monumen jenderal sudirman

7
Monumen Jenderal Sudirman Patung Jenderal Sudirman terletak di jl.Yos Sudarso, menghadap ke Selatan. Jenderal Sudirman adalah seorang pimpinan militer pada masa perang (1945-1949) dan pengabdiannya pada negara mengakibatkan kenangan di seluruh negeri. oleh karena itu hampir di seluruh kota di Indonesia ada nama Jl. Jenderal Sudirman. Patung Jenderal Sudirman di Tengah Kota SEBUAH patung sosok Jenderal Sudirman akan didirikan di tengah Kota Jakarta akhir Mei 2003. Patung berukuran 11 meter berbahan perunggu seberat empat ton tersebut dirancang dan dikerjakan oleh seniman Sunaryo (60) dari Bandung. Selain dikenal sebagai pematung, pelukis, pegrafis, pendesain interior, Sunaryo adalah juga dosen seni rupa di Institut Teknologi Bandung. Gagasan pembuatan patung diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi DKI yang kemudian direspons oleh sebuah investor, Patriamega, yang menyediakan dananya untuk merealisasikan ide tersebut. Pemilihan lokasi dilakukan oleh Pemprov DKI, yaitu di kawasan Dukuh Atas, tepatnya di depan Gedung BNI, di tengah ruas jalan yang membelah Jalan Sudirman. Lokasi patung merupakan satu garis lurus yang berujung dari Patung Api di Kebayoran sampai Monumen Nasional. Menurut Nurhadi H Soedirman, chief executive Patriamega yang menjadi investor tunggal proyek ini, pihaknya menganggap sosok Jenderal Sudirman sebagai gambaran heroik dan keteladanan kepada generasi muda. Semangat kepahlawanan dan kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh Jenderal Sudirman tidak dikenal atau kurang dipahami generasi muda kini.

Upload: ariyati-mandiri

Post on 10-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: Monumen Jenderal Sudirman

Monumen Jenderal Sudirman

Patung Jenderal Sudirman terletak di jl.Yos Sudarso, menghadap ke Selatan. Jenderal Sudirman adalah seorang pimpinan militer pada masa perang (1945-1949) dan pengabdiannya pada negara mengakibatkan kenangan di seluruh negeri. oleh karena itu hampir di seluruh kota di Indonesia ada nama Jl. Jenderal Sudirman.

Patung Jenderal Sudirman di Tengah Kota

SEBUAH patung sosok Jenderal Sudirman akan didirikan di tengah Kota Jakarta akhir Mei 2003. Patung berukuran 11 meter berbahan perunggu seberat empat ton tersebut dirancang dan dikerjakan oleh seniman Sunaryo (60) dari Bandung. Selain dikenal sebagai pematung, pelukis, pegrafis, pendesain interior, Sunaryo adalah juga dosen seni rupa di Institut Teknologi Bandung.

Gagasan pembuatan patung diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi DKI yang kemudian direspons oleh sebuah investor, Patriamega, yang menyediakan dananya untuk merealisasikan ide tersebut. Pemilihan lokasi dilakukan oleh Pemprov DKI, yaitu di kawasan Dukuh Atas, tepatnya di depan Gedung BNI, di tengah ruas jalan yang membelah Jalan Sudirman. Lokasi patung merupakan satu garis lurus yang berujung dari Patung Api di Kebayoran sampai Monumen Nasional.

Menurut Nurhadi H Soedirman, chief executive Patriamega yang menjadi investor tunggal proyek ini, pihaknya menganggap sosok Jenderal Sudirman sebagai gambaran heroik dan keteladanan kepada generasi muda. Semangat kepahlawanan dan kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh Jenderal Sudirman tidak dikenal atau kurang dipahami generasi muda kini.

Seluruh biaya pembuatan monumen ini tidak diambil dari APBD. "Dana keseluruhan dari pihak investor, jadi tidak membebani rakyat. Jumlahnya relatif rendah, yaitu Rp 3,6 milyar, sudah termasuk pembuatan pertamanan untuk penghijauan lingkungan," katanya pekan lalu. Menurut dia, hal ini dikarenakan pembuatan proyek tidak dalam konteks bisnis, tetapi lebih pada wujud penghormatan kepada sosok pemimpin yang hidup sederhana dan pejuang yang memihak rakyat.

Karena sudah dijamin biayanya, Sunaryo bersedia membuat desain dan visualisasinya. "Saat ini banyak jalan yang kondisinya rusak berat, ngapain bikin patung? Tetapi karena ada pihak yang

Page 2: Monumen Jenderal Sudirman

mendukung tanpa membebani uang rakyat, saya mau membantu sebagai rasa hormat saya kepada Pak Dirman yang hidupnya hampir tanpa cela," kata Sunaryo ketika dihubungi lewat telepon.

Ekspresi sakit

Setelah melewati proses penjajakan selama tiga tahun dengan melibatkan tim pakar independen mitra Pemprov DKI, termasuk ahli militer, sesepuh DKI, Dinas Pertamanan, penasihat tata kota, akhirnya Sunaryo ditunjuk untuk memvisualisasikan gagasan pembuatan monumen ini.

Selama ini, di beberapa tempat terdapat banyak patung Jenderal Sudirman, tetapi dalam skala kecil. Monumen yang akan didirikan di tengah Kota Jakarta adalah yang tertinggi dan paling mirip. Itu karena dalam proses visualisasinya diusahakan kemiripannya berdasarkan data-data kepustakaan yang lebih rinci.

Sosok Sudirman digambarkan bukan dalam posisi duduk di dalam tandu atau sedang naik kuda, tetapi berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan penuh aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian. Sebab, desain dengan banyak rincian akan menyedot perhatian dan dapat mengganggu konsentrasi pengemudi kendaraan di sekelilingnya.

Lebih tepat karakter Sudirman yang sederhana, tegas, disiplin, rela berkorban, sosok pengayom, guru, Bapak TNI yang berwibawa, digambarkan dalam sikap hormat dengan ikat kepala khasnya, jubah panjang yang melindungi dan melilit tubuhnya yang sakit.

Jubah panjangnya seolah tertiup angin karena berdiri di tengah lalu lalang kendaraan yang lewat di sekitarnya. Ekspresi wajah Sudirman yang menahan sakit karena harus berjuang mempertahankan hidup dengan satu paru-paru, dengan tatapan mata yang bergelora, digambarkan dalam posisi bersandar pada sebuah tongkat.

Patung yang didesain menghadap ke arah utara tersebut menggunakan bahan perunggu yang memiliki keabadian, tidak bakal rusak atau hancur dalam hitungan ratusan tahun. Bahannya merupakan campuran zink sari, tembaga, kuningan dari bahan-bahan daur ulang seperti petromaks bekas, simbal alat perkusi, lampu bekas, dan bahan lain yang terbuat dari kuningan.

Menurut Sunaryo, proses pengecoran butuh waktu tiga bulan, terdiri 100 keping cor yang akan dilas menjadi sebuah patung utuh. Patung yang seluruh permukaannya dicacah untuk memberi kesan tekstur dan dinamis ini rencananya diangkat langsung dari Bandung dalam keadaan utuh siap pasang. Kemudian didudukkan di atas dasar terbuat dari beton dilapis batu granit yang bebas perawatan, atau tanpa biaya perawatan lagi.

Menurut Nurhadi, peresmian patung Sudirman akan diselenggarakan Juni 2003 berkaitan dengan hari ulang tahun Kota Jakarta oleh Gubernur DKI Sutiyoso.

Ipong Purnama Sidhi Pengamat seni rupa, tinggal di Jakarta

Page 3: Monumen Jenderal Sudirman

Monumen Yogya Kembali didirikan untuk mengenang peristiwa bersejarah yaitu bebasnya Yogyakarta dari Pendudukan Belanda tahun 1949. Monumen ini terletak di Sariharjo, Ngaglik Sleman kira-kira 7 km dari Tugu Yogyakarta. Monumen ini berbentuk kerucut menpunyai gunung dan terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar punya pintu lurus dari barat ke timur sesuai dengan rotasi bumi. Pada lantai ini terdapat bermacam-macam display dan cerita lengkap mengenai peristiwa menjelang "Yogya Kembali". Lantai kedua punya pintu lurus dari utara ke selatan, terjalin dengan garis fisalfat bangunan kraton Yogyakarta. Lantai ini berisi cerita-cerita perjuangan yang dimulai dari saat Yogyakarta menjadi ibukota RI sampai peristiwa Yogya kembali. Lantai ketiga berada pada bagian paling atas, pada lantai ini tidak memiliki pintu para pengunjung bisa masuk ke ruangan ini melalui bagian bawah. Lantai ini punya satu ruang yang disebut "Gerba Graha" yang berarti ruang bersemedi

Maps Battle: Millennium Park, Chicago, IL

"That's where they got that Picasso."-Jake Blues - The Blues Brothers

Jake Blues' proved to be more than your average convict musician with his comment about the artwork in Richard J. Daley Plaza. He was referring to this:

Page 4: Monumen Jenderal Sudirman

Cloud Gate (aka "the Bean") by Anish Kapoor probably holds the title for most photographed public art piece in Chicago these days. But not everyone has taken pictures of it just yet, including some major search engines. I grabbed some shots from FlashEarth.com comparing the imagery of Millenium Park - the home of Cloud Gate - on MSN, Yahoo, Ask, and Google. Here are the results:

Lincoln Memorial Statue

Lincoln Memorial StatuePhoto © Rachel Cooper, licensed to About.com, Inc.

<< Previous | Next >>A 19-foot larger than life-size marble statue of Lincoln sits in the center of the memorial and the words of the Gettysburg Address and the Second Inaugural Address are inscribed on the walls.

David Best Hayes Green Templeposted by Scott Beale on Monday, June 6th, 2005

Page 5: Monumen Jenderal Sudirman

Bay Area sculptor David Best, who is known for his elaborate art cars and the magnificent temples that he creates at Burning Man, has just completed the construction of a temple in the new Hayes Green area of San Francisco. It is located on Octavia between Hayes and Fell Streets and will be in place until mid-September. David built his temple with support from The San Francisco Arts Commission and The Black Rock Arts Foundation, which is the non-profit arm of Burning Man. Here’s the press release from Mayor Gavin Newsom’s office.

I shot some photos the temple last Saturday on my way over to document ScrapHouse.

The sculpture, along with the Octavia Boulevard Replacement Project and the Hayes Green underscores San Francisco’s commitment to sustainable, livable cities and is being installed in conjunction with World Environment Day. The sculpture will be in place from late May until mid-September. The Arts Commission has joined with the Black Rock Arts Foundation to launch this project. The mission of the Black Rock Arts Foundation is to support and promote community-based interactive art. The collaboration will create a public/private partnership that will bring more temporary public art to San Francisco.

Related Posts David Best Hayes Green Project Photos Temple of Forgiveness by David Best & Tim Dawson “Passage” Dedication & Opening Los Angeles Mormon (LDS) California Temple Flock Dedication Photos

Page 6: Monumen Jenderal Sudirman

Comments RSS feed | Trackback URL

filed under: BRAF, Black Rock Arts Foundation, Burning Man, Photos

tags: subscribe to Laughing Squid

comments on “David Best Hayes Green Temple”1. comment by eR1c

on Monday, June 20th, 2005 at 10:37 am

Hey, I stopped by the sculpture. There is a cyclone fence that runs around the entire perimeter of the park. I could get about 30 yards from the sculpture… :(

what gives?

any idea when the fence will come down????