modul ppl peserta update 2015

231
PEMBIAYAAN DAN PERKREDITAN LANJUTAN ____________________________________ Divisi Pendidikan dan Pelatihan PT Pegadaian (Persero) versi 1.0 Tahun 2015 MODUL PESERTA

Upload: nitha-koli

Post on 10-Sep-2015

267 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Modul PPL Peserta Update 2015

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

PEMBIAYAAN DAN PERKREDITAN LANJUTAN ____________________________________

Divisi Pendidikan dan PelatihanPT Pegadaian (Persero)

versi 1.0 Tahun 2015MODUL PESERTA1

Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20152Tujuan Instruksional PembelajaranMenjelaskan tentang proses bisnis pembiayaan dan perkreditan khususnya kredit mikro, metode penilaian, pengumpulan data dan verifikasi serta analisa thd laporan keuangan

Mampu menjelaskan dan menjalankan proses bisnis mikro beserta aspek-aspek penilaian dalam menentukan kelayakan pembiayaan yang diberikan

2

3AgendaOperasionalisasi Bisnis MikroProses Bisnis dan Aliran Uang UsahaPengumpulan dan Verifikasi DataAnalisa Kebutuhan KreditAnalisa Laporan Keuangan12345Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Pengawasan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah63

4Operasionalisasi Bisnis Mikro1Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20154

1.Penyebaran Geografis dan Penetrasi Kredit MikroPasar kredit mikro dan kecil masih terbuka lebar

Walaupun Jawa & Bali mendominasi kredit mikro dan kecil (~70% dari total nasabah kredit mikro dan kecil), namun potensi pasar masih sangat besarTerdapat ~16 juta unit usaha mikro & kecilPenetrasi perbankan mikro dan kecil baru ~30%

Penetrasi perbankan mikro dan kecil di luar Jawa & Bali masih kurang dari 15%

Jumlah Unit Usaha Mikro & Kecil dan Tingkat Penetrasinya9854290250419252Outlet Mikro86%14%70%30%95%5%84%16%95%5%Sumber : BI,BPS, Skha Consulting

5Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.Pembiayaan KUMK Berpotensi Tumbuh Secara Signifikan

(45%)(28%)(27%)Bank Umum(41%)BPR(29%)Lainnya(30%)Total PinjamanIDR 125 TProyeksi Pasar Pembiayaan Mikro(Rp. Triliun)Pada situasi ekonomi menurun maupun krisis, pinjaman sektor UMKM cenderung bertahan. Sebagai contoh nasabah mikro Bank Umum selama masa krisis 1998-1999 tetap memiliki NPL yang cukup rendah (3-4%)Overall CAGR 21.5%

Investment Credit (21%)Working Capital Credit (16%)CAGR (04-08)Total : IDR 455 T Proyeksi Pasar Kredit Modal Kerja & Investasi Komersial (Menengah)CAGR 17%Sumber : BI,BPS, ADB, Skha Consulting & BCGTotal IDR 32,2 TTotal : IDR 208 T

6Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.PANGSA PASAR PEGADAIAN TERHADAP UKM INDONESIAJumlah UKM Indonesia yang tidak terlayani oleh Perbankan adalah 39 juta .Dari 39 juta tersebut yang menjadi Target market Pegadaian adalah sebesar 2,5 % atau 975 ribu.

Jika potensi tersebut dapat diraih oleh Pegadaian maka besaran Omzet yang bisa diperoleh adalah:975 ribu x rata-rata UP KREASI975 ribu x 35 juta = 34,1 Triliyun

7Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.

BankKonvensionalUnitMikroBankSyariahBPDRentenirPegadaianuLammMultiFinanceKoperasi (termasuk BMT)BPRPEMAIN BISNIS KREDIT UMKM

8Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.

Unit MikroBank SyariahBank BPDuLaMMBPR

KIOS MIKRO

KoperasiMAPPING PESAING

9Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.MAPPING PESAING

KIOS MIKRO

Primary CompetitorSecondaryCompetitor

10Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

JENIS PRODUK KREDIT UMKMPerusahaanNama ProgramBRITeras BRIBank MandiriMandiri Kredit MikroBNIBNI WirausahaBank DanamonDanamon Simpan Pinjam (DSP)CIMB NiagaMikro LajuBTPNMitra Usaha RakyatBukopinSwamitra BukopinBJBWaroeng BJBBank MutiaraKios MikroBank DKI (BPD)KUR, KUMK Monas Kredit MikroBank MayapadaMayapada Mitra UsahaPerusahaanNama ProgramBank BRI SyariahUnit MikroBank Syariah MandiriWarung MikroBank Mega SyariahMega MitraBank BNI SyariahTunas UsahaPegadaianKreasiPNMULaMMHD Finance (Multifinance)Kredit Jaminan BPKBKospin Jasa (Koperasi)Kredit Mikro BPR Sarana Utama MultidanaKredit Usaha MikroBank konvensional dan lembaga lainnyaKredit Mkro/KUR/dll Bank PundiMikro Pundi

11Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.Nama BankProdukKetentuanSuku Bunga KUPEDESMelampirkan legalitas usaha.Minimal surat keterangan usaha dari Kepala Desa / Lurah / Pasar.Pengalaman usaha minimal 1 tahun.Agunan BPKB dan Sertfikat rumah, kadang bisa juga agunan tanpa sertifikat.Kupedes :1,2% per bulan FlatKUR : 14% per tahun

KREDIT USAHA MIKROKhusus kredit Rp 50 juta keatas dipersyaratkan NPWP. Surat Keterangan Usaha dari Desa /Kelurahan, Dinas Pasar atau Otoritas setempat dimana yang bersangkutan memiliki usaha ; atau Surat Ijin Usaha. Memiliki usaha minimal 2tahunDokumen jaminan1,23%-1,65% per bulanDanamon Simpan Pinjam(DP 50) Rp 5 100 juta (DP 200) Rp 50 500 jutaSolusi ModalTenor : 1-5 tahunCopy SIUP & NPWP. Dokumen penjaminan. Rekening tabungan, listrik, PAM 3 bulan. Biaya profisi 1% x plafon kredit. Biaya admin: Rp 250 ribu. Asuransi 1,65%Dana Pinjaman 20050.000.000 99.000.000 : 1,75% 100.000.000 199.000.000 : 1,5 % 200.000.000 500.000.000 : 1,25% Dana Pinjaman 503.000.000 50.000.000 : 2,5%Kredit Mikro UtamaPlafon maksimal Rp 250 jutaKredit Modal kerja : Maks 3 tahun. Kredit investasi : maks 5 tahun.Girik/Akta Tanah/Letter-C/Akta Jual Beli (AJB)/SHM/SHBG/SHGU/BPKB roda 2 dan 4/Bilyet deposito/Tabungan bank bjb dan atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Biaya provisi sebesar 0,5% dari plafon kredit yang disetujui.Debitur baru (New): 14% per tahun flatDebitur Existing yang mengulang (Top Up) : 12% per tahun flat.

Produk Kredit Mikro yang Ditawarkan Oleh Lembaga Keuangan

12Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.Produk Kredit Mikro yang Ditawarkan Oleh Lembaga KeuanganNama BankProdukKetentuanSuku bungaPaketmu Flexi (5-100 jt)Paketmu Mapan (100-500 jt)Kredit Mikro Madya (20-50 jt)Kredit Mikro UtamaLegalitas usahaBukti kepemilikan jaminan yang sah dan masih berlakuFotokopi NPWPLama usaha minimal 2 tahun, laporan kuangan usaha dilampirkan beserta rekening koran.Bunga flat antara 1,8 2 %CIMB NiagaMikro Media LoanRp 20 -50 jutaKedit Mikro UtamaRp 50 - 100 jutaTenor : 1 -3 tahunProses kredit 15-18 hariMenerima agunan non konvensional (AJB, Girik, SIPTU, dll)Usaha sudah jalan minimal 2 tahunlaporankeuangan 2th terakhirNPWP, rekening listrik1-3 tahun bunganya 0,83% per bulan flat3-5 tahun bunganya 0,91% per bulan flatKredit MikroMempunyai usaha dagang yang sudah punya siupUsaha dagang sudah berjalan miniml 2thJaminan rumah,(foto copy PBB dan IMB) Mobil,foto copy bpkb belum dapat data Kredit MikroLama usaha minimal 2 tahun, legalitas usaha, sertifikat agunan/BPKB.Laporan keuangan dan rekening korang

Bunga 1,3% per bulan flat

Mitra Usaha

KIOS MIKRO

13Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.Produk Kredit Mikro yang Ditawarkan Oleh Lembaga KeuanganNama BankProdukKetentuanBungaBNI WirausahaRp 50 juta -1 milyarTenor : sampai 5 tahun

Kredit Usaha rakyatMaksimal Rp 500 jutaTenor sampai 5 tahunLegalitas usahaBukti kepemilikan jaminan yang sah dan masih berlakuFotokopi NPWPtelahmenjadinasabah bank BNI minimal 3 bulanFotokopi rekening bank selama 6 (enam) bulan terakhir (bila ada).Usaha sudah jalan minimal 1 tahunSampai 3 tahun: 0.8% flat/bulan atau 9,6% flat/tahun3 -5 tahun: 0,9% flat/bulan atau 10,8% flat/tahunKreasi (kredit angsuran sistim fidusa)

Tenor : 1 3 tahunMenyerahkan BPKB asli, copy stnk yg pajaknya masih berlaku, faktur pembelian. Kendaraan motor/mobil (10 - 15 tahun terakhir sd kredit lunas). Plafon pinjaman 70% X agunan atau 1/3 hasil laba usaha, max 100 jtpunya usaha yg dibuktikan dg legalitasMenyerahkan jaminan. Biaya administrasi: 1% dari pinjaman12% per tahun flat

ULaMMRp 1-200 jutaTenor:Rp 1-10 juta : 1 tahunRp 11-25 juta : 2 tahunRp 26-60 juta : 3 tahunRp 61-200 juta : 4 tahunUsaha telah berjalan minimal 1 tahunFotocopy Jaminan (SHM/SHGB/SHGU/BPKB/Surat Kios/Akta Jual Beli); Fotocopy Rekening Listrik/Telepon dan PBBRp 1-10 juta : 2,5% per bulanRp 11-25 juta : 1,8% per bulanRp 25-200 juta : 1,6% per bulan

14Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.Produk Kredit Mikro yang Ditawarkan Oleh Lembaga KeuanganNama BankProdukKetentuanBungaPinjaman modal kerjaUsaha telah berjalan minimal 1 tahunFotocopy KTP, KK, Laporan keuangan, legalitas usaha, bukti pembayaran PBB, listrik, telepon, dll

Bunga per bulannya 1,7% per bulan

Pinjaman usahaFotocopy KTP, KK, Laporan keuangan, legalitas usaha, bukti pembayaran PBB, listrik, telepon, dll. Bunga per bulannya 0,95% per bulan

Bank Bukopin

16Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.Market Outlook Pembiayaan Mikro Pedagang PasarUsaha Mikro(co. Pedangang Roti,Tahu, dsb)BengkelMotorWarungMakanPedagang Kaki LimaTokoKelontongPedagangKelilingNASABAHUMKMPELAKU USAHA MIKRO, KECIL & MENENGAH

17Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.Market Outlook Pembiayaan MikroJumlah bengkel motor (145.000)Jumlah Pedagang Pasar Tradisional (12.625.000)SEBARAN TEMPAT USAHA & JUMLAH UMKM

Jumlah Pasar Tradisional(13.450)Jumlah Mall(240)

Jumlah Pedagang Kaki Lima(22.700.000)

18Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.Sumber : Hasil Survei Indoresearch

37.3% responden saat ini menggunakan fasilitas Kredit UMKSisanya, 62.7% responden saat ini tidak sedang menggunakan fasilitas Kredit UMKSaat Ini Menggunakan Fasilitas Kredit UMK

Alasan Saat Ini TIDAK Menggunakan Fasilitas Kredit UMKBelum memerlukanSuku bunganya tinggiSulit untuk mendapatkan kredit UMK-nyaTidak tahuPersyaratan rumitBelum ada waktu untuk mengurus fasilitas Kredit UMKTakut tidak bisa bayarHarus ada jaminanMasih ada pinjamanProsesnya lamaJumlah pinjaman kecil

n : 470, Relatif terhadap responden yang saat ini tidak menggunakan fasilitas kredit UMKPENGGUNA KREDIT UMKM

19Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

1.PRICING PRODUK UMKMFlat/BlnEff./ThnSarana Mitra Bukopin2%41,8%DSP2,50%51,5%Mitra Karya BTN2%41,8%Mikro Mandiri1,40%29,6%Leasing2,50%41,8%KUR-22,0%KREASI1,00%21,48%KRISTA0,90%19,32%GADAI24% -29%

20Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

21Proses Bisnis dan Aliran Usaha2Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201521

22Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Kriteria Pengusaha Mikro dan Kecil ( UU No.20 Tahun 2008 )1Usaha Produktif 2Milik perorangan / badan usaha perorangan3Kekayaan bersih Rp 50 jt (tidak termasuk tanah / bangunan tempat usaha)4Omzet 300 jt/thn1Usaha Produktif Berbentuk badan usaha (perorangan / koperasi),2Bukan merupakan anak perusahaan / Afiliasi / Cabang Usaha besar3Memiliki kekayaan bersih > 50 jt s.d. 500 jt (tdk termasuk tanah & bangunan tempat usaha),4Omzet lebih dari 300 juta s/d maks. 2,5 milyar per tahun4Pengusaha MikroPengusaha Kecil22Value chain dari commercial yang pembayaran gaji melalui payrollValue chain dari Corporate / commercial / Small (Bogasari, Petani Sawit, Tembakau)Value chain dari non customer (Pengusaha Warung,)Pedagang pasar dan sekitarnya dengan radius 15 km dari UnitJenis usaha yang diprioritaskan : Kelontong & Sembako, Restoran/ Warung Makan, Pakaian JadiSegmen Pedagang PasarSegmen Value Chain PedagangPegawai (Penghasilan Tetap)Pengusaha Micro dg Value ChainMarket Segmen Kredit Usaha Mikro berbasis pada value chain dan fokus pada sektor dengan risiko rendah

23Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015ContohCukup jelasOverview Micro Business232.1.1. SEKTOR PERTANIANUsaha sektor pertanian adalah semua usaha/kegiatan bisnis dengan objek tumbuh-tumbuhan dan hewan.

2.1.1.a. USAHA PERTANIANKomoditi Usaha pertanian: tanaman pangan 2) holtikultura 3) perkebunan, 4) peternakan 5) perikanan 6) kehutanan.Kegiatan/proses usaha pertanian.- Usaha budi daya tanaman:- Penyiapan lahan- Pembibitan dan persemaian- Penanaman.- Pemeliharaan:- Panen:2.1. SEKTOR KREDIT MIKRO

24Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Kegiatan Produksi Pertanian:

Tanaman Semusim; meliputi biaya pembelian bibit, saprodi, tenaga kerja dan biaya penjualan.

b) Tanaman Keras; meliputi biaya setelah produksi seperti biaya saprodi, biaya tenaga kerja dan biaya pemeliharaan lainnya dan biaya penjualan.

Perincian Biaya Modal Kerja Usaha Pertanian

25Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Semusim; meliputi biaya pembelian tanah, peralatan pertanian berupa mesin traktor, sapi bajak dan kelengkapan bajak, cangkul, sabit, hands prayer, pengadaan alat sortasi dan pengolahan, timbangan dan sebagainya.

b) Keras; meliputi biaya sebagaimana tanaman semusim ditambah dengan biaya pembelian bibit, dan biaya yang dikeluarkan sebelum berproduksi seperti biaya saprodi, biaya tenaga kerja dan biaya pemeliharaan lainnya.

Perincian Biaya Investasi Usaha Tanaman

26Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20152.1.1.b. USAHA PETERNAKAN

Merupakan kegiatan usaha pengembang-biakan dan pemeliharaan hewan ternak baik secara intensif maupun ekstensif yang menguntungkan secara ekonomis.

a) Pembuatan kandang dan lahan pemeliharaan; b) Pemilihan bibit;c) Pemeliharaan;d) Hasil Produksi;

2.1. SEKTOR KREDIT MIKRO

27Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015(1) Hewan potong; meliputi biaya pembelian hewan, biaya makanan, obat-obatan, biaya tenaga kerja, pemeliharaan dan perbaikan kandang, listrk dan air bila ada, serta biaya penjualan.

(2) Hewan petelur; meliputi biaya pakan/makanan, obat-obatan, tenaga kerja, air, listrik, biaya pemeliharan dan perbaikan kandang, serta biaya penjualan.

(3) Hewan bibit dan penghasil susu; meliputi biaya pakan/ makanan, obat-obatan, tenaga kerja, air, listrik, biaya pemeliharan dan perbaikan kandang, serta biaya penjualan.Perincian Biaya Modal Kerja Usaha Peternakan

28Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201528a) Hewan potong; meliputi biaya pembelian tanah, biaya pembuatan kandang, dan pembelian peralatan timbangan, dsb.

b)Hewan petelur; meliputi biaya pembelian tanah, pembelian bibit, biaya pembuatan kandang dan peralatan penunjang.

c) Hewan bibit dan penghasil susu; meliputi biaya pembelian tanah, pembelian bibit, biaya pembuatan kandang dan peralatan penunjang seperti tempat penampungan susu, dan tempat pengawet susu.

Perincian Biaya Investasi Usaha Peternakan

29Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20152.1.1.c. USAHA PERIKANANKegiatan usaha perikanan meliputi usaha mengembang-biakan ikan, memelihara ikan dalam wadah tertentu, penangkapan ikan diperairan umum serta usaha pengolahan ikan.a. Persiapan lahan;b. Persiapan alat;c. Pembelian bibit/benih ikan;d. Cara budidaya (pemeliharaan): - Pemupukan - Pengisian air. - Penebaran ikan. - Pemberian makan tambahan.e. Panen;2.1.SEKTOR-SEKTOR KREDIT MIKRO

30Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015 (1) Perikanan Darat; meliputi biaya pembelian bibit ikan/udang, pembelian pakanlmakanan, obat-obatan, biaya tenaga kerja, dan biaya pemeliharaan dan perbaikan tambak/mesin, listrik dan air bila ada, serta biaya penjualan.

(2) Perikanan Laut; meliputi biaya tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan perbaikan kapal/mesin/jaring/pukat, biaya pembelian umpan, biaya bahan bakar/oli, biaya pembelian es batu untuk pengawet, serta biaya penjualan.

Perincian Biaya Modal Kerja Usaha Perikanan

31Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015a)Perikanan Darat; meliputi biaya pembelian tambak, pembuatan tambak/pintu air, pembelian mesin kincir air, pengadaan pukat jaring.

b)Perikanan Laut; meliputi biaya pembelian kapal, mesin, jaring/ pukat, biaya pembelian tempat pengawet ikan.

Perincian Biaya Investasi Usaha Perikanan

32Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20152.1.2. SEKTOR PERINDUSTRIAN

Teknik Produksi dan Pengadaan Barang semua usaha bisnis untuk menghasilkan barang-barang yang bernilai ekonomis dengan memakai bahan baku dari hasil produksi sektor pertanian dan pertambangan.

Komoditi Sektor Industri1) Industri pangan, 2) Industri Sandang, 3) Industri Kulit, 4) Industri Perabot, 5) Industri Logam, 6) Industri Kaca, 7) Industri Farmasi, 8) Industri Keramik, 9) Industri Batu Bata dan Genteng2.1. SEKTOR KREDIT MIKRO

33Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Teknik Produksi dan Pengadaan Barang sektor Industri Semua usaha bisnis untuk menghasilkan barang-barang yang bernilai ekonomis dengan memakai bahan baku dari hasil produksi sektor pertanian dan pertambangan atau yang disediakan oleh alam.

Proses Produksi Sektor Industri. - Perencanaan jumlah produksi- Pemilihan dan pembelian peralatan produksi- Ketersediaan tenaga kerja yang terampil - Pembelian bahan baku dan bahan pembantu.- Pemrosesan bahan baku dan bahan pembantu menjadi barang jadi.- Pemrosesan barang setengah jadi menjadi barang jadi.- Proses pengepakan barang dan pemberian labei.- Barang hasil produksi siap dipasarkan.

34Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015 Biaya Produksi.

Biaya Umum dan Administrasi

3) Biaya Penjualan .

Perincian Biaya Modal Kerja Sektor Industri

35Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Biaya Pabrik meliputi pengadaan tanah/bangunan pabrik, lantai jemur, pengadaan peralatan dan mesin-mesin pabrik, kendaraan pabrik.

2. Biaya Umum dan Administrasi dari butir 1)

3. Biaya PenjualanPerincian Biaya Investasi Sektor Industri

36Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Persediaan awal bahan bakuxxx (1)Pernbelian bahan bakuxxx (2)Bahan baku yang tersediaxy.x(3) = (1) + (2)

Persediaan akhir bahan baku (xxx) (4)Bahan baku yang dipakaixxx(5) = (3) - (4)

Biaya produksi langsungxxx(6)Biaya produksi tidak langsung xxx(7)TOTAL BIAYA PRODUKSIxxx(8) = (5) + (6) + (7)

Persediaan awal barang dalam proses. xxx (9) Persediaan akhir barang dalam proses. (xxx) (10)HARGA POKOK PRODUKSI xxx (11) = (8) + (9) - (10)

Persediaan awal barang jadixxx (12)Persediaan akhir barang jadi(xxx) (13)

H P P.= xxx (14) = (11) + (12) - (13)Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) Sektor Industri

37Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Perhatikan contoh soal berikut ini!

Dari PT Salamah Industri diperolah data keuangan sebagai berikut :Persediaan awal barang jadiRp 45.000.000 Persediaan awal barang dalam prosesRp 175.000.000 Persediaan awal bahan bakuRp 35.000.000 Pembelian bahan bakuRp 220.777.750 Biaya angkut pembelian bahan bakuRp 3.000.000 Retur PembelianRp 20.000.000 Persediaan akhir bahan bakuRp 120.000.000 Total biaya produksi secara langsungRp 147.000.000 Biaya produksi tdk langsung (Overhead)Rp 128.000.000 Persediaan akhir barang dalam prosesRp 295.000.000 Persediaan akhir barang jadiRp 1.350.000 Hitunglah Harga Pokok Penjualan dari PT Salama Industri tersebut?

38Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Contoh :Hasil Perhitungannya...Laporan Harga Pokok PenjualanPT Salamah IndustriPersediaan Awal Barang Jadi Rp 45.000.000 Persediaan awal barang dalam prosesRp 175.000.000 Pemakaian Bahan Baku :Persediaan awal bahan bakuRp 35.000.000 Pembelian bahan bakuRp 220.777.750 Biaya angkut pembelian bahan bakuRp 3.000.000 Jumlah Pembelian BersihRp 223.777.750 Retur PembelianRp 20.000.000 Pembelian bersihRp 203.777.750 Bahan Baku yg tersedia untuk dipakaiRp 238.777.750 Persediaan akhir bahan bakuRp 120.000.000 Bahan Baku yang dipakaiRp 118.777.750 Total biaya produksi secara langsungRp 147.000.000 Biaya produksi tdk langsung (Overhead)Rp 128.000.000 Rp 568.777.750 Persediaan akhir barang dalam prosesRp 295.000.000 Harga Pokok Produksi Rp 273.777.750 Barang Jadi yang tersedi untuk dijual Rp 318.777.750 Persediaan akhir barang jadi Rp 1.350.000 HARGA POKOK PENJUALAN Rp 317.427.750

39Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20152.1.3. SEKTOR PERDAGANGAN

Teknik Produksi dan Pengadaan BarangSemua usaha untuk mendistribusikari barang dari produsen sampai kepada konsumen melalui sistem distribusi :

1) Produsen --- Konsumen2) Produsen --- Distributor --- Konsumen3) Produsen --- Distributor --- Pengecer --- Konsumen4) Produsen --- Agen --- Konsumen5) Produsen --- Agen --- Pengecer --- Konsumen

Macam-macam usaha dagang : Semua usaha perdagangan barang-barang yang tidak dilarang oleh pemerintah.

2.1. SEKTOR KREDIT MIKRO

40Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Persediaan awal barang dagangan : xxx (1)

Pembelian barang dagangan : xxx(2)

Barang tersedia untuk dijual : xxx (3) = (1+2)

Persediaan akhir barang dagangan : xxx (4)

HARGA POKOK PENJUALAN : xxx (5) = (3-4)Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Perdagangan

41Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Rumus harga pokok penjualan: KeteranganBarang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersihPembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian retur pembelian potongan pembelianAtauBarang yang dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian retur pembelian potongan pembelianPersediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.

HPP = Barang yang tersedia untuk dijual - persediaan akhirHPP = Persediaan awal baranng dagangan + pembelian bersih persediaan akhir

42Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Perhitungan Harga Pokok Penjualan : bagan di bawah ini.

43Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Contoh HPP Usaha Perdagangan

44Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Contoh soal : Diketahui data sebagai berikut :Persediaan awal Rp. 4.600.000,-Pembelian Rp. 12.000.000,- Beban angkut pembelian Rp. 100.000,- Retur pembelian Rp. 275.000,- Potongan pembelian Rp. 125.000,- Persediaan akhir Rp. 3.400.000,- Hitunglah harga pokok penjualan!

45Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitungan..

46Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20152.1.4. SEKTOR JASA

1.Macam-macam usaha jasa antara lain jasa konstruksi, jasa konsultasi, jasa kesehatan, jasa Pendidikan Swasta, Jasa angkutan, Jasa Kebersihan (cleaning service).2. Modal yang dibiayai meliputi biaya Investasi dan biaya Modal Kerja3.Perhitungan Harga Pokok PenjualanDidasarkan atas biaya yang langsung berhubungan dengan penyediaan / penyelenggaraan jasa dimaksud.2.1. SEKTOR KREDIT MIKRO

47Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Masalah Permodalan Dalam Pengembangan UsahaFinancial AvailabilityFinancial AccessibilityCapital Formationkurang memiliki modal dalam memulai usaha

sulit mengakses Lembaga Keuangansulit membangun modal untuk pengembangan usaha

48Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

49Pengumpulan dan Verifikasi Data3Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201549Pengertian KreditKredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara kreditur dengan debitur yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

50Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Kredit: Sejumlah uang yang dipinjamkan oleh lembaga keuangan kepada nasabah yang disertai dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati

Kredit Mikro Kecil (Bank Indonesia): Kredit yang diperuntukan bagi usaha mikro atau masyarakat berpenghasilan rendah (miskin) dengan batasan sesuai ketentuan UU No. 20 th 2008DEFINISI KREDIT MIKRO KECIL

51Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Unsur-unsur KreditDua Pihak: (Kreditur dan Debitur----- kerjasama saling menguntungkan) Kepercayaan : Pemberi Kredit kepada Penerima Kredit atas dasar analisaPersetujuan : tidak ada paksaan dan dikuatkan pejabat yang berwenang (notaris dll)Penyerahan barang/jasa/uang dari pemberi kredit

52Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Unsur-unsur KreditAdanya Unsur Waktu (mis. Jatuh tempo)Adanya Resiko baik dari Pemberi maupun Penerima KreditAdanya Bunga/kompensasi kepada pemberi kredit

53Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201554Hubungan baikLokasi berdekatanProses aplikasi dan persyaratan mudah dipenuhi Pencairan cepat dan tepat untuk memenuhi tuntutan bisnis dengan putaran tinggiTiga Faktor Kesuksesan Bisnis Mikro

54Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201554Segmen mikro membutuhkan pendekatan yang berbeda dari system banking lainnya.Terdapat 3 (tiga) kunci sukses dalam pembiayaan mikro, yaitu :1. Cepat, yang berarti proses kredit sampai dengan pencairan yang cepat untuk memenuhi tuntutan bisinis mikro.2. Sederhana, yang berarti syarat dalam pengajuan kredit mudah untuk dipenuhi oleh nasabah.Kedekatan hubungan, termasuk relationship dan kedekatan lokasi usaha dengan kantor MBU. Overview Micro BusinessPembatasan wilayah penyaluranuntuk mempermudah supervisiMicro BusinesArea

Radius15 km

55Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015MBU dalam menjalankan fungsinya dibatasi radius sejauh 15 km. Pembatasan ini merupakan risk management agar MBU dapat mengelola secara efektif debitur yang menjadi kelolaannya. Data historis membuktikan bahwa apabila MBU melakukan penjualan lebih dari 15 km maka akan timbul risiko biaya, risiko waktu dan risiko gagal kredit yang lebih tinggi. Namun demikian MBU diperbolehkan melakukan penjualan lebih dari radius 15 km dengan persetujuan Cluster/ Distrik Manager. Pembatasan ini harus dipatuhi khususnya untuk MBU yang berada di kota besar. Sedangkan untuk MBU yang mempunyai karakteristik khusus misalnya MBU di daerah perkebunan mendapatkan perlakuan khusus.Overview Micro Business55

56Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015DOKTRIN KREDIT56Ciri Ciri Kredit yang SehatProses pemberian kredit dilakukan secara prudent, komersial dan profesional.Menghindari directed lending dan policy lendingKualitas kredit memiliki prioritas lebih tinggi daripada sekedar pertumbuhan pinjaman.Pengelola Kredit memiliki kompetensi yang baik dalam kebijakan kredit yang berlaku, disertai dengan check and balancesTidak ada conflict of interest (COI)Jajaran pengelola kredit terlibat aktif dalam proses pengajuan paket kreditKuatnya sense of ownership dari para pengelola kredit, yang menganggap tanda tangan mereka (pada memo kredit) sebagai tanggung jawab pribadi

57Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Bagaimana agar kredit tercapai dengan Aman dan SehatTerapkan 18 Prinsip Kredit

58Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Kualitas Kredit adalah lebih penting dari pada mengejar peluang baru)Setiap kredit harus mempunyai 2 jalan keluar yang tidak berkaitan dan ada sejak semulaKejujuran Nasabah adalah yg paling utama dlm memberikan skala prioritas penilaian. Jika ada keraguan , jawabannya hanya satu yaitu TOLAKIf you do not understand the business, do not lend to itPutusan Pembiayaan adalah putusan analis kredit/KPK dan harus bebas tanpa tekanan & tanpa rasa takutTujuan dari sebuah pembiayaan harus didasari pelunasan. Bukan tujuan lain, seperti tujuan menyita barang jaminan atau yg lain7.Jika analis mempunyai data dan fakta yang lengkap maka dapat dibuat putusan yang tepat. Karena itu kembangkan rasa ingin tahu, karena debitur yang baik justru akan lebih senang berhadapan dengan analis yang benar-benar tahu bisnisnya 8. Siklus bisnis tidak dapat dihindari. . Analis Kredit harus mengetahui tahap siklus bisnis yang sedang dihadapi nasabah9. Kualitas manajemen amat penting, walau sulit dievaluasi. Karena itu perlu mutu manajemen nasabah, gaya kepemimpinan, sikap inovasi.10. Salah satu kesalahan analis adalah terlalu mengandalkan agunan. Cash flow tidak dapat digantikan dengan agunan11. Penilaian agunan hendaklah dilakukan secara profesional.12.Pemberian Pembiayaan kpd pengusaha kecil lebih beresiko dibanding dengan pengusaha besar.

Prinsip Pemberian Pembiayaan(18 Prinsip Pemberian Pembiayaan dari Roger H Hale)

59Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201513.Salah satu penyebab besarnya jumlah pembiayaan yang harus di write off karena administrasi /dokumentasi yang kacau.14. Kantor cabang hendaklah lebih berhati-hati memberikan pembiayaan kpd nasabah diluar wilayah kerjanya.15. Jika nasabah menginginkan jawaban yang cepat dari permohonan pembiayaannya , maka jawaban yang tepat adalah TOLAK atau tidak . 16. Jika pembiayaan didukung oleh garansi pihak ketiga maka harus yakina bahwa penjamin tahu akan kewajibannya.17. Telusuri Penggunaan Kredit dan lihat perkembangan usahanya serta bandingkan sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan18. Utamakan kepentingan perusahaan dari kepentingan nasabah Prinsip Pemberian Pembiayaan(18 Prinsip Pemberian Pembiayaan dari Roger H Hale)

60Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Siklus Kredit

61Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Apa itu Analisa Kredit ?Suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis permohonan kredit yang diajukan calon nasabah sehingga dapat memberikan keyakinan kepada LK bahwa usaha yang akan dibiayai dengan kredit cukup layak (feasible).

62Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Landasan HukumPasal 8 UU No.7 th 1992 / UU No.10 1998Dalam memberikan kredit, bank umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan.

63Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Pedoman analisa Kredit Pasal 8 UU No.10 tahun 1998 (penjelasan):. Sebelum memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap Watak(Character), Kemampuan (Capacity), Modal (Capital) Agunan (Collrateral), dan prospek usaha (condition) dari debitur.

64Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Apa Tujuan Analisa Kredit ?Memperoleh keyakinan nasabah akan mau dan mampu memenuhi kewajibanMenilai resiko usaha dan bagaimana mengelolanyaMemberikan kredit atas dasar kelayakan usaha

65Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Pendekatan Karakter (Character approach) Kepercayaan terhadap reputasi karakter business dari calon debitur 2. Kemampuan pelunasan atas kredit yang diberikan (Repayment approach)3. Pendekatan Jaminan/Agunan (Collateral approach) Jaminan memadai dari segi ekonomis & yuridis 4. Tingkat keterlaksanaan/realisasi proyek usaha calon debitur dan bukan hanya rencana (Feasibility approach)PENDEKATAN DALAM ANALISA KREDIT

66Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.1.Persiapan Analisa KreditPersiapan analisa kredit, segala aktivitas yang di lakukan mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan untuk bahan analisa sehingga akan memperlancar proses analisa kredit.

67Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Faktor sumber daya manusia (SDM).Faktor data analisis.Faktor teknis Analisis.Sumber dan cara memperoleh informasiFeasybility StudyPrinsip Kehatihatian (Prudential)

68Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANALISA KREDIT3.2.A. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)Analis Kredit harus memiliki keterampilan yg bersifat teknis maupun pengetahuan bersifat teoritis disamping harus mempunyai mental yang kuat.Syarat syarat bagi seorang Analis Kredit :Sudah terbiasa dengan formulir analisis dan cara menganalisis.Memiliki pengetahuan tentang pengertian yang tepat mengenai prinsip-prinsip perkreditan.Mengetahui praktik/kebiasaan dalam perdagangan/perusahaan;Mempunyai wawasan luas dalam bidang kauangan/permodalan, manajemen, akuntansi, dan ekonomi;Mempunyai mental yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh;

69Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Peran Analis Kredit ;Analis Kredit ; merupakan Point Of Contact antara kreditor/lembaga keuangan dengan nasabah yang harus memelihara hubungan antara nasabah dan wajib memonitor kegiatan usaha nasabah secara terus-menerus.

70Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015ANALIS KREDIT Point Of ContacLEMB. KEUDEBITURAccount Officer / Analis Harus :Memelihara hubungan baik dg nasabahWajib memonitor kegiatan nasabah / debiturMampu melakukan cross selling atas produk-produk lainya, dalam meningkatkan Fee Base Income.

71Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Disamping itu Analis Kredit harus mengetahui :Ketentuan yang berlaku dan larangan-larangan yang ada atas kredit yang dimohon (SOP Perkreditan)Besar kredit yang diminta dan untuk apa kredit tersebut dipergunakan;Rencana pembiayaan dan pelunasan nasabah serta sumber dana pelunasan kredit atau Cash Flow usaha nasabah;Informasi dan data utama yg diperlukan sehubungan dengan kredit yang diminta.Informasi dan data tambahan apa yang perlu dilengkapi.Dari mana sumber dan bagaimana cara informasi dan data dimaksud dapat diperoleh.

72Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.2.B. Faktor Data AnalisisMelakukan penelitian secara fisik (on The Spot)ke; rumah peminjam kelokasi usaha, dan lokasi jaminan. 2. Data yang di dapat secara (On Site ) data laporan keuangan (neraca, laba rugi) bisa dengan bantuan akuntan Publik.

73Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.2.C. Teknik AnalisisAnalisis harus dilakukan dengan cara yang teliti sesuai ketentuan / SOP Teknis analisisanalisis kuantitatif;analisis kualitatif.

Informasi dan data yang diperlukanInformasi dan data umum tentang calon nasabah.Informasi dan data khusus untuk kredit:Modal Kerja (MK)Investasi Konsumtif.Ekspor / imporData mengenai aktivitas yang berjalan.Data mengenai rencana usaha pemohon.Izin rekomendasi.

74Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.2.D. Sumber dan cara memperoleh InformasiSumber informasi:Sebagian besar sumber informasi bersumber dari nasabah.Dari pihak ketiga ( aparat satempat yg mengeluar perijinan, relasi bisnis, bahkan dari BI).Cara memperoleh Informasi.Interview dan pengisian formulir yang disediakan oleh kreditor.Pemeriksaan setempat/ on the spot.Meminta informasi antarbak dan Bank Indonesia ( SID)Information antar kantor cabang kreditor.Informasi nasabah individu (IDI) dari Bank Indonesia (SID).

75Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.2.E. Feasibility StudyFeasibilty study; adalah study yang menggambarkan keadaan dan prospek suatu proyek, baik dari segi teknis maupun ekonomis.

76Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Kegunaan Feasibilty Study1. Bahan Pengawasan; Untuk bahan pengawasan, digunakan saat permohonan kredit dan ketika kredit sedang berjalan digunakanMemperlancar proses analisi kredit; Data yang dibutuhkan kreditor lengkap dan FS yang dibuat dapat dipertanggung jawabakan. Didalamnya mengenai:Penilaian atas proyek tsb.Realisasi penggunaan kredit.Kredit yang diperlukan

77Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Kredit yang memerlukan Feasibility Study:Untuk setiap permohonan kredit Investasi untuk jumlah tertentu, disamping project proposal.Pada saat nasabah mengajukan kredit baru, maupun kredit lama sepanjang dibutuhkan.

78Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Aspek-aspek Feasibility StudyAspek Yuridis; status hukum, kapasitas calon debitur, akte pendirian & Perubahan, legalitas / perijinan.Aspek organisasi /Mgt; bentuk dan sifat Organisasi, kemampuan menejer, kewibawaan, pengalaman dan pendidikan, karanter. Aspek Ekonomi Makro; apakah ada kebijakan pemerintah yng berpengaruh negatif, bagaimana perdagangan produk Regional, nasional atau Internasional, adakah LSM yg memboikot produk, adanya kebijakan Moneter, Fiskal dan sistem tarif bea masuk.apakah produk dan jasa usaha nasabah termasuk yang dilarang.Aspek Teknis ; a. Lokasi usaha, b.luas areal/barang modal dan kapasitas, c. tenaga kerja komposisinya (asing, dlmngri), d. bahan bakuAspek Keuangan; penilaian kembali komposisi keuangan, pengkalkulasian Hpp produk baik lama/baru, harga jual produk lama/baru, pendapatan mingguan,perbulan, pertahun, jadwal penarikan pelunasan kredit. Aspek pemasaran:. saluran distribusi, kemampuan bersaing produk konsumen tunggal atau bukan, penjualan tunai/kredit, selera konsumen terhadap produk, propek produk (umur produk), pasar nasional, luar.Aspek Sosial ; seberapa besar proyek tersebut menyerap tenagakerja, pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi setempat, apakah perusahaan telah melakukan CSR, Amdal.

79Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Untuk detailnya aspek feasibility study akan dibahas di hal berikutnya793.2.F. Prinsip Kehati-hatian Beberapa indikator mengenai prinsip kehati-hatian yang perlu diperhatikan oleh analis kredit:Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).Capital Adequacy Ratio (CAR)Debt Equity Ratio (DER) Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penyediaan dana yang diperkenankan PT Pegadaian kepada peminjam,

80Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015 A P A C I T Y A P I T A L H A R A C T E R O L L A T E R A L ONDITION OF ECONOMYCCCCC3.3. Proses Penilaian

81Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.4. Tujuan Penilaian 5Cs dalam KREDITCondition

82Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Condition

83Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.4. Tujuan Penilaian 5Cs dalam KREDITTools Identifikasi Karakter NasabahKarakter NasabahPEGADAIANData Administrasi (Aplikasi/ CV) Observasi ( ekspresi muka, cara berjalan, cara berpakaian )

Wawancara (informal, Terstruktur, Baku Terbuka)Pengetahuan / Referensi

Pengalaman Empiris ketika interaksi dengan orang lainInformasi/Rekomendasi Orang yang dapat Dipercaya

84Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.5. LANGKAH INVESTIFIGASI danVERIFIKASInouraian1calon debitur/debiturKTP pemohon & pasanganKartu Keluargaakta nikah/ceraisurat kematian (jika ada)Pas photo2usahaIjin usaha (SKU/SKDU/.)NPWPSIUP/TDP (jika ada/dipersyaratkan)surat kematian (jika ada)3IDI BI4Bukti kepemilikan agunanLangkah Investigasi & Verifikasi D O K U M E N

85Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Langkah Investigasi & Verifikasi D O K U M E N

86Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Langkah Investigasi & Verifikasi K A R A K T E Rcalon peminjam tidak boleh berpredikat NEGATIF

87Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201587Langkah Investigasi & Verifikasi K A R A K T E R

88Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Langkah Investigasi & Verifikasi K A R A K T E Rmenggali karakter calon debitur

89Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201589Verifikasi

Kartu KeluargaID CardJamsostekKTP

90Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Verifikasi

Cocokkan nama dan nomor pada KTP dan KKHariyanto09.5410.270772.8586

91Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Meskipun kondisi usaha calon debitur memiliki prospek yang baik, perlu dinilai pula kemampuan calon debitur dalam mengembangkan usahanya tersebut. Apakah usaha tersebut didukung oleh manajemen yg baik? Antara Lain :Aspek Manejemen a.l. : pengalaman, organisasi, cita-cita, dll.Aspek Teknis / Produksi a.l. : lokasi, layout, peralatan, SDM, dll.Aspek Pemasaran : produk, pasar dituju, permintaan konsumen, promosi, dll.Aspek Keuangan : Laporan Keuangan / Administrasi keuangan (Neraca, R/L, & cash flow)Aspek Amdal (Analisa mengenai dampak lingkungan)

a p a c i t yCPenilaian Atas Kelayakan Kredit

92Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Langkah Verifikasi & Analisa capacity

93Divisi Pendidikan dan Pelatihan 201593Langkah Verifikasi & Analisa Capacity

94Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Langkah Investigasi & Verifikasi Capacity

95Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Menganalisa detail usaha dilakukan dengan membanding informasi usaha debitur dengan ketentuan manual produk.Menilai kewajaran dapat dilakukan dengan melihat kondisi usaha, saingan, informasi usaha dari berbagai mediaMenggali informasi lain yang dapat mempengaruhi laba bersih harus dilakukan dari semua aspek yaitu pinjaman kepada pihak lain baik lembaga keuangan maupun pribadi, usaha, kebiasaan/gaya hidup, jumlah tanggungan, usia tanggungan, pendidikan tanggungan.

95

Contoh Surat Keterangan Usaha

96Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Contoh Laporan IDI BI

97Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Contoh invoice Pembelian

98Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Contoh salinan invoice Penjualan

99Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Setiap pengusaha yang dibiayai harus bermodal riil, bukan dari pinjaman, agar usahanya sehat (solvable).Untuk hal ini dapat dianalisa pada aspek keuangan yaitu Neraca, Laba/Rugi & Cash Flow. a p i t a lC o n d i t i o nCSebelum bank memutuskan untuk memberikan kredit, bank akan meyakini terlebih dahulu bahwa situasi usaha calon debitur masih baik prospeknya, dikaitkan dengan pengaruh kondisi lingkungan antara lain : kondisi makro ekonomi dan kebijakan pemerintahPenilaian Atas Kelayakan Kredit

100Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Diperlukan untuk menjamin apabila terjadi usaha total loss,atau kredit menjadi macet (UU Fidusia).Collateral terdiri dari 2 macam : Material (Mesin/ peralatan, Kendaraan, Emas, Persediaan Barang Dagangan dsb) dan Immaterial (kepercayaan, tagihan, jaminan bank, surat berharga, feasibility study, dsb). Nilai keduanya harus dapat diyakini cukup memadai terhadap kredit yang diminta.Collateral untuk kredit kecil atau mikro pada prinsipnya lebih ditekankan pada collateral immaterial (CHARACTER)nya daripada material o l a t e r a lCPenilaian Atas Kelayakan Kredit

101Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Collateral / Agunan yang diserahkan harus memenuhi kriteriaMarketabilityagunan memiliki nilai ekonomis dan dapat diperjualbelikan secara umum dan bebasAscertainabilityagunan yang diserahkan memiliki kepastian kepemilikan dan tidak dalam persengketaan dengan pihak lain dan bukan merupakan barang khususStabilitynilai agunan harus konstant dan lebih baik mengalami peningkatan dan secara fisik tidak cepat usangTransferabilityagunan mudah untuk dipindahtangankan tanpa harus mengeluarkan biaya berarti

102Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.6. Aspek dalam Analisa Kreditmeliputi :Aspek yuridis pemohon, Karakter dan manajemen, Teknis dan produksi, Pemasaran, Sosial ekonomi, dan Aspek dampak lingkungan

103Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015103Aspek YuridisLegalitas Pendirian PerusahaanTeliti apakah nasabah telah memenuhi syarat sebagai subyek hukum;Teliti keabsahan pendirian perusahaan, sesuai dengan bentuk hukum perusahaanTeliti perubahan akta-akta dari perusahaan berbadan hukum, seperti perubahan kepemilikan, perubahan pengurus, perubahan modal, dsb.Legalitas UsahaTeliti apakah nasabah telah memiliki ijin usaha dari instansi berwenangTeliti apakah ijin usaha masih berlakuTeliti apakah ijin usaha sesuai dengan kegiatan usahaLegalitas Pengajuan Permohonan KreditTeliti apakah orang yang mengajukan permohonan kredit adalah orang yang berhak bertindak atas nama perusahaan dilihat dari AD/ART perusahaan.Legalitas Barang Jaminan (Agunan)Teliti bukti pemilikan agunanTeliti surat kuasa menjaminkan dari pemilik barang jaminanTeliti status kepemilikan, apakah bisa diikat secara notariil dan memberikan hak preferen

104Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Aspek ManajemenStrategyReputationTargetBisnis Character or IntegrityMaturityTRUSTWORTHINESSTRUST

105Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015105DIVISI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2011OrganisasiStruktur OrganisasiBentuk PerusahaanJob description yang jelasSistem pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelasRentang pengawasan dari manajemenDesentralisasi & Sentralisasi pengambilan keputusanHubungan antar unit/divisi dalam organisasiKetergantungan organisasi kepada orang tertentuPerusahaan PeroranganFirmaPerseroan Komanditer (CV)Perseroan Terbatas

106Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015106DIVISI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2011Aspek ProduksiUmur MesinLay OutBerkaitan erat dengan produktivitasbiaya pemeliharaankualitas produkbiaya operasidan lain-lainmempertinggi produktivitasKebersihan & keteraturan

107Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015107Manajemen ProduksiBahan BakuMeliputi segala aspek yg berhubungan dengan proses yang berhubungan dengan proses pembuatan barang: perencanaan jadwal produksipengawasan barang dalam prosespengendalian kualitas produk akhirkelancaran supply bahan bakuketergantungan bahan baku impordll

Aspek Produksi

108Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015108Entry/exitDemandSupplySubstitution RivalryAspek Pemasaran/SosekAncaman masuknya New PlayersBargaining PositionBargaining PositionPembeliPemasokAncaman Produk pengganti109DIVISI DIKLAT PERUM PEGADAIAN 2012

109Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015109

110Analisa Kebutuhan Kredit4Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015110KEBUTUHAN KREDIT Gap pendapatan & pengeluaran (Income Cycle)Gap modal kerja (Business Cash Flow)Gap investasi (Assets Building)Keperluan mendadak (Emergency)Tabungan (Saving-Down) Mengapa kredit?Kapan kredit dibutuhkan?

111Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015KREDIT MODAL KERJAKredit yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dana guna membiayai sesuatu usaha yang akan habis dalam satu siklus usaha. KREDIT INVESTASIKredit yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dana guna membiayai sesuatu usaha yang tidak akan habis dalam satu siklus usaha. Kebutuhan investasi yaitu barang-barang modal yang dipakai proses usaha/produksi.METODE PENILAIAN KEBUTUHAN KREDIT MIKRO

112Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Kebutuhan Modal KerjaModal kerja diperlukan untuk membiayai persediaan bahan baku dan bahan pembantu, serta piutang pada pelanggan, atau pengeluaran yang habis dalam satu siklus usaha. Pada dasarnya, metode perhitungan kebutuhan dana suatu bisnis sebenarnya merupakan perhitungan untuk mengidentifikasi Financial Gap (Kesenjangan Keuangan) yaitu selisih antara kebutuhan aktiva dengan sumber pembiayaan.Salah satu cara yang dapat dipergunakan dalam menghitung kebutuhan dana (Financial Needs atau FN) dari suatu bisnis, yaitu Quick and Dirty Method (Metode Perkiraan Kasar) dengan formula sbb.Kebutuhan Modal Kerja

FN = (ART + IT APT) x COGS

Dimana: FN = Financial Needs (Kebutuhan Dana) ART = Account Receivable Turnover (Perputaran Piutang Dagang) dalam bulan IT = Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) dalam bulan APT = Account Payable Turnover (Perputaran Utang Dagang) dalam bulan COGS = Cost of Goods Sold (Harga Pokok Penjualan) untuk satu bulan

4.1. Analisa Kebutuhan Kredit Modal Kerja

113Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015CUKUP JELAS Rugi / Laba Awal per tanggal : .

Penerimaan- Omzet penjuaian per hari Rp Omzet penjualan per bulan 25 x Rp=Rp. X

Pengeluarana. Harga Pokok Penjualan ( HPP) :Rp. a b. Biaya-biaya - Upah buruhRp - TransportRp - ListriklTelpon Rp - Pajak PBBRp - Rumah Tangga Rp - Lain-lainRpJumlah biaya-biaya Rp b - OPE (Out Pocket Expences) Rp. a + Rp. b =Rp.YRugi /Laba per tgl... =(X - Y) =Rp. Z

Laporan Laba rugi

114Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Cukup jelas114Proyeksi Rugi / Laba yang akan dibuat hendaknya disesuaikan dengan rencana perkembangan usaha setelah mendapatkan fasilitas kredit.

Untuk proyeksi kenaikan Harga Pokok Penjualan harus selalu proporsional dengan kenaikan penjualan, sedang proyeksi kenaikan biaya tergantung pada sifat biaya yang dikeluarkan.

Proyeksi Rugi/Laba

115Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Cukup jelas115Penerimaan

- Omzet penjualan per hari Rp. X Proyeksi kenaikan penjualan perbulan direncanakan 15% 115 % x Rp. X = XX Omzet penjualan per bulan 25 x Rp. XX = Rp. XXX

Pengeluaran

a. HPP (sama dengan omzet penjualan) :Rp. aa b. Biaya-biaya :- Upah buruhRp- TransportRp- Listrik/Telpon Rp- Pajak PBBRp- Rumah Tangga Rp- Lain-lainRpJumlah biaya-biaya Rp bb OPE (Out Pocket Expences) Rp. aa + Rp. bb = Rp.YY- Rugi /Laba per bulan.. (XXX YY)= Rp. ZZProyeksi Laba/Rugi setelah Kredit

116Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Cukup jelas116Repayment Capacity (RPC) = 75 % x Rp. ZZ = Rp. ZZZ (kemampuan membayar)Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja: - Lama pengendapan persediaan Persediaan x 30 hari = a hari HPP- Lama pengendapan piutang: Piutang Dagang x 30 hari= b hari Penjualan- Lama pengendapan Modal = c hari( Lama pengendapan persediaan + Lama pengendapan piutang)

cPerhitungan Kebutuhan Modal = 30 x Proyeksi OPE (YY) = Rp. M Modal kerja yang tersedia (AL HL) = Rp. N (-)

Kebutuhan Modal Kerja (Kredit yang dipertimbangkan ) = Rp. K ( M N ) Untuk menetapkan kredit yang akan diberikan, bandingkan RPC dengan Kebutuhan Kredit Nasabah.

Catatan Untuk sektor usaha lainnya agar disesuaikan dengan kegiatan usaha nasabah ybs. HPP diperoleh dari: Persediaan awal ditambah Pembelian barang dikurangi Persediaan akhir.KEBUTUHAN KREDIT

117Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Cukup jelas117keteranganLAMA PENGENDAPAN PERSEDIAAN PERSEDIAAN x 30 hari = a hari HPPLAMA PENGENDAPAN PIUTANG PIUTANG DAGANG x 30 hari = b hari PENJUALANLama pengendapan modal = (a + b ) = c hariPERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL : ( c : 30 ) x (OPE) proyeksi biaya = Rp M- Modal kerja yang tersedia = Rp N- Kebutuhan kredit (Mdl Kerja) = ( M - N )Out of Pocket Expenses ( OPE ) Rumus := HPP (diluar penyusutan) + biaya penjualan + biaya umum + biaya administrasi

118Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Cukup jelas118

Perhatikan contoh soal berikut ini!

Diketahui bahwa PT ABC yang bergerak di bidang perdagangan telah mengajukan tambahan permodalan untuk pengembangan usahanya. Dari hasil survey dilapangan diperoleh data keuangan berupa Nerada dan Laporan Laba Rugi seperti dibawah ini.

Dengan adanya tambahan permodalan tersebut, diharapkan adanya kenaikan sebesar 10% terhadap proyeksi Penjualan dan Harga Pokok Penjualan, sedang biaya-biaya lainya tetap. DIMINTA :Hitung kembali Proyeksi Laba/Rugi telah diterimanya tambahan modal tersebut?Hitung berapa besar kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha dari PT ABC tersebut.

119Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitungannya...PT ABCProyeksi Laba Rugi (diharapkan) setelah tambahan PermodalanPenjualan (110% x 4.000.000) 4.400.000 Harga Pokok Penjualan (110% x 3.000.000) 3.300.000 Pengeluaran :Biaya Operasi 570.000 OPE (Out Pocket Expences) 3.870.000 Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) 530.000 Bunga 30.000 Laba Sebelum Pajak (EBT) 500.000 Pajak 60.000 Laba Setelah Pajak (EAT) 440.000

120Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitungannya...Repayment Capacity (RPC) = 75% x 530.000 = 397.500

Lama Pengendapan Persediaan : 840.000 x 30 hari = 7.6 hari dibulatkan 8 hari 3.300.000

Lama Pengendapatn Piutang : 160.000 x 30 hari = 1.1 hari dibulatkan 1 hari 4.400.000

Jadi...Lama Pengendapatan Modal = 8 hari + 1 hari = 9 hari

Perhitungan Kebutuhan Modal : 9 x 3.870.000 = 1.161.000 30 Modal Kerja yg tersedia (AL-HL) 1.400.000 560.000 = 840.000Kebutuhan Modal Kerja (Kredit yang dipertimbangkan) = 321.000

Kesimpulan :Besaran tambahan permodalan yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha PT ABC adalah sebesar Rp. 321.000 bukan sebesar Rp. 397.500 (RPC), apabila RPC lebih kecil dari Kebutuhan Kredit Modal Kerja yang dipertimbangkan maka besaran modal yang diberikan sebesar nilai RPC.

121Kebutuhan investasi meliputi analisis kebutuhan tanah, bangunan, mesin produksi, peralatan penunjang, kendaraan dan biaya pra-operasional yang diperlukan agar perusahaan dapat malakukan produksi sesuai rencana. Analisis Investasi digunakan untuk mengukur apakah suatu investasi yang akan dilakukan benera-benar memberikan hasil yang menguntungkan ( mendatangkan laba ). Analisis ini perlu dilakukan karena nilai uang sangat dipengaruhi oleh waktu dan tingkat bunga. Nilai Rp 1.000.000,oo saat ini tidaklah sama dengan nilainya pada lima tahun mendatang. Nilai real Rp 1.000.000,oo akan lebih kecil dari nilai nominalnya.

122Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20154.2. Analisa Kebutuhan Kredit InvestasiCUKUP JELAS122Kebutuhan InvestasiKebutuhan investasi meliputi analisis kebutuhan tanah, bangunan, mesin produksi, peralatan penunjang, kendaraan dan biaya pra-operasional yang diperlukan agar perusahaan dapat malakukan produksi sesuai rencana. Untuk beberapa proyek yang memerlukan pembangunan jangka panjang misalkan proyek perkebunan, perlu juga diperhitungan bunga masa konstruksi yang dikapitalisir menjadi bagian dari investasi.Dalam analisa kebutuhan investasi, analis harus memastikan bahwa investasi tersebut memang dibutuhkan untuk melakukan produksi, dan biaya investasi diteliti agar tidak terjadi penggelembungan harga.Beberapa ukuran yang dipakai untuk analisa Kebutuhan Investasi antara lain :

Pay Back Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceed atau net cash flow. Proceed adalah Net keuntungan setelah Pajak (EAT)+ Penyusutan.

Catatan :Suatu usulan investasi akan disetujui apabila payback period-nya lebih cepat atau lebih pendek dari payback period yang disyaratkan oleh perusahaan.

123Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015CUKUP JELAS Net Present Value (NPV) adalah selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini

Profitabiliy Index (PI) adalah menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adalah :Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (tidak layak)Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (layak)

Rumus PI = PV dari aliran kas y.a.d Investasi awal

124Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015CUKUP JELAS124

Perhatikan contoh soal berikut ini!

PD. Semakin Jaya melakukan investasi sebesar $.45.000, jumlah proceed per tahun adalah $. 22.500,- maka Payback Periodnya adalah: 45.000 x 1 tahunPayback Period = = 2 tahun 22.500Sehingga nilai Payback Period adalah dua tahun. Artinya dana yang tertanam dalam aktiva sebesar $. 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu dua tahun.

2Pak Amir mempunyai rencana akan menginvestasikan uangnya untuk membeli mobil pick up dengan harga Rp.72.000.000,diperkirakan pendapatan tiap bulan Rp. 5.000.000 sedangkan biaya yang dikeluarkan tiap bulan Rp. 3.800.000. Diminta : Berapa bulan investasi tsb akan lembali ?Jawab;Proceeds = Pendapatan Biaya=5.000.000 3.800.000=1.200.000Payback periode=Jml Investasi/jml proceeds=72.000.000/1.200.000=60 bulan=60/12=5 Tahun

125Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Perhatikan contoh soal berikut ini!

PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap, dengan proceed sebagai berikut:

Berapakah nilai Payback Period-nya?Jawab :Total Investasi...................................................$ 100.000Proceed Tahun I ...........................$ 50.000_$ 50.000Proceed Tahun II ..........................$ 40.000 _$ 10.000

Payback Period = 2 tahun, ( 10.000 ) x 12 bulan 30.000 = 2 tahun 4 bulanTAHUNPROCEED1$ 50.0002$ 40.0003$ 30.0004$ 20.000

126Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Perhatikan contoh soal berikut ini!

4Ada usulan investasi dalam suatu proyek membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000 dan diskon rata/tingkat suku bunga sebesar 10% yang diperkirakan mempunyai proceeds selama usianya adalah sbb;TahunProceeds 160.000.000 250.000.000 340.000.000 430.000.000 520.000.000 610.000.000Diminta: Hitunglah NPV nya!Jawab :Catatan :DF Tahun I diperoleh : 1 1 1 + 0,10

DF Tahun II diperoleh : 2 1 1 + 0,10

dst...Tahun DF 10 % Proceeds PV dari Proceeds 10,909 60.000.000 54.540.000 20,826 50.000.000 41.300.000 30,751 40.000.000 30.040.000 40,683 30.000.000 20.490.000 50,621 20.000.000 12.420.000 60,564 10.000.000 5.640.000 PV dari Proceeds 164.430.000 PV dari Investasi awal 120.000.000 NPV 44.430.000 {}{}

127Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

Perhatikan contoh soal berikut ini!

4Ada usulan investasi dalam suatu proyek membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000 dan diskon rata/tingkat suku bunga sebesar 10% yang diperkirakan mempunyai proceeds selama usianya adalah sbb;TahunProceeds 160.000.000 250.000.000 340.000.000 430.000.000 520.000.000 610.000.000Diminta: Hitunglah Profitability Index nya!Jawab :

PROFITABILITY INDEX = 164.430.000 = 1,37 120.000.000 Tahun DF 10 % Proceeds PV dari Proceeds 0,909 60.000.000 54.540.000 20,826 50.000.000 41.300.000 30,751 40.000.000 30.040.000 40,683 30.000.000 20.490.000 50,621 20.000.000 12.420.000 60,564 10.000.000 5.640.000 PV dari Proceeds 164.430.000 PV dari Investasi awal 120.000.000 NPV 44.430.000

128Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Contoh :Diketahui Investasi A membutuhkan investasi awal sebesar Rp. 77.000.000. Pada tahun kedua sudah dapat mendatangkan hasil. Sedangkan biaya operasional yang harus dikeluarkan adalah terdiri dari pengeluaran Rp.514.596,-, gaji dan upah Rp.31.800.000. Investasi berumur 5 tahun, Salvage Value Rp.45.000.000,-. Dengan investasi tersebut investasi A akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 652.800.000,- per tahun.

129Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015UraianTahun123451. Pendapatana. Penjualan Bersih652.800652.800652.800652.800652.800b. Salvage Value45.0002. Total Pendapatan652.800652.800652.800652.800697.8003. Pengeluaran591.596514.596514.596514.596514.5964. Laba Kotor61.204138.204138.204138.204183.2045. Gaji dan Upah31.80031.80031.80031.80031.8006. Laba29.404106.404106.404106.404151.404 1. Proyeksi Laba/Rugi Investasi Usaha A ( Rp 000)

130Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20152. Analisis NPV (Net Present Value)NPV atau nilai bersih sekarang adalah alat yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari laba suatu investasi apakah investasi tersebut memberi keuntungan atau bahkan sebaliknya. NPV dihitung dengan cara menghitung nilai sekarang laba (nilai sekarang pendapatan dikurangi nilai sekarang investasi / biaya operasional) tahun pertama hingga tahun terakhir umur proyek investasi. kemudian nilai sekarang laba tahun pertama hingga tahun terakhir dijumlahkan. Proyek investasi ini baru layak dijalankan (GO) jika total nilai sekarang laba lebih besar dari 0 (Nol). Hasil dari perhitungan NPV nya dapat dilihat pada Tabel berikut :

131Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Tahun KePendapatanBiayaLaba Diskon FaktorNPVNPV Akumulatif1652.800623.39629.4040,8474624.91924.9192652.800546.396106.4040,7181876.418101.3363652.800546.396106.4040,6086364.761166.0974652.800546.396106.4040,5157954.882220.9795652.800546.396106.4040,4371146.510267.489455.020267.489Tabel 2. Hasil NPV investasi A (Rp. 000)Berdasarkan Tabel 2. dapat dilihat, bahwa hasil perhitungan Net Present Value (NPV) = Rp. 267.489.000. Berarti NPV > 0 dengan demikian proyek ini layak untuk di usahakan.

132Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Tahun KePendapatanBiayaLabaDiskon FaktorPV BiayaPV Pendapatan1652.800623.39629.4040,84746528.302553.2202652.800546.396106.4040,71818392.413468.8313652.800546.396106.4040,60863332.553397.3144652.800546.396106.4040,51579281.825336.7075652.800546.396106.4040,43711238.835285.3451.773.9282.041.417Benefit Cost Ratio1,1507892Go3. Analisis Gross Benefit Cost Ratio (Rasio B/C)Rasio Gross B/C adalah rasio dari pendapatan (B=Benefit) dibandingkan dengan biaya (C=Cost) yang telah dihitung nilai sekarangnya (telah didiscount factor). Analisis ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan analisis NPV. Proyek investasi baru layak dijalankan (go), jika rasio B/C lebih besar dari 1 (satu). Hasil analisis Rasio Gross B/C dapat dilihat pada Tabel berikut :Tabel 3. Hasil analisis Rasio Gross B/C

133Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20154. Internal Rate Return (IRR)Internal Rate Return menghitung tingkat bunga pada saat arus kas sama dengan 0 (nol) atau pada saat laba (pendapatan dikurangi biaya) yang telah didiscount factor sama dengan 0 (nol). IRR ini berguna untuk mengetahui pada tingkat bunga berapa proyek investasi tetap memberikan keuntungan. Jika bunga sekarang kurang dari IRR maka proyek dapat diteruskan, sedangkan jika bunga lebih dari IRR maka proyek investasi lebih baik dihentikan.Metode yang digunakan menghitung IRR trial and error.

134Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Tahun KePendapatanBiayaLabaDiskon Faktor 18%PV LabaDiskon Faktor 30%PV Laba0077.000-77.0001,00000-77.0001,00000-77.0001652.800546.396106.4040,8474690.1730,7692381.8492652.800546.396106.4040,7181876.4180,5917262.9613652.800546.396106.4040,6086364.7610,4551748.4314652.800546.396106.4040,5157954.8820,3501337.2555652.800546.396106.4040,4371146.5100,2693328.658455.020255.744182.154Analisis IRR Investasi TRIAL AND ERROR

Internal Rate of Return (IRR) = 52,75%Dengan metode trial and error diskon facktor sebesar 30% masih surplus 182.154.000CARI POSISI SURPLUS DAN MINUS TERDEKAT

135Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20151355. Analisis Break Even Point (BEP)Break even adalah Suatu keadaan dimana seluruh penerimaan (Total Revenue, TR) hanya mampu menutup seluruh pengeluaran (Total Cost, TC), atau dengan kata lain bahwa Break Even akan terjadi keadaan dimana total Revenue = Total Cost atau TR = TCAsumsi yang digunakan adalah :Harga Jual tidak berubahSeluruh biaya dapat dibagi kedalam biaya tetap dan biaya variabelBiaya variabel bersifat proporsional.

136Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015TahunTotal CostPendapatanBenefitDiskon FaktorTCi PV PendapatanBi077.000-77.0001,0000077.0000-77.0001546.396652.800106.4040,84746463.047553.22090.1732546.396652.800106.4040,71818392.413468.83176.4183546.396652.800106.4040,60863332.553397.31464.7614546.396652.800106.4040,51579281.825336.70754.8825546.396652.800106.4040,43711238.835285.34546.5101.785.6742.041.417255.7445. Perhitungan Hasil Break Even Point (BEP)Break Even Point (BEP) = 4,10.Berdasarkan hasil perhitungan discount factor dalam tabel 5, didapat nilai break even point sebesar 4,10 yang berarti pada tahun ke-4 bulan ke-1, terjadi titk pulang pokok atau TR=TC, sehingga pada tahun tersebut arus penerimaan dapat menutupi segala biaya operasional dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya.

137Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20156. Analisis Rate of Return on Investment (ROI)Yaitu suatu analisis untuk mengetahui kemampuan modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor.Rumus dari Rate of Return on Investment (ROI) adalah :ROI (Total Pendapatan Total Biaya/ Total Biaya) x 100 %Diketahui :Total Pendapatan = Rp. 652.800.000 X 5Total Biaya = Rp. (546.396.000 X 5) + 77.000.000Sehingga :ROI (3.264.000.000-2.808.980.000/2.808.980.000) x 100 % = 16,20 %

138Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20157. KesimpulanDengan investasi di usaha A sebesar Rp. 546,4 juta, dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 652,8 juta dengan tingkat keuntungan mencapai Rp. 29,4 juta. Pada tahun ke 2 investasi A ini diproyeksikan sudah memperoleh laba sebesar Rp. 106,4 juta. Dengan nilai IRR lebih besar tingkat dari tingkat bunga komersil 18 persen per tahun.NPV kumulatif juga bernilai positif setelah proyek bejalan 5 tahun yaitu Rp 267,49 juta. Gross B/C ratio diperoleh sebesar 1,1507. BEP dicapai pada 4 tahun 1 bulan, pada harga jual Rp 3,4 juta per unit produk, dimana arus penerimaan sudah dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya modal lainnya.

139Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20153.7.3. PERSETUJUAN KREDITFOUR EYES PRINCIPLESuatu prinsip dalam pelaksanaan memutuskan kredit yang harus dilakukan bersama-sama oleh minimal dua pejabat kredit lini, yang salah satu atau keduanya mempunyai kewenangan yang cukupFour eyes principle mensyaratkan adanya persetujuan pejabat yang berwenang dari sisi pengembangan bisnis dan persetujuan pejabat yang berwenang dari sisi analisa resiko kredit

140Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

141Analisa laporan Keuangan5Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015141ANALISA LAPORAN KEUANGANNERACALAPORAN LABA / RUGIANALISA SUMBER & PENGGUNAAN DANARASIOAnalisa VertikalAnalisa Horisontal

142Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20151425.1. NERACAAktivaPassivaAktiva lancar

Hutang Lancar

Hutang Jangka PanjangAktiva Tetap

Modal

KasBankPiutangPersediaan

KendaraanMsn & peralatanBangunanHt pihak IIIHt. jk. pdk lainnyaModal DisetorLaba ditahan

143Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Contoh Bentuk Neraca

144Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015PiutangAssetsLiabilitiesBerapa Jumlah uang tunai dan saldo bank yang sebaiknya tersedia?Relatif tergantung jenis usaha dan situasi.Cash & Bank AnalysisPersediaanFixed AssetCash & Bank5.1. ANALISA NERACA

145Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015PiutangAssetsLiabilitiesBagaimana kebijakan dalam proses Kreditnya?Bagaimana kebijakan tentang rasio Perputaran Piutangnya?Bagaimana kebijakan tentang rasio Periode Penagihan Piutangnya?Bagaimana kebijakan tentang proses penagihan piutangnya?Piutang AnalysisPersediaanFixed AssetCash & Bank

146Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.1. ANALISA NERACAPiutangAssetsLiabilitiesMetode yang digunakan, FIFO atau LIFO?Dinilai atas dasar harga pokok/beli atau jual?Cek atau verifikasi stok bahan baku, bahan pembantu, barang setengah jadi, dan barang jadiApakah stok tersebut ada dan merupakan miliik perusahaan?Bagaimana cara pembiayaan stok tersebut?Bagaimana perbandingan persediaan dengan produksi/penjualan?Analisa Persediaan/Inventory: PersediaanFixed AssetCash & Bank

147Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.1. ANALISA NERACAPiutangAssetsLiabilitiesApakah fixed asset tersebut benar-benar milik perusahaan? Adakah bukti-bukti pemilikannya? Sah dan legal?Bagaimana cara perolehan peralatan bersangkutan?Bagaimana metode penghapusan?Bagaimana metode revaluasi?Analisa Fixed Assets: PersediaanFixed AssetCash & Bank148

148Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.1. ANALISA NERACAKredit BankAssetsLiabilitiesBagaimana syarat-syarat penjualan (secara kredit) yang ditetapkan supplier?Apakah atas pinjaman tersebut nasabah harus menyediakan jaminan? Barang apa yang dijaminkan?Bagaimana umur utang dagang tersebut?Pernahkah atau sering kah nasabah melakukan penunggakan utang?Analisa Utang DagangModal SendiriUtang Dagang

149Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.1. ANALISA NERACAKredit BankAssetsLiabilitiesTeliti tujuan dan realisasi penggunaan kreditSyarat-syarat pinjamanApakah nasabah menjadi lebih berkembang?Apakah senantiasa memenuhi kewajibannya dengan baik?Analisa Kredit BankModal SendiriUtang Dagang

150Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.1. ANALISA NERACAKredit BankAssetsLiabilitiesTeliti jumlah dan peranannya dalam neracaPerhatikan perkembangan modal, apabila terdapat perubahan, teliti akta perubahannya.Analisa Modal SendiriModal SendiriUtang Dagang

151Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.1. ANALISA NERACAContoh Laporan Laba Rugi

152Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.2. ANALISA LABA RUGISales atau PenjualanCost of Goods SoldAnalisa penjualan bersih, yakni gross sales dikurangi retur atau diskon. Teliti:Berapa persentase penjualan tunai? Semakin besar semakin baikApakah penjualan sifatnya seasonal?Apakah target penjualan sudah tercapai? Teliti sebabnyaBerapa banyak jenis/kualitas produk yang dijual? Jenis atau kualitas mana yang paling laku?Berapa banyak penjualan retur dan trend nya.Bahan BakuApakah pemakaian bahan sesuai rencana?Apakah kualitas bahan sesuai selera dan daya beli konsumen?Jenis/kualitas bahan apa yang terbesar dalam pos ini?

Upah langsungApakah jumlah upah langsung sesuai rencana? Teliti penyebabnya apabila melebihi rencana

153Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.2. ANALISA LABA RUGI153Penyusutan Biaya PenjualanTeliti:Apakah penyusutan telah dilaksanakan secara konsisten?Apakah jumlah penyusutan sudah dihitung secara wajar sesuai ketentuan umum masing-masing aktiva tetap tersebut?Teliti:Apakah jumlah realisasi sama dengan rencana?Bagaimana hubungan pos ini dengan penjualan?Komponen biaya apa yang terbesar dalam pos ini?Apakah jumlah masing-masing komponen dari biaya penjualan sudah cukup wajar?Teliti:Apakah jumlahnya sudah sama dengan kewajiban bunga dan beban lainnya yang dihitung menurut tingkat bunga yang ditetapkan bank?Apakah beban bunga tersebut sudah dilunasi?Bunga

154Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.2. ANALISA LABA RUGI154Pendapatan & Beban Lain-lainPajakTeliti:Sumber-sumber pendapatan lainnyaBeban lain-lainTeliti:Apakah jumlah pajak telah dibayar?Berapa jumlah pajak yang masih terutang?Teliti:Apakah dividen dibayarkan setiap tahunnya?Bagaimana kebijakan pembayaran dividen?Berapa besar dividen yang dibagikan?Apakah pembayaran dividen menunggak?Dividen

155Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.2. ANALISA LABA RUGI155Berdasarkan survey usaha Toko Andy Alamsyah diperolah data keuangannya sebagai berikut :1Uang kas/tunai terdapat sebesar Rp 300.000,-2Mempunyai tabungan di Bank BNI sebesar Rp 500.000,-3Mempunyai tagihan di para pelanggannya sebesar Rp 4.500.000,-4Memiliki persediaan barang dagangan dengan nilai sebesar Rp 6.500.000,-5Masih mempunyai hutang barang dagangan yang belum dibayar sebesar Rp 6.300.000,- 6Mempunyai hutang pada toko-toko kecil sebesar Rp 700.000,-7Rumah dan tanah miliknya senilai Rp 75.000.000,-8Memilki sepeda motor senilai Rp 7.000.000,-9Inventaris toko sebesar Rp 4.000.000,-10Mesin foto kopi miliknya Rp 5.000.000,-11Perabotan rumah tangga seharga Rp 5.000.000,-12Penjualan satu bulan Rp 12.500.000,-13Pembelian barang dari Toko Adidaya Rp 5.500.000,- dan Toko Legamart Rp 7.000.000,- (selama 1 bulan).14Saldo persediaan barang Toko Rp 1.500.000,- Persediaan akhir barang Toko sebesarRp 6.500.000,-15Ongkos penjaga Toko satu bulan Rp 500.000,-16Biaya Telepon, Air dan Listerik Rp 700.000,-17Biaya Rumah Tangga satu bulan Rp 2.000.000,-18Biaya transport Rp 350.000,-19Biaya lain-lain Rp 600.000,-Ditanya : Buatkan Laporan Nerada dan Perhitungan Laba rugi?

156Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015TOKO ANDY ALAMSYAHNERACAAKTIVAPASIVAAKTIVA LANCARHUTANG LANCARKasRp. 300.000 Hutang UsahaRp. 7.000.000 BankRp. 500.000 PiutangRp. 4.500.000 PersediaanRp. 6.500.000 Total Aktiva LancarRp. Total Hutang LancarRp. 7.000.000 ModalRp. 95.800.000 Rumah dan TanahRp. 75.000.000 KendaraanRp. 7.000.000 Mesin FotokopiRp. 5.000.000 InventarisRp. 4.000.000 Total Aktiva TetapRp. 91.000.000 TOTAL AKTIVARp. 102.800.000 TOTAL PASIVARp. 102.800.000

157Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Toko Andy AlamsyahLAPORAN LABA RUGIPenjualanRp 12.500.000 Harga Pokok PenjualanPersediaan awal barangRp 1.500.000 Pembelian Barang DaganganRp 12.500.000 Barang tersedia untuk dijualRp 14.000.000 Persediaan akhir barangRp 6.500.000 Harga Pokok PenjualanRp 7.500.000 Ongkos Penjaga TokoRp 500.000 Biaya Telepon, Listrik dan AirRp 700.000 Biaya TransportRp 350.000 Biaya Lain-lainRp 600.000 Total Biaya UsahaRp 9.650.000 LABA USAHARp 2.850.000

158Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.3. ANALISA SUMBER & PENGGUNAAN DANASUMBER DANAPiutang dagang berkurangStok yang menurunPenjualan aktiva tetapUtang jangka panjang yang bertambahBertambahnya modal sendiriPenyusutanLabaPENGGUNAAN DANAPiutang dagang bertambahStok meningkatPembelian aktiva tetapBerkurangnya Utang jangka panjangBerkurangnya modal sendiriMODAL KERJA BERTAMBAHBertambahnya pos-pos aktiva lancarBerkurangnya pos-pos pasiva lancarMODAL KERJA BERKURANGBerkurangnya pos-pos aktiva lancarBertambahnya pos-pos pasiva lancar

159Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Digunakan untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (likuiditas & solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.Atau bisa dijelaskan sebagai laporan perubahan saldo buku kas bank dalam kurun periode yang di minta.Komponen arus kas adalah kas saja yang terdiri dari saldo kas (Cash on hand) rekening giro setara kas (kas equivalent) adalah investasi bersifat sangat liquid dan tidak mempunyai resiko perubahan nilai.

160Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Laporan Aliran KasArus Kas terdiri dariAktivitas operasi merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Perputaran uang untuk pengeluaran pembelian dll serta perolehan penjualanAktivitas Investasi untuk pembelian aktiva jangka panjang seperti fix asset dll, maupun investasi lain yang tidak setara kasAktivitas pendanaan adalah perputaran uang yang melibatkan saldo modal

161Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

162Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

163Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

ANALISA RASIOBenefit of using RASIO: Merupakan alat yang ampuh untuk menganalisa kinerja perusahaan Dapat digunakan baik analisa horisontal maupun vertikalHorizontal: analisa kinerja perusahaan selama beberapa tahun untuk mengidentifikasi trends.Vertical : membandingkan rasio dengan perusahaan pesaing dalam industri yang samaMerupakan signal untuk membantu mengidentifikasi area-area yang perlu penelitian lebih jauh.

164Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4. ANALISA RASIOANALISA RASIOWeaknesses of RASIO:Laporan keuangan hanya potret kinerja pada satu saat saja, seringkali out of dateBermakna kalau ada angka pembanding berupa rasio standar untuk industri sejenisSangat terpengaruh oleh penilaian asset dan accounting policies: Stock valuation Revaluation

165Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015165MANFAAT RATIO KEUANGANSebagai EARLY WARNING SIGNMengenali kemampuan perusahaan secara umum dari aspek finansialMemusatkan perhatian pemutus kreditMelihat dua angka secara bersamaanMenceritakan kondisi keuangan perusahaan.

166Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015KEGUNAAN RATIO MENILAI HASIL OPERASIONAL PERUSAHAANMEMAHAMI SIFAT-SIFAT INDUSTRIMEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN DANA PERUSAHAAN INDIKATOR DALAM MONITORING (DITETAPKAN DALAM PERJANJIAN KREDIT)

167Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1. JENIS RATIO KEUANGANRATIO KEUANGAN YANG POKOK :Ratio ProfitabilitasRatio Perputaran (aktivitas)Ratio LikuiditasRatio Leverage (solvabilitas)

168Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.a. RATIO PROFITABILITASMenilai kinerja perusahaan dalam menciptakan profit ( laba )Mencerminkan kinerja perusahaan dan resikonyaMetode : membandingkan indikator laba dengan berbagai ukuran kegiatan (misalnya penjualan, modal, assets)

169Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.a. RATIO PROFITABILITAS GROSS PROFIT MARGIN : Menunjukkan kemampuan perusahaan menutup biaya barang (HPP) atau mencerminkan jumlah uang yang untuk menutupi biaya operasional,biaya bunga dan pajak, untuk memperoleh laba.Rumus : Penjualan HPP x 100% = ..% Penjualan

170Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.a. RATIO PROFITABILITASNET PROFIT MARGIN : Menunjukkan kemampuan memperoleh penghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi semua biaya-biaya.Rumus : Laba bersih Penjualan

171Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.a. RATIO PROFITABILITASRETURN ON EQUITY (ROE): Menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dari investasi rata-rata yang telah ditanamkanRumus : Laba bersih Modal

172Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.a. RATIO PROFITABILITASRETUR ON ASSETS (ROA): Menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan aktiva perusahaanRumus : Laba bersih Total Assets

173Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.a. RATIO PROFITABILITASROE dan ROA : Dalam keadaan normal dan bagi perusahaan yang sehat, lazimnya ROE > ROADalam periode yang sama bisa terjadi ROE naik tapi ROA turun, hal ini menunjukkan bahwa : melihat satu ratio saja tdk cukup, tambahan aktiva tidak dibiayai dari modal,

Dari mana pendanaannnya ??? Dapat dilihat dari analisa Leverage

174Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Gross Profit Margin Net Profit MarginROEFormula

Semakin besar semakin baikRasio naik? Teliti indikasinyaPeluncuran produk baru?Biaya terkendali dengan baik?Rasio menurun?Biaya membengkak?Manajemen stok yang salah?Retur?Diskon untuk merebut pasar?

Gross profit x 100%SalesANALISA RASIO PROFITABILITAS175

175Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Gross ProfitNet Profit MarginROEFormula

Rasio memburuk: gross profit margin menurun? Atau ada biaya-biaya lain yang membengkak?Net profit x 100%SalesANALISA RASIO PROFITABILITAS

176Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Gross Profit MarginNet Profit MarginROEFormula

Semakin besar semakin baik, memenuhi harapan dari ShareholdersNet profit x 100%EquityANALISA RASIO PROFITABILITAS

177Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.b. LEVERAGE RATIOMengukur seberapa besar peranan dana pihak ketiga (hutang)digunakan untuk pembiayaan perusahaanHutang adalah comitment yang berdasarkan kontrak dan mengandung kewajiban mengangsur pokok/bunga yang tetapBila komposisi tidak seimbang, perusahaan bisa bangkrut.

178Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.b. LEVERAGE RATIO TOTAL LEVERAGE RATIO :Membandingkan antara hutang dengan total assets perusahaanMemberikan sinyal seberapa aman uang kreditur dijamin dengan assets perusahaanResiko turunnya assets dapat menyebabkan tidak terbayarnya hutangRumus : Total Hutang Total Assets

179Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.b. LEVERAGE RATIODEBT to EQUITY RATIO ( D E R ):Melihat seberapa besar sharing pemilik perusahaan dalam mengelola usahanyaResiko yang melekat apabila sharing pemilik kecil, maka peluang terjadinya Moral Hazard besar.Rumus : Total Hutang Equity

180Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Indikator Utama dalam Leverage Ratio : DERSemakin tinggi DER:Rendahnya kemampuan perusahaan menanggung beban pembiayaan.Semakin tingginya risiko yang dihadapi perusahaan. DER merupakan alat ukur ketergantungan debitur terhadap pihak luar perusahaan.Besarnya modal sendiri tidak mencerminkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran hutangnya. Rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari Pegadaian sebagai kreditor.

181Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015EBIT/ InterestMengukur kemampuan pendapatan perusahaan untuk memenuhi kewajiban bunga dan atau utang pokoknya.Rasio ini menekankan pada pentingnya perusahaan menutup kewajiban pembayaran bunga dari laba operasionalnyaSemakin besar semakin baikCash flow protectionEBIT/ DebtDebt to Equity RatioANALISA RASIO LEVERAGE

182Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015EBITDA/ InterestMenunjukkan hubungan antara sumber dana eksternal dengan sumber dana internal.Semakin besar rasionya, semakin tinggi risikonya.

EBITDA/ DebtDebt to Equity RatioANALISA RASIO LEVERAGE

183Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANMelihat efisiensi penggunaan assets oleh perusahaanMenghitung waktu yang dibutuhkan dalam siklus operasi perusahaanRatio-ratio perputaran : - Perputaran Aktiva - Perputaran Aktiva Tetap - Perputaran Piutang - Perputaran Persediaan

184Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANPERPUTARAN AKTIVA :Mengukur efisiensi penggunaan aktiva totalKelemahannya tidak jelas, aktiva mana yang tetap atau lancar yang tidak efisienRumus : Penjualan Aktiva

185Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANPERPUTARAN AKTIVA TETAP:Mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetapApabila rationya rendah, mengindikasikan bahwa banyak aktiva tidak produktif (kapasitas tdk terpakai)Rumus : Penjualan Aktiva Tetap

186Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANPERPUTARAN PIUTANG DAGANG :Menunjukkan jumlah siklus dan pengumpulan piutang dagang dalam satu tahunRumus : Penjualan Piutang Dagang

187Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANDAY Of RECEIVABLE ( D O R ) :Menunjukkan waktu rata-rata (dalam hari) yang diperlukan menagih piutang dagang (dalam satu siklus)Rumus : Piutang Dagang xhari = hari Penjualan

188Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANPERPUTARAN PERSEDIAAN :Menunjukkan siklus berputarnya persediaan dalam satu tahunRumus : HPP Persediaan

189Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANDAY Of INVENTORY ( D O I ) :Menunjukkan jumlah hari yang diperlukan dalam satu siklus persediaanRumus : Persediaan x hari = hari HPP

190Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANPERPUTARAN HUTANG DAGANG :Menunjukkan siklus berputarnya persediaan dalam satu tahunRumus : HPP Hutang Dagang

191Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANDAY Of PAYABLE ( D O P ) :Menunjukkan jumlah hari yang diperlukan dalam satu siklus hutang dagangRumus : Hutang Dagang x hari = hari HPP

192Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.c. RATIO PERPUTARANSIKLUS OPERASI :Menunjukkan rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan untuk menggunakan kas untuk membeli/memproduksi barang dan menjual, sampai menerima kas dari hasil penjualan barangRumus : (WCTO) WCTO = DOR + DOI

193Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Receivables TurnoverStock TurnoverFormula

Mencerminkan kemampuan perusahaan mengelola piutangnya.Semakin besar risiko semakin tinggiReceivables x 365Net SalesPayable TurnoverANALISA RASIO AKTIVITAS

194Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Receivables TurnoverStock TurnoverPayable TurnoverANALISA RASIO AKTIVITASAverage stock x 365COGSFormula

Efektivitas pengelolaan persediaan yang menunjukkan berapa hari persediaan barang dijual dan diganti.Indikasi apabila perputaran stock cepat:Permintaan tinggiKasus musimanPerubahan metode produksi (contracting out)Turunnya harga bahan bakuMetode penilaian stock yang dianutKekurangan bahan bakuPerputaran stock lambat:Kesulitan menjualSpeculative buyingStock kedaluwarsaKelebihan membeliKenaikan harga bahan baku

195Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Receivables TurnoverStock TurnoverPayable TurnoverANALISA RASIO AKTIVITASAcc. Payable x 365COGSFormula

Mengukur lama perusahaan dapat membayar kewajiban yang timbul karena pembelian barang dalam satu periode

196Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.d. RATIO LIKUIDITASMenunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunyaRatio-ratio Likuiditas yang penting : - Current Ratio - Quick Ratio

197Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.d. RATIO LIKUIDITASCURRENT RATIO :Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan assets lancar (aktiva Lancar)Rumus : Aktiva lancar (current assets) Hutang lancar (current liabilities)

198Divisi Pendidikan dan Pelatihan 20155.4.1.d. RATIO LIKUIDITASQUICK RATIO :Inventory dianggap kurang likuidInventory dikeluarkan dari aktiva lancarRumus : Aktiva lancar - inventory Hutang lancar

199Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015ANALISA RASIO LIKUIDITASCurrent RatioQuick RatioFormula

Menunjukkan berapa kemampuan aktiva lancar untuk menutupi utang jangka pendekNormally, CR 1.5 dapat dianggap baikApabila CR < 1, nasabah tidak akan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya.Alternatif solusi:Menjual sebagian aktiva tetap tidak terpakaiKonversi utang jangka pendek ke utang jangka menengah/panjangMenambah modal sendiriCurrent Asset x 100%Current Liabilities

200Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015ANALISA RASIO LIKUIDITASCurrent RatioQuick RatioFormula

Menunjukkan berapa rupiah dari aktiva lancar yang segera dapat dicairkan untuk membayar kewajiban jangka pendek tanpa menunggu pencairan inventory/stock.Current Assets Inventory (Stock)Current Liabilities

201Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Perhatikan contoh soal berikut ini!

Diketahui Laporan Keuangan Neraca dan Laporan Laba Rugi dari PT ABC sebagai berikut :

Diminta :Buatlah Analisa Kinerja Keuangannya berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabiltas beserta interpretasi masing-masing analisa rasionya.

202Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitunganya...

203Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitunganya...

204Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitunganya...

205Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitunganya...

206Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitunganya...

207Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Hasil Perhitunganya...

208Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015

209Pengawasan & Pengelolaan Kredit Bermasalah6Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015209Pengertian Pengawasan KreditSerangkaian aktivitas yang dilakukan oleh Analis Kredit untuk mengetahui dan memantau :Perkembangan proses pemberian kredit, Perjalanan kredit,Perkembangan usaha sejak kredit diberikan sampai dengan dilakukannya pelunasan kredit oleh nasabah

.

210Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Tujuan Pengawasan KreditEarly Warning System untuk mengetahui penyimpangan dari aktivitas pemberian kredit sehingga membantu Kreditur dalam mengambil langkah-langkah preventif.

Menilai sampai sejauh mana syarat-syarat kredit maupun kewajiban pembayaran bunga, angsuran, dan kewajiban-kewajiban lainnya telah dipenuhi nasabah.

Menilai kelayakan usaha nasabah dari waktu ke waktu yang dikaitkan dengan risiko yang dihadapi oleh Kreditur.

211Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Ruang LingkupPemantauan proses pemberian kredit dan perjalanan kredit, yang meliputi :Pemantauan terhadap pelaksanaan pemberian kreditPemantauan terhadap kelengkapan dan administrasi kredit Pemantauan perkembangan usaha nasabah, antara lain :Pemantauan terhadap hasil prestasi (penggunaan kredit, riwayat pembayaran dan hasil prestasi keuangan)Pemantauan terhadap barang jaminan (nilai jaminan dan kesempurnaan jaminan).

212Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Aktivitas Pengawasan Kredit On Desk MonitoringBudget plan perusahaan Financial statementLaporan perkembangan perusahaanLaporan aktivitas usahaDokumen dan pengikatan jaminanFasilitas kredit (plafon, saldo, mutasi, jangka waktu, dll)Mutu kredit (kolektibilitas)

On Site Monitoring : Pemantauan langsung ke lapangan

Exception Monitoring : Penekanan

213Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015Langkah Preventif Pengawasan Kredit1. Untuk mengurangi kemungkinan memburuknya kredit dilakukan dengan cara :melakukan penelitian apakah nasabah mengalami kesulitan likuditas atau solvabilitas.melakukan evaluasi atas perkembangan lingkungan bisnis yang berpengaruh terhadap risiko kredit nasabah dan memberikan saran/solusi untuk mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis dimaksud.memberikan petunjuk kepada nasabah untuk memperbaiki keadaan keuangannya.mengurangi fasilitas kredit secara bertahap.menawarkan jenis fasilitas yang bisa memperkecil risiko kredit.2. Untuk memperbaiki Second Way Out, dengan cara :Meminta tambahan jaminan, jika masih memungkinkan.Mengganti atau menukar barang jaminan dengan yang lebih baik sesegera mungkin.Mengambil langkah-langkah penyelamatan sedini mungkin bila perlu, antara sita barang jaminan dan eksekusi penjualan.

214Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015214KINERJA PERUSAHAANJAMINANPenggunaan KreditRiwayat PembayaranPrestasinilai & kondisiPengikatan Aktivitas mutasi rekening kreditBerapa banyak fasilitas kredit atau jasa yang digunakan Pembayaran bunga dan/atau pokok Kolektibilitas Manajemen Rasio keuangan Realisasi Cash Flow Nilai jaminan Kondisi jaminanKesempurnaan pengikatanIntegritas dokumen jaminanFIRST WAY OUTSECOND WAY OUTCREDIT MONITORING

215Divisi Pendidikan dan Pelatihan 2015215Sinyal Peringatan Sinyal dari Financial StatementsMenurunnya posisi cash flow, overdraft.Lambannya penagihan piutang dagang, lemahnya cust