modul 2 instalasi jaringan ftth

75
06/07/2022 1 INSTALASI JARINGAN FTTH

Upload: telkomakses

Post on 07-Jan-2017

9.391 views

Category:

Business


80 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 instalasi jaringan ftth

05/02/2023 1

INSTALASI JARINGAN

FTTH

Page 2: Modul 2 instalasi jaringan ftth

05/02/2023 2

Setelah mempelajari modul ini peserta memahami dan mengetahui tentang pelaksanaan Instalasi jaringan FTTH

Tujuan

Page 3: Modul 2 instalasi jaringan ftth

3

Topik bahasan

Jenis-jenis Instalasi jaringan kabel optik Persiapan pelaksanan dan Metode instalasi

jaringan kabel optik

Page 4: Modul 2 instalasi jaringan ftth

4

• Kabel Feeder kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODF ke ODC.

• Kabel Distribusi kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODC ke ODP.

• Kabel Drop kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODP ke OTP

• Kabel Indoor kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari OTP ke Roset

JENIS INSTALASI JARINGAN KABEL OPTIK

Page 5: Modul 2 instalasi jaringan ftth

5

JENIS INSTALASI JARINGAN KABEL OPTIK BERDASARKAN LETAK KABEL

1. Kabel FO taman langsung : diinstalasi ditanam langsung dengan cara penggalian atau sistem borring/ rojok.

2. Kabel FO duct, jenis ini ada 2 macam yaitu :a. Dengan sistim duct konvensional/ cara penarikan

• Instalasinya dimasukan dalam subduct yang ada pada duct sistem ( 1 polongan duct bisa dimasukan 3 subduct )

• Instalasinya dimasukan dalam pipa HDPE, dimana pipa HDPE diinstalasi lebih dahulu dengan sistem borring/ rojok.

b. Dengan sistem tekanan udara ( Air Blown System ).Instalasinya masukan kabel Air Blown Cable/ Air Blown Fiber kedalam primary tube lalu didorong dengan tekanan udara dengan kompresor.

3. Kabel FO Udara/ Aerial• Konvensional : Instalasi langsung di pasang/ ditambat diatas tiang• Air Blown System : Microduct Aerial terlebih dahulu diinstalasi diatas tiang,

selanjutnya kabel ABC/ ABF diblowing

Page 6: Modul 2 instalasi jaringan ftth

6

1. Kedalaman galian tanah, Feeder & Dist ≥150 cm dan untuk Saluran Penanggal Bawah Tanah/ Drop ≥ 60cm atau sesuai dengan aturan instansi pemerintah atau pengelola kawasan.

2. Lebar galian bagian atas ± 40cm-65cm, bagian bawah ± 30cm-50cm,3. Slack kabel 5m setiap 1000m dimasing2 Manhole4. Gulungan kabel slack ≥ 20 diameter kabel5. Penempatan slack di manhole posisi vertikal, di handhole posisi horisontal6. Komposisi tanah urug: pasir 5cm dibawah dan diatas kabel, deksteen

( tambah pasir 20cm + warning tape), tanah(bebas berangkal) dipadatkan, ketinggian permukaan dilebihkan 5cm

7. Setiap 100m diberi tanda rute dan setiap ada sambungan diberi tanda sambungan.

8. Sambungan HDPE menggunakan socket khusus sambungan

PERSYARATAN UMUM Kabel Tanam Langsung

Page 7: Modul 2 instalasi jaringan ftth

7

1. Peralatan dan materialPosisi peletakkan haspel dan alat penarik kabel.Kondisi trafik lalu lintas, prioritaskan pada jalan yang tidak macet.Kondisi ruang kerja dan kemudahan bagi lalu lintas petugas dan material.Kemudahan pemasangan alat bantu penarikan kabel.Kemampuan alat penarik kabel (Winching Equipment).

bila diperlukan.Lampu peneranganPeralatan komunikasi

2. Keselamatan kerjaPemasangan rambu lalu lintasPengamanan personil (helm, sabuk pengaman, masker)

PERSIAPAN PELAKSANAAN DAN METODE INSTALASI

Page 8: Modul 2 instalasi jaringan ftth

8

INSTALASI KABEL DALAM SISTEM DUCT

Pemasangan Sub-DuctPerhatian :• Subduct dipasang sepanjang rute.• Posisi subduct dalam satu duct/tidak menyilang.• Celah antara pipa duct dan subduct harus ditutup.• Subduct yang tidak digunakan harus ditutup.• Agar penarikan lancar gunakan pelicin.• Gunakan anti pulir / swivel agar kabel tidak melintir.

Page 9: Modul 2 instalasi jaringan ftth

9

Kabel fiber optik ke :

Sub-duct lubang no :

Pipa duct no :

1 1 12 2 13 3 14 1 25 2 2

dst. dst. dst.

Tabel penempatan Kabel Fiber optik

INSTALASI KABEL DALAM SISTEM DUCT

Page 10: Modul 2 instalasi jaringan ftth

10

CARA INSTALASI KABEL TANAM LANGSUNG

• Metode Open Trench• Sistem Boring atau Rojok• Lintasan pada Jalan, Parit / Sungai dan Rel

Page 11: Modul 2 instalasi jaringan ftth

11

1. Pemasangan Kabel• Penarikan kabel dilaksanakan paling lambat tiga hari setelah galian

dilakukan.• Kabel ditarik melalui bagian bawah haspel yang ditempatkan pada trailer• Sepanjang jalur penarikan harus dipasang rol-rol kabel dengan interval

jarak kurang lebih 2 (dua) meter.• Perhatikan bending radius pada saat penarikan.• Apabila diperlukan kabel dapat dilucuti dari haspel sebagian atau

semuanya membentuk sistim angka delapan• Posisi kabel dalam tanah harus teratur rapi dan tidak boleh melilit

dengan kabel existing

METODE TANAM OPEN TRENCH

Page 12: Modul 2 instalasi jaringan ftth

12

METODE TANAM OPEN TRENCH50 cm

Permukaan tanah

Permukaan TimbunanTanda Sambung

Pasir

Tanah urug dipadatkan

PasirClosure

≥110 cm

Slack Kabel

HDPEKabel FO

Electronic Marking Post (EMP) Optional

Capstone

Page 13: Modul 2 instalasi jaringan ftth

13

INSTALASI KABEL SISTEM BORING

1. Boring Manual sistim rojok, jarak antar PIT 5-15 meter Alat bantu yang digunakan:

• Pipa pralon 2 inchi/sesuai dengan kebutuhan, • panjang masing-masing 1-2 meter • Menggunakan air untuk memudahkan merojok• Mata rojok dibuat dari plat baja/ pipa Galvanized

Page 14: Modul 2 instalasi jaringan ftth

14

2. Boring manual dengan menggunakan alat kerja kayu balok (sistim ungkit), jarak antar PIT 10-25 meter, kedalaman minimal 160 cm. Alat bantu yang digunakan:

• kayu balok ukuran 12 cm x 10 cm dengan panjang 3 - 4 meter• kunci pipa• Pipa galvanis mempunyai diameter 2 inch dengan panjang 1,5 meter

sampai dengan 2 meter yang dapat disambung-sambung

INSTALASI KABEL SISTEM BORING

Page 15: Modul 2 instalasi jaringan ftth

15

INSTALASI KABEL SISTEM BORING3. Boring dengan menggunakan mesin

Biasanya digunakan untuk pekerjaan aktivitas boring melintang jalan dengan bentang minimal antara lubang PIT satu dengan lainnya diatas 25 meter.

Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu mendeteksi route yang akan di borring dengan maksud untuk mengetahui apakah ada utilitas lain

Page 16: Modul 2 instalasi jaringan ftth

16

SISTEM PENANDAANPenandaan Rute dan Sambungan kabel pada sistim Instalasi tanam langsung

TEL TEL

100 mm

250 mm

350 mm

Tanda Sambung

Tanda Slack

Tanda Rute

TEL

Page 17: Modul 2 instalasi jaringan ftth

17

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Menyebrang Jalan1. Menggunakan pelindung pipa galvanis

± 5 inch untuk jalan dengan lalu lintas padat dan pipa PVC ± 4 inch tebal 2,2 mm dan dilengkapi 3 sub-duct 32/26 mm dengan kedalaman minimal ±1,50 meter atau sesuai peraturan yang berlaku setempat.

2. Menggunakan pelindung pipa PVC ± 4 inch tebal 5,5 mm dan dilengkapi 3 sub-duct 32/26 mm untuk jalan dengan lalu lintas sedang kedalaman minimal 1,50 meter atau sesuai peraturan yang berlaku setempat.

3. Menggunakan pelindung pipa HDPE 40/33 mm tanpa cadangan dengan kedalaman ± minimal 1,50 m atau sesuai peraturan Instansi terkait setempat.

4. Untuk pipa pelindung crossing harus terpasang secara utuh, apabila tidak dimungkinkan maka pipa dipotong-potong sesuai kondisi panjang PIT (bisa dipotong-potong setiap 1 meter atau setiap 2 meter) dan harus disambung menggunakan soket sesuai peruntukannya

Socket

1 – 2 meter

SocketSocket

Page 18: Modul 2 instalasi jaringan ftth

18

PENEMPATAN KABEL PADA LINTASAN

Penampang Lintang Kontruksi dengan Pelindung pipa Galvanis

Penampang Lintang Kontruksi dengan Pelindung pipa PVC

Kontruksi Lintasan dengan Pelindung pipa Galvanis

Page 19: Modul 2 instalasi jaringan ftth

19

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Menyebrang Parit/Sungai

1. Pelindung yang dipergunakan: Pipa galvanis 4 inchi / 2 inchi, tebal 3,3 mm Pipa PVC Pipa HDPE 40/32 mm, Pipa Sub-duct 32/26 mm

Page 20: Modul 2 instalasi jaringan ftth

20

2. Pemasangan pipa pelindung Di bawah dasar parit Di atas parit

Menempel pada atas jembatan Memanfaatkan polongan jembatan Menempel pada sisi jembatan

Menempel pada bagian bawah jembatan (digantung) Jembatan kabel dengan konstruksi terpisah Jembatan kabel dengan tiang tunggal. Jembatan kabel dengan tiang ganda Sistem boring atau duct slump

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Page 21: Modul 2 instalasi jaringan ftth

21

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Pipa Besi Galvanis

Jalan

Kabel

Pipa Galvanis Φ 4 inchi

Klem Pipa Galvanis

Besi Siku Penyangga

Pipa Galvanis 4 inchi

Klem Pipa Galvanis

Kabel

Jembatan

Page 22: Modul 2 instalasi jaringan ftth

22

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Pipa Galvanis Φ4 inchi

Kabel

Jembatan Kabel

Jembatan

Page 23: Modul 2 instalasi jaringan ftth

23

12

4

8

10

11

5

10

70

70

70

20

20

30

30

9

1/5 T

20

20

20

12

313

7

6

12

4

8

10

11

5

10

70

70

70

20

20

30

30

9

1/5 T

20

20

20

1 2

313

7

6

Keterangan:1. Kabel 2. Klem Penjepit Kabel3. Kawat Slink/Penggantung4. Buldog Grip5. Klem Pipa Riser6. Stainless Steel Belt/Tie Wrap7. Pipa Riser8. Kawat Temberang9. Sekang Penegang Temberang10.Batang Temberang11.Plat Besi12.Stagklem Beugel13.Spanwartel/Sekang Ulir

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Page 24: Modul 2 instalasi jaringan ftth

24

Menyebrang Rel Kereta Api

1. Pelindung yang dipergunakan: pipa galvanis ± 5 inch tebal 3,3 mm pipa PVC ± 4 inch tebal 2,2 mm Pipa 3 sub-duct 32/26 mm Pipa HDPE 40/33 mm, untuk sistem jembatan baik dengan

tiang tunggal/ ganda

2. Pemasangan pipa pelindung Dengan sistem boring, kedalaman minimal ±1,50 meter atau

sesuai peraturan yang berlaku setempat. Jembatan kabel dengan tiang tunggal Jembatan kabel dengan tiang ganda.

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Page 25: Modul 2 instalasi jaringan ftth

25

Permukaan Jalan

Pipa Galvanis Ø 5 inch, t=3,3 mm

Kabel Serat Optik

>150 Cm

o

Pipa PVC Ø 4 inch, t = 2,2 mmSub Duct

Pipa Galvanis Ø 5 inch, t=3,3 mm Cadangan

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Page 26: Modul 2 instalasi jaringan ftth

26

INSTALASI KABEL UDARA1. Persiapan Pemasangan Kabel Udara

Mempersiapkan peralatan dan material Buat lubang untuk penanaman tiang sedalam 1/5

panjang tiang Lokasi tiang tidak boleh mengganggu pejalan

kaki atau kendaraan. Penempatan tiang diatur sedemikian rupa

agar tidak mengganggu estetika pemandangan dan keindahan.

Jarak antar tiang, untuk dalam kota ± 40 meter dan luar kota ± 50 meter.

Pemasangan tiang diusahakan di batas persil (batas antara 2 kavling tanah/rumah yang berdampingan).

Pengecatan tiang besi pada bagian tiang yang akan ditanam

Tiang didirikan tegak lurus di tengah-tengah lubang

Pembuatan Voetstuk Pengecatan tiang Pasang temberang/ tiang ganda

pengganti temberang Pasang accessoris untuk

pemasangan dan penambatan kabel udara Pasang rol kabel pada setiap tiang

Page 27: Modul 2 instalasi jaringan ftth

27

Permukaan Tanah

140 cm

1/5 T – 30 cmØ 25 cm

30 cm

30 cm

Tiang

Cor Beton

INSTALASI KABEL UDARA

Page 28: Modul 2 instalasi jaringan ftth

28

2. Pemasangan Kabel Udaraa. Rute tiang yang khusus untuk

kabel fiber optik : Penempatan harus mulai dari

posisi paling atas. Untuk tiang 7 meter hanya 2

jalur kabel untuk setiap sisi dan maksimum kapasitas per kabel 48 core.

Untuk tiang 9 meter dapat dipasang 3 kabel untuk setiap sisi dan maksimum kapasitas per kabel 48 core.

Dimungkinkan dipasang kabel fiber optik kapasitas 96 core khusus untuk kabel feeder dan antar HRB.

INSTALASI KABEL UDARA

b. Rute tiang yang digunakan bersamaan dengan kabel tembaga : Penempatan kabel fiber optik

harus diatas kabel tembaga. Kabel fiber optik tidak

diperbolehkan dibendel menjadi satu dengan kabel tembaga.

c. Penempatan kabel fiber optik pada tiang berdasarkan penanggung jawab pengelolaan: Paling atas untuk kabel fiber optik

backbone/ Regional junction/OLO junction

TELKOM Group. Jalur dibawahnya untuk kabel fiber

optik akses/OLO last mile TELKOM Group.

Page 29: Modul 2 instalasi jaringan ftth

29

INSTALASI KABEL UDARA2. Penambatan kabel

3. Cara gantung.• Untuk rute lurus dengan jarak antar tiang 40-50

meter. Instalasi menggunakan asesoris kabel fiber optik seperti tension bracket, suspension klem, stainless steel band, dan lain-lain.

4. Cara tambat.• Untuk rute belok atau menikung, lintasan atau

rute lurus dengan jarak antar tiang lebih dari 50 meter (rentang jauh).

• Penambatan dengan mempergunakan alat bantu khusus dan diusahakan tidak memotong kawat penggantung (bearer).

Untuk rute lurus penambatan setiap 6 - 8 gawang (± 300 – 400 meter), tanpa memotong kawat penggantung (bearer).

Penambatan pada rute lurus dapat menggunakan span wartel atau tidak, untuk rute belok dan tambat awal/akhir harus

menggunakan span wartel.

Tension/ Suspension BracketSpan Wartel

Klem PerekatStainless Steel Band

Page 30: Modul 2 instalasi jaringan ftth

30

3)Cara tambat awal/akhir Penambatan pada tiang ODC/ODP /Optical Clousure/Slack, pada tiang

sambungan peralihan antara kabel tanah dan kabel udara atau kabel udara dengan kabel udara.

Penambatan awal/akhir dan tambat antara dapat diinstalasi : Pada tiang besi menggunakan stagklem beugel atau suspenssion dan stainless steel band. Pada tiang beton menggunakan suspenssion dan stainless steel band

INSTALASI KABEL UDARA

Page 31: Modul 2 instalasi jaringan ftth

31

INSTALASI ODP

ODP terpasang di Udara(Aerial) ODP Pole / Wall ODP pedestal

Page 32: Modul 2 instalasi jaringan ftth

32

Untuk memberikan gambaran metode instalasi dan terminasi kabel FO di perangkat ODP, baik untuk ODP Tiang, Dinding (Wall) maupun ODP Pedestal dapat dilihat pada gambar di sub bab ini. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan instalasi dan terminasi kabel fiber optik di dalam perangkat ODP adalah sebagai berikut: a. Kabel input yang masuk ke perangkat ODP umumnya berupa kabel distribusi dengan tipe kabel

SCPT. Kabel tersebut harus masuk melalui lubang/jalur yang sudah disediakan di perangkat ODP. Selain kabel distribusi yang masuk ke dalam ODP dapat juga berupa kabel FCL/GCL (Fiber/GPON Catuan Langsung).

b. Apabila kabel yang masuk ke ODP Dinding atau ODP Tiang berasal dari kabel bawah tanah, maka kabel tersebut harus menggunakan pipa pelindung kabel (riser pipe) yang terbuat dari pipa galvanis diameter 1,5 inch panjang 3 meter untuk ODP Tiang dan minimal 2,5 meter untuk ODP Dinding (disesuikan dengan kebutuhan).

c. Metode pemasangan kabel distribusi/FCL di dalam ODP:1) Kurang lebih 5 cm dari pangkal ujung kabel masuk dan keluar, kupas kabel sepanjang 1

meter atau 2 kali putaran slack kabel di ODP.2) Potong central strength member dengan panjang sesuai posisi tempat terminasinya. 3) Keluarkan kembali kabel distribusi tersebut melalui lubang/jalur yang telah disiapkan di

ODP untuk menuju ODP berikutnya.4) Pasang strength member pada dudukan yang disediakan di ODP.5) Pekerjaan ini terus dilakukan secara berulang sampai kabel tersebut ketitik ODP terakhir.

INSTALASI ODP

Page 33: Modul 2 instalasi jaringan ftth

33

d. Potong salah satu core diposisi kabel yang akan keluar dan sambungkan/splicing dengan input splitter di ODP tersebut. Lindungi hasil splicing dalam protection sleeve dan tempatkan di cassette. Slack core kabel distribusi yang di splice dengan pigtail input splitter digulung di dalam cassette sesuai alur yang telah disediakan.

e. Pemakaian core ke suatu ODP mengikuti aturan bahwa ODP terdekat menggunakan nomor urut core terakhir.

f. Hubungkan konektor dari output splitter ke sisi belakang (Rear) port adapter secara berurutan.

g. Port adapter sisi depan (front) diperuntukkan sebagai tempat terminasi kabel drop menuju pelanggan.

h. Langkah pekerjaan ini berlaku di ODP Tiang, Pedestal, Dinding dan ODP Closure. Untuk ODP Closure panjang pengupasan kabel sesuai panjangnya Closure.

INSTALASI ODP

Page 34: Modul 2 instalasi jaringan ftth

34

Contoh Terminasi Kabel pada ODP Closure

Kabel Distribusi

Splitter

Fiber Through (masih dalam tube)

Kabel Drop

Cassette

Contoh Terminasi Kabel pada ODP Tiang, Wall dan Pedestal

INSTALASI ODP

Page 35: Modul 2 instalasi jaringan ftth

35

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

1. Persiapan Pemasangan Kabel Drop Fiber OptikMempersiapkan peralatan dan material untuk pekerjaan instalasi kabel drop

2. Pemasangan Kabel Drop Fiber optik (Saluran Penanggal)a. Pemasangan Saluran Penanggal/Kabel Drop Optik menggunakan

Kabel Udarab. Pemasangan Saluran Penanggal Bawah Tanahc. Pemasangan Saluran penanggal di Ruko

Page 36: Modul 2 instalasi jaringan ftth

36

a. Pemasangan Saluran Penanggal/Kabel Drop Optik menggunakan Kabel UdaraTitik penambatan dipilih dengan persetujuan pelanggan, hal perlu diperhatikan: Titik tambat di rumah pelanggan sedapat mungkin dekat dengan perangkat

roset optik/CPE yang akan dipasang Letak titik tambat harus aman dari jangkauan manusia, minimal ketinggian

OTP dari permukaan 250 cm. Sejauh mungkin dari saluran instalasi/perangkat lain seperti saluran PLN,

saluran/feeder antena dll. Memperhatikan estetika lokasi tersebut.

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

Page 37: Modul 2 instalasi jaringan ftth

37

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK Dipilih pada tempat yang kuat (tembok, listplank) agar mampu menahan daya

tarik dari saluran penanggal (Drop Cable) untuk jangka waktu lama. Harus memperhatikan kelenturan kabel agar terhindar terputusnya kabel. Pengaturan kelenturan harus mempertimbangkan pertimbangkan faktor

keamanan dan daya panggul maksimum saluran penanggal (Drop Cable) dan kerapihan.

Titik tambat di rumah pelanggan menggunakan Drop Wire Clamp Hook (bracket mourstelling)

pemasangan Saluran Penanggal pada tembok/ dinding menggunakan pelindung flexible pipe dapat dipergunakan Klem ( penggunaan klem harus hati – hati jangan sampai terkena kabelnya )

Page 38: Modul 2 instalasi jaringan ftth

38

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

Page 39: Modul 2 instalasi jaringan ftth

39

b. Pemasangan Saluran Penanggal Bawah Tanah Menggunakan sistem tanam langsung ataupun sistem semi duct dengan

pelindung pipa PVC. kabel drop (saluaran penanggal) diterminasi di ODP (Pedestal) satu ujung

dan ujung lainnya di OTP jika diperlukan, kalau tidak bisa langsung ke Roset.

Kabel drop fiber optik yang digunakan dapat multi core / kabel single core untuk lokasi titik sambung dapat dibuat Kabel PIT/Mini Handhole Pondasi kedalaman 40 cm dan timbul ke permukaan tanah minimal 10

cm, pondasi beton campuran 1:2:3, ukuran atas 50 x 50 cm dan ukuran bawah 60 x 60 cm

Galian untuk menanam pipa PVC antara Handhole lebar 20 cm dan dalam minimal 60 cm, untuk DKI 110 cm

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

Page 40: Modul 2 instalasi jaringan ftth

40

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIKc. Pemasangan Saluran Penanggal di Ruko dan Gedung

Menggunakan ODP wall Dapat menggunakan kabel drop indoor Diinstalasi dengan pelindung tray kabel

ODP

Tray Kabel

Kabel Distribusi

Drop Optik

Riser Pipe

Ke Terminal Pelanggan

Flexible Pipe Cable TrayOTP

ODPOTP OTP OTP OTP

Distribution CableRiser Pipe

Page 41: Modul 2 instalasi jaringan ftth

41

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

KETERANGAN:1. ODP Pilar/ Pedestal2. Optical Termination Terminal3. Kabel Drop Optik4. Kabel Distribusi5. Pondasi Pedestal6. Hand Hole7. HDPE/ Pipa PVC8. HDPE/ Pipa PVC 9. Pagar

JALAN

2

3

5

1

4

7

8

9

6

Tampak Depan

Tampak Samping

Page 42: Modul 2 instalasi jaringan ftth

42

DALAM RUMAHLUAR RUMAH

OTP

PIPA PVC/HDPE

Ukuran minimal Handhole/PIT, Panjang = 60 cm, Lebar = 60 cm, Dalam = 60 cm, dapat dibuat secara precast

Pemasangan pipa PVC ke rumah pelanggan terdapat dua alternatif: Diinstalasi sampai OTP di dinding luar Diinstalasi langsung sampai dengan Roset optik

DALAM RUMAHLUAR RUMAH

Roset

PIPA PVC/HDPEPITPermukaan Lantai

≥ 40 cm

Kabel Drop Optik

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

Page 43: Modul 2 instalasi jaringan ftth

43

Sistim distribusi saluran penanggal bawah tanah tanam langsung:a. Distribusi Langsung

PedestalKabel MulticoreFiber Optik

OTP OTP OTP OTP OTP OTP OTP OTP

Kabel Drop optik tanam langsung Kabel Distribusi tanam langsung

Kabel Drop optik tanam langsung

PIPA PVC/HDPE

DALAM RUMAH

LUAR RUMAH

OTP

DALAM RUMAH

LUAR RUMAH

OTP

BATAS PERSIL

PIT

PIPA PVC/HDPE

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

Page 44: Modul 2 instalasi jaringan ftth

44

Kabel FO Multipair

Pedestal

OTP OTP OTP OTP OTP OTP OTP OTP

Kabel Drop Bawah Tanah

.

Kabel Distribusi Bawah Tanah

Kabel Drop Bawah Tanah .

ClosureClosure Closure

Closure

b. Distribusi Tidak Langsung

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

Page 45: Modul 2 instalasi jaringan ftth

45

Pekerjaan Handhole Pekerjaan pembuatan pondasi ODC dan

ODP Pedestal Pemasangan tiang dan temberang

PEKERJAAN SIPIL

Page 46: Modul 2 instalasi jaringan ftth

46

Peletakannya harus sejajar dengan jalan / bangunan Radius tikungan ≥ 20 x diameter luar luar pipa duct Tutup Handhole harus rata dengan permukaan jalan Dinding, lantai dan atap dari beton bertulang tebal ≥ 15 cm Ketebalan tutup Handhole 20 cm Penulangan sesuai dengan persyaratan beton bertulang U24 Campuran beton

• Lantai : 1:3:5 (Semen : Pasir : Batu Pecah)• Dinding: 1 : 1,5 : 2,5 (Semen : Pasir : Batu Pecah)

Ukuran Handhole:No. Tipe HH Ukuran dalam

(cm)Jumlah

PipaJumlah Tutup

1. Tipe-I 170 x 125 x 130 4 3

2. Tipe-II 170 x 60 x 130 4 3

PEKERJAAN HANDHOLE

Page 47: Modul 2 instalasi jaringan ftth

47

Page 48: Modul 2 instalasi jaringan ftth

48

ODC

Slack Kabel

Hand Hole

Kabel FO

Pipa PVC

HANDHOLE PADA ODC

Page 49: Modul 2 instalasi jaringan ftth

49

Ukuran (panjang / lebar) pondasi menyesuaikan dengan ukuran (panjang / lebar) kabinet ODC / Pedestal yang akan dipasang.

Pondasi terbuat dari beton bertulang, perbandingan campuran 1:2:3 (semen:pasir:batu pecah) atau standar kualitas beton K225.

Pondasi dapat dibuat langsung ditempat atau precast. Bagian pondasi yang berada diatas permukaan tanah harus

diplester/dihaluskan. Permukaan pondasi di luar kabinet harus dibuat miring (≥ 150). Bagian dalam pondasi harus dibuat berongga untuk pekerjaan

instalasi kabel dan kabel grounding.

PONDASI ODC DAN PEDESTAL

Page 50: Modul 2 instalasi jaringan ftth

50

Pondasi ODCPONDASI ODC DAN PEDESTAL

Page 51: Modul 2 instalasi jaringan ftth

51

ODC

Slack Kabel

Hand Hole

Kabel FO

Pipa PVC

Patok pengaman

Page 52: Modul 2 instalasi jaringan ftth

52

Pondasi Pedestal

PONDASI PEDESTAL

Page 53: Modul 2 instalasi jaringan ftth

53

7010

40

70

TEMPAT K UNCI

15 15

6040

Pemasangan Pedestal pada pondasi

PEMASANGAN ODP PEDESTAL

Page 54: Modul 2 instalasi jaringan ftth

54

Kabinet ODC Kabinet Pedestal

Pemasangan Kabinet pada pondasi

PONDASI PEDESTAL

Page 55: Modul 2 instalasi jaringan ftth

55

Patok Pengaman Kabinet ODC

PONDASI ODC

Page 56: Modul 2 instalasi jaringan ftth

56

140 cm

80 cm

100 cm

300 cm

423 cm

137 cm

Pipa Paralon atau Guide Ring

Permukaan Tanah

ODP

Tiang 7 m

Riser Pipe

Pondasi

80 cm

Pemasangan TiangPEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Tata cara pemasangan tiang sudah dibahas pada persiapan penarikan kabel udara

Page 57: Modul 2 instalasi jaringan ftth

57

30 cm

30 cm

1/5

T - 3

0 cm

25 - 30 cm

Tiang Besi

Engsel

Besi Plat Bekisting

Besi pengunci non permanen

TiangCor Beton

Permukaan Tanah

40 cm

Riser pipe

140 cm

30 cm

30 cm

1/5 T - 30 cm25 cm

Tiang

Cor Beton

30 cm

30 cm140 cm = 1/5 T

110 cmØ25 cm

Pondasi Tiang

PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Page 58: Modul 2 instalasi jaringan ftth

58

Pemasangan Temberang

Temberang berfungsi untuk memperoleh keseimbangan gaya yang bekerja pada tiang agar tiang tetap berdiri tegak lurus.

Pemasangan temberang dilakukan pada :o Tiang awal dan akhir dari rute kabel udara.o Tiang rute Kabel Udara dengan sudut tikungan lebih besar dari 15

derajat.o Tiang rute lurus dengan beban cukup berat dan sering terkena

gangguan angin kencang, biasanya dipasang setiap 5 gawang.

PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Page 59: Modul 2 instalasi jaringan ftth

59

Jenis Temberang Temberang Tarik Temberang Sokong Temberang Labrang

PEMASANGAN TEMBERANG Temberang Tarik

10 Cm

1 meter atau lebih

span wartel

kaos timbel

buldog grip

kawat ikat

kawat ikat

timbelbesi beton 1/6 inch

permukaan tanah

plat besi

tali baja 7 atau 12 lembar

Temberang Sokong

Page 60: Modul 2 instalasi jaringan ftth

60

Tiang ganda pengganti Temberang Tarik/ SokongPEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Cara ini untuk mengatasi jika tidak ada lahan untuk pemasangan Temberang Tarik ataupun Sokong

Page 61: Modul 2 instalasi jaringan ftth

61

Temberang LabrangPEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Page 62: Modul 2 instalasi jaringan ftth

62

Route Kabel

Tiang Rute

Kawat/slink penyangga

Tiang penyanggaKawat Temberang penyangga

Jalan

Sungai

Contoh penggunaan Temberang LabrangPEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Page 63: Modul 2 instalasi jaringan ftth

63

Legend

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Page 64: Modul 2 instalasi jaringan ftth

64

Legend

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Page 65: Modul 2 instalasi jaringan ftth

65

Konfigurasi

Keterangan:Feeder, Distribusi, Drop: Kabel Duct/ Kabel Tanah Tanam Langsung/ Kabel Udara

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Page 66: Modul 2 instalasi jaringan ftth

66

Keterangan:

FCLX1X2X3Y1Y2-m1m2-n1n2q

FCL = Fiber Catu Langsung (Kabel optic yang keluar dari ODF menuju ODPX1X2X3 = Kode Lokasi STOY1Y2 = Nomor urut FCL (mulai dari01 sampai dengan 99)m1m2 = Nomor section/segmenn1n2 = Nomor pencabanganq = Sisipan diisi dengan abjad (A,B,C ……dst)

Contoh Skema FO Catu Langsung

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Page 67: Modul 2 instalasi jaringan ftth

67

Tabel Clousure

CassetteCore Cable

IN OUT IN OUT

01 01-12 01-12 FCLJTN01-01 FCLJTN01-02

02 13-24 13-24 FCLJTN01-01 FCLJTN01-02

03 25-36 25-36 FCLJTN01-01 FCLJTN01-01-01

04 37-48 37-48 FCLJTN01-01 FCLJTN01-01-02

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Page 68: Modul 2 instalasi jaringan ftth

68

CassetteCore Cable

IN OUT IN OUT

01 01-12 01-12 FCLJTN01-02

FCLJTN01-03

02 13-24 13-24 FCLJTN01-02

FCLJTN01-02-01

Tabel ClousurePEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Page 69: Modul 2 instalasi jaringan ftth

69

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN Contoh Skema FO Feeder

Page 70: Modul 2 instalasi jaringan ftth

70

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN Contoh Skema FO Distribusi

Page 71: Modul 2 instalasi jaringan ftth

71

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Page 72: Modul 2 instalasi jaringan ftth

72

FCLJTN01-02 (01-24)KD-SM G.652D-24-1000m

Alokasi nomor core

Panjang segmen kabelKapasitas segmen kabel

Type kabelJenis kabel

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Page 73: Modul 2 instalasi jaringan ftth

73

• OTDR Set IOR Set λ

(1310nm,1550nm) Set Distance Pengukuran

• POWER METER & LIGHTSOURCE Kalibrasi Pengukuran

PENGUKURAN

Page 74: Modul 2 instalasi jaringan ftth

74

• PERANGKAT PASIF:– KABEL TANAM LANGSUNG: ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.43– KABEL DUCT : ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.10– KABEL UDARA : ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.26– KABEL DROP : ITU-T G.657, ITU-T L.26, ITU-T L.26, STEL K -

330/2009– CONNECTOR– SPLITTER– COUPLER/WDM– ODF : ITU-T L.40– ODC : ITU-T L.40– ODP : ITU-T L.40– CLOSURE: ITU-T L.13

• PEKERJAAN SIPIL– MANHOLE/HANDHOLE– PONDASI PERANGKAT

REFERNSI STANDART

Page 75: Modul 2 instalasi jaringan ftth

75