modul-neurovaskular.doc

Upload: famietha

Post on 10-Feb-2018

326 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    1/119

    BUKU MODUL INDUK

    NEUROVASKULAR

    KOLEGIUM NEUROLOGI INDONESIA

    (KNI)

    PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS SARAF INDONESIA

    (PERDOSSI)

    2009

    1

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    2/119

    MODUL INDUK

    NEUROVASKULAR

    1. Stroke Iskemik (Trombosis, Emboli) 2. Stroke Perdarahan (Subarakhnoid, Intraserebral)

    3. Trans Cranial Doppler (TCD) Carotid Duple! Sono"raph# (CDS)

    PENYUSUN

    Dr. Lyna S!r"#$!%# S&.S (K)' M.E$

    PENYUSUN PEMBANTU

    Pr. Dr. Y* M#*+a,- S&.S (K)

    Dr. Sa#/ Harr#* S&.S (K)

    Dr. Fr!$$y S#"r* S&.S (K)

    Dr. Mr*y#$ B*"a/# S&.S (K)

    Dr. A Ra*y#$ S&.S

    Dr. S##a L/!/&% S&.S (K)

    DR. 1an Pr+a

    r. Enny Mya"*#-

    M$ #n# "!a- $#&r!*!n"a*#3an 3!&a$a *!r- K!"a Pr4ra/ S"$#

    In*"#"*# P!n$#$#3an D3"!r S&!*#a#* Sara .Para K!"a Pr4ra/ S"$# "!r*!+" a$aa- *!+a4a# +!r#3" 5

    Dr. A+$ M#*' S&.S(K) 6 KPS Un-a* Ma3a**ar

    Dr. A-/a$ A*/!$#' S&.S 6 KPS UGM Y4ya3ar"a

    Dr. En$an4 K!*"#%a"#' S&.S(K) 6 KPS Un$#& S!/aran4

    Dr. M-a//a$ Sa# I*a/' S&.S(K) 6 KPS Una#r Sra+aya

    Dr. 1#7a 1ann#*' S&.S(K) 6 KPS UI 1a3ar"a

    Dr. R*# D-an' S&.S 6 KPS USU M!$an

    Dr. A%# S-a-a+' S&.S(K) 6 KPS Un*r# Pa!/+an4

    Dr. T-a/r#n Sya/*$#n' S&.S(K)'M.K!* 6 KPS Un&a$ Ban$n4

    Dr. Y#arn# Syar#"a' S&.S 6 KPS Unan$ Pa$an4

    Pr. DR. Dr.A.A. Ra3a S$!%#' S&.S(K) 6 KPS Un$ D!n&a*ar

    2

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    3/119

    8. ALOKASI AKTU

    $en"emban"kan %ompetensi &aktu (selama 1 semester ' bulan)

    Sesi di dalam kelas

    Sesi den"an asilitasi Pembimbin"

    Sesi praktik dan penapaian kompetensi

    *+ 2 am (lassroom session) - 2 ! 2 am TCD CDS

    3 ! 2 am pen"etahuan stroke iskemik stroke perdarahan (epid,patoisiolo"i)

    3 ! 2 am manaemen stroke iskemik

    stroke perdarahan

    1! per min""u 1am (oahin" session)

    dalam kurun /aktu1 bulan stase di TCD CDS

    1 bulan stase ruan"an stroke unit

    2 bulan stase ruan" ra/at

    2 bulan stase poliklinik

    1! per min""u 1am (ailitation and

    assessment) dalam kurun /aktu 1 bulan stase di TCD CDS

    1 bulan stase ruan"an stroke unit

    2 bulan stase ruan" ra/at2 bulan stase poliklinik

    2. TU1UAN UMUM

    1. $elaksanakan Tridharma Per"uruan Tin""i #aitu dalam bidan" pendidikan,

    penelitian dan pen"abdian mas#arakat2. $empersiapkan para kandidat dalam menan"ani masalah masalah pen#akit

    seara klinis sehin""a mampu men"atasi berba"ai masalah dibidan" neurolo"i

    terutama stroke #an" akan dihadapi sesuai den"an kemauan ilmu pen"etahuan

    dan tehnolo"i, serta kompetensi seba"ai spesialis sara

    :. TU1UAN KHUSUS

    1. $empun#ai pen"etahuan #an" lebih mendalam men"enai pen#akit terutama dariaspek ilmu0ilmu dasar untuk melaksanakan ke"iatan promosi, preensi, kurasi,

    rehabilitasi dan ke"a/atan.

    2. $emiliki pen"etahuan mendasar untuk melakukan analisis pen#akit seara klinis.

    komunitas maupun science, dan mempun#ai ketrampilan men"obati penderitasehin""a menadi lebih baik

    3. erpartisipasi akti untuk men"emban"kan pen"etahuan dan mempun#ai

    ketrampilan dalam penerapan ilmu pada penderita #an" memerlukan pertolon"an. Dapat bekera sama den"an proesi lain demi kepentin"an pasien dan ilmu

    pen"etahuan

    4. $ampu menerapkan prinsip0prinsip dan metode berikir ilmiah dalam menerapkanilmu kedokteran, khususn#a bidan" neurolo"i

    3

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    4/119

    '. $ampu men"enal, merumuskan pendekatan pen#elesaian dan men#usun prioritas

    masalah neurolo"i den"an ara penalaran ilmiah, melalui perenanaan,

    implementasi dan ealuasi terhadap upa#a promoti, preenti, kurati,rehabilitati, dan ke"a/at daruratan neurolo"i khususn#a stroke

    5. $ampu menan"ani kasus kasus den"an kemampuan proesional #an" tin""i

    melalui pendekatanEvidance Base Medicine*. $ampu menin"katkan kuantitas dan kualitas penelitian dasar, klinis dan lapan"an

    serta mempun#ai motiasi men"emban"kan pen"alaman belaar sehin""a dapat

    menapai tin"kat akademis lebih tin""i6. ersiat terbuka, tan""ap terhadap perubahan dan kemauan ilmu dan tehnolo"i

    atau masalah #an" dihadapi mas#arakat

    ;. STRATEGI PEMBELA1ARAN Pembelaaran diselen""arakan di 7umah Sakit Pendidikan dan 7umah Sakit

    8ahan 9earin" Pendidikan

    Pelatih memberi kuliah den"an topik #an" relean, mutakhir, den"an

    memperhatikan evidence-based medicine Pelatih memberi peluan" kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan

    diskusi, baik antara pelatih den"an peserta didik maupun antar peserta didik

    Pelatih memberi peluan" kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan

    simulasi pemeriksaan isik len"kap (umum dan neurolo"ik) sambil menulis hasil#an" ditemukan dalam status pemeriksan isik neurolo"ik len"kap

    Pembelaaran ini diasilitasi oleh seoran" atau lebih pelatih #an" bertan""un"

    a/ab terhadap pen#elesaian modul seara len"kap, sampai den"an ealuasipenapaian kompetensi

    Pelatih men#iapkan kasus0kasus #an" relean den"an tuuan pembelaaran

    Peserta didik men"erakan pre-test, ealuasi diten"ah0ten"ah prosespembelaaran, dan uian akhir #an" berkaitan den"an kompetensi peserta didik

    RIN

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    5/119

    Peserta didik melakukan anamnesis den"an metode role-play untuk kasus

    simulasi atau bed site teaching untuk kasus nyata

    Peserta didik menunukkan tataara anamnesis #an" sesun""uhn#a pada pasien

    stroke (iskemik dan perdarahan) sesuai den"an keluhan pasien

    Peserta didik menunukkan kemampuan untuk men"identiikasi stroke iskemik

    atau stroke perdarahan serta prakiraan lokasi kerusakan otak (hemiser kanan0kiri,kortikal : subkortikal : batan" otak, anterior 0 posterior, lakunar, partial oklusi :total oklusi) berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan klinis lainn#a termasuk

    penilaian Stroke Siriradj Scoredan klasiikasiBamford

    Pembimbin" memberifeedbackkepada peserta didik berdasarkan datar tilik

    Tujuan-3: Menunjukkan pemeriksaan fisik secara efektif

    Peserta didik menelaskan ara pen"isian dan men"isi ST;T?IS

    termasuk =I@SS, $$SE, indeks arthel dan $odiied 7ankin Sale

    Peserta didik melakukan simulasi pemeriksaan isik0neurolo"ik (termasuk

    pen""unaan alat bantu) untuk kasus simulasi atau pemeriksaan isik saat bed siteteachingden"an kasus n#ata

    Pembimbin" memberi umpan balik kepada peserta didik berdasarkan datar tilik.

    Tujuan-4: Menunjukkan kemampuan dalam pendekatan diagnostik

    Peserta didik menelaskan "eala dan tanda klinik #an" diumpai

    Peserta didik menelaskan interpretasi hasil laboratorium, hasil pemeriksaan CT

    San, $7I, $7;, TCDCDS, echocardiography,TTE dan TEE

    Peserta didik membuat dia"nosis (klinis, topik, etiolo"ik, dan patolo"i0anatomik)

    dan dia"nosis bandin"

    Cara belaar den"an memper"unakan kasus n#ata (bed site teaching) atau kasus

    simulasi (role play)

    Pembimbin" memberifeedbackkepada peserta didik berdasarkan datar tilik

    Tujuan-: Menunjukkan kecakapan dalam hal penalaran klinik Peserta didik meran"kum hasil anamnesis dan pemeriksaan isik0neurolo"ik

    seara sistematik

    Peserta didik menelaskan perlun#a dilakukan pemeriksaan penunan"

    (laboratorik, neuro-imaging, radiolo"ik, dan lain#a) sesuai den"an indikasi

    Cara belaar den"an memper"unakan kasus n#ata (bed site teaching) atau kasus

    simulasi (role play)

    Pembimbin" memberifeedbackkepada peserta didik berdasarkan datar tilik

    Tujuan-!: Mem"uat keputusan diagnostik dan terapetik yang tepat

    Peserta didik menelaskan alasan keputusan dia"nostik dan dia"nostik bandin"

    #an" dibuat berdasarkan hasil ran"kuman anamnesis, pemeriksaan isik danpemeriksaan penunan"

    Peserta didik menelaskan alasan pemberian terapi #an" berkaitan den"an

    dia"nosis

    Cara belaar den"an memper"unakan kasus n#ata (bed site teaching) atau kasus

    simulasi (role play)

    Pembimbin" memberikan feedbackkepada peserta didik berdasarkan datar tilik

    4

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    6/119

    Tujuan-#: Memahami keter"atasan pengetahuan seseorang

    Peserta didik menelaskan alasan untuk membuat ruukan kepada departemen lain

    Peserta didik men"iterpretasi hasil ruukan

    Peserta didik men"ambil keputusan dia"nostik, pemeriksaan anuran tambahan,

    terapetik dan pro"nosis setelah mempertimban"kan a/aban ruukan Cara belaar den"an memper"unakan kasus n#ata (bed site teaching) atau kasus

    simulasi (role play)

    Pembimbin" memberikan feedback kepada peserta didik berdasarkan datar tilik

    Tujuan-$: Memerhatikan dan mempertim"angkan analisis risiko dan "iaya yang

    ditanggung oleh pasien

    Peserta didik menelaskan alasan pemeriksaan penunan" dan ruukan

    Peserta didik menelaskan pemberian terapi sesuai den"an guidelines nasional

    stroke dan evidence-based medicine

    Cara belaar den"an memper"unakan kasus n#ata (bed site teaching) atau kasus

    simulasi (role play) Pembimbin" memberikanfeedback kepada peserta didik berdasarkan datar tilik

    Tujuan-% 5Menunjukkan kecakapan dalam hal rencana memulangkan pasien

    termasuk pre&ensi sekunder' * (omuniasi' nformasi dan *dukasi) pada

    pasien dan keluarga' neurorestorasi+neuroreha"ilitasi

    Peserta didikmeran"kum dan men"analisi seluruh masalah seba"ai dasar untuk

    pen#usunan renana memulan"kan pasien termasuk renana kontrol dan lanutan

    terapi medikamentosa serta neurorestorasineurorehabilitasi

    Peserta didik melakukan komunikasi dan memotiasi pasien dan keluar"a dalam

    hal inormasi dan edukasi tentan" stroke iskemik dan stroke perdarahan untuk

    pene"ahan sekunder ba"i penderita dan pene"ahan primer ba"i keluar"an#a.

    Cara belaar den"an memper"unakan kasus n#ata (bed site teaching) atau kasussimulasi (role play)

    Pembimbin" memberikanfeedbackkepada peserta didik berdasarkan datar tilik

    =. PERSIAPAN SESI

    7uan" %uliah

    Peralatan ;udioisual

    %asus - Stroke Iskemik (embolik) den"an Aibrilasi ;trial dan Stenosis $itral

    Stroke Perdarahan di 8obus Arontal

    Stroke Perdarahan Subarakhnoid

    Stroke Iskemik den"an Aaktor 7isiko $ultipel ;lat antu 8atih - Tensimeter, stetoskop, palu releks, senter, "arpu tala, arum,

    otalmoskop, kapas, kopi, teh, larutan %9, tepun", selimutBideo tentan" Stroke (Pemeriksaan =eurolo"i, =I@SS)

    Computer ;ssisted 8earnin" $aterial

    $ateri presentasi termasuk BCD DBD kasus stroke

    Status pemeriksaan neurolo"i klinik, status pemeriksaan penapisan neurobehaior

    ($$SE),lembar ormulir indeks arthel, lembar penilaian =I@SS, lembar penilaian

    '

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    7/119

    $odiied 7ankin Sale, hasil laboratorium, "ambaran pemeriksaan imain", hasil

    TCDCDS, hasil echocardiography

    Penuntun elaar Pemeriksaan dan Penatalaksanaan Stroke termasuk kelen"kapan

    reerensi

    Datar Tilik %ompetensi Penatalaksanaan Stroke

    >. REFERENSI

    uku Standar %ompetensi Dokter Spesialis Sara,

    %ole"ium =eurolo"i Indonesia (%=I), PE7D>SSI, 2'

    %onsensus =asional Stroke, PE7D>SSI

    ?uidelines =asional Stroke seri pertama, PE7D>SSI, 2

    ?uidelines =asional Stroke seri kedua, PE7D>SSI, 21

    ?uidelines =asional Stroke (reisi), PE7D>SSI, 2

    ?udelines =asional Stroke, PE7D>SSI, 25

    ;dams and Bitors. Priniples o =eurolo"#. *thed, $ ?ra/ @ill, 24

    &arlo/ CP dkk. Stroke. ; Pratial ?iude to $ana"ement.2nded, lak/ell Siene, 21

    ennett @9$, Stein $. Stroke. Pathoph#siolo"#, Dia"nosis and

    $ana"ement. 2nded, Churhill 8iin"stone, 1661

    Aisher $, o"ousslausk# 9. Current 7eie/ o Cerebroasular Disease.

    3rded, utter/orth @einemann, 1666.

    Perkin ?D. $osb#s Color ;tlas and Te!t o =eurolo"#

    2nded, Elseier 8imited 2

    $Cartne# 7BT et al. @andbook o Transranial Doppler, Spin"er, 1665

    ;aslid 7. Transranial Doppler Sono"raph#. Spin"er0Berla", =e/ ork,

    16*'.

    ?. KOMPETENSI

    Setelah men#elesaikan modul neuroaskular ini diharapkan para peserta didikmemiliki kompetensi men#eluruh dan terpadu tentan" stroke iskemik, stroke

    perdarahan intraserebral (stroke PIS), stroke perdarahan subarakhnoid (stroke S;@),

    TCD (Trans Cranial oppler) CDS (Carotid uple! Sonography) #an" menakuppen"etahuan dan ketrampilan tentan" epidemiolo"i, anatomi askular dan sirkulasi

    darah serebral, patoisiolo"i, pato"enesis, biomolekular, aktor risiko, karakteristik

    dan enis stroke, pemeriksaan klinik dan penunan" #an" diperlukan sertamanaemenn#a. Penapaian kompetensi ini diselaraskan den"an prinsip kompetensi

    (ab II an"ka 1) dan ruan" lin"kup kompetensi (ab II an"ka 6) #an" terantum di

    dalam Standar %ompetensi Dokter Spesialis Sara tahun 2'. Indikator hasilpembelaaran #an" diharapkan setelah men#elesaikan modul ini terantum di dalam

    Standar %ompetensi Dokter Spesialis Sara, halaman 35 (2.1) tentan" neuroaskular,

    halaman * (.'.1) tentan" Carotid Dopler, halaman *4 (.'.2) tentan" Transranial

    Dopler, halaman ** (.6) tentan" Trombolisis.

    @. GAMBARAN UMUM

    5

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    8/119

    Pelatihan den"an modul ini dimaksudkan untuk memberi bekal pen"etahuan dan

    praktik ketrampilan dalam hal manaemen stroke seara komprehensi den"an

    memperhatikan aFas cost-effectivenessdan evidence based medicine, melaluipendekatan pembelaaran berbasis kasus (case-based learning). Sub#ek #an"

    dipelaari seara mandiri dan akti oleh peserta didik adalah seba"ai berikut -

    Stroke (iskemik dan perdarahan) dasar dan klinikEaluasi dia"nostik (pemeriksaan isik umum, neurolo"ik, ealuasi stroke sirirad

    skor, =I@SS, amord lassiiation, pemeriksaan CDS

    TCD, =eurobehaior dan pemeriksaan penunan" lainn#a#an" terkait den"an stroke seperti CT San, $7I, $7;,

    TEE, TTE dan 8aboratorium klinik)

    Ealuasi aktor risiko maor dan minor

    Terapi armakolo"ik, indikasi terapi operasi serta terapi lainn#a (termasuktrombolisis, neurorestorasi0neurobehaior)

    Preenti primer dan sekunder

    7enana pulan" : %IE keluar"a dan pasien tentan" diet, neurorehabilitasi,

    kontrol, medikamentosa, persiapan rumah

    9.

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    9/119

    1). Aaktor risiko apa #an" didapatkan pada kasus ini ?eala dan tanda klinis #an"

    didapatkan

    2). Teran"kan Pato"enesisn#a 3). Pemeriksaan penunan" apa saa #an" perlu dilakukan pada kasus ini

    ;pa indikasin#a

    Teran"kan tentan" ara dan hasil pemeriksaan penunan" - Ekhokardio"rapi (E%?)

    Pemeriksaan TCDCarotid Duple! Sono"raph# (CDS)

    Pemeriksaan $7I $7;

    Pemeriksaan TEE dan TTE

    ). Pemeriksaan laboratorium apa saa #an" diperlukan 4). Dia"nosis kera (termasuk penilaian Sirirad Skor0 amord Classiiation)

    '). Dia"nosis klinis, topis, etiolo"is dan patolo"i0anatomik Dia"nosis andin"

    5). $anaemen komprehensi : preenti 0 kurati : rehabilitati dan manaemenemer"ensi di

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    10/119

    adalah Stroke Iskemik (tromboemboli) den"an ;asia dan aktor risiko ;trial Aibrilasi

    normorespon dan mitral stenosis (sumber emboli dari antun"). Terapi #an" diberikan

    adalah antikoa"ulan (heparin), di"o!in, aspilet, neuroprotektan. Terapi rehabilitati #an"diberikan adalah terapi /iara, isioterapi, %IE pasien dan keluar"a serta discharge

    planning. Pro"nosis dari pasien ini, ad itam bonam, ad un"sionam dubia ad bonam dan

    ad sanasionam dubia ad malam.

    Ka** 2

    Seoran" pria berusia 1 tahun, datan" di unit "a/at darurat den"an keluhan kean" #an"dia/ali pada len"an kanan dan berlanut ke seluruh tubuh. Saat kean" pasien tidak

    sadarkan diri dan lama kean" sekitar lima menit. Setelah berhenti, pasien tertidur dan

    men"ompol. Saat terban"un, pasien menadi sulit berbiara tapi masih memahami

    pembiaraan. ;n""ota "erak atas dan ba/ah pada sisi kanan pasien menadi sulit untukdi"erakkan serta men"alami kesulitan untuk men"hitun". 7i/a#at stroke ' bulan #an"

    lalu, kelemahan #an" teradi pada saat itu pada an""ota "erak sisi kanan, tidak bisa

    berbiara namun setelah 1 bulan keadaan pasien kembali normal.7i/a#at hipertensi seak

    14 tahun #an" lalu, pasien berobat tidak teratur, ri/a#at diabetes melitus dan antun"disan"kal

    Pemeriksaan isik #an" didapat saat masuk rumah sakit adalah, kesadaran apatis, tekanan

    darah kanan dan kiri 2211 mm@", rekuensi nadi **!menit, re"uler, isi ukup,

    rekuensi naas 1'!menit, suhu 35H C, palpitasi antun" ada pembesaran antun",auskultasi antun", normal. Pemeriksaan paru normal. Dari pemeriksaan status neurolo"is

    E$'Bdisasia, paresis =.BII dan +II sentral kanan, ga$e palsy kanan, hemiparesis

    kanan, releks isiolo"is normal, releks patolo"is (abinsk#) ne"ati. Aun"si otonom

    normal dan un"si luhur, kesan disasia.

    P!r"anyaan n"3 +!aar /an$#r# $ar# 3a** 2

    1). Aaktor risiko apa #an" didapatkan pada kasus ini ?eala dan tanda klinis #an"didapatkan

    2). Teran"kan pato"enesisn#a

    3). Pemeriksaan penunan" apa saa #an" perlu dilakukan pada kasus ini ;pa indikasin#a

    Teran"kan tentan" ara dan hasil pemeriksaan penunan" -

    Ekhokardio"rapi (E%?)

    Pemeriksaan Trans Cranial Doppler (TCD)Carotid Duple! Sono"raph# (CDS)

    Pemeriksaan $7I $7;

    Pemeriksaan TEE dan TTE

    ). Pemeriksaan laboratorium apa saa #an" diperlukan 4). Dia"nosis kera (termasuk penilaian Sirirad Skor0 amord Classiiation)

    '). Dia"nosis klinis, topis, etiolo"is dan patolo"i0anatomik Dia"nosis andin" 5). $anaemen komprehensi : preenti 0 kurati : rehabilitati dan manaemen

    emer"ensi di

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    11/119

    6). Cara pemeriksaan =I@SS untuk penilaian keluaran pasien stroke

    1). a"aimana pro"nosis kasus ini : ad itam, ad untionam dan ad sanationam

    11). 7enana pulan" termasuk renana -J =eurorehabilitasi

    J Ealuasi =eurobehaior

    J Preensi sekunderJ Cara dan @asil pemeriksaan arthel indeks dan $odiied 7ankin Sale serta

    ealuasi berkalan#a dan ke"unaann#a

    J Pen"etahuan apa saa #an" akan diberikan dalam ke"iatan %omunikasi InormasiEdukasi (%IE) pasien dan keluar"a

    12). Sistem 7uukan

    D#*3*# Ka** 2

    S"r3! P!r$ara-an $# L+* Frn"a

    %asus ini adalah kasus stroke perdarahan di lobus rontal.

    Pemeriksaan penunan" #an" direnanakan adalah pemeriksaan laboratorium darah

    meliputi, darah perier len"kap, hemostasis, proil lipid, "ula darah, un"si "inal, un"sihati, elektrolit dan analisa "as darah. Pemeriksaan lainn#a adalah E%? (Elektro %ardio

    ?rai), Aoto torak, TCD, CDS, skenin" otak (CT San), serta EE? (Elektro Ensealo?rai).

    Pada stroke perdarahan, ada beberapa aktor pen#ebab perdarahan intraserebral -

    1). Aaktor anatomi #aitu lipoh#alinosis dan mikroaneurisma, ;B$ (;terio Benous$alormation), amiloid an"iopati, aneurisma sakular, trombosis ena intrakranial,

    mikroan"ioma, istula arteriena, aneurisma mikotik arteritis septik, mo#a0mo#a

    sindrom, diseksi arteri dan istula karotikokaernosaK

    2). Aaktor hemodinamik #aitu hipertensi arterial, mi"raineK3) Aaktor @emostatik #aitu antikoa"ulansia, terapi antiplatelet, terapi trombolotik,

    hemoili, leukemia dan trombositopeniaK

    ). Aaktor lain #aitu tumor intraserebral, alkohol, amphetamine, kokain dan obatsimpatomimetik lainn#a, askulitisK

    4). @iperkolesterolamia.

    Tidak ada pen#ebab perdarahan intraserebral primer #an" bersiat tun""al, melainkankombinasi dari beberapa aktor.

    Pada perdarahan lobaris, hipertensi merupakan pen#ebab dominan meskipun menurut

    suatu penelitian han#a sekitar 4L kasus den"an hipertensi saat seran"an dan

    seten"ahn#a den"an ri/a#at hipertensi lama.Pada kasus ini, #an" didu"a merupakan aktor risiko dominan adalah hipertensi.

    @ipertensi kronik #an" diderita oleh pasien ini akan men#ebabkan perubahan de"enerati

    pada lumen pembuluh darah, berupa lipohialinosis dan mikroaneurisma. ;kibatperubahan ini, akan men"induksi peahm#a pembuluh darah apabila ada kenaikan

    tekanan darah #an" menolok .

    Pada perdarahan intraserebral terdapat "eala klasik #aitu n#eri kepala, penurunankesadaran, muntah dan kean". %ean" #an" teradi pada pasien ini adalah oleh karena

    perdarahan lobaris #an" menimbulkan perdarahan di antara lapisan abu abu dan putih

    #an" men"akibatkan terisolasin#a korteks dari subkorteks sehin""a korteks #an"

    terisolasi tersebut akan men"hasilkan aktiitas paroksismal. Pada pasien ini u"a terdapat

    11

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    12/119

    lesi di area * (area premotorik lobus rontalis) #an" ditandai den"an adan#a ga$e palsy

    kanan tipe paralitik sesuai den"an lokasi lesi di rontal kiri. %erusakan lobus rontalis

    u"a dapat ditemukan pada pasien ini #an" terlihat men"alami "an""uan ko"niti (atensi,eksekuti, bahasa, memori, isuospasial dan apraksia) #an" sesuai den"an lesi di area

    medial rontal kiri.

    Terapi #an" diberikan adalah obat anti hipertensi (ara pemberian men"au pada"uidelines stroke), anti kean", neuroprotektan. Pro"nosis ad itam bonam, ad

    un"sionam dubia ad bonam dan ad sanasionam dubia ad bonam.

    Ka** :

    Seoran" pria berusia 45 tahun, datan" di rumah sakit den"an keluhan seara tiba0tiba saat

    ban"un pa"i tidak bisa biara tetapi masih men"erti isi pembiaraan dan terdapat

    kelemahan an""ota "erak sebelah kanan. %elemahan pada tan"an kanan dirasakan lebihberat dari pada kaki kanan. Pada saat keadian, pasien tidak men"eluh ada sakit kepala

    maupun muntah. Pasien mempun#ai ri/a#at hipertensi seak 3 tahun #an" lalu, kenin"

    manis seak 1 tahun #an" lalu dan sakit antun" seak 2 tahun #an" lalu. Pasien selalu

    taat berobat dan men"aku minum obat seara teratur.7i/a#at n#eri dada seak 5 tahun#an" lalu, dianurkan minum obat ika teradi seran"an.

    @asil pemeriksaan isik adalah seba"ai berikutK %esadaran komposmentis, Tekanan darahkanan 14 6 mm@", kiri 16 mm@", Arekuensi nadi 6 ! menit, Suhu 3',5 C,

    7espirasi 2 +menit 0 re"ular, 9antun" - batas antun" membesar, 9 I0II murni, murmur

    (0), "allop (0), Paru - esikuler, ronkhi 00, /heeFin" 00, $ata - konuntia tidak puat,sklera tidak ikterik, ;bdomen lemas, hepar dan lien tak teraba, n#eri tekan (0), bisin"

    usus (M), Ekstremitas akral han"at dan tidak ada edema

    Status neurolo"ik #an" didapatkan adalah seba"ai berikutK %esadaran kompos mentis,

    ?las"o/ Coma Sale E : B aasia motorik : $ ', Status un"si kortikal luhur - aasiamotorik, Tanda ran"san"an menin"eal ne"ati, Pupil isokor, relek aha#a lan"sun" dan

    tak lan"sun" (M) (M)normal, =eri kraniales- Paresis =. BII kanan sentral dan =. +II

    kanan sentral, $otorik- hemiparesis kanan den"an kekuatan ekstremitas atas 2222dan ekstremitas ba/ah 3333, Sensorik - hemihipestesi dekstra, 7eleks isiolo"ik

    kanan MM menin"kat dan kiri M normal, 7eleks patolo"ik abinski kanan (M) dan kiri

    (0), %lonus kanan dan kiri (0) (0), Sara otonom- babbak dan kerin"at kesan baik=ilai =I@SS masuk 1'. Skor Stroke Sirira N 0'

    P!r"anyaan n"3 +!aar /an$#r# $ar# 3a** :

    1). Aaktor risiko apa #an" didapatkan pada kasus ini ?eala dan tanda klinis #an"didapatkan

    2). Teran"kan pato"enesisn#a

    3). Pemeriksaan penunan" apa saa #an" perlu dilakukan pada kasus ini ;pa indikasin#a

    Teran"kan tentan" ara dan hasil pemeriksaan penunan" -

    Ehoardio"raph#

    Pemeriksaan TCDCarotid Duple! Sono"raph# (CDS)

    Pemeriksaan $7I $7;

    Pemeriksaan TEE dan TTE

    ). Pemeriksaan laboratorium apa saa #an" diperlukan

    12

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    13/119

    4). Dia"nosis kera (termasuk penilaian Sirirad Skor0 amord Classiiation)

    '). Dia"nosis klinis, topis, etiolo"is dan patolo"i0anatomik Dia"nosis andin"

    5). $anaemen komprehensi : preenti 0 kurati : rehabilitati dan manaemenemer"ensi di

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    14/119

    ialah intoleransi "lukosa, hiperinsulinisme, hipertri"liserida, penurunan @D8, hiper ;po0

    , 8D8 keil0padat, hiperuresemia, penin"katan P;I01, penin"katan ibrino"en,

    hipertensi, obesitas sentraliseral. Pada pasien ini didapatkan adan#a penin"katan #an"besar pada 8D8, @D8 #an" rendah, penin"katan tri"liserida, diabetes melitus #an" sudah

    lama, dan penin"katan ibrino"en, #an" kemun"kinan merupakan petanda dari

    aterosklerosis atau karena sindrom resistensi insulin. DS- papil batas te"as,uppin" (M), aa 2 -3,

    perdarahan (0),eksudat (0), =eri kranialis- tidak ada tanda paresis, $otorik- tidak adatanda paresis den"an kekuatan ekstremitas atas 4444 dan kekuatan ekstremitas ba/ah

    4444, Sensorik - kesan dalam batas normal, 7eleks isiolo"ik kanan M normal dan kiri

    M normal, 7eleks patolo"ik abinski kanan (0) dan kiri (0), %lonus kanan dan kiri (0)

    (0), Sara otonom- babbak dan kerin"at kesan baik.=ilai =I@SS saat masuk 11. Skor Stroke Sirira ,4

    P!r"anyaan n"3 +!aar /an$#r# $ar# 3a** ;

    1). Aaktor risiko apa #an" didapatkan pada kasus ini ?eala dan tanda klinis #an"

    didapatkan

    2). Teran"kan pato"enesisn#a3). ;pakah diperlukan pemeriksaan pemeriksaan seperti tersebut diba/ah ini untuk

    memastikan dia"nosis ;dakah indikasin#a dan hasil apa #an" diharapkan

    Pemeriksaan E%? (ekhokardio"raphi) ()

    Pemeriksaan TCDDuple! Sono"raph# ()

    1

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    15/119

    Pemeriksaan CT San $7I $7; ()

    ). ;pa dia"nosis kera dan Dia"nosis bandin" ()

    4). ;pa dia"nosis klinis, topis, etiolo"is dan patolo"i0anatomik ()'). ;pa renana penatalaksanaan : manaemen komprehensi, termasuk kerasama

    konsultasi den"an departemen terkait dan manaemen emer"ensi di

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    16/119

    nekrotik sel otot polos dan tunika adentisia #an" diiniltrasi oleh lekosit. Rat ini harus

    di/aspadai sebab dapat menimbulkan delayed neurologic deficitdan kematian.

    Pada pemeriksaan isik akan ditemukan tanda ran"san" menin"eal #an" positi. Padaunduskopi dapat ditemukan perdarahan subh#aloid dan papil edema.

    Pemeriksaan penunan" CT San akan terlihat adan#a "ambaran perdarahan di isura

    Silii, isura interhemiser, sisterna basal, tentorium serebeli, intra entrikel dan padapermukaan hemiser #an"dapat membantu menunukkan lokasi pembuluh darah #an"

    peah, /alaupun untuk memastikan diperlukan pemeriksaan an"io"rai. Penunan"

    lainn#a #an" dapat diper"unakan untuk membantu pene"akkan dia"nosis adalah den"anTrans Cranial oppler(TCD). Pada punksi lumbal akan ditemukan tekanan #an"

    menin"kat, airan akan ber/arna !antokrom dalam /aktu ' am setelah perdarahan

    subarakhnoid dan dapat timbul sampai hari ke 2*.

    %omplikasi #an" dapat teradi antara lain, perdarahan ulan" pada hari pertama, spasmearteri #an" akan menimbulkan iskemia serebral, inark multipel dan edema #an"

    men#ebabkan deisit neurolo"i terlambat serta kematian. %omplikasi lain adalah

    kemun"kinan timbuln#a hidrosealus akut (sekitar 4L kasus) baik komunikan atau

    nonkomunikan.Terapi #an" diberikan adalah anal"etik untuk sakit kepala, pene"ahan perdarahan ulan",

    anta"onis kalsium seperti nimodipin akan mene"ah masukn#a kalsium kedalammitokondria, menstabilkan membran, asodilator kolateral leptomen"eal, reolo"i sel

    darah merah, men"hambat slud"in" serta eek anti a"re"rasi platelet. ila teradi

    hidrosealus dapat dilakukan BP Shunt. Pemberian antiibrinolitik harus berhati0hatikarena meski dapat menurunkan insiden perdarahan sub arakhnoid, tetapi dapat

    menin"katkan iskemi otak, deep vein trombosis, emboli paru serta iskemi antun".

    80.TU1UAN PEMBELA1ARAN

    o $ene"akkan dia"nosis stroke dan membedakann#a den"an TI; dan

    pen#akit lainn#a #an" mirip den"an stroke dan memper"unakan SiriradSore serta skenin" otak (CT San) untuk membedakan stroke iskemik dan

    stroke perdarahan serta analisa =I@SS untuk menilai beratn#a stroke danklasiikasi amord untuk menilai luas dan lokasi lesi #an" sekali"us untuk

    penilaian tin"kat emer"ensi.

    o $en"identiikasi aktor risiko stroke (modifiable-unmodifiable, ma#or0

    minor, aktor risiko baru dan masih dipelaari)

    o $en"uasai pemeriksaan penunan" den"an transcranial doppler (TCD)

    carotid duple!sonography(CDS)

    o $en"interpretasi kembali sesuai den"an penilaian klinis hasil CT San,

    $7I, $7;, echocardiography, angiography, TTE dan TEE untuk membuat

    keputusan kliniko $en"elola penderita stroke akut pada keadaan emer"ensi dan mahir untuk

    pemasan"an intubasi sesuai indikasi

    o $emberikan terapi trombolisis intraena pada stroke iskemik, terapi

    antikoa"ulan sesuai indikasi, nutrisi oral dan parenteral sesuai kebutuhanpasien

    o $en"obati komplikasi #an" timbul seperti kean", tekanan intrakranial

    tin""i (TI%), ineksi paru, deep ein trombosis (DBT)

    1'

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    17/119

    o $empertimban"kan dan men"anurkan tindakan operasi dekompresi pada

    stroke sesuai den"an indikasi

    o $enilai impairment, aktiitas harian, dan handiap pasien stroke termasuk

    arthel Inde!, modiied 7ankin Sale, neurorestorasi dan neuro0rehabilitasi

    o $elakukan tindakan pene"ahan primer dan sekunder termasuk community

    stroke care

    88. METODE PEMBELA1ARAN

    $etoda pembelaaran #an" di"unakan adalah pembelaaran berbasis kasus (case0

    based learning), den"an memperhatikan aspek0aspek ko"niti, psikomotor, danaekti den"an penekanan padaprofessional behavior #an" ditunukkan den"an -

    a' (epakaran medik ) pembuat keputusan klinik

    b' (omunikator c' (olaborator

    d' Manajer

    e' *dvokasi kesehatan

    f' (esarjanaan g' +rofesional

    h' +erformance

    82. RANGKUMAN

    a. %ompetensi pendekatan klinik diapai den"an memperhatikan dan menilai hal hal

    tersebut diba/ah ini -

    ;namnesis

    Pemeriksaan isik neurolo"ik

    Dia"nosis kera dan Dia"nosis bandin"

    Dia"nosis (klinik, topik, etiolo"ik, patolo"i0anatomik)

    Pemeriksaan penunan"

    %onsultasi %erasama antara departemental

    $anaemen %omprehensi

    (Preenti 0 primersekunder, %urati : medikamentosa operati, 7ehabilitati

    : neuro restorasi dan neurobehaior serta tatalaksana neuroemer"ensi di

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    18/119

    Cara Pen"ambilan %elen"kapan ;namnesis

    Cara $elakukan, $enilai hasil dan Interpretasi Pemeriksaan isik neurolo"ik

    ;lur Aikir Pembuatan Dia"nosis %era dan Dia"nosis andin"

    ;lur Aikir dalam mene"akkan Dia"nosis (klinik, topik, etiolo"ik, patolo"i

    anatomik)

    ;lur Aikir Pemeriksaan Penunan" (8aboratorium %linik, TCD0CDS, TEE TTE, CT San, $7I, $7;) berdasarkan indikasi, dan apa saa hasil #an"

    diharapkan #an" akan lebih mendekatkan pada dia"nosis pasti, pertimban"anbia#a

    %onsultasi %erasama antar departemental berdasarkan keterbatan kompetensi

    dan indikasi kuat untuk kerasama den"an ahli lain atas dasar kepentin"an pasien

    $enilai kemampuan dalam merenanakan, melakukan manaemen komprehensi

    baik preenti : primer dan sekunder, %urati : suporti, medikamentosa, operati,

    7ehabilitati : neurorestorasi dan neurobehaior dan $anaemen Emer"ensi di

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    19/119

    8=.PENUNTUN BELA1AR

    PROSEDUR INFORMED

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    20/119

    8>.

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    21/119

    PROSEDUR PEMERIKSAAN TCD / CDS

    erikan penilaian tentan" kinera psikomotorik atau keterampilan #an" dipera"akan oleh peserta

    pada saat melaksanakan statu ke"iatan atau prosedur, den"an ketentuan seperti #an" diuraikan

    diba/ah ini-

    5 M!/a*3an- 8an"kah atau ke"iatan dipera"akan sesuai den"an prosedur atau panduanstandar

    5 T#$a3 /!/a*3an- 8an"kah atau ke"iatan tidak dapat ditampilkan sesuai den"an proseduratau panduan standar

    TT5 T#$a3 D#"a/an- 8an"kah, ke"iatan atau keterampilan tidak dipera"akan oleh peserta

    selama proses ealuasi oleh pelatih

    PESERTA5 TANGGAL 5CCCCCC

    KEGIATAN NILAI

    Ka# Uan4 D#a4n*#* $an Pr*!$r P!/!r#3*aan T

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    22/119

    8?. MATERI BAKU

    EPIDEMIOLOGI STROKE

    Epidemiolo"i adalah suatu studi di populasi manusia #an" mempelaari tentan"rekuensi distibusi dan determinan pen#akit .

    Epidemiolo"i stroke sendiri adalah suatu aban" ilmu #an" mempelaari tentan"

    distribusi stroke #an" meliputi insiden pen#akit, prealensi dan hal hal #an" menadiperhatian khusus, dan mempelaari u"a tentan" determinan stroke #an" meliputi

    kondisi predisposisi dan aktor aktor risiko. >leh karena stroke mempun#ai beberapa

    maam proses patolo"i, maka distribusi dan determinan spesiik dari sub sub tipe strokesebaikn#a harus dipelaari sendiri sendiri.

    Di ;merika Serikat, stroke menempati urutan keti"a pen#ebab kematian setelah pen#akitantun" dan kanker. Di Indonesia, data nasional epidemiolo"i stroke belum ada. Tetapi

    dari data sporadis di rumah sakit terlihat adan#a tren kenaikan an"ka morbiditas stroke#an" seirin" den"an makin panan"n#a life e!pentancydan "a#a hidup #an" berubah.

    %arakteristik demo"raik #an" umum dianalisa untuk stroke adalah usia dan "ender.Dari

    berba"ai studi #an" dilakukan di berba"ai belahan dunia, terlihat hal #an" sama, #aituadan#a korelasi antara penin"katan keadian stroke den"an pertambahan umur.

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    23/119

    posterior #an" terdiri dari a.serebri posterior dan 3). a.komunikans posterior #an"

    men"hubun"kan a. serebri media den"an a.serebri posterior. %e"unaan dari sirkulus

    &illisi ini adalah untuk proteksi teraminn#a pasokan darah ke otak, apabila teradisumbatan disalah satu aban". Contohn#a bila teradi sumbatan parsial pada proksimal

    dari a. serebri anterior kanan, maka a. serebri kanan ini akan menerima darah dari a.

    karotis komunis le/at a.serebri anterior kiri dan a. komunikans anterior.;.serebri anterior memperdarahi daerah medial hemiser serebri, lobus rontal ba"iansuperior dan lobus parietal ba"ian superior. ;. serebri media memperdarahi daerah

    rontal inerior, parietal inerolateral dan lobus temporal ba"ian lateral. ;.serebri

    posterior memperdarahi lobus oksipital dan lobus temporal ba"ian medial. atan" otakdiperdarahi seara eksklusi dari sirkulasi posterior. $edula oblon"ata menerima darah

    dari a.ertebralis melalui a.peroratin" medial dan lateral, sedan"kan pons dan midbrain

    (mesensealon) menerima darah dari a.basilaris le/at aban"n#a #aitu a.peroratin"lateral dan medial. Serebelum mendapat darah dari ti"a pembuluh darah serebelar, #aitu

    1). a.serebelar posterior inerior (PIC;) #an" merupakan akhir dari aban" a. ertebralis,

    2). a. serebelar anterior inerior (;IC;) #an" merupan aban" pertama dari a.basilaris,

    dan 3). ;.serebelar superior (SC;) #an" merupakan aban" akhir dari a.basilaris. asal"an"lia diperdarahi oleh a.lentikulostriata keil peraban"an dari a.serebri media, talamus

    diperdarahi oleh a.peroratin" thalamo"eniulata #an" merupakan aban" dari a.serebri

    posterior. ?enu internal apsula diperdarahi oleh a.lentiulostriate anteromedial ataudisebut u"a rekuren a.@eubneur.

    Caban" intrakranial pertama dari arteri karotis internal adalah a.optalmika dan aban"

    pertama dari a.basilar adalah a. serebelar anterior inerior (;IC;).

    Pada ba"ian medial antara a.serebral posterior dan a.serebelar superior keluar sara

    kranial III sedan"kan dari ba"ian lateraln#a keluar sara kranial BI. >leh karen#a bila adaaneurisma dari pembuluh darah tersebut, akan men""an""u sara kranial III atau BI itu.

    FISIOLOGI OTAK

    9umlah aliran darah ke otak (CA) biasan#a din#atakan dalam menit1 "ram otak.

    =ilain#a ter"antun" pada tekanan perusi otak (cerebralperfusion pressure ) C++) danresistensi serebroaskuler (cerebrovascular resistance ) C.&

    %omponen CPP ditentukan oleh tekanan darah sistematik (mean arterialblood pressure )

    M*B+) dikuran"i den"an tekanan intrakranial (TI%), sedan"kan komponen CB7ditentukan oleh beberapa aktor, #aitu -

    1. Tonus pembuluh darah otak

    23

    CBF = CPP = MABP - ICP

    CVR CVR

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    24/119

    2. Struktur dindin" pembuluh darah

    3. Biskositas darah #an" mele/ati pembuluh darah otak

    CA dapat diukur den"an berba"ai metode misaln#a metode(ety Schmidt, atau metode

    lain #an" men""unakan inhalasi "as radioakti #an" kemudian diukur den"an gamma

    counter. Dalam keadaan normal dan sehat, rata0rata aliran darah otak (hemispheric CB")adalah 4,6 1 "ram otak menit.

    ;liran darah otak merupakan patokan utama dalam menilai askularisasi re"ional di otak.

    $elalui pemeriksaan den"an men""unakan emisi sinar (+ositron Emmision Tomography) +ET) di ketahui bah/a aliran darah otak bersiat dinamis. ;rtin#a, dalam keadaan

    istirahat nilain#a stabil, tetapi pada saat melakukan ke"iatan isik maupun psikis, aliran

    darah re"ional pada daerah #an" bersan"kutan akan menin"kat sesuai den"anaktiitasn#a.

    Dari perobaan pada he/an maupun manusia, tern#ata deraat amban" batas aliran darah

    otak #an" seara lan"sun" berhubun"an den"an un"si otak, #aitu -

    a. A/+an4 n4*#na- adalah batas aliran darah otak (#aitu sekitar 4 : '1 "rammenit), #an" bila tidak terpenuhi akan men#ebabkan terhentin#aun"si neuronal, tetapi inte"ritas sel0sel sara masih utuh.

    b. A/+an4 a3"##"a* #*"r#3 "a3 (threshold of brain electrical activity), adalah

    batas aliran darah otak (sekitar 14 1 "rammenit) #an" bila tak terapai,

    akan men#ebabkan aktiitas listrik neuronal terhenti. Ini berarti, seba"ianstruktur intrasel telah berada dalam proses disinte"rasi.

    . A/+an4 3!/a"#an *! (threshold of neuronal death), #aitu batas aliran darah

    otak #an" bila tak terpenuhi, akan men#ebabkan kerusakan total sel0sel otak

    (CA kuran" dari 14 1menit"ram).

    CA 4.6 CC1 Da#a adan"

    "ram menit serebroaskuler

    3401 %ehilan"an un"si

    "rammenit

    2 1 ;ktiitas listrik otak terhenti

    ?ram menit(1401* )

    %ematian sel sara

    2

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    25/119

    24

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    26/119

    ASPEK BIOLOGI MOLEKULER

    Perubahan0perubahan pada stadium san"at a/al dari stroke san"at pentin" untuk diketahui oleh

    karena teradi pada tin"kat subseluler, #aitu pada inte"ritas biomolekular seba"ai penopan"

    kehidupan sel0sel neuron. Pen"etahuan dasar ini san"at pentin" dalam meletakkan dasar0dasar

    pen"obatan interensional, berdasarkan patoisiolo"i

    ;da perbedaan mendasar pada kerusakan seluler pada stroke akibat perdarahan dan sumbatan(iskemik). Pada perdarahan intraserebral, kerusakan sel neuron dan struktur otak disebabkan oleh

    ekstraasasi darah ke massa otak, #an" men"akibatkan nekrosis kimia/i oleh Fat0Fat proteolitik

    di dalam darah. Sebalikn#a pada stroke iskemik, nekrosis pada neuron terutama akibat

    disinte"rasi struktur sitoskeleton karena Fat0Fat neurotransmitter eksitotoksik #an" boor pada

    proses hipoksia akut. Selain itu, pada stroke iskemik, kerusakan #an" teradi lebih lambat, akibat

    berkuran"n#a ener"i #an" berkepanan"an pada sel0sel otak men#ebabkan apoptosis, #aitu

    kematian sel seara perlahan karena kehabisan ener"i pendukun"n#a.

    >tak membutuhkan ener"i #an" ukup besar untuk mempertahankan keseimban"an ion0ion #an"berada di intra seluler seperti kalium (%M) dan ekstra seluler seperti natrium (=aM), kalsium (CaMM)

    dan khlor (Cl). %eseimban"an ini dipertahankan melalui pompa ion akti #an" ber"antun" padaener"i tin""i, #aitu adenosine triphosphate(;TP) dan adenosine diphosphate(;DP).

    I*3!/#3 $!n4an 4an44an 3!*!#/+an4an #n

    Pada iskemik dibedakan dua daerah, #akni core (inark) penumbra. Daerah #an" inark dan

    penumbra mempun#ai karakteristik kematian sel #an" berbeda #akni nekrosis dan apoptosis.

    Proses kerusakan a/al pada stroke iskemik dimulai oleh adan#a deplesi ener"i setempat pada inti

    daerah inark otak, akibat penurunan kadar oksi"en dan "lukosa seara drastis. Dalam keadaan

    iskemik, pompa ion tidak akan bekera karena pompa ini ter"antun" pada aktiitas metabolisme

    sel, #akni ener"i dan oksi"en. ;kibatn#a teradi akumulasi intraseluler ion =aMdan Cl0disertai

    oleh masukn#a @2>..@al ini akan men#ebabkan edema sel, baik neuron maupun "lia. $ekanisme

    edema akibat iskemik bisa diklasiikasikan atas edema sitotoksik dan edema aso"enik. %eadaan

    ini bisa teadi dalam an"ka /aktu sin"kat, sekitar 4 menit setelah teradin#a iskemik. 9arin"an#an" edema sitotoksik ini bisa ditolon" melalui tindakan dini terhadap reperusi dan terapi

    sitoprotekti.

    $etabolisme "lukosa anaerob dapat munul akibat dari iskemik. ;kibat dari metabolisme ini

    adalah asidosis laktat #an" akan memperburuk kondisi sel #an" masih hidup. Penelitian pada

    he/an perobaan membuktikan bah/a kadar "lukosa pre0iskemik akan mempen"aruhi berat

    rin"ann#a asidosis laktat, dan bah/a den"an penin"katan kadar "lukosa darah pada iskemik

    ustru akan men"akibatkan perburukan tanda0tanda klinik. Sementara reduksi ener"i tin""i akibat

    iskemik akan mempen"aruhi pompa ion. Aenomena #an" menarik dari he/an perobaan ini

    adalah bah/a kehabisan ener"i tidak berkorelasi seara lan"sun" den"an kerusakan sel. Ini

    membuktikan bah/a pada a/aln#a, pen"aruh konsentrasi ion dan pompa ion san"at berperan

    dalam menentukan ireersibilitas kerusakan sel.

    2'

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    27/119

    Dia"ram kaskade eksitatorik iskemik

    (8#nden P and &ahl"ren =?, =ational Stroke ;ssoiation, 2)

    I*3!/#3 $an !3*#"a"r#3

    %omunikasi interseluler seara normal ber"antun" pada keberadaan neurotransmiter serta ener"i

    di sinaps. =eurotransmiter ini seara dius akan berinteraksi den"an reseptor di post0sinaptik dan

    seba"ai responn#a, maka teradi metabolisme sel. =eurotransmiter eksitatorik seperti "lutamat

    dan aspartat akan menstimulasi sel post0sinapsis, sementaragamma-aminobutiric-acid (?;;)akan bekera sebalikn#a.

    %eadaan deisit ener"i lokal seperti pada iskemik akan men#ebabkan depolarisasi neuron dan "lia

    #an" kemudian memiu aktiasi dari kanal CaMM serta sekresi asam amino eksitatorik "lutamat di

    ekstrasel. Selain itu, sel #an" iskemik tidak mempun#ai kesan""upan untuk memetabolisme atau

    memeah neurotransmiter eksitatorik tersebut akibat ter"an""un#a enFim pemeah pada iskemik,

    sehin""a teradi penumpukan "lutamat di sinaps.

    ?lutamat #an" berlebih akan berikatan den"an 3 reseptor "lutamat, #aitu /-methyl--aspartate

    (=$D;), 0-amino-1-hydro!y-2-methyl-3-iso!a$ole propionic acid (;$P;), dan reseptor

    metabotropik. Ikatan den"an reseptor =$D; men#ebabkan masukn#a ion =aMdan CaMMke dalam

    sel melalui kanal ion. $enin"katn#a ion =aMdan CaMMu"a berakibat pada masukn#a airan @2>

    #an" berlebihan karena dalam keadaan iskemik pompa ion u"a tidak berun"si. ;ktiasi reseptor;$P; #an" berlebihan u"a men#ebabkan "an""uan homeostasis, den"an dibaren"i masukn#a

    airan @2> ke dalam sel merupakan pen#ebab edema toksik, serta.merupakan aktor pen#ebab sel

    lisis (nekrosis). %eadian ini seara primer di temukan di daerah inark, berbeda den"an di

    penumbra #an" kematian seln#a serin" akibat teradin#a apoptosis dan inlamasi.

    Selanutn#a, reseptor metabotropik "lutamat menadi akti den"an memblok induksi osolipase C

    dan inositol triosat serta diirin"i oleh mobilisasi CaMM#an" tersimpan di dalam sel. %ondisi lain

    adalah masukn#a CaMMmelalui kanal ion akibat ikatan neurotransmiter eksitatorik den"an reseptor

    25

    Iskemia

    Pompa NaK-ATPase gagal

    Depolarisasi

    Pelepasan glutamat Kanal Ca++teruka

    ReseptorAMPA

    Reseptormetaotropik

    ReseptorNMDA

    Pelepasan Ca++intrasel In!luks Ca

    ++

    Peningkatan Ca++intrasel

    Kematian sel

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    28/119

    =$D;. %eadaan ini diperburuk oleh keadian iskemik, #aitu CaMM akan keluar dari mitokondria

    dan retikulum endoplasmik sehin""a seara substansial teradi penumpukan kalsium di

    intraseluler #an" men#ebabkan kerusakan neuron #an" ireersibel (lihat "ambar).

    Ka*#/ $an 3!/a"#an *!

    %alsium berperan men"aktiasi enFim perusak asam nukleus, protein, dan lipid den"an tar"et

    utama membran osolipid #an" san"at sensiti. Seperti diketahui, konsentrasi CaMMdi ekstra selditemukan sekitar 1. kali lebih besar dibandin" intrasel. %eseimban"an ini dipertahankan

    melalui mekanisme untuk mena"a tidak masukn#a Ca MMke intrasel, #aitu melalui pompa ;TP

    #an" aktiK intakn#a pertukaran CaMMdan =aM di membran oleh adan#a pompa =aM0%MK pemisahan

    CaMM intraseluler di retikulum endoplasmik melalui proses pen""unaan ;TP #an" aktiK serta

    akumulasi dari CaMMintraseluler melalui pemisahan CaMMdi mitokondria seara oksidati.

    Dalam keadaan iskemik tidak adan#a bahan ener"i, akan teradi kehilan"an keseimban"an

    "radien antara =aMdan %M#an" seara beruntun men"akibatkan "an""uan keseimban"an Ca MM.

    @al ini akan men#ebabkan masukn#a CaMM kedalam sel seara masi15 #an" selanutn#a

    men"akibatkan beban mitokondria berlebihan. %alsium akan men"aktikan osorilase membran

    dan protein kinase. ;kibatn#a terbentuk asam lemak bebas (AA;) #an" berpotensi men"induksi

    prosta"landin dan asam arakidonat. $etabolisme asam arakidonat ini akan membentuk radikal

    bebas seperti to!ic o!ygen intermediates, eikosanoid, dan leukotrin #an" kesemuan#a akan

    memau a"re"asi platelet dan asokonstriksi askuler. Selain itu, keberadaan CaMM #an"

    berlebihan dalam sel akan merusak beberapa enis enFim termasuk protein kinase C, kalmodulin0

    protein kinase II, protease dan nitrik okside sintesase. CaMMu"a men"aktiasi enFim sitosolik dan

    denukleasi #an" men"akibatkan teradin#a apoptosis.

    Dapat dikatakan bah/a kematian sel seara umum diakibatkan oleh tidak adan#a ener"i berupa

    "lukosa dan oksi"en #an" men#ebabkan "an""uan homeostasis sehin""a teradi kematian sel

    seara tidak lan"sun". Eek neurotransmiter eksitatorik #an" berlebihan di daerah iskemik seara

    biokimia/i akan men#ebabkan kerusakan sel #an" lebih berat dibandin" den"an den"an eek

    iskemik seara lan"sun". >leh sebab itu prinsip penan""ulan"an melalui inhibisi ikatan

    eksitatorik den"an reseptor =$D; u"a merupakan ba"ian dari strate"i dalam mene"ah proses

    biokimia/i seba"ai perusak sel di daerah iskemik.

    $ekanisme kematian sel dapat berupa nekrosis ataupun apoptosis, ter"antun" pada beratn#a

    iskemik dan epatn#a kerusakan #an" teradi. Pada nekrosis, struktur sel menadi hanur seara

    akut disertai den"an reaksi inlamasi, makroa" akan men#erbu dan mena"ositasi sisa0sisa sel.

    Sedan"kan pada apoptosis tidak teradi reaksi inlamasi, melainkan struktur sel akan meniut

    (shrinkage). Selain proses kematian pada stroke akut, inte"rasi antara neuron0neuron dan matriks

    sekitarn#a terutama sel0sel "lia dan endotel kapiler u"a berperan pentin". erba"ai penelitian

    menunukkan ada Fat0Fat akti #an" akti berperan pada kematian beberapa enis sel otak. Salah

    satun#a adalah the stress-activated protein kinasep3* #an" tidak han#a menstimulasi kematian

    neuronal, tetapi u"a meran"san" pembentukan enFim aspase 3 seba"ai mediator kematian sel, di

    endotel serebral pada keadaan hipoksia serebal iskemik. EnFim lain adalah lipoksi"enase 1214

    #an" berperan pada glutamate-induced o!idative cell deathpada proses kematian neuron dan

    oli"odendrosit.

    I*3!/#3 $an an4#4!n!*#*

    Pen"aruh iskemik akut #an" disebabkan oleh penurunan suplai sirkulasi ke otak (penurunan

    "lukosa dan oksi"en) akan berakibat pada perobahan tatanan biokimia/i di otak. @al inilah #an"

    merupakan pen#ebab kematian dari arin"an otak. Dalam pen"amatan neoaskularisasi di daerah

    inark dan peri0inark berkaitan den"an survival penderita stroke membuktikan bah/a

    2*

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    29/119

    an"io"enesis merupakan proses kompensasi atau proteksi #an" sekali"us merupakan tar"et terapi

    stroke

    Pada penelitian he/an model stroke ditemukan bah/a neoaskularisasi akan terbentuk dalam

    kurun /aktu #an" sin"kat #akni satu sampai ti"a hari setelah teradin#a pen#umbatan. %eadian

    ini seara berbaren"an akan menin"katkan ekspresi dari neuron, sel mikro"lia, astrosit, dan

    molekul an"io"enik, vascular endothel gro#th factor (BE?A). BE?A merupakan aktoran"io"enesis #an" berperan le/at reseptor BE?A tirosin kinase, BE?A701 dan 2, serta

    neurophilin01 dan 2 (=P01 dan =P02).

    I*3!/#3 $an ra$#3a +!+a*

    %onsekuensi iskemik dan reperusi adalah terbentukn#a radikal bebas seperti superoksida,

    hidro"en peroksida, dan radikal hidroksil. %eberadaan nitric o!ide (=>) sendiri adalah melaluiaktias inducible nitric o!ide synthase (i=>S). Sumber lain akibat pemeahan produksi ;DP

    melalui oksidasi!antinedan reaksi iron-catalysed@aber0&eiss. 7adikal bebas #an" bermaam0

    maam ini akan bereaksi den"an komponen seluler seperti karbohidrat, asam amino, D=;, dan

    osolipid seba"ai korbann#a sendiri.

    I*3!/#3 $an #na/a*#

    Tin"kat a/al dari inlamasi dimulai beberapa am sesudah onset iskemik den"an karakteristik

    munuln#a ekspresi adhesi molekul di endotel pembuluh darah dan adan#a leukosit di sirkulasi.

    8eukosit ber"erak mele/ati endotel keluar dari sirkulasi dan berpenetrasi ke arin"an parenkim

    otak #an" men"akibatkan reaksi inlamasi. a"ian ma#oritas dari inlamasi ditentukan oleh

    populasi dari sel mikro"lia #an" disebut u"a eektor imun dari susunan sara pusat (SSP).

    $ikro"lia adalah a"osit akti dan merupakan tar"et utama #an" san""up men"hasilkan sitokin

    dan enFim pro0inlamasi. >leh sebab itu, inhibisi terhadap aktiitas mikro"lia u"a merupakanstrate"i protekti pada stroke eksperimental dan pemberian anta"onis sitokin men"uran"i olume

    inark pada he/an perobaan.

    %elompok sitokin anti0inlamasi seperti tumorgro#th factor-4 beta (T?A01 beta) dan I801 #an"

    bersiat seba"ai neuroprotekti u"a menadi akti terhadap stimulasi mikro"lia. Seara klinis,

    kelompok sitokin #an" domainn#a terdiri dari 2 kelompok protein adalah i=>S dan kelompokcyclo-o!ygenase 2 (Co!02). Pemberian i=>S inhibitor pada he/an perobaan akan dapat

    men"uran"i olume inark sekitar 3L, /alaupun pemberian dilakukan 2 am setelah onset

    iskemik. Co!02 seara umum ditemukan di penumbra serta bekera melalui produksi oksi"enradikal bebas dan prostanoid toksik erdasar pada eksperimen Co!02 dan i=>S akan memberi

    harapan dalam terapi stroke, karena tern#ata masih eekti sampai 2 am onset iskemik.

    P!n4+a"an S"r3! Ia3!/#3 D#/a*a M!n$a"an4

    erba"ai penelitian telah membuka peluan" pen"obatan stroke iskemik di masa datan" den"an

    kombinasi obat0obatan seperti trombolisis ditambah obat0obat neuroprotekti #an" bekera "anda

    melindun"i neuron dan sel0sel serebral seperti sel "lia dan endotel. Telah diidentiikasi bah/a Fat

    eritropoetin (EP>) mempun#ai siat neuroprotekti tersebut. Selain itu, ditemukan u"a Fat

    peptida melanokortin, kumpulan ;CT@ serta 0melanocyte stimulating hormones ($S@), 0$S@ dan 0$S@. Pada binatan" perobaan, $S@ menunukkan eek neuroprotekti #an"

    multipel terhadap mekanisme patolo"ik #an" memiu apoptosis den"an mensupresi tumor

    necrosis factor (T=A)0 , interleukin01, IC;$1, dan i=>S. %emauan di bidan" penelitian

    biolo"i molekuler adalah menari alternati baru dalam terapi stroke akut den"an Fat0Fat

    neuroprotekti baru #an" mempun#ai eek supresi multipel terhadap proses nekrosis dan

    apoptosis sel neuron, "lia, dan endotel. Selain itu, diusahakan a"ar terapi baru ini dapat dimulai

    pada masa terapeutik #an" lebih lama, melebihi 3 am seperti #an" telah diapai den"an terapi

    trombolisis.

    26

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    30/119

    PATOFISIOLOGI STROKE

    Pen#akit serebroaskuler (cerebrovascular disease CBD) atau stroke adalah setiap

    kelainan otak akibat proses patolo"i pada sistem pembuluh darah otak.

    Proses patolo"i pada sistem pembuluh darah otak ini dapat berupa pen#umbatan lumen

    pembuluh darah oleh trombosis atau emboli, peahn#a dindin" pembuluh darah,perubahan permeabilitas dindin" pembuluh darah dan perubahan iskositas maupun

    kualitas darah sendiri. Perubahan dindin" pembuluh darah serta komponen lainn#a dapatbersiat primer karena kelainan kon"enital maupun de"enerati, atau sekunder akibat

    proses lain, seperti peradan"an arteriosklerosis, hipertensi dan diabetes mellitus.

    Proses primer #an" teradi mun"kin tidak menimbulkan "eala (silent) dan akan munul

    seara klinis ika aliran darah ke otak (cerebral blood flo# )CB") turun sampai ke tin"katmelampaui batas toleransi arin"an otak, #an" disebut amban" aktiitas un"si otak

    (threshold of brain functional activity).. %eadaan ini men#ebabkan sindrom klinik #an"

    disebut stroke.

    ?eala klinik stroke ter"antun" lokalisasi daerah #an" men"alami iskemik ataupunperdarahan.

    Pa"4!n!*#* #nar3 "a3

    Iskemik otak dapat bersiat okal atau "lobal. Terdapat perbedaan etiolo"i keduan#a.

    Pada iskemik "lobal, aliran otak seara keseluruhan menurun akibat tekanan perusi

    (s#ok ireersible karena henti antun", perdarahan sistemik #an" masi, ibrilasi atrialberat dll). Sedan"kan iskemik okal teradi akibat menurunn#a tekanan perusi otak

    karena ada sumbatan atau peahn#a salah satu pembuluh darah otak #an" berakibat

    lumen pembuluh darah #an" terkena akan tertutup seba"ian atau seluruhn#a.Tertutupn#alumen pembuluh darah oleh karena iskemik okal, disebabkan antara lain -

    Perubahan patolo"i pada dindin" arteri pembuluh darah otak meniimbulkantrombusis. ;dan#a trombusis ini, dia/ali oleh proses arteriosklerosis di tempat

    tersebut. Pada arteriole dapat teradi askulitis atau lipohialinosis #an" akanmen#ebabkan stroke iskemik berupa inark lakunar.

    Perubahan akibat proses hemodinamik dimana tekanan perusi san"at menurun

    karena sumbatan di ba"ian proksimal pembuluh arteri seperti sumbatan arteri

    karotis atau ertebro0basilar.

    Perubahan #an" teradi akibat dari perubahan siat sel darah, misaln#a- anemia

    sikle0ell, leukemia akut, polisitemia, hemo"lobinopati dan makro"lobulinemia.

    Tersumbatn#a pembuluh akibat emboli daerah proksimal misaln#a- trombosis

    arteri: arteri, emboli antun", dan lain0lain.

    Seba"ai akibat dari penutupan aliran darah ke ba"ian otak tertentu, maka teradi

    seran"kaian proses patolo"ik pada daerah iskemi. Perubahan ini dimulai di tin"katseluler, berupa perubahan un"si dan struktural sel #an" diikuti kerusakan pada un"si

    utama serta inte"ritas isik dari susunan sel, selanutn#a akan berakhir den"an kematian

    neuron.

    3

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    31/119

    Disampin" itu teradi pula perubahan0perubahan dalam milliu ekstra seluler, karena

    penin"katan p@ arin"an serta kadar "as darah, keluarn#a Fat neurotransmiter ("lutamat)

    serta metabolisme sel0sel #an" iskemik, disertai kerusakan sa/ar darah otak. Seluruhproses ini merupakan perubahan #an" teradi pada stroke iskemik.

    P!r+a-an #*#4# &a$a a#ran $ara- "a3

    Pen"uran"an aliran darah #an" disebabkan oleh sumbatan atau sebab lain, akan

    men#ebabkan iskemia di suatu daerah otak. Terdapatn#a kolateral di daerah sekitarn#adisertai mekanisme kompensasi okal berupa asodilatasi, memun"kinkan teradin#a

    beberapa keadaan berikut ini-

    1. Pada sumbatan keil, teradi daerah iskemia #an" dalam /aktu sin"kat

    dikompensasi den"an mekanisme kolateral dan asodilatasi lokal. Seara klinis"eala #an" timbul adalah transient ischemic attack (T& #an" timbul dapat

    berupa hemiparesis sepintas atau amnesia umum sepintas, #aitu selama 2 am.

    2. ila sumbatan a"ak besar, daerah iskemia lebih luas. Penurunan CA re"ional

    lebih besar, tetapi den"an mekanisme kompensasi masih mampu memulihkanun"si neurolo"ik dalam /aktu beberapa hari sampai den"an 2 min""u. $un"kin

    pada pemeriksaan klinik ada sedikit "an""uan. %eadaan ini seara klinis disebut

    RIND(.eversible schemic /eurologic eficit).

    3. Sumbatan #an" ukup besar men#ebabkan daerah iskemia #an" luas sehin""amekanisme kolateral dan kompensasi tak dapat men"atasin#a. Dalam keadaan ini

    timbul deisit neurolo"is #an" berlanut.

    Pada iskemia otak #an" luas, tampak daerah #an" tidak homo"en akibat perbedaan

    tin"kat iskemia, #an" terdiri dari 3 lapisan (area) #an" berbeda-

    1. 8apisan inti #an" san"at iskemik (ischemic-core) terlihat san"at puat

    karena CA0n#a palin" rendah. Tampak de"enerasi neuron, pelebaran pembuluhdarah tanpa adan#a aliran darah. %adar asam laktat di daerah ini tin""i den"an

    P>2#an" rendah. Daerah ini akan men"alami nekrosis.

    2. Daerah di sekitar ischemic-core#an" CB"0n#a u"a rendah, tetapi masihlebih tin""i daripada CB" di ischemic core . &alaupun sel0sel neuron tidak

    sampai mati, un"si sel terhenti, dan menadifunctional paralysis. Pada daerah ini

    P>2 rendah, PC>2 tin""i dan asam laktat menin"kat. Tentu saa terdapatkerusakan neuron dalam berba"ai tin"kat, edema arin"an akibat bendun"an

    den"an dilatasi pembuluh darah dan arin"an ber/arna puat. ;strup

    men#ebutn#a seba"ai ischemic penumbra. Daerah ini masih mun"kin

    diselamatkan den"an resusitasi dan manaemen #an" tepat.

    3. Daerah di sekelilin" penumbra tampak ber/arna kemerahan dan edema.

    Pembuluh darah men"alami dilatasi maksimal, PC>2dan P>2tin""i dan kolateral

    maksimal. Pada daerah ini CA san"at menin""i sehin""a disebut seba"ai daerah

    den"an perusi berlebihan (lu!ury perfusion).

    %onsep Upenumbra iskemiaG merupakan sandaran dasar pada pen"obatan stroke,

    karena merupakan maniestasi terdapatn#a struktur selular neuron #an" masih hidup dan

    mun"kin masih reersible apabila dilakukan pen"obatan #an" epat.

    31

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    32/119

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    33/119

    pemeriksaan PET san, akan tetapi tidak ada maniestasi klinik seba"ai akibat dari

    diasksis maupun iskemia pada daerah hemiser kontralateral.

    P!r+a-an &a$a "#n43a" *!!r /#3r6*#r3a*#

    Perubahan #an" kompleks teradi pada tin"kat selulermikro0sirkulasi #an" salin"

    berkaitan. Seara eksperimental perubahan ini telah ban#ak diketahui, akan tetapi padakeadaan sebenarn#a pada manusia (in io) ketetapan ekstrapolasi sulit dipastikan.

    ;strup dkk (16*1) menunukkan bah/a pen"aruh iskemia terhadap inte"ritas dan struktur

    otak pada daerah penumbra terletak antara batas ke"a"alan elektrik otak (electricalfailure) den"an batas ba/ah ke"a"alan ionik (ion-pump failure). Selanutn#a dikatakan

    bah/a aliran darah otak di ba/ah 15 1 " otak menit, men#ebabkan aktiitas otak

    listrik berhenti /alaupun ke"iatan pompa ion masih berlan"sun".

    Sedan"kan @akim (166*) menetapkan bah/a neuron penumbra masih hidup ika CAberkuran" di ba/ah 2 1 "ram otak menit dan kematian neuron akan teradi

    apabila CA di ba/ah 1 1 "ram otak menit.

    CA 4 un"si normal

    3 "an""uan un"si

    Time mal EE?

    0EE? silene

    0Eoked Potensials

    $embran dan kerusakan %MMrelu! irreersible

    Time =aM inlu!

    Ca 2Minlu!

    Ha,-#n*3y (89@9)

    Daerah penumbra pada misery perfusion ini, ika aliran darahn#a diukupi kembali

    sebelum endela terapeutik, dapat kembali normal dalam /aktu sin"kat. Sedan"kan

    seba"ian lesi tetap akan men"alami kematian setelah beberapa am atau hari setelahiskemik otak temporer.

    Den"an kata lain, di daerah ischemic corekematian sudah teradi sehin""a men"alami

    nekrosis akibat ke"a"alan ener"i (energy failure) #an" seara dahs#at merusak dindin"

    sel beserta isin#a sehin""a men"alami lisis (sitolisis). Sementara pada daerah penumbraika teradi iskemia berkepanan"an sel tidak dapat la"i mempertahankan inte"ritasn#a

    sehin""a akan teradi kematian sel, #an" seara akut timbul melalui proses a&&"*#*,

    #aitu disinte"rasi elemen0elemen seluler seara bertahap den"an kerusakan dindin" sel#an" disebut u"aprogrammed cell death.

    %umpulan sel0sel ini disebut seba"aiselectively vulnerable neuron, seperti pertama kali

    dilaporkan %irino (16*2) Pulsmelli (16*2), dan diuraikan oleh %o"ure %ato (1662)

    pada perobaan den"an binatan". Pada neuron0neuron tersebut terdapat hirarki sensitiitas

    terhadap iskemia dia/ali pada daerah hipokampus C;1 dan seba"ian kolikulus inerior,kemudian ika iskemia lebih dari 4 menit (1014 menit) akan diikuti oleh lapis 3 dan 4

    33

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    34/119

    neokorte! striatum septum, hipokampus sektor C; 3, thalamus, korpus "enikulatum

    medial, dan substania ni"ra.

    $eskipun ditemukan pada binatan", ken#ataan ini menunukkan bah/a di daerah sistemlimbik dan "an"lia basal terdapat sel0sel #an" sensiti terhadap iskemia. %eadaan ini

    pentin" dalam hubun"ann#a den"an stroke #an" disertai den"an demensia. @al #an" u"a

    menarik adalah bah/a sel0sel #an" sensiti terhadap iskemia terutama merupakan ba"iandari serabut #an" terisi "lutamat. Iskemia men#ebabkan aktiitas intra seluler Ca2M

    menin"kat hin""a penin"katan ini akan men#ebabkan u"a aktiitas Ca2Mdi elah sinaps

    bertambah sehin""a teradi sekresi neutransmitter #an" berlebihan, #aitu "lutamat,

    aspartat dan kainat #an" bersiat eksitotoksin.

    Disampin" itu ;be dkk (16*5) #an" diulas oleh %o"ure (1662), membuktikan bah/a,akibat laman#a stimulasi reseptor metabolik oleh Fat0Fat #an" dikeluarkan oleh sel,

    men#ebabkan u"a aktiitas reseptor neurotropik #an" meran"san" pembukaan kanal Ca2M

    #an" tidak ter"antun" pada kondisi te"an"an potensial membran seluler (reeptor0operated "ate openin"), disampin" terbukan#a kanal Ca2M akibat aktiitas =$D;

    reseptor Uolta"e operated "ate openin"G #an" telah teradi sebelumn#a.

    %edua proses tersebut men"akibatkan masukn#a Ca2Mion ekstraseluler ke dalam ruan"

    intraseluler. 9ika proses berlanut, pada akhirn#a akan men#ebabkan kerusakanmembrane sel dan ran"ka sel (sitoskeleton) melalui ter"an""un#a proses osorilase dari

    re"ulator sekunder sintesa protein, proses proteolisis dan lipolisis #an" akan

    men#ebabkan ruptur atau nekrosis.

    Disampin" neuron0neuron #an" sensiti terhadap iskemia, kematian sel dapat lan"sun"teradi pada iskemia berat den"an hilan"n#a ener"i seara total dari sel karena

    berhentin#a aliran darah. Disampin" itu,desinte"rasi sitoplasma dan disrupsi membran sel

    u"a men"hasilkan ion0ion radikal bebas #an" dapat lebih memperburuk keadaanlin"kun"an seluler.

    E$!/a *!r!+ra $an #nar3 "a3

    Pada inark serebri #an" ukup luas, edema serebri timbul akibat ke"a"alan ener"i dari

    sel0sel otak den"an akibat perpindahan elektrolit (=aM, %M) dan perubahan permeabilitas

    membran serta "radasi osmotik. ;kibatn#a teradin#a pemben"kakan sel (cytoto!icedema). %eadaan ini teradi pada iskemia berat dan akut seperti hipoksia dan henti

    antun". Selain itu edema serebri dapat u"a timbul akibat kerusakan sa/ar otak #an"

    men"akibatkan permeabilitas kapiler rusak, sehin""a airan dan protein bertambahmudah memasuki ruan"an ekstraseluler sehin""a men#ebabkan edema aso"enik

    (vasogenic edema). (%latFao 16'5, diulas ou"ainas dkk 1664).

    Eek edema elas men#ebabkan penin"katan tekanan intrakranial dan akan memperburuk

    iskemia otak. Selanutn#a teradi eek masa #an" berbaha#a den"an akibat herniasi otak.

    Da/&a3 a#n *"r3! #*3!/#3 a3"

    8. B,rnya ra$#3a +!+a*.

    9enis radikal bebas ini dalam tubuh kita terdiri atas -

    7adikal bebas oksi"en

    3

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    35/119

    7adikal bebas oksida nitrit

    7adikal bebas dalam keadaan normal, diproduksi tubuh dalam umlah #an" san"at

    sedikit seba"ai ba"ian produk dari metabolisme oksidati terutama dalammitokondria.Pada keadaan iskemia okal, peranan peroksidase0lipid san"at pentin"

    karena merupakan ba"ian dari patoisiolo"i iskemia okal maupun "lobal. Superoksida,

    radikal bebas oksi"en telah ditemukan pada iskemia terutama pada periode reerusiarin"an, #an" berasal dari proses alamiah maupun seba"ai tindakan pen"obatan. 7adikalbebas oksi"en dihasilkan dari proses lipolisis kaskade arakhidonat dalam sel0sel di daerah

    penumbra. Sumber lain dari superoksida ialah aktiitas enFimatik (monoaminoksidase)

    dalam otooksidase dari biolo"iamin (einerin, serotonin dan seba"ain#a).

    Pada iskemia okal, peroksidase lipid ini menin"kat aktiitasn#a karena-

    1) Timbuln#a edema otak aso"enikseluler, telah diketahui bah/a

    endothelium memproduksi aksida nitrit (=>) dan pada keadaan patolo"i

    men"hasilkan radikal bebas #an" akan memperburuk timbuln#a edema.

    2) Pada proses disinte"rasi pompa kalsium dan natrium kalium akibatkerusakan membrane sel #an" berkaitan den"an pompa ion. ?an""uan ini

    memperepat masukn#a kalsium dan natrium ke dalam sel.

    3) Peroksida lipid u"a terlihat pada mekanisme eksitatorik

    neurotransmitter "lutamat. $enin"katn#a aktiitas superoksida memperepatdan memperbesar pen"eluaran neurotransmitter eksitatorik "lutamat dan

    aspartat.

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    36/119

    isokasolopropionik aid) dan kainat #an" berperan pentin" dalam pen"aturan masukn#a

    ion kalsium. >bat0obat tersebut mempun#ai peranan untuk mene"ah proses disinte"rasi

    sel0sel.

    %eberhasilan pen"obatan =$D; reseptor anta"onis saat ini sedan" diteliti pada

    penderita stroke misaln#a- serestat (abti"anel) #an" hasiln#a sampai saat ini belum

    me#akinkan.

    R!&!r*#

    $eskipun aliran darah otak merupakan aktor penentu utama pada inark otak,pen"alaman klinis serta penelitian pada he/an perobaan menunukkan bah/a pada

    inark otak, pulihn#a aliran darah otak ke tara normal tidak selalu memberikan manaat

    #an" diharapkan, #aitu hilan"n#a "eala klinis seara total. Selain aktor laman#aiskemia, ada hal0hal mendasar lain #an" harus diperhitun"kan dalam proses pen"obatan

    inark otak.

    Dari perobaan pada he/an terbukti bah/a resusitasi atau reperusi pada penutupan

    pen"hentian aliran darah ke otak menetuskan beberapa reaksi kompleks di tin"katmikrosirkulasi, iskemia berupa edema arin"an,asospasme kapilerarteriol,

    pen""umpalan sel0sel darah merah, asidosis arin"an, aliran kalsium masuk ke dalam sel,

    dan dilepaskann#a radikal bebas. Perubahan ini dapat demikian hebat sehin""a disebut

    seba"ai reperfusion injury #an" berakibat munuln#a "eala neurolo"ik #an" relatimenetap.

    Pada dasarn#a teradi 2 perubahan sekunder pada periode reperusi arin"an iskemia otak,

    #aitu-

    a. H#&!r!/#a pasa iskemik atau heperemia reakti #an" disebabkan olehmelebarn#a pembuluh darah di daerah iskemia. %eadaan ini teradi pada M2

    menit pertama setelah pen#umbatan pembuluh darah otak terutama pada iskemia

    "lobal otak.

    b. H#&&!r*# pasa0iskemik #an" berlan"sun" antara '02 am berikutn#a.%eadaan ini ditandai den"an asokonstriksi (akibat asidosis arin"an), naikn#a

    produksi tromboksan ;2 dan edema arin"an. Didu"a proses ini #an" akhirn#a

    men"hasilkan nekrosis dan kerusakan sel #an" diikuti oleh munuln#a "eala

    neurolo"ik.

    Tern#ata seara eksperimental kerusakan sel0sel sara dan arin"an otak tidak sesederhana

    #an" diba#an"kan, karena terdapat beberapa rantai proses #an" meman" hasil akhirn#a

    adalah kematian sel.

    9adi, pada inark otak teradi proses sekunder #an" auh lebih kompleks, bukan han#aterhentin#a aliran darah otak. Seba"ai konsekuensin#a, pen"etahuan mutakhir men"enai

    perubahan patolo"ik mempun#ai dampak pene"ahan "eala sisa dan lanutan

    pen"obatan.

    Pa"#*#4# E/+# Kar$#a3

    Penelitian stroke #an" berdasarkan populasi (population-based study) belum ada diIndonesia. Penelitian stroke di ne"ara : ne"ara ;SE;=, #aitu ;S=; Stroke

    Epidemiolo"ial Stud# 166', #an" merupakan penelitian prospekti berbasis rumah sakit

    3'

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    37/119

    menunukkan bah/a pada 3.523 kasus #an" diteliti, pemeriksaan CT san dilakukan pada

    2.*1 kasus (5L), stroke iskemik ditemukan pada 41L kasus, sedan"kan perdarahan

    2'L, sisan#a *L didapat "ambaran CT San normal

    Dari seluruh penderita #an" diteliti, aktor risiko untuk stroke terban#ak adalah hipertensi

    pada 51L, ri/a#at stroke terdahuluTI;. pada 24L kasus, merokok 16L, dan diabetes

    mellitus pada 22L kasus. Sedan"kan pen#akit antun" seba"ai risiko adalah atrialibrilasi pada 'L kasusK pen#akit antun" iskemik 16L kasusK pen#akit antun" katupmitral 3L, katup aorta ,'L keduan#a (mitral aorta) pada ,2L, sedan" pen#akit antun"

    kon"esti teradi pada L kasus. Seara keseluruhan total kelainan antun" #an"

    ditemukan pada penelitian ;S=; ini adalah 32,*L atau hampir seperti"a dari totalpenelitian.

    ;n"ka : an"ka Indonesia merupakan ba"ian dari penelitian ;S=;, pen#akit antun"

    keseluruhan ditemukan pada 44 kasus dari total 2.'4 pasien #an" diteliti (25,4L).

    Temuan dari 2L pen#akit antun" iskemik, didapat ,4L pen#akit katup antun" dan Lpen#akit antun" kon"esti. Stroke iskemik ditemukan pada 2,4L kasus berdasarkan

    pemeriksaan CT san otak.

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    38/119

    arteri #an" terkalsiikasi, dan Fat0Fat lain sperti lemak, udara dan tumor. Selama itu #an"

    dapat menadi sumber emboli adalah arkus aorta, #aitu atheroma #an" menonol dan

    ber"erak (mobile) karena aliran darah #an" epat. Arekuensin#a mulai serin" ditemukandan rekuensi ini menin"kat den"an usia dan beratn#a antun" (heart-#eight).

    Pa"4!n!*#* P!r$ara-an O"a3

    Pendarahan otak merupakan pen#ebab stroke kedua terban#ak setelah inark otak, #aitu

    2 : 3 L dari semua stroke di 9epan" dan Cina. Sedan"kan di ;sia Ten""ara (;SE;=),pada penelitian stroke oleh $isbah,1665 menunukkan stroke perdarahan 2' L, terdiri

    dari lobus 1 L, "an"lionik 6 L, serebellar 1 L, batan" otak 2 L dan perdarahan sub

    arakhnoid L.

    Peahn#a pembuluh darah di otak dibedakan menurut anatomin#a atas &!r$ara-an

    #n"ra*!r!+ra dan &!r$ara-an *+ara3-n#$. Sedan"kan berdasarkan pen#ebab,

    perdarahan intraserebral diba"i atas perdarahan intra serebral primer dan sekunder.

    Perdarahan intraserebral primer (perdarahan intraserebral hipertensi) disebabkan oleh

    hipertensi kronik #an" men#ebabkan askulopati serebral den"an akibat peahn#apembuluh darah otak. Sedan"kan perdarahan sekunder (bukan hipertensi) teradi antara

    lain akibat anomali askuler kon"enital, koa"ulopati, tumor otak, askulopati non

    hipertensi (amiloid serebral), askulitis, mo#a0mo#a, post stroke iskemik, obat anti

    koa"ulan (ibrinolitik atau simpatomimetik). Diperkirakan hampir 4 L pen#ebabperdarahan intraserebral adalah hipertensi kronik, 24 L karena anomali kon"enital dan

    sisan#a pen#ebab lain (%auman,1661).

    Pada perdarahan intraserebral, pembuluh #an" peah terdapat di dalam otak atau pada

    massa otak, sedan"kan pada perdarahan subarakhnoid, pembuluh #an" peah terdapat diruan" subarakhnoid, di sekitar sirkulus arteriosus /illisi. Peahn#a pembuluh darah

    disebabkan oleh kerusakan dindin"n#a (arteriosklerosis), atau karena kelainan kon"enital

    misaln#a malormasi arteri0ena, ineksi (siilis), dan trauma.P!r$ara-an #n"ra*!r!+ra

    Perdarahan intraserebral biasan#a timbul karena peahn#a mikroaneurisma (Berryaneurysm) akibat hipertensi mali"na. @al ini palin" serin" teradi di daerah subkortikal,

    serebelum, pons dan batan" otak. Perdarahan di daerah korteks lebih serin" disebabkan

    oleh sebab lain misaln#a tumor otak #an" berdarah, malormasi pembuluh darah otak#an" peah, atau pen#akit pada dindin" pembuluh darah otak primer misaln#a

    Congophilic angiopathy, tetapi dapat u"a akibat hipertensi mali"na den"an rekuensi

    lebih keil dari pada perdarahan subkortikal.

    @ipertensi kronik men#ebabkan pembuluh arteriola berdiameter 1 : mikrometer

    men"alami perubahan patolo"i pada dindin" pembuluh darah tersebut berupahipohialinosis, nekrosis ibrinoid serta timbuln#a aneurisma tipe ouhard. ;rteriol0

    arteriol dari aban"0aban" lentikulostriata, aban" tembus arteriotalamus (thalamoperforate arteries) dan aban"0aban" paramedian arteria ertebro0basilar men"alami

    perubahan0perubahan de"enerati #an" sama. %enaikan tekanan darah #an" mendadak

    (abrupt) atau kenaikan dalam umlah #an" san"at menolok dapat men"induksi peahn#apembuluh darah terutama pada pa"i hari dan sore hari (early afternoon). (at#tr, 1662

    dikutip Aalker %auman,1665).

    3*

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    39/119

    9ika pembuluh darah tersebut peah, maka perdarahan dapat berlanut sampai den"an '

    am (roderik et al,166) dan ika olumen#a besar akan merusak struktur anatomi otak

    dan menimbulkan "eala klinik.

    9ika perdarahan #an" timbul keil ukurann#a, maka massa darah han#a dapat merasuk

    dan men#ela di antara selaput akson massa putih Udissecan spilittingG tanpa merusakn#a.

    Pada keadaan ini absorpsi darah akan diikuti oleh pulihn#a un"si0un"si neurolo"i.Sedan"kan pada perdarahan #an" luas teradi destruksi massa otak, penin""ian tekananintrakranial dan #an" lebih berat dapat men#ebabkan hermiasi otak pada alks serebri

    atau le/at oramen ma"num.

    %ematian dapat disebabkan karena kompresi batan" otak, hemiser otak, dan perdarahan

    batan" otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batan" otak. Perembesan darah keentrikel otak teradi pada 13 kasus perdarahan otak di nukleus kaudatus, thalamus dan

    pons. Selain kerusakan parenkim otak, akibat olume perdarahan #an" relati ban#ak

    akan men"akibatkan penin""ian tekanan intrakranial #an" men#ebabkan menurunn#atekanan perusi otak serta ter"an""un#a drainase otak.

    Elemen0elemen asoakti darah #an" keluar serta kaskade iskemik akibat menurunn#atekanan perusi, men#ebabkan neuron0neuron di daerah #an" terkena darah dan

    sekitarn#a lebih tertekan la"i. 9umlah darah #an" keluar menentukan pro"nosis. ;pabilaolume darah lebih dari ' maka resiko kematian sebesar 63 L pada perdarahan dalam

    dan 51 L pada perdarahan lobar. Sedan"kan bila teradi perdarahan serebellar den"an

    olume antara 3 : ' diperkirakan kemun"kinan kematian sebesar 54 L, tetapiolume darah 4 dan terdapat di pons sudah berakibat atal (Aa#ad dan ;/ad, 166*).

    ?eala neurolo"ik timbul karena ekstraasasi darah ke arin"an otak #an" men#ebabkan

    nekrosis. ;khir0akhir ini para ahli bedah otak di 9epan" berpendapat bah/a pada ase

    a/al perdarahan otak ekstraasasi tidak lan"sun" men#ebabkan nekrosis. Pada saat0saatpertama, mun"kin darah han#a akan mendesak arin"an otak tanpa merusakn#a, karena

    saat itu diusi darah ke arin"an belum teradi. Pada keadaan ini harus dipertimban"kantindakan pembedahan untuk men"eluarkan darah a"ar dapat die"ah "eala sisa #an"

    lebih parah. ;bsorpsi darah teradi dalam /aktu 30 min""u. ?eala klinik perdarahan dikorteks mirip den"an "eala inark otak, tetapi mun"kin lebih "a/at apabila perdarahan

    san"at luas.

    P!r$ara-an *+ara3-n#$

    Perdarahan subarakhnoid (S;@) relati keil umlahn#a ( ,1 L dari populasi di

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    40/119

    interna dan a.serebri media (2024L). ;nerisma ini adalah multipel pada sekitar 24L dari

    pasien. Sekitar 3L aneurisma berhubun"an den"an adan#a polikistik "inal.

    Pen#ebab lain adalah aneurisma usiorraaterosklerosis pembuluh arteri basilaris,aneurisme mikotik dan traumatik selain ;B$. Perdarahan ini dapat u"a disebabkan oleh

    trauma (tanpa aneurisma), arteritis, neoplasma dan pen""unaan kokain ametamin

    berlebihan, hipertensi, perokok dan peminum alkohol.?eala #an" karakteristik dari perdarahan subarakhnoid ini, adalah tiba0tiba sakit kepala

    hebat dan muntah muntah #an" biasan#a di"ambarkan seba"ai sakit kepala terburuk

    #an" pernah sa#a alami sepanan" hidup sa#a. Den"an atau tanpa deisit neurolo"i danserin" disertai den"an perubahan mental status. Perdarahan subarakhnoid aneurisma,

    kadan" ditandai den"an sakit kepala sedan" berat bila disebabkan oleh 7sentinel bleed7.

    Perburukan klinis dapat disebabkan karena perdarahan ulan" akibat dari tidak terdia"nosa

    dini dan terlambat diterapi.Dari CT San non kontras, terlihat "ambaran adan#a darah di istern, isura S#lii atau

    suli #an" meliputi koneksitas. Terkadan" terlihat u"a darah di intraparenkimal. ila

    seara klinis kuat dua"aan kearah perdarahan subarakhnoid tetapi pada CT San tidak

    terlihat adan#a darah, maka pemeriksaan selanutn#a adalah melakukan 8umbal Punksi.Darah #an" masuk ke ruan" subarakhnoid dapat men#ebabkan komplikasi hidrosealus

    karena "an""uan absorpsi airan otak di granulation +acchioni. %omplikasi lain #an"bisa teradi adalah intraparenchymal e!tention#an" men#ebabkan edema otak,sei$ure,

    asospasme.

    Perdarahan subarakhnoid serin" bersiat residi selama 2052 am pertama, dan dapatmenimbulkan asospasme serebral hebat disertai inark otak.

    Pasien den"an perdarahan subarakhnoid dapat diklasiikasi den"an skala klinis I0IB

    berdasarkan tin"kat kesadaran dan "eala okal deisit neurolo"i #an" ber"una untuk

    menentukan pro"nosisn#a.

    Skala klinis tersebut adalah -

    ?rade I Sadar, tanpa "eala atau den"an sakit kepala rin"an danatau ada

    kaku kuduk

    ?rade II Sadar, den"an sakit kepala sedan" sampai berat dan ada kaku

    %uduk

    ?rade III $en"antuk atau in"un", den"an atau tanpa deisit okal neurolo"i

    ?rade IB Stupor den"an hemiparesis sedan" sampai berat dan ada tanda

    dari penin"katan tekanan intra kranial?rade B %oma den"an tanda penin"katan tekanan intrakranial berat

    %lasiikasi den"an skala klinis ini menunukkan bah/a bila pasien berada di ?rade I atau

    II, maka pasien mempun#ai pro"nosis baik dan dapat se"era dilakukan an"io"rai sertatindakan interensi sesuai den"an indikasin#a. ila pasien berada di "rade IB dan B,

    maka pasien mempun#ai pro"nosis buruk dan memerlukan terapi medikamentosa dulu

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    41/119

    sampai kondisi stabil dan baik, baru direnanakan dilakukan an"io"rai untuk

    menentukan tindakan terapi lanutan sesuai kebutuhan pasien

    DIAGNOSIS STROKE

    Proses "an""uan pembuluh darah otak mempun#ai beberapa siat klinik #an" spesiik -

    a. Timbuln#a mendadak

    b. $enunukkan "eala0"eala neurolo"is kontralateral terhadap pembuluh #an"

    tersumbat. Tampak san"at elas pada pen#akit pembuluh darah otak sistem karotis

    dan perlu lebih teliti pada obserasi sistem ertebro0basilar, meskipun prinsipn#a

    sama.

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    42/119

    Ba/r$ (8992)' /!n4a3an 3a*##3a*# 3#n#* *aa yan4 $a&a" $#a$#3an &!4an4an'

    ya#"5

    a. Total nterior irculation nfarct(TA

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    43/119

    ) Deisit maksimum pada satu aban" arteri keil

    4) ?eala -

    +ure motorstroke (P$S)

    +ure sensorystroke (PSS)

    ;taksik hemiparesis (termasuk ataksia dan paresis unilateral, dysarthria-hand syndrome)

    9enis inark ini bukan disebabkan karena proses emboli karena biasan#a

    pemeriksaan antun" dan arteri besar normal, sehin""a tidak diperlukan

    pemeriksaan khusus untuk menari emboli kardiak.

    $. osterior irculation nfarct(POCI men#ebabkan pemeriksaan kasus harus lebih teliti dan

    lebih mendalam. Salah satu enis P>CI #an" serin" disebabkan emboli kardiak adalah"an""uan batan" otak #an" timbuln#a serentak den"an hemianopia homon#m (&arlo/

    et. al 1664).

    Setiap penderita se"era harus dira/at, karena umumn#a pada masa akut akan teradi

    perburukan akibat inark #an" meluas atau terdapatn#a edema serebri atau komplikasi0komplikasi lainn#a. Dia"nosis te"ak berdasarkan anamnesis, pemeriksaan neurolo"ik,

    dan penunan".

    DASAR DIAGNOSIS

    8. Ana/n!*#*

    Pada anamnesis akan ditemukan kelumpuhan an""ota "erak sebelah badan, mulut

    menon" atau biara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi den"an baik. %eadaan initimbul san"at mendadak, dapat se/aktu ban"un tidur, mau sholat, selesai sholat, sedan"

    bekera atau se/aktu beristirahat.

    Selain itu perlu ditan#akan pula aktor0aktor risiko #an" men#ertai stroke misaln#a

    pen#akit kenin" manis, darah tin""i dan pen#akit antun", serta obat0obat #an" sedan"dipakai. Selanutn#a ditan#akan pula ri/a#at keluar"a dan pen#akit lainn#a.

    3

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    44/119

    Pada kasus0kasus berat, #aitu den"an penurunan kesadaran sampai koma, dilakukan

    penatatan perkemban"an kesadaran seak seran"an teradi.

    2. P!/!r#3*aan #*#3

    Setelah penentuan keadaan kardioaskular penderita serta un"si ital seperti tekanan

    darah kiri dan kanan, nadi, pernaasan, tentukan u"a tin"kat kesadaran penderita. 9ikakesadaran menurun, tentukan skor den"an skala koma ?las"o/ a"ar pemantauan

    selanutn#a lebih mudah. =amun ika penderitan#a sadar, tentukan berat kerusakanneurolo"is #an" teradi, disertai pemeriksaan sara0sara otak dan motorik apakah un"si

    komunikasi baik atau adakah disasia.

    Penilaian klinis lainn#a #an" dilakukan untuk menilai beratn#a stroke, diper"unakan

    /ational nstitute 8ealth Stroke Scale %/8SS&. Penilaian ini dilakukan dua kali, #aitusaat masuk dan saat pulan". eda nilai saat masuk dan saat keluar dapat menadi salah

    satu penilaian kinera keberhasilan terapi. Tetapi untuk stroke pada sistem ertebro

    basilar, akurasi penilaian/8SS kuran" baik.

    Stroke Siriradj Score, dilakukan bersama sama pemeriksaan isik untuk membedakanantara stroke iskemik dan stroke perdarahan. Penilaian ini, dapat membantu ba"i rumah

    sakit atau pusat pela#anan kesehatan #an" tidak mempun#ai alat bantu dia"nosis CT

    Scanotak.

    Skor Stroke Sirira N (2,4 ! S) M (2 ! $) M (2 ! =) M (,1D) : (3 ! ;) : 12

    Penilaiann#a adalah seba"ai berikut -

    Skor O 1 - perdarahan supratentorial

    Skor 01 - inark serebri

    Skor 01 sd 1 - mera"ukan9ika kesadaran menurun dan nilai skala koma ?las"o/ telah ditentukan, lakukanpemeriksaan releks0rekles batan" otak #aitu-

    reaksi pupil terhadap aha#a

    releks kornea

    releks okulo sealik

    %eadaan (releks) respirasi, apakah terdapat pernapasan Cheyne Stokes,

    hiperentilasi neuro"en, kluster, apneustik dan ataksik. Setelah itu tentukankelumpuhan #an" teradi pada sara0sara otak dan an""ota "erak. %e"a/atan

    kehidupan san"at erat hubun"ann#a den"an kesadaran menurun, karena makin

    dalam penurunan kesadaran, makin kuran" baik pro"nosis neurolo"is maupun

    kehidupan. %emun"kinan perdarahan intra serebral dapat luas sekali ika

    teradi perdarahan0perdarahan retina atau preretinal pada pemeriksaanunduskopi.

    :. G!aa 3#n#3

    $aniestasi klinik stroke san"at ter"antun" kepada daerah otak #an" ter"an""u alirandarahn#a dan un"si daerah otak #an" menderita iskemia tersebut. %arena itu

    pen"etahuan dasar dari anatomi dan isiolo"i aliran darah otak san"at pentin" untuk

    men"enal "eala0"eala klinik pada stroke.

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    45/119

    erdasarkan askularisasi otak, maka "eala klinik stroke dapat diba"i atas 2 "olon"an

    besar #aitu-

    1. Stroke pada sistem karotis atau stroke hemiserik

    2. Stroke pada sistem ertebro0basilar atau stroke ossa posterior

    Salah satu iri stroke adalah timbuln#a "eala san"at mendadak dan aran" didahului oleh"eala pendahuluan (#arning signs) seperti sakit kepala, mual, muntah, dan seba"ain#a.

    ?eala pendahuluan #an" elas berhubun"an den"an stroke adalah seran"an iskemia

    sepintas (TI;) dan ini diketahui melalui anamnesis #an" baik pada stroke akut. Selain

    "eala0"eala #an" timbul mendadak dalam /aktu beberapa menit sampai beberapa amdari mulai seran"an sampai menapai maksimal. Tidak pernah teradi dalam beberapa

    hari atau apala"i dalam 102 min""u. %alau teradi demikian, bukan disebabkan stroke

    tetapi oleh sindroma stroke (stroke-syndromes) karena tumor, primer maupun metastatik,trauma, peradan"an dan lain0lain.

    G!aa 3#n#3 &a$a *"r3! -!/#*!r#3

    Seperti kita ketahui, daerah otak #an" mendapat darah dari a. karotis interna terutamalobus rontalis, parietalis, basal "an"lia, dan lobus temporalis. ?eala0"ealan#a timbul

    san"at mendadak berupa hemiparesis, hemihipestesi, biara pelo, dan lain0lain.

    Pa$a &!/!r#3*aan //5

    %esadaran- penderita den"an stroke hemiserik aran" men"alami "an""uan atau

    penurunan kesadaran, keuali pada stroke #an" luas. @al ini disebabkan karena

    struktur0struktur anatomi #an" menadi substrat kesadaran #aitu ormasio retikuralisdi "aris ten"ah dan seba"ian besar terletak dalam ossa posterior. %arena itu

    kesadaran biasan#a kompos mentis, keuali pada stroke #an" luas.

    Tekanan darah- biasan#a tin""i, hipertensi merupakan aktor resiko timbuln#astroke pada lebih kuran" 5L penderita.

    Aun"si ital lain umumn#a baik antun", harus diperiksa teliti untuk men"etahuikelainan #an" dapat men#ebabkan emboli.

    Pemeriksaan neuroaskuler adalah lan"kah pemeriksaan #an" khusus dituukan

    pada keadaan pembuluh darah ekstrakranial #an" mempun#ai hubun"an den"an

    aliran darah otak #aitu- pemeriksaan tekanan darah pada len"an kiri dan kanan,palspasi nadi karotis pada leher kiri dan kanan, arteri temporalis kiri dan kanan dan

    auskultasi nadi pada biurkatio karotis komunis dan karotis interna di leher,

    dilakukan u"a auskultasi nadi karotis interna pada orbita, dalam ran"ka menari

    kemun"kinan kelainan pembuluh ekstrakranial.P!/!r#3*aan n!r4#*

    a. Pemeriksaan sara otak- pada stroke hemiserik sara otak #an" serin"

    terkena adalah-

    ?an""uan n. asialis dan n. hipo"losus. Tampak paresis n. asialis tipe sentral(mulut menon") dan paresis n. hipo"losus tipe sentral (biara pelo) disertai

    deiasi lidah bila dikeluarkan dari mulut.

    4

  • 7/22/2019 MODUL-NEUROVASKULAR.doc

    46/119

    ?an""uan konu"at per"erakan bola mata antara lain deiasi konu"ae, "aFe

    paresis ke kiri atau ke kanan, dan hemianopia. %adan"0kadan" ditemukansindroma horner pada pen#akit pembuluh karotis. ?an""uan lapan"an pandan"-

    ter"antun" kepada letak lesi dalam arak peralanan isual, hemianopia

    kon"ruen atau tidak. Terdapatn#a hemianopia merupakan salah satu aktor

    pro"nostik #an" kuran" baik pada penderita stroke.b. Pemeriksaan motorik-

    @ampir selalu teradi kelumpuhan sebelah an""ota badan (hemiparesis). Dapat

    dipakai seba"ai patokan bah/a ika ada perbedaan kelumpuhan #an" n#ata antara

    len"an dan tun"kai hampir dipastikan bah/a kelainan aliran darah otak berasal daridaerah hemiserik (kortikal), sedan"kan ika kelumpuhan sama berat "an""uan

    aliran darah dapat teradi di subkortikal atau pada daerah ertebro0basilar.

    . Pemeriksaan sensorik dapat teradi hemisensorik tubuh. %arena

    ban"unan anatomik #an" terpisah, "an""uan motorik berat dapat disertai "an""uansensorik rin"an atau "an""uan sensorik berat disertai den"an "an""uan motorik

    rin"an.

    d. %elainan un"si luhur- maniestasi "an""uan un"si luhur pada stroke

    hemiserik berupa- disun"si parietal baik sisi dominan maupun nondominan.%elainan #an" palin" serin" tampak adalah disasia ampuran dimana penderita tak

    mampu berbiara atau men"eluarkan kata0kata den"an baik dan tidak men"erti apa

    #an" dibiarakan oran" kepadan#a. Selain itu dapat u