modul fisika sma kelas...
TRANSCRIPT
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
1
A. Pendahuluan
Optika geometri adalah ilmu yang membahas tentang sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat Cahaya yang dipelajari meliputi
1. Pemantulam cahaya
2. Pembiasan cahaya
3. Alat-alat optik
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat tanpa medium (dapat merambat dalam
hampa udara).
Berkas cahaya dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Berkas cahaya konvergen (mengumpul)
2. Berkas cahaya divergen (menyebar)
3. Berkas cahaya parallel (sejajar)
B. Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada:
a. permukaan datar pada cermin datar
b. permukaan lengkung pada cermin cekung dan cermin cembung.
Pemantulan cahaya pertama kali diselidiki oleh snellius, hasil percobaanya dikenal dengan hukum snellius
yang menyatakan
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
2 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
1. sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar (batas).
2. sudut datang sama dengan sudut pantul.
N = garis normal
i = sudut datang
r = sudut pantul
AB = sinar datang
BC = sinar pantul
1. Pemantulan pada cermin datar
B = benda nyata (positif)
B’ = batangan maya (negatif)
OB = s = jarak benda ke cermin
OB’ = s’ = jarak bayangan ke cermin
Sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin datar, sebagai berikut
- Jarak bayangan ke cermin datar = jarak benda ke cermin datar (s' = s).
- Tinggi bayangan same dengan tinggi benda (h’ = h).
- perbesaran bayangan 𝑀 = |𝑠′
𝑠| = |
ℎ′
ℎ| = 1.
- jika benda nyata (positif) maka bayangan maya (negatif)
Apabila tinggi orang h, agar dapat melihat seluruh bayanganya Maka tinggi cermin datar yang
digunakan:
𝐶 =1
2(ℎ − 𝑥)
dengan: C = tinggi cermin datar (m,cm)
h = tinggi orang (m,cm)
x = jarak mata ke kepala 9m,cm)
Apabila dua buah cermin datar membentuk sudut 𝜃, maka banyak bayangan yang terbentuk adalah
𝑛 =360𝑜
𝜃− 1
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
3
dengan:
𝜃 = sudut antar dua buah cermin datar
n = banyak bayangan
2. Pemantulan pada cermin lengkung
Cermin lengkung terdiri dari:
1. cermin cekung
2. cermin cembung
Persamaan berlaku pada lengkung adalah
dengan:
f = jarak titik api atau jarak fokus (1
2R) (m, cm)
R = jari-jari kelengkungan cermin (m, cm)
s = jarak benda ke cermin (m, cm)
s' = jarak bayangan benda ke cermin (rn, cm)
h = tinggi benda (m, cm)
h’ = tinggi bayangan (m, cm)
M = perbesaran bayangan (m, cm)
Perjanjian pada cermin /cekung
- Benda nyata jika berada di depan cermin dan benda maya jika berada di belakang cermin.
- Bayangan nyata jika berada di depan cermin dan bayangan maya (semu) jika berada di belakang
cermin
a. Pematulan Cahaya Pada Cermin Cekung
Sifat-sifat cermin cekung sebagai berikut.
mengumpulkan sinar (konvergen).
jari-jari dan fokus bernilai positif.
ruang 1,2, dan 3berupa ruang nyata Karena berada di depan cermin
ruang 4 berupa ruang maya terletak dibelakang cermin
M = pusat kelengkungan cermin
F = titik fokus
OM = R = 2f
OF = f =1
2𝑅
Nomor ruang benda + nomor ruamg bayangan = 5
Jika benda berada di ruang 2 atau 3 maka bayangan pasti nyata dan terbalik.
Jika benda berada di ruang 1 maka bayangan pasti maya, tegak, dan diperbesar.
Sinar-sinar istimewa pada Cermin Cekung:
1
𝑓=
1
𝑠+
1
𝑠′
𝑀 = [𝑠′
𝑠] = [
ℎ′
ℎ]
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
4 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali.
Untuk melukis bayangan Cukup memggunakan dua sinar istimewa.
b. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
Sifat-sifat Cermin Cembung sebagai berikut.
Menyebarkan sinar (divergen).
Jari-jari dan fokus bemilai negatif
Ruang 1, 2, dan 3 bersifat maya karena terletak di belakang cermin.
Ruang 4 berupa ruang nyata karena terletak di depan cermin.
Jika benda berada di depan cermin cembung maka bayangan maya, tegak, dan diperkecil.
Sinar-sinar istimewa pada Cermin Cembung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.
2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju pusat kelengungan akan dipantulkan seolah-olah dari pusat kelengkungan.
C. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat pada dua medium yang berbeda indeks biasnya.
hukum tentang pembiasan
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang batas.
2. Perbamdingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias adalah tetap.
i = sudut datang AB = sinar datang
r = sudut bias BC = sinar bias
N = garis normal
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
5
𝑛1 𝑣1 = 𝑛2 𝑣2
𝑉1
𝑉2=
𝑁2
𝑁1, Karena 𝑣 = 𝜆𝑓 𝑑𝑎𝑛 𝑓1 = 𝑓2 maka;
𝜆1𝑓1
𝜆2𝑓2=
𝑛2
𝑛1
𝜆1
𝜆=
𝑛2
𝑛1 atau 𝑛1𝜆1 = 𝑛2𝜆2
dengan:
i = sudut dating (o)
r = sudut bias (o)
n1 dan n2 = indeks bias mutlak medium 1 dan 2
𝜆1𝑑𝑎𝑛 𝜆2 = panjang gelombang pada medium 1 dan 2 (M)
n12 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
Jika medium 1 adalah udara maka v1 = c dan n1 = 1 sehingga
dengan:
c = kecepatan cahaya di udara (3 x 108 m/s)
Jadi, apabila cahaya merambat pada dua medium yang berbeda indeks bias maka frekuensi nya tetap,
tetapi panjang gelombang dan kecepatanya berubah.
D. Pemantulan sempurna
Pemantulan sempurna dapat terjadi , jika
cahaya merambat dari medium rapat ke renggang (n1 > n2),
sudut datang > sudut kritis (I > ik).
Sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut bias 90o.
ik = sudut kritis (o)
n1 dan n2 = indeks bias mutlak
Contoh pemantulan sempurna, antara lain
gejala terjadinya fatamorgana,
berlian akan tampak berkilau,
jalan yang beraspal nampak berair saat tengah hari jika terkena sinar matahari saat tengah hari.
sin 𝑖
sin 𝑟= 𝑛12 =
𝑛2
𝑛1
sin 𝑖
sin 𝑟=
𝑛2
𝑛1
=𝑣1
𝑣2
=𝜆1
𝜆2
𝑛2 =𝑐
𝑣2
sin 𝑖𝑘 =𝑛2
𝑛1
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
6 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
E. Pembiasan pada Dua Bidang Batas
1. Pembiasan pada Kaca Plan-Paralel
• i1 = r2 dan r1 = i2
• sinar masuk // sinar keluar (AB // CD)
Pergeseran sinar
𝑡 =𝑑 sin(𝑖1−𝑟1)
cos 𝑟1
dengan:
d = tebal kaca (m, cm)
t = CE = pergeseran sinar (m, cm)
i1 = sudut datang pada bidang batas 1
r1 = sudut bias pada bidang batas 1
2. Pembiasan pada Prisma
𝛽 = 𝑟1 + 𝑖2
𝐷𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑖1 + 𝑟2 − 𝛽
β = sudut pembias
Dtotal = sudut deviasi total
Apabila terjadi deviasi minimum, maka
𝑖1 = 𝑟2 dan 𝑟1 = 𝑖2
𝛽 = 2𝑟1 → 𝑟1 =1
2𝛽
𝐷𝑚𝑖𝑛 = 2𝑖1 − 𝛽 → 𝑖1 =1
2(𝐷𝑚𝑖𝑛 + 𝛽)
Dengan menerapkan Hukum Snellius diperoleh:
𝑛12 =sin 𝑖1
sin 𝑟1
𝑛12 =sin
1
2(𝐷𝑚𝑖𝑛+𝛽)
sin1
2𝛽
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
7
dengan:
n12 = indeks bias relatif prisma terhadap medium 1 (𝑛2
𝑛1)
n2 = indeks bias prisma
n1 = indeks bias medium
Dmin = sudut deviasi minimum
Jika besar sudut pembias (β) < 15o maka:
𝐷𝑚𝑖𝑛 = (𝑛12 − 1)𝛽
3. Pembiasan pada Satu Bidang Lengkung
𝑛1
𝑠+
𝑛2
𝑠′=
𝑛2−𝑛1
𝑅
dengan:
s = OB = jarak benda ke bidang Iengkung (m, cm)
s’ = OB’ = jarak bayangan ke bidang Iengkung (m, cm)
R = OM = jari-jari kelengkungan (m, cm)
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias bidang lengkung
Catatan:
Apabila permukaan bidang batas
cembung dilihat dari arah sinar datang jari-jari
positif (R+).
Apabila permukaan bidang batas cekung dilihat dan arah
sinar datang jari-jari negatif (R-).
Apabila permukaan bidang batas datar jari-jarinya tak
terhingga (R~).
F. Pembiasan pada Lensa Tipis
Lensa tipis adalah benda bening yang tembus cahaya, mempunyai dua buah permukaan dengan jari-jari
kelengkungan R1 dan R2, dan ketebalan lensa dianggap nol.
Rumus untuk lensa tipis
1
𝑠+
1
𝑠′= (
𝑛2
𝑛1− 1) (
1
𝑅1+
1
𝑅2)
1
𝑓= (
𝑛2
𝑛1− 1) (
1
𝑅1+
1
𝑅2)
dengan:
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias lensa
R1 dan R2 = jari-jari kelengkungan lensa (m, cm)
S = jarak benda ke lensa (m, cm)
s’ = jarak bayangan ke lensa (m, cm)
f = jarak titik fokus lensa (m, cm)
Catatan:
Benda di depan lensa nyata dan benda di belakang lensa maya.
Bayangan di depan lensa maya dan bayangan di belakang lensa nyata.
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
8 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
Nomor ruang benda + nomor ruang bayangan = 5.
1. Jenis-Jenis Lensa
a. Lensa Cembung
Lensa cembung disebut lensa positif atau lensa konveks. Sifat-sifat lensa cembung, antara lain:
Mengumpulkan sinar (konvergen).
Jari-jari total dan fokus bernilai positif.
Lensa cembung dibedakan menjadi 3, yaitu
bikonveks = cembung – cembung
𝑅1 = +
𝑅2 = +
plan konveks
konveks konkaf = cembung - cekung
1
2
R
R
b. Lensa Cekung
Lensa cekung juga disebut lensa negatif atau lensa divergen. Sifat-sifat lensa cekung, antara lain:
Menyebarkan sinar.
Jari-jari total dan fokus bernilai negatif.
Lensa cekung dibedakan menjadi 3, yaitu
bikonkaf = cekung – cekung
R1 = ~
plan konkaf = datar – cekung
R1 = ~
R2 = -
konkaf konveks = cekung – cembung
R1 =−
R2 = +
2. Pembagian Ruang pada Lensa
1
2
R
R
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
9
a. Lensa Cembung
Ruang benda nyata 1, 2, dan 3
Ruang benda maya = 4
Ruang bayangan nyata I, II, dan III
Ruang bayangan maya IV
b. Lensa Cekung
Ruang benda maya 1, 2, dan 3
Ruang benda nyata 4
Ruang bayangan nyata IV
Ruang bayangan maya I, II, dan III
c. Sinar-Sinar Istimewa pada Lensa Cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titìk fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
3. Sinar melalui pusat sumbu optik diteruskan.
d. Sinar-Sinar Istimewa pada Lensa Cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus.
2. Sinar menuju titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju pusat sumbu optik akan diteruskan.
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
10 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
Apabila benda berada di depan lensa cekung maka bayangannya maya, tegak, dan diperkecil.
3. Kekuatan Lensa (P)
Kekuatan lensa merupakan daya bias lensa yang mempunyai satuan dioptri (D).
Semakin besar jarak titik fokus lensa, maka daya biasnya semakin kecil, yang dinyatakan dengan persamaan:
𝑃 =100
𝑓
dengan: f = jarak titik fokus (cm)
atau
𝑃 =1
𝑓
f = jarak titik fokus lensa (m)
P = kekuatan lensa (dioptri (D))
Lensa gabungan
Jika beberapa buah lensa diletakkan berurutan dengan sumbu utama berimpit, maka jarak titik fokus
gabungan:
1
𝑓𝑔𝑎𝑏=
1
𝑓1+
1
𝑓2+ ⋯
Kekuatan lensa gabungan
𝑃𝑔𝑎𝑏 = 𝑃1 + 𝑃2 + ⋯
dengan:
fgab = jarak fokus lensa gabungan (cm)
Pgab = kekuatan lensa gabungan (dioptri)
G. Alat-Alat Optik
Alat-alat optik merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengamati benda yang sukar diamati secara
langsung oleh mata.
Beberapa contoh alat-alat optik, yaitu:
1. mata dan kacamata,
2. lup,
3. mikroskop,
4. teropong.
1. Mata dan kacamata
Mata memiliki jarak penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua jarak, yaitu
Punctum Proximum (titik dekat) = PP adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat oleh mata dengan
berakomodasi maksimum. Pada mata normal PP adalah 25 cm.
Punctum Remotum (titik jauh) PR adalah jarak terjauh yang dapat dilìhat oteh mata dengan tidak
berakomodasi. Pada mata normal PR adalah (tak terhingga).
a. Mata Normal (Emetrop)
Mata normal memiliki ciri-ciri, sebagai berikut.
Titik dekat 25 cm, mata berakomodasi maksimum.
Titik jauh tak terhingga dan mata tidak berakomodasi.
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
11
Bayangan jatuh di retina (bintik kuning).
b. Cacat Mata (Ametrop)
1. Miopi (Rabun Jauh)
PP < 25cm dan PR < ~.
Bayangan jatuh di depan retina.
Agar dapat melihat dengan normal harus dibantu
dengan lensa cekung (memakai kacamata negatif).
𝑃 =100
−𝑃𝑅 atau 𝑓 = −𝑃𝑅
dengan:
PR = jarak terjauh yang dapat dilihat oleh mata miopi
P = kekuatan kacamata (dioptri)
2. Hipermetropi (Rabun Dekat)
PP > 25cm dan PR = ~.
Bayangan jatuh di belakang retina.
Agar dapat melihat dengan normal harus dibantu
dengan kacamata positif (lensa cembung).
𝑃 = 4 −100
𝑃𝑃
𝑓 =100
𝑃
P = kekuatan lensa (D)
PP = titik dekat mata hipermetropi
f = jarak fokus (cm)
3. Presbiopi (Rabun Tua)
PP > 25cm dan PR > ~.
Bayangan jatuh di belakang retina, akibat daya akomodasi berkurang.
Agar dapat melihat dengan normal harus dibantu dengan kacamata berlensa rangkap (bifokal).
2. Lup (Kaca Pembesar)
Terdiri dan satu lensa cembung.
Benda terletak antara titik pusat lensa dan titik fokusnya (di ruang 1).
Bayangannya maya, tegak, dan diperbesar di ruang 4.
Berfungsi untuk memperbesar bayangan.
a. Pembentukan Bayangan pada Lup
OB = s
OB’ = -s’ (maya)
b. Perbesaran sudut Lup
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
12 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
𝑀𝑎 =tan 𝛽
tan 𝛼=
(ℎ 𝑠⁄ )
(ℎ 𝑃𝑃⁄ )=
𝑃𝑃
𝑆
dengan:
Ma = perbesaran sudut
𝛼 = sudut penglihatan mata tanpa lup
𝛽 = sudut pengrhatan mata dengan lup
s = jarak benda ke lup
s’ = jarak bayangan ke lup
Nilai s’ = -x maka kita peroleh: 1
𝑓=
1
𝑠+
1
𝑠′
1
𝑓=
1
𝑠+
1
(−𝑥)→
1
𝑠=
1
𝑓−
1
(−𝑥)→
1
𝑠=
𝑥+𝑓
𝑥𝑓
Jika up menempel dengan mata saat mengamati suatu objek (d = 0), maka:
Pada mata berakomodasi maksimum, nilai x = PP, sehingga
𝑀𝑎 =𝑃𝑃
𝑓+1 ; 𝑠′ = −𝑃𝑃
Pada mata tidak berakomodasi, nilai s = f sehingga
𝑀𝑎 =𝑃𝑃
𝑓 ; 𝑠′ = −~
Pada mata berakomodasi pada jarak x, berlaku
𝑀𝑎 =𝑃𝑃
𝑓+
𝑃𝑃
𝑥 ; 𝑠′ = −𝑥
Jika ada jarak antara mata dengan up, maka perbesarannya:
𝑀𝑎 = 𝑃𝑃 (1
𝑠′+𝑑+
1
𝑓+
−𝑑
𝑓(−𝑠′+𝑑))
di mana:
-s’ + d = PP, untuk mata berakomodasi maksimum.
-s’ + d = x, untuk mata tidak berakomodasi.
-s’ + d = PR, untuk mata berakomodasi pada jarak x.
dengan:
PP = titik dekat mata (m, cm)
X = jarak saat mata berakomodasi ke up (m, cm)
f = jarak titik api (m, cm)
Ma = perbesaran sudut
Lup sering dipergunakan oleh tukang reparasi jam.
3. Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat pembesar bayangan yang terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif
dekat dengan benda dan lensa okuler dekat dengan mata. Benda terhadap lensa objektit terletak di ruang
2, sehingga bayangannya terbalik, nyata, dan diperbesar (𝑓𝑜𝑏 < 𝑠𝑜𝑏 ≤ 2𝑓𝑜𝑏)
Benda terhadap lensa okuler berada di ruang 1, sehingga bayangannya maya, tegak, diperbesar.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Jarak fokus objektif < jarak fokus okuler (fob < fok)
Perbesaran linier mikroskop.
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑀𝑜𝑏 × 𝑀𝑜𝑘
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
13
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = [𝑠′𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑏
𝑠′𝑜𝑘
𝑠𝑜𝑘]
1
𝑓𝑜𝑏=
1
𝑠𝑜𝑏+
1
𝑠′𝑜𝑏
1
𝑓𝑜𝑘=
1
𝑠𝑜𝑘+
1
𝑠′𝑜𝑘
dengan:
fob = jarak fokus lensa objektif → 𝑃𝑜𝑏 =100
𝑓𝑜𝑏 kekuatan lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler (m, cm) → 𝑃𝑜𝑘 =100
𝑓𝑜𝑘= atau lensa okuler
sob = jarak benda ke lensa objektif (m, cm)
s’ob = jarak bayangan terhadap lensa okuler (m, cm)
sok = jarak benda terhadap lensa okuler
s’ok = jarak bayangan terhadap lensa okuler
Mok = perbesaran lensa objektif
Mok = perbesaran lensa okuler
a. Pengamatan dengan Akomodasi Maksimum
O1B = sob
O1B’ = s’ok
O2B’ = sok
O2B’’ = s’ok
Fob = titik fokus lensa objektif
Fok = titik fokus
Jika mata berakomodasi maksimum maka:
𝑠′𝑜𝑘 = −𝑃𝑃
𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
𝑀𝑎 = [𝑠′𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑏(
𝑃𝑃
𝑓𝑜𝑘+ 1)]
d = panjang mikroskop
Ma = perbesaran sudut
PP = jarak titik dekat mata
b. Pengamatan dengan tidak berakomodasi
Jika mata tidak berakomodasi maka bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada di titik
fokus lensa okuler, sehingga bayangan yang dibentuk lensa okuler berada jauh tak terhingga.
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
14 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
Jadi, jika mata mengamati objek dengan tidak berakomodasi maka
S’ok = ~ dan Sok=fok
𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
𝑀𝑎 = [𝑠′𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑏
𝑃𝑃
𝑓𝑜𝑘]
4. Teropong Bintang
Teropong bintang tersusun atas dua lensa cembung, yaitu lensa objektif
dan lensa okuler.
Jarak fokus ensa objektif ebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok).
Benda yang diamati berada jauh takterhingga, sehingga bayangan jatuh di titik fokus lensa objektif (sob
= ~ dan s‘ob = fob).
Digunakan untuk mengamati benda-benda luar angkasa.
Memperbesar sudut penglihatan agar benda tampak Iebih jelas dan dekat (bukan untuk memperbesar).
Bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler terbalik.
Perbesaran Sudut dan Panjang Teropong Bintang
1. Pada mata berakomodasi maksimum, berlaku:
𝑠′𝑜𝑘 = −𝑃𝑃
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
𝑀𝑎 = [𝑓𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑘
]
2. Pada mata tidak berakomodasi, berlaku:
𝑠′𝑜𝑘 = ~, 𝑠𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑘
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
𝑀𝑎 =𝑓𝑜𝑏
𝑓𝑜𝑘
d = panjang teropong
Ma = perbesaran sudut
5. Teropong Bumi (Teropong Yojana)
Teropong bumi tersusun atas tiga lensa cembung, yaitu lensa objektif lensa pembalik, dan lensa okuler.
Fungsi lensa pembalik untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
Digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh di permukaan bumi.
Jarak fokus lensa objektif Iebih besar daripada jarak fokus okuler (fob > fok)
Perbesaran Sudut dan Panjang Teropong Bumi
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
15
1. Pada mata berakomodasi maksimum, berlaku:
𝑠′𝑜𝑘 = −𝑃𝑃
𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑠𝑜𝑘
𝑀𝑎 = [𝑓𝑜𝑏
𝑓𝑜𝑘(
𝑃𝑃+𝑓𝑜𝑘
𝑃𝑃)]
2. Pada mata tidak berakomodasi, berlaku:
𝑠′𝑜𝑘 = ~ dan 𝑠𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑘
𝑠′𝑜𝑏 = ~ dan 𝑠′𝑜𝑏 = 𝑓𝑜𝑏
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑠𝑜𝑘
𝑀𝑎 =𝑓𝑜𝑏
𝑓𝑜𝑘
dengan:
fp = jarak fokus lensa pembalik (m, cm)
d = panjang teropong (m, cm)
Ma = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata
6. Teropong Panggung (Teropong Tonil)
Teropong panggung tersusun atas dua buah lensa, yaitu lensa cembung sebagai objektif dan lensa cekung
sebagai okuler.
Jarak fokus objektif lebih besar daripada jarak fokus okuler (fob > fok)
Perbesar sudut untuk mata tidak berakomodasi
S’ok = ~ dan sok = fok
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
𝑀𝑎 = [𝑓𝑜𝑘
𝑓𝑜𝑘]
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
16 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
1. Seberkas cahaya jatuh pada cermin datar
dengan sudut datang 40o. Cahaya akan
mengalami pembelokan dan arah semula
sebesar...
a. 90°
b. 80°
c. 60°
d. 20°
e. 50°
2. Sebuah titik cahaya terletak di depan dua
cermin datar yang membentuk sudut 60°. Pada
cermin tersebut akan terbentuk bayangan
sebanyak.. .
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
3. Dua bidang cermin datar disusun berhadapan
dengan jarak 8 cm. Sebuah titik terletak di
tengah-tengah kedua cermin itu dan sinar-
sinar dan titik benda dipantulkan berturut-
turut oleh kedua cermin sampai membentuk
bayangan akhir. Banyaknya pemantulan sinar
sehingga jarak titik benda dengan bayangan
terakhir 40 cm adalah . . . .
a. 2 kali
b. 3 kali
c. 4 kali
d. 5 kali
e. 6 kali
4. Dua bidang cermin datar A dan B mem-
bentuk sudut 65°. Seberkas cahaya laser
datang pada cermin A dengan sudut datang
30o, besar sudut yang dibentuk oleh berkas
cahaya datang pada cermin A dengan cahaya
pantul pada cermin B adalah . . .
a. 95o
b. 85o
c. 75o
d. 65°
e. 55°
5. Jari-jari kelengkungan sebuah cermin cekung
berukuran 6 meter. Benda nyata diletakkan 3
meter di depan cermin tersebut, letak
bayangannya adalah . .. .
a. 2,0 meter
b. -1,5 meter
c. 1,2 meter
d. 0,5 meter
e. tak terhingga
6. Di depan cermin pada jarak 60 cm diletakkan
benda sehingga dihasilkan bayangan tegak
pada jarak 90 cm dan bendanya. Jan-jan
kelengkungan cermin dan jenis cermin adalah
. . . .
a. 40 cm, cembung
b. 40 cm, cekung
c. 120 cm,cembung
d. 120 cm, cekung
e. 180 cm, cembung
7. Benda di depan cermin cembung akan
menghasilkan bayangan . . .
a. nyata diperkecil
b. maya diperbesar
c. maya diperkecil
d. nyata diperbesar
e. nyata sama besar
8. Panjang fokus sebuah cermin cekung 24 cm.
Jika bayangan yang terbentuk maya setinggi 6
cm berada 8 cm, maka jarak benda adalah . . .
.
a. 12 cm
b. 6 cm
c. 5 cm
d. 4 cm
e. 3 cm
9. Sebuah benda diletakkan di depan cermin
cekung yang berjari-jari 12 cm. Bayangan
yang dihasilkan nyata diperbesar 1,5 kali.
Jarak benda itu terhadap cermin adalah . . . .
a. 25 cm
b. 20 cm
c. 15 cm
d. 10 cm
e. 5 cm
10. Berkas sinar-sinar yang datang dan satu titik
disebut berkas . . .
a. konvergen
b. divergen
c. paralel
d. divergen-konvergen
e. sejajar-divergen
11. Indeks bias air dan ntan masing-masing 4
3 dan
5
2 Indeks bias relatif intan terhadap air adalah .
. . .
a. 15
8
b. 10
3
c. 8
3
d. 3
10
e. 7
6
12. Jika indeks bias intan = 2 dan indeks bias
udara = 1, besar sudut batasnya adalah
a. 60°
b. 53°
c. 45°
d. 37°
e. 30°
13. Bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin
datar dan orang yang berdiri di depan cermin
bersifat. . . .
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
17
a. nyata, karena bayangan dilalui cahaya
b. nyata, terletak di belakang cermin
c. maya, karena bayangan tidak dilalui
cahaya
d. nyata, terbalik, sama besar
e. maya, terbalik, sama tinggi
14. Seberkas sinar datang dan suatu medium ke
udara. Jika sudut datang lebih besar dari 45°,
maka sinar terpantul sempurna. Indeks bias
medium adalah . . . .
a. 3
2
b. √2
c. √3
d. 2√2
e. 1
15. Suatu sinar datang tegak urus pada salah satu
sisi prisma yang indeks biasnya 1,5 dengan
sudut bias 30°. Besar sudut deviasinya adalah
. . . .
a. 18,59°
b. 14,30°
c. 14°
d. 13o
e. 10,53°
16. Berkas sinar datang dan kaca (nk = 1,5) jatuh
pada permukaan bidang batas kaca-air (na =
1,3), besar sudut batasnya adalah . .. .
a. 90o
b. 60°
c. 14o
d. 37°
e. 30°
17. Prisma di udara mempunyai sudut pembias
90°, sudut deviasi minimumnya 30°. Indeks
bias prisma adalah . . .
a. 1
3√6
b. 1
2√3
c. 1
2√6
d. √3
e. √6
18. Seberkas sinar monokromatik AB, jatuh tegak
lurus pada salah satu sisi prisma siku-siku
yang sudut puncaknya 30o dan indeks bias 1,5.
Di titik C sinar akan . . . .
a. dibiaskan dengan sudut bias > 30o
b. dibiaskan dengan sudut bias < 30°
c. dipantulkan dan dibiaskan
d. dipantulkan sempurna
e. dipantulkan ke arah A
19. Deviasi minimum sinar-sinar oleh suatu prisma
. . . .
a. tidak bergantung warna sinarnya
b. tidak bergantung besarnya sudut puncak
prisma
c. menjadi kecil bila sudut pembias besar
d. menjadi besar bila sudut pembias besar
e. tidak bergantung pada indeks bias prisma
20. Sudut pembias prisma 5°.Jika indeks bias
prisma 1,5, maka deviasi minimumnya . . . .
a. 0o
b. 3,5º
c. 3,0º
d. 2,5º
e. 2º
21. Cahaya mengenai salah satu permukaan kaca-
planparalel yang tebalnya 4 cm dengan sudut
datang 60°. Jika indeks bias kaca 1,5 maka
sudut terhadap garis normal cahaya tersebut
keluar dan kaca adalah . . .
a. 20,5°
b. 35,2º
c. 60°
d. 70º
e. 90º
22. Suatu cermin yang dapat membentuk bayangan
maya, tegak dan diperkecil adalah cermin . . . .
a. datar
b. cekung
c. cembung
d. datar dan cembung
e. datar dan cekung
23. Indeks bias mutlak medium-medium A, B dan
C adalah nA, nB, dan nC Ternyata jika sinar
datang dan A ke C akan mengalami
pemantulan sempurna, sedangkan dan B ke C
sinar dibiaskan mendekati garis normal, maka
. . . .
a. nA>nB>nC
b. nB>nC>nA
c. nA>nC>nB
d. nC>nB>nA
e. nC>nA>nB
24. Sinar datang pada prisma dengan sudut datang
53o, sehingga tercapai deviasi minimum.
Apabila sudut pembias lensa 60°, maka besar
deviasi minimumnya . . . .
a. 7o
b. 14o
c. 37,5o
d. 113°
e. 56,5°
25. Sudut batas akan terjadi bila:
1. Sinar datang dan kaca ke air
2. Sudut datangnya 60°
3. Panjang gelombang sinar datang <
panjang gelombang sinar bias
4. Sinar datang ebih lambat dan sinar bias
Pernyataan di atas yang benar adalah . . . .
a. 1,2,3,4 benar
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
18 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
b. 1,2, dan 3 benar
c. 1 dan 3 benar
d. 2, 4 benar
e. 1,3,4benar
26. Sebuah prisma berada dalam air (na = 4
3)
mempunyai sudut pembias 60°. Di dalam air
prisma mengalami deviasi minimum dengan
sudut deviasi 60°. Indeks bias prisma tersebut
adalah . . . .
a. 4
3√3
b. 4
3
c. 4
3√6
d. 4
3√2
e. 8
3√3
27. Jika indeks bias kaca terhadap udara 1,5 dan
indeks bias air terhadap udara 4
3 maka
perbandingan jarak titik api lensa kaca di air
dan di udara adalah . . . .
a. 1
2
b. 8
9
c. 9
8
d. 2
e. 4
28. Sebuah lensa bikonveks simetris dengan jari-
jari kelengkungan 50 cm. Jika kekuatan lensa
tersebut 2 dioptri, maka indeks bias lensa bila
berada di udara . . . .
a. 1,8
b. 1,7
c. 1,6
d. 1,5
e. 1,4
29. Agar lensa positif berkekuatan 4 dioptri
membentuk bayangan nyata 50 cm di belakang
lensa, benda harus ditempat kan di depan lensa
pada jarak . . . .
a. 0,1 m
b. 0,2 m
c. 0,3 m
d. 0,4 m
e. 0,5 m
30. Lensa bikonveks terbuat dan kaca dengan
indeks bias 1,5. Jari-jari permukaan satu sama
dengan 2 kali jan-jan permukaan dua. Jarak
titik api lensa 6 cm, besar jari-jari lensa yang
panjang adalah . . ..
a. 4,5 cm
b. 6 cm
c. 9 cm
d. 10 cm
e. 12 cm
31. Sebuah benda teletak 20 cm di depan sebuah
lensa tipis positif yang berjarak fokus 4 cm.
Jarak bayangan yang terbentuk oleh lensa
adalah . ...
a. 8 cm di depan lensa
b. 5 cm di depan lensa
c. 5 cm di belakang lensa
d. 6 cm di belakang lensa
e. 8 cm di belakang lensa
32. Di depan sebuah lensa diletakkan benda pada
jarak 60 cm dan dihasilkan bayangan maya
yang tingginya 2 kali tinggi benda. Fokus lensa
tersebut. ...
a. 40 cm, cekung
b. 40 cm, cembung
c. 60 cm, cekung
d. 60 cm, cembung
e. 120 cm, cembung
33. Sebuah lensa cembung yang berkekuatan P
dioptri di udara. Jika dicelupkan ke dalam air
kekuatan lensanya akan . . . .
a. tetap
b. bertambah
c. berkurang
d. dapat berkurang
e. dapat berkurang dan bertambah
34. Jika sebuah benda di depan lensa positif
digerakkan mendekati lensa, bayangan sejati
akan . . . .
a. bergerak dengan kecepatan yang lebih
besar dan bendanya
b. menjauhi lensa
c. tetap
d. mendekati lensa
e. bergerak dengan kecepatan yang sama
dengan bendanya
35. Berkas sinar sejajar, jika mengenai lensa
bikonveks maka . . ..
a. mungin akan menjadi konvergen, mungkin
menjadi divergen
b. selalu menjadi konvergen
c. selalu menjadi divergen
d. sama kalau mengenai cermin cekung
e. sama kalau mengenai cermin cembung
36. Sebuah benda berada pada jarak 15 cm di
depan Lensa negatif yang mempunyai titik api
10 cm, bayangan yang terbentuk akan . . . .
a. di belakang lensa
b. bayangan nyata
c. terbalik
d. diperkecil
e. sama besar di belakang lensa
37. Sebuah benda terletak di depan sebuah lensa
yang mempunyaijarakfokus 10cm. Bayangan
yang terjadi ternyata tegak dan tingginya dua
kali tinggi benda. Jarak antara benda dan Lensa
adalah . . . .
a. 3,3 cm
b. 5 cm
c. 10 cm
d. 15 cm
e. 30 cm
38. Lensa bikonveks terbuat dan kaca dengan
indeks bias 1,5, mempunyai jari-jari
MODUL FISIKA SMA Kelas 10
E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan
19
kelengkungan 10 cm dan 20 cm. Jika lensa
terletak di udara maka jarak fokus lensa adalah
. . .
a. 10cm
b. 11,3cm
c. 12,3 cm
d. 13,3 cm
e. 14 cm
39. Sebuah benda yang panjangnya 20 cm
diletakkan sepanjang sumbu utama sebuah
lensa konvergen yang berkekuatan 2,5 dioptri.
Ujung benda yang terdekat dengan Lensa
berjarak 60 cm dan Lensa. Panjang bayangan
yang terjadi
adalah . . . .
a. 10 cm
b. 20 cm
c. 30 cm
d. 40 cm
e. 60 cm
40. Sebuah lensa konvergen di udara mem punyai
jarak fokus 20 cm. Lensa tersebut dibuat dan
gelas yang mempunyai indeks bias 1,6. Jika
Lensa diletakkan dalam zat cair, ternyata jarak
fokusnya menjadi 60 cm, besar indeks bias zat
cair tersebut adalah . . . .
a. 12
7
b. 6
5
c. 5
4
d. 4
3
e. 5
5
41. Titik jauh mata seorang anak 40 cm dari mata,
kacamata yang diperlukan agar dia dapat
melihat dengan normal
adalah . . . .
a. -0,5 D
b. -1,50 D
c. -2.0 D
d. -2,50 D
e. -4,00 D
42. Seseorang mempunyai cacat mata miopi tak
mampu melihat dengan jelas sebuah benda
yang terletak lebih dan 50 cm dan matanya.
Kacamata yang dibutuhkan untuk dapat
melihat jauh mempunyal kekuatan sebesar . . .
.
a. -4D
b. -2D
c. +3D
d. +2D
e. +1D
43. Seorang bapak menggunakan kacamata
bifokal, karena titik dekatnya 20 cm dan
titikjauhnya 5 m. Supaya dapat melihat dengan
normal harus memakai lensa dengan kekuatan
. . . .
a. 1,2D
b. -1,2 D
c. -0,8 D
d. -1 D untuk titik dekat dan -0,2 D untuk titik
jauh
e. +1 D untuk titik dekat dan -0,2 D untuk titik
jauh
44. Seorang anak menggunakan lensa kaca mata -
2 dioptri, ini berarti titik dekat mata orang
tersebut adalah . . . .
a. -25 cm
b. −50
3 cm
c. −100
3 cm
d. −200
3 cm
e. −200
7 cm
45. Pada saat membaca, jarak terdekat yang dapat
dilihat seorang kakek rabun dekat adalah 40
cm. Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan
adalah . . . .
a. 3
2 D
b. 2
3 D
c. 4
3 D
d. 3
4 D
e. 21
4 D
46. Jika bayangan benda yang jauh tak terhingga
jatuh di belakang retina dan mata seseorang,
maka orang ini . . . .
a. emetropi
b. miopi
c. presbiopi
d. hipermetropi
e. presbiopi dan hipermetropi
47. Jika mata seseorang mempunyai titik dekat 25
cm, jara k fokus kacamata yang harus dipakai
orang itu agar melihat benda di depan matanya
dengan jelas adalah . . .
a. 12,5 cm
b. 25cm
c. 50cm
d. 75cm
e. tak terhingga
48. Titik dekat mata seorang hipermetropi 120 cm.
Untuk dapat melihat benda yang terletak 30 cm
di depan mata harus menggunakan kacamata
dengan kekuatan lensa sebesar . . . .
a. 3
2 D
b. −3
2 D
c. -2,5 D
d. 2,5 D
e. 10
3 D
49. Sebuah lup dengan titik fokus 5 cm dipakai
untuk melihat benda dengan mata normal tanpa
akomodasi, maka perbesaran sudutnya . . . .
a. 1
5 kali
b. 1 kali
c. 5 kali
MODUL FISIKA SMA KELAS 10
20 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri
tidak untuk dijualbelikan
d. 25 kali
e. 50 kali
50. Perbesaran sudut lup yang mempunyai jarak
fokus 10 cm, dengan mata berakomodasi
minimum yang dilakukan oleh mata normal
adaíah . . . .
a. 25 kali
b. 3,5 kali
c. 2,5 kali
d. 2 kali
e. 0,4 kali
51. Sebuah lup mempunyai jarak fokus 5 cm,
digunakan untuk melihat sebuah benda kecil
yang berjarak 5 cm dan lup. Perbesaran sudut
lup itu adalah . . . .
a. 2 kali
b. 4 kali
c. 4,5 kali
d. 5 kali
e. 6 kali
52. Sebuah mikroskop jarak fokus okulernya 2,5
cm dan jarakfokus objektifnya 0,9 cm,
digunakan oleh orang bermata normal (PP 25
cm) tanpa berakomodasi dan ternyata
perbesarannya 90 kali. Jarak benda terhadap
lensa objektif
adalah . . . .
a. 1,0 cm
b. 1,2 cm
c. 1,5 cm
d. 2,0 cm
e. 2,5 cm
53. Sebuah mikroskop memiliki lensa objektif
yang berkekuatan 25 dioptri. Jarak preparat ke
lensa objektif adalah Sob dengan nilai . ...
a. 0 < sob <4cm
b. sob = 4 cm
c. 8 cm < 5ob <4 cm
d. 4 cm <Sob < 8 cm
e. 8 cm < sob < 0
54. Sebuah mikroskop panjangnya 21,4 cm.
Fokus objektif dan okulernya masing masing
4 mm dan 5 cm. Untuk mendapat bayangan
yang jelas dengan tanpa akomodasi, maka
letak benda terhadap lensa objektif berada
pada
jarak . . . .
a. 4,0 mm
b. 4,1 mm
c. 4,2 mm
d. 4,4 mm
e. 4,6 mm
55. Sebuah mikroskop menggunakan dua Lensa
yaitu objektif dan okuler. Pengamat melihat
mikroskop dengan tidak berakomodasi, maka
. . . .
a. jarak antara objektif dan okuler = fob + fok
b. bayangan yang dibuat oleh objektif
terletak di fok
c. sinar-sinar di dalam mikroskop sejajar
d. benda terletak di fob
e. bayangan tidak terlihat
56. Objektif sebuah mikroskop berupa lensa
cembung dengan jarak fokus Benda yang
diteliti dengan mikroskop itu harus
ditempatkan di bawah objektif pada jarak . . . .
a. lebih kecil dari fob
b. sama dengan 1ob
c. terletak antara fob dan 2 fob
d. sama dengan 2 fob
e. lebih besar dari 2 fob
57. Mikroskop dengan jarak fokus objektif dan
okuler masing-masing 1 cm dan 2,5 cm. Jika
panjang fokus 13,5 cm pada saat pengamat
normal tanpa akomodasi, maka jarak preparat
dengan lensa objektif adalah . . . .
a. 0,9 cm
b. 1,0 cm
c. 1,09 cm
d. 1,1 cm
e. 1,3 cm
58. Jarak titik api Lensa objektif dan okuler dan
teropong bintang berturut-turut adalah 150 cm
dan 30 cm. Apabila teropong bintang dipakai
oleh mata normal yang tidak berakomodasi
maka panjang teropong adalah . . . .
a. 210 cm
b. 180 cm
c. 150 cm
d. 120 cm
e. 50 cm
59. Pada soal nomor 58, berapa cm dan arah
Lensa okuler harus digeser agar mata dapat
melihatjelas dengan berakomodasi pada jarak
25 cm adalah . . . .
a. 137
11cm mendekati objektif
b. 137
11 cm menjauhi objektif
c. 164
11 cm mendekati objektif
d. 164
11 cm menjauhi objektif
e. 1637
11 cm mendekati objektif
60. Teropong bumi dengan jarak fokus Lensa
objektif, pembalik, dan okuler masing masing
40 cm, 15 cm, dan 10 cm. Supaya mata tak
berakomodasi maka harus dibuatjarak Lensa
objektif ke Lensa okuler adalah . . . .
a. 45 cm
b. 50 cm
c. 55 cm
d. 65 cm
e. 110 cm