model penguatan phbs melalui metode permainan...

40
MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN “KARPET ANAK SEHAT (KAS)” Yurika Fauzia Wardhani

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE

PERMAINAN “KARPET ANAK SEHAT (KAS)”

Yurika Fauzia Wardhani

Page 2: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”
Page 3: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”
Page 4: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”
Page 5: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”
Page 6: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”
Page 7: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

i

LAPORAN PENELITIAN

Model Penguatan PHBS Melalui Metode

Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

Yurika Fauzia Wardhani

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUMANIORA DAN

MANAJEMEN KESEHATAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

JAKARTA

2016

RAHASIA

Page 8: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

ii

JUDUL PENELITIAN

Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan

“Karpet Anak Sehat (KAS)”

Page 9: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

iii

SK PENELITIAN

Page 10: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

iv

SUSUNAN TIM PENELITIAN

No. Nama Keahlian/

Kesarjanaan

Kedudukan

dalam Tim

Uraian Tugas

1 Yurika Fauzia

Wardhani, M.Psi,

Psikolog

Magister Profesi

Psikologi

P.I. Ketua pelaksanan

penelitian,yaitu

mengkoordinir jalannya

penelitian

2. Drg. Made Asri

Budisuari. M.Kes

Dokter gigi,

Master

Kesehatan

Peneliti Membantu PI dalam

melaksanakan penelitian

untuk mencapai tujuan

3. Hidayad Heny

Solihah, M.Kep, Nurs

Perawat,

Magister

keperawatan

Peneliti Membantu PI dalam

melaksanakan pembuatan

alat ukur, pengumpulan

data dan analisis

4 Rahma

Kusumandari, S.Psi,

Psikolog

Psikologi

Pendidikan Anak

Berkebutuhan

Khusus

Enumerator Membantu PI dalam

melaksanakan pembuatan

alat ukur, pengumpulan

data dan analisis

5. Eka Rusliawati

Filiantari, S.Psi

Sarjana Psikologi Enumerator Membantu PI dalam

melaksanakan penelitian

untuk mencapai tujuan

6. Cholis Bachroen,

SKM, MPH

Master

Kesehatan

Konsultan Memberi masukan dan

arahan pada team peneliti

dalam menjalankan

kegiatan penelitian

Page 11: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

v

PERSETUJUAN ETIK

Page 12: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

vi

PERSETUJUAN ATASAN

Ketua Pelaksana,

Yurika Fauzia Wardhani

NIP.197905042003122003

Menyetujui

Ketua PPI,

Dra. Suharmiati, M.Si, Apt

NIP. 19580713 198903 2 001

Mengetahui

Kepala Pusat Penelitian dan Pemgembangan

Humaniora dan Manajemen Kesehatan,

Dr. Dede Anwar Musadad, SKM, M.Kes

NIP. 19570915 198012 1 002

Page 13: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

vii

KATA PENGANTAR

KAS (Karpet Anak Sehat) merupakan suatu metode permainan yang digunakan sebagai

media promosi Perilaku Hidup sehat (PHBS) di sekolah yang diberikan pada anak-anak usia SD

(Sekolah Dasar). Memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seyogyanya tidak

terlalu susah karena pada umumnya tiap sekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Pengetahuan tentang PHBS haruslah diberikan sedini mungkin kepada anak. Metode

pemberian pengetahun tersebut hendaklah yang sesuai dengan usia anak. Usia anak adalah usia

bermain, oleh karenanya pemberian pengetahuan tentang PHBS yang efektif untuk anak yaitu

melalui metode bermain. Pemberian pengetahuan melalui metode bermain tidak hanya dengan

memberikan teori saja, melainkan juga dengan melakukannya (melatih perilaku).

KAS merupakan salah satu metoda yang diharapkan dapat mendukung program pengenalan

dunia kesehatan, khususnya PHBS di sekolah yang bekerjasama dengan UKS. Pembelajaran PHBS

dengan metoda KAS diharapkan menjadi salah satu metoda pembelajaran yang efektif pada anak

usia SD.

Desember 2016

Tim Peneliti

Page 14: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

viii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan

“Karpet Anak Sehat (KAS)”

PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya

sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di

masyarakat.

Memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seyogyanya tidak

terlalu susah karena pada umumnya tiap sekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS).Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik PHBS di sekolah.

Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan

masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran.Sehingga

secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif

dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Indikator PHBS di Sekolah adalah menyuci tangan dengan air yang mengalir dan

memakai sabun, mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang

bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak

merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan dan

membuang sampah pada tempatnya.

Pengetahuan tentang PHBS haruslah diberikan sedini mungkin kepada anak. Metode

pemberian pengetahun tersebut hendaklah yang sesuai dengan usia anak. Usia anak adalah

usia bermain, oleh karenanya pemberian pengetahuan tentang PHBS yang efektif untuk anak

yaitu melalui metode bermain. Pemberian pengetahuan melalui metode bermain tidak hanya

dengan memberikan teori saja, melainkan juga dengan melakukannya (melatih perilaku).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana efektifitas Penguatan PHBS

MelaluiMetodePermainan Karpet Anak Sehat (KAS). Sedangkan tujuan khusus dari

penelitian adalah mengidentifikasi PHBS yang ada di sekolah SD Inklusi, mengetahui proses

uji coba model penguatan PHBS pada siswa SD inklusi melalui pengembangan metode

permainan karpet anak sehat (KAS) dan mengidentifikasi kendala dalam pengembangan

model.

Page 15: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

ix

Penelitian direncanakan dilakukan di DIY, Jawa Timur dan Bali. Alasan pemilihan

daerah adalah Propinsi DIY dipilih sebagai daerah penelitian karena propinsi DIY adalah

merupakan propinsi yang memberikan perhatian lebih pada penderita disabilitas dengan

memberikan beberapa fasilitas umum bagi penderita disabilitas, Propinsi Jawa Timur (48,1%)

merupakan propinsi dengan angka PHBS tergolong rendah menurut hasil Riskesdas, Propinsi

Bali dipakai sebagai daerah kontrol karena Propinsi Bali merupakan daerah yang BHBS-nya

sudah baik yaitu 66,7%.

Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Two Groups Pre test-Post Test

Design.Terdapat 1 kelompok eksperimen yang diberi penyuluhan dan melakukan kegiatan eksperimen

(bermain) serta mendapatkan pre dan post test. Kelompok berikutnya merupakan kelompok kontrol

dimana kelompok ini hanya mendapatkan penyuluhan saja, tidak melakukan kegiatan eksperimen.

Karena ada efisiensi anggaran, maka penelitian ini tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan

yang sudah dilaksanakan hanya melakukan ijin etik serta persiapan daerah untuk uji coba

lapangan di Kabupaten Sidoarjo.

Page 16: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

x

ABSTRAK

KAS (Karpet Anak Sehat) merupakan suatu metode permainan yang digunakan sebagai

media promosi Perilaku Hidup sehat (PHBS) di sekolah yang diberikan pada anak-anak usia SD

(Sekolah Dasar). Memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seyogyanya tidak

terlalu susah karena pada umumnya tiap sekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Penelitian direncanakan dilakukan di DIY, Jawa Timur dan Bali. Penelitian ini merupakan

penelitian Eksperimen. Two Groups Pre test-Post Test Design.Terdapat 1 kelompok eksperimen yang

diberi penyuluhan dan melakukan kegiatan eksperimen (bermain) serta mendapatkan pre dan post test.

Kelompok berikutnya merupakan kelompok kontrol dimana kelompok ini hanya mendapatkan

penyuluhan saja, tidak melakukan kegiatan eksperimen.Karena ada efisiensi anggaran, maka

penelitian ini tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan yang sudah dilaksanakan hanya melakukan

ijin etik serta persiapan daerah untuk uji coba lapangan di Kabupaten Sidoarjo.

Kata Kunci : anak, sekolah dasar, PHBS, KAS

Page 17: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

xi

DAFTAR ISI

Judul Penelitian i

SK Penelitian ii

Susunan Tim Peneliti iv

Persetujuan Etik vi

Persetujuan Atasan vii

Kata Pengantar viii

Ringkasan Eksekutif ix

Abstrak x

Daftar Isi xi

Daftar Tabel/Gambar/Grafik/Peta/Lampiran xii

I. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang .............................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3

II. METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep, hipotesis dan definisi operasional ...................................... 4

B. Desain Penelitian .......................................................................................... 4

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 5

D. Populasi dan Sampling ................................................................................... 6

E. Instrumen Pengumpul Data ........................................................................... 8

F. Bahan dan Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 8

G. Pengolahan dan Analisis Data ......................................................................... 9

III. HASIL

IV. PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya

sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di

masyarakat.

PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang gizi: makan

beraneka ragam makanan, minum tablet tambah darah, mengkonsumsi garam beryodium,

memberi bayi dan balita kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang

sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.

Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.Setiap

anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, nggota

keluarga giat bekerja. Sehingga pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk

memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga

agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif

dalam gerakan kesehatan di masyarakat.PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai

Rumah Tangga Sehat.

Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah

Tangga yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif,

menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan

sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur

setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah

PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja, pemilik dan

pengelola usaha/kantor, agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. Indikator PHBS di

tempat kerja antara lain:Tidak merokok di tempat kerja, membeli dan mengkonsumsi

makanan yang sehat dari tempat kerja, melakukan olahraga secara teratur / aktifitasfisik,

mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan

buang air kecil, memberantas jentik nyamuk di tempat kerja, menggunakan air bersih,

Page 19: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

2

menggunakan jamban saat buang air besar dan kecil, membuang sampah pada tempatnya,

mempergunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

Manfaat PHBS di tempat kerja adalah setiap pekerja meningkat kesehatannya dan

tidak mudah sakit, produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan

penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga, pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan

untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.

Manfaat PHBS di tempat kerja bagi Masyarakat adalah tetap mempunyai lingkungan

yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja, Dapat mencontoh perilaku hidup bersih

dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat.

Manfaat PHBS di tempat kerja Bagi Tempat Kerja adalah meningkatnya

produktivitas kerja pekerja yang ber¬dampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan,

Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan, Meningkatnya citra tempat kerja yang

positif.

Manfaat PHBS di tempat kerja Bagi Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota adalah

peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah provinsi dan

kabupaten/kota yang baik, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk

peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan, Dapat dijadikan

pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.

Memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seyogyanya tidak

terlalu susah karena pada umumnya tiap sekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS).

Pengertian UKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta

perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan

terpadu. Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa

”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta

didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan

berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi

sumber daya manusia yang berkualitas.

UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta

didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta

didik dan menyiptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan

perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya.

Page 20: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

3

Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik PHBS di sekolah.

Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan

masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran.Sehingga

secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif

dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Indikator PHBS di Sekolah adalah menyuci tangan dengan air yang mengalir dan

memakai sabun, mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang

bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak

merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan dan

membuang sampah pada tempatnya.

Pengetahuan tentang PHBS haruslah diberikan sedini mungkin kepada anak. Metode

pemberian pengetahun tersebut hendaklah yang sesuai dengan usia anak. Usia anak adalah

usia bermain, oleh karenanya pemberian pengetahuan tentang PHBS yang efektif untuk anak

yaitu melalui metode bermain. Pemberian pengetahuan melalui metode bermain tidak hanya

dengan memberikan teori saja, melainkan juga dengan melakukannya (melatih perilaku).

Menurut terori Sinner melatih perilaku dapat dilakukan dengan metode shaping. yaitu

upaya secara bertahap untuk membentuk perilaku, mulai dari bentuk yang paling sederhana

(elementer) sampai bentuk yang paling kompleks. Terdapat dua unsur dalam pengertian

shaping :

a. Adanya penguatan secara berbeda-beda (differential reinforcement) yaitu ada respons

yang diberi penguatan dan ada respon yang tidak diberi penguatan

b. Successive approximation (upaya mendekat terus menerus), yang mengacu pada

pengertian bahwa hanya respons yang sesuai dengan harapan eksperimenter yang

akan diberi penguatan

Dengan shaping di atas, perilaku manusia sedikit demi sedikit dibentuk untuk

akhirnya dapat melakukan perilaku yang kompleks.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka akan melihat “Bagaimana efektifitas Penguatan

PHBS MelaluiMetodePermainan Karpet Anak Sehat (KAS)”

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah PHBS yang ada di sekolah SD Inklusi

b. Bagaimanakah proses uji coba model penguatan PHBS pada siswa SD inklusi melalui

pengembangan metode permainan karpet anak sehat (KAS).

c. Apakah kendala dalam pengembangan mode

Page 21: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

4

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Melihat bagaimana efektifitas Penguatan PHBS MelaluiMetodePermainan Karpet Anak

Sehat (KAS)

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi PHBS yang ada di sekolah SD Inklusi

b. Mengetahui proses uji coba model penguatan PHBS pada siswa SD inklusi melalui

pengembangan metode permainan karpet anak sehat (KAS).

c. Mengidentifikasi kendala dalam pengembangan model

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

a. Bagi penentu kebijakan

Sebagai bahan Kebijakan Program dalam Upaya PHBS sehingga dapat dijadikan masukkan dalam

menentukan/ perbaikan kebijakan program tersebut.

b. Bagi Masyarakat

Sebagai masukkan dan menerima manfaat terhadap perbaikan PHBS sekaligus masyarakat

sebagai kontrol dalam pelaksanaan program kesehatan.

Page 22: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai

sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi banyak

sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku (behaviorisme) yang

awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlav (tahun 1900-an) dengan

teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan

kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi yang lain

seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt. (Gredler, 1994)

Teori belajar behaviorisme ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.

Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi

kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya

suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan

perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau Penilaian didasari

atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak memberikan

ceramah,tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui

simulasi. (Gredler, 1994)

A. Kajian Umum Teori B.F Skinner

Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan).

Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari prilaku

menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi. Ada 6 asumsi yang

membentuk landasan untuk kondisioning operan (Gredler, 1994). Asumsi-asumsi itu adalah sebagai

berikut:

a. Belajar itu adalah tingkah laku.

b. Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan dengan adanya perubahan

dalam kejadian-kejadian di lingkungan kondisi-kondisi lingkungan.

c. Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya dapat di tentukan kalau

sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi eksperimennya di devinisikan menurut fisiknya dan di

observasi di bawah kondisi-kondisi yang di control secara seksama.

d. Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya sumber informasi yang

dapat di terima tentang penyebab terjadinya tingkah laku.

Page 23: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

6

Tabel Perbandingan Respons Elisit dan Tingkah-Laku Operan

Respon Elisit (Refleks) Respon Emisi (Operan)

Ada korelasi yang dapat diamati antara stimulus

dan respons; Respons yang terpancing keluar

terutama untuk menjaga kesejahteraan

organisme

Ada respons bertindak mengenai lingkungan

yang menimbulkan konsekuensi yang

berpengaruh pada organisasi, dan dengan

demikian mengubah tingkah-laku yang akan

datang; Tidak ada korelasi nya dengan stimulus

sebelumnya

Di kondisikan dengan substitusi stimulus;

Kondisioning Tipe S

Di kondisikan melalui konsekuensi respons yang

memperbesar peluang merespons; Kondisioning

Tipe R

- Tingkah-laku organisme secara individual merupakan sumber data yang cocok.

- Dinamika interaksi organisme dengan lingkungan itu sama untuk semua jenis mahkluk hidup.

Berdasarkan asumsi dasar tersebut menurut Skinner (Santrock, 2007) unsur yang terpenting

dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment).

Penguatan dan Hukuman.

Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu

perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan

probabilitas terjadinya suatu perilaku. (baca Teori penguatan dan hukuman yang lebih lengkap di sini

Penguatan boleh jadi kompleks. Penguatan berarti memperkuat. Skinner membagi

penguatan ini menjadi dua bagian:

- Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat

karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-bentuk penguatan

positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum,

menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau

penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).

- Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons

meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak

menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi

penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang

(menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll).

Page 24: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

7

Satu cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan penguatan

negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam

penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. Adalah mudah mengacaukan

penguatan negatif dengan hukuman. Agar istilah ini tidak rancu, ingat bahwa penguatan negatif

meningkatkan probabilitas terjadinya suatu prilaku, sedangkan hukuman menurunkan probabilitas

terjadinya perilaku. Berikut ini disajikan contoh dari konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman

(Santrock, 2007).

Penguatan Positif

Perilaku Konsekuensi Perilaku Kedepan

Murid mengajukan pertanyaan yang bagus

Guru menguji murid Murid mengajukan banyak pertanyaan

Penguatan Negatif

Perilaku Konsekuensi Perilaku Kedepan

Murid menyerahkan PR tepat waktu

Guru berhenti menegur murid Murid makin sering menyerahkan PR tepat waktu

Hukuman

Perilaku Konsekuensi Perilaku Kedepan

Murid menyela guru Guru mengajar murid langsung Murid berhenti menyela guru

Ingat bahwa penguatan bisa berbentuk positif dan negatif. Dalam kedua bentuk itu konsekuensi meningkatkan perilaku. Dalam hukuman, perilakunya berkurang

Kupasan yang dilakukan Skinner menghasilkan suatu sistem ringkas yang dapat diterapkan

pada dinamika perubahan tingkah laku baik di laboratorium maupun di dalam kelas. Belajar, yang

digambarkan oleh makin tingginya angka keseringan respons, diberikan sebagai fungsi urutan ketiga

unsure (SD)-(R)-(R Reinsf). Skinner menyebutkan praktek khas menempatkan binatang percobaan

dalam “kontigensi terminal”. Maksudnya, binatang itu harus berusaha penuh resiko, berhasil atau

gagal, dalam mencari jalan lepas dari kurungan atau makanan. Bukannya demikian itu prosedur yang

mengena ialah membentuk tingkah-laku binatang itu melalui urutan Sitimulus-respon-penguatan

yang diatur secara seksama.

Dikelas, Skinner menggambarkan praktek “tugas dan ujian” sebagai suatu contoh

menempatkan pelajar yang manusia itu dalam kontigensi terminal juga. Skinner menyarankan

penerapan cara pemberian penguatan komponen tingkah laku seperti menunjukkan perhatian pada

stimulus dan melakukan studi yang cocok terhadap tingkah laku. Hukuman harus dihindari karena

adanya hasil sampingan yang bersifat emosional dan tidak menjamin timbulnya tingkah laku positif

yang diinginkan. Analisa yang dilakukan Skinner tersebut diatas meliputi peran penguat berkondisi

dan alami, penguat positif dan negative, dan penguat umum.

Page 25: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

8

Dengan demikian beberapa prinsip belajar yang dikembangkan oleh Skinner antara lain:

- Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi

penguat.

- Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.

- Materi pelajaran, digunakan sistem modul.

- Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri.

- Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun ini lingkungan perlu diubah,

untuk menghindari adanya hukuman.

- Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya. Hadiah diberikan

dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer.

- Dalam pembelajaran, digunakan shaping.

Disamping itu pula dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan

selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :

a. Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat,

maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.

b. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui

proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut

akan menurun bahkan musnah.

B. APLIKASI TEORI SKINNER TERHADAP PEMBELAJARAN.

Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

- Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.

- Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika

benar diperkuat.

- Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.

- Materi pelajaran digunakan sistem modul.

- Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.

- Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.

- Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.

- Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran

agar tidak menghukum.

- Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.

- Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)

Page 26: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

9

- Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai

tujuan.

- Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.

- Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.

- Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.

- Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut

waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau

tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks.

Page 27: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Keterangan _________ : Diteliti --------------- : Tidak diteliti

Permainan / Treatment

Pendidikan

Sehat

PHBS PHBS di Rumah Tangga PHBS di sekolah PHBS di tempat kerja

Lokasi / Tempat Tinggal

JenisKelamin Usia

Fisik - - Sehat - - Penyakitmenular / - tidakmenular

Ekonomi Mikro

Mental - - Tidakbermasalah - - Bermasalah

Sosial - - Tidakbermasalah - - Bermasalah

Aktifitas / Produktivitas

MP3EI (Ekonomi Makro)

Perbaikan PHBS di rumah tangga

Perbaikan PHBS di sekolah

Perbaikan PHBS di tempat kerja

Page 28: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

11

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di DIY, Jawa Timur dan Bali

Alasan pemilihan daerah :

Propinsi DIY dipilih sebagai daerah penelitian karena propinsi DIY adalah merupakan propinsi

dengan angka PHBS yang tinggi (66,7% yang memberikan perhatian lebih pada penderita disabilitas

dengan memberikan beberapa fasilitas umum bagi penderita disabilitas sehingga sangat pas dengan

kriteria daerah penelitian.

Propinsi Jawa Timur (48,1%) merupakan propinsi dengan angka PHBS tergolong rendah

menurut hasil Riskesdas

Propinsi Bali dipakai sebagai daerah kontrol karena Propinsi Bali merupakan daerah yang

BHBS-nya sudah baik yaitu 66,7%

Waktupenelitian

Penelitian dilakukan 10 bulan di tahun 2016

3.3 Desain Penelitian

Metode Pre Test Post Test

A1

A2

Kelompok A1 adalah murid SD inklusi sebagai kelompok eksperimen. Sebagai kelompok

eksperimen, kelompok A1 diberi penyuluhan dan melakukan permainan.

Kelompok A2 merupakan murid SD Inklusi sebagai kelompok kontrol. Sebagai kelompok

kontrol, kelompok A2 hanya diberi penyuluan saja.

3.5 Jenis Penelitian

Penelitian Eksperimen. Two Groups Pre test-Post Test Design.

Terdapat 1 kelompok eksperimen yang diberi penyuluhan dan melakukan kegiatan

eksperimen (bermain) serta mendapatkan pre dan post test.

Kelompok berikutnya merupakan kelompok kontrol dimana kelompok ini hanya

mendapatkan penyuluhan saja, tidak melakukan kegiatan eksperimen.

Page 29: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

12

3.6 Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah murid SD khusus (inklusi)

1 Kota di Propinsi daerah penelitian dipilih 1 Puskesmas. Dari 1 wilayah kerja puskesmas

dipilih 2 SD Inklusi. 1 SD Inklusi sebagai kelompok eksperimen dan 1 SD Inklusi sebagai

kelompok kontrol

Subyek penelitian adalah 4 siswa dari kelas 1, 4 siswa dari kelas 2 dan 4 siswa dari kelas 3.

Total subyek tiap-tiap sekolah adalah 2 kelompok (masing-masing kelompok 6 siswa dan

total 12 siswa). Dari total 12 siswa tersebut, 6 siswa dengan kebutuhan khusus dan 6 siswa

normal.

3.7 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

Instrumen:

Instrumen yang digunakan adalah sebuah paket permainan bertema PHBS yang dimainkan

bersama secara berkelompok. 1 kelompok terdiri dari 6 orang. Dan dimainkan berkompetisi

2 kelompok, sehingga dalam 1 kali bermain terdapat 2 kelompok (12 orang anak)

Cara pengumpulan data:

Data dikumpulkan dengan cara melakukan eksperimen (permainan) dan observasi

3.8 Bahan dan Prosedur Kerja

Data yang dikumpulkan

Data yang dikumpulkan akan diolah secara dekriptif

Bahan yang digunakan

1. Paket permainan (Penjelasan tentang bahan-bahan yang digunakan pada paket

permainan dapat dilihat di buku petunjuk permainan)

2. Kuesioner in depth (untuk kepala dinas, kepala puskesmas dan pemegang program UKS

di puskesmas)

3. Lembar observasi permainan (pada saat permainan berlangsung, observasi dilakukan

oleh peneliti dan guru)

4. Lembar observasi yang harus diisi di rumah. (lembar observasi yang harus diisi oleh

orang tua murid yang berpartisipasi dalam penelitian)

(Kuesioner in depth, dan lembar observasi di rumah dapat dilihat pada lampiran, sedangkan

lembar observasi permainan terdapat di dalam buku petunjuk permainan)

Page 30: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

13

Prosedur Kerja

1. Peneliti membuat proposal penelitian

2. Peneliti menyusun instrumen penelitian (membuat paket permainan, menyusun buku

petunjuk permainan, menyusun kuesioner, menyusun daftar pengamatan)

3. Belanja bahan yang digunakan untuk bermain

Rincian bahan-bahan yang digunakan untuk bermain dapat dilihat pada buku petunjuk

permainan

4. Melakukan uji coba

- Mencetak buku petunjuk permainan untuk diuji coba

- Mencetak lembar observasi untuk uji coba

- Mencetak kuesioner untuk uji coba

- Menentukan sekolah yang akan dipakai untuk uji coba

- Melakukan ijin uji coba di sekolah yang ditentukan

- Menyiapkan paket permainan

- Menyiapkan kuesioner dan lembar observasi

- Menjelaskan tentang prosedur penelitian

- Wawancara kepala sekolah tentang PHBS di sekolah

- Menentukan waktu uji coba

- Menentukan petugas observer dari sekolah (3 orang guru sebagai observer)

- Meminta guru untuk memilih pemain (kelas 1-3, masing masing kelas 4 anak. 6 anak

khusus, 6 anak normal)

- Pelaksanaan uji coba

Memberikan pengarahan sebelum kegiatan berlangsung

Melakukan pre test

Menitipkan lembar observasi di rumah pada guru agar diisi oleh orang tua

Menjelaskan prosedur permainan

Menyiapkan paket permainan

Menyiapkan lembar observasi dan bintang untuk penguatan

Bermain

Melakukan evaluasi hasil uji coba

5. Melakukan perbaikan dari hasil uji coba (bila ada perubahan)

6. Peneliti mengurus ijin penelitian di Kesbang (3 daerah penelitian : DIY, Jatim, Bali)

7. Peneliti melakukan persiapan daerah dengan melakukan :

- Ijin penelitian di daerah setempat

Page 31: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

14

- Ijin penelitian di dinas kesehatan

- Wawancara kepala dinas kesehatan tentang PHBS di wilayahnya

- Meminta petunjuk dinas kesehatan tentang wilayah puskesmas yang akan digunakan

sebagai daerah penelitian

- Wawancara kepala puskesmas tentang PHBS di wilayahnya

- Wawancara petugas puskesmas yang menangani UKS tentang kegiatan UKS yang

berhubungan dengan PHBS

- Meminta petunjuk puskesmas untuk memilih 2 SD Inklusi yang akan di jadikan lokasi

penelitian

- Melakukan ijin penelitian di sekolah yang ditentukan

- Wawancara kepala sekolah tentang PHBS di sekolahnya

- Memberikan penjelasan kepada sekolah tentang penelitian dan prosedur penelitian

- Menentukan waktu penelitian

8. Menyiapkan paket permainan yang akan dimainkan

9. Pelaksanaan penelitian

- Mencetak buku petunjuk permainan

- Mencetak lembar observer

- Mencetak kuesioner

- Menyiapkan paket permainan

- Menyiapkan kuesioner dan lembar observasi

- Menjelaskan tentang prosedur penelitian

- Menentukan petugas observer dari sekolah (3 orang guru sebagai observer)

- Meminta guru untuk memilih pemain (kelas 1-3, masing masing kelas 4 anak. 6 anak

khusus, 6 anak normal)

- Pelaksanaan penelitian

Memberikan pengarahan sebelum kegiatan berlangsung

Melakukan pre test

Menitipkan lembar observasi di rumah pada guru agar diisi oleh orang tua

Menjelaskan prosedur permainan

Menyiapkan paket permainan

Menyiapkan lembar observasi dan bintang untuk penguatan

- Bermain

10. Konsultasi pada pakar tentang hasil penelitian

11. Melakukan evaluasi dengan meminta responden kembali menjalankan permainan

Page 32: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

15

12. Memberikan post test pada responden

13. Menyusun laporan hasil penelitian

14. Melakukan diseminasi hasil penelitian

15. Menyusun laporan akhir

3.9 VariabelPenelitian

1. Indikator PHBS di Rumah Tangga :

- Persalinan ditolong tenaga kesehatan

- Memberi bayi ASI ekslusif

- Menimbang bayi dan balita setiap bulan

- Menggunakan air bersih

- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

- Menggunakan jamban sehat

- Memberantas jentik di rumah

- Makan buah dan sayur setiap hari

- Melakukan aktifitas fisik setiap hari

- Tidak merokok di dalam rumah

http://promkes.depkes.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-rumah-tangga/

Keterangan : Indikator yang berwarna merah merupakan indikator yang tidak

diobservasi dan tidak diikutkan dalam permainan karena indikator tersebut tidak

dilakukan oleh anak usia SD

2. Indikator PHBS di sekolah :

- Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun’

- Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

- Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

- Olah raga yang teratur dan terukur

- Memberantras jentik nyamuk

- Tidak merokok di sekolah

- Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan tiap bulan

- Membuang sampah pada tempatnya

http://promkes.depkes.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-sekolah/

Page 33: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

16

3.10 Validitas dan Realibitas Data

Sebagai validitas data, maka dalam penelitian ini dilakukan triangulasi. Triangulasi

dilakukan melalui berbagai cara, yaitu; dari jenis informan yang berbeda; sumber informasi

yang berbeda misalnya observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen; dan cara

pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Hal ini dilakukan untuk

mengecek kebenaran interpretasi dari berbagai aspek baik dari informasi, sumber data,

maupun cara memperoleh data. Sementara itu, untuk realibitas data dalam penelitian

dilakukan baik secara kuisonik, diakronik, maupun sinkronik. Realibitas kuisonik dilakukan

dengan cara menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi yang sama pada

beberapa tempat penelitian yang telah ditentukan. Realibitas diakronik dilakukan dengan

cara pengumpulan data melalui wawancara dan observasi secara berkesinambungan selama

waktu penelitian yang telah ditentukan. Sementara itu, realibitas sinkronik dilakukan

dengan cara mengkroscek kembali hasil wawancara dan observasi untuk melihat reliabilitas

data.

3.11 Definisi Operasional :

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga yang meliputi :

- Menggunakan air bersih

- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

- Menggunakan jamban sehat

- Memberantas jentik di rumah

- Makan buah dan sayur setiap hari

- Melakukan aktifitas fisik setiap hari

- Tidak merokok di dalam rumah

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di sekolah yang meliputi :

- Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun’

- Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

- Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

- Olah raga yang teratur dan terukur

- Memberantras jentik nyamuk

- Tidak merokok di sekolah

Page 34: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

17

- Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan tiap bulan

- Membuang sampah pada tempatnya

3.12 Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan dan analisis data

kuantitatifdankualitatif. Data kuantitatif dianalisis secarasecara diskriptif. Sedangkan

untuk data kualitatif hasil wawancaramendalam dilakukan secara content analysis,

dengan menganalisis transkrip dan mendeskripsikannya dalam bentuk naratif.

Sementara itu, untuk observasi partisipasi dilakukan dengan empat tahap analisis,

yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema.

3.13 Pertimbangan Ijin dan Etik Penelitian:

Surat izin penelitian diperoleh dari Kementrian Dalam Negri dan masing-masing

daerah penelitian sedangkan etik penelitian diperoleh dari Komisi Etik Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan dengan mengeluarkan Ethical Clearence (EC).

Page 35: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

18

BAB IV

HASIL

Karena efisiensi anggaran, maka penelitian ini tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan

yang telah dilaksanakan adalah :

1. Pembuatan protokol penelitian

Ide awal penelitian adalah karena tim melihat bahwa perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak. Penanaman perilaku pada anak yang

paling efektif diberikan dengan cara bermain. Oleh karena itu, tim peneliti mencoba membuat

suatu permainan yang bertujuan untuk memberi informasi pada anak tentang PHBS yang baik

dan benar. Selain memberi informasi, permainan itu juga mengajak anak untuk

mempraktekkan PHBS.

Melalui beberapa kali pertemuan dan pembagian tugas, akhirnya protokol penelitian,

modul dan bahan-bahan untuk penelitian siap untuk di cetak.

2. Ijin etik penelitian

Penelitian tidak akan bisa berjalan tanpa ijin etik penelitian. Setelah materi penelitian

semua siap, (termasuk semua materi yang akan dicetak) maka tim penelti mengurus ijin

penelitian dengan mengirim berkas ke Komisi Etik Penelitian Badan Litbang Kementrian

Kesehatan. Pengurusan surat ijin Etik Penelitian memerlukan waktu yang lama. Dengan

melalui satu kali revisi, akhirnya surat ijin etik penelitian diterima oleh peneliti. Dengan

diterimanya surat ijin etik penelitian, maka peneliti sudah dapat menjalankan kegiatan

penelitian.

3. Ijin Penelitian di (Kesatuan Kebangsaan) Kesbang Propinsi Jawa Timur

Untuk melaksanakan penelitian, peneliti harus melakukan ijin penelitian di Kesbang

Propinsi Jawa Timur dengan mengirimkan protokol penelitian yang kemudian mengeluarkan

surat pengantar agar dapat melaksakan penelitian di propinsi lain, yaitu propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dan propinsi Bali.

4. Percetakan modul dan media penunjang penelitian

Bahan-bahan yang akan dicetak sudah siap, akan tetapi tidak bisa segera di cetak

karena menunggu keputusan anggaran. Bahan-bahan yang akan di cetak meliputi buku

Page 36: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

19

modul, buku pintar, Karpet Anak Sehat (KAS), kartu-kartu permainan dan kuesioner

penelitian. Proses percetan akan segera dilakukan jika surat ijin etik penelitian telah diterima

oleh peneliti. Jika peneliti mencetak materi penelitian terlebih dahulu sebelum surat ijin etik

penelitian diterima oleh peneliti, dikhawatirkan ada revisi dari komisi etik penelitian. Ketika

surat ijin etik penelitian sudah diterima oleh peneliti dan anggaran percetakan sudah

dipastikan bisa turun, maka bahan-bahan segera di cetak. Semua bahan sudah selesai di cetak,

kecuali Karpet Anak Sehat (KAS)

5. Persiapan daerah uji coba

Persiapan daerah uji coba dilaksanakan ketika ijin etik peneltian sudah diterima oleh

peneliti. Peneliti melakukan persiapan daerah uji coba di kabupaten Sidoarjo. Dengan

membawa surat ijin Kesbang dan surat ijin etik, peneliti menghadap kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Sidoarjo untuk mengurus ijin penelitian dan melakukan persiapan daerah uji coba.

Ketika peneliti datang, kami diterima oleh kasie promkes karena kepala dinas sedang

ada acara di luar kantor. Sambil menunggu surat ijin penelitian keluar, kasie promkes

menjanjikan akan membantu sepenuhnya seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan di

kabupaten Sidoarjo. Beberapa kali kami ke kantor dinas kabupaten Sidoarjo untuk

menanyakan kabar surat ijin penelitian.tetapi ternyata surat ijin tersebut belum bisa ditanda

tangani kepala dinas karena kepala dinas sedang dinas di luar kantor. Walaupun per telpon

kepala dinas sudah menyetujui kegiatan kami, akan tetapi kami tidak dapat melaksanakan

kegiatan lapangan sebelum surat ijin diberikan kepada kami.

6. Efisiensi Anggaran

Beberapa hari setelah melakukan persiapan daerah, ternyata kami mendapat kabar

bahwa karena ada efisiensi anggaran, penelitian ini tidak dapat dilanjutkan. Kabar tersebut

membuat kami menghentikan semua kegiatan penelitian.

Page 37: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

20

BAB V

PEMBAHASAN

--------

Page 38: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

21

Daftar Pustaka

1. Admin, ---, Apa itu PHBS, http://perilakuhidupbersihsehat.com/apa-itu-phbs/

2. Anonim, 2003, SKB Mendiknas, Menkes, Menag, dan Mendagri No. 2/P/SKB/2003;

1068/Menkes/SKB/VII/2003; MA/230-B/2003; No. 4415-404/2003 tentang Tim Pembina UKS,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

3. Anonim, 2008, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan

Kesiswaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

4. Anonim, 2009, UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia

5. Anonim, 2003, UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

6. Anonim, 2003, SKB Mendiknas, Menkes, Menag, dan Mendagri No. 1/U/SKB/2003;

1067/Menkes/SKB/VII/2003; No.MA/230-A/2003; No.4415-404/2003 tentang Pembinaan dan

Pengembangan UKS, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

7. Admin, 2012, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah,

http://promkes.depkes.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-sekolah/

8. Admin, 2012, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga

http://promkes.depkes.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-rumah-tangga/

Page 39: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”

22

Page 40: MODEL PENGUATAN PHBS MELALUI METODE PERMAINAN …e-riset.litbang.kemkes.go.id/download.php?file=1... · Model Penguatan PHBS Melalui Metode Permainan “Karpet Anak Sehat (KAS)”