modul jartum

18
Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan Standar Kompetensi: 5. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks salingtemas Kompetensi Dasar: 5.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya,menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK): 6.1.1 Menyebutkan struktur jaringan tumbuhan 6.1.2 Menjelaskan fungsi jaringan tumbuhan 6.1.3 Menjelaskan sifat totipotensi pada tumbuhan 6.1.4 Menjelaskan kultur jaringan pada tumbuhan 6.1.5 Menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan Kajian Al- ur n Q.S Ibrahim: 24 ... “…Seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) kelangit.” Materi Ajar 1) Fakta Pohon mangga terus tumbuh tinggi, akar pepohonan terus menjalar dan menguat ke dalam tanah. pohon yang hidup bertahun-tahun memiliki diameter yang senantiasa berkembang dan melebar seiring bertambahnya waktu. Daun anggur memiliki permukaan yang berambut bila disentuh, daun kaca beling memiliki permukaan yang agak kasar karena terdapat trikomata (rambut), pada daun Rhoediscolour terdapat stomata. Pada ketela, jaringan parenkim menyimpan cadangan makanan. Pada bagian dalam batang daun seledri terdapat jaringan kolenkim yang menyokong batang seledri sehingga seledri tetap dapat tumbuh tampa pertumbuhannya terhambat. Kementrian Riset dan Teknologi PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengkultur beberapa jenis tanaman seperti tanaman obat, tanaman karet, pangan, dan lain sebagainya untuk kepentingan tertentu. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengambil manfaat dari teknik kultur jaringan.

Upload: fakhrifauzan

Post on 13-Dec-2014

63 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Modul Jartum

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Jartum

1 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

Standar Kompetensi:

5. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan

serta penerapannya dalam konteks salingtemas

Kompetensi Dasar:

5.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan

fungsinya,menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):

6.1.1 Menyebutkan struktur jaringan tumbuhan

6.1.2 Menjelaskan fungsi jaringan tumbuhan

6.1.3 Menjelaskan sifat totipotensi pada tumbuhan

6.1.4 Menjelaskan kultur jaringan pada tumbuhan

6.1.5 Menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan

Kajian Al-Qur’an

Q.S Ibrahim: 24

...

“…Seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang)

kelangit.”

Materi Ajar

1) Fakta

Pohon mangga terus tumbuh tinggi, akar pepohonan terus menjalar dan

menguat ke dalam tanah.

pohon yang hidup bertahun-tahun memiliki diameter yang senantiasa

berkembang dan melebar seiring bertambahnya

waktu.

Daun anggur memiliki permukaan yang berambut

bila disentuh, daun kaca beling memiliki permukaan

yang agak kasar karena terdapat trikomata (rambut),

pada daun Rhoediscolour terdapat stomata.

Pada ketela, jaringan parenkim menyimpan

cadangan makanan.

Pada bagian dalam batang daun seledri terdapat

jaringan kolenkim yang menyokong batang seledri

sehingga seledri tetap dapat tumbuh tampa pertumbuhannya terhambat.

Kementrian Riset dan Teknologi PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi mengkultur beberapa jenis tanaman seperti

tanaman obat, tanaman karet, pangan, dan lain sebagainya untuk kepentingan

tertentu. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengambil manfaat dari teknik kultur

jaringan.

Page 2: Modul Jartum

2 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

Dari teknik kultur jaringan.

Konsep

Berdasarkan kemampuan membelah,

jaringan tumbuhan dibedakan menjadi:

1. Meristem

Jaringan meristem: sekelompok sel yang

tetap berada dalam fase pembelahan.

Berdasarkan letaknya j. meristem

dibagi menjadi:

(a) Meristem apikal: di ujung pucuk

tunas, pucuk lateral, dan ujung

akar. Fungsi: menyebabkan

pertumbuhan (tinggi) tanaman.

(b) Meristem interkalar: di antara jaringan

dewasa, terletak pada pangkal ruas tumbuhan

anggota suku atau famili rumput-rumputan.

Fungsi: menyebabkan pemanjangan ruas/buku

batang.

Struktur Jaringan Tumbuhan

Page 3: Modul Jartum

3 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

(c) Meristem lateral: sejajar dengan permukaan organ tempat dit emukannya

(mis. Organ batang). Contoh: kambium dan kambium gabus (felogen).

Pembagian meristem berdasarkan asal-usulnya:

(a) Meristem primer: sel-sel yang berkembang langsung dari sel-sel embrionik

(meristem apikal).

(b) Meristem sekunder: sel-sel berkembang dari jaringan dewasa yang sudah

mengalami diferensiasi (pengkhususan). Contoh: kambium dan kambium

gabus (felogen yang berkembang dari parenkim atau kolenkim).

Fungsi:

a) Menghasilkan pertumbuhan dan pengkhususan secara bentuk dan fungsi

(morfofisiologi) atau disebut juga diferensiasi.

2. Jaringan dewasa

Jaringan dewasa: jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Berikut sifat-sifat

jaringan dewasa:

(a) Tidak memperbanyak diri

(b) Mempunyai ukuran yang relatif besar dibandingkan jaringan meristem

(c) Vakuola besar, plasma sedikit dan menempel pada dinding sel.

(d) Terkadang sel-selnya sudah mati

(e) Selnya mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya

(f) Diantara sel-selnya dijumpai ruang antarsel.

Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer

dan jaringan sekunder.

(1) Jaringan primer: jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari

meristem primer.

(2) Jaringan sekunder: jaringan yang dibentuk oleh sel-seln yang berasaln dari

meristem sekunder.

Jenis-jenis jaringan dewasa:

1. Jaringan pelindung (epidermis)

Jaringan epidermis: lapisan sel yang

berada paling luar, yaitu pada

permukaan akar, batang, daun, bunga,

dan buah. Fungsi: melindungi bagian

dalam tumbuhan.

Sel-sel epidermis dapat berkembang

menjadi alat tambahan atau atau

modifikasi epidermis:

a) Stoma

(jamak: stomata): lubang atau

celah yang terdapat pada

epidermis organ tumbuhan yang

Page 4: Modul Jartum

4 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

dibatasi oleh sel khusus yang disebut dengan sel penutup. Fungsi: untuk

pertukaran gas.

b) Trikoma (rambut)

(jamak: trikomata) berasal dari sel-sel epidermis, biasanya berbentuk

rambut/sisik/duri. Adapun fungsi trikoma adalah:

Mengurangi penguapan di daun

Meneruskan rangsang

Melindungi tumbuha dari

gangguan hewan

Membantu penyebaran biji

Membantu penyerbukan bunga

Menyerap air dan garam-garam

mineral dari dalam tanah

c) Sel kipas (bulliform)

Sel kipas tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang

lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis di

sekitarnya. Fungsi: mengurangi penguapan dengan

menggulung daun ataupun berfungsi dalam proses

pembukaan pembukaan gulungan daun pada tunas.

d) Sel kersik

Sel kersik/sel silika merupakan sel epidermis yang

berisi kristal kesik (silika/SiO2). Pada batang tumbuhan Graminae

misalnya tebu, adanya sel-sel ini menyebabkan permukaan batang tebu

menjadi keras.

e) Velamen

Velamen merupakan lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis

pada akar gantung (akar udara) tumbuhan anggrek. Velamen beserta

epidermis dapat disebut epidermis ganda (multiple epidermis). Fungsi:

sebagai penyimpan air.

2. Jaringan dasar (parenkim)

Disebut jaringan dasar karena dijumpai di setiap bagian

tumbuhan, contohnya:

o Parenkim di antara epidermis

dan pembuluh angkut pada akar

dan batang sebagai korteks

o Parenkim berklorofil ini disebut

klorenkim

o Parenkim di empulur batang.

o Pada daun, parenkim

merupakan mesofil daun yang

berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.

o Sebagai penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.

Adapun ciri-ciri jaringan parenkim adalah:

o Selnya hidup, berukuran besar dan tipis.

Page 5: Modul Jartum

5 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

o Bentuknya segi enam

o Letak inti sel mendekati dasar sel

o Mampu bersifat embrional (masih dapat membelah diri)

o Susunan selnya tidak rapat dan memiliki ruang antar sel.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi:

1. Parenkim asimilasi: tempat pembuat zat makanan melalui fotosintesis. Ex: pada

daun.

2. Parenkim penimbun: menyimpan cadangan makanan karena memiliki vakuola

yang besar. Ex: umbi, rimpang, biji.

3. Parenkim air: jaringan parenkim yang mampu menyimpan air. Pada tumbuhan

xerofit, yaitu kaktus. Kaktus memiliki sel besar, berdinding tipis, vakuola

besar, ditengah berisi air.

4. Parenkim pengangkut: berada di sekitar xilem yang mengangkut air dan unsur

hara, serta di sekitar floem yang mengedarkan zat-zat makanan hasil

fotosintesis.

5. Parenkim penyimpan udara (aerenkim): jaringan parenkim yang menyimpan

udara karena ruang antar sel-selnya besar. Pada tumbuhan air, ruang antar sel

merupakan satu-satunya tempat menyimpan udara.

6. Parenkim penutup luka: jaringan parenkim yang dapat beregenerasi dengan

cara embrional kembali. Parenkim penutup luka ini disebut juga kambium

gabus (felogen).

3. Jaringan penyokong (penguat)

Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan.

Berdasarkan bentuknya, jaringan dibedakan menjadi:

a) Jaringan kolenkim

ciri-ciri: selnya hidup, sudut dinding sel mengalami

penebalan selulosa. Letak: organ organ tumbuhan yang

masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan

(tumbuhan muda). Contoh, batang muda, memiliki

kolenkim silinder di bawah permukaannya. tidak

memiliki dinding sekunder dan bahan penguat (lignin),

maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa

menghalangi pertumbuhan. Jaringan kolenkim biasanya

berkelompok dalam bentuk untaian

atau silinder. Kolenkim tumbuh

memanjang mengikuti daun dan

akar yang disokongnya.

b) Jaringan sklerenkim

ciri-ciri: tersusun dari sel-sel mati

yang seluruh bagian dindingnya

Page 6: Modul Jartum

6 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. jaringan sklerenkim

hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan

pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut

(serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel-sel batu).

1) Serabut (serat)

merupakan sel-sel yang panjang dan sempit, berujung runcing, sel-sel ini

biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur panjang, ujungnya runcing,

bertumpang tindih dan menyatu

dengan kuat. Di dalam berkas

pengangkut, serabut biasanya

merupakan suatu seludang yang

berhubungan dengan berkas

pengangkut atau dalam kelompok

yang tersebar di dalam xilem dan

floem. Serat-serat sklerenkim

mempunyai ukuran antara 2 mm

sampai dengan 25 cm. serat sklerenkim, yang panjang terdapat pada Agave,

Hibiscus sabdariffa, dan Hibiscus canabicus.

Berdasarkan letaknya, serabut sklerenkim dibagi:

o Serabut xiler: serabut sklerenkim yang ada pada jaringan xilem.

o Serabut axiler: serabut sklerenkim yang terletak di luar jaringan xilem.

2) Sklereid

Merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati,

berbentuk bulat, bervariasi, berdinding keras, tahan

terhadap tekanan. Sklereid lebih pendek daripada

serat, terdapat pada semua bagian tumbuhan,

terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tampis, dan

dalam buah atau biji. Contohnya tempurung kelapa (Cocos nucifera)

hampir seluruhnya terdiri dari sklereid.

4. jaringan pengangkut (vaskuler)

1) Xilem

Fungsi utama: sirkulasi air dan mineral dari

akar. Ciri-ciri: jaringan pengangkut

kompleks yang terdiri dari berbagai macam

bentuk sel, umumnya, sel-sel berdinding

sangat tebal, tersusun dari lignin, sehingga

xilem berfungsi juga sebagai jaringan

penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari

unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim

xilem.

Page 7: Modul Jartum

7 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

a) Unsur trakeal

Bertugas dalam pengangkutan air dan zat zat terlarut di dalamnya. Sel-sel

memanjang dan tidak mengandung protoplas, dan dinding selnya berlignin.

Unsur trakeal terdiri dari dua macam sel, yaitu trakea dan trakeid.

Trakeal tersusun oleh sel-sel berbentuk tabung

yang berhubungan pada ujung-ujungnya.

Dinding ujung selnya telah lenyap dan berubah

menjadi lubang perforasi. Trakeid berupa sel

lancip dan panjang dengan dinding sel yang

berlubang-lubang. dinding sel tersebut akan

mengalami lignifikasi (penebalan oleh lignin)

dan sel-selnya akan mati setelah dewasa.

Lubang ini disebut dengan noktah.

b) Serabut xilem

Serabut xilem berupa sel-sel panjang dengan

ujung meruncing. Serabut xilem berdinding

tebal dan memiliki noktah yang lebih sempit daripada noktah trakeid.

c) Parenkim xilem

Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. fungsi

sebagai tempat cadangan makanan.

2) Floem

a) Unsur-unsur tapis

Sel-sel tapis berbentuk tabung dengan

bagian ujung berlubang-lubang (pori-pori).

Tabung tapis membentuk saluran

bersambungan dari pangkal ke ujugn

tumbuhan dan berdekatan dengan sel

pengiring.

b) Sel pengiring (companion cell)

sel pengiring berhubungan erat dengan

pembuluh tapis, berbentuk silinder, dan

lebih besar daripada sel-sel tapis. Sel

pengiring bersifat hidup dan diduga

berperan dalam keluar masuknya zat-zat

makanan melalui pembuluh tapis.

c) Serabut floem

Serabut floem berbentuk panjang dengan

ujung-ujung yang saling berimpit. Dinding sel serabut floem tebal dan

berdungsi sebagai penguat floem.

d) Parenkim floem

Page 8: Modul Jartum

8 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

Parenkim floem merupakan sel hidup yang memiliki dinding primer

dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung,

damar, atau kristal. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari

daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

Tipe-tipe Berkas Pengangkut

Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga

tipe:

1) Tipe kolateral: xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di luar

dari xilem

a) Tipe kolateral terbuka

Jika antar xilem dan floem terdapat kambium, dijumpai pada

dicotyledoneae dan gymnospermae.

b) Tipe kolateral tertutup

jika antara xilem dan

floem tidak dijumpai

kambium terdapat

pada

monocotyledoneae.

2) Tipe konsentris: berkas

pengangkut dimana

xilem dikelilingi floem

atau sebaliknya.

a) Tipe konsentris amfikibral

Xilem berada di tengah dan floem

berada mengelilingi xilem, contohnya

pada tanaman paku.

b) Tipe konsentris amfivasal

Apabila floem di tengah dan xilem

mengelilingi floem, dijumpai pada

cirdyline sp dan rizoma acorus

calamus.

3) Tipe radial

Tipe radial merupakan berkas pengangkut dimana

xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-

jari lingkaran, dijumpai pada akar tumbuhan.

5. Jaringan gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan yang terdiri sel-sel

parenkim gabus. bentuknya memanjang dengan

Page 9: Modul Jartum

9 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

dinding bergabus. Pada sel-sel yang sudah mati, protoplasmanya sudah hilang

dan diisi oleh udara . fungsi: melindungi jaringan lain yang berada di bawahnya

dari kekeringan dan gangguan mekanik.

Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk

oleh kambium gabus (felogen) yang terletak di

bagian bawah epidermis. Jaringan gabus yang

dibentuk ke arah dalam merupakan sel-sel

hidup yang disebut feloderm. Sebaliknya,

jaringan gabus yang dibentuk ke arah luar

merupakan sel-sel mati yang disebut felem.

Felem terdiri dari sel-sel yang berbentuk kotak, dinding selnya mengalami

penebalan oleh suberin, dan bersifat impermeabel (tidak ditembus air).

6. Jaringan Sekretoris (Kelenjar Internal)

Disebut kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh

tanaman. penyusun jaringan sekretori:

a. Sel kelenjar (idioblas) : sel yang berasal dari parenkim dasar yang

berdiferensiasi dan mengandung berbagai senyawa hasil metabolisme. Ex,

sel minyak pada biji jarak, biji kacang, kulit kayu manis, rizoma jahe.

b. Saluran kelenjar: terdiri dari sekelompok sel yang berdinding tipis, protoplas

kental mengenlilingi suatu ruang yang berisi senyawa yang dihasilkan sel

tersebut, untuk kemudia senyawa tersebut ditimbun di dalam ruang

penyimpan. Ex: daun jeruk, daun pinus, damar.

c. Saluran getah: terdiri dari sel-sel berisi getah yang mengalami fusi

membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain

dalam tubuh tumbuhan. Ex: beringin, karet, ketela rambat, euphorbia.

Totipotensi Sebagai Dasar Kultur Jaringan

Sel tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang lebih besar dibandingkan sel hewan.

Hal ini dikarenakan pada tumbuhan masih terdapat sel atau jaringan yang belum

terdiferensiasi, yaitu jaringan yang bersifat meristematik atau jaringan meristem

serta jaringan dasar (jaringan parenkim) yang masih bersifat meristematik.

a) Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian

dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan

kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri

tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. istilah Teknologi Kultur Jaringan

ini jika diterapkan di hewan disebut Kloning.

Pada kultur jaringan, sela atau jaringan ditumbuhkan untuk membentuk

organisme yang memiliki bagian lengkap. Pemberian nutrien dan hormon

tumbuh auksin dan sitokinin pada media pertumbuhannya, akan memacu

pembelahan sehingga terjadi pertumbuhan. Pemberian hormon auksin tersebut

Page 10: Modul Jartum

10 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

menyebabkan pebelahan sel

berlangsung cepat dan terdapat

gumpalan halus yang disebut

dengan kalus yang belum

terdiferensiasi. Sel-sel kalus

tersebut dapat dikembangkan

menjadi individu baru.

b) Totipotensi:

kemampuan setiap sel

tumbuhan untuk menjadi

individu yang sempurna. Hal

ini disebabkan karena semua informasi tentang pertumbuhan dan

perkembangan suatu organisme terdapat di dalam sel.

kemampuan pada Jaringan/Sel tanaman yang mampu Membelah (cleavage)

Memanjang dan membesar (elongasi) diferensiasi, dan spesialisasi menjadi

jaringan yang mapan Pada tanaman bagian / organ yang mempunyai

kemampuan Totipotensi ini adalah pada jaringan yang muda /embryonal

atau sering dkenal dengan “Jaringan Meristem”.

c) Prinsip dasar kultur jaringan adalah : kemampuan totipotensial

Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi

tanaman . Identik secara genetik. Pada tanaman kemampuan totipotensi ini ada

di seluruh organ sehingga pada tanaman bisa dikembangkan secara vegetatif

besar besaran dengan teknik kultur jaringan ini (tissue culture).

Berikut yang menyebabkan suatu jaringan dapat membentuk individu

baru:

Sel-sel penyusun jaringan dewasa (sel somatis) yang berada di bawah

rangsangan tertentu memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan

(embrionik) membentuk kalus (sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang

tidak beraturan). Selanjutnya, kalus di bawah rangsangan tertentu memiliki

potensi untuk berdiferensiasi menjadi individu baru multiselular melalui

diferensiasi dan organogenesis.

Sifat totipotensi pada jaringan tanaman dimanfaatkan untuk memperoleh

anakan seragam dalam jumlah banyak dan cepat. Sel-sel tanaman dapat tetap

bersifat totipotent atau berpotensi penuh, yaitu sel-sel tersebut dapat

mempertahankan potensi penuh, yaitu sel-sel tersebut dapat mempertahankan

potensi zigot untuk membentuk semua bagian organisme matang.

d) Tahapan dalam totipotensi sel-sel wortel sehingga berbentuk individu baru

adalah sebagai berikut: floem akar tanaman wortel dipotong kecil-kecil

masing-masing 2 mg ditumbuhkan pada media bernutrien sel-sel

membelah, terbentuk kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi kalus

Page 11: Modul Jartum

11 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

dipisahkan dalam media nutrisi kalus membelah diri membentuk embrio

terbentuk tanaman baru

e) Keuntungan kultur jaringan:

1. Bebas menentukan bagian tumbuhan yang akan dikultur

2. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat untuk menghasilkan bibit yang

diperlukan dalam jumlah banyak.

3. Biaya pengangkitan bibit relatif lebih mudah dan mudah.

4. Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan

lingkungan lainnya.

5. Tidak membutuhkan ruangan yang luas

6. Cepat menghasilkan sejumlah tanaman baru dari satu jenis tanaman.

7. Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.

8. Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi

9. Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.

SOAL

1. Untuk mempertahankan kehidupannya tumbuhan harus memindahkan/

mengangkut zat dari akar sampai daun dan dari daun sampai akar. Untuk

mengangkut air dari akar agar sampai kedaun digunakan jaringan

a. kolenkim

b. floem

c. epidermis

d. parenklim

e. xylem

2. Pelaksana pertukaran udara dari jaringan tumbuhan dengan udara luar

memasukkan O2 dan CO2 serta mengeluarkan CO2 dan O2 melalui jaringan

epidermis yang mengalami modifikasi sebagai …

a. rambut akar

b. rambut kelenjar

c. stomata

d. sel kipas

e. kutikula

3. Jaringan tumbuhan dibagi menjadi dua,

yaitu_____________dan_________________

4. Jaringan meristem adalah__________

5. Jaringan meristem bersifat embrionik yaitu________

6. Jaringan meristem berdasarkan letaknya dibagi menjadi tiga, yaitu__________

7. Jodohkanlah

Apikal Sejajar dengan organ

Lateral Di antara jaringan dewasa

Interkalar Ujung, tunas dan akar

Page 12: Modul Jartum

12 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

8. Jaringan meristem berdasarkan asalnya terbagi menjadi dua/tiga,

yaitu__________

9. Promeristem terdapat pada tumbuhan ketika tumbuhan masih dalam

bentuk__________

10. Meristem sekunder adalah meristem____________, dan menyebabkan

menyebabkan pertumbuhan _____________________

11. Meristem primer adalah meristem__________________, dan menyebabkan

menyebabkan pertumbuhan___________________

12. Sebutkan bagian-bagian penampang melintang daun berikut ini:

13. Apakah perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder pada tanaman (2)?

14. Kambium batang selalu membelah, pembelahan ke dalam akan menghasilkan

…….. sementara pembelahan ke luar menghasilkan ……

15. Jaringan epidermis adalah

16. Adanya lingkaran tahun pada pohon disebabkan oleh . . . .

a. aktifitas felogen di korteks

b. kelanjutan aktifitas dari tunas

c. pembelahan aktif jaringan pembuluh batang

d. penambahan lignin (zat kayu) pada xilem sekunder

e. adanya jaringan meristem primer di antara jaringan pembuluh

17. Sebutkan modifikasi dari jaringan epidermis

18. Jaringan parenkim adalah

19. Sebutkan jenis-jenis jaringan parenkim berdasarkan fungsi!

20. Jodohkanlah:

Parenkim asimilasi (a) Jaringan yang beregenerasi (pemulihan diri dengan

menjadi embrional kembali sehingga dapat menutup

luka pada tanaman.

Parenkim air (b) Parenkim yang menyimpan udara, contohnya pada

tanaman yang hidup di air

Aerenkim (c) Parenkim yang menyimpan air, pada tanaman yang

hidup di daerah tandus

Parenkim pengangkut (d) Jaringan yang membuat zat makanan (fotosintesis)

Parenkim Penimbun (e) Jaringan yang memakan cadangan makanan

Penutup luka (f) jaringan yang terdapat di sekitar xilem dan floem

Page 13: Modul Jartum

13 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

21. Sebutkan jenis-jenis jaringan parenkim berdasarkan bentuk!

22. Perbedaan jaringan sklerenkim dan kolenkim adalah

23. Jaringan sklerenkim mengandung

24. Jaringan kolenkim mengandung

25. Jodohkanlah!

Velamen (a) Duri (mengurangi penguapan)

Spina (b) Celah daun (pertukaran gas)

Stomata (c) Rambut-rabut (mengurangi penguapan)

Trikomata (d) Epidermis ganda (menyimpan cadangan air)

1. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua,

yaitu__________________dan_____________________

2. Fungsi dari jaringan floem adalah....

a. Jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan

b. Jaringan yang mengangkut air dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan

c. Jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis dari akar ke daun

d. Jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh

tumbuhan

e. Jaringan yang mengangkut air dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan

3. Fungsi dari jaringan xilem adalah...

a. Jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan

b. Jaringan yang mengangkut air, garam-garam mineral dari akar ke seluruh

tubuh tumbuhan (daun).

c. Jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis dari akar ke daun

d. Jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh

tumbuhan

e. Jaringan yang mengangkut air dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan

4. Jaringan gabus adalah....

a. Jaringan yang melindungi jaringan lain

b. Jaringan yang melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air,

karena sel gabus bersifat kedap air.

c. Jaringan yang berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan air

d. Jaringan yang bersifat kedap air

e. Jaringan yang berada paling luar karena berfungsi sebagai pelindung organ

batang

5. Susunan ikatan pembuluh dimana floem dikelilingi xylem disebut ……

a. amfivasal

b. amfikibral

c. bikolateral

d. radial

Page 14: Modul Jartum

14 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

e. konsentris

6. Kapas yang dapat dibuat benang untuk kain merupakan modifikasi sel . . . .

a. epidermis

b sklerenkim

c parenkim

d meristem

e. kolenkim

7. Pernyataan yang membedakan antara jaringan kolenkima dengan sklerenkima

adalah …

a. Kolenkima berdinding tebal, sklerenkima berdinding tipis

b. Dinding sel sklerenkima mengalami penebalan yang merata, kolenkima

mengalami penebalan dinding sel pada sudut-sudut sel

c. Kolenkima menyusun organ tubuh tua, sklerenkima menyebabkan kelentingan

d. Kolenkima terletak di bawah epidermis, sklerenkima di dalam empulur

e. Kolenkima terdapat pada buah pir, sklerenkima terdapat pada umbi singkong

8. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi memperkuat kedudukan jaringan-jaringan

lain sehingga sangat kokoh adalah jaringan….

a. meristem

b. parenkim

c. penyokong

d. gabus

e. pembuluh

9. Berikut ini merupakan berbagai macam jaringan pada tumbuhan antara lain :

1. palisade

2. spons

3. xilem

4. meristem

5. epidermis

yang termasuk jaringan parenkim ditunjukkan oleh nomor....

a. 1-2

b. 1-3

c. 1-5

d. 2-4

e. 3-5

10. Batok kelapa sangat keras karena tersusun dari jaringan....

a. sklerenkim

b. kolenkim

c. epidermis

d. xilem

e. floem

Page 15: Modul Jartum

15 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

11. Jika jaringan epidermis rusak maka fungsi perlindungan tumbuhan akan

digantikan oleh jaringan....

a. parenkim

b. sklerenkim

c. kolenkim

d. gabus

e. xilem sekunder

12. Jaringan gabus dibagi menjadi dua, yaitu______________dan________________

13. Feloderm adalah aktifitas jaringan gabus ke arah __________________________________

14. Berikan keterangan A dan B pada gambar tersebut!

15. Jaringan sekretori adalah_____

16. Contoh tanaman yang

17. terdapat jaringan sekretori adalah_____

18. Sebutkan pembagian dari jaringan tumbuhan_____

19. Kultur jaringan adalah_____

20. Mengapa totipotensi dijadikan dasar dari kultur jaringan?

21. Sebutkan keuntungan kultur jaringan!

22. Prinsip kultur jaringan didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel tumbuhan

mempunyai kemampuan untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.

Sifat sel demikian disebut……….

23. Apa saja yang kalian ketahui tentang kultur jaringan ?

Page 16: Modul Jartum

16 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

LKS Praktikum Jaringan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil

A. Tujuan Praktikum (Poin 5)

Tujuan praktikum ini adalah untuk

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

B. Dasar Teori

Tubuh tumbuhan tersusun dari sel-sel. Sel-sel tersebut bekumpul menjadi satu yang

akan membentuk suatu jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan

seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan pada tumbuhan dapat

dibagi menjadi 5 yaitu :

1. Jaringan meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang aktif

membelah.

2. Jaringan epidermis

Merupakan lapisan sel paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Jaringan

epidermis terdiri atas deretan sel tunggal yang tersusun rapat.

3. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar pada tumbuhan. Jaringan parenkim

tersusun dari sel-sel parenkim yang sering kali di gambar pada tipikal sel-sel

tumbuhan.

4. Jaringan Penyokong

Terdiri dari:

a. Jaringan kolemkim memilikin kesamaan sifat dengan jaringan parenkim. Sel

kolenkim, seperti halnya sel parenkim, memiliki protoplas yang masih mampu untuk

membelah.

b. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan dasar yang terdiri atas sel-sel dinding

sekunder tebal. Dinding sekunder tersebut dapat tersusun darai lignin sehingga lebih

kuat dan keras dibandingkan kolenkim.

5. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengankut merupakan jaringan yang bertanggung jawab terhapad transportasi

air dan garam mineral di dalam tubuh tumbuhan

C. Alat :

1. 1 set miksroskop cahaya

2. Preparat awetan batang dan daun (Ficus elasticus dan Zea mays)

D. Prosedur Kerja (poin 20)

...........................................................................................................................................

Page 17: Modul Jartum

17 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

E. Hasil Pengamatan (poin 30)

Page 18: Modul Jartum

18 Modul Biologi X Jaringan Tumbuhan

F. Pembahasan (poin 30)

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

G. Kesimpulan (poin 10)

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

H. Daftar Pustaka (poin 5)

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................