modul 2 karya ilmiah dan penelitian

12
II. KARYA ILMIAH DAN PENELITIAN 2.1. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Skripsi/Tesis merupakan laporan dari suatu penelitian yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah metode ilmiah yang benar. Pada umumnya langkah-langkah penelitian yang sering dilakukan meliputi: 1. Merumuskan Masalah. Mengawali kegiatan penelitian mula- mula yang dilakukan ialah merumuskan masalah penelitian yang didefinisikan dengan jelas keluasan dan kedalamannya. 2. Studi Pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk mencari apakah mahasiswa sebelumnya telah meneliti masalah yang sama atau sebaliknya memang belum pernah diteliti. Selain itu juga untuk mengetahui teori-teori yang telah ada sehingga berdasarkan teori tersebut suatu masalah dapat dianalisis untuk dicarikan pemecahannya. 3. Merumuskan Hipotesis. Hipotesis yang adalah suatu dugaan sementara tentang suatu fenomena tertentu yang akan diselidiki, formulasinya disesuaikan dengan tujuan penelitian. 4. Mengumpulkan Data. Pengumpulan dan pemilihan data harus menggunakan kaidah-kaidah yang sesuai. Jika data yang diperoleh menggunakan cara yang salah maka akibatnya informasi yang diterima pun menjadi keliru. 5. Menganalisis dan Menginterpretasi Data. Data yan telah terkumpul disusun dalam bentuk tabel ataupun grafik supaya memudahkan analisis selanjutnya. Setelah dianalisis maka data diberikan tafsir penjelasannya. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA TATA TULIS KARYA ILMIAH 1

Upload: imam-pras

Post on 28-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 Karya Ilmiah Dan Penelitian

II. KARYA ILMIAH DAN PENELITIAN

2.1. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Skripsi/Tesis merupakan laporan dari suatu penelitian yang dilakukan sesuai

dengan langkah-langkah metode ilmiah yang benar. Pada umumnya langkah-

langkah penelitian yang sering dilakukan meliputi:

1. Merumuskan Masalah. Mengawali kegiatan penelitian mula-mula yang

dilakukan ialah merumuskan masalah penelitian yang didefinisikan dengan

jelas keluasan dan kedalamannya.

2. Studi Pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk mencari apakah mahasiswa

sebelumnya telah meneliti masalah yang sama atau sebaliknya memang

belum pernah diteliti. Selain itu juga untuk mengetahui teori-teori yang telah

ada sehingga berdasarkan teori tersebut suatu masalah dapat dianalisis

untuk dicarikan pemecahannya.

3. Merumuskan Hipotesis. Hipotesis yang adalah suatu dugaan sementara

tentang suatu fenomena tertentu yang akan diselidiki, formulasinya

disesuaikan dengan tujuan penelitian.

4. Mengumpulkan Data. Pengumpulan dan pemilihan data harus

menggunakan kaidah-kaidah yang sesuai. Jika data yang diperoleh

menggunakan cara yang salah maka akibatnya informasi yang diterima pun

menjadi keliru.

5. Menganalisis dan Menginterpretasi Data. Data yan telah terkumpul disusun

dalam bentuk tabel ataupun grafik supaya memudahkan analisis

selanjutnya. Setelah dianalisis maka data diberikan tafsir penjelasannya.

6. Generalisasi dan Kesimpulan. Setelah dilakukan interprestasi, selanjutnya

mahasiswa membuat generalisasi dari hasil penelitiannya dan kemudian

membuat kesimpulan berdasarkan hipotesisnya.

7. Pelaporan. Hasil kerja dari tahapan penelitian di atas selanjutnya dibuat

laporan secara tertulis sesuai dengan tata penulisan yang telah ditentukan.

Kemudian akan dikaji unuk diputuskan apakah perlu diubah, diterima atau

ditolak sebagai sebuah tulisan ilmiah.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA

TATA TULIS KARYA ILMIAH 1

Page 2: Modul 2 Karya Ilmiah Dan Penelitian

2.2. JENIS-JENIS PENELITIAN

Menurut ada tidaknya hipotesis, penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu

penelitian yang menggunakan hipotesis dan yang tidak menggunakan hipotesis.

Jenis-jenis penelitian yang tidak menggunakan hipotesis. Di antara ialah penelitian

deskriptif, penelitian filosofis, penelitian historis, dan penelitian evaluasi. Sedabg

menurut jenis data yang dipergunakan penelitian dibagi menjadi penelitian kualitatif

dan penelitian kuantitatif. Penelitian bisa bersifat kuantitatif maupun kualitatif,

misalnya: Historis, Deskriptif, Perkembangan, Kasus dan penelitian lapangan,

Korelasional, Kausal komparatif, Eksperimen murni, Eksperimen semu dan Kajian

tindak.

1. Penelitian Analisis. Adalah penelitian yang desain risetnya dimulai dari teori

dan berakhir pada fakta, oleh karenanya dalam riset ini terlibat satu atau lebih

hipotesis. Teori berfungsi sebagai masukan sekaligus sebagai pemecahan

masalah yang bersangkutan.

2. Penelitian Tindakan atau Action Research merupakan suatu kerja sama

antara mahasiswa dengan para pengambil keputusan misalnya perusahaan

di mana hasil penelitian ini akan dapat langsung dipakai dalam rangka

mengambil keputusan manajemen. Validitas penelitian ini secara relatif lemah

karena sampel kurang representatif juga kontrol terhadap variabel bebas

tidak ditekankan.

3. Penelitian Deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menemukan

informasi sebanyak-banyaknya dari suatu fenomena. Teorisasi dan hipotesis

dalam penelitian jenis ini kurang diperlukan. Penelitian ini dapat dilakukan

dengan menggunakan satu jenis variabel.

4. Penelitian Eksperimental. Suatu penelitian eksperimen didesain di mana

variabel bebas diperlakukan secara terkontrol dan pengaruhnya terhadap

variabel terantung dipantau dengan teliti. Metode ini lebih cocok untuk

aplikasi ekstra.

5. Penelitian Eksploratif. Penelitian Eksplorasi menjadi langkah awal setiap

penelitian yang bertolak dari variabel, bukan dari fakta. Jika tujuan riset

deskriptif bersifat kumulatif, maka desain riset eksploratif bersifat alternatif.

6. Penalitian Historis. Penelitian historis memiliki tujuan yaitu menemukan

sumber sejarah, pengukuran secara kritis serta penyajian hasil kajiannya.

Produk masa lalu itu biasanya terekam dalam bentuk dokumen maupun

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA

TATA TULIS KARYA ILMIAH 2

Page 3: Modul 2 Karya Ilmiah Dan Penelitian

artefak disamping imajinasi tradisional. Macam-macam metode penelitiannya

yaitu penelitian sejarah komparatif, penelitian yuridis, penelitian biografis dan

penelitian bibliografis.

7. Penelitian Komparatif. Penelitian komparatif tidak memakai data masa lalu,

melainkan data masa sekarang dengan sifat expost facto yaitu data

dikumpulkan setelah suatu kejadian selesai berlangsung. Sifat desain ini

hampir sama dengan desai eksperimental, hanya dalam desain komparatif ini

alat kontrol dianggap tidak dimiliki.

8. Penelitian Studi Kasus. Penelitian studi kasus mengkaji unit analisisnya amat

terbatas dan kesimpulannya pun hanya berlaku untuk kasus tertentu,

walupun dapat saja dalam praktek menjadi preseden bagi kasus berikutnya,

tetapi temuan studi kasus tidak dijadikan teori.

Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

berikut:

Daya tarik permasalahan;

Kesesuaian dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan;

Tersedianya alat dan kondisi kerja;

Kesesuaian dengan kemampuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan;

Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya;

Resiko kegagalan.

Jenis penelitian dimaksud dapat dilacak dari judul, latar belakang permasalahan

dan tujuan penelitian, sehingga dapat dijelaskan alasan penentuan jenis penelitian

tentu tanpa menyajikan definisi jenis penelitian itu sendiri.

2.3. SUBSTANSI PENELITIAN

1. Arti dan Maksud Penelitian

Bila tahap-tahap awal di atas dikuasai dan metedologi penelitian juga terlatih,

barulah perhatian dipusatkan pada substansi penelitiannya. Pada umumnya skripsi

ditekankan pada pelatihan kriris, metodologi dan penguasaan prosedur-prosedur

penelitian, maka substansi penelitian menjadi kurang penting. Dalam hal ini

kelonggaran otentisitas substansi dapat diberikan, tuntunan bobotnya pun tidak perlu

terlalu tinggi, sehingga sikap menuntut mahasiswa S-1 membuat skripsi yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA

TATA TULIS KARYA ILMIAH 3

Page 4: Modul 2 Karya Ilmiah Dan Penelitian

membahas pembuatan alat atau metode yang sama sekali baru menjadi tidak masuk

akal. Pada jenjang S-2, syarat otentisitas ini baru dapat diterapkan pada tugas akhir

(tesis) karena mahasiswanya suda terspesialisasi pada lingkup hidup yang lebih

sempit dan terarah.

Penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi yang bertujuan untuk

mengubah kesimpulan yang telah diterima ataupun mengubah teori-teori dengan

adanya aplikasi baru dari teori-teori tersebut. Penelitian merupakan suatu pencarian

pengetahuan yang terus-menerus terhadap suatu fenomena secara kritis dan teliti.

Suatu penelitian khususnya untuk membuat Skripsi/Tesis mempunyai langkah

belum berbeda, namun keduanya memiliki prinsip yang sama. Keduanya pada

prinsipnya adanya adanya masalah dan masalah itu diteliti untuk dicarikan

pemecahannya. Ada baiknya sebelum membahas hal-hal yang menyangkut

pembuatan penelitian ilmiah khusunya dalam membuat skripsi atau tesis, terlebih

dahulu penting dijelaskan beberapa hal mendasar mengenai aspek-aspek penelitian.

Hal ini penting mengingatkan kembali mahasiswa pada teori pada teori ataupun

metode penelitian agar terhindar dari kesalahan dalam membuat skripsi atau tesis

lebih-lebih yang bersifat mendasar.

2. Penelitian Dasar dan Terapan

Penelitian dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian

terapan. Penelitian dasar dilakukan tanpa mempertimbangkan apakah hasilnya

dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian dasr

bersifat umum yang dapat diarahkan untuk dimanfaatkan untuk keperluan penelitian

terapan.

Penelitian terapan bukanlah suatu penelitian baru namun dapat merupakan suatu

inovasi. Umumnya hasil penelitian terapan dilandasi pertimbangan praktis untuk

dimanfaatkan masyarakat luas. Suatu skripsi atai tesis sebagai salah satu bentuk

dari penelitian harus dibuat mengacu ciri khas penelitian. Dalam ujian pendadaran

pada poin ini sering kali mahasiswa keteteran, yakni ketika validitas teori dan hasil

yang dipertanyakan. Menurut Crawfort (1928), terdapat sembilan kriteria penting dan

penelitian seperti berikut ini:

a. Penelitian harus berdasarkan pandangan rasa ingin tahu.

b. Penelitian bertujuan untuk menemukan generalisasi atau dalil.

c. Penelitian merupakan suatu studi sebab-akibat.

d. Penelitian harus mengandung keaslian.

e. Penelitian harus berkisar di sekeliling masalah yang harus dipecahkan.

f. Penelitian harus dilakukan berdasarkan pandangan terbuka.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA

TATA TULIS KARYA ILMIAH 4

Page 5: Modul 2 Karya Ilmiah Dan Penelitian

g. Penelitian harus berdasrkan pada asumsi bahewa suatu fenomena

mempunyai hukum dan pengaturan.

h. Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat.

i. Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui.

Metode-metode yang akan dipergunakan suatu penelitian ilmiah termasuk dalam

membuat skripsi maupun tesis harus mempunyai kriteria-kriteria tertentu. Kriteria itu

menjadi ukuran keilmiahan studi itu. Ukuran keilmiahan penelitian itu adalah

berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, menggunakan prinsip analisis, jika perlu

menggunakan hipotesis, obyektif, dan menggunakan teknik kuantifikasi.

1. Objektif, artinya proses analisis harus memakai ukuran yang obyektif, tidak

gampangnya saja yang mengakibatkan hasil ukuran menjadi tidak akurat dan

tidak sesuai dengan syarat tertentu.

2. Berdasarkan fakta, artinya data dan proses pengolahannya harus

berdasarkan fakta, bukan atas imajinasi atau khayalan belaka.

3. Bebas dari prasangka, artinya penelitian itu harus dilakukan secara obyektif

bukan didasari pertimbangan subyektif. Penelitian ditujukan untuk mencari

kebenaran.

4. Menggunakan prinsip analisis, artinya semua kegiatan penelitian dalam

proses pemecahan masalah harus menggunakan analisis yang logis.

5. Menggunakan hipotesis. Jika penelitian menggunakan hipotesis, hal ini

dimaksudkan supaya penelitian dapat terarah dalam menganalisis masalah,

sehingga hasil yang diperoleh akan sesuai dengan sasaran yang ingin

dicapai. Ada juga desain atau metode penelitian yang tidak dianjurkan

memakai hipotesis.

6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi. Kecuali untuk data yang tidak dapat

dikuantifikasi data menjadi hal yang penting untuk dikerjakan. Data yang akan

dipakai untuk diolah harus dalam bentuk kuantitatif.

2.4. RUANG LINGKUP PENELITIAN

1. Lingkup Permasalahan

Lingkup permasalahan (fokus) penelitian kebijakan pendidikan berkaitan

dengan tiga masalah pokok pendidikan nasional yakni:

(1) perluasan dan pemerataan akses,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA

TATA TULIS KARYA ILMIAH 5

Page 6: Modul 2 Karya Ilmiah Dan Penelitian

(2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, serta

(3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

Ruang lingkup penelitian perluasan dan pemerataan akses pendidikan antara

lain: Penelitian kebijakan dan inovasi terkait dengan penuntasan wajar dikdas 9

tahun serta perluasan akses PAUD dan Dikmen, Penelitian dan pengkajian kebijakan

tentang gender, daerah khusus. Selanjutnya lingkup penelitian mutu pendidikan

antara lain berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran, penilaian, administrasi

dan manajemen sekolah, dan tenaga kependidikan. Kemudian, lingkup penelitian

terkait dengan good governance antara lain berkaitan dengan Penelitian tingkat

pencapaian standar dan pengelolaan (i) sarana dan prasarana, (ii) pembiayaan, (iii)

pendidik & tenaga kependidikan, dan (iv) manajemen PAUD, dikdas, dikmen, dikti,

dewan pendidikan, komite sekolah, pendidikan formal, non-formal, informal,

partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan, dan Studi kesiapan lembaga

pendidikan terhadap BHP dan pelaksanaan BHMN.

2. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian kebijakan yang digunakan dapat berupa penelitian kuantitatif

maupun penelitian kualitatif. Metode-metode yang bisa dipilih untuk penelitian

kuantitatif antara lain penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, penelitian survei,

penelitian korelasional, penelitian eksperimen, penelitian ex-post fakto (kausal

komparatif, penelitian tindakan. Alat pengumpul data bisa menggunakan tes hasil

belajar, kuesioner, pedoman observasi, pedoman wawancara. Sumber data bisa

siswa, orang tua, guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan. Analisis data dapat

menggunakan statistik sederhana seperti tabel-tabel, grafik, nilai rata-rata,

simpangan baku, korelasi, uji perbedaan dua rata-rata dll.

Penelitian kualitatif dapat menggunakan penelitian historis, penelitian

deskriptif analitik, penelitian teoritik, studi kasus, analisis isi dll. Penelitian kualitatif

sifatnya induktif, alamiah, kontekstual, lebih menekankan pada proses dan makna,

bersifat kasus, menghasilkan teori/hipotesis bukan menguji hipotesis. Oleh sebab itu

penelitian kualitatif lebih kompleks daripada penelitian kuantitatif. Metode

pengumpulan data kualitatif dapat berupa wawancara mendalam, pengamatan,

diskusi kelompok terfokus, dan studi dokumentasi. Penelitian kualitatif tidak

mengenal populasi dan sampel karena tidak untuk membuat generalisasi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA

TATA TULIS KARYA ILMIAH 6

Page 7: Modul 2 Karya Ilmiah Dan Penelitian

2.5. METODE PENELITIAN

Penelitian pendidikan pada umumnya mengandung dua ciri pokok, yaitu

logika dan pengamatan empiris (Babbie, 1986:16). Metodologi dalam arti umum,

adalah studi yang logis dan sistematis tentang prinsip-prinsip yang mengarahkan

penelitian ilmiah. Dengan demikian, metodologi dimaksudkan sebagai prinsip-prinsip

dasar dan bukan sebagai methods atau cara-cara untuk melakukan penelitian.

Tahapan-tahapan tertentu yang oleh Bailey disebut sebagai suatu siklus yang

llazimnya diawali dengan:

1.       pemilihan masalah dan pernyataan hipotesisnya (jika ada);

2.       pembuatan desaian penelitian;

3.       pengumpulan data;

4.       pembuatan kode dan analisis data; dan diakhiri dengan intepretasi hasilnya.

Pelaksanaan penelitian bersifat dinamis: yaitu penelitian yang bersifat

terbuka, dilakukan dengan berbagai pendekatan yang tidak kaku (rigit). Proses

penelitian diketahuai adalah proses yang dinamis, artinya perkembangan suatu teori

diawali dengan pemahaman terhadap teori itu sendiri, yang kemudian menghasilkan

hipotesis, lalu dari hipotesis itu diperoleh cara untuk melakukan observasi, dan pada

gilirannya observasi itu menghasilkan generalisasi. Atas dasar generalisasi inilah

teori itu mungkin didukung atau ditolak.

Pemikiran Wallace dapat memuat daur pendekatan yang bersifat induktife

dan pendekatan yang bersifat deduktife. Pendekatan induktif bermula dari keinginan

peneliti untuk memberi makna kepada data hasil observasi dalam bentuk

generalisasi empiris. Sedangkan, penelitian yang bersifat deduktif dibangun dari

data-data kuantitatif-statistik yang berusaha mengadakan uji terhadap seperangkaian

hipothesa yang menjadi asumsinya

Prinsip-prinsip metode ilmiah adalah sebagian besar sama bagi setiap

cabang ilmu pengetahuan. Sudah barang tentu perhatian pada segi penekanannya

harus diberikan, tetapi hal ini tidak menyangkut prinsip-prinsip metode ilmiah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA

TATA TULIS KARYA ILMIAH 7

Page 8: Modul 2 Karya Ilmiah Dan Penelitian

(Vredenbregt, 1985: 59-60). Penelitian pendidikan sebenarnya suatu proses untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antar konsep yang dijadikan bahan kajian dalam

penelitian. Hubungan antar konsep itu ditunjukkan dalam sebuah hubungan. Setiap

konsep yang kembangkan sebagai variabel penelitian harus dapat menunjukkan

beberapa indikator empirik yang ada dilapangan.

2.6. KENAPA HARUS SKRIPSI

Apakah untuk lulus Perguruan Tinggi harus menulis skripsi? Jawaban itu

tergantung bagaimana kampus tempat studi Anda mensyaratkan. Ada beberapa

kampus yang memberi kelonggaran tidak menulis skripsi, tetapi dengan

menyelenggarakan pameran, misalnya Institut Seni Indonesia (ISI). Atau ada juga

yang harus menggantinya dengan menempuh sejumlah SKS. Tergantung pilihan

anda. Yang pasti, lulus kuliah amanah orang tua anda yang harus dijaga dan

merupakan contoh keteladanan riil untuk anak cucu anda kelak.

Tidak semua alumni Sekolah Menengah dapat tertampung di Perguruan Tinggi.

Maka sangat disayangkan jika anda yang sudah mendapat kesempatan baik ini

gagal menyempurnakannya hingga mendapat ijazah resmi dari Rektor anda. Selain

itu, 98% lowongan kerja membutuhkan syarat akademis formal. Nah, oleh karena itu,

Anda harus membuang rasa ragu dan cemas sejak sekarang, karena jika anda

bersungguh-sungguh, banyak pihak akan mendukung Anda dan banyak jalan akan

terbentang.

Sumber :

Hariwijaya dan Triton P.B. 2007. Teknik Penulisan Skripsi dan Tesis. Oryza.

Yogyakarta.

http://www.ktiguru.org/index.php/interpretatif-2

http://www.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102007172742_anyar.doc

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ATEP AFIA

TATA TULIS KARYA ILMIAH 8