modul 2 peraturan terkait alokasi air...modul 2 peraturan terkait alokasi air pusat pendidikan dan...

25
Modul 2 Peraturan terkait alokasi air Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi MODUL 02

Upload: others

Post on 05-Jan-2020

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

Modul 2 Peraturan terkait alokasi air

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

MODUL 02

Page 2: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya

validasi dan penyempurnaan Modul Peraturan Terkait Alokasi Air sebagai Materi

Wawasan dalam Pelatihan Alokasi Air. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan

kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang Sumber Daya Air.

Modul Peraturan Terkait Alokasi Air disusun dalam 3 (tiga) bab yang terbagi atas

Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang sistematis

diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami peraturan

terkait alokasi air. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini lebih

menekankan pada partisipasi aktif dari para peserta.

Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim

Penyusun dan Narasumber Validasi, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan

baik. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa

terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan

peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat

bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang Sumber Daya Air.

Bandung, September 2017

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Sumber Daya Air dan Konstruksi

Ir. K. M. Arsyad, M.Sc

.

Page 3: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

ii PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... iv

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ......................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Deskipsi Singkat ................................................................................................. 2

1.3 Tujuan Pembelajaran ......................................................................................... 2

1.3.1 Hasil Belajar ............................................................................................ 2

1.3.2 Indikator Hasil Belajar ............................................................................. 2

1.3 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok .................................................................. 2

BAB II KEBIJAKAN DAN PERATURAN DALAM PENYELENGARAAN ALOKASI

AIR ................................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian .......................................................................................................... 3

2.2 Kebijakan Umum ................................................................................................ 3

2.3 Strategi ............................................................................................................... 5

2.4 Prinsip Dasar Penyediaan/ Pengalokasian Air .................................................. 5

2.5 Prioritas Penyediaan/ Pengalokasian Air ........................................................... 6

2.6 Peraturan-Peraturan Terkait .............................................................................. 6

2.6.1 UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan ............................................. 6

2.6.2 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah .......................... 9

2.6.3 Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air9

2.6.4 Permen PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan

Wilayah Sungai ........................................................................................ 9

2.6.5 Permen PUPR No. 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan

Pemeliharaan Sumber Air Bangunan Pengairan .................................. 10

2.6.6 Permen PUPR No. 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi dan

Pemeliharaan Bangunan Pengairan ..................................................... 15

2.6.7 Permen PUPR No. 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya

Air .......................................................................................................... 15

Page 4: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii

2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya Air No. 04/SE/D/2012 perihal:

Petunjuk Teknis Penyusunan Neraca air dan Penyelenggaraan Alokasi

Air ........................................................................................................... 15

2.7 Ketentuan-Ketentuan dalam Penyelenggaraan Alokasi Air ............................. 16

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 17

3.1 Simpulan ........................................................................................................... 17

3.2 Tindak Lanjut .................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 18

LAMPIRAN

Page 5: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

iv PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Implementasi Kebijakan Alokasi Air ........................................................ 4

Gambar 2.2. Peraturan dalam Penyelenggaraan Alokasi Air....................................... 6

Page 6: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Deskripsi

Modul Peraturan Terkait Alokasi Air ini terdiri dari satu kegiatan belajar mengajar

yaitu membahas tentang kebijakan dan peraturan dalam penyelenggaraan

alokasi air.

Peserta diklat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.

Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami peraturan

terkait alokasi air.

Persyaratan

Dalam mempelajari modul pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat

menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat

memahami dengan baik materi yang merupakan dasar dari Alokasi Air. Untuk

menambah wawasan, peserta diharapkan dapat memahami terlebih dahulu

peraturan-peraturan dan kebijakan tentang Alokasi Air.

Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah

dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/ Fasilitator,

adanya kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.

Alat Bantu/ Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat Bantu/

Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/ proyektor, Laptop, white board dengan

spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/ atau bahan ajar.

Tujuan Kurikuler Khusus

Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini,

peserta diharapkan mampu memahami peraturan terkait alokasi air.

Page 7: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

vi PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Page 8: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah salah satu zat yang dapat terbarukan dan sangat esensial bagi

kehidupan manusia dan oleh karenanya kehidupan manusia tidak terlepas

dari ketersediaan air ini. Air dapat memenuhi hajat hidup rakyat sehingga

perlu digunakan secara terencana dan beretika untuk memenuhi hajat

hidup rakyat serta memberikan andil dalam melestarikan kehidupan.

Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 mengamanahkan bahwa

“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasi oleh

Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat “ Oleh

kerenanya Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi

kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang

sehat, bersih dan produktif.

Untuk itu dibutuhkan manajemen penyediaan dan pengalokasian air agar

dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat.

Data Kondisi Potensi Air Permukaan di Indonesia (Direktorat Sumber Daya

Air,2016) adalah sebesar 2.783 juta m3/th dan yang diandalkan sebesar

2.085 juta m3/th. Dari jumlah ini yang terpakai untuk berbagai kebutuhan

sebesar 500.87 Juta m3/tahun dan 1.584 juta m3/tahun tak terpakai

Penyediaan air dan pengalokasian air sendiri merupakan salah satu

kegiatan dalam operasi prasarana sumber daya air dimana kegiatannya

meliputi pengaturan, pengalokasian serta penyediaan air dan sumber air

sumber daya air. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan

prasarana sumber daya air. Sedangkan neraca sumber daya air dalam

konteks pengelolaan sumber daya air bertujuan untuk memanfaatkan

sumber daya air secara berkelanjutan utamanya untuk memenuhi

kebutuhan pokok kehidupan masyarakat secara arif.

Page 9: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

2 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

1.2 Deskipsi Singkat

Mata pendidikan dan pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan

mengenai peraturan terkait alokasi air yang disajikan dengan cara ceramah

dan tanya jawab.

1.3 Tujuan Pembelajaran

1.3.1 Hasil Belajar

Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini,

peserta diharapkan mampu memahami peraturan terkait alokasi air.

1.3.2 Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu

menjelaskan kebijakan dan peraturan dalam penyelenggaraan alokasi air.

1.3 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

a) Kebijakan dan Peraturan dalam Penyelenggaraan Alokasi Air

1) Pengertian

2) Kebijakan Umum

3) Strategi

4) Prinsip Dasar Penyediaan/ Pengalokasian Air

5) Prioritas Penyediaan/ Pengalokasian Air

6) Peraturan-Peraturan Terkait

7) Ketentuan-Ketentuan dalam Penyelengaraan Alokasi Air

Page 10: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 3

BAB II

KEBIJAKAN DAN PERATURAN DALAM

PENYELENGARAAN ALOKASI AIR

2.1 Pengertian

Pengalokasian air adalah proses pejatahan air untuk berbagai jenis

penggunaan menurut kuantitas, tempat dan waktu penggunaan yang

besarnya disesuaikan dengan ketersediaan total volume air yang terdapat

pada suatu sumber air.

Penyediaan air adalah tindakan menentukan dan/atau memenuhi

kebutuhan air untuk berbagai jenis penggunaan yang terukur menurut

kuantitas, waktu, dan kualitas air sesuai dengan jatah yang ditetapkan

dalam rencana alokasi air.

Ketersediaan air menjadi kunci kesehatan masyarakat dan ketersediaan

pangan, defisit penyediaan air menyebabkan krisis air bersih yang sangat

berkorelasi dengan kantong-kantong kemiskinan dan keterbelakangan.

Adapun air yang bersih, dan terkendali merupakan indikator lingkungan

hidup yang sehat.

Disamping itu pengalokasian air diperlukan untuk mengetahui potensi air

baik yang belum dan telah dimanfaatkan agar dapat dikelola dengan tepat

dan berkelanjutan serta sebagai dasar atau masukan bagi penyusunan

kebijakan dan perencanaan, pengelolaan sumber daya air wilayah sungai

maupun pembangunan pusat dan daerah.

2.2 Kebijakan Umum

Kebijakan pengelolaan alokasi air terkait dengan Konsevasi dan

perlindungan pada sumber sumber air dan Pendayagunaan sumber air

Indikator Hasil Belajar: Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan kebijakan dan

peraturan dalam penyelenggaraan alokasi air.

Page 11: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

4 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

dalam rangka untuk wewujudkan kemanfaatan sumber daya air secara

berkelanjutan/lestari

Kebijakan operasional dalam penyelenggaraannya khususnya

dilingkungan Direktorat Sumber Daya Air dilaksankan dalam kegiatan wajib

yang harus dilakukan oleh setiap UPT (Balai Besar/ Balai Wilayah Sungai)

setiap tahunnya

Implementasi kebijakan dalam pengelolaan alokasi air adalah seperti

skema berikut :

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYUSUNAN NERACA AIR DAN PENYELENGGARAAN ALOKASI AIR PADA WILAYAH

SUNGAI

POLA WILAYAH SUNGAI

Neraca Air 20-30 Tahunan

RENCANA PENGELOLAAN

WILAYAH SUNGAINeraca Air 5 Tahunan

POLA ALOKASI AIR/NERACA AIR

RAAG/RAADTahunan

ALOKASI AIR SEMENTARA

UU 7/2004 Pasal 46 (4)

REKOMTEK UNTUK IZIN (SIPPA)BBWS/BWS

IZIN (SIPPADIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

A

HIDROLOGI

D

A

T

A

&

I

N

F

O

R

M

A

S

I

C D

B

Ada

Ada

Ada

Belum ada

Belum ada

Gambar 2.1. Implementasi Kebijakan Alokasi Air

Tahapan perencanaan alokasi air dalam suatu wilayah sungai terdiri dari

rencana jangka panjang dan jangka pendek. Rencana jangka panjang

pengaturannya sampai 20-30 tahun mendatang dan rencana neraca air dan

alokasi ini ada dalam dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya Air dan

selanjutnya monitoring evaluasi nya pada Rencana Pengelolaan Sumber

Daya Air.

Page 12: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 5

Tahap perencanaan alokasi air berjangka pendek terdiri Rencana Alaokasi

Air tahunan (RAAT) yang penyusunannnya perlu mendapatkan

kesepakatan/ rekomendasi dari para pemilik kepentingan dan pengguna air

dalam forum TKPSDA dan Rencana Alokasi Air Rinci (RAAR) yang

digunakan sebagai acuan pelaksanaan dilapangan yang berjangka lebih

detail 10 – 15 harian.

Dokumen RAAT ini merupakan acuan dari pengelola sungai untuk

memberikan rekomendasi teknis dan ijin bagi para pemohon bila yang

memanfaatkan air dan sumber air. Dan data hidrologi dan klimatologi

merupakan data yang sangat vital dalam analisa perhitungan neraca dan

alokasi air ini. Pengelola sungai wajib untuk mensosialisasikan informasi

tentang alokasi air ini kepada masyarakat.

2.3 Strategi

Strategi dalam penyelenggaraan alokasi air adalah sebagai berikut :

a) Penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia.

b) Peningkatan peran aktif stake holders.

c) Revitalisasi sarana dan prasarana alokasi air.

d) Peningkatan pemantauan dan pengawasan.

e) Penyediaan data dan informasi terkait dengan neraca dan alokasi air.

2.4 Prinsip Dasar Penyediaan/ Pengalokasian Air

Prinsip dasar penyediaan dan pengalokasian air adalah :

a) Mengutamakan keadilan

Pengalokasian air dilakukan secara adil dan proposional antar wilayah

administrasi serta antar daerah hulu dan hilir.

b) Perlindungan terhadap lingkungan

Dalam pengalokasian air harus memperhatikan kebutuhan ekosistem.

c) Dalam pengunaan air perlu memperhatikan sebagai berikut:

1) Prioritas pembangunan.

2) Keseimbangan antara kebutuhan dan permintaan air.

3) Mempromosikan efisiensi dan penggunan air.

Page 13: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

6 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

2.5 Prioritas Penyediaan/ Pengalokasian Air

Prioritas Utama penyediaan air adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok

sehari hari dan irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang

sudah ada.

2.6 Peraturan-Peraturan Terkait

Peraturan peraturan yang terkait dalam penyelenggaraan alokasi air seperti

skema dibawah:

PERATURAN TERKAIT DALAM PENYELENGGARAAN ALOKASI AIR

UU No. 11/1974 PENGAIRAN

UU NO 23/2014 PEMERINTAH DAERAH

PERATURANPEMERINTAH

PP 22/1982 TATA PENGATURAN AIR

PP 121/2015 PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR

SURAT EDARAN BERSAMA MENDAGRI DAN KEPALA BIG 2012 PENYUSUNAN NERACA SUMBER

DAYA ALAM DAERAH

PERATURAN MENTERI PUPR

PERMEN NO. 04/2015 KRITERIA PENETAPAN WIL SUNGAI

PERMEN NO. 06/2015 EP SUMBER AIR DAN BANG PENGAIRAN

PERMEN No. 09/2015 PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR

SE DIRJEN

PERMEN 01/2016 TATA CARA PERIZINAN PENGUSAHAAN SDA

DAN PENGGUNAAN SDA

PERMEN No. 18/2015 EP BANGUNAN PENGAIRAN

SE DIRJEN No. 04/2010 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN NERACA AI

R DAN PENYELENGGARAAN ALOKASI AIR

Gambar 2.2. Peraturan dalam Penyelenggaraan Alokasi Air

Tingkatan peraturan terbagi atas Undang –undang, Peraturan Pemerintah

dan Peraturan Menteri selengkapnya masing masing peraturan pada

lampiran. Penjelasan pasal pasal masing masing peraturan adalah sebagai

berikut:

2.6.1 UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan

a) Pasal 3 ayat 1 dan 2

1) Air beserta sumber-sumbernya, termasuk kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya, dikuasai oleh Negara. Yang dimaksud

dengan:

Page 14: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 7

Air adalah semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal

dari sumber-sumber air, baik yang terdapat di atas maupun di

bawah permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air

yang terdapat di laut.

2) Sumber-sumber Air adalah tempat-tempat dan wadah-wadah air,

baik yang terdapat di atas, maupun di bawah permukaan tanah baik

yang alamiah maupun yang telah diusahakan oleh manusia Hak

menguasai oleh Negara tersebut dalam ayat (1), memberi wewenang

kepada pemerintah untuk:

Mengelola serta mengembangkan kemanfaatan air dan atau

sumber-sumber air;

Menyusun mengesahkan, dan atau memberi izin berdasarkan

perencanaan dan perencanaan teknis tata pengaturan air dan

tata pengairan;

Mengatur, mengesahkan dan atau memberi izin peruntukan,

penggunaan, penyediaan air, dan atau sumber-sumber air;

Mengatur, mengesahkan dan atau memberi izin pengusahaan

air, dan atau sumber-sumber air ( Pasal 3 ayat 2).

b) Pasal 8 ayat 1

Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan serta Pembangunan

Pengairandisusun atas dasar perencanaan dan perencanaan teknis

yang ditujukan untuk kepentingan umum.

c) Pasal 8 ayat 2

1) Hasil perencanaan dan perencanaan teknis yang berupa rencana-

rencana teknis tata pengaturan air dan tata pengairan serta

pembangunan pengairan disusun untuk keperluan rakyat di segala

bidang dengan memperhatikan urutan prioritas Yang dimaksud

dengan keperluan Rakyat di segala bidang berdasarkan prioritasnya

antara lain meliputi:

Air minum; Rumah tangga; Pertahanan dan Keamanan Nasional;

Peribadatan; Usaha perkotaan, misalnya: pencegahan

kebakaran, penggelontoran, menyiram tanaman dan lain

sebagainya.

Page 15: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

8 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Pertanian, pertanian rakyat dan usaha pertanian lainnya;

Peternakan; Perkebunan; Perikanan.

Ketenagaan; Industri; Pertambangan; Lalu-lintas air; Rekreasi.

d) Pasal 11

Pengusahaan air dan atau sumber-sumber air yang ditujukan untuk

meningkatkan kemanfaatannya bagi kesejahteraan Rakyat pada

dasarnya dilakukan oleh Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah.

e) Pasal 14 ayat 1

Segala pembiayaan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka

Tata Pengaturan Air dan Pembangunan Pengairan diatur lebih lanjut

oleh Pemerintah Masyarakat yang mendapat manfaat langsung dari

adanya bangunan-bangunan pengairan, baik untuk diusahakan lebih

lanjut maupun untuk keperluan sendiri dapat diikut sertakan

menanggung pembiayaan sebagai pengganti jasa pengelolaan.

f) Pasal 14 ayat 2

Segala pembiayaan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka

Tata Pengaturan Air dan Pembangunan Pengairan diatur lebih lanjut

oleh Pemerintah Masyarakat yang mendapat manfaat langsung dari

adanya bangunan-bangunan pengairan, baik untuk diusahakan lebih

lanjut maupun untuk keperluan sendiri dapat diikut sertakan

menanggung pembiayaan sebagai pengganti jasa pengelolaan.

g) Pasa; 14 ayat 3

Badan Hukum, Badan Sosial dan atau perorangan yang mendapat

manfaat dari adanya bangunan-bangunan pengairan, baik untuk

diusahakan lebih lanjut maupun untuk keperluan sendiri, wajib ikut

menanggung pembiayaan dalam bentuk iuran yang diberikan kepada

Pemerintah.

Yang dimaksud dengan Badan Hukum, Badan Sosial dan atau

perorangan pada ayat ini adalah pihak-pihak yang berusaha mencari

keuntungan dari pemanfaatan air dan atau sumber-sumber air, antara

lain seperti usaha-usaha perkebunan, perindustrian, pertambangan.

Page 16: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 9

2.6.2 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

a) Pasal 9 ayat 1

Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan

pemerintahan konkuren dan urusan pemerintahan umum.

b) Pasal 9 ayat 3

Urusan Pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang

dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota.

c) Pasal 15 ayat 1

Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat

dan Daerah Provinsi serta Daerah Kabupaten/Kota tercantum dalam

Lampiran yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-

Undang ini.

2.6.3 Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air

Pasal 3 dan Pasal 4 ayat (1), pengelolaan air dan/atau sumber-sumber air

didasarkan pada kesatuan wilayah tata pengairan yang ditetapkan

berdasarkan wilayah sungai.

2.6.4 Permen PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan

Wilayah Sungai

a) Pasal 4

Pasal 4 dan sesuai dengan Lampiran C No 1a UU no 23 tahun 2014

tentang Matrix Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara

Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi serta Daerah Kabupaten/Kota.

1) Ayat (3): Pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas

negara, wilayah sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai strategis

nasional menjadi wewenang dan tanggung jawab Menteri.

2) Ayat (4): Pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas

Kabupaten/Kota menjadi wewenang dan tanggung jawab Gubernur.

3) Ayat (5):Pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang

berada dalam satu wilayah Kabupaten/Kota menjadi wewenang dan

tanggung jawab Bupati/Walikota.

Page 17: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

10 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

b) Pasal 8

Penetapan wilayah sungai dirinci dalam tabel yang tercantum dalam

Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri

ini.

2.6.5 Permen PUPR No. 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan

Pemeliharaan Sumber Air Bangunan Pengairan

a) Pasal 3

1) Ayat (1): Eksploitasi dan pemeliharaan sumber air dan bangunan

pengairan meliputi:

(a) pemeliharaan sumber air; dan

(b) operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air.

2) Ayat (2): Pemeliharaan sumber air merupakan kegiatan untuk

merawat sumber air dan prasarana sumber daya air yang ditujukan

untuk menjamin kelestarian fungsi sumber air dan prasarana sumber

daya air.

3) Ayat (3): Operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air

merupakan kegiatan pengaturan, pengalokasian, serta penyediaan

air dan sumber air untuk mengoptimalkan pemanfaatan prasarana

sumber daya air.

b) Pasal 6

1) Ayat (1) huruf a: Operasi Prasarana Sumber Daya Air yang terdiri

atas kegiatan pengaturan dan pengalokasian air dan sumber air.

2) Ayat (2): Operasi prasarana sumber daya air ditujukan untuk

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air dan prasarana

sumber daya air.

c) Pasal 7

1) Ayat (1): Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber

daya air didasarkan atas rencana tahunan operasi dan pemeliharaan

prasarana sumber daya air.

2) Ayat (2): Rencana tahunan operasi dan pemeliharaan prasarana

sumber daya air merupakan rencana untuk mengalokasikan sumber

daya yang tersedia sesuai dengan kondisi prasarana sumber daya

Page 18: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 11

air dan perkembangan kebutuhan pengguna sumber daya air

selama 1 (satu) tahun.

3) Ayat (3): Rancangan rencana tahunan operasi dan pemeliharaan

prasarana sumber daya air disusun oleh pengelola sumber daya air

berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri.

4) Ayat (4): Rancangan rencana tahunan operasi dan pemeliharaan

prasarana sumber daya air ditetapkan oleh Menteri, Gubernur,

Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.

d) Pasal 9

1) Ayat (1): Dalam mengalokasikan air dan sumber air untuk kegiatan

operasi prasarana sumber daya air harus dilakukan berdasarkan

prinsip:

(a) mengutamakan alokasi air untuk pemenuhan kebutuhan pokok

sehari-hari dan irigasi bagi pertanian rakyat pada sistem irigasi

yang sudah ada;

(b) menjaga kelangsungan alokasi air untuk pemakai air lain yang

sudah ada;

(c) memperhatikan alokasi air untuk pemenuhan kebutuhan pokok

sehari-hari bagi penduduk yang berdomisili di dekat sumber air

dan/atau sekitar jaringan pembawa air.

2) Ayat (2): Pemakai air lain merupakan pemakai air selain untuk

kebutuhan pokok sehari-hari dan irigasi bagi pertanian rakyat pada

sistem irigasi yang sudah ada.

e) Pasal 10

1) Ayat (1): Prinsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)

digunakan sebagai dasar penetapan urutan prioritas alokasi sumber

daya air pada setiap wilayah sungai.

2) Ayat (2): Prioritas utama alokasi sumber daya air ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan untuk memenuhi

kebutuhan irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang

sudah ada.

Page 19: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

12 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

3) Ayat (3): Dalam hal ketersediaan sumber daya air tidak mencukupi

untuk memenuhi prioritas utama, maka untuk memenuhi kebutuhan

pokok sehari-hari lebih diutamakan.

4) Ayat (4): Prioritas alokasi sumber daya air untuk kebutuhan lain pada

setiap wilayah sungai ditetapkan berdasarkan hasil penetapan zona

pemanfaatan sumber air, peruntukan air, dan kebutuhan air pada

wilayah sungai yang bersangkutan.

f) Pasal 12

1) Ayat (1): Rencana alokasi sumber daya air disusun berdasarkan

urutan prioritas alokasi sumber daya air.

2) Ayat (2): Rencana alokasi sumber daya air disusun pada setiap

wilayah sungai

3) Ayat (3): Rencana alokasi sumber daya air terdiri atas rencana

alokasi sumber daya air tahunan dan rencana alokasi sumber daya

air rinci.

g) Pasal 13

1) Ayat (1): Rencana alokasi sumber daya air tahunan disusun

berdasarkan ketersediaan air pada musim kemarau dan musim

hujan.

2) Ayat (2): Rencana alokasi sumber daya air tahunan ditetapkan oleh

Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawabnya dengan memperhatikan pertimbangan dari

wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

yang bersangkutan.

3) Ayat (3): Rencana alokasi sumber daya air tahunan yang telah

ditetapkan dapat diubah apabila terjadi:

(a) perubahan ketersediaan air yang diakibatkan oleh peristiwa alam;

atau

(b) perubahan kondisi lingkungan hidup dan/atau kerusakan jaringan

sumber air yang tidak terduga.

4) Ayat (4): Perubahan rencana alokasi sumber daya air tahunan

dilakukan oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawabnya dengan memperhatikan

Page 20: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 13

pertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada

wilayah sungai yang bersangkutan.

5) Ayat (5): Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air

pada wilayah sungai yang bersangkutan tidak atau belum terbentuk,

pertimbangan diberikan oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber

daya air provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawabnya.

h) Pasal 14

0) Ayat (1): Rencana alokasi sumber daya air rinci merupakan rencana

operasional dari rencana alokasi sumber daya air tahunan pada setiap

sumber air yang menggambarkan besaran volume, lokasi, dan waktu

untuk memenuhi kebutuhan air dalam periode yang ditetapkan sesuai

dengan kondisi setempat.

1) Ayat (2): Rencana alokasi sumber daya air rinci pada setiap sumber

air ditetapkan dengan periode antara lain 7 (tujuh) harian, 10 (sepuluh)

harian, atau 15 (lima belas) harian.

2) Ayat (3): Rencana alokasi sumber daya air rinci diselenggarakan oleh

pengelola sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan.

3) Ayat (4): Pengelola sumber daya air dapat melakukan pengurangan,

penambahan, atau penggiliran alokasi sumber daya air dalam hal

rencana alokasi sumber daya air rinci tidak dapat dilaksanakan

karena:

(a) berkurangnya ketersediaan air yang disebabkan peristiwa alam;

(b) kerusakan jaringan sumber air dan prasarana sumber daya air

yang tidak terduga;

(c) hal lain di luar pengelolaan sumber daya air berdasarkan perintah

dari Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya.

4) Ayat (5): Peristiwa alam antara lain akibat terjadinya musim kemarau

panjang akibat adanya anomali iklim.

5) Ayat (6): Kerusakan jaringan sumber air yang tidak terduga antara lain

terjadinya tanah longsor yang menutup jaringan sumber air dan

prasarana sumber daya air serta tanggul jebol atau rusak.

Page 21: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

14 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

6) Ayat (7): Hal lain di luar pengelolaan sumber daya air antara lain

adanya keperluan mendadak untuk menanggulangi wabah penyakit,

penanggulangan kebakaran, atau evakuasi korban kecelakaan pada

sumber air dan pada prasarana sumber daya air.

i) Pasal 18

1) Ayat (1): Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah dapat melakukan

kerja sama dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana

sumber daya air.

2) Ayat (2): Kerja sama merupakan pembagian peran dan tanggung

jawab antara Pemerintah Pusat dan/atau pemerintah daerah.

3) Ayat (4): Sumber dana untuk pembiayaan operasi dan pemeliharaan

prasarana sumber daya air dapat berasal dari:

(a) anggaran Pemerintah Pusat;

(b) anggaran swasta; dan/atau

(c) hasil penerimaan iuran eksploitasi dan pemeliharaan bangunan

pengairan.

4) Ayat (5): Anggaran Pemerintah Pusat diperuntukkan untuk

pembiayaan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai.

5) Ayat (6): Anggaran swasta merupakan anggaran keikutsertaan swasta

dalam pembiayaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya

air.

6) Ayat (7): Hasil penerimaan Iuran eksploitasi dan pemeliharaan

bangunan pengairan selanjutnya dalam Peraturan Menteri ini disebut

biaya jasa pengelolaan sumber daya air merupakan dana yang

dipungut dari pengguna sebagai pemegang izin penggunaan sumber

daya air atau pemegang izin pengusahaan sumber daya air yang wajib

membayar biaya jasa pengelolaan sumber daya air terhadap

penggunaan atau pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai

yang bersangkutan.

Page 22: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 15

2.6.6 Permen PUPR No. 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi dan

Pemeliharaan Bangunan Pengairan

a) Pasal 5

1) Ayat (1): Jenis kegiatan usaha yang dikenakan biaya jasa

pengelolaan sumber daya air meliputi penggunaan sumber daya air

untuk kegiatan usaha:

(a) industri;

(b) air minum;

(c) pembangkit listrik tenaga air; dan

(d) pertanian termasuk perkebunan dan perikanan.

2) Ayat (2) Kegiatan usaha pertanian yang dikenakan biaya jasa

pengelolaan sumber daya air meliputi kegiatan pertanian termasuk

perkebunan dan perikanan yang cara penggunaan airnya lebih dari 2

(dua) l/dt/KK dan dilakukan diluar sistem irigasi yang sudah ada.

2.6.7 Permen PUPR No. 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya

Air

Keberlanjutan fungsi sumber air diwujudkan oleh pengelola sumber daya

air dengan mengamankan fungsi utama sumber air, diantaranya adalah

menjaga tempat hidup biota air dengan cara mengalokasikan pengaliran air

agar tercipta lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan biota air.

2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya Air No. 04/SE/D/2012 perihal:

Petunjuk Teknis Penyusunan Neraca air dan Penyelenggaraan Alokasi

Air

Tata cara penyusunan neraca air dan Penyelenggaraan Alokasi air ini

meliputi:

a) Teknis Penyusunan Neraca Air dan Penyelenggaraan Alokasi Air

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan Alokasi Air

3) Pengawasan dan Pengendalian

4) Pemantauan dan Evaluasi

Page 23: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

16 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

b) Kelembagaan

1) Pengaturan kewenangan

2) Pembiayaan

3) Koordinasi

c) Sistem Pelaporan

1) Laporan Pelaksanaan

2) Laporan Bulanan

3) Laporan Khusus

2.7 Ketentuan-Ketentuan dalam Penyelenggaraan Alokasi Air

a) Teknis penyusnan neraca air dan penyelenggaraan alokasi air meliputi

tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan/pengendalian,

monitoring dan evaluasi.

b) Tahap perencanaan

1) Penyusunan RAAT berbasis wilayah sungai.

2) Penyusunan RAAT dilakukan setiap tahun sekali dan dokumen

tersebut perlu disepakati dan direkomendasi oleh para pengguna

air dalam forum TKPSDA.

3) RAAT ditetapkan oleh pejabat yang berwenang didalam Wilayah

Sungai.

4) Prosedur penyusunan RAAT meliputi pengumpulan data, analisa

data, penetapan prioritas penggunaan air, penyusunan model

alokasi air, simulasi neraca air, uji coba model, penyusunan dan

penetepan dokumen RAAT.

c) Tahap pelaksanaan dasn nmontoring evaluasi

1) Penyusunan dokumen RAAR

2) Penyusunan petunjuk pelaksanaan

3) Pembentukan struktur organisasi pelaksanaan

4) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

5) Monitoring dan evaluasi

6) Pelaporan

Page 24: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 17

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Kebijakan dan peraturan dalam penyelenggaraan alokasi air mengikuti

Undang undang yang berlaku saat ini yaitu UU No.11 tahun 1974 tentang

Pengairan dan Peraturan peraturan yang mengikutinya.

3.2 Tindak Lanjut

Untuk pengetahuan lebih lengkap, peserta diharapkan membaca

keseluruhan peraturan dan kebijakan terkait penyelengaraan alokasi air

sesuai dengan yang ada di isi modul ini.

Page 25: Modul 2 Peraturan terkait alokasi air...MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii 2.6.8 Surat Edaran Dirjen Sumber Daya

MODUL 2 PERATURAN TERKAIT ALOKASI AIR

18 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Perairan

Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air

Permen PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah

Sungai

Permen PUPR No. 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber

Air Bangunan Pengairan

Permen PUPR No. 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air

Permen PUPR No. 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan

Bangunan Pengairan

Surat Edaran Dirjen Sumber Daya Air No. 04/SE/D/2012 perihal: Petunjuk Teknis

Penyusunan Neraca air dan Penyelenggaraan Alokasi Air