik sampai harga yang mengurangi tegangan antara gate dan kanal pada sisi drain sama dengan Vt, vGD = Vt atau vGS vDS = Vt atau vDS = VGS Vt, kedalaman kanal pada sisi drain hampir 0. Keadaan ini disebut pinched off. Kenaikan vDS di atas harga ini berefek kecil pada bentuk kanal, dan arus yang melewatinya konstan pada harga untuk vDS = vGS Vt. Pada keadaan ini arus drain menjadi jenuh dan MOSFET dikatakan memasuki daerah kerja jenuh. vDSsat = vGS Vt.Divais bekerja pada daerah jenuh jika vDS vDSsat.Divais bekerja pada daerah triode jika vDS < vDSsatGambar (b) menunjukkan keadaan kanal dengan meningkatnya vDS dengan vGS konstan.*Asumsikan tegangan vGS dipasang antara gate dan source.Cara kerja di daerah triode, dimana kanal harus kontinyu, jadi vGD harus lebih besar dari Vt atau vDS < vGS Vt. Pada keadaan ini kanal akan seperti pada gambar di atas.Pada MOSFET, gate dan kanal membentuk kapasitor lempeng paralel dengan dioxide sebagai dielectric. Jika kapasitansi per unit luas gate disebut CoX dan ketebalan lapisan dioxide adalah tox, maka:

    ox adalah permitivitas silikon dioksida.ox = 3,9 0 = 3,9 x 8,854 x 10-12 = 3,45 x 10-11 F/mtox ditentukan oleh teknologi pemrosesan yang dipakai untuk membuat MOSFET. Untuk tox = 10 nm, Cox = 3,45 x 10-3 F/m2 atau 3,45 fF/m2*Gambar (a): simbol dari MOSFET kanal n jenis enchancement. Dua garis vertikal yang merepresentasikan gate dan kanal menunjukkan bahwa elektroda gate terisolasi dari body divais. Polaritas dari substrate jenis p dan kanal n ditunjukkan oleh arah panah pada garis yang menunjukkan body. Arah panah inipun menunjukkan polaritas dari transistor.Gambar (b): arah panah membedakan antara source dan drain.Gambar (c): jika body dihubungkan dengan source artinya pengaruh body tidak penting dalam rangkaian.*Rangkaian pada gambar dapat digunakan untuk mengukur karakteristik iD vDS, yang merupakan kumpulan kurva dengan masing-masing mempunyai vGS yang konstan.******Ketidaktergantungan iD pada vDS dalam keadaan jenuh dan resistansi keluaran yang tidak terhingga merupakan keadaan ideal dengan dasar pada saat kanal pinched-off, kenaikan vDS tidak mempengaruhi keadaan kanal. Kenyataannya, dengan meningkatnya vDS melebihi vDSsat, titik pinched-off dari kanal bergeser menjauhi drain menuju source. Pada gambar terlihat tegangan pada kanal tetap vGS Vt = vDSsat dan tambahan tegangan yang dipasang pada drain tampak sebagai penurunan tegangan pada daerah deplesi yang sempit antara drain dan ujung kanal. Tegangan ini mempercepat elektron yang sampai pada ujung kanal tersapu ke arah drain. Jadi panjang kanal akan berkurang dan keadaan ini disebut channel-length modulation.****Untuk MOSFET kanal p: tegangan ambang (threshold) Vt negatif. Untuk menginduksikan kanal harus dipasang tegangan gate yang lebih kecil dari Vt****************************Gambar (a) menunjukkan struktur dasar penguat MOSFET, rangkaian common source atau grounded source.Terminal masukan: antara gate dan source.Terminal keluaran antara drain dan source.

    vO = vDS = VDD RDiD

    Catatan: diperlukan catu daya dc untuk membuat MOSFET bekerja dan mencatu daya yang diperlukannya.

    Untuk mendapatkan transfer karakteristik tegangan dari penguat CS, diasumsikan tegangan masukan bervariasi dari 0 sampai VDD.

    **Gambar (b) menunjukkan kurva karakteristik iD vDS dari MOSFET yang ditumpangkan pada garis lurus yang merupakan kurva dari persamaan di atas.Garis lurus ini memotong sumbu vDS pada titik VDD dan mempunyai koefisien arah -1/RD. Garis lurus ini disebut garis beban (load line).Grafik pada gambar (b) dapat dipakai untuk menentukan vO yang sama dengan vDS untuk setiap harga vI yang sama dengan vGS dengan cara mencari perpotongan kurva iD vDS dengan garis beban**vi harus dijaga tetap kecil untuk menjaga MOSFET bekerja pada daerah linier dari bagian kurva transfer, sehingga menghasilkan tegangan keluaran vo yang sebanding dengan vi.

    Jadi penguat hampir linier dan vo mempunyai bentuk gelombang yang sama dengan vi.

    *Perhatikan koefisien arah dari garis beban negatif, jadi CS adalah penguat terbalik (inverting amplifier).

    Juga jika vi meningkat, sinyal keluaran akan terdistorsi karena MOSFET tidak lagi bekerja di daerah linier dari kurva transfer.

    Karena tegangan keluaran akan ditumpangkan pada tegangan dc pada drain VOQ atau VDSQ, maka VDSQ harus mempunyai harga yang dapat mengakomodasi tegangan keluaran.

    *Selain memilih titik kerja, perancang juga harus menentukan harga RD, yang akan mementukan kurva transfer.Jadi akan lebih tepat kalau memilih titik kerja dengan menggunakan rujukan hubungan iD vDS.

    *********Harga ID tergantung dari harga Vt, COX, dan W/L yang sangat bervariasi pada divais yang mempunya nomor/ jenis yang sama. Vt dan n tergantung pada suhu. Jadi kalau kita menetapkan harga VGS, harga ID sangat tergantung dari suhu.

    **Pada persamaan di atas, VG konstan. Jika ID naik, maka VGS harus turun akibatnya ID akan turun. Jadi RS bekerja untuk menjaga kestabilan ID.RS disebut degeneration resistance.

    Pada gambar (b) terlihat bahwa keefektifan cara ini.Dibandingkan dengan fixed bias, dengan cara ini variasi ID lebih kecil. Dan variasi menurun dengan membuat VG dan RS lebih besar.

    ******Jika ID meningkat VGS akan menurun. Penurunan VGS akan menyebabkan ID menurun. Jadi umpan balik negatif melalui RG akan menjaga kestabilan harga ID.

    Rangkaian di atas dapat digunakan sebagai penguat CS dengan memasangkan sinyal tegangan masukan pada gate melalui kapasitor penghubung agar tidak mengganggu bias dc.Sinyal keluaran yang diperkuat pada drain dapat dihubungkan dengan bagian lain dari rangkaian juga melalui kapasitor penghubung*************Catatan:Untuk MOSFET tertentu, gm sebanding dengan akar dari arus bias dcUntuk ID tertentu, gm sebanding dengan akar dari W/Lgm adalah perbandingan arus bias dc dengan setengah VOV

    ********Substrate selalu dihubungkan dengan tegangan paling negatif untuk divais kanal n dan dihubungkan dengan tegangan paling positif untuk divais kanal p.

    ****Pada gambar di atas dipakai pemberian bias dengan arus dc dan tegangan dc di berbagai node (simpul)*Penguat dicatu dengan sebuah sumber sinyal yang mempunyai tegangan hubung terbuka vsig dan resistansi dalam Rsig. Parameter ini bisa berupa parameter sinyal sebenarnya atau parameter dari rangkaian ekivalen Thvenin dari rangkaian keluaran dari penguat penguat tingkat sebelumnya pada penguat bertingkat. Demikian juga RL, bisa benar benar resistansi beban, atau resistansi masukan dari penguat tingkat berikutnya pada penguat bertingkat.Parameter Ri, Ro, Avo, Ais dan Gm berkaitan dengan amplifier proper. Harga harga ini tidak tergantung dari harga Rsig dan RLUntuk penguat nonunilateral, Rin mungkin tergantung RL dan Rout tergantung Rsig. Untuk penguat unilateral Rin = Ri dan Rout = RoPembebanan penguat pada sumber sinyal ditentukan oleh resistansi masukan Rin. Harga Rin menentukan arus ii yang ditarik oleh penguat dari sumber sinyal. Hal ini juga menentukan perbandingan sinyal yang akan tampak pada masukan penguat saja.*Ketika mengevaluasi penguatan Av dari harga penguatan hubung terbuka resistansi keluaran yang digunakan Ro. Hal ini disebabkan Av berdasarkan pencatuan penguatan dengan sinyal tegangan ideal. Sebaliknya jika mengevaluasi penguatan tegangan keseluruhan Gv dari harga penguatan tegangan hubung terbuka menyeluruh Gvo resistansi keluaran yang digunakan Rout. Hal ini disebabkan Gvo berdasarkan pencatuan penguatan dengan vsig yang mempunyai resistansi dalam Rsig.

    *****Catatan: bila dipakai rangkaian pengganti model T, ro tidak disertakan, karena akan menyebabkan penguat tidak unilateral (ro akan menghubungkan terminal keluaran dengan terminal masukan.

    Pengaruh ro tidak terlalu besar pada rangkaian diskrit, tetapi mempunyai pengaruh yang cukup besar pada rangkaian terintegrasi.

    *