model pengangkatan tenaga honorer menjadi cpns ( …eprints.ums.ac.id/56632/14/halaman depan...
TRANSCRIPT
i
MODEL PENGANGKATAN TENAGA HONORER
MENJADI CPNS
( Studi tentang Implementasi PP Nomor 56 Tahun 2012
di Kabupaten Klaten )
TESIS
Diajukan Kepada
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Hukum
Oleh :
TOTO MARYANTO
NIM. R 100160014
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2017
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar magister dalam ilmu hukum.
Permasalahan pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS dan jumlah
tenaga honorer yang semakin banyak menjadi salah satu beban permasalahan
pemerintah. Kebijakan PP Nomor 56 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Tenaga
Honorer menjadi CPNS sangat menarikk untuk dikaji dan diteliti dalam
implementasinya. Berangkat dari permasalahan tersebut penulis mengambil judul
MODEL PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CPNS (STUDI
IMPLEMENTASI PP NOMOR 56 TAHUN 2012 DI KABUPATEN KLATEN).
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak lepas dari bimbingan,
bantuan dan pasrtisipasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Sofyan Anif, M.Si. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Surakarta
2. Bapak Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd. selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Ibu Wardah Yuspin Ph.D. selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Ibu Wardah Yuspin, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan motivasi dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini.
5. Dr. Nurhadiantomo selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
motivasi dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
6. Bapak Drs. Sartiyasto, M.Si., selaku Kepala BKPPD Kabupaten Klaten.
7. Dosen- dosen pengajar Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Ilmu
Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah memberikan
bantuan, arahan dan masukan-masukan dalam penulisan tesis ini.
vi
8. Teman-teman Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas
Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2016 yang telah memberikan motivasi
yang besar dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan tesis ini.
Dengan hati yang tulus, penulis berdoa agar semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan tesis ini selalu mendapat pahala dan
ridlo dari Alloh SWT. Penulis mengharapkan masukan yang bersikap konstruktif
sehingga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Surakara, 19 Oktober 2017
Penulis,
Toto Maryanto
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………
Nota Pembimbing …………………………………………………………………….
Pengesahan……………………………………………………………………………
Pernyataan Keaslian Tesis……………………………………………………………..
Kata Pengantar………………………………………………………………………..
i
ii
iii
iv
v
Daftar Isi………………………………………………………………………………. vii
Abstrak……………………………………………………………………………… ix
Abstract……………………………………………………………………………… x
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………….
A. Latar belakang masalah…………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………….
Bab II Kajian Teori…………………………………………………………………
A. Pengertian Tenaga Honorer………………………………………………….…..
B. Pengertian Rekrutmen……………………………………………………………..
1. Pengertian rekrutmen………………………………………………………..
2. Tujuan rekrutmen……………………………………………………………..
C. Kajian tentang Kebijakan Publik………………………………………………...
D. Teori Pengambilan Kebijakan…………………………………………………….
E. Pembuatan Kebijakan……………………………………………………………..
F. Pengertian Pegawai Negeri Sipil…………………………………………………
G. Batasan Konsep…………………………………………………………………..
1. Pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS………………………………
2. Definisi tenaga honorer kategori 1…………………………………………..
3. Definisi tenaga honorer kategori 2………………………………………….
4. Definisi tenaga honorer non kategori…………………………………….….
1
1
14
14
15
16
16
17
17
18
18
22
23
25
26
26
28
28
28
viii
H. Penelitian yang relevan…………………………………………………………..
I. Kerangka Pemikiran……………………………………………………………...
Bab III Metode Penelitian……………………………………………………………
A. Jenis Penelitian……………………………………………………………………
B. Sumber Data……………………………………………………………………..
1. Data Primer…………………………………………………………………….
2. Data Sekunder…………………………………………………………………
C. Cara Pengumpulan Data…………………………………………………………..
D. Lokasi Penelitian…………………………………………………………………..
E. Populasi dan Sampel……………………………………………………………..
F. Responden dan Narasumber……………………………………………………..
G. Analisis Data……………………………………………………………………..
H. Keaslian Penelitian…………………………………………………..…………..
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan……………………………………………
A. Pelaksanaan Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS di Kabupaten
Klaten…………………………………………………………………………
B. Dampak dari pelaksanaan PP Nomor 56 Tahun 2012……………………………
C. Model yang relevan untuk pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS……….
Bab V Kesimpulan dan Saran………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………….……..
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….
30
30
31
31
31
31
32
33
34
34
34
35
35
38
38
49
53
65
65
67
68
ix
MODEL PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CPNS
( Studi Implementasi PP Nomor 56 Tahun 2012 di Kabupaten Klaten )
Abstrak
Salah satu permasalahan nasional di negara kita adalah pegawai honorer yang selama ini
memang menjadi permasalahan kepegawaian di negara kita saat ini. Keberadaan dari
tenaga honorer tersebut bisa dikatakan antara dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Namun
dalam kenyataannya, dalam melakukan tugas-tugas pelayanan dalam pemerintahan, baik
itu pada pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, sebagian besar banyak
dilakukan dan dikerjakan oleh tenaga honorer yang mana mereka diangkat oleh masing-
masing instansi/SKPD. Jumlah tenaga honorer yang semakin banyak harus menjadi
perhatian serius pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. PP Nomor 56
Tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas PP Nomor 48 Tahun 2005 tentang
Pengangkatan. Tenaga Honorer menjadi CPNS juga belum dapat menyelesaikan
permasalahan tenaga honorer secara tuntas. Penelitian tesis ini merupakan penelitian
hukum empiris. yang berfokus pada perilaku masyarakat hukum dan memerlukan data
primer sebagai data utama yang berupa wawancara dengan tenaga honorer dan kuisioner
yang penulis sebarkan dan data dari narasumber BKPPD Kabupaten Klaten. Hasil
pembahasan dari analisa data penelitian didapatkan hasil bahwa PP Nomor 56 Tahun
2012 belum relevan untuk diterapkan dalam penyelesaian masalah pengangkatan tenaga
honorer menjadi CPNS, apalagi untuk penyelesaian tenaga honorer yang lain, sehingga
perlu dibuat aturan baru yang lebih relevan untuk dapat menyelesaikan permasalahan
tenaga honorer yang ada saat ini.
Kata Kunci : CPNS, Pengangkatan, tenaga honorer
x
MODEL PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CPNS
( Studi Implementasi PP Nomor 56 Tahun 2012 di Kabupaten Klaten )
Abstract
One of the national problems in our country is the honorary employees who have
been the problem of human resources in our country today. The existence of the
honorary staff can be said between required and unneeded. In reality, however, in
carrying out ministry tasks in the government, both in the central government and
local government, most of them are done and done by the honorary staff they are
appointed by each agency / SKPD. The increasing number of honorary staff
should be the government's serious concern to solve the problem. Government
Regulation Number 56 Year 2012 regarding the Second Amendment to
Government Regulation Number 48 Year 2005 regarding Appointment. Honorary
Personnel became CPNS also not yet able to solve the problem of honorary staff
thoroughly. This thesis research is an empirical law study. which focuses on the
behavior of the legal community and requires primary data as the main data in the
form of interviews with honorary staff and questionnaires that the author
distributed and data from sources BKPPD Klaten. The result of the discussion
from the analysis of research data got the result that PP No. 56 Year 2012 has not
been relevant to be applied in solving the problem of appointment of honorary
staff to CPNS, let alone for other honorary workers settlement, so need to make
new rules more relevant to be able to solve the problem of honorary workers there
is this moment.
Keywords: honorary staff, CPNS, Appointment