modul penyusunan rpjmdes
TRANSCRIPT
SERI PENGUATAN KAPASITAS
PEMERINTAHAN DAN MASYARAKAT DESA
MODUL
PENYUSUNAN
RPJMDes PARTISIPATIF
LSU BINA INSANI
Alamat: Jl. Raya Sokka
Telp/Fax. (0287) 5522027 Pejagoan Atas Angin
www.binainsani-Atas Angin.org
MODUL PENYUSUNAN RPJMDes PARTISIPATIF
Di susun oleh :
MUSTIKA AJI
HP : 081 391 016 316
LSU BINA INSANI Alamat: Jl. Raya Sokka
Telp/Fax. (0287) 5522027 Pejagoan Atas Angin
Web Site : www.binainsani-Atas Angin.org
Emai : [email protected]
KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Modul ini merupakan salah satu dari seri penguatan kapasitas masyarakat dan
pemerintahan desa dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan desa yang
baik. Salah satu agenda desa dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik
adalah dengan membangun sistem perencanaan yang baik dan berpihak pada
masyarakat miskin yang dilakukan secara partisipatif. Karena dengan adanya
perencanaan yang baik cita-cita untuk mensejahterakan masyarakat dapat
dilakukan secara terencana dan terukur.
Dalam Peraturan pemerintah no 72 tahun 2005 tentang Desa pasal 64
disebutkan bahwa desa diwajibkan memiliki perencanaan jangka menengah (
RPJMD ) dan perencanaan tahunan ( RKP Desa ). Dengan adanya Alokasi
Dana Desa ( ADD ) Perencanaan desa menjadi sesuatu yang sangat urgen
untuk dilakukan desa karena dengan perencanaan ini implementasi ADD
menjadi tepat sasaran dan terukur.
Berkaitan dengan kerangka pikir diatas “ Modul Penyusunan RPJMDes
Partisipatif “ ini kami susun sebagai salah satu bentuk kepedulian kami dalam
mendorong terwujudnya tata pemerintahan desa yang baik dalam rangka
mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera dan mandiri.
Namun demikian modul ini belumlah menjadi modul yang sempurna sehingga
dalam penggunaan modul ini masih harus disesuaikan dengan kondisi
masyarakat dan peraturan-peraturan daerah yang ada.
Kesumba, Medio Januari 2008
Mustika aji
� � � � � � � � �
Kata Pengantar
BAB I Pengantar Perencanaan Desa Partisipaif
a. Pengantar Perencanaan Partispatif
b. Pengantar Perencanaan berbasis hak
BAB II Penyusunan RPJM Desa
a. Musyawarah Dusun
a.1. Menggali masalah dan potensi dengan Sketsa Dusun
a.1. Menggali masalah dan potensi dengan Kalender Musim
a.1. Menggali masalah dan potensi dengan Diagram
Kelembagaan
b. Lokakarya Desa
b.1. Mengelompokan masalah
b.2. Menyusun sejarah desa
b.3. Menyusun Visi dan Misi
b.4. Membuat prioritas masalah
b.5. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah
b.6. Menyusun Kebijakan Keuangan Desa
b.7. Menyusun matrik RPJM Desa
c. Musrenbang RPJMDes
d. Regulasi dan Sistimatika RPJM Desa
BAB IV Pengawalan dan Pelaksanaan Perencanaan Desa
a. Pengawalan perencanaan desa
b. Pelaksanaan perencanaan desa
Lampiran
SILABUS PELATIHAN
PENYUSUNAN RPJMDes PARTISIPATIF
No Pokok Bahasan /
Sub Pokok
Bahasan
Tujuan Pembelajaran Methode
Pembelajaran
Waktu
I Pengantar
Perencanaan Desa
Partisipaif
1.1 1. Pengantar
Perencanaan
Partispatif
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Pengertian Partisipasi
2. Dasar hukum partisasi
3. Prinsip partispasi
4. Perencanaan
Pembangunan
Partisipatif
Methode Ceramah, Curah
Pendapat
Alat
Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Pengantar Perencanaan
Partispatif
45Menit
1.1 2. Pengantar
Perencanaan
berbasis hak dasar
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Pengertian Hak Dasar
2. Perncanaan
Pembangunan Berbasis
hak dasar
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat
Alat
Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan Pengantar Perencanaan
berbasis hak dasar
45Men
2 Penyusunan RPJM
Desa
2.1 1. Musyawarah
Dusun
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
penggalian masalah dan
potensi dengan kalender
musim
2. Mempuyai ketrampilan
mengunakan teknik
kalender musim
Methode Ceramah, Curah
Pendapat
Alat
Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Hand out Musyawarah
Dusun
45Men
2.1.1 2. Menggali masalah
dan potensi
dengan Sketsa
Dusun
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
penggalian masalah dan
potensi dengan Sketsa
Dusun
2. Mempuyai ketrampilan
mengunakan teknik
Sketsa Dusun
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
LCD
Bahan Bacaan
Hand out Menggali
masalah dan potensi
45Men
dengan Sketsa Dusun
2.1.2 3. Menggali masalah
dan potensi
dengan Kalender
Musim
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
penggalian masalah dan
potensi dengan kalender
musim
2. Mempuyai ketrampilan
mengunakan teknik
kalender musim
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
LCD
Bahan Bacaan
Hand out Menggali
masalah dan potensi
dengan Kalender Musim
2.1.3 4. Menggali masalah
dan potensi
dengan Diagram
Kelembagaan
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
penggalian masalah dan
potensi dengan Diagram
Kelembagaan
2. Mempuyai ketrampilan
mengunakan teknik
Diagram Kelembagaan
Methode Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
LCD
Bahan Bacaan Hand out Menggali
masalah dan potensi
dengan Diagram
Kelembagaan
2.2 5. Lokakarya
RPJMDes
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
1. Memahami Lokakarya
RPJMDes
2. Mempuyai ketrampilan
Memfasilitasi Lokakarya
RPJMDes
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
LCD
Bahan Bacaan Hand out Lokakarya
RPJMDes
2.2.1 6. Mengelompokan
masalah
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam :
1. Memahami Teknik
Mengelompokan masalah
2. Mempuyai ketrampilan
mengunakan teknik
Mengelompokan masalah
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol, ,
LCD
Bahan Bacaan
Hand out
Mengelompokan masalah
2.2.2 7. Menyusun sejarah
desa
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
1. Memahami Teknik
Menyusun sejarah desa
2. Mempuyai ketrampilan
Menyusun sejarah desa
Methode Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat
Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Hand out Menyusun
sejarah desa
2.2.3 8. Menyusun Visi
dan Misi
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
Menyusun Visi dan
Misi
2. Mempuyai ketrampilan
Menyusun Visi dan
Misi
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Hand out Menyusun Visi
dan Misi
2.2.4 9. Membuat prioritas
masalah
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
Membuat prioritas
masalah
2. Mempuyai ketrampilan
Membuat prioritas
masalah
Methode Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat
Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Hand out Membuat
prioritas masalah
2.2.5 10. Menyusun
alternatif tindakan
pemecahan
masalah
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
alternatif tindakan
pemecahan masalah
2. Mempuyai ketrampilan
Menyusun alternatif
tindakan pemecahan
masalah
Methode Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
LCD
Bahan Bacaan Hand out Menyusun
alternatif tindakan
pemecahan masalah
2.2.6 11. Menyusun
Kebijakan
Keuangan Desa
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
penggalian masalah dan
potensi dengan Diagram
Kelembagaan
2. Mempuyai ketrampilan
mengunakan teknik
Diagram Kelembagaan
Methode Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat
Kertas plano, spidol,
LCD
Bahan Bacaan
Hand out Menyusun
Kebijakan Keuangan
Desa
2.2.7 12. Menyusun matrik
RPJM Desa
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
Menyusun matrik
RPJM Desa
2. Mempuyai ketrampilan
Menyusun matrik
RPJM Desa
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan Hand out Menyusun
matrik RPJM Desa
2.3 13. Musrenbang
RPJMDes
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
Musrenbang RPJMDes
2. Mempuyai ketrampilan
memfasilitasi
Musrenbang RPJMDes
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Hand out Musrenbang
RPJMDes
2.4 14. Regulasi dan
Sistimatika
RPJM Desa
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
Regulasi dan
Sistimatika RPJM Desa
2. Mempuyai ketrampilan
Regulasi dan
Sistimatika RPJM Desa
Methode Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat
Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Hand out Sistimatika
RPJM Desa
4 Pengawalan dan
Pelaksanaan
Perencanaan Desa
4.1 1. Pengawalan
perencanaan desa
Setelah proses pembelajaran
peserta diharapkam
memahami
1. Memahami Teknik
Pengawalan
perencanaan desa
2. Mempuyai ketrampilan
mengawal perencanaan
desa
Methode
Ceramah, Curah
Pendapat, Diskusi
Kelompok, Pleno
Alat Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Hand out Pengawalan
perencanaan desa
PANDUAN PELATIHAN PANDUAN PELATIHAN PANDUAN PELATIHAN PANDUAN PELATIHAN
DAN PENGGUNAAN MODULDAN PENGGUNAAN MODULDAN PENGGUNAAN MODULDAN PENGGUNAAN MODUL
1. Pengorganisasian Pelatihan
a. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan penyusunan RKP Desa Partispatif sebaiknya teridiri dari
� Unsur Pemerintah Desa
� Unsur BPD
� Unsur Lembaga Masyarakat Desa
� Unsur Kader Pemberdayaan Masyarakat
� Unsur Tokoh Masyarakat
b. Fasilitator Pelatihan
Fasilitator pelatihan hendaknya personel yang mempunyai persyaratan sebagai berikut :
� Mempunyai kemampuan fasilitasi yang partisipatif
� Memahami perencanaan partispatif di tingkat desa
� Memahami pemerintahan desa
� Mempunyai pengalaman mendampingi masyarakat desa
c. Tempat Pelatihan
Tempat pelatihan idealnya dilaksankan di desa dan dihindari pada tempat-tempat yang mewah
d. Penyelenggaran Pelatihan
Penyelenggara pelatihan bisa dari pemerintah daerah, LSM yang bergerak pada bidang pengembangan pedesaaan lebih baik apa bila penyenggara pelatihan adalah pemerintah desa.
2. Penggunaan Modul
Sebelum menggunakan modul hendaknya dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
a. Mempelajari kondisi masyarakat desa yang akan menerima pelatihan.
b. Menyiapkan bahan bahan penunjang pelatihan yang sesuai dengan dengan kondisi dan situasi yang ada
c. Modul ini bukanlah modul baku sehingga materi dan tata uruta materi dapat disempurnkan sesuai dengan kebutuhan
ORIENTASI PELATIHAN
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Pejagoan Kebumenwww. binainsani-kebumen.org
TUJUAN PELATIHAN
� PESERTA MEMAHAMI DASAR DASAR PENYUSUNAN RPJMDes
� PESERTA MAMPU MAMPUMENYUSUN PERATURAN DESA TENTANG RPJMDes DENGAN BAIK
SEKENARIO PELATIHAN
ORIENTASI
PELATIHANPENGANTAR
1. Pengantar Perencanaan
Pembangunan Partisipatif
2. Perencanaan berbasis hak dasar
PENYUSUNAN RPJMDes
Musyawarah Dusun
1. Menggali masalah dan potensi dengan
Sketsa Dusun
1. Menggali masalah dan potensi dengan Kalender
Musim2. Menggali masalah dan potensi dengan Diagram
Kelembagaan
Lokakarya Desa
b.1. Mengelompokan masalah
b.2. Menyusun sejarah desab.3. Menyusun Visi dan Misi
b.4. Membuat prioritas masalah
b.5. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalahb.6. Menyusun Kebijakan Keuangan Desa
b.7. Menyusun matrik RPJM Desa
PASCA PENYUSUNAN
1. Musrenbang RPJMDes
2. Regulasi dan Sistimatika
RPJM
Desa
RENCANA KERJA
DAN
TINDAK LANJUT
FREE TES
POST TES
Pengawalan perencanaan desa
LEGAL DRAFTING
HARAPAN PESERTA
KONTRAK BELAJAR
MODUL 1
PENGANTAR
PERENCANAAN
DESA
PENGANTAR
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
� Partisipasi adalah gerakan masyarakat untuk terlibatdalam proses pembuatan keputusan, pelaksanaankegiatan, ikut menikmati hasil dari kegiatan tersebut danikut serta dalam mengevaluasinya
(Uphoff,1992)
� Partisipasi adalah suatu proses dimana berbagai pelakudapat mempengaruhi serta membagi wewenang dalammenentukan inisitif-inisitif pembangunan, keputusanserta pengalokasian berbagai sumber daya yang berpengaruh terhadap mereka
( bank dunia,1994 )
DASAR HUKUM
� UU NO.10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
( Pasal 53 “Masyarakat berhak memberikanmasukan secara lisan atau tertulis dalamrangkapenyiapan atau pembahasan rancanganundang-undang danrancangan peraturan daerah”)
� PERDA NO 53 TAHUN 2004
� PERBUB NO 29 TAHUN 2005
� PERDES TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK
� Adalah segala sesuatu yang bersangkut paut
dengan kepentingan masyrakat
(Perda No 53 Tahun 2004 Tentang Partisipasi
Masyarakat dalam kebjakan )
ASAS PARTISIPASI MASYARAKAT
� Kebebasan berpendapat, menyampaikan pikiranmaupun tulisan, rasional, tepat guna, tepat sasaranserta taat hukum,
� Keterbukaan dalam penyengaraan pemerintah, yang mampu menumbuhkan partisipasi masyarakatdilakukan atas dasar prinsip keseimbangan antarahak, kewajiban dan pertangungjawaban.
Perda No 53 Tahun 2004 Tentang PartisipasiMasyarakat dalam kebjakan publik bab II Psl 2 ayat 1
TUJUAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PUBLIK
� Mewujudkan sinergi kemtraan untuk membangunsisitem pemerintahan yang transparan, partisipaif, dan akuntabel,
� Meningkatkan kesadaran publik akan peran dantangung jawab dalam penyelenggaranpemerintahan.
� Mendorong terwujudnya tata pemerintahan yang baik
Perda No 53 Tahun 2004 Tentang PartisipasiMasyarakat dalam kebjakan publik bab II Psl 2 ayat2
HAK WARGA MASYARAKATPsl 4 ayat 1 ,2 Perda No 3 Tahun2004
� Memperoleh informasi tentang proses
kebijakan publik
� Menolak atau menerima proses kebijakan
publik
� Menyampaikan dan meyebarluaskan tentang
kebjakan publik
� Berpartisipasi dalam proses kebijakan publik
� Menyampaikan usulan untuk dapat
dipertimbangkan menjadi agenda kebijakan
publik
KEAWAJIBAN
� Masyarakatmendukung pelaksanaan kebijakan publikyang telah ditetapkan dan mempunyaikekuatan hukum
� Lembaga publika. Memngumumkan tentang
rencana waktu dan rancangan
kebijakan publik kepada masyarakat
b. Memelihara dan mengembangkan
budaya transparasi sebagai
perwujudan akuntabilitas demiterwujudnya tata pemerintahan yang
baik
PENTINGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT
� Partisipasi sangat diperlukan dalam rangka demokrasi, bahkan beberapa dekade lalu Berelson (1950) pernah mengatakan bahwa partisipasi adalah syarat mutlak untuk suatu kehidupan demokrasi.
� Untuk Indonesia yang sudah menerima ideologidemokrasi, maka partisipasi mau tidak mauharus diterima dan dipraktekkan dalam sistempolitik, administrasi pemerintahan dan dalamproses pengambilan keputusan publik. Partisipasi harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses kepemerintahan.
� Secara teoritis, partisipasi memberi pengaruh positif terhadap kinerja / pencapaian hasil dan kepuasan (Cotton, 1995). Artinya, semakin menggunakan atau mempraktekan partisipasi, maka semakin meningkat kinerja atau pencapaian hasil serta kepuasan.
� Partisiasi juga penting dalam rangkamembangun public trust (Wang & Wart, 2007). Kalau masyarakat diberikan kesempatan untukberpartsipasi maka mereka merasa bahwapemerintah tidak menipu mereka, pemerintahdekat dengan mereka, pemerintah dapatdipercaya. Sementara itu, kepentingan merekamendapatkan perhatian dalam kesempatan itukarena mereka diberi keleluasaan untukmenyampaikan berbagai pendapat, keluhan, dsb.
� Partisipasi juga diperlukan untuk kepentinganmasyarakat sendiri agar masyarakat dapatbelajar sesuatu yang baru (learning process),
dan juga bisa mendapatkan ketrampilan (gain skills)
� Dan juga untuk pemerintah partisipasidiperlukan untuk dapat meyakinkanmasyarakat, membangun trust, mengurangikegelisahan, membangun strategic alliances, memperoleh legitimasi (gain legitimacy).
KELEBIHAN PARTISIPASI
PARTISIPASIMENINGKATKAN
EFESIENSI
MENINGKATKANEFEKTIFITAS
MENUMBUHKANKEMITRAAN
MENINGKATKAN
KAPASITAS
MEMPERLUASRUANG LINGKUP
MENJAMINKEBERLANJUTANMENINGKATKAN
AKUNTABILATAS
MEMBERDAYAKANKLP MARJINAL
TINGKATAN PARTISIPASI
� Manipulatif
� Mobilisasi
� Konsultatif
� Membangun kesepakatan
� Pengambilan keputusan
� Kemitraan
HAMBATAN PARTISIPASI
� Minimnya transparasi
� Tidak adanya kemauan politik dari penguasa( eksekutif / Legeslatif )
� Minimnya rasa saling percaya
� Adanya perbedaan kepentingan
� Adanya perbedaan persepsi
� Perbedaan posisi tawar
� Lemahnya pengorganisasian partisipasi
PRINSIP PARTISIPASI
� Ada transparansi
� Ajakan untuk berpartisipasi disosialisasikan
seluas mungkin
� Tujuan partipasi harus disepakati dari awal
� Adanya kesetaraan
� Adanya sumber daya dan waktu yang
memadai
� Adanya evaulasi yang terus menerus
Perencanaan
� Perencanaan adalah pemilihan danmenghubungkan fakta-fakta, membuatsertamenggunakan asumsi-asumsi yang berkaitandengan masa dating dengan menggambarkan danmerumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakinidiperlukan untuk mencapai suatu hasiltertentu (Terry, 1975 dalam Kusmiadi,1995).
� Perencanaan adalah suatu proses yang terus-menerus yang melibatkankeputusan-keputusan ataupilihan-pilihan penggunaan sumber daya yang adadengan sasaran untuk mencapat tujuan-tujuantertentu di masa yang akandatang ( Diana Conyers dan Peter Hills, dalam LAN-DSE, 1999)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
� Perencanaan adalah suatu proses untukmenentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang
tersedia
DASAR HUKUM
� UU NO 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
� UU No 32 TAHUN 2004 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
� UU NO 17 TAHUN 2003 TENTANG
KEUANGAN NEGARA
TUJUAN� Mendukung antar pelaku pembangunan
� Menjamin adanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
� Menjamin keterkaitan dan konsistensi, antaraperencanaan, penganggaran, pelaksanaan danpengawasan
� Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
� Menjamin tercapainya penggunaan sumberdayasecara efesien, efektif, berkeadilan danberkelanjutan
PENDEKATAN SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
( UU 25 TH 2004 )� POLITIK
Rencana Pembangunan merupakan hasil proses politik ( publik choice theory of planing ) khususnya penjabaran visi –misi kepala daerah terpilih
� TEKNOKRATIKPerencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional , atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsionalmelakukan perencanaan
� PARTISIPATIFPerencanaan yang melibatkan masyarakat
� ATAS BAWAH ( TOP DOWN ), BAWAH ATAS ( BOTTOM UP )Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah ataudari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
� Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaanmasyarakat untuk mengakomodasi kepentinganmereka dalam proses penyusunan rencanapembangunan
( Penjelasan Pasal 2 ayat 4 huruf d UU No 25 )
� Masyarakat adalah orang-perseorangan, kelompokorang termasuk masyarakat hukum adat atau badanhukum yang berkepentingan dengan kegiatan danhasil pembangunan baik sebagai penanggungbiaya, pelaku, penerima manfaat, maupunpenanggung resiko
( Penjelasan Pasal 2 ayat 4 huruf d UU No 25 )
PROSES / ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
musdus musdusPenjaringan
Masalah dan Potensi
Lokarya
desaMusdes
MusyawarahBPD
PERDESRPJMD
Lokakaryadesa
MusdesKep. KadesRKP Desa
Musyawarah AnggaranMusyawarah
BPD
APB DesaPerubahanAPB Desa
PerhitunganAPB Desa
PELAKSANAAN APB Desa
LKPJ
KADES
MUSREN
CAMRPTK
FORUMSKPD
RENJASKPD
MUSREN
KABRKPD
KU APBD
PPA S
PERDAAPBD II
SEKALA DESA
Penyusunan draf APB Desa
SEKALA KABUPATEN
RAPBD
SIDANG
DPRD II
PENGELOMPOKANSEJARAH DESA
VISI MISIANALISISSKORING
Evaluasi Bupati
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESADALAM PP 72 TAHUN 2005
� PASAL 63
(1) Dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan Desa disusun perencanaan
pembangunan desa sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan
daerah kabupaten / kota
(2) Perencanaan pembangunan sebagaimana
dimaksud ayat (1) disusun secara partispatif
oleh pemerintah Desa sesui dengan kewenanganya
� PASAL 64
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana
dimaksud pasal 63 ayat (2) disusun secara
berjangka meliputi :
a. Rencana pembangunan jangka
menengah desa yang selanjutnya
disebut RPJMD untuk jangka waktu
lima tahun
b. Rencana Kerja pembangunan desa,
selanjutnya disebut RKP desa merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk
jangka waktu 1 ( satu ) tahun
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa dan
RKP desa ditetapkan dalam Keputusan kepala
desa
Maksud Penyusunan RencanaPembangunan Desa
� Menjamin konsistensi antara
perencanan , penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan
( Pasal 4 ayat (1) Permendagri No 66 Th 2007 )
Prinsip dasar rencana pembangunan Desa( Pasal 5 ayat (2) Permendagri No 66 Th
2007 )
� Pemberdayaan
� Partisipatif
� Berpihak pada
masyarakat
� Terbuka
� Akuntable
� Selektif
� Efesien
� Keberlanjutan
� Cermat
� Proses berulang
� Penggalianinformasi
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BERBASIS HAK DASAR
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN HAK DASAR
� PENDEKATAN BERBASIS HAK ADALAH
SEBUAH PENDEKATAN PEMBANGUNAN YANG MENGATUR KEWAJIBAN NEGARA
UNTUK MENGHORMATI, MELINDUNGI
DAN MEMENUHI HAK – HAK DASAR MASYARAKAT
Apakah Pendekatan Berbasis Hak pada
Pembangunan itu?
PembangunanPembangunan: distribusi sumberdaya dan
akses pada komoditi dan pelayanan seperti kesehatan,
pendidikan, kesejahteraan sosial, pengentasan kemiskinan dan peningkatan
pendapatan
� Satu cara untuk melihat pada pembangunan
� Satu cara untuk melakukan pembangunan
� Pembangunan sebagai proses perwujudan dari
hak azasi manusia dan kebebasan fundamental
Prinsip Penyusunan Program Berbasis Hak
1. Manusia secara perorangan merupakan subyek
utama, peserta aktif, pemilik, direktur dan pemanfaat
dari pembangunan
2. Pembangunan – semua tahapan – berdasarkan
pada prinsip hak azasi manusia
3. Pembangunan – semua tahapan – menghormati isi
normatif dari hak azasi manusia
4. Pembangunan – semua tahapan – koheren dengan
tingkatan dan sifat dari kewajiban hak azasi
manusia, khususnya kewajiban negara
Beberapa Catatan
� RBA memasukkan konsep tentang pemegang hak danpemangku kewajiban
� Didalam RBA kita melihat pada masalah berbasis hak
� Hak adalah suatu tuntutan: seseorang harusmengetahui bahwa mereka punya hak
� Pemangku kewajiban harus tahu apa tanggung jawabmereka : (dan menyadari dan mencoba untuk memperbaiki kelalaian didalam tanggung jawab itu).
� Pemangku kewajiban adalah juga pemegang hak.
Kewajiban generik negara
Merupakan kewajiban dari mana kewajiban-
kewajiban lain berasal. Kewajiban generik
terdiri atas:
1. Kewajiban menghormati (obligation to respect):
2. Kewajiban melindungi (obligation to protect):
3. Kewajiban memenuhi (obligation to fulfill) dan/atau kewajiban memajukan (obligation to
promote):
Kewajiban menghormati
�Negara tidak boleh melakukan tindakan ygmelanggar hak asasi � kewajiban negatif.
�Misal:
� Tidak membuat kebijakan yg bisa membuat anak
tidak bisa menikmati pendidikan dasar.
� Tidak mengijinkan penggunaan penyiksaan sebagai
metode dalam pemeriksaan tersangka pelaku tindak
pidana.
� Tidak mengenakan larangan secara semena-mena
atas kebebasan berekspresi.
Kewajiban melindungi
�Negara wajib melakukan tindakan guna melindungi hak
asasi dari potensi pelanggaran oleh aktor-aktor di luar
Negara � kewajiban positif.
�Misal:
� Melarang sekolah menerapkan kebijakan mengeluarkan anakyg hamil.
� Melarang penggunaan penyiksaan dalam pemeriksaantersangka pelaku tindak pidana dan menghukum pelakupenyiksaan.
� Menghukum orang yg menghalangi hak orang lain atas
kebebasan berekspresi.
Kewajiban memenuhi/ memajukan
�Negara wajib melakukan tindakan untukmerealisasikan hak asasi � kewajiban positif.
�Misal:
� Membangun gedung-gedung sekolah di tingkat
pendidikan dasar.
� Mengadakan pendidikan bagi aparat penegak hukum
ttg teknik-teknik interogasi yg bebas penyiksaan.
� Menjamin & melindungi kebebasan berekspresi.
HAK DASAR � HAK HIDUP
� HAK PENGHIDUPAN YANG LAYAK
� HAK MEMPEROLEH LAYANAN KESEHATAN
� HAK MEMPEROLEH LAYANAN PENDIDIKAN
� HAK ATAS KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA
� HAK ATAS LAYANAN PERUMAHAN / TEMPAT TINGGAL
� HAK MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT
� HAK ATAS PARTISIPASI
TUJUAN MDGsDeklarasi PBB Tentang Tujuan Pembangunan 2015
1. memberantas kemiskinan dan kelaparan
2. mewujudkan pendidikan dasar
3. meningkatkan kesetaraan gender danpemberdayaan perempuan
4. mengurangi angka kematian bayi
5. meningkatkan kesehatan ibu.
6. memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakitlainnya
7. menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
8. mengembangkan kemitraan global dalampembangunan
INDIKATOR MDGsI. PEMBERANTASAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target (1)tinggal 50 persen proporsi penduduk dengan penghasilan dibawah 1 dolar sehari. Indikator: 1. Proporsi penduduk dibawah 1 dollar sehari 2. Ratio kesenjangan kemiskinan3. Persebaran kuantil orang miskin dalam konsumsi nasionalTarget (2)Antara tahun 1990–2015 proporsi penduduk kelaparan tinggal separuhnya. Indikator: 1. Prevalensi balita kurang berat badan 2. Proporsi penduduk dibawah garis kemiskinan konsumsi.
II. MENINGKATKAN PENDIDIKAN DASARTarget (3)menjamin semua anak, laki-laki dan perempuan dimanapun berada mampumenyelesaikan pendidikan dasarnya. Indikator: 1. Ratio partisipasi di sekolah dasar 2. Proporsi murid kelas 1 mencapai kelas 5 3. Tingkat melek huruf pada penduduk usia 15-24 tahun
III. PROMOSI KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Target (4)memperkecil kesenjangan gender pada sekolah dasar dan sekolahmenengah pada tahun 2005 dan pada semua jenjang pendidikan padatahun 2015.Indikator: 1. Ratio perempuan terhadap laki-laki di
sekolah dasar, menengah pertama dan sekolah menengah atas.
2. Ratio perempuan melek huruf terhadap laki-laki usia 15-24 tahun.
3. Kontribusi perempuan dalam angkatan kerja di luar sektor pertanian.
4. Proporsi perempuan yang duduk di parlemen.
IV PENURUNAN ANGKA KEMATIAN ANAK Target (5)menurunnya dua pertiga angka kematian anak dibawah lima tahun padatahun 1990-2015.Indikator:1. Tingkat kematian anak di bawah lima tahun 2. Tingkat kematian bayi3. Proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak
V MENINGKATKAN KESEHATAN IBUTarget (6): menurunkan dua pertiga ratio kematian ibu pada tahun 1990- 2015.Indikator:1. Ratio kematian ibu2. Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih.
VI MEMERANGI HIV/AIDS MALARIA DAN PENYAKIT LAINYATarget (7): pada tahun 2015 turun separuhnya dan mulai menghentikan penyebaran HIV/AIDS. Indikator:1. Prevalensi HIV di kalangan wanita hamil umur 15-24 tahun. 2. Tingkat prevalensi kontrasepsi 3. Jumlah anak yatim piatu korban HIV/AIDS Target (8): tahun 2015 tidak ada lagi kejadian malaria dan penyakit lainnya.Indikator:1. Tingkat prevalensi dan tingkat kematian akibat malaria2. Proporsi penduduk di wilayah berisiko malaria yang menggunakan pencegahan
malaria secara efektif serta melakukan langkah pengobatan.3. Tingkat prevalensi dan tingkat kematian akibat TBC4. Proporsi kasus TBC yang terdeteksi dan yang menjalankan perngobatan.
VII PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
Target (9): mengintegrasikan prinsip-prinsip pengembangan lingkungan berkelanjutan kedalam kebijakan dan program negara dan mencegah kerusakan sumber-sumberalam.Indikator :1. Proporsi luas hutan2. Wilayah cagar alam3. Efisiensi penggunaan energi 4. Emisi karbondioksida. Target (10): pada tahun 2015 proporsi penduduk yang tidak mempunyai akses terhadap air minum
sehat menurun 50 persen.Indikator :1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses berlanjut terhadap sumber
air yang memadai. Target (11): pada tahun 2020, 100 juta penghuni daerah kumuh mengalami peningkatan taraf hidup yang bermakna.Indikator :1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap sanitasi yang memadai. 2. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap pemukiman
VIII MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Target (12): Pengembangan sistem perdagangan bebas, berdasar aturan, dapat diramalkan serta tidak diskriminatif dan sistem keuangan, termasuk kesepakatan mengenai pemerintahan yang bersih, pembangunan dan pengentasan kemiskinan baik nasional maupun internasional. Target (13): perhatian kepada kebutuhan negara-negara berkembang di kepulauan, termasuk tarif dan akses
terhadap kuota ekpor negara berkembang dan miskin.Target (14): memperhatikan kebutuhan khusus negara landlocked dan negara kepulauanTarget (15): kesepakatan terhadap masalah hutang negara berkembang melalui standard nasional dan internasional untuk ditangguhkan masa pengembaliannya. Indikator: 1. Subsidi pertanian domestik dan ekport di negara Target (16):
kerjasama dengan negara berkembang dan negara maju untuk menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda. Indikator: 1. Tingkat pengangguran kelompok umur 15-24 tahun Target (17):
Kerjasama dengan perusahaan farmasi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat bagi negara sedang berkembang. Indikator: 1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap obat yang dibutuhkan secara berkesinambunganTarget (18):
Kerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan teknologi baru terutama informasi dan komunikasi. Indikator: 1. Saluran telepon per 1000 penduduk 2. Komputer per 1000 penduduk
MODUL 2
PENYUSUNAN
RPJMDES
PENYUSUNAN
RPJMDes
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
RPJM Desa
� RPJM Desa adalah dokumen perencanaanstrategis / jangka menengah desa yang berjangka waktu 5 tahun dan di tetapkandengan Peraturan Desa
TUJUAN DISUNUNYA RPJMDes
( Pasal 6 Permendagri No 66 Th 2007 )
� Mewujudkan perencanaan pembangunan desasesuai dengan kebutuhan masyarakat dankeadaan setempat
� Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawabmasyarakat terhadap program pembangunandesa
� Memelihara dan mengembangkan hasilphasilpembangunan di desa
� Menumbuhkembangkan dan mendorong peranserta masyarakat dalam pembangunan di desa
TAHAPAN PENYUSUN RPJM DESA
�Penyusunan Rencana
* MUSDUS
* LOKARYA DESA
* MUSRENBANDES
�Penetapan Rencana
* MUSYAWARAH BPD
* PERDES RPJMDes
LEGENDA DAN
SEJARAH
PEMBANGUNAN DESA
KONDISI SAAT INI
MASALAH
DAN
POTENSI
DESA
KONDISI YANG
DIHARAPKAN
VISI- MISI
DESA
KESENJANGAN
JEMBATAN PERENCANAAN
RPJMD / 5 TAHUN
T VT IVT IIIT IIT I
RKP Desa
RENCANA TAHUNAN
REFLEKSI
PROSES / ALUR PENYUSUNAN RPJM DESA
musdus musdusPenjaringan
Masalah dan
Potensi
Lokarya
desaMusdes
Musyawarah
BPD
PERDES
RPJMD
PENGELOMPOKAN
SEJARAH DESAVISI MISI
MEMPRIORITAS MASALAHALTERNATIF TINDAKAN
KEBIJAKAN KEUANGAN
MODUL 2.1
MUSYAWARAH
DUSUN
MUSYAWARAH
DUSUN
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
Musyawarah dusun adalah wadahbersama antar pelaku pembangunan di
tingkat dusun untuk menggali
permasalah dan potensi di tingkatdusun.
TUJUAN
1. Menggali masalah terutama yang
berkaitan dengan hak dasar yang ada ditingkat dusun
2. Menggali potensi yang ada di tingkat
dusun
.
KELUARAN
1. Daftar masalah dan potensi ditingkatdusun
2. Terpilihnya delegasi dusun untukmengikuti Lokakarya desa danMusrenbang Desa.
3. Berita Acara Musyawarah Dusun.
PESERTA
� Perwakilan Rt
� Perwakilan kelompok ekonomi di tingkat
dusun
� Unsur Warga miskin
� Unsur perempuan
� Unsur Lembaga Kemasyarakatan desa
� Anggota BPD dari perwakilan dusun
tersebut
� Pemerintah Desa.
TAHAP PERSIAPAN MUSYAWARAH DUSUN
a. Pokja perencanaan Desa menetapkanjadwal, tempat, peserta, dan agenda musdus.
b. Pokja perencanaan Desa menyiapkanperalatan serta format format yang dibutuhkan, ( spidol, kertas palano, daftarhadir, berita acara serta format-format F1, F2 dan F 3 ).
TAHAP PELAKSANAAN MUSYAWARAH DUSUN
a. Pendaftaran peserta musdus oleh pokjaperencanaan desa.
b. Pokja perencanaan Desa memaparkan tujuan, methode serta keluaran musyawarah dusun.
c. Pokja perencanaan Desa memfasilitasipenggalian masalah dan potensi dusun denganmengunakan tiga alat kajian ( Sketsa Desa, Kalender Musim dan diagaram kelembagaan ).
d. Pokja perencanaan Desa mendokumentasikanproses dan hasil muayawah dusun.
e. Menetapkan delegasi dusun untuk mengikutilokakarya desa dan Musrenbang jangkamenengah desa. Dalam komposisi delegasitersebut terdapat perwakilan perempuan
TUGAS DELEGASI DUSUN
1. Membantu Pokja Perencanaan menyusundaftar masalah dan potensi dusun.
2. Mengikuti lokakarya desa dan musrenbangjangka menengah desa.
3. Mengambil inisiatif untuk membahasperkembangan usulan kecamatan dengandelegasi dari desa/kelurahan dan kelompok–kelompok masyarakat di tingkat kecamatan.
PENJARINGAN MASALAHDAN POTENSI DENGANSKETSA DESA
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
SKETSA DESA ADALAH GAMBARAN
DESA SECARA KASAR/UMUM
MENGENAI KEADAAN SUMBER DAYA FISIK ( ALAM DAN BUATAN )
TUJUAN PENGGUNAAN SKETSA DESA
� Memahami akan jenis, jumlah dan sumberdaya di desa.
� Sebagai alat untuk menggali / menjaringmasalah yang ada di tingkat dusun terutamayang berkaitan dengan pemenuhan hakdasar ( Permasalahan PengembanganWilayah, Sosial budaya dan Ekonomi )
� Sebagai alat untuk menggali / menjaringpotensi yang ada di tingkat dusun
� Menyamakan presepsi tentang masalah danpotensi yang ada di tingkat dusun
TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK SKETSA DESA
� PERSIAPAN� Pilih dan Tentukan Peserta
� Persiapkan Tempat yang memadai
� Siapkanlah Format masalah Sketsa Desa
� Jelaskan tujuan kajian dengan Sketsa Desa
� Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano )
� Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
� MEMBUAT SKETSA DESA� Pilihlah salah satu peserta yang paling mengetahui tentang batas-batas
wilayah Desa/ Dusun
� Ajaklah untuk membuat batas Desa / Dusun pada media yang tersedia
� Sepakati bersama simbol/legenda dan tulis/gambar pada pojok kiri bawahsketsa desa
� Ajaklah peserta untuk menggambar simbol yang disepakati dalam sketsa yang telah dibuat
� Ajaklah peserta untuk meneliti kembali sketsa desa yang telah dibuat
� Ajaklah Peserta untuk melakukan perbaikan kalau memang diperlukan
Jalan Desa
Jalan Lingkungan
Rumah
V VV
sawah
V V v vv V v vVv v v v v
v v v v v vV v v v v
SD N SD N sekolah
Tempat ibadahBALAIDESA
F F FF F F F F F F F F F F F
F
v v v v
v v v v v v vVv v
v v vvvvvv
v vvv v vvvvvvvvvvvv v v v v v v v v v vvv
v v v v v vvvvvvvvvvvvvvvv
Pos yandu
RTM
RT 01
RT 02
RT 03
TK
HUTAN
F FF
Ladang
Sketsa RW 01Sungai
PENGERTIAN � MASALAH
Adalah perbedaan antara yang seharusnya dengan yang sesungguhnya
� KEBUTUHAN
Kebutuhan adalah sesutu jika tidak dipenuhi akan menimbulkanmasalah yang berkaitan dengan kelangsungan hidup
� KEINGINAN
Kebutuhan adalah sesuatu jika tidak dipenuhi tidak menimbulkanmasalah
� POTENSI
Adalah sumber daya yang tersedia yang mungkin dapat digunakanuntuk mengatasi masalah
BENTUK POTENSI
1. Potensi Sumber Daya Alam
( batu, pasir, kayu dsb )
2. Potensi Sumber daya manusia
( Swadaya tenaga, Tenaga teknis
dll )
3. Potensi Sumber daya Kelembagaan
4. Potensi Sumber daya finansial
MENULISKAN PERNYATAAN MASALAHDAN POTENSI
� Dalam menuliskan harus mencantumkan pokokpermasalahan dengan jelas
� Kapasitas masalah( Panjang, Lebar, Jumlah ) harusdituliskan dengan jelas
� Lokasi masalah harus dituliskan dengan jelas
� Masalah dituliskan dalam bentuk kalimat pernyataan
Contoh :
1. Tanggul sungai longsor sepanjang
50 M Tinggi 3 M di Rw 01 Rt 01
� Galilah pengertian tentang Masalah, Kebutuhan, Hak-hak Dasar, Keinginan dan potensi
� Ajaklah peserta untuk mewawancarai sketsa desa dari arah tertentu
� Ketika menemui simbol/ legenda tanyakan pada peserta “ adakah masalah( Bidang Pengembangan Wilayah, Sosial Budaya, Ekonomi ) pada haltersebut ? “
� Ketika menemui masalah, tanyakanlah kepada peserta bagaimanakapasitas masalahnya ( berapa banyak, berapa panjang, berapa luas dsb )
� Rumuskan pernyataan masalahnya dan catat dalam Format 1 Kolommasalah
� Diskusikan dengan peserta adakah potensi ( SDA, SOSIAL, FISKAL,LEMBAGA ) yang ada pada mereka dan lingkunganya yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah.
� Catat potensi yang disepakati dalam format 1 kolom potensi
� Lakukan hal demikian sampai semua luasan sketsa desa terwawancarai
Mewawancarai Sketsa Desa
FORMAT 1KAJIAN SKETSA DESA
Guru
Gedung
TPQ AL Hidayah tidak berjalan aktif5
Batu
Tenaga
Tanggul sungai jebol di RW 01 Rt 02sepanjang 50 Meter
1
321
Komite sekolah
GuruTk
15 Anak Usia Dini di Rw 01 belummendapatakan pelayanan pendidikan
3
Posyandu
Bidang Desa
5 Anak balita di Rw 01 menderita gisiburuk
2
Pasir
Batu
Tenaga
Jalan Desa sepanjang 700 meter di
RW 01 banyak berlubang dan becek4
Kelompok TaniLahan sawah seluas 5 H di Rw 01 Rt
01 sering gagal panen kerena
serangan hama
6
POTENSIMASALAHNO
PENJARINGAN MASALAH
DAN POTENSI DENGANKALENDER MUSIM
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
� Kalender musim adalah alat kajianuntuk mengetahui kejadian / kegiatan
dalam kehidupan masyarakat
berkaitan dengan perubahan waktu
TUJUAN
� Untuk mengetahui kegiatan dan aktifitasmasyarakat berdasarkan perubahan waktu
� Untuk mengetahui kejadian yang berkaitandengan kebutuhan / hak dasar yang terjadisecara berulang dalam kehidupanmasyarakat
� Untuk mengetahui masa - masa kritis dalamkehidupan masyarakat
TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK
KALENDER MUSIM
� PERSIAPAN� Persiapkan Tempat yang memadai� Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, Kertas manila, gunting dan isolatif )� Siapakan format masalah kalender musim� Jelaskan tujuan kajian dengan kalender musim
� Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
� MEMBUAT KALENDER MUSIM� Ajaklah peserta mendiskusikan musim yang ada� Hasilnya tuliskan pada kolom yang tersedia
� Ajaklah pererta untuk mengidentifikasi kejadian – kejadian ( masalah , kegiatan) pentingyang berkaitan dengan kebutuhan dasar yang kejadiannya terus berulang
� Tuliskanlah dalam kolom masalah / kejadian pada kalender musim� Ajaklah peserta mendiskusikan kapan biasanya kejadian – kejadian tersebut terjadi� Tuliskan dengan memberi tanda X pada kolom yang tersedia sesuai tingkat kejadian, misal
:
- x : pernah terjadi- xx : agar sering sering- xxx : cukup sering- xxxx : kejadian rutin tahunan
KALENDER MUSIM
****HAMA TANAMAN
****PANEN RAYA
*******BANYAK KONDANMGAN
***PACEKLIK
*******PENYAKIT DIARE
*****BANJIR
JuliJuniMeiAprMartFebJanDesNovOktSepAgsKEGIATAN
WARENG / PANCA
ROBA
PENGHUJAN
/ RENDENG
KEMARAU /
KETIGAMASALAH
Menggali Masalah dan Potensi
� Tanyakan kepada peserta musyawarah berkaitandengan kejadian / masalah yang bekaitan denganpemenuhan hak dasar :
* Dimana lokasi kejadiannya ?
* Siapa yang terkena dampak masalah tersebut ?
* Bagaimana kapasitas masalahnya ?
� Tanyakan kepada peserta musyawarah potensi apayang dapat digunakan untuk memecahkan masalahtersebut ?
� Tuliskan masalah dan potensi kedalam format masalahdan potensi kalender musim
FORMAT 2KALENDER MUSIM
Batu
Pasir
Tenaga
Pada musim penghujan di Rw 01 / Rt 03 sering tergenang banjir yang
mengakibatkan 30 rumah terendam
1
Posyandu
Bidang Desa
Pada musim pancaroba terdapat 12 warga Rw 1 Rt 02 terserang
penyakit diare
2
Lumbung desaPada musim kemarau terjadipaceklik (kelangkaan beras)
3
POTENSIMASALAHNO
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENJARINGAN MASALAH
DAN POTENSI DENGANDIAGRAM KELEMBAGAAN
PENGERTIAN
� Diagram Kelembagaan adalahgambaran keadaan lembaga yang ada
serta peran dan pola hubungan
dengan masyarakat
� Diagram kelembagaan adalah alatuntuk mengkaji masalah dan potensi
berkait dengan kelembagaan
TUJUAN
� Untuk mengetahui jenis dan jumlah lembagayang berperan di desa
� Untuk mengetahui lembaga – lembaga yang mempunyai peranan / manfaat bagimasyarakat
� Untuk Mengetahui pola hubungan lembaga –lembaga yang ada dengan masayarakat
� Untuk Mengetahui masalah dan potensipada lembaga – lembaga yang ada
Jenis – Jenis Lembaga
� FORMAL
Lembaga yang mempunyai Badan Hukum
Contoh : Pemerintah Desa, BPD, LKMD, PKK, NU,
Muhammadiyah, kelompok tani, dll
� NON FORMAL
Lembaga yang tidak mempunyai Badan Hukum
Contoh : Kelompok arisan, Paguyuban tukang
becak, kelompok yasinan, dll.
TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIKDIAGRAM KELEMBAGAAN
� PERSIAPAN� Persiapkan Tempat yang memadai
� Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, Kertas manila, guntingdan isolatif )
� Siapkanlah Format masalah Diagram kelembagaan
� Jelaskan tujuan kajian dengan Diagram kelembagaan
� Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
� MEMBUAT DIAGRAM KELEMBAGAAN� Ajaklah peserta untuk mengidentifikasi lembaga yang ada diwilayah
mereka
� Tulislah lembaga yang telah teridentifikasi pada media yang tersedia
� Buatlah bulatan / lingkaran dari kertas manila dengan ukuran yang berbeda sebanyak lembaga yang teridentifikasi
� Ajaklah peserta mendiskusikan pengaruh lembaga terhadap kehidupanmasyarakat dari yang paling besar sampai yang paling kecil
� Tuliskan nama lembaga yang pengaruhnya paling besar pada lingkaranyang paling besar demikian seterusnya sampai pada lembaga yang pengaruhnya paling kecil
PEMDES PEMDES
LKMD LKMD
PKKPKK
KELOMPOK TANI
� Buat sketsa desa ( hanya batas desa/ dusunnyasaja ) tuliskan kata masyarakat ditengahnya )
� Tanyakan Kepada peserta lembaga-lembagamana yang paling sering berhubungan denganmasyarakat.
� Tempelkan bulatan yang telah ditulis namalembaga pada seketsa desa
� Jika sering berhubungan tempelkan dekat dengankata masyarakat jika tidak sering berhubungantempelkan jauh dari kata masyarakat
� Lakukan hal demikian sampai semua bulatantertempel pada sketsa desa
LANGKAH-LANGKA KEGIATAN
MASYARAKAT
PEMDES
LKMD
RT
PKK
BPD
KELOMPOKTANI
Yasinan
Paguyuban
MENGGALI MASALAH DAN POTENSI
� Galilah permasalahan dari lembaga yang terindentifikasi dari segi :
a. Struktur Organisasi
b. Kapasitas SDM
c. Managemen Organisasi
d. Regulasi/ Pembuatan peraturan
� Catatlah semua masalah dan potensi yang
tergali dalam Format yang telah disediakan
FORMAT 2
DIAGRAM KELEMBAGAAN
SDMKemampuan BPD dalampembahasan Peraturan desa masihlemah
SDMHubungan BPD dengan Pemdes danmasyarakat belum berjalan secaraoptimal
BPD2
Terjadi kekosongan perangkatsebanyak 2 formasi
Adanya itikad baik dariperangkat
Administrasi Pemerintahan Desabelum rapi
PEMDES1
SDMBendahara Desa belum menguasaimanagemen keuangan dengan baik
4321
POTENSIMASALAHNAMA
LEMBAGA
NO
MODUL 2.2
LOKAKARYA DESA
LOKAKARYA DESA
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
Lokakarya Desa adalah wadah bersamaantar pelaku pembangunan di tingkat
Desa untuk membahas hasil musyawah
dusun ditingkat desa.
TUJUAN
1. Mengelompokan, menggabungkan danmemferifikasi masalah dan potensi hasilpenjaringan di tingkat dusun.
2. Menyusun sejarah desa
3. Menyusun draf visi dan misi desa
4. Membuat prioritas masalah
5. Menyusun alternatif tindakan yang layak.
6. Menyusun draf matrik kegiatan RPJMDes.
KELUARAN
1. Pengelompokan masalah dan
potensi.
2. Sejarah desa
3. Draf visi dan misi desa
4. Prioritas masalah
5. Alternatif tindakan yang layak.
6. Draf matrik kegiatan RPJMDes.
7. Berita Acara Lokakarya Desa.
PESERTA
� Delegasi dusun
� Perwakilan kelompok ekonomi di tingkat
desa
� Unsur Warga miskin
� Unsur perempuan
� Unsur Lembaga Kemasyarakatan desa
� Anggota BPD dari perwakilan dusun
tersebut
� Pemerintah Desa.
TAHAP PERSIAPAN
LOKAKARYA DESA
a. Pokja perencanaan Desa menetapkanjadwal, tempat, peserta, dan agenda Lokakarya Desa.
b. Pokja perencanaan Desa menyiapkanperalatan serta format format yang dibutuhkan, ( spidol, kertas palano, daftar hadir, berita acara sertaformat-format F4, F5, F6 dan F 7 ).
TAHAP PELAKSANAANLOKAKARYA DESA
a. Pendaftaran peserta Lokakarya Desaoleh pokja perencanaan desa.
b. Pokja perencanaan Desa memaparkantujuan, methode serta keluaranLokakarya Desa.
c. Pokja perencanaan Desa memfasilitasiLokakarya Desa
d. Pokja perencanaan Desamendokumentasikan proses dan hasilLokakarya Desa.
PENGELOMPOKAN MASALAH
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
� Pengelompokan masalah adalahsuatu kegiatan untuk menghimpun/ mendaftar, memeriksa kebenaran, menggabungkan dan mengelompokanmasalah dalam bidang dan sektor
TUJUAN
� Memperoleh data masalah dan potensiyang akurat dari hasil tiga alat kajian ditingkat dusun
� Menggabungkan dan mengelompokkanmasalah dari hasil kajian di tingkatdusun kedalam sektor dan bidang dansektor( Pengembangan Wilayah, Ekonomi dan Sosial Budaya )
BIDANG DAN SEKTOR
� Bidang Pengembangan Wilayah1. Pekerjaan Umum2. PSDAPE3. Lingkungan Hidup
� Bidang Ekonomi1. Pertanian dan kehutanan2. Peternakan dan perikanan3. Perdagangan, industri dan koperasi4. Tenaga kerja dan transmigrasi
� Bidang Sosial Budaya1. Pendidikan2. Kesehatan3. Kesejahteraan sosial4. Pemerintahan5. Keamanan dan ketertiban
TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIKDIAGRAM KELEMBAGAAN
�PERSIAPAN
� Persiapkan Tempat yang memadai
� Siapkan alat yang akan digunakan( Spidol, Plano, isolatif )
� Siapkan Format Pengelompokan Masalah
� Siapkan data dari hasil kajian di tingkatdusun ( tiga alat kajian)
� Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
LANGKAH – LANGKAH PENGELOMPOKANMASALAH
1. Buatlah katagorisasi/ pengelompokan masalah yang samadari hasil penjaringan masalah di tingkat di dusunberdasarkan 3 bidang ( Pengembangan wilayah, Ekonomidan Sosial Budaya )
2. Jadikanlah masalah-masalah yang sama tersebut menjadisatu rumusan masalah
3. Jika langkah 2 telah selesai, kelompokanlah masalahkedalam sektor ( sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, perdagangan, peternakan ,pemerintahan, pekerjaan umum, Sumber daya air dll )
4. Kelompokanlah sektor – sektor yang ada kedalam dalambidang ( Pengembangan wilayah, Sosial budaya, Ekonomi ) tuliskan dalam kolom 2 format 4
5. Periksalah potensi hasil kajian di tingkat dusun ( tiga alatkajian ) dan tuliskanlah dalam format 4 kolom 2
FORMAT 4PENGELOMPOKAN MASALAH
PotensiMasalahNo
321
Ada semangat dan komitmenBendahara Desa belum menguasai managemen keuangan dengan baik3.3.2
Terjadi kekosongan perangkat sebanyak 2 formasi3.3.1
Posyandu5 Anak balita di Rw 01 menderita gisi buruk3.2.1
Kesehatan3.2
Gedung dan UstzadTPQ AL Hidayah tidak berjalan aktif3.1.1
TK Pertiwi15 Anak Usia Dini di Rw 01 belum mendapatkan pelayananpendidikan
3.1.1
Pendidikan3.1
Sumber Daya Air1.2
Tenaga, batuJalan Desa sepanjang 700 meter di RW 01 banyak berlubang danbecek
1.1.1
Pekerjaan Umum1.1
BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAHI
Keleompok taniLahan sawah seluas 5 H di Rw 01 Rt 01 sering gagal panen kerena serangan hama
2.1.1
Pertanian2.1
BIDANG EKONOMIII
Tenaga, batuTanggul sungai jebol di RW 01 Rt 02 sepanjang 50 Meter1.2.1
Pemerintahan3.3
BIDANG SOSIAL BUDAYAIII
Ada semangat dan komitmenKemampuan BPD dalam pembahasan Peraturan desa masih lemah3.3.2
PENYUSUNAN SEJARAH DESA
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
Menyusun Legenda Desa
Untuk Menyusun Legenda Desa dapat
dilakukan dengan :
1. Melakukan wawancara dengan wargayang dianggap mengetahui
2. Menkaji cerita cerita yang tertulisteng desa
PERSIAPAN MENYUSUN PEMBANGUNAN SEJARAH DESA
1. Persiapkan Tempat yang memadai2. Siapkan alat yang akan digunakan
( Spidol, Plano, dan isolatif )3. Siapkan format sejarah pembangunan
desa4. Membagi tugas ( Fasilitator dan
Pencatat )
Langkah Menyusun SejarahPembangunan Desa
� Bagilah peserta menjadi 3 kelompok berdasarkan tahunkelahiranMisal : Tahun kelahiran perserta yang paling tua
adalah tahun 1948 dan yang termudalahir pada tahun 1978.Kelompok 1 kelahiran tahun 1948 s/d 1958Kelompok 2 kelahairan tahun 1959 s/d 1969Kelompok 3 kelahiran tahun 1970 s/d 1978
� Masing –masing kelompok untuk mendiskusikankejadian –kejadian penting ( kejadian yang baik dankejadian yang buruk ) MisalKelompok 1 dari tahun 1960 s/d tahun 1975Kelompok 2 dari tahun 1976 s/d tahun 1990Kelompok 3 dari tahun 1990 s/d tahun 2007
� Hasil diskusi dituliskan pada format sejarah desa
FORMAT SEJARAH PEMBANGUNAN DESA
DST
1978
1977
1975
1973
1972
1970
Terjadi paceklik karenaserangan hama tikus
Balai Desa mulai dibangun1967
Terjadi hura –hura politik1965
321
1976
1971
1979
Kejadian yang buruk / kegagalan
Kejadian yang baik / keberhasilan
Tahun
MENGAMBIL PELAJARAN DARI SEJARAH DESA
� Catat kejadian kejadian buruk yang berulang terjadi
� Diskusikanlah dengan warga , Mengapa haltersebut terjadi ? antisipasi yang harusdilakukan agar kejadian tersebut tidakberulang kembali.
� Catat kejadian baik / keberhasilan yang berulang terjadi
� Diskusikanlah dengan warga, Mengapa haltersebut terjadi ? Apa yang harus dilakukanagar keberhasilan bisa dipertahankan yang dimasa yang akan datang.
Pelajaran dari sejarahpembangunan Desa
� Hal-hal yang menyebabkankegagalan
1. ……….
2. ……...
� Hal yang harusdihindari
1. ……..
2. ……..
� Hal-hal yang menyebabkankeberhasilan
1. ……….
2. ……...
� Hal yang harusdipertahankan / ditingkatkan
1. ……..
2. ……..
VISI DAN MISI
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
VISI
Adalah adalah suatu gambaranmenantang tentang masa depan yang berisikan cita –cita yang ingindiwujudkan oleh sebuah institusi
CIRI VISI YANG BAIK
� Merupakan hasil komitmen dan bisamemberikan inspirasi bagi para pelaksana
� Merupakan jembatan antara masa laludengan masa depan
� Memfokuskan pada pemenuhan kebutuhanmasyarakat serta manfaat yang luas
� Mengandung tujuan yang jelas sehinggamemberikan keyakinan bagi para pelaksana
� Memungkinkan untuk pelaksanaan yang fleksibel dan kreatif
PERNYATAAN VISI YANG BAIK
� Singkat, misalnya cukup 10 kata
� Menarik dan mudah diingat
� Mengandung inspirasi dan tantangan
� Mengandung kejelasan cita-cita
Persiapanmenyusun visi desa
� Siapkan alat yang akan digunakan( Spidol, Plano, meta plan dan isolatif )
� Jelaskan tujuan perumusan visi dan misiDesa
� Jelaskan tahapan dan mehodepenyusunan Visi dan misi Desa
� Membagi tugas ( Fasilitator danPencatat )
Langkah-Langkahmenyusun visi desa
� Ajaklah peserta mengingat kembali tentang sejarah desadan hasil pengelompokan masalah dan potensi
� Bagikan meta plan ( guntingan kertas ) kepada peserta, masing – masing peserta mendapat satu meta plan. ( pada tahap ini bisa dilakukan dengan carafasilitator/pokja desa meminta kepada masing-masingpeserta lokakarya untuk menyampaikan aspirasinya( tanpa menulis), kemudian hasil aspirasi tersebut ditulisdi kertas plano.
� Ajaklah peserta menuliskan / menyampaikan paling banyak 3-4 buah kata yang merupakan cita – cita( Visi ) masa depan desa
� Tempelkanlah semua meta plan yang merupakan visiindividu pada tempat yang mudah dilihat seluruh peserta
� Susun dan gabungkanlah visi individu tersebut sehinggamenjadi Visi Desa
VISIINDIVIDU /
KELOMPOK
VISIINDIVIDU /
KELOMPOK
VISIINDIVIDU /
KELOMPOK
VISIDESA
VISIINDIVIDU /
KELOMPOK
VISIINDIVIDU /
KELOMPOK
VISIBERSAMA
VISIINDIVIDU /
KELOMPOK
PENGERTIAN
MISI
�adalah sesuatu yang harus diembanatau dilaksanakan oleh institusi/ organisasi agar tujuan dapatterlaksana dan berhasil dengan baik.
Misi merupakan penjabaran dari Visiyang telah ditetapkan dan disepakati.
PERNYATAANMISI YANG BAIK
� Misi hendaknya bersifat spesifik
� Misi hendaknya mengandung maknayang memotifasi/ mendorong
� Misi hendaknya masuk akal ( rasional ) dan operasional (mudah dilaksanakan)
� Misi hendaknya mudah dipahami olehpihak-pihak terkait
� Pernyataan Misi hendaknya cukupsingkat
� Biasanya menggunakan kata kerja
MERUMUSKANMISI
Proses penyusunan misi yang partisipatif, sama dengan proses penyusunan visi. Biasanya proses penyusunan visibersamaan atau dirangkai dengan prosespenyusunan misi
CONTOHVISI DAN MISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEBUMEN
� VISITERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG BERMUTU DAN TERJANGKAUMELALUI OPTIMALISASI LAYANAN.
� MISI1. Menciptakan pelayanan pendidikan yang, merata,
berkeadilan, terjangkau dari aspek lokasi, biaya dankesempatan
2. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutusesuai dengan standar operasional, Standar PelayananPendidikan dan berorientasi pada standar nasional pendidikan
3. Meningkatkan managemen dinas pendidikan dan kebudayaankabupaten, Unit Pelaksana Teknis dan sekolah
4. Memberikan pelayanan Pendidikan Formal, non formal dan in forlmal
5. Membeikan pembinaan dan pengembangan kreatifitas bidangseni, budaya, pemuda dan olah raga
PENENTUAN PERINGKAT MASALAH
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
� Menentukan Peringkat Masalahadalah suatu kegiatan mengkaji beratringannya masalah yang sedangdihadapi dengan methode dan tekniktertentu
TUJUAN
� Untuk mengetahui bobot masing –masing masalah
� Menentukan urutan masalah secaratepat berdasar bobot
� Menentukan urut – urutan ( priritas) masalah yang harus segera diselasaikan
TAHAPAN MEMBUAT PRIORITAS MASALAH
� Sampaikan terlebih dahulu mengapaharus membuat prioritas masalah
� Sepakati terlebih dahulu kriteria danbobot
� Sepakati terlebih dahulu apapun hasilkesepakatan tentang prioritasmasalah adalah kesepakatan bersama
� Lakukanlah pensekoran secarapartisipatif
PENENTUAN KRITERIA PERINGKAT MASALAH
� Tentukan dan sepakati terlebih dahulu kriteria yang akandigunakan untuk menentukan peringkat masalahMisal : Pengembangan Wilayah1. Tingkat kerusakan2. Dampak3. Pengaruh tehadap kemiskinanBidang Ekonomi
1. Menghambat peningkatan pendapatan2. Dampak3. Pengaruh terhadap KemiskinanBidang Sosial Budaya1. Menghambat pemenuhan hak dasar2. Dampak3. Pengaruh terhadap Kemiskinan
PEMBOBOTAN MASALAH
Sepakati bobot dan nilai untuksetiap indikatorMisal1. Tingkat kerusakan SKOR
- Sangat parah 76 s/d 100- Cukup parah 51 s/d 75- Parah 26 s/d 50
- Kurang parah 1 s/d 25
2. Dampak- Dirasakan satu Desa atau lebih- Dirasakan satu RW - Dirasakan satu RT - Dirasakan individu
3. Pengaruh terhadap Kemiskinan :- Sangat berpengaruh- Cukup berpengaruh- Berpengaruh- kurang berpengaruh
4. Pengaruh terhadap pemenuhan hakdasar :
- Sangat berpengaruh- Cukup berpengaruh- Berpengaruh- kurang berpengaruh
5. Menghambat peningkatan pendapatan :- sangat menghambat- cukup menghambat- menghambat- kurang menghambat
Setelah kriteria dan Pembobotan disepakati tulislah di kertas plano dan ditempel di tempat yang dapat dilihat dengan baik oleh semua peserta
MELAKUKAN SKORING
� Siapkan Format skoring masalah� Salinlah semua kegiatan pada kolom 2 format 2
kedalam kolom 2 format 5� Ajaklah peserta musyawarah melakukan skoring
masalah dengan menyepakati kriteria terlebih dahulu� Tuliskan skor yang disepakati pada kolom yang
tersedia� Lakukanlah hal demikian sehingga semua masalah
diberi skor dengan kriteria yang telah disepakati� Jika semua masalah telah diberi skor, ajaklah peserta
musyawarah untuk menjumlah skor pada setiapmasalah dan hasilnya tuliskan pada kolom 6 format 5
� Jika ada jumlah yang sama, ulanglah kembalipensekoran pada masalah yang mempuyai jumlah skorsama
� Buatlah ranking berdasar besar kecilnya jumlah skordan tuliskan pada kolom 7 format 5
FORMAT 5SKORING MASALAHBidang : Pengembangan Wilayah
I125408590Tanggul sungai jeboldi RW 01 Rt 02 sepanjang 50 Meter
1.2.1
Pekerjaan Umum1.1
BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH
I
Sumber Daya Air1.2
II205509560Jalan Desa sepanjang700 meter di RW 01 banyak berlubang danbecek
1.1.1
7654321
Pengaruhthp
Kemiskinan
DampakTingkatKerusakan
Rangking/
Peringkat
Jumlah
skorKRITERIA PENILAIANMASALAHNO
CONTOH
FORMAT 5SKORING MASALAHBidang : Ekonomi
Perdagangan2.3
Peternakan2.2
2.1.2
2.2.1
I120504030Lahan sawah seluas 5 H di Rw 01 Rt 01 sering gagal panen kerena serangan hama
2.1.1
BIDANG EKONOMIII
Pertanian2.1
7654321
Pengaruhthp
kemiskinan
DampakMenghambatPendapatan
RangkingJumlah
skor
KRITERIA PENILAIANMASALAHNO
FORMAT 5SKORING MASALAHBidang : Sosial Budaya
4201055Terjadi kekosonganperangkat sebanyak 2 formasi
3.3.1
Pemerintahan3.3
225101055 Anak balita di Rw 01 menderita gisi buruk
3.2.1
Kesehatan3.2
32331010TPQ AL Hidayah tidakberjalan aktif
3.1.1
16030201015 Anak Usia Dini di Rw 01 belum mendapatakanpelayanan pendidikan
3.1.1
Pendidikan3.1
BIDANG SOSIAL BUDAYAIII
7654321
Pengaruh
thpkemiskinan
DampakMenghambat
pemenuhanhak dasar
RangkingJumlah
skor
KRITERIA PENILAIANMASALAHNO
MENENTUKAN ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
Menyusun alternatif tindakanPemecahan Masalah adalah
serangkaian kegiatan kajian dananalisis masalah, penyebab dan
potensi untuk menentukan alternatiftindakan pemecahan masalah
TUJUAN
� Untuk mengetahui penyebabmendasar dari setiap masalah
� Mengetahui potensi yang tepat untukmemecahkan masalah
� Merumuskan berbagai alternatiftindakan yang dapat dilakukan untukmemecahkan masalah
Persiapan
� Persiapkan Tempat yang memadai
� Siapkan alat yang akan digunakan( Spidol, Plano, Kertas manila, danisolatif )
� Menyiapkan Format AlternatifTindakan Pemecahan Masalah( Format 6 )
� Membagi tugas ( Fasilitator danPencatat )
Langkah-Langkah
� Isilah kolom masalah ( kolom 2 format 6 ) dengancara menuliskan kembali masalah sesuai bidang/ sektor dan prioritas peringkat masalah yang telahdihasilkan pada kolom 7 format 5
� Kajilah penyebab mendasar dari setiap masalah danhasilnya tuliskan pada kolom 3
� Tuliskan kembali pada kolom 4 potensi yang dapatmenyelesaikan masalah dan penyebabnya pada setiapmasalah
� Rumuskanlah alternatif tindakan pemecahan masalahdengan mendasarkan pada penyebabnya danmemperhitungkan potensi yang ada, hasilnya ditulispada kolom 5 format 6
FORMAT 6ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
pengerasan jalanjalan masihberupa
tanah
Sumber Daya Air1.2
PembangunanDrainasi jalansepanjang 700 M
TenagaTidak adadrainase / saluranpembuanganuntukmembuangair yang naikkejalan
Jalan Desa sepanjang700 meter di RW 01 banyak berlubang danbecek
1.1.1
Pekerjaan Umum1.1
PENGEMBANGAN WILAYAH
I
Pembangunan TaludSungai sepanjang 50 Meter
TenagaTanah tanggulsangat labil
Tanggul sungai jebol diRW 01 Rt 02 sepanjang 50 Meter
1.2.1
54321
ALTERNATIF TINDAKAN
PEMECAHAN MASALAH
POTENSIPENYEBABMASALAHNO
CONTOH
FORMAT 6ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
1. Normalisasi irigasi
2. Normalisasidrainase
Pada musim tanamkemarau sulitmendapatkan air dan
pada musim hujanbanjir
Tindakan vaksinasi secaradini
Terkena virus “thelo”Setiap tahun terjadi seranganpenyakit “ayam thelo” yang mengakibatkan lebih dari 100 ayam mati di semua wilayahdusun
2.2.1
Gerakan pengomposanlahan
KelompokTani
Lahan kurang suburHasil panen di lahan persawahan Block silumbu seluas 10 Ha menurun sampai 25%
2.1.1
Pertanian2.1
BIDANG EKONOMIII
Peternakan2.2
54321
ALTERNATIF TINDAKAN
PEMECAHAN MASALAH
POTENSIPENYEBABMASALAHNO
FORMAT 6ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
Kebijakan biaya sekolahgratis bagi orang miskin
BOS
DAS
DPK dan
Dinas terkait
Tidak bisa membayaruang gedung dan uangujian
1 anak SMP drop out
Kesehatan3.2.
Bantuan APEKomitesekolah
Guru
prasarana yang ada di
TK pertiwi I kurang
memadahi
pendirian Pustu yang
dilengkapi fasilitasmemadahi
tindakan pertolongan
pertama tidak mampumenanggulangi
Pada tahun 2007 sebanyak 10 orang meninggal karenapenyakit demam berdarah
3.2.1.
Sosialisasi pendidikananak Usia Dini
Komitesekolah
Guru
Kurangnya kesadaranmasyarakat tentangpentingya pendidikananak
15 Anak Usia Dini di Rw01 belum mendapatkanpelayanan pendidikan
3.1.1
SOSIAL BUDAYAIII
Pendidikan3.1
54321
ALTERNATIF TINDAKAN
PEMECAHAN MASALAH
POTENSIPENYEBABMASALAHNO
Menyusun Arah KebijakanKeuangan Desa
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
Pengertian
Arah Kebijakan Keuangan Desa
adalah kebijakan penyusunanprogram dan indikasi kegiatannyapada pengelolaan pendapatan danbelanja Desa secara efektif danefisien
Ruang LingkupArah Kebijakan Keuangan Desa
� Arah Kebijakan Pendapatan Desa
1. Sumber pendapatan desa
2. Kebijakan pengelolaan pendapatan desa
2. Proyeksi pendapatan desa
� Arah Kebijakan Belanja Desa
1. Jenis belanja desa
2. Kebijakan pengelolaan belanja desa
3. Proyeksi belanja desa
Proyeksi PendapatanDesa:
� Adalah ramalan pola kondisipendapatan Desa pada periode tahunyang akan datang, didasarkan padakecenderungan masa lalu, denganasumsi bahwa masa yang akan datangmemiliki pola yang sama dengan masalalu.
Tujuan Proyeksi:
a. Menilai dan memahami kondisikeuangan pemerintah Desa sertafaktor-faktor yang mempengaruhinya
b. Mengidentifikasi persoalan keuangansaat ini dan yang akan muncul
c. Mengidentifikasi kebijakan yang akandiambil dengan segalakonsekuensinya
Langkah Menyusun ProyeksiPendapatan desa
� Identfikasikan sumber –sumber pendapatandesa
� Buatlah proyeksi pendapatan desa
a. Buatlah rekapitulasi pendatan desa
3 s/d 5 tahun terakhir.
b. Hitunglah rata-rata pertumbuhan pada
masing –masing pos pendapatan
c. Buatlah proyeksi pendatan desa 5 tahun
kedepan berdasarkan rata-rata pertumbuhan
3 s/d 5 tahun terakhir.
Proyeksi Pendapatan DesaTAHUNTAHUN
UraianPendapatan
Pertumbuhan 20092008 2010 2011
3. Lain
pendapatan
2. Hasil
Kekayaan Desa
1. Hasil Usaha
Desa
Sumbangah PihakKe tiga
Hibah
3. Bantuan
keuangan
2. Bagian dana
perimbangan
1. Bagi hasil pajak
dan restribusi
Bagian Dana Perimbangan
Pendapatan AsliDesa
Pendapatan Desa
2013201220072006
Kebijkan Pengelolaan PendapatanDesa
� Indentifikasi sumber-sumberpendapatan baru
� Upaya peningkatan pendatan yang ada
Kebijakan dan ProyeksiBelanja Desa
� Kebijakan dan proyeksi belanja desaadalah kebijakan menenganipengalokasian belanja pada bidang, fungsi dan sektor, serta proyeksibesarab anggaran bidang, fungsi dansektor dalam jangka waktu lima tahun
Tujuan
� Memberi arah belanja desa sesuaidengan visi dan misi desa
Proyeksi Belanja Desa
5. Belanja Bantuan Keuangan
6. Belanja tak terduga
3. Belanja Bidanf
Ekonomi
TAHUN
Uraian Belanja 2009 2010 2011
3. Belanja Bidanf Sosial
budaya
2. Belanja Bidanf
Pengembangan wilayah
1. Belanja OperasionalPemerintahan Desa
4. Belanja Bantuan sosial
3. Belanja Hibah
2. Belanja Subsidi
1. Belanja Pegawai
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
Belanja Desa
20132012
MEMBUAT MATRIKPROGRAM DAN KEGIATAN RPJMDes
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
Adalah serangkaian kegiatanpengisian matrik program dankegiatan pada format RPJMDes
KRITERIA PENENTUAN SUMBER BIAYA
Kegiatan yang dibiayai :1. APBD/APBN, meliputi :
APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBNApabila kegiatan tersebut :1.1. Bukan Kewenangan Desa1.2. Biayanya terlalu besar / tidak mampu dibiayai desa1.3. Desa tidak mempunyai kapasitas teknis untuk melaksanakannya
2. APB DesaApabila kegiatan tersebut :1.1. Kewenangan Desa1.2. Biayanya terjangkau oleh anggaran Desa
1.3. Desa mempunyai kapasitas teknis untuk melaksanakannya
3. Lainya: Berasal dari selain sumber diatas, misal:a. Bantuan dari organisasi non pemerintahb. perusahaan danc. Bantuan Program ( misal : P2KP, PPK, dll )d. Pihak ketiga lainnya ( warga perantauan,
Langkah-langkah Menyusun MatrikProgram dan Kegiatan ( Format 7 )
� Salinlah alternatif tindakan pemecahan masalah yang terdapatdalam Format 6 kolom 5 kedalam Format 7 kolom 2
� Tuliskan volume masing masing kegiatan pada kolom 3 � Tuliskan lokasi kegiatan pada kolom 4 � Tuliskan tanda (v) pada kolom 5,6,7,8 dan 9 sesuai dengan prioritas
masalah dengan memperhitungkan perkiraan pendapatan/ kemampuan anggaran tahun bersangkutan
� Tuliskan tanda (v) pada kolom 10,11 dan 12 sesuai dengan sumberpembiayaan utama, dan tulis tanda (x) sebagai sumber tambahan
� Cara menentukan sumber pembiayaan adalah :a. Kewenangan Desab. Kemampuan pembiayaanc. Kemampuan teknis pelaksanaan kegiatan
� Jika suatu kegiatan memenuhi semua kriteria maka sumberpembiayaan berasal dari APB Desa dan jika salah satu kriteria tidakterpenuhi maka sumber pembiayaan berasal dari APBD/N
� Tuliskan indikator ( ciri-ciri ) hasil dari setiap kegiatan yang dilakukan pada kolom 13
PROGRAM & KEGIATAN RPJMDes TAHUN 2007 - 2012
DESA SELANCAR KEC.AWANG-AWANG KAB. KEBUMEN
Anak terlayanipendidikan
VVDesaLsSosialisasi pendidikananak Usia Dini
3.1.1
Pertanian2.1
BIDANG EKONOMIII
TerbangunyaTalud sungai P 50 M
XVVRw 01 Rt 02
50 M X 3 M
Pembangunan TaludSungai sepanjang 50 Meter
1.2.1
Sumber Daya Air1.2
SOSIAL BUDAYAIII
VXVDesa10 Buah
Bantuan pengadaanalat pembasmi hama
2.1.1
Anak terlayanipendidikan
VVDesa10 Buah
Bantuan APE3.1.2
Pendidikan3.1
Terbangunnyajalan makadamP 700 m
VVVRw 01700 M X 3 M
Pengerasan jalan(makadam)
1.1.2
Terbangunnyadrainase P 700 m
XVVRw 01700 MPembangunan Drainasijalan
1.1.1
Pekerjaan Umum1.1
PENGEMBANGAN WILAYAH
I
13121110987654321
LainnyaAPB
Desa
APBD/
APBN
20122011201020092008 INDIKATOR
SUMBER BIAYATAHUNLOKASIVOLBIDANG / KEGIATANN0
Contoh Format 7
Keterangan sumber biaya :
Tanda (v) sumber utama
Tanda (x) sumber tambahan
MODUL 2.3
MUSRENBANG
RPJM DESA
MUSRENBANG RPJMDes
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
PENGERTIAN
Musrenbang Jangka Menengah Desadiselenggarakan dalam rangkamenyusun RPJMDes diikuti oleh
unsur-unsur Pemerintahan Desa danmengikut sertakan masyarakat.
TUJUAN
�Menampung dan menetapkan rumusan Visi dan Misi desa yang diperoleh dari Lokakarya Desa .
�Menetapkan Program dan kegiatan indikatif tahun 2007 -2012 yang diperoleh dari Lokakarya Desa .
KELUARAN
1. Rancangan RPJMDes yang meliputi Visi, Misi, Program dan Kegiatan indikatif
2. Berita acara dan Daftar Hadir Musrenbang RPJMDes.
PESERTA
� Delegasi Dusun/ RW
� Tokoh agama, tokoh adat, unsur perempuan
� Unsur pemuda
� Organisasi kemasyarakatan desa
� Pengusaha, kelompok tani/nelayan,
� Pelaku pendidikan ( Kasek, Komite, Guru )
� Unsur KK Miskin
� Bidan Desa
� Unsur Pejabat Kecamatan
Persiapan MusyawarahRPJMDes
� Menyusun Jadwal dan agenda
� Mengumumkan secara terbukakepada masyarakat mengenai agenda musrenbang RPJMDes
� Membuka pendaftaran / mengundangcalon peserta
� Membagikan bahan musrenbangRPJMDes
� Menyiakan lokasi dan peralatan
Pelaksanaan MusyawarahRPJMDes1. Siapkan daftar hadir musrenbang
2. Sebelum musrenbang dimulai bacakanlah tatatertibmusrenbang
3. Pemaparan kepala desa yang berisi ( Evaulasipembangunan lima tahun sebelumnya, Informasitentang perkiraan pendanaan desa lima tahunkedepan
4. Kordinator musrenbang yaitu ketua LKMD membacakan pokok-pokok hasil kesepakatanlokakarya desa ( Visi, Misi, Program dan Kegiatan )
5. Berilah kesempatan warga untuk memberikantanggapan
6. Bahas dan musyawarahkan setiap tanggapan dariwarga
7. Buatlah berita acara musrenbang RPJMDes
Berita Acara
Musrenbang RPJMDes Tahun 2007-2012
Pada hari ini Kamis tanggal 31 Juli Tahun 20076 bertempat di Gedung pertemuan / Balai Desa Selancar Kecamatan Awang-Awang Kabupaten Kebelet yang dihadiri oleh beberapa unsur sebagaimana daftar hadir terlampir dalam rangka melaksanakan musyawarah rencana pembangunan desa ( Musrenbangdes ).
Musrenbangdes dimaksud membahas Rancangan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Desa (RPJMDes) tahun 2007-2012 Desa Selancar kecamatan Awang-Awang.
Adapun Materi , Pimpinan Rapat dan Nara Sumber, sebagai berikut :
A. Materi 1. Draf Rancangan Visi dan Misi Desa2. Draf Rancangan Program dan kegiatan indikatif tahun 2006 - 2011
B. Pimpinan Rapat Pemimpin Rapat : Suto Dikromo Notulen : Ciplek Wulansih
C. Nara Sumber : - Drs. Galih Purwo : Kasi PMD Kecamatan Awang-awang- Ir. Suryo Ndadari : Dinas Pertanian- Murakabi, MM : anggota DPRD Perwakilan DP 10
Setelah diadakan pembahasan melalui musyawarah mufakat, maka forum Musrenbangdes menghasilkan kesepakatan dan kesepahaman hal-hal sebagai berikut :
1. Visi dan Misi Desa Selancar
2. Program dan kegiatan indikatif tahun 2006 - 2011
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pimpinan Musrenbang Notulis / Sekretaris
( ) ( )
MengetahuiKepala Desa Selancar,
( )
MODUL 2.4
REGULASI DAN
SISITEMATIKA
RPJM DESA
TEKNIK PENYUSUNAN PERDES DAN SISTEMATIKA RPJMDes
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
JENIS & HIRARKI PERATURAN PERUNDANG-UDANGAN(UU NO.10/2004, Pasal 7 )
� UUD 1945 � UU/Perpu� Peraturan Pemerintah
� Peraturan Presiden
� Peraturan Daerah:- Perda Provinsi- Perda Kabupaten/ Kota- Peraturan Desa
Peraturan Desa adalah
peraturan perundangan –
undangan yang dibuat
oleh BPD bersama Kepala
Desa.
( PP 72/2005, Pasal
1 angka 13 )
Asas pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik
1. kejelasan tujuan;
2. kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat;
3. kesesuaian antara jenis dan materi muatan;
4. dapat dilaksanakan;
5. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
6. kejelasan rumusan; dan
7. keterbukaan.
PENGERTIAN PERDES
Peraturan Desa adalahperaturan perundangan -undangan yang dibuat olehBPD bersama Kepala Desa. ( PP 72/2005, Pasal 1 angka
13 )
MATERI PERDES
1. PenyelenggaraanPemerintahan Desa,
2. Pembangunan desa,
3. Pemberdayaanmasyarakat,
4. Penjabaran lebihlanjut dari ketentuan
Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi.
Peraturan Desa tidak boleh
bertentangan Dengan :
� kepentingan umum
� peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
TAHAPAN PENYUSUNAN PERDES
� Penjaringan aspirasi � Mengartikulasikan kepentingan (proses penyampaian kepentingan
atau tuntutan yang berasal dari masyarakat untuk disampaikan kepada badan-badan politik atau pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk membuat kebijakan )
� Agregasi (proses penseleksian kepentingan atau tuntutan yang masuk untuk menjadi beberapa kepentingan yang dipakai sebagai dasar dalam proses kebijakan )
� Formulasi (perumusan perdes)� Konsultasi publik (perdes dikonsultasikan kepada publik)� Revisi hasil dari kegiatan konsultasi publik � legislasi (pengesahan rencana perdes menjadi perdes oleh kepala Desa
bersama BPD)
� Sosialisasi� Implementasi � Monitoring dan evaluasi.
Perdes RPJMDes
RPJMD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditetapkan dengan
Peraturan Desa
( PP No 72 Pasal 64 Ayat( 2 ) )
Kerangka struktur
Peraturan Desa tentang
RPJMDes terdiri dari
� Penamaan/Judul;
� Pembukaan;
� Batang Tubuh;
� Penutup; dan
� Lampiran
Penamaan / Judul
� Setiap Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa mempunyai penamaan/judul.
� Penamaan/judul Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desadan Keputusan Kepala Desa memuat keteranganmengenai jenis, nomor, tahun dan tentang namaperaturan atau keputusan yang diatur.
� Nama Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa dibuat singkat dan mencerminkan isi Peraturan Desa, Peraturan KepalaDesa dan Keputusan Kepala Desa.
� Judul ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda baca.
CONTOH
PERATURAN DESA CIMANGGIS
NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes )
TAHUN 2008 - 2012
Pembukaan
� Pembukaan pada Peraturan Desaterdiri dari :
1. Frasa " Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa";
2. Jabatan pembentuk Peraturan Desa.
3. Konsiderans;
4. Dasar Hukum;
5. Frasa "Dengan persetujuan bersama BadanPermusyawaratan Desa dan Kepala Desa";
6. Memutuskan; dan
7. Menetapkan
Dasar Hukum
1. Dasar Hukum diawali dengan kata "Mengingat" yang harusmemuat dasar hukum bagi pembuatan produk hukum. Padabagian ini perlu dimuat pula jika ada peraturan perundang-undangan yang memerintahkan dibentuknya Peraturan Desa, Peratt ran Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa atau yang mempunyai kaitan langsung dengan materi yang akan diatur.
2. Dasar Hukum dapat dibagi 2, yaitu :a. Landasan yuridis kewenangan membuat Peraturan
Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan KepalaDesa; dan
b. Landasan yuridis materi yang diatur.3. Yang dapat dipakai sebagai dasar hukum hanyalah jenis
peraturan perundang-undangan yang tingkat derajatnya lebih tinggi atau sama dengan produk hukum yang dibuat.Catatan : Keputusan yang bersifat penetapan, Instruksi dan Surat Edaran tidak dapat dipakai sebagai dasar hukum karena tidak termasuk jenis peraturan perundang-undangan.
4. Dasar hukum dirumuskan secara kronologis sesuai dengan hierarkhi peraturan perundang-undangan, atau apabila peraturan perundang-undangan tersebut sama tingkatannya, maka dituliskan berdasarkan urutan tahun pembentukannya, atau apabila peraturan perundang-undangan tersebut dibentuk pada tahun yang sama, maka dituliskan berdasarkan nomor urutan pembuatan peraturan perundang-undangan tersebut.
5. Penulisan dasar hukum harus lengkap dengan Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah, dan Tambahan Lembaran Daerah (kalau ada).
6. Jika dasar hukum lebih dari satu peraturan perundang-undangan, maka tiap dasar hukum diawali dengan angka arab 1, 2, 3, dst dan diakhiri dengan tanda baca titik koma (;)
Contoh penulisan
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negani Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158. Tamtahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4546);
3. Peraturan Menteri ... Nomor... Tahun... tentang
4. Peraturan Daerah ... Nomor ... Tahun... tentang ... (Lembaran Daerah Tahun... Nomor ... , Tambahan LembaranDaerah Nomor ...)
PERATURAN DESA CIMANGGISNOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANGRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (
RPJMDes ) TAHUN 2008 - 2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKEPALA DESA CIMANGGIS,
Menimbang : a. ……………………………………………;b. ……………………………………………;c. ………………………………………..dst;
Mengingat : 1. ……………………………………………;2. ……………………………………………;3. ………………………………………..dst;
Dengan persetujuan bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIMANGGISDan
KEPALA DESA CIMANGGIS
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DESA CIMANGGIS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes ) TAHUN 2008 -2012
Batang Tubuh
� Batang Tubuh memuat semua materi yang
dirumuskan dalam pasal-pasal atau diktum-diktum. Batang tubuh yangdirumuskan dalam pasal-pasal adalah jenisPeraturan Desa dan Peraturan Kepala Desayang bersifat mengatur (Regelling), sedangkan jenis Keputusan Kepala Desayang bersifat penetapan (Besehikking), batang tubuhnya dirumuskan dalamdiktum-diktum
Batang Tubuh Peraturan Desa
� Ketentuan Umum;
� Materi yang diatur;
� Ketentuan Peralihan (kalau ada); dan
� Ketentuan Penutup.
penulisan Bab, Bagian; Paragraf, Pasal dan ayat
Bab diberi nomor urut dengan angka Romawi dan judul Babsemua ditulis dengan huruf kapital. Contoh :
BAB IKETENTUAN UMUM
Bagian diberi nomor unit dengan bilangan yang ditulis dengan huruf kapital dan diberi judul. Huruf awal kata Bagian, urutan bilangan, dan judul Bagian ditulis dengan huruf kapital, kecualihuruf awal dari kata partikel yang tidak terletak pada awal frasa.Contoh :
BAB II( ……… JUDUL BAB ……... )
Bagian Kedua..............................................................
Paragraf diberi nomor urut dengan angka arab dan diberi judul. Huruf awal dalam judul paragraf, dan huruf awal judul paragrafditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf lainnya setelah hurufpertama ditulis dengan huruf kecil.
Contoh :Bagian Kedua
( ……… Judul Bagian ………)Paragraf Kesatu(Judul Paragraf)
Pasal adalah satuan aturan yang memuat satu norma dandirumuskan dalam satu kalimat. Materi Peraturan Desa lebih baikdirumuskan dalam banyak pasal yang singkat dan jelas dari padadalam beberapa pasal yang panjang dan memuat beberapa ayat, kecuali jika materi yang menjadi isi pasal itu merupakan satuserangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Pasal diberi nomor unit dengan angka arab, dan huruf awal kata pasal ditulis dengan hurufkapital.Contoh :
Pasal 5
Ayat adalah merupakan rincian dari pasal, penulisannya
diberi nomor unit dengan angka arab di antara tanda baca
kurung tanpa diakhiri tanda baca. Satu ayat hanya mengatur
satu hal dan dirumuskan dalam satu kalimat.
Contoh :
Pasal 21
(1) ………………….
(2) ………………….
(3) ………………….
Jika satu pasal atau ayat memuat rincian unsur, maka disamping
dirumuskan dalam bentuk kalimat yang biasa, dapat pula
dipertimbangkan penggunaan dalam bentuk tabulasi.
Ketentuan PenutupKetentuan Penutup merupakan bagian terakhir Batang TubuhPeraturan Desa, yang biasanya berisi ketentuan-ketentuan sebagaiberikut :1) Penunjukan organ atau alat kelengkapan yang diikutsertakan dalam
melaksanakan Peraturan Desa, yaitu berupa :a) Pelaksanaan sesuatu yang bersifat menjalankan (eksekutif),
yaitu menunjuk pejabat tertentu yang diberi kewenanganuntuk melaksanakan hal-hal tertentu.
b) Pelaksanaan sesuatu yang bersifat mengatur (legislatif), yaitu pendelegasian kewenangan untuk membuat peraturanpelaksanaan (Peraturan Kepala Desa).
2) Nama singkatan (Citeer Titel).3) Ketentuan tentang saat mulai berlakunya Peraturan Desa dapat
melalui cara-cara sebagai berikut :a. Penetapan mulai berlakunya Peraturan Desa pada suatutanggal tertentu;
b.Saat mulai berlakunya Peraturan Desa tidak harus samauntuk seluruhnya (untuk beberapa bagian dapat berbeda).
4) Ketentuan tentang pengaruh Peraturan Desa yang baru terhadapPeraturan Desa yang lain.
Penutup
� Rumusan tempat dan tanggal penetapan, diletakkan di sebelah kanan;
� Nama jabatan ditulis dengan huruf kapital, dan pada akhir kata diberi tanda baca koma;
� Nama lengkap pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf kapital tanpa gelar dan pangkat;
� Penetapan Peraturan Desa, PeraturanKepala Desa atau Keputusan Kepala Desaditandatangani oleh Kepala Desa
SISTEMATIKA NASKAH RPJM Desa
� BAB 1 : PENDAHULUANa. Latar Belakang / Pendahuluanb. Landasan Hukumc. Tujuan
� BAB 2 : PROFIL DESAa. Sejarah Desab. Kondisi Umum Desac. SOTK Desa
c. Masalah Mendasar
� BAB 3 : PROSES PENYUSUNAN RPJMDesa. Musdusc. Lokakarya Desad. Musrenbangdes RPJMDes
� BAB 4 : VISI, MISI, PROGRAM DAN KEGIATANa. Visi dan Misib. Program dan Kegiatan Indikatif
� BAB 5 : PENUTUPLAMPIRAN :1. Matrik Program dan Kegiatan2. Proses Penyusunan Program ( F 1 S/D F 6 )3. Berita acara musyawarah ( Musdus, Lokdes, Musrenbangdes )
4. Daftar Hadir Musyawarah (Musdus, Lokdes, Musrenbangdes )5. Peta Desa
MODUL 4
PENGAWALAN DAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
DESA
PENGAWALAN
PERENCANAAN DESA
Kantor: Jl. Raya Sokka 48C
Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen
Pengawalan
Perencanaan Desa
Tahapan pengawalan Perencanaan Desa
� Sosialisasi perencanaan desa
� Mengawal perencanaan desa dalam forum-
forum perencanaan pembangunan
1. Forum-forum perencanaan di tingkat desa
2. Forum-forum perencanaan di Supra desa
Sosialisasi Perencanaan Desa
Pada Masyarakat
� Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa
sebagaimana dimaksud ayat (1) disebarluaskanoleh Pemerintah Desa.
( PP No 72 Pasal 60 ayat 3 )
� Peraturan Desa dan peraturan pelaksanaannya
wajib disebarluaskan kepada masyarakat oleh
Pemerintah Desa. ( PERATURAN MENTERI DALAM NEGERINOMOR 29 TAHUN 2006
Pasal 17 )
Peraturan Bupati No 29 Tahun 2005
Pasal 5
� Setiap Lembaga Publik yang telah membuat
dokumen publik wajib memberikan informasi kepadamasyarakat
( Ayat 1 )
� Dokumen publik sebagaimana dimaksud dapat
berupa dokumen yang masih dalam bentuk draf
maupun yang telah diundangkan
( Ayat 4 )
SUBTANSI SOSIALISASI
� Lampiran Perdes RPJMDes yang memuatprogram dan kegiatan idikatif selama lima tahun
MEDIA SOSIALISASI
� Forum masyarakat baik formal maupun
non formal
� Poster
� Radio kumunitas
� Papan Informasi Desa
� Papan informasi dusun, Rw, Rt
SASARAN
� Warga masyarakat pada umunya
� Toga, Tomas
� Lembaga Kemasyarakatan Desa
( LKMD, PKK, RW, RT dsb )
� Kelompok kelompok kepentingan
( Kelompok Tani, Kelompok pedagang
Dsb)
Siapa yang melakukan ?
� Pemerintah Desa
� BPD
� Pokja Perencanaan
� Masyarakat
Sosialisasi Perencanaan Desa
Kepada Supra Desa atau Pihak Ketiga lainya
dilakkan dalam bentuk
� Penyampaian dokumen Perdes tentangRPJMDes
Sasaran Sosialisasi
� Pemeintah
1. Kecamatan
2. BAPEDA
3. SKPD terkait
� DPRD
1. Komisi DPRD terkait
2. Anggota DPRD dari perwakilan Daerah
pemilihan bersangkutan
� Swasta
Pengawalan Perencanaan Desa
di tingkat desa
� Adalah serangkaian kegiatan / aktifitasdalam rangka mengawal usulanprogram dan kegiatan dari hasilperencanaan RPJMDes terakomodasidalam RKP Desa dan Belanja Desa ( APB Desa )
Tujuan
� Memastikan RPJMDes terakomodasidalam RKP Desa
Siapa yang melakukan ?
� Pemerintah Desa
� BPD
� Pokja Perencanaan
� Perwakilan Dususun
� Kelompok-kelompok kepentingan
Arena Pengawalan
� Musrenbang RKP Desa
Dalam arena ini pengawalan dilakukanuntuk memastikan Program dan Kegiatandalam RPJMDes terakomdasi dalam RKP Desa
� Musyawarah angaran Desa
Dalam arena ini pengawalan dilakukanuntuk memastikan Program dan Kegiatandalam RKP Desa terakomdasi dalam APB Desa
Arena Pengawalan
� Musrenbang RKP Desa
Dalam arena ini pengawalan dilakukanuntuk memastikan Program dan Kegiatandalam RPJMDes terakomdasi dalam RKP Desa
� Musyawarah angaran Desa
Dalam arena ini pengawalan dilakukanuntuk memastikan Program dan Kegiatandalam RKP Desa terakomdasi dalam APB Desa
CONTOH
PERATURAN DESA
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DESA
( RPJMDes )
TAHUN 2008-2012
DESA SELANCAR
KECAMATAN SELANCAR
KABUPATEN ATAS ANGIN
PERATURAN DESA SELANCAR KECAMATAN SELANCAR
KABUPATEN ATAS ANGIN
NOMOR : 03 TAHUN 2008
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes )
TAHUN 2008 – 2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA SELANCAR,
Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Atas
Angin Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa yang
bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan
partisipasi, kesejahteraan serta pelayanan masyarakat desa melalui
pembangunan dalam skala desa;
b. bahwa untuk melaksanakan pembangunan dalam skala desa
tersebut, pelaksanaanya harus sesuai dengan daftar skala prioritas
pembangunan desa baik bidang fisik, ekonomi dan sosial budaya,
maka perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (
RPJMDes );
c. bahwa RPJMdes tersebut merupakan rencana strategis
Pembangunan Tahun 2008 – 2012 yang menggambarkan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Desa yang wajib ditetapkan
dengan Peraturan Desa;
d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menetapkan
Peraturan Desa Selancar tentang Recana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Tahun 2008 – 2012.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah
Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32. Tahun 1950, tentang
PEMERINTAHAN KABUPATEN ATAS ANGIN
KECAMATAN SELANCAR
DESA SELANCAR
Jln. Mangga .Nomor 37 Telp (028) 888 897 .Kode Pos 557 432
Penetapan mulai berlakunya Undang-undang Nomor 13 Tahun
1950;
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389 );
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421 );
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437
);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintrah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952 );
7. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana
Perimbangan ( Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3988 );
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ( Lembaran Negaran Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578 );
9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 1258,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857 );
10. Peraturan Daerah Kabupaten Atas Angin Nomor 2 Tahun 2004
tentang Pengaturan Kewenangan Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Atas Angin Nomor 7 Tahun 2004
tentang Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;
12. Peraturan Daerah kabupatern Atas Angin Nomor 41 Tahun 2004
tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Atas Angin ( Lembaran
Daerah Kabupaten Atas Angin Tahun 2004 Nomor 52 );
13. Peraturan Daerah Kabupaten Atas Angin Nomor 53 Tahun 2004
tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Atas Angin Nomor 3 Tahun 2007
tentang Sumber Pendapatan Desa. ( Lembaran Daerah Kabupaten
Atas Angin Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan lembaran Daerah
Kabupaten Atas Angin Nomor 2 );
15. Peraturan Desa Nomor 2 Tahun 2006 tentang Keterlibatan
Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Pemerintahan Desa.
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SELANCAR
Dan
KEPALA DESA SELANCAR
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA SELANCAR TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes )
TAHUN 2008 – 2012
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :
1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat
2. Daerah adalah Kabupaten Atas Angin
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Atas Angin
4. Bupati adalah Bupati Atas Angin
5. Kecamatan adalah WilSelancar Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
6. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilSelancar yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa meliputi Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga yang
berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
10. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Badan
Permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa.
11. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa baik yang
bersifat pengaturan maupun penetapan.
12. Keputusan BPD adalah semua Keputusan BPD yang ditetapkan oleh BPD.
13. RPJMDes adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 5
(lima) tahun.
14. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APB Desa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pewmerintah Desa dan
BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
16. ADD adalah Alokasi Dana Desa dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten /
Kota untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang diterima oleh Kabupaten / Kota.
17. Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Desa yang diinginkan.
18. Misi adalah Pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi dapat
terwujud secara efektif dan efisien.
BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJMDes
Pasal 2
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa SELANCAR Tahun 2008 – 2012
disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PROFIL DESA
BAB III : PROSES TAHAPAN PENYUSUSNAN RPJMDes
BAB IV : VISI, MISI, PROGRAM & KEGIATAN INDIKATIF
BAB V : RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
LAMPIRAN
(2) Sistematika sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) merupakan landasan dan pedoman
bagi pemerintah desa untuk menyusun RPJMDes dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Desa ini.
Pasal 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) Tahun 2008 – 2012
merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa dalam Pelaksanaan pembangunan lima tahun.
Pasal 4.
Berdasarkan Peraturan Desa ini disusun Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RPK Desa )
yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa dan merupakan penjabaran kegiatan dari
RPJMDes yang selanjutnya disusun dalam APB Desa.
Pasal 5
RKP Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 4 merupakan landasan dan pedoman bagi
pemerintah desa dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa ).
Pasal 6
Pelaksanaan Pembangunan dapat mengalami perubahan dari RPJMDes karena terjadi
bencana alam dan atau keadaan darurat lainnya.
Pasal 7
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai tehnis
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Desa.
Pasal 8
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Selancar
Pada tanggal 9 Desember 2007
KEPALA DESA SELANCAR,
MAHMUD
Lampiran 1 Peraturan desa : SELANCAR
Nomor
Tanggal
: 03 Tahun 2007
: 9 Desember 2007
NASKAH
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DESA ( RPJMD )
TAHU 2008 -2012
DESA SELANCAR - KECAMATAN SELANCAR
KABUPATEN ATAS ANGIN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang / Pendahuluan
b. Landasan Hukum
c. Tujuan
BAB 2 PROFIL DESA
a. Sejarah Desa
b. Kondisi Umum Desa
c. SOTK Desa
c. Masalah /dan isu strategis yang dihadapi Desa
BAB 3 PROSES PENYUSUNAN RPJMDes
a. Musdus
c. Lokakarya Desa
d. Musrenbang RPJMDes
BAB 4 VISI, MISI, PROGRAM DAN KEGIATAN
a. Visi dan Misi
b. Program dan Kegiatan Indikatif
c. Arah Kebijakan Keuangan Desa
BAB 5 PENUTUP
a. Penutup
LAMPIRAN
1. Matrik Program kegiatan
2. Proses Penyusunan Program ( F 1 S/D F 7 )
3. Berita acara musyawarah ( Musdus, Lokakrya, Musrenbangdes )
4. Daftar Hadir Musyawarah (Musdus, Lokakrya, Musrenbangdes )
5. Peta Desa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu perencanaan pembangunan akan tepat mengenai sasaran terlaksana
dengan baik, dan bermanfaatkan hasilnya apabila perencanaan tersebut benar-benar
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Untuk memungkinkan hal itu terjadi di
Desa, maka masyarakat perlu dilibatkan langsung dalam penyusunan rencana.
Penyusunan rencana ini dimulai dari pengkajian keadaan desa pengelompokan dan
penentuan peringkat masalah, penentuan tindakan berupa pengkajian keadaan desa.
Pengelompokan dan penentuan peringkat masalah, penentuan tindakan berupa
pengkajian tindakan pemecahan masalah dan penentuan peringkat tindakan, dan
perumusan rencana mengenai kegiatan proyek yang akan dilaksanakan.
Untuk lebih memastikan bahwa masyarakat yang menyusun rencana, maka di
Kabupaten Atas Angin telah dibentuk dan dilaksanakan pelatihan Pokja Perencanaan
dan Penyusunan RPJMDes melalui Program Perencanaan dan Penganggaran Berbasis
Masyarakat Desa. Dengan pelatihan tersebut diharapkan lembaga pemerintah desa
bersama Tim Pokja Perencanaan mampu menyusun dan merencanakan pembangunan
desa lima tahun. Yang kemudian disusun program Rencana Kerja Pembanguna Desa (
RKP Desa ) partisipatif.
Pendekatan dan metode untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
proses pembangunan dan yang dapat memberi ruang bagi kepentingan dan inisiatif
pembangunan yang bersumber dari masyarakat perlu dikembangkan dan dibina
terusmenerus.
Dengan penerapan RKP Desa partisipatif ini dimungkinkan dapat membuka
cakrawala pikiran masyarakat / pelaku pembangunan desa untuk menemukan masalah
yang dihadapi serta potensi yang dimiliki sehingga akan tumbuh kemampuan dalam
merumuskan dan merencanakan pembangunan sesuai dengan kondisi desa serta
mendokumentasikan perencanaan pembangunan desa ke dalam Dokumen RPJMDes.
Dokumen RPJMDes tersebut dapat digunakan sebagai landasan perencanaan
operasional Pemerintah Daerah Kabupaten Atas Angin dan merupakan bahan reverensi
bagi Dinas/Instansi maupun swasta.
B. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan Rencana Kerja
Pembangunan Desa Partisipatif ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah jo Peranturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 1950
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 );
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Penggati Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-
Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 );
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438 );
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) ini berisi
tentang Pembangunan 5 ( lima ) tahun kedepan. Dengan Dokumen ini dimaksudkan
dapat menjadi landasan dan Pedoman Penyelenggara Pemerintahan Desa dan
Masyarakat Desa dalam Pelaksanaan Pembangunan di desa.
2. Tujuan
Penyusunan RPJMDes ini bertujuan :
a. Menerapkan Pola Perencanaan Pembangunan desa secara Partisipatif
b. Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat agar seluruh warga desa dapat
Berpartisipasi aktif dalam seluruh proses pembangunan dengan kemampuan,
kesempatan dan kecepatan yang profesional.
c. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan desa yang ditetapkan
berdasarkan kajian terhadap masalah, kebutuhan dan sumber daya yang tersedia.
d. Mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat menuju terciptanya
pelaksanaan pembangunan yang bertumpu pada kekuatan masyarakat sendiri.
e. Memantapkan kesiapan masyarakat dalam menyongsong dan mendukung
program-program pembangunan di desa.
BAB II
PROFIL DESA
A. Sejarah Desa
1. Legenda Desa Selancar
Mengingat Sejarah Desa Selancar adalah Identik dengan kehidupan seorang tokoh
( Suwargi MBAH DIKTA LEKSANA ) pelarian pada waktu jaman Belanda.
Sebagai seorang yang patuh dan taat pada ajaran agama islam beliau juga sangat gigih
dalam berkarya dan bekerja, beliaulah yang pertama membuka hutan dan semak belukar
menjadi grumbul-grumbul untuk pemukiman dan areal pesawahan yang cukup luas
meliputi beberapa Grumbul diantaranya 1. Grumbul Pagebangan yang sebelumnya
tumbuh pohon Gebang dan selanjutnya diberi nama Dukuh / Desa Pagebangan pada
tahun + tahun 1915 dikepalai oleh seorang Lurah bernama Rana Diwriya sampai
dengan tahun 1922 ( menjabat 1 tahun ); pada tahun yang sama ( tahun 1922 )
diganti oleh Mangun Taruna asal desa Rowokele , 2 Grumbul Gemilir Kidul dan
Grumbul Gemilir Lor dilurahi oleh H. Ikhsan diganti oleh Hardjo Widjaya, + 8 tahun
kedepan diganti oleh bapaknya Panudju, 3 Grumbul/Dukuh Blader yang sebelumnya
diberi nama Dukuh Bumirejo, 4 Grumbul/Dukuh Kalibulu Konon ceritanya banyak
tumbuh pohon Bulu dukuh tersebut dilurahi oleh Tjitra Wiredja selanjutnya antara
Grumbul Blader dan Grumbul Kalibulu diberi nama Desa Kalibulu dan yang terakhir
adalah Grumbul Karang Cengis.
Pada sekitar tahun 1923 dari tiga desa tersebut diblengket menjadi satu desa yang
diberi nama Desa Selancar dan dikepalai oleh Lurah H. Yusup; yang slanjutnya pada
tahun 1930 s/d tahun 1936 diganti oleh Ratal al. Atma Sendjaya; tahun 1937 s/d tahun
1945 dilurahi oleh Madkarta; tahun 1946 diadakan pemilihan Kades, dengan 4 Cakades
namun ada 2 Calon bermasalah yakni : 1 Sangandulah gugur diganti Hardjo Panuju, 2
Mustama gugur diganti oleh Gama Widjaya. Pilkades dilaksanakan dengan 4 Cakades
yaitu : 1. Sukarta al. Sanrodji, 2. Bau Karso, 3. Hardjo Panudju dan yang ke 4 Gama
Wijaya, yang terpilih dan ditetapkan menjadi Lurah adal;ah Gama Widjaya. tahun 1951
s/d tahun 1980 dipimpin oleh seorang Kepala Desa yaitu Sanrodji; tahun 1981 s/d tahun
1989 dipimpin oleh Koesen; tahun 1991 s/d tahun 1998 dipimpin oleh Sanmurdja;
tahun 1999 s/d Bulan Mei tahun 2007 dipimpin oleh Lasmi dan muali bulan Juli 2007
sampai dengan sekarang dipimpin oleh Mahmud.
Legenda Desa
1. Pada zaman dahulu sebagian besar masyarakat Selancar mempunyai adat istiadat
kepercayaan yaitu pada bulan-bulan tertentu mempercayai tidak diperkenankan
punya hajat ( Pernikahan dan Khitanan ) terutama bulan syura kalau dilanggar akan
membewa mala petaka.
2. Pada menjelang musim tanam dan panen padi di setiap sudut pematang sawah diberi
sesaji berupa kembang telon, dan menjelang panen dibuatkan Tumpeng Jabel (
Mogana ) dikendurikan di sawah dengan harapan akan mendatangkan berkah.
3. Pada setiap bulan Syura mengadakan Syuran ! dengan menyembelih Kambing
kepalanya ditanam diperempatan jalan, dagingnya dimasak becek, sebagian kecil
organ kambing diambil ditambah obo rampe komaran untuk sesaji, sore harinya
diadakan kenduri.
4. Pada setiap Grumbul sedesa Selancar mengadakan Baritan ( Sedekah Bumi /
Sadranan ), Wayangan dan Tayuban; Dan sekarang adat tersebut diadakan ditingkat
desa untuk menghemat waktu dan biaya.
5. Kepercayaan penduduk Selancar disetiap menjelang Khajatan baik Pernikahan
maupun Sunatan calon penganten diharuskan ziaroh ( Resik ) kubur dan tempat-
tempat yang dikeramatakan. Sehari sebelum Khajatan dilaksanakan tuan rumah
harus memasang sesaji ( kucingan ) baik dirumah, pojok tarub, sumur dan tempat-
tempat keramat, tuan rumah juga mempercayakan sesepuh sebagai Goni ( Orang
yang dianggap ampuh ) kalau tidak dilaksakan dikhawatirkan akan mendatangkan
mala petaka.
6. Setiap ada orang meninggal sebelum dibawa kepemakaman sanak saudara
almarhum supaya nylusup ( berjalan keliling 3 kali dibawah mayat yang sedang
dipikul ) dipercayai agar tidak membayangi kehidupan mereka
2. Sejarah Pembangunan Desa Selancar
TAHUN KEJADIAN YANG BAIK KEJADIAN YANG BURUK
Abad ke
XVI
Bangsa Indonesia dijajah Belanda
termasuk desa Selancar rakyat sangat
menderita banyak Pageblug
1942 Belanda diusir oleh Jepang
dari Bumi Indonesia
termasuk desa Selancar.
Bangsa Indonesia termasuk desa
Selancar dikuasai oleh Jepang rakyat
lebih menderita dan banyak
pageblug.
1945 Negara Indonesia Merdeka
diproklamirkan oleh :
Ir. Soekarno dan Bung Hatta.
Belanda datang lagi ke Indonesia
kemudian diusir oleh bangsa
Indonesia.
1964 Didirikan Sekolah SD
Selancar Filial dari SDN
Kedungweru
1965 Meletusnya G. 30 S. PKI dan banyak
tokoh masyarakat diculik
1969 Sungai Kali bodo diluruskan
dan namanya diganti Sungai
Ijo.
Lahan Pertanian yang tadinya
produktif menjadi genangan air pada
waktu musim penghujan dan pada
waktu musiam kemarau kekeringan,
Nelayan hasil tangkapannya
menurun.
1970 Dibangun SD Inpres
1972 Pemilu 3 kontesatan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
1977 Pemilu 3 Kontestan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
1980 Didirikan balai Desa di Jl.
Kali-bulu No. 01( Pojok
perempatan )
Tanaman Padi diserang hama
wereng, Paceklik panjang
1981 Masuk Benih Padi Faritas
Unggul
1982 Pemilu 3 Kontestan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
1983 Balai Desa Dipindah Jl.
Kalibulu No. 01 dekat
pemakaman
1985 Ada bantuan Sembako dari
pemerintah.
Banjir Besar semua penduduk
mengungsi, sebagian di SDN
Selancar, Sebagian di tanggul dan
sebagian lagi ditempat saudara yang
lebih aman
( berlangsung + 9 hari )
1987 Pemilu 3 Kontestan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
1992 Pemilu 3 Kontestan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia dan Balai Desa
dibangun
1995 Bidan Desa masuk Selancar
namanya Ibu Laili
1996 Jalan DPU diaspal dan
Jembatan Bodo dibangun
1997 Pemilu 3 Kontestan yakni :
Listrik Masuk desa dan
Bidan Desa Ibu Laili diganti
Ibu Wahyu.
1998 Bidan Desa Ibu Wahyu
diganti Ibu Dwi Kusmarini
sampai sekarang dan Pilkdes.
1999 Pemilu dengan 48 Kontestan
2000 TK. Tunas Bangsa berdiri
dan sebagian petani beralih
menjadi petani semangka
hasilnya memuaskan.
Kemarau panjang dan terjadi
paceklik
2001 Polindes Berdiri dan
dibangun Gedung TK Tunas
Bangsa serta bantuan
P2MPD yang dialokasikan 2
dusun.
2002 Bantuan P2MPD yang
alokasikan di Dusun III (
Gemilir lor )
Banjir Besar semua penduduk
mengungsi, sebagian di SDN
Selancar, Sebagian di tanggul dan
sebagian lagi ditempat saudara yang
lebih aman
( berlangsung + 9 hari )
2003 Pemilu
2004 Pengaspalan jalan desa
Dusun I yang didanai dari
swadaya masyarakat dan
bantuan pemerintah serta
Pemilihan Presiden RI secara
langsung oleh rakyat.
2005 Pendidikan anak usia dini
yaitu Kelompok Bermain (
Play Group ) didirikan, Ganti
rugi tanah yang terkena
Proyek Sungai Kali Kalibulu,
Sungai Plangkah, BLT
masuk dan Pemilihan Bupati
secara langsung.
Isu Gelombang Sunami Imbas dari
Gelombang Sunami Aceh sebagian
besar penduduk ( 90 % ) mengungsi
didaerah dataran tinggi dan
pegunungan selama 2 hari 2 malam.
2006 Renovasi SDN Selancar Kemarau panjang, musim paceklik
dan harga sembako naik.
2007 Pilkades Kemarau panjang dan musim
paceklik dan sembako mahal
B. Kondisi Umum Desa
a. Luas WilSelancar Desa : 256 H
Pekarangan : 100 H
Sawah : 156 H
Jumlah : 256 H
Desa Selancar terdiri dari 3 Dusun, 3 Rw. Dan 14 Rt yaitu :
1. Dusun Kalibulu ( Rw. 01 terdiri dari 5 Rt ) terletak disebelah selatan
2. Dusun Pagebangan ( Rw. 02 terdiri dari 5 Rt. ) ditengah
3. Dusun Gemilir ( Rw. 03 terdiri dari 4 Rt ) disebelah utara.
b. Topografi.
Desa Selancar merupakan suatu bentuk yang tidak teratur bentuk dan arahnya, 3 km
arah Barat daya dari Ibu Kota Kecamatan Selancar dan berbatasan dengan
WilSelancar Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas dengan batas
wilSelancar Sungai Ijo, Dataran rendah sehingga sering terjadi banjir
c. Hidrologi
Sesuasi dengan Topografi wilSelancar Desa Selancar, terdapat sungai-sungai dari
arah utara; Kedungweru, Desa Mangunweni, Desa Demangsari, Desa Candirenggo,
Desa Jatijajar dan bahkan dari Desa Bayawulung ( Kab. Banyumas ) semua
bermuara di sungai desa Selancar, sehingga menjadi tumpuhan banjir yang tidak
mampu diatasi oleh masyarakat desa Selancar tanpa ada bantuan dari pihak
pemerintah.
d. Kwalitas Medan
Dengan wilSelancar Topografi yang kurang menguntungkan sehingga jalur
Regional menjadi jalur utama dan sangat mempengaruhi terhadap niali budaya serta
ekonomi masyarakat desa Selancar.
e. Produktifitas Tanah
Sebagian besar pencaharian penduduk desa Selancar adalah Petani, namun dengan
Topografi yang kurang menguntungkan sehingga lahan pertanian kurang produktif
dan belum tersentuh pembangunan, hanya kemampuan masyarakat yang terbatas
belum mampu menanggulangi masalah lahan pertasnian ( kalau musim kemarau
kekeringan bahkan air asin masuk dan kalau musim penghujan banjir
f. Musim
Di desa Selancar ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
g. Pola Penggunaan Lahan Pertanian
1. Lahan Sawah dimusim penghujan ditanami padi dan musim Kemarau ditanami
palawija dan pembuatan Batu Bata.
2. Lahan Pekarangan ditanami Pohon Buah dan Kayu bahan Bangunan.
h. Kepemilikan Ternak
No. Jenis ternak Presentase
1.
2.
3.
4.
5.
Ayam
Itik
Mentok
Kambing
Sapi
58 %
20 %
15 %
5 %
2 %
J u m l a h 100 %
i. Tempat Peribadatan
Lokasi No. Tempat Peribadatan
Rw. 01 Rw. 02 Rw. 03 J u m l a h
1. Masjid 1 1 2
2 Mushola 3 4 4 11
j. Tempat Usaha
No. Jenis Usaha Rw. 01 Rw. 02 Rw. 03 J u m l a h
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Warung
Toko
Bengkel
Pertukangan
Penggilingan Padi
Pengrajin
7
2
1
6
3
2
1
5
1
1
2
1
1
18
4
3
5
2
1
k. Jenjang Pendidikan
1. Play Group : 7 Siswa
2. Taman Kanak- Kanak : 25 Siswa
3. Sekolah Dasar : 243 Siswa
4. SLTP. : 106 Siswa
5. SLTA : 43 Siswa
6. Perguruan Tinggi : 11 Maha Siswa
l. Jumlah Penduduk
Laki – laki : 1.167 Jiwa
Perempuan : 1.149 Jiwa
Jumlah : 2.316 Jiwa
m. Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Petani
Buruh Tani
Kuli
Pedagang
Pengrajin
Tukang Kayu
Tukang Batu
PNS
Pensiunan
Guru Tidak Tetap
Lain-lain
1.623 Orang
207 Orang
41 Orang
38 Orang
46 Orang
49 Orang
28 Orang
11 Orang
3 Orang
8 Orang
272 Orang
75 %
7 %
1,5 %
1,2 %
2 %
2 %
1 %
o,4 %
0,01 %
0,09 %
9,8 %
J umlah 2.316 Orang 100 %
C. SOTK Desa
STRUKTUR ORGANISASI TATA KEPEMERINTAHAN DESA
( SOTK Desa ) POLA MAKSIMAL
BPD KADES
Saring
SEKDES
Paiman
KADUS
Soderi
KADUS
Suhadi KADUS
Teguh
KAUR PEMT SURACHMAN
KAUR KEU SUGENG
KAUR PEMB. FUHADI
KAUR KESRA DULAH KODERI
PEMBANTU KAUR KESRA
KASMAN
PEMBANTU KAUR KEU SUPARMI
PEMBANTU KAUR KESRA SUPARMAN
KAUR UMUM WIDI SUYOTO
D. MASALAH YANG DIHADAPI DESA
Berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukangan disetiap dusun didapati masalah
sebagai berikut :
I BIDANG PENGEMBANGAN WILSELANCAR
1.1 Sektor Pekerjaan Umum
1.1.1 Jalan DPU sepanjang 1500m aspalnya rusak dan badan jalan terkikis.
1.1.2 Jalan Desa menuju Desa Demangsari sepanjang 800m rusak aspalnya dan badan
jalanya terkikis
1.1.3 Jalan Lingkungan di Rw.01 dan Rw. 02 sepanjang 1400m rusak
1.1.4 Jalan Desa Penghubung Gemilir kidul dan Gemilir lor sepanjang 800m ambles dan
terkikis
1.2 Sektor Sumber Daya Air dan Energi
1.2.1 Areal Pesawahan seluas 100 ha terlambat tanam
1.2.2 Tanggul drainase di Rw. 03 sepanjang 2400m rusak
1.2.3 Sebagian Pemukiman penduduk desa Selancar rawan air bersih
1.2.4 1500m Sungai Kalibulu Dangkal
1.2.5 Sebagian masyarakat di wilSelancar Rw. 01 dan Rw. 02 belum menikmati listrk
secara utuh
1.2.6 Pada malam hari jalan DPU sepanjang 1500m rawan keamanan dan kecelakaan Lalu-
lintas.
II BIDANG EKONOMI
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
Sektor Pertanian
Pertanian di desa Selancar hanya panen padi sekali dalam 1 tahun
Stok Pangan menipis pada musim Panca roba
Areal Pesawahan seluas 56 ha tidak bisa panen padi
Pada panen raya harga gabah merosot
Pada musim tanam harga Saprodi mahal
2.2
2.2.1
Sektor Perindustrian
Penduduk desa Selancar masih banyak pengangguran
2.3 Sektor Perdagangan
2.4
2.4.1
Sektor Peternakan
Setiap tahun di desa Selancar ternak unggas (ayam) mati lebih dari 100 ekor
2.5
2.5.1
Sektor Tenaga Kerja
Di desa Selancar ada 16 KK 42 Jiwa Rawan pangan
2.6
2.6.1
Sektor Perumahan
Di desa Selancar ada 18 rumah penduduk tidak layak huni
III BIDANG SOSIAL BUDAYA
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
Sektor Pendidikan
Di desa Selancar ada 10 anak usia dini putus sekolah
Pada bulan Juni, Juli dan Agustus biaya sekolah tinggi
Kenakalan Remaja cenderung meningkat
Mushola di Rt. 01 / Rw. 02 tidak nyaman
3.2.
3.2.1
3.2.2
Sektor Kesehatan
Penyakit Diare dan Penyakit Kulit menjangkit pada musim hujan
Sebagian Pemukiman Penduduk tidak sehat
Petugas Pelayanan Posyandu di Rw. 02 mengeluh
3.3
3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
3.3.5
3.3.6
3.3.7
3.3.8
3.3.9
3.3.10
3.3.11
Setor Pemerintah
Pelayanan Pemerintah Desa belum optimal
Pemdes, BPD, LKMD, PKK dan Kelompok Tani SDM rendah
BPD belum bisa membawa aspirasi rakyat
Pengurus LKMD dan Ketua Rw. / Rt belum dapat tunjangan gaji
LKMD belum melibatkan masyarakat dalam menentukan anggaran pada proyek
PKK secara utuh belum bisa mandiri
Karang Taruna belum ada Kegiatan nyata
Kepengurusan Karang Taruna Fakum
Kelompok Tani belum bisa menjadi sumber aspirasi petani
Kelompok Tani di Rw. 03 Fakum
Rw. / Rt. Belum difungsikan oleh Pemdes dalam biokrasi kepemerintahannya dan
belum ada anggaran dari Pemerintah
3.4
3.4.1
Sektor Kesenian
Kesenian tradisional hampir punah dan belum mampu mengangkat social budaya
masyarakat
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa
Penyusunan RPJMDes, diawali dengan Penjaringan masalah yang dilakukan secara
partisipatif mulai dari tingkat RT dan RW dan dusun. Dari kegiatan ini menghasilkan data
dan informasi dari tingkat komunitas, selanjutnya Pokja Desa menyelenggarakan
Lokakarya untuk mengkompilasikan data hasil Penjaringan masalah. Secara Lebih Detail
Runtutan Proses kegiatan dalam penyusunan RPJMDes desa Selancar adalah sebagai
berikut :
a. Pembentukan dan pembekalan Pokja Desa Perencanaan Partisipatif
Pembentukan Pokja Desa Perencanaan Partisipatif dilaksanakan melalui musyawarah
desa yang dilakukan secara terbuka dan demokratis
b. MUSDUS / Penjaringan Masalah dan Potensi
Proses penjaringan masalah dilakukan oleh Team Perencanaan Partisipatif yang terdiri
dari para anggota Pokja Desa, tokoh masyarakat, relawan dan unsur pemerintah desa
serta BPD ( daftar Personil terlampir ). Dalam konteks ini, tim Perencanaan Partisipatif
bertannggung jawab secara institusional kepada Pokja Desa, dan kepada publik lewat
mekanisme Lokakarya desa.
Untuk menggali data potensi dan masalah yang ada di desa, Team Perencanaan
Partisipatif menggunakan tiga alat dengan metode PRA sebagai berikut :
(1.) Sketsa Desa (2.) Kalender Musim (3.) Diagram Kelembagaan
Proses penjaringan masalah itu dilaksanakan dalam forum musyawarah dusun yang
telah dilakukan pada :
No Dusun Waktu Pelaksanaan Tempat
1 Dusun 01 25 Agustus 2007 Rumah Kadus I
2 Dusun 02 27 Agustus 2007 Rumah Ketua RT 03 / RW 02
3 Dusun 03 29 Agustus 2007 Rumah Kaur Kesra
Dari hasil Musdus penjaringan masalah dan potensi ditingkat dusun kemudian
dituangkan dalam format 1 s/d 3.
c. Lokakarya perencanaan partisipatif tingkat Desa
Proses penyusunan program dan kegiatan dilakukan dalam lokakarya ditingkat Desa
yang dilksanakan tanggal 6 November 2007 dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengkompilasikan dan Mengelompokan Masalah masalah dari hasil musyawarah
Dusun,
2. Menyusun Legenda dan Sejarah Desa
3. Menyusun Visi Misi Desa
4. Membuat skala prioritas
Pembuatan skala. prioritas ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas masalah yang
harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan adalah dengan
menggunakan rangking dan pembobotan.
5. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah.
Setelah semua masalah di rangking berdasarkan kriteria yang disepakati bersama,
tahap selanjutnya adalah menyusun alternatif tindakan yang layak. Kegiatan ini
mempunyai tujuaan untuk mendapatkan alternatif tindakan pemecahan masalah
dengan memperhatikan akar penyebab masalah dan potensi yang ada.
6. Menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Periode tahun 2008 -
2012
Dalam tahapan ini juga dipisahkan mana pembangunan sekala Desa dan
pembangunan skala Kabupaten. Hasil yang dicapai dalam lokakarya ini adalah
tersusunnya draf RPJMDes
b. Musrenbang Desa – Pembahasan Draf RPJMDes
Pada tahap selanjutnya dari Lokakarya Perencanaan Partisipatif oleh Team
Perencanaan Partisipatif Hasil yang dicapain masih berupa draf Dokumen RPJM Desa
tahun 2008 – 2012, yang oleh Pokja Desa kemudian dikonsultasikan kepada publik
melalui MUSRENBANG Desa untuk mendapatkan tanggapan / masukan dari
masyarakat serta nara sumber, usulan atau masukan dari masyarakat yang disetujui oleh
forum akan di tambahkan dalam Dokumen RPJM Desa tahun 2008 – 2012,
c. Pengesahan RPJM Desa
Draft RPJM Desa yang sudah direvisi kemudian ditetapkan oleh Kepala desa dan BPD
menjadi Peraturan Desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM) Desa
Selancar Kecamatan Selancar Kabupaten Atas Angin.
d. Sosialisasi RPJM Desa
Sosialisasi RPJM Desa dilakukan di tiap Rw dan Rt melalui pertemuan-pertemuan rutin
serta ditempelkan di papan informasi yang ada, baik papan informasi Rw dan Desa.
BAB IV
VISI, MISI PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
A. VISI DAN MISI
1. VISI
Tercapainya masyarakat yang aman dan sejahtera melalui pertanian dan
optimalisasi pelayanan publik.
2. MISI
a. Menciptakan pelayanan yang merata, berkeadilan tepat waktu dan tepat guna
b. Mewujudkan penyelenggaraan pertanian yang bermutu menyesuikan Topografi
desa dan memaksimalkan potensi yang ada.
c. Memberikan pembinaan dan pengembangan kreativitas masyarakat dibidang
ketrampilan untuk menciptakan lapangan kerja.
B. PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF TAHUN 2008 - 2012
I BIDANG PENGEMBANGAN WILSELANCAR
1. Areal Pesawahan seluas 100 ha terlambat tanam
2. Tanggul drainase di Rw. 03 sepanjang 2400m rusak
3. Jalan DPU sepanjang 1500m aspalnya rusak dan badan jalan terkikis.
4. Jalan Desa menuju Desa Demangsari sepanjang 800m aspalnya rusak dan
badan jalanya terkikis
5. Jalan Lingkungan di Rw.01 dan Rw. 02 sepanjang 1400m .usak
6. Jalan Desa Penghubung Gemilir kidul dan Gemilir lor sepanjang 800m
ambles dan terkikis
7. Sebagian Pemukiman penduduk desa Selancar rawan air bersih
8. Pada malam hari jalan DPU sepanjang 1500m rawan keamanan dan
kecelakaan Lalu-lintas.
9. 1500m Sungai Kalibulu Dangkal
10. Sebagian masyarakat di wilSelancar Rw. 01 dan Rw. 02 belum menikmati
listrk secara utuh
II BIDANG EKONOMI
1. Pertanian di desa Selancar hanya panen padi sekali dalam 1 tahun
2. Stok Pangan menipis pada musim panca roba
3. Areal Pesawahan seluas 56 ha tidak bisa panen padi
4. Di desa Selancar ada 16 KK 42 jiwa rawan pangan
5. Pada panen raya harga gabah merosot
6. Pada musim tanam harga Saprodi mahal
7. Penduduk desa Selancar masih banyak pengangguran
8. Belum ada badan Usaha milik desa yang melayani kebutuhan sarana
produksi dan modal serta pasar yang berpihak pada petani
9. Di desa Selancar ada 18 rumah tidak layak huni
10. Setiap tahun di desa Selancar ternak unggas (ayam) mati lebih dari 100 ekor
III BIDANG SOSIAL BUADAYA
1. Didesa Selancar ada 10 anak usia dini putus sekolah
2. Pada bulan Juli, Juni dan Agustus biaya sekolah tinggi
3. Kenakalan remaja cenderung meningkat
4. Mushola di Rt 01 / Rw. 02 tidak nyaman
5. Penyakit Diare dan penyakit kulit menjangkit pada musim hujan
6. Sebagian pemukiman penduduk tidak sehat
7. Petugas pelayanan Posyandu di Rw. 02 mengeluh
8. Pelayanan Pemerintah desa belum optimal
9. Pemdes, BPD, PKK, LKMD dan Kelompok Tani SDM rendah
10. BPD belum bisa membawa aspirasi rakyat
11. Pengurus LKMD dan Ketua Rt. / RW. Belum dapat tunjangan gaji
12. LKMD belum melibatkan masyarakat dalam menentukan anggaran dapa
Proyek
13. PKK secara utuh belum bisa mandiri
14. Karang Taruna belum ada kegiatan nyata
15. Kepengurusan Karang Taruna Fakum
16. Kelompok Tani belum bisa menjadi sumber aspirasi petani
17. Kelompok Tani di Rw. 03 Fakum
18. Rw. Dan Rt. belum difungsikan oleh Pemdes dalam biokrasi
kepemerintahannya dan belum ada anggaran dari pemerintah
19. Kesenian Tradisional hampir punah dan belum mampu mengangkat social
budaya masyarakat
C. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
1. Arah Kebijakan Pendapatan Desa
a. Arah Kebijakan pendapatan desa
Dalam rangka meningkatkan kemandirian desa maka arah kebijakan berkaitan
dengan penerimaan adalah sebagai berikut :
a.1. Meningkatkan Pendapatan Asli desa dengan upaya –upaya sebagai berikut
� Meningkakan pendapatan dari hasil usaha desa dengan cara
membangun Badan usaha milik desa
� Mengotimalkan pendapatan dari pengelolaan kekayan desa
� Memperbesar partispasi masyarakat
� Mengintesifkan pungutan desa
a.2. Menggalang dan memperbesar bantuan pihak ketiga dengan cara :
� Menggali pendanaan dari masyarakat di perantauan yang berhasil
� Mengalang pendanaan dari pihak ketiga
b. Proyeksi pendapatan desa 2008 - 2012
TAHUN NO URAIAN
2008 2009 2010 2011 2012
1 Pendapatan
Asli Desa
25.000.000 26.000.000 27.000.000 28.000.000 30.000.000
2 Bagi Hasil
Restribusi
Daerah
500.000 600.000 700.000 800.000 1.000.000
3 Bagi Hasil
Pajak
30.000 400.000 500.000 600.000 700.000
4 Bagaian Dana
Perimbangan
Yang di
terima
Kabupaten
102.000.000 112.000.000 121.000.000 131.000.000 140.000.000
5 Bantuan
Pemerintah
60.000.000 65.000.000 70.000.000 75.000.000 79.000.000
6 Hibah
7 Sumbangan
Pihak Ketiga
1.500.000 2.500.000 4.000.000 5.000.000 7.000.000
JUMLAH 189.300.000 206.500.000 223.300.000 240.400.000 257.7000
2. Arah Kebijakan Belanja Desa
a. Arah Kebijakan Belanja Desa
Berdasarkan masalah yaang dihadapi desa sera program prioritas tahun 2008 -
2012 maka arah kebijakan belanja desa adalah sebagai berikut
a.1. Efesiensi angaran pada belanja tidak langasung
a.2. Memperbesar alokasi belanja langsung dan belanja bantuan sosial dalam
mempercpat pengurangan emiskinan
b. Proyeksi belanja desa 2008 - 2012
TAHUN NO URAIAN
2008 2009 2010 2011 2012
2.1 Belanja Langsung 102000000 112000000 121000000 131000000 140000000
Operasional
Pemdes
30600000 33600000 36300000 39300000 42000000
Program
Pembangunan
Fusik
20400000 22400000 24200000 26200000 28000000
Program
Pembangunan
Eknomi
20400000 22400000 24200000 26200000 28000000
Program
Pembangunan
Soasial Budaya
30600000 33600000 36300000 39300000 42000000
2.2 Belanja Tidak
Langssung
87300000 94500000 102200000 109400000 117700000
Belanja Pengawai 85000000 91000000 97000000 103000000 109000000
Belanja Subsidi
Belanja Hibah 500000 600000 700000 800000 1000000
Belanja Bantuan
Sosial
Belanja Bantuan
Keuangan
1800000 2900000 4500000 5600000 7700000
Belanja Tidak
Terduga
JUMLAH 189300000 206500000 223200000 240400000 257700000
BAB VI
PENUTUP
Demikian RPJMDes Desa Selancar ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan
Pembangunan di Desa Selancar Kecamatan Selancar tahun 2008 -2012 yang selanjutnya
setiap tahun akan dijabarkan dalam RKP Desa.
Kepala Desa Selancar
MAHMUD
Lampiran 3 Peraturan Desa : Selancar
Kecamatan : Selancar
Kabupaten : Kebumen
Nomor : 03 Tahun /2007
Tentang : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes )
Tahun 2008-2012
RPJMDes TAHUN 2008– 2012
DESA SELANCAR KECAMATAN SELANCAR KABUPATEN KEBUMEN
TAHUN SUMBER BIAYA
NO BIDANG / KEGIATAN VOL LOKASI
1 2 3 4 5 APBD APBDes Lainnya INDIKATOR
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
I BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH
1.1 Dibuat saluran pembuangan air sampai ke sungai Kalibulu sepanjang 1500m dan sungai Gemilir sepanjang 1200m
2700x0,6m
Rw. 01,
Rw. 02 dan Rw. 03
V
V
V
V
V
V
V
1.2 Normalisasi Sungai Ijo 4000x30m
Desa Selancar
V
V
Areal Pesawahan seluas 100 ha bisa dua kali tanam Pembuangan air dari pemukiman penduduk dan areal pesawahan bisa lancar
1.3 Proyek Padat Karya Normalisasi Draenase di RW 03 sepanjang 2400 m
2400 m Rw. 03 V V Tanggul drainase di Rw. 03 sepanjang 2400 m yang rusak dinormalisasi
1.4 Perbaikan jalan DPU Sepanjang 1500m
1500 m Rw. 02
Rw. 03
V
V
Jalan tidak rusak
1.5 Perbaikan aspal sepanjang Jalan Desa menuju Desa Demangsari 800m
800 m Rw. 01
Rw. 02
V
V
Jalan Desa menuju Desa Demangsari sepanjang 800m tidak rusak
1.6 Pembangunan Ditalud kanan kiri sepanjang Jalan Desa menuju Desa Demangsari 1600m
1600m Rw. 01
Rw. 02
V
V
1600 m sepanjang Jalan Desa menuju Desa Demangsari terbangun talud
1.7 Pembuatan Drainase sebelah kanan sepanjang 1400m
1400m Rw. 01
Rw. 02
V
V
Jalan Lingkungan di Rw.01 dan Rw. 02 sepanjang 1400m diperbaiki
1.8 Pengerasan jalan sepanjang 1400 m
1400 m Rw. 01
Rw. 02
V
V
Jalan Lingkungan di Rw.01 dan Rw. 02 sepanjang 1400m di bangun
1.9 Jalan Desa Penghubung Gemilir kidul dan Gemilir lor dibuat Drainase kekanan kiri jalan sepanjang 1600m
1600m Rw.02
Rw. 03
V
V
Pembuangan air menjadi lancar
1.10 Dibuat Talud kanan kiri jalan 1600m
1600 m Rw. 02
Rw. 03
V
V
Jalan Desa Penghubung Gemilir kidul dan Gemilir lor sepanjang 800m tidak ambles dan dan tidak terkikis
1.11 Pemasangan jaringan dari PDAM 120 KK Desa Selancar
V
V
Kebutuhan air bersih bagi penduduk desa Selancar tercukupi
1.12 Pemasangan penerangan penerangan jalan
13 Titik Desa
Selancar
V
V
Penduduk merasa aman dan kecelakaan Lalu-lintas.sepanjang jalan DPU (1500 m) pada malam hari menurun
1.13 Pengerukan Sungai Kalibulu sepanjang 1500m
1500m Rw. 01 V V Pendangkalan Sungai Kalibulu teratasi
1.14 Penambahan tiang listrik sampai ke sasaran di wilSelancar Rw. 01 dan Rw. 02
8 Tiang Rw. 01
Rw. 02
V
V
Masyarakat di wilSelancar Rw. 01 dan Rw. 02 belum menikmati listrk secara utuh
1.15 Normalisasi Sungai kalibulu dan
Sungai Gemilir
3000x4m Desa Selancar
V V Areal Pesawahan seluas 56 ha bisa panen padi
1.16 Membuat saluran air menuju ke sungai Kalibulu sepanjang 600m dan sungai Gemilir 1000 m
1600 x1m
Desa Selancar
V
V
Areal Pesawahan seluas 56 ha tidak bisa panen padi
II BIDANG EKONOMI
2. 1 Pengadaan sumur pantek 12 tempat
12 Buah Desa Selancar
V V V Pertanian di desa Selancar mampu panen padi lebih dari sekali dalam 1 tahun
2.2 Pengadaan mesin pompa air 12 unit
12 Unit Desa Selancar
V V V Pertanian di desa Selancar mampu panen padi lebih dari sekali dalam 1 tahun
2.3 Pengadaan mesin Diesel 3 unit 3 unit Desa Selancar
V V V Pertanian di desa Selancar mampu panen padi lebih dari sekali dalam 1 tahun
2.4 Bantuan Beras untuk Rumah Tangga Mikin ( RTM )
16 KK Desa Selancar
V V V V V V Stok Pangan tercukupi pada musim panca roba
2.5 Pelatiham Ketrampilan anyaman Bambu
3 Klp. Desa Selancar
V V V V V V 16 KK (42 jiwa) rawan pangan Di
desa Selancar memiliki pekerjaan
2.6 Pembentukan BUMDes untuk Standarisasi harga gabah melayani kebutuhan Saprotan bagi petani
1 Lembaga
Desa Selancar
V V Adanya Badan Usaha milik desa yang melayani kebutuhan sarana produksi dan modal serta pasar yang berpihak pada petani
2.7 Pembentukan Gapoktan 1 Lembaga
Desa Selancar
V V Kelompok Tani / Gapoktan berkembang
2.8 Optimalisasi Penyuluhan kepada petani agar masuk menjadi anggota Kelompok Tani
5 Klp. Desa Selancar
V V V V V V PPL rutin mendampingi Kelompok Tani ? Gapoktan
2.9 Vaksinasi masal setiap 4 bulan sekali
5 Klp. Tani Ternak
Desa Selancar
V V V V V V Meminimalisir kematian ternak unggas (ayam) di desa Selancar
III BIDANG SOSIAL BUADAYA
3.1 Pencegahan Penyakit diare dan penyakit kulit melalui Pengobatan masal pada musim hujan
3 Rw. Desa Selancar
V V V V V V Pada musim hujan Penduduk Selancar terhindar dari Penyakit Diare dan penyakit kulit
3.2 Penguatan Kelompok Tani agar mampu memperjuangkan kepentingan petani
5 Klp. Tani
Desa Selancar
V V V V V V Kelompok Tani mampu menjadi sumber aspirasi bagi petani
3.3 Pelatihan tata Pemerintahan Desa bagi Perangkat desa, LKMD, PKK dan BPD
4 Lembaga
Desa Selancar
V V V V V V SDM Pemdes, BPD, PKK, LKMD
3.4 Pelatihan menegement Organisasi Tani bagi Pengurus Gapoktan dan Kelompok Tani
1 Lembaga
Desa Selancar
V V V V V V SDM Pengurus Kelompok Tani meningkat dan Gapoktan berkembang.
3.5 Penguatan PKK 1 Lembaga
Desa Selancar
V V V V V V SDM Pengurus PKK meningkat
3.6 Survai / pendataan anak putus sekolah
10 Anak Desa Selancar
V V Ada data anak dari keluarga tidak mampu
3.7 Bia Siswa bagi anak dari Keluarga Miskin
10 Anak Desa Selancar
V V V V V V Menurunya angka putus sekolah
3.8 Fasilitasi Kejar Paket A bagi Penduduk yang tidak mampu melanjutkan ke SLTA
10 Anak Desa Selancar
V V V V V V 10 anak putus sekolah Didesa Selancar mengikuti kejar paket A
3.9 Pembinaan Remaja lewat karang taruna
1 Kali Desa Selancar
V V V V V V Kenakalan remaja menurun
3.10 Pemberian Dana Insentif untuk Rw. / Rt.
17 Orang Desa Selancar
V V V V V V Ada Perhatian dari Pemerintah Daerah kepada Pengurus LKMD dan Ketua Rt. / RW.
3.11 Perbaikan Mushola di Rt 01 / Rw. 02secara gotong royong
1 Mushola
Rw. 02 V V Mushola di Rt 01 / Rw. 02 nyaman untuk beribadah
3.12 Peningkatan Pelayanan Pemerintah
1 Lembaga
Desa Selancar
V V V V V V Adaya Perangkat yang selalu siaga sesuai jam kerja dinas
3.13 Pembuatan MCK pemukiman penduduk tidak sehat
3 Rw. Desa Selancar
V V V V V V Lingkungan nyaman dan sehat
3.14 Pengadaan Tempat duduk bagi Posyandu di Rw. 02
4 Kursi Rw. 02 V V Meningkatnya pelayanan Posyandu di RW 02
3.15 Sosialisai anggaran Proyek dari Pemerintah desa ke RT. / Rw.
13 Rt. Desa Selancar
V V Transparansi Anggaran yang dikelola oleh LKMD
3.16 Penyusunan Rencana Strategis dan Program Kerja PKK
! Lembaga
Desa Selancar
V V V V V V PKK secara utuh bisa mandiri
3.17 Reorganisasi Karang Taruna 1 Lembaga
Desa Selancar
V V Aktifnya Kepengurusan dan adanya kegiatan nyata Karang Taruna
3.18 Membudayakan Kese-nian Tradisional dengan cara sering dipentaskan di Balai desa
1 Group Desa Selancar
V V V V V V Kesenian Tradisional Lestari
3.19 Optimalisasi Peran dan fungsi Rt. / Rw. Guna dalam pelayanan surat pengantar yang dibutuhkan masyarakat
3 Rw. Dan
14 Rt.
Desa Selancar
V V V V V V Rw. Dan Rt. difungsikan oleh Pemdes dalam biokrasi kepemerintahannya
3.20 Bantuan Dana Operasional Untuk Rt. / Rw.
3 Rw. Dan
14 Rt.
Desa Selancar
V V V V V V Adanya Bantuan Dana Operasional Untuk Rt. / Rw.
3.22 Bantuan rehab rumah untuk 18 KK yang rumahnya tidak layak huni
18 KK Desa Selancar
V V Direhabnya 18 rumah tidak layak huni
Ditetapkan di : Selancar
Pada Tanggal : 9 Desember 2007
Kepala Desa Bulurej
S A R I N