modul chlorella

10
2013 Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD Modul Praktikum Plankton

Upload: sundoro-yoga

Post on 07-Dec-2014

40 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Chlorella

2013

Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

Modul Praktikum Plankton‘Budidaya Chlorella’

Page 2: Modul Chlorella

I. Pendahuluan

Chlorella merupakan salah satu jenis fitoplankton yang banyak digunakan untuk

berbagai keperluan, salah satunya digunakan sebagai makanan rotifera atau sebagai

media budidaya larva ikan. Budidaya Chlorella terdiri dari serangkaian kegiatan yang

antara lain meliputi persiapan wadah dan air yang meliputi pencucian dan sanitasi

wadah. Selanjutnya diikuti oleh kegiatan identifikasi, pemupukan dan inokulasi

Chlorella di laboratorium. Kegiatan selanjutnya adalah upscalling budidaya Chlorella

dari skala laboratorium ke skala budidaya massal. Kegiatan akhir adalah pemanenan,

yang meliputi penentuan waktu dan cara memanen. Setiap kegiatan perlu dilakukan

dengan baik supaya budidaya Chlorella berhasil baik (Jusadi 2003). Untuk itu, modul

ini diperuntukan agar pelaksanaan praktikum budidaya Chlorella bisa dijalankan

dengan baik.

II.Tujuan

Tujuan dari pembutan modul ini adalah praktikan mampu membudidayakan

Chlorella sesuai dengan standar yang diharapkan.

III. Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah:

1. Praktikan mengenal wadah budidaya chlorella dalam skala laboratorium.

2. Praktikan mampu menghitung kepadatan chlorella dalam budidaya.

3. Praktikan mampu membudidayakan chlorella secara mandiri.

IV. Metode Praktikum

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum

Pelaksanaan kegiatan praktikum kultur Chlorella sp. dilaksanakan pada:

Waktu : Tanggal 20 Maret 2013 s.d. selesai

Tempat : Laboratorium MSP, FHA, Aquakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu

Page 3: Modul Chlorella

Kelautan, Universitas Padjadjaran

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang Digunakan

1. Baskom Penampung

2. Counting Chamber (Haemocytometer)

3. Cover Glass

4. Gelas Ukur

5. Hand Counter

6. Kompressor

7. Kuvet

8. Lampu Neon

9. Mikroskop

10. Neraca

11. Piala Gelas

12. Pipet Tetes

13. Plankton Net

14. Selang Aerator

15. Sentrifugator

16. Spatula

17. Tabung Reaksi

18. Toples

3.2.2 Bahan yang Digunakan

1. Alkohol

2. Aquadest

3. Biakan Murni Chlorella sp.

4. Kertas Alumunium Foil

5. Pupuk Organik Cair

6. Tissue

Page 4: Modul Chlorella

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Persiapkan Alat dan Bahan

3.3.2 Perhitungan Kepadatan Stok Awal

Kepadatan stok awal biakan dihitung menggunakan alat hemositometer:

Gambar 1 Pembacaan Hemositometer

A1 A2

A5

A4 A3

Alat dan Bahan yang Digunakan

Diperiksa Kelengkapan dan Kelayakannya

Sterilisasi Alat dengan Alkohol

Page 5: Modul Chlorella

Tabel 1 Perhitungan Stok Awal Chlorella sp.

A1 A2 A3 A4 A5

Z sel Z sel Z sel Z sel Z sel

Jumlah A rata-rata: (Z1 + Z2+ Z3 + Z4 + Z5) / 5 = Ztot / 5 = Z sel

Jumlah Kepadatan: Z sel x 250.000 = Z sel per ml

3.3.3 Perhitungan Padat Tebar dan Volume Aquades

Kepadatan yang diharapkan = 100.000 sel per ml

Volume aquadest awal = 500 ml

Volume stok awal yang digunakan:

= (Volume aquadest awal x kepadatan diharapkan)/kepadatan stok

= (500 ml x 100.000 sel per ml) / Z sel per ml

= x ml

3.3.4 Perhitungan Pengenceran dan Penambahan Aquades Sebagai Media

Perhitungan padat tebardan volume aquades dapat menggunakan rumus :

V₁ x N₁ = V₂ x N₂

Keterangan :

V₁ = Volume Biota tebar

N₁ = Kepadatan stock

V₂ = Volume aquades

N₂ = Kepadatan yang diinginkan

Perhitungan Pengenceran/ Penambahan Aquades Sebagai Media Kultur

Perhitungan pengenceran/ penambahan Aquades sebagai media kultur

dapat menggunakan rumus :

Vaq = V₂ - V₁

Keterangan :

Vaq = Volume pengenceran

Page 6: Modul Chlorella

V₁ = Volume biota tebar

V₂ = Volume aquades

Volume aquadest yang diambil = volume stok awal + volume pupuk

= x ml + 1 ml = y ml

Volume aquadest yang digunakan = V aquadest awal – V pengurangan

= 500 ml – y ml = n ml

3.3.5 Pemupukan

Pupuk organik digunakan sebagai sumber nutrien bagi pertumbuhan Chlorella sp.

Volume pupuk yang digunakan = 1 ml

3.3.6 Penebaran

3.3.7 Aerasi

Proses aerasi dilakukan dengan susunan alat sebagai berikut:

Alat dan Bahan yang Digunakan

Disiapkan Sesuai Kebutuhan

Dimasukkan 500 ml Aquadest ke dalam toples dan Dikurangi Volumenya Sebanyak 8 ml

Ditambahkan Biakan yang akan Dikultur Sebanyak.. ml

Ditambahkan Pupuk Sebanyak 1 ml

Dilakukan Proses Aerasi

Toples

Lampu neon

Lubang Aerasi

Page 7: Modul Chlorella

Sumber: Format laporan praktikum kultur plankton, 2012

3.4 Analisis Data

3.4.1 Perhitungan Kepadatan Chlorella sp

Proses pemanenan dilakukan dengan cara:

Perhitungan kepadatan Chlorella sp.:

1. Kepadatan Rendah

Jumlah Sel = (A1+A2+A3+A4+A5) / 5 x 25 x 10.000

1. Susun wadah kultur yang telah siap seperti gambar di atas2. Atur cahaya lampu yang digunakan3. Atur aerator hingga sesuai dengan kebutuhan4. Dilakukan Pengamatan setelah 1 x 24 jam5. Perhitungan kepadatan secara berkala menggunakan Hemositometer

Gambar 2 Susunan Alat Kultur

1 Liter Biakan Hasil Kultur

Disaring dengan Plankton Net sebanyak 4 kali

Larutan Dipisahkan dengan Sentrifugasi dengan Kecepatan 3.000 rpm selama 5 menit

Air Hasil Filtrasi Ditampung di Kuvet, Sisa Filtrasi Dimasukkan Kembali ke dalam Toples dan Diberi Pupuk

Supernatan Dibuang Menggunakan Pipet Tetes

Natan Disimpan dalam Alumunium foil danDitimbang dengan Neraca

Dicatat Hasil Pengamatan

Page 8: Modul Chlorella

Dimana:

A = Jumlah sel dalam chamber

5 = Jumlah pengambilan data

25 = Jumlah chamber besar

10.000 = Volume kepadatan chamber

2. Kepadatan Tinggi

Jumlah Sel = (A1+A2+A3+A4+A5) / 80 x 400 x 10.000

Dimana:

A = Jumlah sel dalam chamber

80 = 16 chamber kecil x 5 data

400 = 16 chamber kecil x 25 chamber besar

10.000 = Volume kepadatan chamber

V. Referensi

Tim Asisten Laboratorium Plankton. 2012. Format Praktikum Budidaya Chlorella.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

Jusadi, Dedi. 2003. Budidaya Pakan Alami Air Tawar Modul Budidaya Chlorella. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.