morning briefing - kisi...garuda food putra putri jaya tbk (good) menargetkan kenaikan kinerja pada...
TRANSCRIPT
-
Morning Briefing
14 Februari 2019
IHSG Statistics Chg (%)
Close 6,419 -7.21 -0.11%
Volume (Jutaan Lembar) 15,367
Value (Rp Milliar) 9,558
Year to Date (YTD) +3.63%
Quarter to Date (QTD) +8.07%
Month to date (MTD) 0.09%
PE 15.1
Market Indices Last Chg (%)
Amerika
Dow Jones 25,543.27 117.51 0.46%
Nasdaq 7,420.38 5.76 0.08%
S&P 500 2,753.03 8.3 0.30%
Eropa
FTSE 100 7,190.84 57.7 0.81%
DAX 11,167.22 41.14 0.37%
CAC 5,074.27 17.92 0.35%
Asia
Nikkei 21,144.48 280.27 1.34%
Hang Seng 28,497.59 326.26 1.16%
Straits Times 3,244.77 43.62 1.36%
Top Volume
Stock Sector Price Chg (%)
BUMI Mining 163 3 1.81%
RIMO Consumer 133 2 1.48%
ENRG Mining 96 15 18.52%
MYRX Property 104 2 1.89%
BRMS Agriculture 55 4 7.84%
GOOD targetkan pertumbuhan omzet penjualan sebesar 15% di tahun 2019. PT
Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menargetkan kenaikan kinerja pada
tahun 2019 ini. GOOD menargetkan kenaikan omzet penjualan sekitar 15% di
tahun ini. Sebagai perbandingan pada tahun 2018 , pendapatan GOOD mencapai
Rp 8,07 triliun atau naik 8% dari akhir 2017 yang sebesar Rp 7,48 triliun. Jika di
hitung maka total pendapatan perusahaan kacang garuda tersebut di 2019 bisa
mencapai Rp 9,28 triliun. Untuk mencapai target tersebut strategi yang dijalan-
kan oleh GOOD adalah dengan fokus pada pengembangan pasar domestik dan
ekspor. Kontribusi pasar lokal bagi pendapatan GOOD sekitar 95%. Sementara
untuk ekspor, saat ini kontribusi masih kecil dari total pendapatan GOOD.
Sementara untuk kebutuhan ekspansi di 2019, GOOD menyiapkan belanja modal
alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 800 miliar. Dananya akan dipakai
untuk investasi di penambahan pabrik dan gudang.
BUMI mengincar pangsa pasar batubara Australia pada 2022. Punya target
produksi batubara 94 juta ton, BUMI berharap bisa merebut pangsa pasar Aus-
tralia. Australia dan Rusia bakal menjadi kunci penting untuk produksi batubara
2022. Total permintaan batubara 2022 diperkirakan mencapai 1,08 miliar ton.
Tiga negara tersebut diprediksi bisa memproduksi 798,6 juta ton batubara atau
hampir 80% dari total permintaan. Tahun ini BUMI mematok target produksi
hingga 96 juta ton. Sementara pasokan batubara dari Australia diperkirakan
tidak akan naik signifikan. Dari data yang dimiliki BUMI, coal supply seaborne
thermal akan dipegang tiga negara tersebut dan akan semakin kompetitif men
jajakan batubara ke Asia. saat ini BUMI masih memiliki total cadangan terukur
sebanyak 2,2 miliar ton, dengan cadangan resources mencapai 7,2 miliar ton.
Dengan begitu, meski menargetkan produksi batubara bisa mencapai 100 juta
ton di 2020, BUMI belum akan kehabisan cadangan hingga jangka panjang. Hing-
ga 2018, porsi ekspor batubara BUMI mencapai 75% dan 25% untuk penjualan
domestik. Porsi tersebut diprediksi masih akan bertahan di 2019,
Top Value Stock Price Chg (%) Sector
BBCA 27,100 200 0.73% Finance
ASII 7,675 25 0.33% Miscelanous
UNTR 25,250, 425 1.71% Mining
BBRI 3,790, 60 1.56% Finance
TLKM 3,790 30 0.79% Infrastructure
Market Review IHSG, Rabu 13 Pebruari 2019 ditutup melemah sebesar 7,21 poin atau 0,11 % ke level
6.419. Setelah bergerak diantara 6.398 - 6.456. Sebanyak 208 saham naik, 208 saham
turun, dan 202 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 9,55 Triliun. Di pasar
reguler, investor asing membukukan transaksi sell bersih sebesar Rp 1.381 miliar.
Market Outlook
News Emiten
IHSG 13 Pebruari 2019
Saham Wall Street menguat untuk sesi kedua berturut-turut, Rabu (13/02), karena
investor menyambut tanda-tanda positif pada perundingan perdagangan AS-China
dan harga minyak yang lebih tinggi mendongkrak ekuitas terkait komoditas emas
hitam tersebut . Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup meningkat 0,46 persen
atau 117,51 poin menjadi 25.543,27, Sementara itu, indeks berbasis luasS&P 500
bertambah 0,3 persen atau 8,30 poin menjadi 2.753,03, sedangkan Indeks Komposit
Nasdaq naik tipis 5,76 poin atau sekitar 0,08 persen menjadi 7.420,38.
Ekuitas Eropa berakhir lebih tinggi, Rabu (13/02), di tengah optimisme bahwa dua
ekonomi terbesar di dunia mungkin mampu menyelesaikan sengketa perdagangan
jangka panjang mereka. Di Jerman, DAX bertambah 0,37 persen atau 41,14 poin
menjadi 11.167,22, CAC 40 Prancis naik 17,92 poin atau sekitar 0,35 persen menjadi
5.074,27, dan FTSE 100 Inggris menguat 0,81 persen (57,70 poin) menjadi 7.190,84.
Market saham Asia bergerak naik pada perdagangan sesi pagi hari Rabu (13/2).
Optimisme bahwa AS dan China akan mencapai kata sepakat dalam konflik dagang
melambungkan market saham Asia. Indeks Nikkei 225 (Jepang) +1,34% ke level
21.144. Indeks Hang Seng (Hong Kong) +1,16% di posisi 28.497. Indeks Straits Time
(Singapura) +1,36% ke 3.244.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari
Rabu (13/2). IHSG berkurang -0,11 persen (-8 poin) ke level 6.419. Saham-saham ter-
aktif yaitu BUMI, SRIL, ENRG, ANTM, PGAS, UNTR, ASII. Saham-saham top gainers
yaitu ANTM, TPIA, SMGR, ELSA, PWON, BRPT, INCO. Saham top losers yaitu TKIM,
ICBP, INTP, BBTN, JSMR, BBCA, LPPF. Nilai tukar rupiah melaju +0,08% ke posisi
Rp14.058 terhadap dolar AS.
-
IHSG melemah 7 point membentuk candle dengan body turun dan shadow di atas dan bawah indikasi konsolidasi. IHSG berpeluang konsolidasi
menguat dengan support di level 6392 sampai 6333 dan resistancde di level 6456 sampai 6500.
IHSG Teknikal Chart
Trading Idea
Morning Briefing
Stock Last Rekomendasi Price Stop Loss
AALI 13,400 Buy 12,975 - 13,800 12,700
ADRO 1,260 Buy 1,240 - 1,305 1,215
BJBR 2,090 Buy 2,050 - 2,150 2,000
INCO 3,660 Buy 3,480 - 3,730 3,410
-
Teknikal View dari Trading Idea
AALI
AALI.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 12,975 sampai 13,800. Area cut loss bila turun di bawah level 12,700 dan target penguatan
ke level 14,000 sampai 14,300.
ADRO
ADRO.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 1,240 sampai 1,305. Area cut loss bila turun di bawah level 1,215 dan target penguatan ke
level 1,350 sampai 1,380.
Morning Briefing
-
Teknikal View dari Trading Idea
BJBR
BJBR.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 2,050 sampai 2,150. Area cut loss bila turun di bawah level 2,000 dan target penguatan ke
level 2,220 sampai 2,270.
INCO
INCO.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 3,480 sampai 3,730. Area cut loss bila turun di bawah level 3,410 dan target penguatan ke
level 3,870 sampai 4,020 .
Morning Briefing
-
Matrik Analisis Teknikal Saham
PENJELASAN MATRIKS SAHAM :
W&S = Wait and See
HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual
Buy Back / Cut Loss = Apabila sudah beli dan ternyata harga melawan maka cutloss
Morning Briefing
-
We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or war-
ranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are
those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have
regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the in-
formation of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and
should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.
Disclaimer
Morning Briefing
Economic Event Start Date Event Name Period
03-Peb-2019 PDB Indonesia (YoY) 2018
05-Peb-2019 PDB Indonesia (YoY) Q4.2018
05-Peb-2019 PDB Tahunan 2018
06-Peb-2019 Kepercayaan Konsumen Indonesia Jan.2018
07-Peb-2019 Cadangan Devisa Indonesia (USD) Jan.2019
09-Peb-2019 Penjualan Ritel Indonesia (YoY) Des.2018
11-Peb-2019 Penjualan Ritel Indonesia (YoY) Des.2018
14-Peb-2019 Pertumbuhan Ekspor Indonesia (YoY) 2018
14-Peb-2019 Pertumbuhan Impor ndonesia (YoY) 2018
21-Peb-2019 Tingkat Fasilitas Simpanan Feb.2018
21-Peb-2019 Suku Bunga Fasilitas Kredit Feb.2018
28-Peb-2019 Uang Beredar M2 Indonesia (YoY) Jan.2018
28-Peb-2019 Indeks Manajer Pembelian (PMI) Nikkei Indonesia Feb.2018