modul gis sku

Upload: wahyusoil-unhas

Post on 30-May-2018

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    1/36

    I. KONSEP DASAR

    Apakah SIG itu?

    SIG mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkatkomputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, SIG berkembang sangat

    pesat pada era 1990-an. Secara harafiah, SIG dapat diartikan sebagai :

    suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, datageografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untukmenangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,

    mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi

    berbasis geografis

    Informasi spasial memakai lokasi, dalam suatu sistem koordinat tertentu, sebagai

    dasar referensinya. Karenanya SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkanberbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan

    akhirnya memetakan hasilnya. Aplikasi SIG menjawab beberapa pertanyaan seperti:

    lokasi, kondisi, trend, pola, dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakanSIG dari sistem informasi lainnya.

    Dilihat dari definisinya, SIG adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen

    yang tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Memiliki perangkat keras komputer beserta

    dengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah memiliki SIG apabiladata geografis dan sumberdaya

    manusia yang mengoperasikannya belum ada. Sebagaimana sistem komputer padaumumnya, SIG hanyalah sebuah alat yang mempunyai kemampuan khusus.Kemampuan sumberdaya manusia untuk memformulasikan persoalan dan

    menganalisa hasil akhir sangat berperan dalam keberhasilan sistem SIG.

    Data spasial

    Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain,yaitu informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah informasi

    lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh

    lain dari informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasimisalnya adalah Kode Pos.

    Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu lokalitas bisa

    mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya; contohnya

    jenis vegetasi, populasi, pendapatan pertahun, dsb.

    13

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    2/36

    Sistem Koordinat

    Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di antaranya

    mencakup datum dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titikkontrol yang hubungan geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran atau

    penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk

    merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid (misalnyabumi) pada suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi yang

    perlu diperhitungkan untuk memperoleh ketelitian beberapa macam properti, seperti

    jarak, sudut, atau luasan.

    Format data spasial

    Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:

    1. VektorDalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari

    garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan

    nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

    2. Raster

    Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan darisistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan

    sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data

    raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata

    lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yangdiwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang

    direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik

    untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenistanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data

    raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar

    pula ukuran filenya. Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatandalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna

    untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-

    batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan

    14

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    3/36

    hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah

    ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.

    Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format

    data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia,volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam

    analisa. Data vektor relatif lebih

    ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk

    digunakan alam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanyamembutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih

    rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

    Sumber data spasial

    Sebagaimana telah kita ketahui, SIG membutuhkan masukan data yang bersifat

    spasial maupun deskriptif. Beberapa sumber data tersebut antara lain adalah:

    1. Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah, dsb.)

    Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat

    dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial sepertikoordinat, skala, arah mata angin dsb. Peta analog dikonversi menjadi peta digital

    dengan berbagai cara yang akan dibahas pada bab selanjutnya. Referensi spasial

    dari peta analog memberikan koordinat sebenarnya di permukaan bumi pada petadigital yang dihasilkan. Biasanya peta analog direpresentasikan dalam format

    vektor.

    2. Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara, dsb.) Data

    Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIGkarena ketersediaanya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit di

    ruang angkasa denganspesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanyadirepresentasikan dalam format raster.

    3. Data hasil pengukuran lapangan. Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data

    batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaanhutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada

    umumnya data ini merupakan sumber data atribut.

    15

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    4/36

    4. Data GPS. Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data

    bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya

    teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.

    Sistem Pemasukan Data

    Pada bagian ini kita akan mempelajari teknik memasukkan data spasial dari sumber-

    sumber di atas ke dalam SIG, antara lain:

    1. Digitasi2. Penggunaan GPS

    3. Konversi dari sistem lain

    II. BAKERJA DENGAN ARCVIEW

    16

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    5/36

    Sekilas tentang Arc View

    ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografi

    (SIG/GIS). Sistem Informasi Geografik sendiri merupakan suatu sistem yangdirancang untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menyajikan informasi

    geografi. Mungkin anda sudah kenal kenal dengan yang namanya peta. Perludiketahui bahwa peta juga bisa disebut SIG atau istilahnya SIG Konvensional.

    Terdapat beberapa perbedaan antara peta di atas kertas (peta analog) dan SIG yang

    berbasis komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta menampilkan data secara grafis

    tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG adalah suatu sistem yang melibatkan

    peta dan basis data. Dengan kata lain peta adalah bagian dari SIG. Sedangkan pada

    ArcView anda dapat melakukan beberapa hal yang peta biasa tidak dapatmelakukannya.

    Perbedaan pokok antara Peta Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta itustatik sedangkan ArcView dinamik. Peta Analog dibuat hanya untuk keperluan yang bersifat umum atau sudah ditentukan. Sebagai contoh, peta topografi menyajikan

    unsur-unsur yang general seperti kontur, sungai, jalan, dan sebagainya; Peta jalan

    menyajikan jalan dengan nama jalan, unsur-unsur yang penting di sekitar jalan, danbatas-batas jalan yang berfungsi sebagai indeks. Kedua contoh di atas menunjukkan

    bahwa peta-peta tersebut memang dibuat untuk keperluan yang bersifat umum atau

    keperluan yang sudah ditentukan, dan tidak dapat digunakan untuk keperluan yanglain. Di lain pihak, SIG berkemampuan untuk menyeleksi dan menampilkan

    informasi-informasi apa saja yang Anda perlukan, serta mampu mengkomposisikan

    unsur-unsur pada peta sesuai dengan keperluan anda. Dengan demikian ArcView

    mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan Peta Analog.

    Suatu komposisi peta di ArcView merupakan gabungan dari beberapa layer yang

    disusun secara bertumpuk. Umumnya disebut tema / entitas. Setiap tema merupakanlayer yang dapat digabungkan untuk membentuk suatu peta, sehingga kita selaku

    pengguna (user) dapat menampilkan informasi geografis sesuai dengan kebutuhan.

    Secara praktis, Arc View biasa digunakan antara lain untuk :

    1. Digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)

    2. Reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis3. Editing tema dengan drag and drop atau cut and paste

    4. Editing tema dengan query item pada tabel5. Konvesri data dari ms-excel atau ms-access menjadi tema baru pada data

    spasial yang telah ada6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis dan spasial analis

    7. Pembuatan peta 3d dan perhitungan volume dengan bantuan 3d analysis

    8. Pengubahan system proyeksi dengan projection utility

    17

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    6/36

    9. Kemudahan konversi data keperangkat lunak lain, seperti : AUTOCAD,

    ARC/INFO MAPINFO dsb

    Karakteristik Arc View

    Secara garis besar ARCVIEW terdiri atas piranti-piranti dengan berbagai karakteristik

    sebagai berikut :

    1. Graphical User Interface yang Bersifat Umum

    2. User Interface dari "GUI" versi ArcView adalah identik dan dapat 'terbaca' pada semua plafform yang di support oleh ArcView. Sehingga user dapat

    dengan leluasa membuka data pada system (platform) yang berlainan.

    3. Table Structure (Struktur Tabel)

    4. Struktur data ArcView adalah identik dengan semua platform yang di supportoleh ArcView. Data dapat dibuka dan dibaca oleh platform yang berbeda, dan

    dapat didistribusikan melalui network ke user lain tanpa diterjemahkan

    terlebih dahulu.5. Grafik yang Diintegrasikan dengan DataBase (Basis Data)

    6. Istilah yang paling tepat untuk menggambarkan ArcView adalah "geographic

    atau graphic database".7. DataBase atau Map Selection

    8. Dengan adanya integrasi grafik dengan basis datanya di ArcView, maka

    informasi dapat diketahui melalui seleksi basis data atau seleksi grafiknya.9. Menampilkan Raster sebagai Background bagi Vektor

    10. Image Raster, seperti Foto Udara, Peta hasil Scan atau Citra satelit dapatdigunakan sebagai background peta (vektor). Sehingga penyajian peta akantampak lebih bagus dan dengan presisi detail yang match dengan Raster

    sebagai background. Image raster dari aplikasi bitmap atau aplikasi lainnya

    juga dapat digunakan untuk menampilkan logo perusahaan di ArcView.

    Beberapa format raster yang dapat dibaca oleh ArcView dapat dilihat padatabel berikut ini:

    Tabel 1.1. Format ratser yang dapat dibaca pada program ARCVIEW

    Tampilan Interface Arc View

    Diagram berikut menunjukkan komponen dari pengguna interface ArcView.

    18

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    7/36

    Gambar 4.1 Komponen Interface Arc View

    Icon / Button

    Gambar 4.2 Beberapa Icon dalam bentuk Button

    Tools

    Gambar 4.3 Beberapa Icon Tools

    Beberapa istilah yang dijumpai dalam Software ArcView :

    a. Project :Tempat menyimpan file pada saat Anda sedang atau telah bekerja.

    19

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    8/36

    Setiap project tersimpan dalam file extention (*.apr).

    Setiap Project terdiri dari :

    Views : Sebuah View merupakan data interaktif yang dapat digunakan

    untuk menampilkan hasil gambar, data tabel, dan analisis data yangterdiri dari satu atau beberapa buah layer atau tema informasi geografis.

    Tables : Berisi informasi yang menggambarkan tentang sekumpulan

    data yang terdiri dari informasi-informasi tentang obyek peta . Tabeldisini berisi tentang data base dari informasi yang kita buat, tables ini

    bisa berupa informasi point, garis atau polygon

    Charts : Merupakan tampilan presentasi grafis dari informasi

    pada tabel.

    Layout : Merupakan tata letak untuk melihat segala macamkomponen yang dibuat pada ArcView. Prinsip yang kita gunakan disini

    adalah prinsip kartografi.

    Scripts : Merupakan program yang ditulis dalam bahasa

    program ArcView.

    b. Project Window : Merupakan jendela kecil (smaller window) yang berada di

    sebelah bawah dari Jendela ArcView (ArcView window). Untitled padaProject Window nampak pada saat pertama kali Anda membuka ArcView.

    .Layer : Informasi yang menggambarkan sebuah obyek.

    Tema/Theme : Gabungan dari beberapa layer yang membentuk suatususunan

    peta

    Atribut : Informasi yang menggambarkan keadaan field(terbaca secara

    vertikal) dari sebuah layer / theme)

    Feature : Sebuah kenampakan, terdiri dari point, garis, maupunpolygon.

    Memulai Arc View

    Untuk memulai Arc View, buka melalui start menu pada program manager atau klik

    dua kali icon pada toolbar windows. Tampilan akan terlihat seperti pada gambar 4.1.

    20

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    9/36

    Gambar 4.1. Tampilan awal ARCVIEW GIS

    Arcview kemudian akan memberikan opsi kepada anda (Gambar 4.2) apakah

    akan membuka project yang sudah ada, atau memulai kerja dengan blank project.

    Default pilihan opsi ini adalah view yang baru

    Gambar 4.2. Opsi pembukan ARCVIEW GIS

    Pada Welcome to ArcView GIS box (selanjutnya ditulis dalam bentuk [ ])Create New Project :

    With a New View : digunakan untuk memulai view baru

    As a blank project : digunakan untuk memulai view baru

    Open an existing project : digunakan untuk membuka view yang telah ada

    (sudah dikerjakan sebelumnya).

    Jika anda memilih default, maka kemudian akan ditampilkan konfirmasi

    mengenai penambahan data pada view (Gambar 4.3)

    21

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    10/36

    Gambar 4.3. Konfrmasi penambahan data pada view

    Klik yes pada Gambar 4.3 akan didapatkan view baru seperti pada Gambar 4.4.

    Cara lain untuk membuat view baru;

    Gambar 4.4. Tampilam view baru

    Sebaiknya setiap memulai pekerjaan dengan Arc View, anda mentapkan suatu

    directory. tertentu untuk menyimpan hasil. Dengan cara aktifkan menu file dan pilih

    set working directory(gambar 4.5)

    Gambar 4.5 Penentuan direktori kerja

    Ketik nama direktori kerja anda pada kolom isian dan klik ok bila telah selesai

    Gambar 4.6. Cara mengisi nama directory kerja

    Jika pada Gambar 4.2. anda memilih open an existing projectmaka anda akan

    masuk pada membuka file-file yang telah ada, maka arahkan ke directory kerja andamisal : C:\latihan, kemudian klik dua kali pada file dengan extensi .apr, misalnya

    final.apr

    22

    isi nama directory kerja disini

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    11/36

    seperti pada Gambar 4.7

    Gambar 4.7. Cara mengisi nama directory kerja

    Menutup Arc View

    1. Menu File

    2. Exit atau klik icon X pada sebelah kanan atas atau Tekan Alt + F4.

    23

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    12/36

    Bekerja Dengan Theme (Tema) / Layer

    Dalam menjalankan ArcView, kita harus membuat layer yang diistilakandengan theme

    pada Arc View dengan mengklik Icon (seperti pada gambar 4.8). Penambahan tema

    atau membuat tema baru Setelah anda klik ganda icon di atas anda akan dimintauntuk memilih satu atau sejumlah direktori data (gambar 4.9). Bila hanya ada satu

    tema cukup meklik ganda satu tema saja, tetapi jika anda akan menambahkan

    beberapa tema maka anda dapat memilih dengan kombinasi kunci ctrl dan shiftdengan klik kiri mouse.

    24

    Untuk Menambah Theme baru

    Gambar 4.8. Pemilihan theme dari direktori data

    Gambar 4.9. Penempatan theme pada Direktori

    Gambar 4.10. Penempatan theme dalam View

    Format Shp.

    Format File Gambar, seperti Jpg, Bmp, Tiff

    Dicentang/cek pada box

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    13/36

    Selain menambah theme. Dalam bentuk shp, theme juga dalam bentuk ekstensi

    gambar seperti JPEG.

    Setelah itu :

    25

    Gambar 4.11. Ekstensi untuk peta dalam bentuk JPEG

    Gambar 4.12. Ekstensi untuk peta dalam bentuk JPEG

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    14/36

    Membuat Theme baru

    Dalam proses mendigitasi, pertama-tama harus membuat suatu folder kerja,

    folder kerja tersebut dapat dibuat di drive C atau D sbb. Contoh C:\ latihan\Shp.sebagai tempat menyimpan file digitasi. Setelah itu aktifkan menu File-Set Working

    Direktory (lihat gambar4.14)

    26

    Dicek dulu baru muncul petanya

    Gambar 4.13. Tampilan Peta dalam format JPEG dalam View

    Gambar 4.14. Menentukan lokasi file kerja

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    15/36

    Selanjutnya buka View New Theme (lihat gambar 4.15) digunakan untuk membuat

    theme baru.

    Theme-theme baru tersebut bisa dalam bentuk point, Line serta Polygon,

    sebagai berikut:

    1) Point (titik) : digunakan untuk memunculkan simbol Contoh : titik menara,

    Titik ketinggian, lokasi industri, dsb.

    2) Line : digunakan untuk membuat garis, dapat berbentuk sebagai polygon atautidak. Contoh : batas administrasi, jalan, sungai, dsb.

    3) Polygon : digunakan untuk membentuk suatu area yang tertutup dengan batas

    yang jelas.Contoh : jenis vegetasi, area, penggunaan lahan.

    Pada waktu anda membuat theme baru anda harus memilih salah satu opsi

    diatas, seperti pada Gambar 4.7

    Membuat feature tipe point

    a. Lakukan seperti gambar 3.7, simpan pada directory C:\Pelatihan\Shp\b. Beri nama coba.shp

    c. Untuk membuat simbol, klik

    27

    Gambar 4.15. Menentukan tipe feature yang dipakai dalam peta

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    16/36

    Gambar 4.16. Cara pembuatan tema dengan tipe feature point

    d. Merubah warna simbol :

    1. Klik 2x (kiri atau kanan) coba.shp atau klik icon Edit Legend2. [Legend editor]; klik 2x Simbol

    3. [Color Pallete]

    4. Apply

    Gambar 4.17. Merubah warna symbol

    e. Memberi nama label : Klik 2x coba.shp

    [Legend editor]; Label

    Apply

    f. Pemberian Theme Table :

    Menu Theme;

    Table

    [Attribute of Coba.shp]

    pilih menu Table, Start Editing

    kemudian edit dengan memilih icon Ganti ID dengan angka 1, 2, 3, 4,

    pilih menu edit, stop editing Save edit

    28

    Gambar 4.18. Prosedur pemberian label

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    17/36

    g. Mengubah tampilan simbol :

    1. Secara keseluruhan : Klik 2x Symbol

    [Marker Pallete]

    Apply

    2. Per obyek :

    Legend Type

    Unique Value

    Values Field; ID

    Symbol

    [Marker Pallete]

    Apply

    Membuat feature tipe line

    Dari gambar 4.15. (pilih line)

    a. Beri nama, garis.shp

    b. Membuat garis, klik icon seperti pada gambar 4.19.

    Gambar 4.19. Prosedur pembuatan feature line (garis)

    c. Merubah warna garis :

    Klik 2x garis.shp

    [Legend editor]; klik 2x Simbol

    [Color Pallete]

    Apply

    d. Memberi nama garis :

    Klik 2x garis.shp

    Label

    29

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    18/36

    Apply

    e. Mengubah tampilan garis :

    Klik 2x Symbol [Pen Pallete]

    Apply

    Membuat feature tipe polygon

    Membuat theme baru seperti Gambar 4.15 (pilih polygon)

    a. Beri nama, bingkai.shp

    b. Membuat polygonc. Save dengan nama poligon C:\latihan\Shp

    d. Merubah warna polygon : Klik 2x bingkai.shp

    [Legend editor]; klik 2x Simbol

    [Color Pallete]

    Apply

    e. Menghilangkan warna polygon :

    Klik 2x bingkai.shp

    [Legend editor]; klik 2x Simbol

    [Fill Pallete]

    Apply

    f. Memberi nama polygon : Klik 2x polygon.shp

    Label dan Apply

    30

    Membuat bingkai segiempat

    Membuat bingkai lingkaranMembuat polygon bebas

    Menambah poligon

    Menyambung dua polygon

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    19/36

    Gambar 4.20. Prosedur pembuatan feature tipe polygon

    Beberapa menu tampilan pada View

    Setiap data spasial yang digunakan haruslah memiliki system gratikul atau grid.

    Apabila data tersebut tidak diproyeksikan kedalam system tertentu , maka Arcview

    akan memberikan nilai default decimal degree sebagai unit Mapnya. Komponen Mapini akan mempengaruhi view, di layer tampilan seperti pada gambar 4.21 dan gambar

    4.22

    Gambar 4.21. Zoom theme yang sedang aktif

    31

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    20/36

    Gambar 4.22. Menampilkan keseluruhan data

    Menyimpan Hasil Kerja pada Project

    a. Klik Icon Save Projectb. Menu File

    c. Save Project atau Ctrl + S (dalam format ekstensi *.apr)

    d. Ok.

    Setiap kali file themes yang disimpan pada ArcView selalu terbagi dalam tiga

    format, yaitu:

    *.dbf : digunakan untuk database

    *.shp : file ArcView (digunakan untuk mentransfer ke dalam ArcInfo)

    Membuka Tabel

    Menu tabel salah satu poject dalam Arc View GIS, kegunaannya sebagai Basis data

    spasial, Sebelum bekerja dalam Tabel terlebih dahulu kita membuka view, karena

    table tidak akan aktif sebelum buka view. prosedur membuka tabel sebagai berikut :

    Klik Icon Open Theme Table prosedur seperti pada Gambar 4.23

    [Attribute of *.shp]

    Terdapat dua buah kolom masing-masing : shape dan ID

    X Point untuk PointX Polyline untuk Line

    X Polygon untuk Polygon

    32

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    21/36

    Gambar 4.23. Cara mengaktifkan menu tabel pada Arcview GIS

    Selanjutnya akan terbuka menu tabel seperti pada Gambar 4.23 pada menu tabel ada

    beberapa opsi yang sering digunakan, seperti untuk perhitungan (Calculate), Query

    Builderdll. Menu-menu ini yang digunakan dalam analisis spasial Sistem Informasi

    Geogafis.

    33

    Pastikan theme yang akan dibuka tabelnya

    Klik untuk mengaktifkan tabel

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    22/36

    Gambar 4.24. Beberapa opsi menu tabel

    Salah satu kegunaan tabel disini adalah untuk pemberian ids (identifikasi) dari titik,garis dan polygon. Tanpa pemberian ids, feature (titik, garis dan polygon) tidak dapat

    di identifikasi. Ids ini juga diperlukan dalam manipulasi coverage, sehingga dapatditambahkan infomasi-informasi yang diperlukan untuk analisis. titik dapat

    merupakan gambaran suatu lokasi suatu kota, atau lokasi yang lain, garis

    menggabarkan suatu sungai, jalan atau batas administrasi, polygon menggambarkan

    penggunaan lahan, jenis tanah tipe iklim dll. Maka dari itu ids berfungsi untuk penamaan dan pemberian informasi tambahan dalam suatu coverage. Proses

    pembuatan ids mengikuti langkah-langkah berikut.

    Menambahkan Field

    Anda dapat menambah field/kolom pada tabel yang ada dengan prosedur sebagai

    berikut :

    Buka Menu Table (seperti pada gambar 4.23 dan 4.24)

    Start Editing; (Icon Edit aktif)

    34

    Calculate

    Contoh Tabel

    Query Builder

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    23/36

    Menu Edit

    Add Field

    [Field Definition] (hingga didapatkan seperti pada gambar 4.25) Name : Nama Field (Kolom)

    Type : Jenis (Number, String, Boolean, Date)

    Width : Lebar Field

    Decimal Places : angka/digit dalam decimal

    Gambar 4.25. Contoh penambahan field.

    Menambahkan Record

    Menu Table

    Start Editing

    Menu Edit

    Add Record atau Ctrl + A

    Gambar 4.26. contoh penambahan record

    Modifikasi Tabel

    Menu Table

    Properties (seperti pada gambar 4.27)

    [Table Properties]

    Title : Nama Tabel

    35

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    24/36

    Creator : Pembuat

    Visible : mengaktifkan field.

    Alias : Untuk mengganti nama field

    Gambar 4.27. Tabel Properties untuk memodifikai tabel yang aktif

    Menambahkan Table

    Data yang akan ditampilkan sudah terlebih dahulu dibuat dalam tables

    Tables; Add

    Pada file name, pilih file dalam format *.dbf (seperti pada Gambar 4.28)

    Pastikan berada dalam direktori (C:\ atau D:\)

    List Files of Type: dBASE (*.dbf)

    Gambar 4.28. Penampilan menu add table

    Menggabungkan Tabel

    ArcView dapat melakukan penggabungan dari beberapa tabel. Syaratnya salah satu

    nama fieldnya harus sama. Dengan prosedur sebagai berikut (contoh gambar 4.29) :

    Aktifkan masing-masing tabel yang akan digabung (join).

    36

    Setiap field yang di centang

    akan aktif pada menu tabel.

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    25/36

    Klik tiap-tiap field

    Table; Join atau Ctrl + J

    Gambar 4.29. Contoh penggabungan tabel

    Jika ingin membatalkan tabel yang telah digabung dapat dilakukan dengan posedur

    sebagai berikut :

    Aktifkan tabel yang sudah digabung

    Table

    Remove All Joins

    Bekerja dengan Tabel dan View

    Tabel dapat digunakan untuk mengidentifikasi themes feature : seperti pada gambar

    4.30. warna kuning pada tabel adalah obyek yang deselect pada view. prosedurnya

    sebagai berikut :

    Memilih record (keadaan aktif record ditandai dengan warna background

    kuning). Bandingkan tampilan tersebut pada View.

    37

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    26/36

    Gambar 4.30. Tampilan view dan tabel sekaligus

    Menggunakan atribut yang berasal dari tabel, seperti pada gambar 4.31

    Klik icon Query Builder

    Klik 2x Item yang berada di Fields

    Pilih icon

    Klik 2x Item yang berada di Values

    Klik Add To Set

    Gambar 4.31. opsi menu query untuk mencari atau identifikai obyek

    Menyimpan hasil kerja pada Table :

    Menu Table

    Save Edits

    [Save Edits]

    Yes.

    38

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    27/36

    FUNGSI ANALISIS DATA GEOSPASIAL

    Operasi Geoprocessing

    Fungsi analisis dan modeling dengan menggunakan ekstension Geoprocessing.Aktifkan ekstension geoprocessing dengan cara pilih menu File-ekstensions.. lalu

    beri centang pada box geoprocessing.

    Gambar 5.1 Ekstension Geoprocessing

    a. DissolveProses dissolve akan menggabungkan feature yang berada dalam satu theme

    berdasarkan nilai dari attribute yang telah ditentukan. Proses ini akan

    mengumpulkan beberapa feature yang mempunyai nilai yang sama padasebuah attribute yang telah ditentukan.

    Gambar 5.2 Proses Dissolve

    b. Merge

    Merge merupakan suatu proses untuk membuat satu theme yang mengandung

    feature yang berasal dari dua atau lebih theme. Dengan kata lain, proses ini

    akan menambahkan feature dari dua atau lebih theme kedalam sebuah theme.Dalam proses ini, attribute yang mempunyai nama yang sama akan tetap di

    simpan dan digunakan.

    Gambar 5.3 Proses Merge

    c. ClipClip merupakan suatu proses untuk membuat suatu theme baru dengan meng-

    overlay-kan feature dari dua buah theme. Salah satu dari dua theme tersebut

    haruslay merupakan polygon theme yang disebut overlay theme. Proses clip

    39

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    28/36

    menggunakan sebuah clip theme yang berfungsi sebagai cookie cutter untuk

    mengclip sebuah input theme, namun dalam prosesnya tidak mengubah

    attribute theme tersebut.

    Gambar 5.4 Proses Clip

    d. Intersect

    Proses intersect digunakan untuk mengintegrasikan dua buah spasial data.Dalam prosesnya sebuah input theme akan integrasikan dengan sebuah

    overlay theme untuk menghasilkan sebuah output theme. Output theme

    mengandung feature dari overlay theme dan hanya feature dari input theme

    yang overlaid dengan feature dari overlay theme. Feature lainnya akandihilangkan.

    Gambar 5.5 Proses Intersect

    e. Union

    Proses union akan menghasilkan sebuah theme baru dengan mengoverlaykandua buah polygon theme yang mengandung seluruh feature dan attribute (full

    extent) dari dua buah polygon.

    Gambar 5.6 Proses Union

    f. Assign Data by Location

    Proses Assign Data by Location akan melakukan sebuah spasial join dari dua

    buah theme yang ditentukan berdasarkan hubungan spasial (spatial

    relationship) antara feature dari kedua buah theme tersebut.

    Gambar 5.6 Proses Assign Data by Location

    40

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    29/36

    Bekerja dengan Buffer

    Buffer merupakan pemodelan spasial yang dibangun dengan arah ke luar danatau ke dalam untuk melindungi elemen-elemen spasial yang berupa titik,

    garis atau polygon. Aktifkan create buffer dengan Theme-Create Buffer

    Gambar 5.7 Operasi Buffer

    Pemasukkan data pengukuran (GPS)

    Salah satu metode pemasukan data dalam SIG adalah dengan menggunakanspereadsheet.

    a. Input data pengukuran (GPS)Buka file Data GPS.xls pada folder C:\latihan\Data Pengukuran lalu

    simpan (save as) data hasil pengukuran tersebut ke dalam format *.txt

    (delimited text) atau *.dbf IV (dbase IV).b. Menambahkan table koordinat

    Pada program Arcview, input data dengan fasilitas add table.

    Gambar 5.9 Add Table

    c. Menampilkan ke dalam view.

    41

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    30/36

    Gunakan menu View-Add Event Theme akan muncul kotak dialog add event

    theme. Lalu isilah items nama table data gps , field yang mempresentasikan

    absis X dan field yang mempresentasikan ordinat Y. lalu tekan ok.

    Gambar 5.10 Menampilkan titik-titik koordinat ke dalam view

    42

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    31/36

    VI. BAKERJA DENGAN LAYOUT

    Sistem Proyeksi Pada Theme

    a. Mengecek system proyeksi

    Salah satu ciri dari data spasial adalah terdefinisi secara geografi, artinya

    mempunyai titik koordinat. Seringkali kita menggunakan data spasial dari

    berbagai sumber. Untuk dapat menampilkan skala yang akurat, persyaratanyang diminta Arc View adalah keseragaman proyeksi data spasial yang di

    tampilkan pada layer view. Anda dapat mengecek kelengkapan proyeksi data

    spasial dengan mengaktifkan properties pada menu view.

    Gambar 6.1. Pengaktifan fungsi Properties pada menu view

    View properties berisi sejumlah keterangan mengenai data spasial yang

    sedang aktif. Bila data anda bukan merupakan data proyeksi maka pada nilaimap unit akan memperlihat data unknown demikian pula pada distance unit.

    Arcview system gratikulnya lebih familiar dinyatakan dengan derajat decimal

    (decimal degrees), jika anda tidak memproyeksikan data yang digunakan

    maka tetapkallah map unitnya sebagai decimal degrees.

    Gambar 6.2. Beberapa komponen view properties

    Gambar 6.3. Kategori dan tipe proyeksi

    Dasar-dasar kartografi

    43

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    32/36

    Kartografi adalah ilmu pengetahuan dan seni untuk membuat peta dan grafik atau

    ilmu yang mempelajari tentang peta, dokumen ilmiah dan karya seni. Termasuk

    di dalamnya adalah kartografi digital.Hal-hal yang penting dalam pembuatan peta

    Dengan banyaknya kemudahan yang diberikan oleh perangkat lunak SIG, proses

    pembuatan peta menjadi sangat mudah, termasuk di dalamnya kemudahan untukmemenuhi standard yang ada. Untuk itu, berikut disampaikan standard peta yang

    baik:

    Menampilkan suatu lokasi dan/atau atribut.

    Menampilkan suatu hubungan, baik antar lokasi (jarak), antar atribut (suhu vsvegetasi), antara lokasi dan atribut (produksi dan distribusi), dan antar atribut

    hasil penghitungan (income per capita).

    Mempunyai skala atau referensi untuk orientasi jarak atau lokasi.

    Mempunyai informasi mengenai koordinat atau sistem proyeksi yangdigunakan.

    Menggunakan tanda-tanda atau simbologi yang sistematik.

    Mempunyai informasi tekstual seperti judul atau legenda.

    Membuat layout peta

    Layout (tata letak) peta di design dengan menggunakan software Arcview.

    Adapun langkah-langkah layout peta, ada hal yang menjadi pehatian daripermaslahan ini yaitu bahwa kita dituntut untuk selalu kreatif dalam membuat

    suatu peta (kartografi) yang menarik perhatian atau mudah digunakan user,memiliki nilai estetika, dapat membuat symbol yang mewakili segala obyekdalam peta, dan beberapa hal lain yang erat kaitannya dengan kaidah kartografi.

    Langkah-langkah umum sebagai berikut

    a. Mempersiapkan layout dalam ukuran yang sebenarnya

    Aktifkan window project dan pilih ikon Layout, dan klikNew. Layout

    kosong akan muncul di layar.

    Untuk mengatur ukuran kertas yang akan digunakan, pilihLayout Page

    Setup dari menu utama. Dari daftar ukuran kertas, pilih ukuran yang anda

    inginkan, dalam hal ini pilih A4. Dengan sendirinya unit ukuran akan

    berganti menjadi cm. Anda juga bisa mengatur margin dari layout, yangdigambarkan dengan garis biru yang mengelilingi layout; garis ini hanyaberfungsi sebagai tanda di layar dan tidak akan dicetak. Ganti orientasi

    kertas menjadiLandscape dan klik tombol OK.

    44

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    33/36

    Gambar 6.4 Pengaturan Page Setup Pada Layout

    Untuk mengganti jarak dan sifat grid lainnya, pilih Layout Properties

    dari menu utama. Seperti halnya margin, titik-titik grid juga tidak akanmuncul pada saat dicetak.

    b. Menambahkan komponen utama peta

    Kalau kita hendak membuat peta yang baik, ada beberapa komponen

    utama yang harus ada pada setiap peta: peta itu sendiri (yang ditampilkanoleh View), legenda (yang ada pada daftar isi), skala, dan arah mata-

    angin. Berikut akan kita pelajari bagaimana menambahkan komponen-

    komponen tersebut pada layout yang telah kita persiapkan di atas.

    Tambahkan komponen grafis peta dengan cara mengaktifkan window

    Layout dan klik tombol yang terdapat pada ikon di bagian View Frame. Letakkan kursor di tempat yang diinginkan dan drag mouse sampai pada

    ukuran yang dikehendaki. Pada dialog View Frame Properties yangmuncul, isikan informasi yang diinginkan. Tuliskan nama View yang

    akan ditampilkan pada peta dan informasi lain.

    Tambahkan komponen legenda, dengan mengklik tombol yang berada

    View Frame ikon. Letakkan di tempat yang diinginkan dan muncul dialog

    Legend Frame Properties dan isikan nama View Frame yang

    diinginkan.

    45

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    34/36

    Gambar 6.5 Menambahkan Komponen Grafis Peta

    Dalam merancang layout, grid layout ditampilkan untuk menolong anda.

    Untuk menambahkan grid Lat/Lon maupun lainnya, aktifkan extenstion

    Graticule and Measured Grid melalui FileExtension, pilih yangdiinginkan dan klikOK. Klik tombol Graticule and Measured Gridmaka akan muncul kotak dialog.

    Gambar 6.6 Menambahkan Grid pada Layout

    46

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    35/36

    Tambahkan komponen skala dengan mengklik tombol yang berada

    pada View Frame ikon juga. Letakkan di tempat yang diinginkan dan

    isikan informasi pada dialog Scale Bar Properties yang muncul, lalupilih frame view yang anda inginkan lalu klikok.

    Gambar 6.7 Menambahkan Skala Angka dan Batang pada Peta

    Tambahkan komponen legenda dengan mengklik tombol yang beradapada View Frame ikon juga. Drag di tempat yang diinginkan lalu pilih

    frame view yang anda inginkan lalu klikok.

    Gambar 6.8 Menambahkan Legenda

    Tambahkan komponen arah mata angin. Kilk tombol dan letakkan di

    tempat yang diinginkan.

    Gambar 6.9 Menambahkan Arah Mata Angin

    47

  • 8/14/2019 Modul Gis Sku

    36/36

    c. Menambahkan komponen lain

    Selain komponen utama di atas, ArcView juga menyediakan beberapa

    informasi yang dapat di tampilkan dalam layout yang akan dibuat.

    Fasilitas untuk menambahkan komponen-komponen ini tersedia pada ikondi bawah View Frame.

    Untuk menambahkan Chart, gunakan tombol dengan cara yang sama

    seperti di atas.

    Untuk menambahkan Tabel, gunakan tombol juga dengan cara yang

    sama.

    Yang terakhir adalah fasilitas yang disediakan untuk menambahkan

    komponen gambar atau grafis lainnya dengan menggunakan tombol .

    Untuk menambahkan text, gunakan tombo-tombol

    Jika diinginkan untuk mengubah layout yang sudah ada, pastikan bahwa

    hal tersebut dikerjakan pada saat ikon aktif.

    Untuk membuat batas di sekeliling peta, gunakan tombol yang akan

    menghasilkan kotak empat panjang. Jika anda ingin melengkapi pembatas

    dengan graticule, anda memerlukan extension tambahan pada ArcViewyaitu Graticule and Measured Grids.

    Anda bisa menyimpan layout ini sebagai template referensi dengan

    memilih Layout Store As Template, dan beri nama sesuai dengan yangdikehendaki.

    Jika tampilan peta pada layout sudah sesuai dengan yang diinginkan, peta

    siap untuk dicetak. KlikFile, lalu Print Setup. Pilih printer dan tekan OK(lihat gambar di pojok kanan atas).

    Simpan hasil kerja anda dengan mengklik tombol atau dengan memilih darimenu utama File Save Project.