modul 3kekey

11
1. Bagaimana Penanganan dan rehabilitasi untuk pasien psikosis Terapi Somatik (Medikamentosa) ----Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut antipsikotik. Antipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia. Pasien mungkin dapat mencoba beberapa jenis antipsikotik sebelum mendapatkan obat atau kombinasi obat antipsikotik yang benar-benar cocok bagi pasien. Antipsikotik pertama diperkenalkan 50 tahun yang lalu dan merupakan terapi obat- obatan pertama yang efekitif untuk mngobati Skizofrenia. Terdapat 3 kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini, yaitu antipsikotik konvensional, newer atypical antipsycotics, dan Clozaril (Clozapine). a. Antipsikotik Konvensional ----Obat antipsikotik yang paling lama penggunannya disebut antipsikotik konvensional. Walaupun sangat efektif, antipsikotik konvensional sering menimbulkan efek samping yang serius. Contoh obat antipsikotik konvensional antara lain : 1. Haldol (haloperidol) 5. Stelazine ( trifluoperazine) 2. Mellaril (thioridazine) 6. Thorazine ( chlorpromazine) 3. Navane (thiothixene) 7. Trilafon (perphenazine) 4. Prolixin (fluphenazine)

Upload: bono-pazio

Post on 26-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1. Bagaimana Penanganan dan rehabilitasi untuk pasien psikosis Terapi Somatik (Medikamentosa)----Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut antipsikotik. Antipsikotikbekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia.Pasien mungkin dapat mencoba beberapa jenis antipsikotik sebelum mendapatkan obat ataukombinasi obat antipsikotik yang benar-benar cocok bagi pasien. Antipsikotik pertamadiperkenalkan 50 tahun yang lalu dan merupakan terapi obat-obatan pertama yang efekitif untuk mngobati Skizofrenia. Terdapat 3 kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini, yaituantipsikotik konvensional, newer atypical antipsycotics, dan Clozaril (Clozapine).a. Antipsikotik Konvensional----Obat antipsikotik yang paling lama penggunannya disebut antipsikotik konvensional.Walaupun sangat efektif, antipsikotik konvensional sering menimbulkan efek samping yangserius. Contoh obat antipsikotik konvensional antara lain :1. Haldol (haloperidol) 5. Stelazine ( trifluoperazine)2. Mellaril (thioridazine) 6. Thorazine ( chlorpromazine)3. Navane (thiothixene) 7. Trilafon (perphenazine)4. Prolixin (fluphenazine)----Akibat berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan oleh antipsikotik konvensional,banyak ahli lebih merekomendasikan penggunaan newer atypical antipsycotic.----Ada 2 pengecualian (harus dengan antipsikotok konvensional). Pertama, pada pasien yang sudah mengalami perbaikan (kemajuan) yang pesat menggunakan antipsikotik konvensional tanpa efek samping yang berarti. Biasanya para ahli merekomendasikan untuk meneruskan pemakaian antipskotik konvensional. Kedua, bila pasien mengalami kesulitan minum pil secara reguler. Prolixin dan Haldol dapat diberikan dalam jangka waktu Ada 2 pengecualian (harus dengan antipsikotok konvensional). Prolixin dan Haldol dapat diberikan dalam jangka waktu yang lama (long acting) dengan interval 2-4 minggu (disebut juga depot formulations). Dengan depot formulation, obat dapat disimpan terlebih dahulu di dalam tubuh lalu dilepaskan secara perlahan-lahan. Sistem depot formulation ini tidak dapat digunakan pada newer atypic antipsycotic.

b. Newer Atypcal Antipsycotic----Obat-obat yang tergolong kelompok ini disebut atipikal karena prinsip kerjanya berbda, sertasedikit menimbulkan efek samping bila dibandingkan dengan antipsikotik konvensional.Beberapa contoh newer atypical antipsycotic yang tersedia, antara lain : Risperdal (risperidone) Seroquel (quetiapine) Zyprexa (olanzopine)Para ahli banyak merekomendasikan obat-obat ini untuk menangani pasien-pasien denganSkizofrenia.Pemilihan Obat untuk Episode (Serangan) Pertama----Newer atypical antipsycoic merupakn terapi pilihan untuk penderita Skizofrenia episodepertama karena efek samping yang ditimbulkan minimal dan resiko untuk terkena tardivedyskinesia lebih rendah.----Biasanya obat antipsikotik membutuhkan waktu beberapa saat untuk mulai bekerja. Sebelum diputuskan pemberian salah satu obat gagal dan diganti dengan obat lain, para ahli biasanya akanmencoba memberikan obat selama 6 minggu (2 kali lebih lama pada Clozaril)Pemilihan Obat untuk keadaan relaps (kambuh)----Biasanya timbul bila pendrita berhenti minum obat, untuk itu, sangat penting untukmengetahui alasan mengapa penderita berhenti minum obat. Terkadang penderita berhentiminum obat karena efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut. Apabila hal ini terjadi,dokter dapat menurunkan dosis menambah obat untuk efek sampingnya, atau mengganti dengan obat lain yang efek sampingnya lebih rendah.----Apabila penderita berhenti minum obat karena alasan lain, dokter dapat mengganti obat oral dengan injeksi yang bersifat long acting, diberikan tiap 2- 4 minggu. Pemberian obat dengan injeksi lebih simpel dalam penerapannya.----Terkadang pasien dapat kambuh walaupun sudah mengkonsumsi obat sesuai anjuran. Hal ini merupakan alasan yang tepat untuk menggantinya dengan obat obatan yang lain, misalnyaantipsikotik konvensonal dapat diganti dengan newer atipycal antipsycotic atau newer atipycalantipsycotic diganti dengan antipsikotik atipikal lainnya. Clozapine dapat menjadi cadanganyang dapat bekerja bila terapi dengan obat-obatan diatas gagal.

a. Terapi perilaku----Teknik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan sosial untukmeningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dankomunikasi interpersonal. Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau hadiah yangdapat ditebus untuk hal-hal yang diharapkan, seperti hak istimewa dan pas jalan di rumah sakit. Dengan demikian, frekuensi perilaku maladaptif atau menyimpang seperti berbicara lantang, berbicara sendirian di masyarakat, dan postur tubuh aneh dapat diturunkan.

b. Terapi berorintasi-keluarga----Terapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali dipulangkan dalam keadaanremisi parsial, keluraga dimana pasien skizofrenia kembali seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang singkat namun intensif (setiap hari). Setelah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas didalam terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya. Seringkali, anggota keluarga, didalam cara yang jelas mendorong sanak saudaranya yang terkena skizofrenia untuk melakukan aktivitas teratur terlalu cepat. Rencana yang terlalu optimistik tersebut berasal dari ketidaktahuan tentang sifat skizofreniadan dari penyangkalan tentang keparahan penyakitnya.----Ahli terapi harus membantu keluarga dan pasien mengerti skizofrenia tanpa menjadi terlalu mengecilkan hati. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa terapi keluarga adalah efektif dalam menurunkan relaps. Didalam penelitian terkontrol, penurunan angka relaps adalah dramatik. Angka relaps tahunan tanpa terapi.c. Terapi kelompok----Terapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana, masalah, danhubungan dalam kehidupan nyata. Kelompok mungkin terorientasi secara perilaku, terorientasi secara psikodinamika atau tilikan, atau suportif. Terapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia. Kelompok yang memimpin dengan cara suportif, bukannya dalam cara interpretatif, tampaknya paling membantu bagi pasien skizofrenia.d. Psikoterapi individual2----Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi individual dalam pengobatan skizofrenia telah memberikan data bahwa terapi alah membantu dan menambah efek terapi farmakologis.Suatu konsep penting di dalam psikoterapi bagi pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu hubungan terapetik yang dialami pasien sebagai aman. Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat dipercayanya ahli terapi, jarak emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yang diinterpretasikan oleh pasien.----Hubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang ditemukan di dalam pengobatan pasien non-psikotik. Menegakkan hubungan seringkali sulit dilakukan; pasien skizofrenia seringkali kesepian dan menolak terhadap keakraban dan kepercayaan dan kemungkinan sikap curiga, cemas, bermusuhan, atau teregresi jika seseorang mendekati. Pengamatan yang cermat dari jauh dan rahasia, perintah sederhana, kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap kaidah sosial adalah lebih disukai daripada informalitas yang prematur dan penggunaan nama pertama yang merendahkan diri. Kehangatan atau profesi persahabatan yang berlebihan adalah tidak tepat dan kemungkinan dirasakan sebagai usaha untuk suapan, manipulasi, atau eksploitasi.Ventilasi atau katarsis ialah membiarkan pasien mengeluarkan isi hati sesukanya. Sesudahnya biasanya ia lega dan kecemasan nya berkurang, karena ia lalu dapat melihat masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya. Hal ini di bantu oleh dokter dengan sikap yang penuh pengertian (empati) dan dengan anjuran. Jangan terlalu banyak memotong bicaranya (menginterupsi). Yang di bicarakan adalah kekhawatirannya, implus-implus kecemasan, masalah keluarga, perasaan salah atau berdosa.

Terapi sufistik

Pertama, terapi relaksasi Islam melalui dzikir (mengingat Allah), dengan memusatkan segenap kekuatan fisik dan spiritualnya. Sehingga dalam tubuh merasakan kekuatan dan iman kepada Allah, karena kemungkinan keadaan berbagai pengaruh datang, maka tubuh tidak bisa lepas dari was-was yang selalu menghimpit, dengan berdzikir hati akan merasa tenang, dapat menghilangkan rentangan jiwa dan membersihkan dari perilaku atau akhlak buruk dan sifat-sifat tidak baik, serta menghilangkannya dengan berdzikir. 5Dzikir akan membuat seseorang memiliki kekuatan yang mendalam dan benar, membuat mentalnya kuat, penuh semangat dan tak menegnal putus asa, karena akan selalu ingat pertolongan Allah. Dengan dzikir pula, tak akan membuat dirinya takabur jika seseorang barhasil, kian berhasil ia kian tawaduk, karena dengan kekuatan dzikir seseorang akan bisa mengontrol dirinya sendiri secara optimal sehingga dirinya selalu berhati sejuk dan tidak gampang emosi, dzikir harus didampingi dengan pelaksanaan ibadah yang benar, kuat dan selalu istiqomah. Dzikir dapat menghancurkan kekuatan setan dan menghilangkannya, menyenangkan Allah Yang Maha Kuasa, menarik mata pencaharian, memberikan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Memulihkan dan menghidupkan hati, menghapuskan kesalahan dan kehilafan, menjaga perkataan dari gosip dan fitnah. Obat bagi seluruh macam penyakit, menghilangkan seluruh rasa takut dan cemas dari hati serta menghilangkan sifat kepura-puraan atau sifat (munafik). Apabila kesemuanya itu dapat dirasakan sebagai hasil seseorang melaksanakan dzikir, insyaallah tidak akan ada yang namanya gangguan mental atau psikis timbul dan akhirnya penyakit skizofrenia dapat teratasi. Kedua, terapi relaksasi Islam melalui shalat, di dalam shalat, tiada lain dari pada mengingat-Nya (dzikir), bacaan (al-Qur'an), rukuk, sujud, berdiri dan duduk. Shalat sering dipandang hanya dalam bentuk formal ritual, mulai dari takbir, rukuk, sujud dan dalam sebuah gerakan-gerakan fisik yang terkait erat dengan tatanan fiqh, padahal bila kita merenung sejenak di dalamnya terdapat simbol yang tidak sedikit. Banyak simbol hikmah yang dapat diambil dari postur, irama dan gerak ritmik ketika kita shalat, mulai dari bediri, mengucapkan takbir dan terakhir salam, semua menjadi siklus kehidupan, yakni daur kehidupan yang dinamis. 8Hikmah yang diperoleh dari gerakan shalat tidak sedikit artinya bagi kesehatan jasmaniah dan dengan sendirinya akan membawa efek pula pada kesehatan jasmaniah dan rohaniah dan dengan sendirinya akan membawa efek pula pada kesehatan rohaniah atau kesehatan mental jiwa seseorang. Ditinjau dari ilmu kesehatan, setiap gerakan, sikap serta setiap perubahan dalam gerak dan sikap tubuh pada waktu melaksanakan shalat adalah yang paling sempurna dalam memelihara kondisi kesehatan tubuh. 9Shalat yang sempurna adalah kualitas yang dapat diungkapkan lewat berbagai cara, tetapi dapat diungkapkan dengan enam kata sederhana yaitu : kesadaran, pemahaman, pengagungan, kedahsyatan, pengharapan, rasa hormat dan rasa malu. Karena dengan shalat kita dapat mengitirahatkan pikiran kita, dan berelaksasi sejenah untuk mendengarkan lagi suara-suara hati yang acapkali memberikan bisikan-bisikan Ilahiah, sehingga kita akan menjadi peka kembali, melalui shalat, maka kesederhanaan diri tentang kawasan batin tersebut akan bisa dibangkitkan kembali, maka kesadaran diri tentang kawasan batin tersebut akan bisa dibangkitkan kembali, sehingga ia mampu mengenal kembali siapa dirinya dan bagaimana suara hatinya, sadar batinnya akan dihidupkan kembali dan ia kembali peka, hatinya kermbali terbuka dan yang terpenting ia akan memiliki kembali suatu pegangan hidup, yang akan menimbulkan rasa tentram dihatinya sehingga terlindungi dari pengaruh lingkungan luas. 10Inilah satu pemahaman dan kesadaran diri tentang shalat yang sesuai dengan tuntutan suara hati, bahwa shalat itu bukanlah untuk Tuhan tetapi justru untuk kepentingan manusia itu sendiri. Inilah tanda kasih sayang Allah yang telah mengkaruniakan suatu metode shalat untuk ketentraman, kebahagiaan, pemeliharaan dan keberhasilan dirinya sendiri dalam rangka menjalankan tugas sebagai khalifah di muka bumi. 11 Yang kesemuanya itu merupakan salah satu cara untuk membantu mengurangi penyebab timbulnya gangguan jiwa (skizofrenia). Ketiga, relaksasi Islam melalui do'a, karena do'a adalah obat yang paling efektif dan adalah musuh abadi bagi semua penyakit karena ia mempu membentengi, mengobati dan menolak atau meringankan bila penyakit datang menyerang. Do'a sebagai teknik penyembuhan gangguan mental (jiwa) dapat dilakukan dalam berbagai kondisi yang terbukti membantu efektifnya dalam merubah mental seseorang. Dia juga akan dapat merasakan betapa berharganya suatu kenikamatan ketika dia sudah tidak mampu lagi merasakan kenikmatan yang ada di dunia ini. Kesemuanya itu akan seperti memicu meningginya Doa adalah obat yang paling efektif dan adalah musuh abadi bagi semua penyakit karena ia mampu membentengi, mengobati dan menolak atau meringankan bila penyakit datang menyerang. Doa sebagai teknik penyembuhan gangguan mental menyerang. Doa sebagai teknik penyembuhan gangguan mental (jiwa) dapat dilakukan dalam berbagai kondisi yang terbukti membantu efektifitasnya dalam merubah sifat mental seseorang. Doa adalah obat mujarab yang mampu menghilangkan kerusakan jiwa yang bisa berbuntut dengan timbulnya penyakit jiwa yang ringan dan enggan menghadap Robbnya saat dirundung masalah maka ia akan selalu diliputi oleh rasa khawatir dan takut, munculnya pengalaman-pengalaman kejiwaan yang simpang siur dan kemungkinan timbulnya sok dan traumatis yang berbuntut dengan jatuhnya korban akibat penderita penyakit saraf, lambung, tekanan darah tinggi dan sebagainya.

Imam Musbikin. 2003. Rahasia Shalat bagi Penyembuhan Fisik dan Psikis. Yogyakarta : Mitra Pustaka Maramis, F willy. Et al. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa edisi 2. Surabaya : Ailangga University Press Rachmawati I. Haroen et al. 2008. Perbedaan Tingkat Stress Sebelum dan Sesudah Terapi Musik pada Kelompok Remaja di Panti asuhan Yayasan Bening Nurani Kab. Sumedang. Unpad : Bandung Schizophrenia Treatment. www. Psychiatrist4u.co.uk Saddocck& kaplans . 1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis Jilid 1. Jakarta : Bina Rupa insani