modul perdagangan internasional

14
III PEMBAHASAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang. Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan ekonomi antarnegara. Jadi, kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta Bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya.

Upload: ichsan-alfan

Post on 12-Apr-2016

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

A

TRANSCRIPT

Page 1: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

III

PEMBAHASAN

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan

ekonomi internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan

yang mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan

(current account) daripada neraca pembayaran internasional, khususnya tentang

ekspor dan impor barang.

Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-

jaringan hubungan ekonomi antarnegara. Jadi, kebijakan perdagangan internasional

adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung

untuk memengaruhi komposisi, arah, serta Bentuk perdagangan luar negeri atau

kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif,

dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya.

Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Politik Proteksi

Page 2: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Politik proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri

dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-persaingan

barang-barang impor.

Tujuan kebijakan proteksi adalah :

a. memaksimalkan produksi dalam negeri;

b. memperluas lapangan kerja;

c. memelihara tradisi nasional;

d. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada

satu komoditi andalan;

e. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung

pada negara lain.

Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini.

a. Tarif dan Bea Masuk

Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean

(costum area). Sementara itu, barangbarang yang masuk ke wilayah negara

dikenakan bea masuk.

Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barangbarang dari luar negeri,

mempunyai maksud memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh

pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor

dengan persentase tertentu dari harga barang yang diimpor.

Akibat dari pengenaan tarif akan tampak sebagaimana

Page 3: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:

1) bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang

yang diangkut menuju negara lain (di luar costum area);

2) bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-

barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang

tersebut negara lain;

3) bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-

barang yang masuk dalam suatu negara (tom area).

Page 4: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

b. Pelarangan Impor

Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-

barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri

dan meningkatkan produksi dalam negeri.

c. Kuota atau Pembatasan Impor

Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk

dari luar negeri. Secara grafik akan tampak dalam

Page 5: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:

a. mencegah barang-barang yang penting berada di tangan negara lain;

b. untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang

cukup;

c. untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna

mencapai stabilitas harga di dalam negeri.

d. Subsidi

Page 6: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya

produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri

dapat menjual barangnya lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.

e. Dumping

Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga,

yakni produsen menjual barang di luar negeri lebih murah daripada di dalam

negeri.

Page 7: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:

- kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga

kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di

luar negeri.

- terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat

membeli barang dari luar negeri.

Keterangan:

Seperti diketahui bahwa laba maksimum diperoleh pada saat kurva MC sama

dengan kurva MR. MC sama dengan MR di pasar dalam negeri yang dicapai pada

kuantitas produksi OQ1, dan pasar luar negeri dicapai pada kuantitas produksi

Page 8: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

OQ2. Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar memiliki kecuraman yang

berbeda, di mana harga pasar dalam negeri adalah OP2 sementara harga di pasar

luar negeri setinggi OP1, sehingga permintaan di pasar dalam negeri relatif lebih

inelastis dibandingkan dengan pasar di luar negeri, karena kurvanya lebih curam.

2. Politik Dagang Bebas

Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untukmengadakan

perdagangan bebas antarnegara. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan

perdagangan bebas mengajukan alas an bahwa perdagangan bebas akan

memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam memproduksi barang di

mana suatu negara memiliki keunggulan komparatif.

3. Politik Autarki

Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk

menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik,

ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip

perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas. itu

seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli uang dollar

terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian

ditransfer kepada eksportir di Amerika.

Analisis jurnal Ilmiah Perdagangan Internasional Sektor Peternakan

(Achmad Firman S.Pt., Msi – Fakultas Peternakan Unpad)

Page 9: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Dari jurnal perdagangan internasional sector peternakan terdapat beberapa hal

pokok yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional khususnya di

bidang peternakan, yaitu :

Adanya kelebihan suplai atau produksi dari dalam negeri

Adanya efisensi biaya yang menyebabkan nilai harga barang lebih rendah

dibandingkan dengan harga psaran internasional

Teknologi yang medukung efisiensi teknis sehigga dapat mengurangi biaya

produksi

Tingkat keahlian tenaga kerja

Skala usaha yang besar yang membawa pada rendahnya biaya

Dari pernyataan diatas dapat diambil dampak-dampak positif yang

ditimbulkan perdagangan internasional yaitu

Meningkatkan investasi yang bersumber dari investor asing ataupun local.

Meningkatkan devisa karena bila nilai ekspor melebihi dari nilai impor,

maka net eksport bernilai positif dan akan menjadi devisa Negara

Menimbulkan lapangan pekerjaan karena dengan adanya perdagangan

internasional terjadinya perluasan usaha yang akan menyerap tenaga kerja

Meningkatkan daya saing produk berdasarkan keunggulan komparatif

melalui efisiensi teknis dengan cara menurunkan biaya produksi dengan

penggunaan teknologi.

Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang handal karena dengan

adanya perdagangan internasional akan terjadi tukar menukar informasi dan

teknologi sehingga meningkatka kemampuan sumber daya

Memperluas diversifikasi barang, jasam dan pasar sesuai dengan penawaran

dan permintaan

Memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Page 10: Modul PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Selain itu, ada pua dampak negative yang mungkin terjadi akibat

perdagangan internasional yaitu

Terpengaruhnya perekonomian nasional oleh situasi dan kondisi pasar dunia.

Apabila kita tidak merespon situasi pasar dunia, maka kita akan ditinggalkan

oleh Negara-negara lain.

Berpengaruh pada perubahan terhadap kebijaan pembangunan nasional yang

telah ditetapkan apabila pengaruh global tersebut berdampak buruk terhadap

kehidupan masyarakat. Contoh kongkrit saat Indonesia dilanda krisis

ekonomi yang dimulai pertengahan tahun 1997 sebagai dampak dari

jatuhnya nilai rupiah terhadap mata uang dollar amerika serikat.

Menciptkan ketergantungan produk terhadap suatu Negara, contoh misalnya

kekurangan suplai daging di Indonesia dipenuhi dari impor sapi dari

Australia dan sampai sekarang kita masih tergantung pada Australia

Eksploitasi terhadap sumber daya karena untuk memenuhi permintaan pasar

dunia, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan dapat

merusak lingkungan

Terbentuknya proteksi non tariff yang dapat menghambat produk ekspor

karena proteksi non taraif biasanya ditetapkan oleh suatu Negara afar produk

Negara lain sangat sulit untusk masuk Negara tersebut.