modul arsitektur kota

Jurusan Arsitektur – FTSP UMB

MODUL

ARSITEKTUR KOTA

SEMESTER VII (3 SKS)

Oleh : Tin Budi Utami

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS MERCU BUANAJAKARTA - 2005

KATA PENGANTAR

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA


Terima kasih saya panjatkan kepada Alloh SWT atas karunia-Nya lah bahan ajar mata kuliah Pengantar Perancangan Kota yang diselenggarakan pada semester enam ini dapat tersusun walau masih banyak kekurangan.

Sebagai gambaran umum, mata kuliah ini merupakan lanjutan lebih detail setelah pada semeter V mahasiswa mendapatkan mata kuliah Pengantar Kota dan Pemukiman dan prasarat untuk Arsitektur Kota pada semester VII dalam struktur kurikulum jurusan Arsitektur FTSP Universitas Mercu Buana. Adapaun Kompetensi umum yang diharapakan adalah mahasiswa mampu menjelaskan bahwa dalam merancang kota melibatkan berbagai pihak, salah satunya Arsitek, serta menjelaskan kontribusi Arsitek dalam perancangan kota. Sedangkan Arsietektur Kota lebih dititikberatkan pada ruang lingkup konservasi dan Preservasi dalam Arsitektur dan Urban Design Guide Line atau Panduan Rancang Kota.

Sebagai mata kuliah penunjang, diharapakan dapat mendukung mata kuliah Perancangan Arsitektur secara eksternal maupun internal, baik dari aspek fisik maupun social. Sehingga harapan peran Arsitek sebagai ilmu seni bina kota dan lingkungan dapat terwujud, bukan sekedar tukang membangun.

Ibarat tiada gading yang tak retak, bahan ajar ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik sangat diharapkan untuk diperbaiki pada semester berikutnya. Selamat membaca, semoga bermanfaat.

Jakarta, Juli 2008Penyusun

Tin Budi Utami



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULKATA PENGANTARLEMBAR PENGESAHANDAFTAR ISI

PENDAHULUANA. Kilasan mata KuliahB. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) / Garis Besar Pokok-pokok Perkuliahan (GBPP)C. Rencana Perkuliahan & Rencana Tugas

BAB I PERAN ARSITEK DALAM PERANCANGAN KOTAI. Perancangan Kota Sebagai Bagian dari Pengembangan Sumber Daya

Manusia II. Kota Sebagai Produk dan Proses Budaya Daftar PustakaLampiran

BAB II SKETSA : SUASANA SEBUAH SUDUT KOTAI. Sasaran Tugas II. Kriteria Penilaian Daftar PustakaLampiran

BAB III ELEMEN-ELEMEN PERANCANGAN KOTAI. Arti Kota II. Mengapa Arsitek Perlu Belajar KotaIII. Fungsi Kota IV. Elemen Perancangan Kota dalam Arsitektur Daftar PustakaLampiran

BAB IV PERANCANGAN KOTA PADA REAL ESTAT PEMUKIMAN I. Permasalahan II. Contoh Kasus Penelitian Daftar PustakaLampiran

BAB V SEJARAH PERANCANGAN KOTA I. Kota Sebagai Wadah Peradaban II. Peridesasi Perancangan Kota Daftar PustakaLampiran

BAB VI TEORI PENDEKATAN PERANCANGAN KOTA I. Beberapa Pendekatan Teori



Daftar Pustaka Lampiran

BAB VII BEDAH DISAIN PERANCANGAN KOTAI. Uraian Tugas II. Kriteria Penilaian Daftar PustakaLampiran

UJIAN TENGAH SEMESTER

BAB VIII PEMBAHASAN UTS & TUGAS KELOMPOK BANGUNAN SUDUT I. Pembahasan UTSII. Uraian TugasDaftar PustakaLampiran

BAB IX SKETSA KELOMPOK BANGUNAN SUDUT I. Uraian TugasII. Kriteria PenilaianDaftar PustakaLampiran

BAB X EKSPLORASI KONDISI EKSISTING KELOMPOK BANGUNAN SUDUTDaftar PustakaLampiran

BAB XI ANALISA KELOMPOK BANGUNAN BANGUNAN SUDUT Daftar PustakaLampiran

BAB XII USULAN DISAIN KELOMPOK BANGUNAN SUDUT Daftar PustakaLampiran

BAB XIII PRESENTASI AKHIR Daftar Pustaka Lampiran

BAB XIV PENULISAN LAPORAN / MATERI PAMERAN Daftar PustakaLampiran

UJIAN AKHIR SEMESTERDAFTAR PUSTAKA

Minggu 1PERAN ARSITEK



DALAM PERANCANGAN KOTA

PERANCANGAN KOTA MERUPAKAN BAGIAN DARI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

DUA UNGKAPAN FILOSOFIS

MODERN CIVILIZATION IS URBAN CIVILIZATION. IT IS STILL THE CITY WHICH, AS THE GREEK PHRASED IT, “TEACHES THE MEN” ; AND WHAT IT TEACHES IS LIFE.

LETSHABY, 1927

MAN CREATES HIS BUILT ENVIRONMENT AND, IN TURN, HIS BUILT ENVIRONMENT SHAPES HIS LIFE

WINSTON CHURCHILL.

PENGERTIAN

PERENCANAAN KOTA :

PROSES ALOKASI SUMBER DAYA (BACA: LAHAN) YANG DILAKUKAN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA MANFAATNYA DAPAT DIRASAKAN SECARA ADIL DAN MERATA OLEH SELURUH WARGA.

KOTA :

ADALAH MANIFESTASI (FISIK) DARI ORGA-NISASI SOSIAL MASYARAKAT PENGHUNINYA.SEMAKIN KOMPLEKS ORGANISASI SOSIAL MASYARAKAT-NYA SEMAKIN KOMPLEKS PULA MANIFESTASI FISIK-NYA.

DINAMIKA KOTA :

PERTUMBUHAN PEROBAHAN



DAN(GROWTH) (CHANGE)

INTER-AKTIFFISIK PERADABAN

JADI :

KOTA JANGAN SEKEDAR DILIHAT SEBAGAI BENDA FISIK (PHYSICAL ARTIVACT) TETAPI, YANG LEBIH PENTING, KOTA HARUS DILIHAT JUGA SEBAGAI BENDA PERADABAN.

URBANISASI

PROSES PEMBENTUKAN MASYARAKAT URBAN. PENGERTIAN URBAN BUKAN SEKEDAR FISIK TETAPI JUGA MENTALITAS ISYU KRITIKAL DIDALAM PROSES URBANISASI (TERUTAMA DI NEGARA

SEDANG BERKEMBANG) ADALAH :

TRANSFORMASI PERADABAN YAITU PROSES PERUBAHAN DARI SATU KONDISI KEHIDUPAN KE KONDISI LAINNYA (AGRARIS KE INDUSTRI).

PERTANYAAN POKOK :

KONTRIBUSI APA YANG BISA DIBERIKAN OLEH PROFESI ARSITEK DIDALAM

PROSES TRANSFORMASI (PERADABAN) INI ?

PENGERTIAN SDM :



SUMBER DAYA MANUSIA : KUALITAS MANUSIA

SDM DIPERLUKAN DALAM PROSES PEMBA-NGUNAN NASIONAL (BACA :

KUALITAS HIDUP).

KUALITAS SDM MENENTUKAN KUALITAS PEMBANGUNAN NASIONAL.

KUALITAS SDM PERLU DIKEMBANGKAN

KUALITAS MANUSIA

CERDAS

HANDAL

DISIPLIN

SEHAT

SIKAP SOPAN-SANTUN

POLA HIDUP

DAN LAIN SEBAGAINYA

APA KONTRIBUSI YANG DAPAT DIBERIKAN OLEH PROFESI ARSITEK DI

DALAM PENGEMBANGAN KUALITAS MANUSIA.

UNGKAPAN PENELITIAN

POLA PERILAKU SOSIAL KOTA MERUPAKAN FAKTOR YANG PENTING YANG

MENENTUKAN KUALITAS HIDUP (GOLANY, 1976).



PERILAKU INDIVIDU ATAU KELOMPOK ORANG DIDALAM SUATU KOMUNITAS

MERUPAKAN URUTAN-URUTAN TINDAKAN YANG DISTIMULIR SERTA

DIPENGARUHI,

ANTARA LAIN, OLEH BENTUK/WUJUD DARI RUANG KOTA (LYNCH, 1981).

PERTANYAAN YANG TIMBUL : WUJUD RUANG PERKOTAAN YANG BAGAIMANA

YANG PALING TEPAT BAGI BERLANGSUNGNYA PROSES TRANSFORMASI

YANG WAJAR ?

HIPOTESA :

(1) PROSES TRANSFORMASI (PERADABAN) AKAN BERLANGSUNG

SECARA WAJAR APABILA BENTUK RUANG KOTA KONDUSIF UNTUK

ITU.

(2) RUANG KOTA YANG COCOK BAGI UPAYA PENINGKATAN SDM

ADALAH RUANG KOTA YANG MAMPU BERFUNGSI SEBAGAI

KATALISATOR BAGI BERLANGSUNGNYA INTERAKSI SOSIAL.

MISI ARSITEK :

MENCIPTAKAN RUANG (KOTA) YANG KONDUSIF BAGI

BERLANGSUNGNYA PROSES PERUBAHAN (CHANGE).

ARTINYA :

ARSITEK HARUS MAMPU MENCIPTAKAN KERANGKA UNTUK PERUBAHAN

(FRAMEWORK FOR CHANGE) MELALUI MANA IA DIPANDU UNTUK

BERTINDAK (ACTION BY DESIGN).

PERSEPSI DAN KONSEP

(1) KOTA JANGAN HANYA DIRENCANAKAN (PLANNING) AKAN TETAPI

JUGA HARUS DIRANCANG (DESIGN)



(2) JANGAN HANYA MELIHAT ASPEK KUANTITAS TETAPI JUGA LIHAT

ASPEK KUALITAS SECARA IMBANG.

(3) KOTA JANGAN HANYA DILIHAT SEBAGAI BENDA BUDAYA TETAPI

LEBIH DARI ITU,SEBAGAI PROSES BUDAYA.

(4) KOTA HARUS MEMILIKI “ORDER”

BAGAIMANA MELIHAT RUANG (KOTA) :

SEBAGAI LABORATORIUM SOSIAL

SEBAGAI WAHANA SOSIAL

SEBAGAI FORUM KOMUNIKASI

SEBAGAI FASILITATOR YANG ANTISIPATIF SERTA ADAPTIF (TERHADAP PEROBAHAN).


KU

AN

TIT

AT

IF



PERENCANAAN KOTA(URBAN PLANNING)

RANCANGAN KOTA(URBAN DESIGN)

RANCANGAN ARSITEKTUR(ARCHITECTURAL DESIGN)

RUANG KOTA YANG KONDUSIF

PANDUAN(UDG)

ORDER :

Sosial Fungsional Visual Organisasi

Fisik

ACTIONBY

DESIGN

KU

LA

ITA

TIF

modul arsitektur kota

Documents