modul 10 struktur beton ii
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Modul 10 Struktur Beton II
1/10
MODUL PERKULIAHANMODUL PERKULIAHANMODUL PERKULIAHANMODUL PERKULIAHAN
Struktur Beton IIStruktur Beton IIStruktur Beton IIStruktur Beton II
Kolom Langsing
10101010
Contoh Soal Kolom Langsing Mampu mengindentifikasi
elemen aksial lentur langsing,serta mampu mendesaintulangan memanjang kolombeton bertulang
-
7/24/2019 Modul 10 Struktur Beton II
2/10
152
Struktur Beton II Pusat Bahan Ajar dan eLearningWita Meutia, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
Pada Modul 9, telah dibahas teori kelangsingan kolom. Pada modul ini, akan diberikan
contoh-contoh soal yang berkaitan dengan kelangsingan dan perbesaran momen suatu
kolom. Sebelum membahas contoh soal, berikut akan diulas sedikit materi mengenai
kelansgsingan kolom.
Kelangsingan Kolom
Berdasarkan SNI Beton Pasal 10.10, analisis kolom langsing dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
1. Analisis rangka orde kesatu dengan perbesaran momen
Analisis rangka orde kesatu adalah analisis struktur portal linier tanpa
memperhitungkan pengaruh deformasi terhadpa matriks kekakuan struktur.
Perbesaran nilai-nilai momen yang diperoleh dari analisis struktur orde kesatu
dilakukan dengan mengalikan dengan faktor perbesaran
2. Analisis rangka orde kedua
Analisis rangka orde kedua merupakan analisis struktur portal nonlinier, yang
memperhitungkan pengaruh nonlinier geometri di dalam analisisnya. Pada analisis
ini, matriks kekakuan struktur dipengaruhi oleh deformasi struktur.
Kedua cara tersebut dapat digunakan untuk kolom dengan angka kelangsingan kurang dari
100. Berdasarkan Pasal 12.11.5 SNI Beton yang lama, khusus untuk kolom dengan angka
kelangsingan lebih besar dari 100 analisisnya harus dilakukan dengan analisis orde kedua
Angka kelangsingan ()suatu komponen struktur tekan dapat dihitung sebagai berikut:
r
ukl=
Dimana
r = hIA 3,0 untuk penampang persegi (h= dimensi penampang dalam arah stabilitas
yang ditinjau)
r = 0,25D untuk penampang bundar berdiameter D
Pada analisis kolom langsing, gaya aksial terfaktor Pu dan momen terfaktor M1 dan M2
pada ujung-ujung kolom dan storey drifto
idealnya dihitung dengan menggunakan sifat-
sifat penampang. Namun sebagai alternatif, dalam SNI Beton pasal 10.10.4.1, sifat-sifat
penampang berikut dapat digunakan sebagai nilai pendekatan dalam analisis struktur orde
ke satu, yaitu:
-
7/24/2019 Modul 10 Struktur Beton II
3/10
153
Struktur Beton II Pusat Bahan Ajar dan eLearningWita Meutia, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
a. cfcE '4700=
b. Momen Inersia:
Balok : 0,35 Ig Kolom : 0,7 Ig
Dinding : 0,7 Ig (tidak retak)
: 0,35 Ig (retak)
Pelat dan Lantai Datar : 0,25 Ig
c. Luas Penampang : 1,00Ag
Nilai-nilai momen inersia tersebut di atas harus dibagi lagi dengan faktor (1+ d ) untuk
memperhitungkan pengaruh rangkak. Ada dua kondisi yang harus dilihat yaitu:
a. Bila struktur bekerja pada gaya lateral yang bersifat permanen (sebagai contoh
tekanan lateral tanah), maka dalam hal ini faktor rangkak dihitung sebagai:
d = faktor rangkak = Beban lateral tetap terfaktor maksimum
Beban lateral total terfaktor maksimum
b. Bila diperlukan pengecekan stabilitas sesuai dengan SNI Beton Pasal 10.10.4.2:
d = faktor rangkak = Beban aksial tetap terfaktor maksimum
Beban aksial total terfaktor maksimum
Batasan angka Kelangsingan untuk Kolom langsing
SNI Beton 10.10.1, kelangsingan kolom dapat diabaikan jika:
Kolom pada rangka tak bergoyang atau kolom dengan tumpuan sendi:
402
11234 s , maka gunakan persamaan:
sM
cP
uPsM
sMs
=
75,01
Prosedur Desain Kolom Langsing
Urutan desain untuk kolom langsing pada portal bergoyang adalah sebagai berikut
1. Hitung nsM akibat beban yang tidak menimbulkan goyangan. Sebagai contoh untuk
kombinasi beban berikut ini:
U=0,75(1,2 D +1,6 L + 1,6 W)
Maka beban yang tidak menimbulkan goyangan adalah:
U = 0,9D +1,2 L
2. Hitung sM ada 3 alternatif cara yang dapat digunakan. Untuk kombinasi beban
yang disebutkan di atas maka beban yang harus diperhitungkan untuk sM adalah
U = 1,2 W
3. Hitung isMsinsMiM += di setiap ujung i pada semua kolom
4. Cek apakah momen maksimum terjadi pada bentang di antara ujung-ujung kolom.
Pengecekan ini perlu dilakukan jika rasio rul / pada kolom melebihi nilai berikut ini:
-
7/24/2019 Modul 10 Struktur Beton II
6/10
156
Struktur Beton II Pusat Bahan Ajar dan eLearningWita Meutia, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
gAcf
uPr
ul
.'
35>
5. Cek stabilitas struktur akibat beban gravitasi terfaktor. Kombinasi beban yang
digunakan dalam hal ini adalah U = 1,2D + 1,6L. Pengecekan dilakukan sebagai
berikut:
Jika sM di hitung dengan analisis orde kedu, maka:
5,2
fo
so
Pada perhitunganso
(defleksi lateral orde kedua) danfo
(defleksi lateral
orde kesatu), pengaruh beban lateral tetap diperhitungkan.
Jika sM dihitung dengan rumusQ
sMsM
=1
, maka
6,0Q
Q dalam persamaan ini dihitung dengan menggunakan Pu yang diperoleh
dari kombinasi pembebanan grafitasi terfaktor
Jika sMs dihitung dengan rumus
=
cP
uPsM
sMs
.75,01
, maka
6,0Q
s harus bernilai lebih kecil dari pada 2,5 dan positif. uP dalam perhitungan
di atas diperoleh dari kombinasi pembebanan gravitasi terfaktor.
Contoh-Contoh Soal
Contoh Soal 1:
Kolom beton setinggi 6m memikul beban mati 40 ton dan beban hidup 35 ton dengan
eksentrisitas 75 mm pada ujung atas kolom dan eksentrisitas 50 mm pada ujung bawah
kolom. Ukuran penampang kolom 300mm x 300mm. fc=35Mpa dan fy = 400 Mpa. Hitung
momen rencana untuk kolom tersebut!
-
7/24/2019 Modul 10 Struktur Beton II
7/10
157
Struktur Beton II Pusat Bahan Ajar dan eLearningWita Meutia, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
Solusi:
Langkah 1: Cek jenis kolom (kolom langsing atau kolom pendek)
7,663003,0
60001=
=
r
ukl
Dimana:
268,7
2,51234
2
11234
2,505,01041
8,7075,01042
104356,1402,1
=
=
==
==
=+=
M
M
mtM
mtM
tontontonuP
Karena2
11234M
M
r
ukl > Berarti kolom merupakan kolom langsing
Langkah 2: Cek apakah ?min22 MM >
)03,024,15(min2 huPM +=
]310))300(03,024,15[(104 +=
)!(252,2 OKMmt
-
7/24/2019 Modul 10 Struktur Beton II
8/10
158
Struktur Beton II Pusat Bahan Ajar dan eLearningWita Meutia, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
211,51446,01
410.75,6610.78,24,0mtEI =
+
=
Langkah 4: Hitung Momen Desain
2MnscM =
8667,08,7
2,54,06,0
2
14,0_6,0 =
+=
=
M
MmC
tonm
mton
ukl
EIcP 95,1402)61(
211,5142
2)(
2=
==
54
95,14075,0
1041
8667,0
75,01
=
=
=
cPuP
mCns
Nilai ns yang didapat terlalu besar. Oleh karena itu perlu dilakukan redesain dengan
menggunakan penampang kolom yang lebih besar.
Catatan:
Umumnya batas maksimum nilai ns yang masih dianggap ekonomis adalah 0,2=ns
Contoh Soal 2.
Kolom persegi 550 mm dan 550 mm yang merupakan bagian dari suatu struktur portal
mempunyai tinggi ul = 5,55 m dan tidak dikekang terhadap goyangan. Akibat kombinasi
beban gravitasi terfaktor pada kolom bekerja:
Pu = 3204 kN
1M = 64 kN-m
2M = 170 kN-m
Sedangkan akibat beban angin terfaktor, pada kolom bekerja:
Pu = 400 kN
Mu = 138 kN-m
-
7/24/2019 Modul 10 Struktur Beton II
9/10
159
Struktur Beton II Pusat Bahan Ajar dan eLearningWita Meutia, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
Jumlah total beban pada lantai yang ditinjau akibat gravitasi terfaktor adalah:
uP = 70000 kN-m
cP = 140000 kN-m
Jika MPacf 35' = dan MPayf 400 , hitung dsnM
Solusi:
Langkah 1: Cek apakah momen maksimum terjadi di lokasi selain ujung-ujung kolom
6,3355,03,0
55,5=
=
m
m
r
ul
6,63
)55,055,0(5,63
3204
35
'
35=
=
gAcfu
P
Karena 33,6 < 63,6 tidak perlu pengecekan
Langkah 2: Kombinasi beban yang diperhitungkan adalah:
U = 0,75 X (1,2D +1,6L + 1,6W)
kNuP 2703)4003204(75,0 =+=
mkNnsM == 5,12717075,02
mkNsM == 5,10313875,02
=
cP
uPs
75,01
0,1
14000075,0
700001
0,1
=
0,13 >= OK
mkNsMsnsMM =+=+= 438)5,103(35,12722
Langkah 3: Cek Stabilitas
Karena nilai 5,2>s maka penampang kolom tidak memadai. Jadi, kolom harus diperbesar
atau diperbaiki
-
7/24/2019 Modul 10 Struktur Beton II
10/10
1510
Struktur Beton II Pusat Bahan Ajar dan eLearningWita Meutia, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Imran, I dan Hendrik, F. (2014). Perencanaan Lanjut Struktur Beton Bertulang. Penerbit
ITB
SNI Beton 2013