molahidatidosa

18
Molahidatidosa Pembimbing : dr.Muslich P ,Sp.OG Rahmi Ailovya Alindi (09.100.1233)

Upload: indri-syafriza

Post on 10-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

obgyn

TRANSCRIPT

Page 1: molahidatidosa

Molahidatidosa Pembimbing : dr.Muslich P ,Sp.OG

Rahmi Ailovya Alindi(09.100.1233)

Page 2: molahidatidosa

MOLA HIDATIDOSA

suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana terjadi keabnormalan dalam konsepsi plasenta yang disertai dengan perkembangan parsial atau tidak ditemukan adanya pertumbuhan janin, hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropobik. Janin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur

suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana terjadi keabnormalan dalam konsepsi plasenta yang disertai dengan perkembangan parsial atau tidak ditemukan adanya pertumbuhan janin, hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropobik. Janin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur

Page 3: molahidatidosa

Etiologi … • Faktor ovum

• usia

• imunoselektif dari sel trofoblast

• keadaan sosioekonomi yang rendah

• paritas tinggi

• defisiensi vitamin A

• kekurangan protein

• Infeksi virus

• faktor kromosom yang belum jelas

Page 4: molahidatidosa

Manifestasi Klinis…1. Perdarahan (dari bercak sampai

perdarahan berat), bisa sedikit/ banyak. Anemia defisiensi besi sering dijumpai.

2. Ukuran uterus bisa lebih besar dari usia kehamilan normal.

3. Aktivitas janin tidak ada tanda2 adanya janin, tidak ada ballotement, tidak ada DJJ dan tidak nampak rangka janin pada USG. Pada mola parsial, dapat ditemukan janin (jarang sekali terjadi).

4. Hiperemesis biasanya lebih sering5. Kadar hCG tinggi dalam darah dan urin6. Keluar jaringan mola seperti buah

anggur, yang merupakan diagnosa pasti

Page 5: molahidatidosa

Patofisiologi …

Faktor ovum

Mengalami keterlambatan dalam pengeluaran

Kematian ovum

Mengalami degenerasi

Jonjot – jonjot korion yang tumbuh berganda dan mengandung cairan

Kista – kista kecil seperti anggur

MOLAHIDATIDOSA

Page 6: molahidatidosa

Teori missed abortion

Mudigah mati usia kehamilan 3-5minggu

Peredaran darah terganggu

Penimbunan cairan dari villi pada jaringan mesenkim

Gelembung – gelembung

Page 7: molahidatidosa

Teori Neoplasma

Abnormalitas sel trofoblas

Reabsorpsi cairan berlebihan pada villi

Gelembung – gelembung

Gangguan peredaran darah

Mudigah mati

Page 8: molahidatidosa

Klasifikasi mola hidatidosa1. Mola hidatidosa komplit

Vili korionik berubah menjadi suatu massa vesikel2 jernih dengan ukuran bervariasi, berkelompok-kelompok menggantung pada tangkai kecil. Temuan histologik ditandai oleh:– degenerasi hidropik dan

pembengkakan stroma vilus– tidak adanya pembuluh darah di vilus

yang membengkak– proliferasi epitel trofoblas dengan

derajat bervariasi– tidak adanya janin dan amnion5% mola komplit mengalami

transformasi menjadi maligna.

Page 9: molahidatidosa

2. Mola Hidatidosa ParsialPerubahan hidatidosa bersifat fokal dan kurang berkembang, tampak sebagian jaringan janin (biasanya kantung amnion). Terjadi pembengkakan hidatidosa yang berlangsung lambat pada sebagian vili yang biasanya avaskular, sementara vili-vili berpembuluh lainnya dengan sirkulasi janin-plasenta yang masih berfungsi.Mola parsial lebih jarang menjadi maligna (0.05%).

Page 10: molahidatidosa

DIAGNOSA

Page 11: molahidatidosa

Anamnesis

1. Perdarahan vaginal

2. Hiperemesis

3. Hipertiroid

Page 12: molahidatidosa

Pemeriksaan Fisik & Penunjang

1. Palpasi : abdomen Teraba uterus membesar, tidak teraba bagian janin, balotemen dan gerakan janin

2. Auskultasi : tidak terdengar DJJ3. Periksaan dalam : uterus membesar, bagian

bawah uterus lembut dan tipis, serviks terbuka dapat diketemukan gelembung mola.

Page 13: molahidatidosa

4. Amniografi/histerografi  cairan kontras lewat transabdominal atau secara transervikal kedalam rongga uterus, akan menghasilkan amniogram atau histerogram yang khas pada kasus MH, yang terlihat seperti sarang tawon.

5. USG

Page 14: molahidatidosa

Penatalaksanaan Perbaiki keadaan umum • Bila mola sudah keluar spontan dilakukan

kuret atau kuret isap• Bila Kanalis servikalis belum terbuka

dipasang laminaria dan 12 jam kemudian dilakukan kuret.

• Memberikan obat-obatan Antibiotik, uterotonika dan perbaiki keadaan umum penderita.

• 7-10 hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan ke dua untuk membersihkan sisa-sisa jaringan.

Page 15: molahidatidosa

• Histerektomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari 30 tahun, Paritas 4 atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih

Pengawasan lanjutan • Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan

dianjurkan memakai kontrasepsi oral pil.• Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2-3

tahun

Page 16: molahidatidosa

Prognosis • Pada 10-15% kasus mola akan berkembang

menjadi mola invasive, dimana akan masuk kedalam dinding uterus lebih dalam lagi dan menimbulkan perdarahan dan komplikasi yang lain yang mana pada akhirnya akan memperburuk prognosisnya. Pada 2-3% kasus mola dapat berkembang menjadi korio karsinoma, suatu bentuk keganasan yang cepat menyebar dan membesar

Page 17: molahidatidosa

Komplikasi

• Perdarahan yang hebat sampai syok• Perdarahan berulang-ulang yang dapat

menyebabkan anemia• Infeksi sekunder• Perforasi karena tindakan atau keganasan

Page 18: molahidatidosa