morfologi dan taksonomi kapulaga

7
Morfologi dan Taksonomi Kapulaga (Amomum compactum Soland. ex Maton) Kapulaga merupakan tanaman tahunan berupa perdu dengan tinggi 1,5 m, berbatang semu, buahnya berbentuk bulat, membentuk anakan berwarna hijau. Mempunyai daun tunggal yang tersebar, berbentuk lanset, ujung runcing dengan tepi rata.Pangkal daun berbentuk runcing dengan panjang 25-35 cm dan lebar 10- 12 cm, pertulangan menyirip dan berwarna hijau (Maryani, 2003). Batang kapulaga disebut batang semu, karena terbungkus oleh pelepah daun yang berwarna hijau, bentuk batang bulat, tumbuh tegak, tingginya sekitar 1-3 m. Batang tumbuh dari rizome yang berada di bawah permukaan tanah, satu rumpun bisa mencapai 20-30 batang semu, batang tua akan mati dan diganti oleh batang muda yang tumbuh dari rizoma lain (Sumardi, 1998). Kapulaga berbunga majemuk, berbentuk bonggol yang terletak di pangkal batang dengan panjang kelopak bunga 12,5 cm di kepala sari terbentuk elips dengan panjang 2 mm, tangkai putik tidak berbulu, dan berbentuk mangkok. Mahkota berbentuk tabung dengan

Upload: nanda-auzia

Post on 22-Sep-2015

268 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

,n dnjnverjkmnr

TRANSCRIPT

Morfologi dan Taksonomi Kapulaga (Amomum compactum Soland. ex Maton)

Kapulaga merupakan tanaman tahunan berupa perdu dengan tinggi 1,5 m, berbatang semu, buahnya berbentuk bulat, membentuk anakan berwarna hijau. Mempunyai daun tunggal yang tersebar, berbentuk lanset, ujung runcing dengan tepi rata.Pangkal daun berbentuk runcing dengan panjang 25-35 cm dan lebar 10- 12 cm, pertulangan menyirip dan berwarna hijau (Maryani, 2003). Batang kapulaga disebut batang semu, karena terbungkus oleh pelepah daun yang berwarna hijau, bentuk batang bulat, tumbuh tegak, tingginya sekitar 1-3 m. Batang tumbuh dari rizome yang berada di bawah permukaan tanah, satu rumpun bisa mencapai 20-30 batang semu, batang tua akan mati dan diganti oleh batang muda yang tumbuh dari rizoma lain (Sumardi, 1998).Kapulaga berbunga majemuk, berbentuk bonggol yang terletak di pangkal batang dengan panjang kelopak bunga 12,5 cm di kepala sari terbentuk elips dengan panjang 2 mm, tangkai putik tidak berbulu, dan berbentuk mangkok. Mahkota berbentuk tabung dengan panjang 12,5 mm, berwarna putih atau putih kekuningan. Mahkota berbuah kotak dengan biji kecil berwarna hitam (Maryani, 2003). Buahnya berupa buah kotak,terdapat dalam tandan kecil-kecil dan pendek. Buah bulat memanjang, berlekuk, bersegi tiga, agak pipih, kadang-kadang berbulu, berwarna putih kekuningan atau kuning kelabu.Buah beruang 3, setiap ruang dipisahkan oleh selaput tipis setebal kertas.Tiap ruang berisi 5-7 biji kecil-kecil, berwarna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas. Dalam ruang biji-biji ini tersusun memanjang 2 baris, melekat satu sama lain (Sinaga, 2008). Buah tersusun rapat pada tandan, terdapat 5-8 buah pada setiap tandannya. Bentuk buah bulat dan beruang tiga, setiap buah mengandung 14-16 biji dan kulit buah berbulu halus. Panjang buah mencapai 10-16 mm (Sumardi, 1998).Kapulaga di daerah Sumatra dikenal dengan nama roude cardemon (Aceh), kalpulaga (Melayu), pelage puwar (Minangkabau), di Jawa dikenal dengan nama palago (Sunda), kapulaga (Jawa), Kapulaga (Madura), dan kapolagha (Bali). Di Sulawesi dikenal dengan nama kapulaga (Makassar) dan gandimong (Bugis) (Maryani, 2003).Kedudukan taksonomi kapulaga menurut Backer dkk. (1968), sebagai berikut:

Kerajaan : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Liliopsida Bangsa : Zingiberales Suku : Zingiberaceae Marga : Amomum Jenis : Amomum compactum Soland. ex MatonTanaman kapulaga berasal dari pegunungan Malabar, pantai barat India.Tanaman ini laku di pasar dunia, sehingga banyak ditanam di Srilanka, Thailand dan Guatemala, sedangkan di Indonesia, kapulaga mulai dibudidayakan sejak tahun 1986. Tanaman kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk rumpun, sosoknya seperti tumbuhan jahe dan dapat mencapai ketinggian 2 - 3 meter dan tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat (Anonim, 2011).Kapulaga (Amomum compactum Soland. ex Maton) bersinonim dengan Amomum cardamomum Willd dan Amomum kapulaga Sprague (Sinaga, 2008).a. Organolepis :Warna putih abu kecoklatan, bau aromatik, rasa agak pedas.b. Makroskopik :Buahnya bulat, terdapat tonjolan garis membujur berwarna putih mengelilingi buah.c. Mikroskopik :Anatomi jaringan yang teramati yaitu epidermis luar tangensial, perikarp, hablur kalsium oksalat, dan endosperm

Air rebusan seluruh bagian tanaman kapulaga digunakan untuk obat kuat bagi orang yang merasa lemas atau lemah akibat kecapaian. Juga berguna bagi orang yang berpenyakit encok atau rematik.Kadang-kadang juga digunakan sebagai afrodisiaka (untuk meningkatkan libido). Rimpang sering digunakan untuk menghilangkan bau mulut, untuk obat batuk, dan menurunkan panas (sebagai anti-piretikum).Rimpang yang dikeringkan, digiling, lalu direbus dapat menjadi minuman penghangat bagi orang yang kedinginan, terutama bagi yang tinggal di pegunungan, di daerah beriklim dingin atau di hutan yang sangat lembab.Minuman ini sekaligus dapat mengobati sakit panas dalam.Khasiat kapulaga antara lain air rebusan batang digunakan sebagai obat menurunkan panas (demam). Buahnya dipergunakan untuk bahan penyedap dan penyegar makanan dan minuman. Buah kapulaga berkhasiat sebagai obat batuk, amandel, haid tidak teratur, mulas, tenggorokan gatal, radang lambung, demam, bau tubuh, bau mulut, sesak nafas, dan influenza. Pemanfaatan kapulaga sebagai bahan aromatik, karminatif (mengurangi gas dalam perut atau mengurangi perut kembung), mengobati batuk, mulut berbau, dan gatal tenggorokan. Buah keringnya dipergunakan sebagai rempah-rempah, misalnya dalam bumbu kari dan bumbu kue. Minyak atsiri dari biji kapulaga digunakan sebagai penyedap kue-kue, gula-gula, parfum, dan obat-obatan. Ada juga yang dipakai sebagai bahan baku pemuatan oil of cardamon yang dijual lagi sebagai penyedap minuman botol dan makanan kaleng (Fachriyah dan Sumardi, 2007).Kandungan Kimia Buah Kapulaga :Buah Kapulaga yang disuling mengandung minyak atsiri dengan komposisi yaitu sineol, terpineol, borneol.Kadar sineol dalam buah lebih kurang 12%(Sinaga, 2008).Biji kapulaga mengandung 3-7% minyak atsiri yang terdiri atas terpineol, terpinil asetat, sineol, alfa borneol, dan beta kamfer.Disamping itu biji juga mengandung lemak,protein, kalsium oksalat dan asam kersik.Penyulingan biji diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum Cardamomi yang digunakan sebagai stimulus dan pemberi aroma. Rimpang kapulaga disamping mengandung minyak atsiri, juga mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, (Sinaga, 2008).Komponen-komponen dalam kapulaga termasuk dalam golongan fenol dan terpena (Santoso, 1988). Senyawa fenol aktif sebagai antibakteri dengan mekanisme membentuk kompleks dengan protein sel sehingga menghambat kerja enzim pada sel bakteri. Akibatnya struktur dinding sel akan mengalami denaturasi protein. Diketahui pula bahwa pada umumnya dinding sel bakteri Gram positif dan Gram negatif sebagian besar tersusun atas protein (Guenther, 1987). Berikut adalah senyawa kimia yang umum menyusun buah kapulaga :1.Terpenoida Terpenoida atau isoprenoid merupakan salah satu senyawa organik yang hanya tersebar di alam, yang terbentuk dari satuan isoprena ( CH3=C(CH3)- CH=CH2). Senyawa terpenoida merupakan senyawa hidrokarbon yang dibedakan berdasarkan jumlah satuan isoprena penyusunnya, kelompok metil dan atom oksigen yang diikatnya (Robinson, 1995)Senyawa terpenoidayang mempunyai aktifitas antimikrobia antara lain borneol, sineol, pinene, kamfene dan kamfor (Conner, 1993).Senyawa terpenoida terbentuk dari metabolit sekunder dari tumbuhan melalui jalur pirufat, asetil koA, asam mevalonat. Terpenoida mempunyai rumus dasar (C5H8)n atau dengan unit isoprene-2 metil-2,3 butadiena (Harborne,1996).Terpenoida merupakan senyawa utama pada tumbuhan yang menyusun minyak atsiri.2. Saponin Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba dan saponin tertentu menjadi penting karena dapat diperoleh dari beberapa tumbuhan dengan hasil yang baik dan digunakan sebagai bahan baku untuk sintesis hormon steroid yang digunakan dalam bidang kesehatan. Saponin merupakan glukosida yang larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter (Robinson, 1995). Saponin merupakan zat aktif yang dapat meningkatkan permeabilitas membran sehingga terjadi hemolisis sel, apabila saponin berinteraksi dengan bakteri, maka bakteri tersebut akan pecah atau lisis (Ganiswara,1995). Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Poeloengan dan Praptiwi (2010), buah manggis yang mengandung saponin mampu menghambat Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.3.Flavonoid Flavanoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut dalam pelarut polar seperti etanol, menthanol, butanol, aseton, dan lain-lain. Flavanoid dalam tumbuhan terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavanoid, gula yang terikat pada flavanoid mudah larut dalam air (Harborne,1996). Flavanoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa fenol mempunyai sifat efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur (Khunaifi,2010).

Daftar pustaka: Maryani.2003.Tanaman obat.Jakarta:AgroMedika Pustaka