modul algoritma 1

76
MODUL BAHAN AJAR ALGORITMA & PEMROGRAMAN Oleh : Shiyami M, S.Kom. JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG 2011

Upload: shiyami-milwandhari

Post on 22-Nov-2015

230 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Pengantar Algoritma

TRANSCRIPT

  • MODUL BAHAN AJAR ALGORITMA & PEMROGRAMAN Oleh : Shiyami M, S.Kom.

    JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

    POLITEKNIK POS INDONESIA

    BANDUNG 2011

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN ii

    DAFTAR ISI

    BAB I PENGENALAN ALGORITMA ......................................................................................... 1

    BAB II NOTASI ALGORITMIK, TIPE, NAMA DAN NILAI........................................................... 6

    BAB III RUNTUNAN ............................................................................................................. 16

    BAB IV STRUKTUR PEMILIHAN............................................................................................ 19

    BAB V STRUKTUR PENGULANGAN...................................................................................... 29

    BAB VI STUDI KASUS........................................................................................................... 38

    BAB VII TEKNIK PEMROGRAMAN MODULAR MENGGUNAKAN PROCEDURE ..................... 40

    BAB VIII TEKNIK PEMROGRAMAN MODULAR MENGGUNAKAN FUNCTION ...................... 51

    BAB IX ARRAY (LARIK) SATU DIMENSI ................................................................................ 59

    BAB X ARRAY (LARIK) DUA DIMENSI .................................................................................. 68

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 1

    BAB I

    PENGENALAN ALGORITMA

    1.1 Definisi Algoritma

    Terdapat beberapa definisi mengenai kata Algoritma :

    1. Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis (Rinaldi Munir :2002).

    2. Algoritma adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah (KBBI

    :1988).

    3. Algoritma adalah suatu himpunan hingga dari instruksi-instruksi yang secara jelas memperinci langkah-langkah proses pelaksanaan, dalam pemecahan suatu masalah tertentu, atau suatu kelas masalah tertentu, dengan dituntut pula bahwa himpunan instruksi tersebut dapat dilaksanakan secara mekanik (Team Gunadarma :1988).

    Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma. Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. alam kehidupan sehari-haripun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-lankah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat dihasilkan masakan yang diinginkan.

    Secara umum, pihak (benda) yang mengerjakan proses disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer, robot atau alat-alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau mengeksekusi algoritma yang menjabarkan proses tersebut. Melaksanakan Algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam Algoritma tersebut. Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Juru masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, pianis memainkan lagu berdasarkan papan not balok. Karena itu suatu Algoritma harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemroses. Jadi suatu pemroses harus :

    1. Mengerti setiap langkah dalam Algoritma 2. Mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut.

    Kriteria Algoritma menurut Donald E. Knuth adalah :

    1. Input: algoritma dapat memiliki nol atau lebih inputan dari luar. 2. Output: algoritma harus memiliki minimal satu buah output keluaran. 3. Definiteness (pasti): algoritma memiliki instruksi-instruksi yang jelas dan tidak ambigu. 4. Finiteness (ada batas): algoritma harus memiliki titik berhenti (stopping role). 5. Effectiveness (tepat dan efisien): algoritma sebisa mungkin harus dapat dilaksanakan dan

    efektif.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2

    1.2 Mekanisme Algoritma dan Pemroses

    Komputer hanyalah salah satu pemroses. Agar dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman sehingga dinamakan program. Jadi program adalah perwujudan atau implementasi teknis Algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrogaman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer. Sedangkan orang yang membuat program disebut pemrogram/programmer dan kegiatan merancang dan menulis program disebut pemrograman. Di dalam pemrograman terdapat aktivitas menulis kode program dinamakan coding.

    Secara garis besar komputer tersusun atas empat komponen utama yaitu :

    1. Piranti Masukan dan Keluaran Piranti masukan dan keluaran (I/O devices) adalah alat yang memasukkan data atau program ke dalam memori, dan alat yang digunakan komputer untuk mengkomunikasikan hasil-hasil aktivitasnya. Contoh piranti masukan antara lain, papan kunci (keyboard), pemindai (scanner), dan cakram (disk). Contoh piranti keluaran adalah, layar peraga (monitor), pencetak (printer), dan cakram

    2. Unit Pemroses Utama Unit pemroses utama (Central Processing Unit CPU) adalah otak komputer, yang berfungsi mengerjakan operasi-operasi dasar seperti operasi perbandingan, operasi perhitungan, operasi membaca, dan operasi menulis.

    3. Memori Memori adalah komponen yang berfungsi menyimpan atau mengingat. Yang disimpan di dalam memori adalah program (berisi operasi-operasi yang akan dikerjakan oleh CPU) dan data atau informasi (sesuatu yang diolah oleh operasi-operasi).

    Mekanisme kerja keempat komponen di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Mula-mula program dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan (execute), setiap instruksi yang telah tersimpan di dalam memori dikirim ke CPU. CPU mengerjakan operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut. Bila suatu operasi memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan, disimpan di dalam memori lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlukannya tadi. Bila proses menghasilkan keluaran atau informasi, keluaran disimpan ke dalam memori, lalu memori menuliskan keluaran tadi ke piranti keluaran (misalnya dengan menampilkannya di layar monitor).

    Belajar memprogram tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar memprogram adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa berupa aturan-aturan tata bahasanya.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 3

    Di dalam pemrograman lebih ditekankan pada pemecahan masalah, bila rancangan masalah sudah dibuat dengan skema yang benar yaitu berisi urutan langkah-langkah pencapaian solusi yang ditulis dalam sebuah notasi yang biasa dinamakan dengan notasi algortimik, maka rancangan siap dikodekan ke dalam bahasa pemrograman agar program bisa di eksekusi oleh komputer.

    Bahasa pemorgraman dikelompokan kedalam dua macam :

    1. Bahasa Tingkat Rendah Bahasa jenis ini dirancang agar setiap instruksinya langsung dikerjakan oleh komputer, tanpa harus melalui penerjemah (translator). Contohnya adalah bahasa mesin dan bahasa rakitan (assembly). CPU mengambil instruksi dari memori, langsung mengerti dan langsung mengerjakan operasinya. Bahasa tingkat rendah bersifat primitif, sangat sederhana, orientasinya lebih dekat ke mesin, dan sulit dipahami manusia. Sedangkan bahasa rakitan dimasukkan ke dalam kelompok ini karena alasan notasi yang dipakai dalam bahasa ini lebih dekat ke mesin, meskipun untuk melaksanakan instruksinya masih perlu penerjemahan ke dalam bahasa mesin.

    2. Bahasa Tingkat Tinggi Bahasa tingkat tinggi, yang membuat pemrograman lebih mudah dipahami, lebih manusiawi, dan berorientasi ke bahasa manusia (bahasa Inggris). Hanya saja, program dalam bahasa tingkat tinggi tidak dapat langsung dilaksanakan oleh komputer. Ia perlu diterjemahkan terlebih dahulu oleh sebuah translator bahasa (yang disebut kompilator atau compiler) ke dalam bahasa mesin sebelum akhirnya dieksekusi oleh CPU. Contoh bahasa tingkat tinggi adalah Pascal, Cobol, Basic, Fortran, C, C++, dan sebagainya.

    1.3 Notasi Algoritmik

    Notasi algoritmik bukan bahasa pemrograman, sehingga siapa pun dapat membuat notasi algoritmik yang berbeda yang penting mudah dibaca dan dimengerti. Penyajian algoritma secara garis besar bisa dalam 2 bentuk penyajian yaitu tulisan dan gambar. Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemrogram.

    Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar yaitu dengan flowchart. Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 4

    Contoh :

    1. Notasi algoritmik I, menyatakan langkah-langkah algoritma dengan kalimat deskriptif PROGRAM Luas Persegi Panjang Menghitung luas persegi panjang dengan rumus L = p * l ALGORITMA :

    1. Baca nilai p 2. Baca nilai l 3. Hitung luas persegi panjang dengan mengkalikan p dan l 4. Tulis nilai luas persegi panjang

    2. Notasi algoritmik II, menggunakan pseudo-code PROGRAM Luas Persegi Panjang Menghitung luas persegi panjang dengan rumus L = p * l DEKLARASI : p, l : integer (panjang dan lebar berupa bilangan bulat positif) L : integer (hasil luas persegi panjang) ALGORITMA : Read (p, l) L p * l Write (L)

    3. Notasi algoritmik III, menggunakan flowchart

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 5

    1.4 Struktur Dasar Algoritma

    Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu:

    1. Struktur Runtunan Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan. Runtutan adalah instruksi-instruksi yang dikerjakan secara berurutan. Berurutan disini berarti sesuai dengan urutan penulisannya, yakni sebuah instruksi dijalankan setelah instruksi sebelumnya selesai dikerjakan.

    2. Struktur Pemilihan Digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi. Pemilihan terjadi ketika suatu instruksi dikerjakan apabila suatu kondisi terpenuhi. Misalnya instruksi A dikerjakan karena kondisi X terpenuhi yangjuga berarti instruksi A tidak dikerjakan bila kondisi X tidak terpenuhi.

    3. Struktur Perulangan Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang. Pengulangan terjadi ketika ada suatu instruksi yang dilakukan terus menerus selama suatu kondisi terpenuhi.

    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat algoritma :

    1. Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah Penyelesaian masalah.

    2. Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman.

    3. Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri.

    4. Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer.

    5. Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman.

    6. Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 6

    BAB II

    NOTASI ALGORITMIK, TIPE, NAMA DAN NILAI

    Algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Langkah-langkah penyelesaian tersebut kita tuliskan dalam notasi algoritmik.

    2.1 Pseudo-code

    Notasi algoritmik yang baik adalah notasi yang mudah dibaca dan mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Pseudo-code adalah cara untuk menuliskan sebuah algoritma secara high-level (level tingkat tinggi). Biasanya Pseudo-code dituliskan dengan kombinasi Bahasa Inggris dan notasi matematika. Biasanya sebuah Pseudo-code tidak terlalu detail dibandingkan dengan program.

    Notasi algoritmik berupa pseudo-code mempunyai korespondesni dengan notasi bahasa pemrograman sehingga proses penerjemahan dari pseudo-code ke kode program menjadi lebih mudah. Tidak ada aturan baku dalam membuat pseudo-code asal notasinya bisa dipahami.

    Contoh :

    1. Sebuah pernyataan dalam notasi deskriptif Tulis nilai x dan y Maka pseudo-codenya dalam notasi algoritma menjadi : Write (x,y) Jika di translasikan ke dalam bahasa pascal menjadi : Write (x,y); Jika ditranslasikan ke dalam bahasa C : Printf (%d %d, x,y); Jika ditransalasikan ke dalam bahasa basic : WRITE x,y

    2. Sebuah pernyataan dalam notasi deskriptif Masukan nilai X ke dalam min Maka pseudo-codenya dalam notasi algoritmik menjadi : Min X (notasi artinya assign atau = ) Jika di transalasikan ke dalam bahasa pascal menjadi : Min := X; Jika ditransalasikan ke dalam bahasa C : Min = X; Jika ditranslasikan ke dalam bahasa basic : Min = X;

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 7

    2.2 Struktur Teks Algoritma

    Teks algoritma selalu terdiri dari tiga bagian yaitu :

    1. Bagian Judul

    2. Bagian Deklarasi

    3. Bagian Algoritma

    Secara umum ketiga bagian tersebut ditunjukan dalam notasi algoritmik di bawah ini :

    ALGORITMA nama_program {Penjelasan tentang algoritma, yang berisi uraian singkat mengenai masalah apa yangakan diselesaikan termasuk masukan dan keluarannya} DEKLARASI {semua nama yang dipakai, meliputi nama tipe, nama konstanta, nama peubah, nama prosedur dan nama fungsi ditulis disini} DESKRIPSI {berisi langkah-langkah penyelesaian masalah}

    1. Bagian Judul

    Judul adalah bagian teks algoritma tempat mendefinisikan apakah teks tersebut adalah program, prosedur, fungsi, modul atau sebuah skema program. Setelah judul disarankan untuk menuliskan spesifikasi singkat dari teks algoritma tersebut dengan memberikan tanda { } sebagai tanda komentar. Bagian judul ini berisi judul teks algoritma secara keseluruhan dan intisari teks algoritma tersebut.

    Contoh :

    ALGORITMA HelloWorld {program untuk mencetak tulisan Hello World pada layar} ALGORITMA Segitiga {program untuk menghitung dan mencetak hasil luas segitiga, masukan program ini adalah alas dan tinggi serta keluarannya adalah hasil dari luas segitiga tercetak di layar}

    2. Bagian Deklarasi

    Bagian ini digunakan untuk mendefinisikan :

    - Nama type, Nama konstanta, Nama variabel, Nama fungsi, Nama prosedur

    Semua nama yang dipakai dalam algoritma harus dikenali sebelum digunakan. Penulisan sekumpulan nama dalam deskripsi sebaiknya dikelompokan menurut jenis nama tersebut. Bagian deklarasi mungkin kosong jika tidak ada penggunaan nama.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 8

    Nama tidak boleh mengandung spasi, tanda baca (seperti titik, koma dsb) dan operator (seperti +, -, :, dsb) yang dapat digunakan hanya karakter garis bawah ( _ ) untuk menggantikan spasi.

    Contoh :

    DEKLARASI {nama type} Type point : {koordinat pada sumbu kartesian} {nama konstanta, harus menyebutkan type dan nilai} Constant phi : real = 3.14 Constant benar : boolean = true {nama peubah (variabel)} Nmax : integer {jumlah maksimum elemen tabel} P : char {karakter yang dibaca} Found : boolean {hasil pencarian, true jika ketemu} {nama fungsi dan procedure} Function Apakah_A (input C : char) boolean {mengembalikan nilai true bila C adalah karakter A atau false bila sebaliknya} Procedure Tulis (input pesan : string) {menulis isi pesan ke layar dengan masukan sembarang dan keluaran pesan tertulis di layar}

    3. Bagian Deskripsi

    Deskripsi adalah bagian teks algoritmik yang berisi instruksi atau pemanggilan aksi yang telah didefinisikan, Inilah bagian inti dari sebuah program.

    Contoh :

    DESKRIPSI Write (Hello World) DESKRIPSI Read (a,t) L a * t / 2 Write (Maka luas segitiga adalah,L)

    Contoh secara keseluruhan notasi algoritma untuk menghitung luas segitiga

    ALGORITMA Segitiga {program untuk menghitung dan mencetak hasil luas segitiga, masukan program ini adalah alas dan tinggi serta keluarannya adalah hasil dari luas segitiga tercetak di layar} DEKLARASI a,t : integer {variabel yg menunjukan alas dan tinggi segitiga } L : real {variabel yg menyimpan hasil dari luas segitiga} DESKRIPSI

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 9

    Read (a,t) L a * t / 2 Write (Maka luas segitiga adalah,L)

    Contoh Translasi teks algoritma menghitung luas segitiga ke bahasa pascal

    PROGRAM Segitiga {program untuk menghitung dan mencetak hasil luas segitiga, masukan program ini adalah alas dan tinggi serta keluarannya adalah hasil dari luas segitiga tercetak di layar} Var a,t : integer; {variabel yg menunjukan alas dan tinggi segitiga } L : real; {variabel yg menyimpan hasil dari luas segitiga} Begin Write (Masukan Nilai Alas :); readln(a); Write (Masukan Nilai Tinggi :); readln(t); L := a * t / 2; Writeln (Maka luas segitiga adalah,L); End.

    2.3 Tipe, Nama dan Nilai

    1. Tipe

    Tipe data dikelompokan menjadi 2 macam yaitu tipe dasar dan tipe bentukan. Tipe dasar adalah tipe yg dapat langsung dipakai, sedangkan tipe bentukan dibentuk dari tipe dasar yg sudah didefinisikan sebelumnya.

    a. Tipe dasar

    Yang termasuk dalam tipe dasar adalah : bilangan lojik, bilangan bulat, karakter, bilangan riil dan string

    NO NAMA TIPE RANAH NILAI OPERASI 1 Bilangan Lojik

    boolean Benar (true) atau salah (false)

    Operasi logika : not, and, or dan xor

    2 Bilangan Bulat Integer

    -32768 s.d 32767

    Operasi aritmatika dan operasi perbandingan

    3 Bilangan riil Real

    2.9 x 10-39 s.d 1.7 x 1038

    Operasi aritmatika dan operasi perbandingan

    4 Karakter Char

    Semua huruf alfabet, angka desimal, tanda baca, operator aritmatika, dan karakter khusus

    - (a..z , A..Z) - (0..9) - (., :, !, ?, dll) - (+, -, *, /) - (@, #, $, %, &, ^, ~)

    Operasi perbandingan

    5 String String

    Deretan karakter yang telah didefinisikan pada ranah

    Operasi penyambungan dan operasi perbandingan

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 10

    karakter

    Contoh penggunaan operasi untuk setiap nama tipe

    Boolean

    Tabel kebenaran untuk operasi logika not, and, or dan xor

    a Not a True False False True

    A b a and b a or b a xor b

    True True True True False True False False True True False True False True True False False False False False

    Contoh penggunaan operasi : misal X,Y,Z adalah peubah bertipe boolean, X bernilai true, Y bernilai false dan Z bernilai true maka :

    Operasi Logika Hasil (X and Y) or Z True X and (Y or Z) True Not (X and Y) True (Y xor Z) and Y False

    Integer

    Operator aritmatika dan perbandingan yang didefinisikan pada tipe integer adalah :

    Operator Keterangan Operator Aritmatika + Penjumlahan - Pengurangan * Perkalian Div Pembagian Mod Sisa hasil bagi Sqr Mengkuadratkan Operator Perbandingan < Lebih kecil > Lebih besar Lebih kecil atau sama dengan Lebih besar atau sama dengan = Sama dengan Tidak sama dengan

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 11

    Contoh operasi aritmatika beserta hasilnya

    Operasi Hasil 30 + 13 43 40 6 34 25 * 2 50 27 div 3 9 27 mod 3 0 10 div 3 3 10 mod 3 1 Sqr (6) 36

    Contoh operasi perbandingan beserta hasilnya

    Operasi Hasil 30 < 13 False 40 > 6 True 9 9 True 5 7 False 17 = 17 True (24 div 3) 8 false (10 mod 3) = 1 true

    Real

    Operator aritmatika dan perbandingan yang didefinisikan pada tipe real adalah :

    Operator Keterangan Operator Aritmatika + Penjumlahan - Pengurangan / Pembagian * Perkalian Sqr Mengkuadratkan Sqrt Mengakarkan Operator Perbandingan < Lebih kecil > Lebih besar Lebih kecil atau sama dengan Lebih besar atau sama dengan Tidak sama dengan

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 12

    Contoh operasi aritmatika beserta hasilnya

    Operasi Hasil 5.5 + 4.5 10 8.0 2.8 5.2 10.0 / 3.0 3.333... 7.2 * 2.5 3.6 Sqr (5) 25 Sqrt (36) 6

    Contoh operasi perbandingan beserta hasilnya

    Operasi Hasil 3.0 > 3.5 False 8.0 5 True 3.03.5 True

    Char

    Operator perbandingan yang didefinisikan pada tipe char adalah :

    Operator Keterangan < Lebih kecil > Lebih besar Lebih kecil atau sama dengan Lebih besar atau sama dengan Tidak sama dengan = Sama dengan

    Contoh operasi perbandingan beserta hasilnya

    Operasi Hasil a = a True T = t False m < z True Q > Z False

    String

    Operator yang digunakan dalam operasi penyambungan pada tipe string adalah operator + operator disini berarti menyambungkan dua tau lebih karakter.

    Contoh penggunaan operasi penyambungan :

    Operasi Hasil Manajemen + Informatika ManajemenInformatika Manajemen + Informatika Manajemen Informatika xxx + + yyy + zzz xxx yyyzzz 22 + 33 + 11 2233 11

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 13

    Operator perbandingan yang didefinisikan pada tipe string adalah :

    Operator Keterangan < Lebih kecil > Lebih besar Lebih kecil atau sama dengan Lebih besar atau sama dengan Tidak sama dengan = Sama dengan

    Contoh operasi perbandingan beserta hasilnya

    Operasi Hasil abcde = abc False TUTI > tuti True

    b. Tipe bentukan

    Tipe bentukan adalah tipe yang didefinisikan sendiri oleh pemrogram.

    Contoh :

    DEKLARASI Type Titik : record Type jam : record < hh : integer, Mm : integer, Dd : integer> P : titik J1, J2 : jam

    2. Nama

    Dalam algoritma nama dipakai sebagai pengidentifikasi sesuatu dan pemrogram mengacu sesuatu itu melalui namanya. Karena itu, tiap nama haruslah unik dan tidak boleh ada dua buah nama yang sama.

    Semua nama yang digunakan di dalam algoritma harus dideklarasikan dalam bagian DEKLARASI sebelum digunakan. Dalam algoritma objek yang diberi nama dapat berupa :

    Peubah (variable) Konstanta Tipe bentukan Nama fungsi Nama prosedur

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 14

    3. Nilai

    Algoritma pada dasarnya memanipulasi nilai yang disimpan dalam peubah. Memanipulasi misalnya : mengisikan ke peubah lain yang bertipe sama, dipakai untuk perhitungan, atau dituliskan ke piranti keluaran.

    Pengisian nilai ke dalam peubah dapat dilakukan dengan dua cara :

    Pengisian nilai secara langsung Memasukan sebuah nilai ke dalam nama peubah langsung di dalam teks algoritma dengan syarat harus bertipe sama. Notasinya Nilai yang diberikan ke dalam peubah dapat berupa : - Peubah konstanta - Peubah1 peubah2 - Peubah ekspresi

    Pembacaan nilai dari piranti masukan Nilai untuk nama peubah dapat diisi dari piranti masukan, misal dari papan keyboard. Operasi ini dinamakan pembacaan data. Notasinya read Contoh Read (nama1, nama2)

    Nilai konstanta, peubah dan hasil ekspresi dapat ditampilkan ke piranti keluaran (monitor). Notasinya write Contoh Write (nama1, nama2) Tabel transalasi notasi algoritmik, pengisian nilai, pembacaan dan penulisan ke dalam bahasa

    pascal

    Pernyataan Algoritmik Bahasa Pascal Keterangan

    Pengisian :=

    Pembacaan Read Read

    Readln

    Membaca masukan dari papan kunci,

    kursor tetap di baris yang sama

    Membaca masukan dari papan kunci,

    kursor kemudian pindah ke baris

    berikutnya

    Penulisan Write Write

    Writeln

    Menulis keluaran ke layar, kursor

    tetap di baris yang sama

    Menulis keluaran ke layar, kursor

    kemudian pindah ke baris berikutnya

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 15

    2.4 Latihan

    1. Tentukan tipe data yang paling sesuai untuk data di bawah ini : a. NIM b. Nama c. Alamat d. Jenis Kelamin e. Jumlah Uang Saku f. No. Handphone g. Kode Buku h. PIN ATM i. Password j. Username

    2. Tentukan hasil operasi logika di bawah ini jika diketahui X,Y,Z adalah peubah bertipe

    boolean, X bernilai true, Y bernilai false dan Z bernilai true : a. (X or Y) and Z b. X or (Y and Z) c. Not (X or Y) d. (Y xor Z) or Y

    3. Tentukan hasil operasi aritmatika di bawah ini :

    a. 25 div 5 mod 2 b. 30 + 5 div 7 c. 90 mod 10 + 1 d. 15 * 5 div 3 e. Sqrt(sqr(5)+sqr(4)) f. Sqr(6) + sqr(3) (sqrt(64))

    4. Tentukan hasil dari operasi penyambungan di bawah ini :

    a. Susi+Susanti b. 202+ +2+3+198 c. Jurusan+ Manajemen+ Informatika-PPI d. 1+2+3 Dan jelaskan apa perbedaannya dengan hasil dari operasi 1+2+3

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 16

    BAB III

    RUNTUNAN

    3.1 Pendahuluan

    Algoritma merupakan runtunan satu atau lebih instruksi, yang berarti bahwa :

    1. Tiap Instruksi dikerjakan satu per Satu 2. Tiap instruksi dilaksanakan tepat sekali tidak ada instruksi yang diulang 3. Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses sama dengan urutan aksi sebagaimana yang

    tertulis di dalam teks algoritmanya 4. akhir dari instruksi terakhir merupakan akhir algoritma

    Pengaruh urutan instruksi :

    - Urutan instruksi dalam algoritma adalah penting. Urutan instruksi menunjukan urutan logik penyelesaian masalah.

    - Urutan instruksi yang berbeda mungkin tidak ada pengaruh terhadap solusi persoalan, tetapi mungkin juga menghasilkan keluaran yang berbeda, tergantung pada masalahnya.

    Percobaan 1 : Algoritma pertukaran dua buah nilai A dan B Algoritma Runtunan_1 { mempertukarkan nilai A dan B. Nilai A dan B dibaca terlebih dahulu} Deklarasi : A, B, C : integer Deskripsi : read (A, B) C A A B B c write (A.B) Pascal :

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 17

    Percobaan 2 : Algortima menghitung luas segiemapat Algoritma LuasSegiemapat {membaca panjang dan lebar segi empat lalau menghitung luasnya dan hasilnya di cetak ke piranti keluaran} Deklarasi : Luas : integer Panjang : integer lebar : integer Deskripsi : read (panjang,lebar) Luas panjang * lebar write (luas) Pascal :

    Percobaan 3 : Menghitung gaji bersih karyawan dengan ketentuan :

    Gaji bersih = gaji kotor pph Gaji kotor = gaji pokok + tunjangan Pph = 5% * gaji kotor

    Masukan program adalah nama karywan, gaji pokok dan tunjangan Keluaran program adalah nama karyawan, gaji kotor, pph dan gaji bersih Algoritma GajiBersih {menghitung gaji bersih karyawan} Deklarasi : GajiBersih, GajiKotor, GajiPokok, Tunjangan, pph : real Nama : string Deskripsi : Read (nama,GajiPokok,Tunjangan) GajiKotor GajiPokok + tunjangan Pph 5%*GajiKotor GajiBersih GajiKotor - pph write (nama,GajiKotor,pph,GajiBersih)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 18

    Pascal :

    3.2 Latihan Praktikum

    1. Buatlah Algoritma dan Program untuk mencetak

    - tulisan Halo ini adalah program pertama anda, silahkan isi nama, NIM dan Alamat anda

    :

    - lalu setelah menekan enter muncul perintah isian untuk mengisi Nama, NIM dan Alamat

    - lalu setelah selesai mengisi perintah isian, menuliskan pesan Terima Kasih atas

    kunjungannya,

    2. Dibaca tiga buah bilangan bulat X,Y,Z tulislah algoritma dan program untuk

    mempertukarkan (X,Y,Z) menjadi (Y,Z,X)

    3. Buatlah Algoritma dan Program untuk menghitung luas dan keliling lingkaran

    4. Buatlah Algoritma dan Program untuk menghitung jarak tempuh mobil (dalam km),

    algoritma tersebut membaca masukan berupa v (kecepatan) dan t (waktu) dan

    menghitung jarak dengan rumus s=vt, lalu mencetak jarak tersebut.

    5. Buatlah algortima dan program untuk mengukur berat badan ideal. Dengan rumus tinggi

    badan dikurangi 100 lalu dikurangi lagi dengan 10% dari hasil pengurangan pertama.

    Masukan berupa tinggi badan dan keluaran nilai berat badan idealnya.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 19

    BAB IV

    STRUKTUR PEMILIHAN

    4.1 Pendahuluan

    Yang dimaksud dengan Pemrograman dengan Struktur Pemilihan adalah sebuah cara

    pemrograman dengan instruksi-instruksi tertentu yang dapat digunakan untuk mengambil

    keputusan berdasarkan suatu kondisi, contoh :

    Jika hari hujan, maka bawalah payung di sini keputusan membawa payung diambil

    berdasarkan kondisi hari hujan.

    Jika lapar, maka makan nasi keputusan untuk makan nasi diambil berdasarkan kondisi jika

    lapar.

    Struktur pemilihan ini terbagi atas 3 jenis yaitu :

    1. Struktur pemilihan dengan satu kondisi

    2. Struktur pemilihan dengan dua kondisi / lebih

    3. Struktur pemilihan dengan instruksi case

    4.2 Struktur Pemilihan dengan satu kondisi

    a. Instruksi IF THEN (menganalisis satu kasus)

    Instruksi IF digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu aksi, jika

    dan hanya jika kondisi terpenuhi. Bentuk Notasi algoritmik untuk instruksi ini adalah :

    IF THEN Aksi (endif)

    Aksi sesudah kata THEN dapat berupa satu atau lebih aksi hanya akan dilaksanakan bila

    bernilai benar, bila bernilai salah tidak ada yang dilaksanakan. Kata

    (endif) ditambahkan untuk mempertegas awal dan akhir struktur IF-THEN

    b. Instruksi IF-THEN dengan syarat tunggal

    Instruksi IF-THEN dengan syarat tunggal merupakan instruksi untuk memeriksa sebuah

    kondisi saja. contoh :

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 20

    Percobaan 1 : Jika Nilai lebih dari 6, maka statusnya lulus

    Algortima StatusNilai {menentukan status nilai mahasiswa jika lebih dari 6 maka lulus} Deklarasi Nilai : integer Nama : string Status : string Deskripsi Read (nama,nilai) IF nilai > 6 THEN Status lulus (endif) Write (nama,status)

    c. Instruksi IF-THEN dengan syarat majemuk

    Merupakan sebuah instruksi untuk memeriksa lebih dari satu buah kondisi, kondisi-

    kondisi tersebut dihubungkan dengan operator-operator logika seperti AND atau OR.

    Contoh :

    Percobaan 2 : Mahasiswa akan lulus apabila ia mendapatkan nilai > 6 dan ia sudah

    mengerjakan lebih dari 5 tugas.

    Algortima StatusMhs Deklarasi Nilai, tugas : integer Nama : string Status : string Deskripsi Read (nama,nilai) IF nilai > 6 AND tugas > 5 THEN Status lulus (endif) Write (nama,status)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 21

    4.3 Struktur Pemilihan dengan Dua Kondisi atau lebih

    a. Instruksi IF THEN ELSE (menganalisis dua kasus atau lebih)

    Instruksi IF-THEN-ELSE (jika-maka-kalau tidak) digunakan untuk memeriksa satu atau lebih

    kondisi dan mengeksekusi satu aksi, jika kondisi terpenuhi. Bentuk Notasi algoritmik

    untuk dua kasus adalah :

    IF THEN Aksi_1 ELSE Aksi_2 (endif)

    Aksi_1 akan dilaksanakan jika bernilai benar, tetapi jika kondisi bernilai salah,

    aksi_2 yang akan dilaksanakan, ELSE menyatakan ingkaran dari kondisi. Contoh :

    Percobaan 3 : Jika a bernilai lebih dari 0 maka bilangan positif, jika tidak maka bilangan

    negatif.

    Algoritma BilanganPositifNegatif {menentukan apakah bilangan a adalah bilangan positif atau bilangan negatif} DEKLARASI A : integer DESKRIPSI Read (a) IF a > 0 THEN Write (bilangan positif) ELSE Write (bilangan negatif) (endif)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 22

    b. Notasi Algoritmik untuk kondisi tiga kasus atau lebih

    IF THEN Aksi_1 ELSE IF THEN Aksi_2 ELSE IF THEN Aksi_3 (endif) (endif) (endif)

    Aksi_1 akan dilaksanakan jika bernilai benar, tetapi jika kondisi bernilai salah, akan memeriksa ke dan aksi_2 yang akan dilaksanakan dst. ELSE menyatakan ingkaran dari kondisi. Contoh :

    Percobaan 4 : Jika bilangan > o maka bilangan positif, jika bilangan < 0 maka bilangan

    negatif, jika bilangan = 0 maka nol

    Algoritma Bilangan {menentukan jenis bilangan jika >0 maka positif, 0 THEN Write (bilangan positif) ELSE IF bil < 0 THEN Write (bilangan negatif) ELSE IF bil = 0 THEN Write (nol) (endif) (endif) (endif)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 23

    4.4 Instruksi CASE

    Untuk masalah dengan dua kasus atau lebih, struktur CASE dapat menyederhanakan penulisan IF-THEN-ELSE.

    Struktur CASE adalah sebagai berikut :

    CASE : aksi1 : aksi2 : aksiN [otherwise aksiX] (endcase)

    Untuk , dan bila bernilai salah atau benar, tiap kondisi akan diperiksa nilai kebenarannya mulai dari kondisi pertama sampai ditemukan kondisi yang bernilai benar, jika tidak ada satupun yang benar maka aksi sesudah otherwise dikerjakan.

    Percobaan 5 : mencetak nilai kondisi , Jika A = 1 maka tulis satu,

    Jika A = 2 maka tulis dua, Jika A = 3 maka tulis tiga

    Algoritma cetakAngka {mencetak nilai kondisi A, jika A=1 maka tulis satu, A=2 tulis dua, A=3 tulis tiga} DEKLARASI A : integer DESKRIPSI Read (A) CASE (A) A = 1 : write (satu) A = 2 : write (dua) A = 3 : write (tiga) (endcase)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 24

    Percobaan 6 : Sebuah program mempunyai menu sebagai berikut :

    MENU 1. Baca Data 2. Cetak Data 3. Ubah Data 4. Hapus Data 5. Keluar Program Buatlah algoritma dan program yang mencetak menu tersebut dan membaca nomor pilihan menu. Untuk nomor menu yang dipilih, tuliskan pesan seperti contoh berikut : Anda memilih menu nomor

    Algoritma Menu {mencetak menu dan membaca nomor pilihan menu} DEKLARASI Nomor_menu : integer DESKRIPSI {cetak menu} Write ( MENU ) Write (1. Baca Data) Write (2. Cetak Data) Write (3. Ubah Data) Write (4. Hapus Data) Write (5. Keluar Program) Write (Masukan pilihan anda (1/2/3/4/5) ? ) Read (nomor_menu) Case (nomor_menu) Nomor_menu=1 : write (Anda memilih menu nomor 1) Nomor_menu=2 : write (Anda memilih menu nomor 2) Nomor_menu=3 : write (Anda memilih menu nomor 3) Nomor_menu=4 : write (Anda memilih menu nomor 4) Nomor_menu=5 : write (Anda memilih menu nomor 5) endcase

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 25

    Percobaan 7 : Buatlah algoritma dan program untuk menentukan luas persegi panjang, keliling empat persegi panjang dan panjang diagonal. Lengkapi program dengan pilihan menu :

    1. Luas 2. Keliling 3. Panjang Diagonal 4. Keluar Program

    Pada setiap pilihan menu, dibaca panjang dan lebar persegi panjang.

    Algoritma PersegiPanjang {menentukan luas, keliling dan panjang diagonal persegi panjang dengan dilengkapi pilihan menu} DEKLARASI nomor_menu : integer panjang : real lebar : real luas : real keliling : real diagonal : real DESKRIPSI {cetak menu} REPEAT Write ( MENU PERSEGI PANJANG) Write (1. Hitung Luas) Write (2. Hitung Keliling) Write (3. Hitung Diagonal) Write (4. Keluar Program) Write (Masukan pilihan anda (1/2/3/4) ? ) Read (nomor_menu) Case (nomor_menu)

    Nomor_menu = 1 : read (panjang,lebar) luas panjang * lebar write (luas)

    Nomor_menu = 2 : read (panjang,lebar) keliling 2 * panjang + 2 * lebar write (keliling)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 26

    Nomor_menu = 3 : read (panjang,lebar) diagonal sqrt (panjang * panjang + lebar * lebar) write (luas)

    Nomor_menu = 4 : write (keluar program.sampai jumpa) Endcase UNTIL nomor_menu = 4

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 27

    4.5 Latihan Praktikum

    1. Minimarket serbamurah memberikan diskon belanja sebesar 10% untuk nilai

    pembelanjaan Rp.100.000 dan kupon undian untuk pembelanjaan setiap kelipatan

    Rp50.000. buatlah algoritma dan program untuk menentukan harga belanja setelah

    dikurangi diskon dan menentukan jumlah kupon yang diterima pelanggan. Data masukan

    adalah nilai total belanja pelanggan dan keluarannya adalah sbb :

    MINIMARKET SERBAMURAH

    JL. SARIJADI RAYA NO.10 TELP.022234567

    ----------------------------------------------------

    TOTAL BELANJA : Rp.xxxxxx

    DISKON : Rp.xxxxx

    ------------------------------------

    TOTAL BAYAR : Rp.xxxxxx

    JUMLAH KUPON : XX

    ------------------------------------

    2. Buatlah algoritma dan program untuk menentukan bilangan genap atau ganjil. Masukan

    adalah nilai bilangan dan keluaran adalah mencetak pesan ini adalah bilangan ......

    3. Buatlah algoritma dan program untuk menentukan apakah berat badan seseorang itu

    termasuk kedalam berat ideal, obesitas atau gemuk dengan menggunakan perhitungan

    IMT ketentuannya sbb :

    IMT = B / T

    B : berat badan

    T : tinggi badan dikuadratkan

    Kondisi Hasil

    IMT >= 18,5 dan IMT < 23 Berat Normal / Ideal

    IMT >= 23 dan IMT < 25 Gemuk

    IMT >= 25 dan IMT < 27 Obesitas Ringan

    IMT >= 27 dan IMT < 30 Obesitas Sedang

    IMT >= 30 Obesitas Berat

    Masukan adalah nama, berat badan dan tinggi badan. Keluaran adalah mencetak pesan

    berat badan termasuk ke dalam ....

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 28

    4. Buatlah algoritma dan program untuk menghitung gaji bersih karyawan PT.ABC dengan

    ketentuan sbb :

    Golongan Gaji Pokok

    A 350000

    B 450000

    C 550000

    D 650000

    Perhitungannya adalah sbb : Gaji bersih = gaji kotor pph Gaji kotor = gaji pokok + tunjangan Pph = 5% * gaji kotor Tunjangan = 10% * gaji pokok

    Masukan adalah nama karyawan dan golongan, keluaran adalah mencetak slip gaji

    dengan format sbb :

    SLIP GAJI PEGAWAI PT.ABC

    --------------------------------------------------

    NAMA : XXXXXXXX

    GOLONGAN : X

    GAJI POKOK : Rp.xxxxxxx

    TUNJANGAN : Rp.xxxxxxx

    --------------------------------------------------

    GAJI KOTOR : Rp.xxxxxxx

    PPH : Rp.xxxxxxx

    --------------------------------------------------

    GAJI BERSIH : Rp.xxxxxxx

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 29

    BAB V

    STRUKTUR PENGULANGAN

    5.1 Pendahuluan

    Salah satu kelebihan komputer dibandingkan manusia adalah kemampuannya untuk melaksanakan suatu perintah berulangkali tanpa mengenal bosen atau lelah. Dalam algoritma pengulangan (loop) dapat dilakukan sejumlah kali atau sampai kondisi berhenti pengulangan tercapai.

    Struktur pengulangan terdiri atas 2 bagian yaitu :

    1. kondisi pengulangan, yaitu ekspresi boolean yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pengulangan.

    2. badan (body) pengulangan, yaitu satu atau lebih aksi yang akan diulang struktur pengulangan biasanya disertai dengan bagian :

    1. inisialisasi, aksi yang dilakukan sebelum pengulangan dilakukan pertama kali 2. terminasi, aksi yang dilakukan setelah pengulangan selesai dialksanakan

    di dalam algoritma terdapat beberapa macam struktur pengulangan yang berbeda, beberapa struktur dapat dipakai untuk masalah yang sama, namun ada notasi pengulangan yang hanya cocok dipakai untuk masalah tertentu, struktur pengulangan tersebut adalah :

    5.2 Struktur WHILE-DO

    Bentuk umum struktur WHILE-DO adalah

    while do Aksi endwhile

    aksi (atau runtunan aksi) akan dilaksanakan berulangkali sepanjang boolean masih tetap bernilai true, jika bernilai false, badan pengulangan tidak akan dilaksanakan. Pengulangan selesai.

    Percobaan 1 : Tuliskan algoritma untuk mencetak banyak HALO sebanyak 10 kali .

    Algoritma cetak_banyak_halo Deklarasi K : integer {pencacah pengulangan} Deskripsi K 1 {inisialisasi} While k 10 do Write (HALO) K K+1 Endwhile {kondisi berhenti : k > 10}

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 30

    Percobaan 2 : Tuliskan Algoritma untuk mencetak urutan angka 1 s/d 10

    Algoritma cetak_angka Deklarasi Angka : integer Deskripsi Angka 1 {inisialisasi} While angka 10 do Write (angka) angka angka +1 Endwhile

    5.3 Struktur REPEAT-UNTIL

    Bentuk umum struktur REPEAT-UNTIL adalah :

    Repeat Aksi Until

    Struktur REPEAT-UNTIL memiliki makna yang sama dengan WHILE-DO namun ada perbedaan mendasar diantara keduanya. Pada struktur REPEAT-UNTIL aksi (atau sekumpulan aksi) dilaksanakan minimal satu kali, karena kondisi pengulangan diperiksa pada akhir struktur, sedangkan pada struktur WHILE-DO kondisi pengulangan diperiksa pada awal struktur sehingga memungkinkan pengulangan tidak pernah dilaksanakan bila kondisi pengulangan bernilai false

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 31

    Percobaan 3 : Algoritma cetak banyak halo menggunakan repeat-until

    Algoritma cetak_banyak_halo Deklarasi K : integer {pencacah pengulangan} Deskripsi K 1 {inisialisasi} Repeat Write (HALO) K K+1 Until k > 10 {kondisi berhenti : k > 10}

    Percobaan 4 : Tuliskan Algoritma untuk mencetak urutan angka 1 s/d 10 menggunakan repeat-until

    Algoritma cetak_angka Deklarasi Angka : integer Deskripsi Angka 1 Repeat Write (angka) angka angka +1 until angka > 10

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 32

    5.4 Struktur FOR

    Struktur FOR digunakan untuk menghasilkan pengulangan sejumlah kali tanpa penggunaan kondisi apapu, struktur ini menyebabkan aksi diulangi sejumlah kali (tertentu)

    Bentuk umum struktur FOR ada 2 macam : menaik (ascending) dan menurun (descending)

    FOR menaik :

    For peubah nilai_awal to nilai_akhir do Aksi Endfor

    Keterangan :

    - peubah : haruslah bertipe sederhana - nilai_awal : haruslebih kecil atau sama dengan nilai_akhir - pada awalnya, peubah diinisialisasi dengan nilai_awal. Nilai peubah secara otomatis

    bertambah satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai_akhir

    Percobaan 5 : mencetak banyak halo menggunakan FOR

    Algoritma cetak_banyak_halo Deklarasi K : integer {pencacah pengulangan} Deskripsi For K 1 to 10 do Write (HALO) Endfor {kondisi berhenti : k > 10}

    Percobaan 6 : Tuliskan Algoritma untuk mencetak urutan angka 1 s/d 10 menggunakan for

    Algoritma cetak_angka Deklarasi Angka : integer Deskripsi For angka 1 to 10 do Write (angka) Endfor

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 33

    FOR menurun :

    For peubah nilai_akhir downto nilai_awal do Aksi Endfor

    Keterangan :

    - peubah : haruslah bertipe sederhana - nilai_akhir : harus lebih besar atau sama dengan nilai_awal - pada awalnya, peubah diinisialisasi dengan nilai_akhir. Nilai peubah secara otomatis

    berkurang satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai_awal

    Percobaan 7 : algoritma peluncuran roket dengan hitungan mundur, mulai dari 100, 99, 98, . 0

    Algoritma peluncuran_roket Deklarasi K : integer Deskripsi For k 100 downto 0 do Write (k) Endfor Write (GO!) {roket meluncur}

    Percobaan 8 : algoritma menghitung rata-rata deret bilangan bulat positif ke-n

    Algoritma ratarata Deklarasi N, I , Bil : integer Jml : integer Rata : integer Deskripsi Read (n) For i 1 to n do

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 34

    Jml jml + i Endfor Rata = jml / n Write (rata)

    5.5 Nested Loop

    Adalah sebuah perulangan yang berada di dalam perulangan yang lainnya. Perulangan yang lebih

    dalam akan diulang terlebih dahulu sampai habis, kemudian perulangan yang lebih luar akan

    diproses selanjutnya. Perulangan seperti ini bisa terdiri dari beberapa perulangan yang jenisnya

    sama ataupun berbeda.

    Percobaan 9 : Algoritma penggunaan nested loop

    Algoritma Nestedloop Deklarasi a,b : integer Deskripsi For a 1 to 5 do For b to 3 do Write(Kutunggu kedatanganmu) Write (aku rinduuuu) Endfor Endfor

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 35

    Percobaan 10 :

    Percobaan 11 : membuat segitiga bintang seperti gb. Dibawah ini : * ** *** **** *****

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 36

    5.6 Latihan Praktikum

    1. Buatlah algoritma dan program untuk menentukan luas persegi panjang, luas segitiga, dan

    luas lingkaran. Lengkapi program dengan pilihan menu :

    1. Luas persegi panjang

    2. Luas segitiga

    3. Luas lingkaran

    4. Keluar Program

    Pada setiap pilihan menu, dibaca masing-masing rumus untuk menghitung luas. Dan buat

    pilihan menu tersebut dapat dipilih secara berulang-ulang kali dan berhenti berulang sampai

    memilih menu no.4 (keluar program) menggunakan struktur REPEAT-UNTIL

    2. Buatlah algoritma dan program untuk menghitung jumlah dan rata-rata bilangan ganjil ke-n

    yaitu (1 + 3 + 5 + 7 + ... + n)

    3. Buatlah algoritma dan program untuk menghitung jumlah dan rata-rata bilangan genap ke-n

    yaitu (2 + 4 + 6 + 8 + ... + n)

    4. Identifikasi program dibawah ini bagaimana hasil keluarannya buat simulasinya.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 37

    5. Identifikasi program di bawah ini bagaimana hasil keluarannya dan buat simulasinya

    6. Buatlah algoritma dan program untuk membuat segitiga bintang seperti di bawah ini

    * ** *** **** ***** **** *** ** *

    7. Buatlah algoritma dan program untuk membuat segitiga bintang seperti di bawah ini

    * ** *** **** ***** Coba Lagi [y/n] ? (jika y maka gambar bintang akan muncul lagi)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 38

    BAB VI

    STUDI KASUS

    Buatlah algoritma dan program ATM untuk mengelola data tabungan nasabah, dengan format keluaran dan ketentuan sbb :

    { TAMPILAN AWAL PROGRAM }

    ---SELAMAT DATANG DI BANK KAMI---

    ---SILAHKAN MASUKAN PIN ATM ANDA :

    (Diasumsikan PIN = 12345, Jika PIN Salah Muncul Pesan Kesalahan PIN ANDA SALAH ULANGI Y/N ? jika pilih Y maka akan muncul menu transaksi, Jika PIN benar maka akan muncul menu transaksi)

    MENU TRANSAKSI :

    1. SETOR 2. TARIK TUNAI 3. CEK SALDO 4. CETAK RESI (MENCETAK SISA SALDO TERAKHIR) 5. KELUAR

    PILIH TRANSAKSI (1/2/3/4/5)

    Ketentuan untuk setiap transaksi :

    1. Jumlah Setoran tidak dibatasi bebas 2. Tarik tunai dibatasi,

    - jika sisa saldo 10000 tapi pada saat akan tarik tunai ternyata jumlah penarikannya dapat mengurangi saldo sampai

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 39

    -------------------------------------------------- PT. BANK KAMI -------------------------------------------------- TARIK TUNAI Rp.xxxxxx SISA SALDO REKENING ANDA Rp. xxxxx TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA ---------------------------------------------------

    5. Pemilihan menu transaksi dapat dilakukan berulang-ulang kali dan berhenti pada saat user memilih menu no. 4 dan 5

    6. User dapat melakukan transaksi setor dan tarik tunai berulang-ulang kali selama kondisi pada aturan no.2

    7. Jumlah saldo dapat dicek berulang-ulang kali dan dapat menampilkan data yang sesungguhnya.

    Peraturan pengerjaan :

    1. Study kasus dikerjakan secara berkelompok maksimal 4 orang dan minimal 2 orang 2. Pengerjaan dilakukan di kelas pada jam teori (untuk pembuatan algoritma) dan pada jam

    praktek (untuk pembuatan program) pada pertemuan ke-6 / ke-7 3. Hasil algoritma dan program dikumpulkan pada jam terakhir

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 40

    BAB VII

    TEKNIK PEMROGRAMAN MODULAR MENGGUNAKAN PROCEDURE

    7.1 Pendahuluan

    Teknik Pemrograman Modular adalah teknik pemrograman dengan memecah program menjadi beberapa sub-program yang lebih kecil dan bersifat independen.

    Modularisasi program memberikan dua keuntungan yaitu :

    1. Untuk aktivitas yang harus dilakukan lebih dari satu kali, modularisasi menghindari penulisan teks program yang sama secara berulangkali. Di sini modul program cukup ditulis sekali saja, lalu modul tersebut dapat diakses (diistilahkan dengan dipanggil atau called) dari bagian lain di dalam program

    2. Dapat mengurangi panjang program, memudahkan menulis dan menemukan kesalahan (debug) program. Kemudahan menulis akan sangat berguna pada masalah besar yang dikerjakan oleh satu tim pemrogram yang beranggotakan beberapa orang, masalah yang akan diprogram dipecah menjadi beberapa masalah yang lebih kecil. Setiap masalah yang lebih kecil tersebut ditulis kedalam modul individual yang spesifik dan dikerjakan oleh orang yang berbeda. Seluruh modul diintegrasikan menjadi satu buah program yang lengkap.

    Program yang modular menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti tidak seperti program yang tidak modular yang sulit dipahami, khususnya kalau program tersebut panjang dan terdiri dari puluhan, ratusan atau ribuan baris instruksi. Pemecahan program menjadi modul-modul individual umumnya dianggap sebagai praktek pemrograman yang baik.

    Terdapat dua jenis teknik pemrograman modular, yaitu :

    1. Prosedur (Procedure) 2. Fungsi (Function)

    Struktur setiap modul tersebut pada hakikatnya sama dengan struktur Program biasa, yaitu :

    1. Bagian judul (Header) yang berisi nama modul. 2. Bagian Deklarasi untuk mendefinisikan type data yang akan digunakan.

    Bagian badan (Body) program yang berisi instruksi yang akan dilaksanakan.

    7.2 Procedure Tanpa Parameter

    Definisi Prosedur

    Prosedur adalah modul program yang mengerjakan tugas/aktivitas yang spesifik dan menghasilkan suatu efek netto, suatu efek netto diketahui dengan membandingkan keadaan awal dan keadaan akhir pada pelaksanaan sebuah prosedur. Oleh karena itu pada setiap prosedur kita harus mendefinisikan keadaan awal sebelum rangkaian instruksi di dalam prosedur dilaksanakan dan keadaan akhir yang diharapkan setelah rangkaian instruksi dilaksanakan.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 41

    Mendefinisikan dan Memanggil Prosedur Tanpa Parameter

    Notasi Algoritmik yang digunakan untuk mendefinisikan struktur prosedur (tanpa parameter) adalah :

    Procedure NAMA_PROSEDUR { berisi penjelasan tentang apa yang dilakukan oleh prosedur ini } { K.Awal : keadaan sebelum prosedur dilaksanakan } { K.Akhir : keadaan setelah prosedur dilaksanakan } DEKLARASI

    { semua nama yang dipakai dalam prosedur dan ahanya berlaku local di dalam prosedur didefinisikan disini }

    DESKRIPSI { badan prosedur, berisi kumpulan instruksi }

    Percobaan 1 :

    Procedure HIT_LUAS_SEGITIGA { menghitung luas segitiga dengan rumus L = a x t } { K. Awal : sembarang } { K. Akhir : L berisi luas segitiga. Nilai L dicetak ke piranti keluaran } DEKLARASI a : real t : real L : real DESKRIPSI read (a) read (t) L a * t / 2 Write (L)

    Prosedur bukan program yang berdiri sendiri, jadi ia tidak dapat dieksekusi secara langsung. Instruksi-instruksi dalam prosedur dapat dilaksanakan bila prosedur tersebut diakses. Prosedur diakses dengan cara memanggil namanya dari program pemanggil (program utama atau modul program lain)

    Di dalam program pemanggil, kita harus mendeklarasikan prosedur pada bagian DEKLARASI yang hanya berisi bagian header prosedur nya saja, tujuannya supaya program pemanggil mengenal nama prosedur tersebut.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 42

    Pemanggilan prosedur

    Program Utama untuk memanggil prosedur HIT_LUAS_SEGITIGA

    Program LUAS_SEGITIGA { Program utama untuk menghitung luas segitiga } DEKLARASI Procedure HIT_LUAS_SEGITIGA DESKRIPSI Write (Menghitung luas sebuah segitiga) HIT_LUAS_SEGITIGA Write (selesai)

    Nama-nama (tetapan, peubah, tipe, dll) yang dideklarasikan dalam bagian DEKLARASI prosedur

    hanya dikenal dalam badan prosedur yang bersangkutan. Nama-nama dalam bagian DEKLARASI

    prosedur tersebut dikatakan Nama Lokal sedangkan nama-nama yang dideklarasikan dalam

    program utama disebut Nama Global, nama global dapat digunakan di bagian manapun di dalam

    program baik dalam program utama maupun dalam prosedur.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 43

    7.3 Procedure Dengan Parameter

    Penggunaan parameter menawarkan mekanisme pertukaran informasi antara prosedur dan titik dimana ia dipanggil. Tiap item data ditransfer antara parameter actual dan parameter formal yang bersesuaian. Parameter actual adalah parameter yang disertakan pada waktu pemanggilan, sedangkan parameter formal parameter yang dideklarasikan di dalam bagian header prosedur itu sendiri. Ketika prosedur dipanggil, parameter actual menggantikan parameter formal. Tiap-tiap parameter actual berpasangan dengan parameter formal yang bersesuaian.

    Notasi Algoritmik yang digunakan untuk mendefinisikan struktur prosedur (menggunakan parameter) adalah :

    Procedure NAMA_PROSEDUR (daftar parameter formal) { berisi penjelasan tentang apa yang dilakukan oleh prosedur ini } { K.Awal : keadaan sebelum prosedur dilaksanakan } { K.Akhir : keadaan setelah prosedur dilaksanakan } DEKLARASI

    { semua nama yang dipakai dalam prosedur dan ahanya berlaku local di dalam prosedur didefinisikan disini }

    DESKRIPSI { badan prosedur, berisi kumpulan instruksi }

    Prosedur dengan parameter diakses dengan cara memanggil namanya dari program pemanggil (program utama atau modul program lain) disertai parameter aktualnya.

    Aturan penting antara parameter actual dan parameter formal adalah :

    1. Jumlah parameter actual pada pemanggilan prosedur harus sama dengan jumlah parameter formal pada deklarasi prosedurnya

    2. Tiap parameter actual harus bertipe sama dengan tipe parameter formal yang bersesuaian

    3. Tiap parameter actual harus diekspresikan dengan parameter formal yang bersesuaian, bergantung pada jenis parameter formal.

    Jenis-jenis parameter formal yag disertakan dalam prosedur :

    1. Parameter masukan (input parameter) 2. Parameter keluaran (output parameter) 3. Parameter masukan/keluaran (input/output parameter)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 44

    Parameter Masukan

    Pada parameter masukan, nilai parameter actual diisikan ke dalam parameter formal yang bersesuaian.

    Percobaan 2 :

    Procedure HIT_LUAS_SEGITIGA (input a,t : real) { parameter formal } { menghitung luas segitiga dengan rumus L = a x t } { K. Awal : sembarang } { K. Akhir : L berisi luas segitiga. Nilai L dicetak ke piranti keluaran } DEKLARASI L : real { nama local } DESKRIPSI L a * t / 2 Write (L)

    Program Utama :

    Program LUAS_SEGITIGA { Program utama untuk menghitung luas segitiga } DEKLARASI alas : real { nama global } tinggi : real { nama global } Procedure HIT_LUAS_SEGITIGA (input a,t : real) DESKRIPSI read (alas) read (tinggi) HIT_LUAS_SEGITIGA (alas,tinggi) { parameter aktual } Write (selesai)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 45

    Transalasi dalam Bahasa Pascal

    Parameter Keluaran

    Pada parameter keluaran, parameter actual di dalam program pemanggil menggantikan nama parameter formal yang bersesuaian dalam prosedur.

    Percobaan 3 :

    Procedure HIT_LUAS_SEGITIGA (input a,t : real, output L : real) { parameter formal } { menghitung luas segitiga dengan rumus L = a x t } { K. Awal : sembarang } { K. Akhir : L berisi luas segitiga. Nilai L dicetak ke piranti keluaran } DEKLARASI { tidak ada } DESKRIPSI L a * t / 2

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 46

    Program Utama :

    Program LUAS_SEGITIGA { Program utama untuk menghitung luas segitiga } DEKLARASI alas : real { nama global } tinggi : real { nama global } luas : real { nama global } Procedure HIT_LUAS_SEGITIGA (input a,t : real, output L : real) DESKRIPSI read (alas) read (tinggi) HIT_LUAS_SEGITIGA (alas,tinggi,luas) { parameter aktual } write (luas) write (selesai)

    Translasi dalam Bahasa Pascal

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 47

    Parameter Masukan dan Keluaran

    Parameter masukan digunakan pada situasi dimana informasi dikirim hanya dari titik pemanggilan prosedur ke prosedur itu sendiri. Sedangkan parameter keluaran hanya mengirim informasi dari prosedur ke titik pemanggilan prosedur. Parameter masukan/keluaran adalah pengiriman informasi dari dua arah, baik masukan dari dan keluaran ke blok program pemanggil.

    Percobaan 4 :

    Procedure Tukar (input/output A, B : integer) {mempertukarkan nilai A dan B} DEKLARASI Temp : integer {peubah bantu} DESKRIPSI Temp A A B B temp Program Utama

    Program TukarNilai {program utama mempertukarakan nilai A dan B} DEKLARASI X, Y : integer Procedure Tukar(input/output A, B : integer) DESKRIPSI read (x,y); If x < y then TUKAR Write (x,y); else Write (Tidak ada pertukaran)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 48

    Pascal

    Percobaan 5 : Perbandingan parameter masukan dan parameter masukan/keluaran

    Procedure dengan parameter masukan

    Procedure TambahDua (input X,Y : integer) {procedure dengan parameter masukan} Deklarasi {tidak ada} Deskripsi X X + 2 Y y + 2 Write (x,y) {nilai X dan Y pada saat pemanggilan prosedur} Program Utama

    Program TambahBilanganDua Deklarasi A,B : integer Procedure TambahDua (input X,Y : integer) Deskripsi A10 B15 Write(A,B) {nilai A dan B sebelum pemanggilan prosedur} TambahDua(A,B) Write(A,B) {nilai A dan B setelah pemanggilan prosedur}

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 49

    Hasil program

    Procedure dengan parameter masukan/keluaran

    Procedure TambahDua (input/output X,Y : integer) {procedure dengan parameter masukan/keluaran} Deklarasi {tidak ada} Deskripsi X X + 2 Y y + 2 Write (x,y) {nilai X dan Y pada saat pemanggilan prosedur} Program Utama

    Program TambahBilanganDua Deklarasi A,B : integer Procedure TambahDua (input/output X,Y : integer) Deskripsi A10 B15

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 50

    Write(A,B) {nilai A dan B sebelum pemanggilan prosedur} TambahDua(A,B) Write(A,B) {nilai A dan B setelah pemanggilan prosedur}

    Hasil Program

    7.4 Latihan Praktikum

    Buatlah program pada latihan praktikum Bab IV Struktur Pemilihan ke dalam bentuk procedure

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 51

    BAB VIII

    TEKNIK PEMROGRAMAN MODULAR MENGGUNAKAN FUNCTION

    8.1 Pendahuluan

    Fungsi adalah modul yang memberikan/mengembalikan sebuah nilai yang bertipe sederhana (integer, real, Boolean, dan string). Definisi fungsi dalam Program sama seperti dalam matematika, seperti contoh berikut :

    1. F(x) = 2x2 +4x-6 2. H(x,y) = 3x y + xy

    Fungsi F dan H diatas adalah nama fungsi, sedangkan x dan y adalah parameter fungsi. Nilai yang diberikan oleh fungsi tersebut tergantung pada masukan parameternya, missal :

    Untuk contoh 1 diberikan nilai parameter x = 2 dan

    Contoh 2 diberikan nilai parameter x = 1 dan y = 2

    1. F (2) = 2 . 22 + 4 . 2 6 = 10 2. H (1,2) = 3 . 1 2 + 1 . 2 = 3

    Nilai 10 dan 3 adalah nilai yang diberkan oleh masing-masing fungsi F dan fungsi H.

    Sama seperti pada prosedur fungsi diakses dengan memanggil nama fungsinya dan dapat mengandung parameter formal dan jenis parameter formal dalam fungsi adalah parameter masukan.

    8.2 Mendefinisikan Fungsi

    Notasi Algoritmik untuk mendefinisikan fungsi adalah :

    Function NAMA_FUNGSI (input parameter formal) pe hasil {pe nilai yang diberikan fungsi} {spesifikasi fungsi, menjelaskan apa yang dilakukan dan yang dihasilkan oleh fungsi} DEKLARASI { semua nama yang dipakai fungsi } DESKRIPSI { badan fungsi, berisi instruksi-instruksi untuk menghasilkan nilai fungsi } Return hasil {pengembalian nilai yang dihasilkan fungsi}

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 52

    Pemanggilan Fungsi

    Fungsi diakses dengan cara memanggil nama dari program pemanggil / program utama diikuti dengan parameter actual, karena fungsi menghasilkan nilai, maka nilai tersebut dapat ditampung dalam suatu peubah yang bertipe sama dengan tipe fungsi.

    Peubah NAMA_FUNGSI(daar parameter aktual)

    Untuk contoh 1 dan 2 diatas apabila disimpan dalam suatu peubah maka dapat dituliskan seperti berikut:

    Z = F (a)

    K = H(a,b)

    Percobaan 1 :

    Function fungsiF (input x : real)real {mengembalikan nilai F(x) = 2x2 +4x-6} DEKLARASI {tidak ada} DESKRIPSI Return 2*x*x + 4*x 6 Pemanggilan Fungsi

    Program HitungFungsiF {Program utama yang memanggil fungsiF} DEKLARASI {Fungsi dan nama global yang akan digunakan di deklarasikan disini} a : real

    Function fungsiF (input x : real) real {mengembalikan nilai F(x) = 2x2 +4x-6}

    DESKRIPSI Write (Masukan Nilai X) Read (a) Return fungsiF(a)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 53

    Translasi dalam bahasa pascal

    Percobaan 2 :

    Dibuat suatu fungsi dengan nama MAX yang dapat menentukan nilai terbesar di antara dua variable

    Function Max(input x, y : integer)integer {fungsi untuk menentukan nilai terbesar} DEKLARASI {tidak ada} DESKRIPSI

    If x < y then Max := y Else Max := x

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 54

    Program NilaiMax {Program utama untuk memanggil fungsi Max} DEKLARASI a : integer b : integer P : integer Z : integer Function Max(input x,y : integer)integer DESKRIPSI Write (Masukan sembarang Nilai X) Write (Masukan sembarang Nilai Y) P := Max(a,b) Z := Max(a+b,a*b) Return Max(a,b)

    Translasi dalam bahasa Pascal

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 55

    Percobaan 3 :

    Fungsi untuk mengkonversi nama bulan

    Function NamaBulan (input bln : integer) string Deklarasi {tidak ada} Deskripsi Case bln 1 : return Januari 2 : return Februari 3 : return Maret 4 : return April 5 : return Mei 6 : return Juni 7 : return Juli 8 : return Agustus 9 : return September 10 : return Oktober 11 : return Nopember 12 : return Desember End case Program Utama

    Program KonversiBulan {program untuk menampilkan hasil konversi angka menjadi nama bulan} Deklarasi Bulan : integer Function NamaBulan (input bln : integer) string Deskripsi Read (bulan) Write(NamaBulan(bulan)

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 56

    Percobaan 4 :

    Function F(x : real) real; Deklarasi {tidak ada} Deskripsi Return 3*x*x+4*x-6; Program Utama

    Program TabelFungsi {program menampilkan nilai x dan hasil fungsi F(x)=3*x*x+4*x-6 sebanyak 5 data dengan nilai x dibaca dari piranti masukan dengan perubahan u/ setiap x = 2} Deklarasi X : real; Function F(x : real) real Deskripsi Read (x); Write (-------------------------) Write ( X F(x) ) Write (------------------------ ) For i:=1 to 5 do Write (x, ,f(x)) End for

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 57

    Perbedaan Fungsi dan Prosedur :

    1. Pada Fungsi, nilai yang dikirimkan balik terdapat pada nama fungsinya sedangkan dalam prosedur nilai yang dikirimkan ada pada parameter. Misal : Diberikan suatu fungsi dengan nama Hitung Hitung := A + B Pada contoh diatas, nama fungsi adalah Hitung dan nilai yang dikembalikan berada pada nama fungsi tersebut, sehingga nama fungsi ini harus digunakan untuk menampung hasil yang akan dikirimkan.

    2. Karena nilai balik berada pada nama fungsi, maka fungsi dapat langsung digunakan untuk dicetak hasilnya, sebagai berikut : Writeln ( X + Y =, Hitung(X,Y)) Atau nilai fungsi dapat juga disimpan dalam suatu peubah sebagai berikut : Hasil := Hitung(X,Y) Writeln ( X + Y =, Hasil) Sedangkan pada prosedur, nama prosedur tidak dapat digunakan langsung, yang dapat digunakan adalah parameter yang mengandung nilai balik atau parameter keluaran.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 58

    8.3 Latihan Praktikum 1. Buatlah fungsi untuk menghitung nilai faktorial dan pangkat

    2. Dibaca dua buah bilangan bulat X dan Y buatlah fungsi untuk mencari nilai terbesar, nilai

    terkecil dan selisih dari nilai terbesar dan terkecil tersebut.

    3. Buatlah fungsi untuk menghitung jarak tempuh mobil (dalam km), fungsi tersebut membaca masukan berupa v (kecepatan) dan t (waktu) dan menghitung jarak dengan rumus s=vt, lalu mencetak jarak tersebut.

    4. Buatlah fungsi untuk mengukur berat badan ideal. Dengan rumus tinggi badan dikurangi 100 lalu dikurangi lagi dengan 10% dari hasil pengurangan pertama. Masukan berupa tinggi badan dan keluaran nilai berat badan idealnya.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 59

    BAB IX

    ARRAY (LARIK) SATU DIMENSI

    9.1 Pendahuluan

    Sebuah peubah atau tetapan hanya menyimpan sebuah nilai dari tipe tertentu. Ia tidak dapat menyimpan beberapa buah nilai yang bertipe sejenis. Seringkali kita perlu mengolah sekumpulan data yang bertipe sama, misalnya hasil ujian 100 orang mahasiswa, table harga barang, daftar kode wilayah, dsb.

    Dalam kegiatan pemrograman, sekumpulan data yang bertipe sama perlu disimpan sementara dalam memori computer untuk sewaktu-waktu dimanipulasi, bila kumpulan data itu disimpan secara beruntun di dalam memori, maka tiap elemen data dapat diacu dengan menggunakan indeks, indeks menyatakan posisi data dalam kumpulannya. Struktur penyimpanan data seperti ini dinamakan larik/array. 9.2 Definisi Larik / Array

    Array adalah tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe sama. Banyaknya komponen dalam larik ditunjukkan oleh suatu index, dimana tiap komponen di array dapat diakses dengan menunjukkan nilai indexnya atau subskript. Array dapat bertipe data sederhana seperti byte,word, integer, real, bolean, char, string dan tipe data scalar atau subrange. Tipe larik mengartikan isi dari larik atau komponen- komponenya mempunyai nilai dengan tipe data tersebut. Ineks larik haruslah bertipe data yang menyatakan keterurutan, mislanya integer atau karakter.

    Contoh: A

    1 2 3 4 5

    Larik yang bernama A diatas dengan lima buah elemen dapat dibayangkan sebagai sekumpulan kotak yang terurut, tiap kotak pada larik tersebut diberi indeks integer 1,2,3,..5 tiap elemen larik ditulis dengan notasi :

    A[1], A[2], A[3], A[4], A[5]

    Angka dalam kurung siku menyatakan indeks larik.

    Setiap elemen larik menyimpan sebuah nilai, karena semua elemen larik bertipe sama maka nilai yang disimpan oleh setiap elemen harus bertipe sama,.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 60

    Contoh :

    A 1 70 2 85 3 60 4 55 5 95

    Contoh diatas memperlihatkan larik yang bernama A yang setiap elemennya berisi nilai mahasiswa sebanyak 5 orang. Nilai mahasiswa pertama disimpan dalam A[1], yang kedua disimpan dalam A[2] dst. Sampai mahasiswa ke-5 . 9.3 Mendefinisikan Larik

    Larik adalah struktur data yang static, artinya jumkah elemen larik harus sudah diketahui sebelum program dieksekusi. Jumlah elemen alrik tidak dapat diubah, ditambah atau dikurangi selama pelaksanaan program. Mendefinisikan larik dalam bagian Deklarasi berarti :

    1. Mendefinisikan banyaknya elemen larik dan 2. Mendefinisikan tipe elemen larik

    Contoh mendefinisikan larik dalam Deklarasi :

    a. Sebagai peubah DEKLARASI L : array [1..50] of integer Nama_mhs : array [a..j] of string Nilai_ujian : array [0..74] of rea - L adalah nama peubah larik yang mempunyai 50 buah elemen yang bIndeks

    larik bertipe integer dan dimulai dari 1 - Nama_mhs adalah peubah larik yang mempunyai 75 buah elemen yang

    bertipe string. Indeks larik bertipe char dan dimulai dari a - Nilai_ujian adalah peubah larik yang mempunyai 75 buah elemen yang bertipe

    real. Indeks larik bertipe integer dan dimulai dari 0

    b. Sebagai tipe baru DEKLARASI Type TabInt : array[1..100] of integer P : TabInt TabInt didefinisikan sebagai sebuah tipe baru untuk larik yang bertipe integer sebanyak 100 buah elemen. Sebuah larik integer yang bernama P dapat didefinisikan sebagai TabInt.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 61

    c. Mendeklarasikan ukuran larik sebagai sebuah konstanta DEKLARASI Const Nmaks = 100 Type LarikInt : array[1..Nmaks] of integer A : LarikInt

    d. Larik bertipe terstruktur DEKLARASI Const Nmak = 100 Type Mhs : record Type TabMhs : array[1..Nmaks] of mhs Mahasiswa : TabMhs

    Cara Mengacu Elemen Larik Elemen larik diacu melalui indeksnya. Nilai indeks harus terdefinisi, dengan mengacu pada larik yang sudah didefinisikan. Contoh : L [4] {mengacu pada elemen ke empat pada larik L} L [4] 10 {mengisi elemen ke empat dari larik L dengan nilai 10} Nama_mhs [b] {mengacu pada elemen kedua dari larik nama_mhs} Nama_mhs [b] shiyami {mengisi elemen kedua dari larik nama_mhs dengan sebuah string} Pemrosesan Larik Elemen larik tersusun secara beruntun. Karena itu elemen diproses secara beruntunmelalui indeks yang terurut. Pemrosesan beruntun pada larik adalah pemrosesan mulai dari elemen pertama yaitu elemen indeks terkecil berturut-turut sampai elemen terakhir dicapai yaitu elemen dengan indeks terbesar. Percobaan 1 : Algoritma pemrosesan_larik { memproses setiap elemen larik secara beruntun } DEKLARASI A : array[1..10] of integer I : integer DESKRIPSI For I 1 to 10 do Proses A[i]

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 62

    endfor Proses adalah aksi yang dilakukan terhadap elemen larik. Proses dapat berupa aksi pengisian nilai, pembacaan, penulisan atau manipulasi lainnya. Transalasi dalam bahasa pascal

    Percobaan 2 : Menampilkan Data gaji pegawai Algoritma daftar_gaji {program menampilkan daftar gaji pegawai} DEKLARASI Nama : array[1..5] of string Gaji : array[1..5] of real I : integer DESKRIPSI For I 1 to 5 do Read(nama[i]) Read(gaji[i]) Endfor For 1 to 5 do write(nama[i], , gaji[i]) Endfor

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 63

    Percobaan 3: Menghitung nilai rata-rata mahasiswa Algoritma rata_rata_nilai {program menghitung nilai rata-rata mahasiswa} DEKLARASI nilai : array [1..10] of real I : integer R : real Jml : real DESKRIPSI For i1 to 10 do Read(nilai[i]) Endfor For i1 to 10 do Jml jml + nilai[i] Endfor R jml/10

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 64

    Percobaan 4 : Algoritma CariMaks Deklarasi Const Nmak = 100 Type Larik : array[1..Nmak]of integer L : Larik N : integer Imaks : integer Deskripsi Read (n) For i 1 to n do Read (L[i]) End for Imaks 1 For i 2 to n do If L[i] > L[imaks] then Imaks i End if Endfor

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 65

    Percobaan 5 : Algoritma BacaDataMahasiswa Deklarasi Const nmaks = 100 Type mahasiwa : record Type TabMhs : array [1..nmaks] of mahasiswa Mhs : TabMhs I : integer N : integer Deskripsi Read (n); {baca data mahasiswa} For i1 to n do Read (mhs[i].nim) Read (mhs[i].nama) Read (mhs[i].ipk) End for {cetak data mahasiswa} For i1 to n do write (mhs[i].nim) write (mhs[i].nama) write (mhs[i].ipk) End for

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 66

    9.4 Latihan Praktikum 1. Buatlah program untuk menampilkan hasil penjualan barang dengan jumlah setiap elemen array

    adalah 5 data dengan ketentuan dan hasil keluaran sbb : Ketentuan : diskon : 0.05 * harga penjualan jml pembayaran : harga penjualan diskon keluaran yang diharapkan : #Input data penjualan# Nama barang ke -1 : xxxxxxx Harga penjualan barang ke -1 : xxxxxxx ----------------------------------------------------- Nama barang ke 2 : xxxxxxx Harga penjualan barang ke -2 : xxxxxxx ----------------------------------------------------- Dst..hingga data ke-5

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 67

    DAFTAR PENJUALAN BARANG-BARANG KOMPUTER

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- NO NAMA BARANG HARGA PENJUALAN DISKON JML PEMBAYARAN ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X XXXXXX XXXXXXXX XXXXX XXXXXXX X XXXXXX XXXXXXXX XXXXX XXXXXXX X XXXXXX XXXXXXXX XXXXX XXXXXXX X XXXXXX XXXXXXXX XXXXX XXXXXXX X XXXXXX XXXXXXXX XXXXX XXXXXXX ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- JUMLAH TOTAL XXXXXXXX XXXXX XXXXXXX

    2. Buatlah program untuk menghitung nilai Q jika Q =

    3. Buatlah program percobaan 1 s.d 5 kedalam bentuk procedure

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 68

    BAB X

    ARRAY (LARIK) DUA DIMENSI

    10.1 Pendahuluan

    Larik / Array dapat berdimensi lebih dari satu yang disebut dengan multidimensional array. Array dua dimensi dapat mewakilkan suatu bentuk table atau matrik, yaitu indeks pertama menunjukan baris dan indeks kedua menunjukan kolom dari table atau matriks.

    Contoh :

    1 2 3 4 1 25 30 40 50 2 65 70 80 85 3 90 95 55 45

    Pada contoh diatas diberikan Array A dua dimensi dengan 3 baris dan 4 kolom, tiap elemen array diatas ditulis dengan notasi :

    A[1,1], A[1,2], A[1,3],dst

    Angka dalam kurung siku menyatakan indeks larik yang berarti indeks kolom dan baris yang diacu dan menyimpan sebuah nilai.

    10.2 Mendefinisikan Array Dua Dimensi

    DEKLARASI

    1. Tabel : Array [1..3] of Array [1..2] of integer 2. Tabel : Array [1..3,1..2] of integer 3. Type

    Matrik = Array [1..3,1..2] of integer Tabel : Matrik

    4. Type Baris = Array [1..3] Kolom = Array [1..2] Matrik = Array[Baris,Kolom] of integer

    Pemrosesan Array Dua Dimensi

    Elemen array tersusun secara beruntun sesuai dengan baris dan kolom, karena itu pemrosesan elemen pada array adalah pemrosesan mulai dari elemen baris dan kolom pertama berturut-turut hingga elemen baris dan kolom terakhir.

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 69

    Percobaan 1 :

    Algoritma pemrosesanArray2Dimensi { memproses setiap elemen array 2 dimensi secara beruntun } DEKLARASI A : array[1..3,1..4] of integer I,j : integer DESKRIPSI For I 1 to 3 do For J 1 to 4 do Proses A[I,j] endfor endfor

    Translasi dalam Bahasa pascal

    Percobaan 2 :

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 70

    Diberikan data penjualan salesman dalam 4 bulan diminta untuk memperhitungkan jumlah penjualan untuk setiap salesman

    Ilustrasi :

    Nama(1) Total(1) Nama(3) Total(3)

    Pjl(3x4)

    Percobaan 3 :

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 71

    Diberikan 2 buah matriks A dan B yang berisi sejumlah data, diminta untuk memperhitungkan jumlah matriks A dan B yang disimpan dalam matriks C

    Ilustrasi :

    1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 + 2 2 2 = 4 4 4 3 3 3 3 3 3 6 6 6

    A(3x3) B(3x3) C(3x3)

    10.3 Latihan Praktikum

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 72

    1. Buatlan program untuk menampilkan daftar pembelian barang menggunakan array 1 dimensi dan array 2 dimensi dengan ketentuan dan hasil keluaran sbb :

    Ketentuan : Total pembelian : (harga barang_1 * jumlah barang_1) + (harga barang_2 * jumlah barang_2) + ...hingga data ke-5

    Ilustrasi :

    Brg (3x5) Nama(3) Total(3)

    Harga (5)

    Keluaran yang diharapkan :

    #input harga# Harga barang ke-1 : xxxx Harga barang ke-2 : xxxx

    Dsthingga data ke-5 #input data pembelian# Pembelian ke-1 Nama : xxxxxx Banyaknya pembelian barang ke-1 : xxxxx Banyaknya pembelian barang ke-2 : xxxxx Dst hingga data ke-5

    Pembelian ke-2 Nama : xxxxxx Banyaknya pembelian barang ke-1 : xxxxx Banyaknya pembelian barang ke-2 : xxxxx Dst hingga data ke-5

    Dst hingga pembelian ke-5

    DAFTAR PEMBELIAN BARANG

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Nama Barang 1 Barang 2 Barang 3 Barang 4 Barang 5 Total ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- xxxxxxxx xx xx xx xx xx xxxxx xxxxxxxx xx xx xx xx xx xxxxx xxxxxxxx xx xx xx xx xx xxxxx xxxxxxxx xx xx xx xx xx xxxxx xxxxxxxx xx xx xx xx xx xxxxx ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Harga xx xx xx xx xx

    2. Buatlah program untuk menampilkan daftar nilai matakuliah mahasiswa dengan hasil keluaran sbb :

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 73

    Ketentuan : Nilai Angka Mutu A 4 B 3 C 2 D 1 E 0 NA = (angkaMutu_1 * sks_1) + (angkaMutu_2 * sks_2) + (angkaMutu_n * sks_n) IPK = NA / (sks_1 + sks_2 + ... + sks_n) Ilustrasi :

    nilai (3x5) Nama(3) NA(3) IPK(3)

    sks (5)

    Keluaran yang diharapkan :

    #input SKS setiap matakuliah# SKS Matkul ke-1 : xx SKS Matkul ke-2 : xx Dst. . Hingga data ke-5 #input data nilai mhs# Mahasiswa ke-1 Nama : xxxxxx Nilai Matakuliah ke-1 : xxxxx Nilai Matakuliah ke-2 : xxxxx Dst hingga data ke-5 Mahasiswa ke-2 Nama : xxxxxx Nilai Matakuliah ke-1 : xxxxx Nilai Matakuliah ke-2 : xxxxx Dst hingga data ke-5 Dst hingga mahasiswa ke-5 DAFTAR NILAI MAHASISWA ------------------------------------------------------------------------------------------------------- Nama Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3 Nilai 4 Nilai 5 NA IPK -------------------------------------------------------------------------------------------------------

  • MODUL BAHAN AJAR | ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 74

    Sutarji A B C A A 57 3.35 xxxxxxxx xx xx xx xx xx xx xx xxxxxxxx xx xx xx xx xx xx xx xxxxxxxx xx xx xx xx xx xx xx xxxxxxxx xx xx xx xx xx xx xx ------------------------------------------------------------------------------------------------------ SKS Matakuliah 3 3 4 3 2 2