modul 7 desain persimpangan

13
MODUL 7 DESAIN GEOMETRIK PERSIMPANGAN JALAN RAYA 7.1 PENGANTAR Suatu persimpangan jalan raya adalah lokasi di mana dua jalan raya atau lebih bertemu (Join) atau berpotongan (Cross) sehingga dapat mengakibatkan arus lalu lintas saling memotong (Crossing) atau menyatu (Merging)/memisah (Diverging). Kondisi persimpangan seperti ini akan menimbulkan sejumlah konplik arus lalu lintas sehingga menghasilkan resiko kecelakaan. Ada beberapa bentuk persimpangan jalan raya, yaitu TEE, WYE, Simpang empat tegak atau bersudut, Simpang berkaki banyak, dan Bundaran, seperti terlihat pada Gambar 7-1. berikut: Gambar 7-1. Bentuk-bentuk persimpangan jalan raya. 7 - 1

Upload: melly-oktavia-mendrofa

Post on 31-Jul-2015

525 views

Category:

Documents


46 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL 7 Desain Persimpangan

MODUL 7DESAIN GEOMETRIK PERSIMPANGAN JALAN RAYA

7.1 PENGANTARSuatu persimpangan jalan raya adalah lokasi di mana dua jalan raya atau lebih bertemu (Join) atau berpotongan (Cross) sehingga dapat mengakibatkan arus lalu lintas saling memotong (Crossing) atau menyatu (Merging)/memisah (Diverging). Kondisi persimpangan seperti ini akan menimbulkan sejumlah konplik arus lalu lintas sehingga menghasilkan resiko kecelakaan.

Ada beberapa bentuk persimpangan jalan raya, yaitu TEE, WYE, Simpang empat tegak atau bersudut, Simpang berkaki banyak, dan Bundaran, seperti terlihat pada Gambar 7-1. berikut:

Gambar 7-1. Bentuk-bentuk persimpangan jalan raya.

7.2 LINGKUP STUDIPerencanaan geometrik persimpangan jalan raya akan membahas desain yang baik untuk menyelesaikan atau mengurangi konplik arus lalu lintas sehingga memberikan keselamatan bagi kendaraan dan pejalan kaki.

7 - 1

Page 2: MODUL 7 Desain Persimpangan

Ada tiga bentuk desain persimpangan jalan raya untuk dapat mengurangi konplik arus lalu lintas tanpa pengadaan lampu pengatur lalu lintas, yaitu perbaikan kaki persimpangan, Bundaran dan persimpangan tidak sebidang.

7.3 DESAIN PERBAIKAN KAKI PERSIMPANGAN7.3.1 PRINSIP-PRINSIP DESAIN

Ada beberapa prinsip desain yang dapat dipakai memperbaiki kaki persimpangan, sebagai berikut:

a. Channelisation

Gambar 7-2. Channelisation.

b. Perbaikan jalur belok kiri

Gambar 7-3. Perbaikan Jalur belok kiri.

c. Perbaikan jalur belok kanan

7 - 2

Page 3: MODUL 7 Desain Persimpangan

Gambar 7-4. Perbaikan jalur belok kanan.

d. Pembuatan Jalur Bantu

Gambar 7-5. Perbaikan jalur Bantu.

e. Perbaikan ujung pulau jalan

Gambar 7-6. Perbaikan pada hidung pulau jalan.

f. Pembukaan median

7 - 3

Page 4: MODUL 7 Desain Persimpangan

Gambar 7-7. Pembukaan median pada persimpangan tipe T.

7.3.2 BUNDARANBundaran (Roundabout) adalah persimpangan yang mana semua arus lalu lintas yang masuk disalurkan searah jarum jam mengitari sebuah pulau jalan. Bundaran biasanya direncanakan untuk persimpangan jalan yang kondisi volume arus lalu lintas yang belok kanan adalah tinggi dan persimpangan memiliki lebih dari empat kaki. Ada tiga tipe Bundaran, yaitu Bundaran konvensional, Bundaran kecil dan Bundaran mini.

a. Bundaran konvensionalSirkulasi lalu lintas pada Bundaran umumnya satu arah dan mengitari sebuah pulau jalan yang sedikitnya berdiameter 25 meter, dan apabila Bundaran berbentuk oval maka setiap sudut pulau jalan memiliki sedikitnya radius 10 meter, lihat Gambar 5-8 berikut.

Gambar 7-8. Bundaran konvensional

b. Bundaran kecilBundaran sedikitnya memiliki diameter kurang dari 20 meter dan lebih dari 4 meter, lihat Gambar 7-9.

Gambar 7-9. Bundaran kecil

7 - 4

Page 5: MODUL 7 Desain Persimpangan

c. Bundaran miniPulau jalan memiliki diameter kurang dari 4 meter, lihat Gambar 7-10.

Gambar 7-10. Bundaran mini.

7.3.3 PERSIMPANGAN TIDAK SEBIDANGPada persimpangan tidak sebidang (Grade separated roundabout) lalu lintas diteruskan langsung melalui jalan utama. Persimpangan direncanakan dengan cara yang sama seperti Bundaran dengan memakai jembatan layang. Tipe persimpangan tidak sebidang dapat dilihat pada Gambar 7-11 berikut.

Gambar 7-11. Persimpangan tidak sebidang.

7 - 5

Page 6: MODUL 7 Desain Persimpangan

7.4 DISKUSI/TANYA-JAWABa. Kapasitas praktis suatu Bundaran konvensional berdasarkan rumus TRRL (UK) adalah

sebagai berikut.

Di mana w= lebar seksi jalan untuk weaving dalam meter (dalam rentang 6-18 meter) e= lebar Entry rata-rata dalam meter (e/w dalam rentang 0.1-1.0)

L= Panjang jalan seksi weaving dalam meter bervariasi antara 18-90 meter (w/L dalam rentang 0.12-0.40).

b. Kapasitas desain, Cd= 0.85* Cp.c. Kapasitas bundaran kecil, Cp= K(w + A), di mana K aedalah faktor khusus, K=70

untuk simpang tiga kaki, K= 50 untuk simpang empat kaki, dan K=45 untuk simpang 5 kaki. A adalah luas bagian yang diperlebar dari kaki simpang, dan w adalah lebar jalan tiap kaki simpang.

7.5 TUGAS PERKULIAHANa. Hitung berapa kapasitas praktis Bundaran konvensional jika diketahui w= 15 m, L= 30

m, dan e= 8 m. Tentukan juga apakah Bundaran masih dapat menampung arus lalu lintas untuk 5 tahun mendatang jika Volume Jam Rencana (Design Hourly Volume – DHV) sebesar 2.300 smp/jam.

b. Suatu persimpangan jalan AB dan CD dengan perkiraan volume lalu lintas sebagai berikut:

Panjang jalan seksi weaving AD=BC= 48 m dan AC=BD= 42 m, dan lebar jalan seksi weaving adalah 12 m dan lebar Entry adalah 6 m. Apabila direncanakan suatu Bundaran konvensional, apakah masih dapat melayani arus lalu lintas yang ada?

7.6 RANGKUMANPerkuliahan ini membahas desain persimpangan jalan bertujuan untuk mengurangi konplik arus lalu lintas tanpa pengadaan lampu pengatur lalu lintas (Traffic light). Ada tiga tipe

7 - 6

Page 7: MODUL 7 Desain Persimpangan

desain yang dibahas, yaitu perbaikan kaki persimpangan, Bundaran, dan Persimpangan tidak sebidang.

REFERENSI

Paquette Radnor, DKK., Transportation Engineering, Planning and Design, John Wiley & Sons. Inc., New York, 1982.

Saxena, Subhash C., A Course in Traffic Planning and Design, Dhampart Rai & Sons, Delhi, 1989.

Yu, Jason C., Transportation Engineering, Introduction to Planning, Design, and Operations, Elsevier Science Publishing Co., Inc., New York, 1983.

7 - 7

Page 8: MODUL 7 Desain Persimpangan

LAMPIRAN 7A

JAWABAN SOAL-SOAL

7 - 8

Page 9: MODUL 7 Desain Persimpangan

a. Hitung berapa kapasitas praktis Bundaran konvensional jika diketahui w= 15m, L= 30m, dan e= 8m. Tentukan juga apakah Bundaran masih dapat menampung arus lalui lintas untuk 5 tahun mendatang jika Volume Jam Desain (DHV) sebesar 2.300 smp/jam.

Jawab:

= 160 (15)(1+ 8/15)/(1 + 15/30) smp/jam = 2454 smp/jam

Qd = 0.85* QP = 2086 smp/jam

V/Qp = 2300/2454 = 0.94 maka kapasitas Bundaran sudah tidak dapat menampung arus lalu lintas untuk 5 tahun mendatang, di mana batas V/Q > 0.85 sudah mencapai kondisi kejenuhan. Untuk dapat menampung arus lalu lintas tersebut maka perlu menambah kapasitas Bundaran, yaitu dengan memperlebar e= 10 m, sehingga Qp= 2758 smp/jam dan Qd= 2345 smp/jam.

b. Suatu persimpangan jalan AB dan CD dengan perkiraan volume lalu lintas sebagai berikut:

Panjang jalan seksi weaving AD=BC= 48 m dan AC=BD= 42 m, dan lebar jalan seksi weaving adalah 12 m dan lebar Entry adalah 6 m. Apabila direncanakan suatu Bundaran konvensional, apakah masih dapat melayani arus lalu lintas yang ada?

7 - 9

Page 10: MODUL 7 Desain Persimpangan

Jawab: Perhitungan volume lalu lintas sebagai berikut:

Untuk Q0.85 diperoleh kapasitas jenuh pada seksi jalan AD dan BC adalah 1.632 smp/jam, maka kondisi lalu lintas pada seksi jalan hampir mencapai jenuh. Sedangkan Q0.85 pada seksi jalan AC dan BD sebesar 1.904 smp/jam, maka kondisi lalu lintas pada seksi jalan AC sudah jenuh dan pada seksi jalan BD hampir jenuh. Akibat pengaruh ada seksi jalan pada Bundaran tersebut jang jenuh, maka kapasitas persimpangan sudah tidak dapat menampung arus lalu lintas.

7 - 10

Page 11: MODUL 7 Desain Persimpangan

7 - 11