model pembelajaran kooperatif

5
Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran merupakan strategi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang lebih optimal (Isjoni, 2009: 8). Merujuk partikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada hal ini perkembangan model pembelajaran terus mengalami perubahan dari model tradisional menuju model artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang lebih modern. Model pembelajaran berfungsi untuk memberikan situasi pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tersusun rapi untuk memberikan suatu aktivitas kepartikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada siswa guna mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran artikel ini disalin dari website http://bl og.tp.a c.i d yang kini banyak mendapat respon artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah model pembelajaran kooperatif. Kooperatif berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperate artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berarti bekerja bersama-sama. Pembelajaran menurut Degeng artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tingkat kemampuannya berbeda (Isjoni,2009 : 14). Menurut Slavin (1985) dalam bukunya Isjoni (2010: 12) mengatakan, bahwa pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Model pembelajaran koperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah rangkaian kegiatan belajar artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang telah dirumuskan. Terdapat empat unsur penting dalam pembelajaran kooperatif yaitu, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya peserta didik artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terbagi dalam kelompok, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya aturan kelompok, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya tujuan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang harus dicapai (Sanjaya, 2008: 241). Pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah miniatur dari bermasyarakat, dan belajar menyartikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adari kekurangan dan kelebihan masing-masing (Suyatno, 2009: 51) Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah suatu model pembelajaran saat ini artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berpusat partikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, artikel ini disalin dari website http://bl og.tp.a c.i d yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang agresif dan tidak peduli partikel ini disalin dari website http://bl og.tp.a c.i d ada orang lain. Model ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia. Partikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada hakekatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok, oleh karena itu banyak guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mengatakan bahwa tidak artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada sesuatu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang aneh dalam pembelajaran kooperatif karena menganggap telah terbiasa menggunakannya. Walaupun pembelajaran kooperatif terjadi dalam bentuk kelompok, namun tidak setiap kerja kelompok dikatakan pembelajaran kooperatif. Roger dan David dalam Bukunya Suprijono (2010: 58) mengatakan bahwa tidak semua belajar berkelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Prosedur pelaksanaan model pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang bercirikan memudahkan siswa belajar sesuatu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang bermanfaat dan diakui dari perolehan pengetahuan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang didistribusikan dalam bentuk nilai hasil belajar. Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah setiap anggota memiliki peran, terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, guru membantu mengembangkan keterampilan-

Upload: wildan-abdulgani

Post on 10-Apr-2016

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Materi model pembelajaran kooperatif bagi PGSD

TRANSCRIPT

Page 1: Model Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran KooperatifModel pembelajaran merupakan strategi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan

motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial,

dan pencapaian hasil pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang lebih optimal (Isjoni, 2009: 8). Merujuk p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada hal

ini perkembangan model pembelajaran terus mengalami perubahan dari model tradisional menuju

model artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang lebih modern. Model pembelajaran berfungsi untuk memberikan situasi

pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tersusun rapi untuk memberikan suatu aktivitas kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada siswa guna

mencapai tujuan pembelajaran.

Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran artikel ini disalin dari website

http://blog.tp.ac.id yang kini banyak mendapat respon artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah model pembelajaran kooperatif. Kooperatif berasal

dari bahasa Inggris yaitu Cooperate artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berarti bekerja bersama-sama. Pembelajaran menurut

Degeng artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tingkat kemampuannya

berbeda (Isjoni,2009 : 14).

Menurut Slavin (1985) dalam bukunya Isjoni (2010: 12) mengatakan, bahwa pembelajaran

kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok

heterogen.

Model pembelajaran koperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah rangkaian kegiatan belajar artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dilakukan oleh siswa

dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang telah

dirumuskan. Terdapat empat unsur penting dalam pembelajaran kooperatif yaitu, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya

peserta didik artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terbagi dalam kelompok, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya aturan kelompok, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya upaya

belajar setiap anggota kelompok, dan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya tujuan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang harus dicapai (Sanjaya, 2008:

241). Pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah miniatur dari bermasyarakat, dan belajar meny artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adari

kekurangan dan kelebihan masing-masing (Suyatno, 2009: 51)

Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah suatu model pembelajaran saat ini artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang banyak digunakan

untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berpusat p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada siswa (student oriented),

terutama untuk mengatasi permasalahan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, artikel ini disalin dari website

http://blog.tp.ac.id yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang agresif dan tidak peduli p artikel ini disalin dari website

http://blog.tp.ac.id ada orang lain. Model ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan

berbagai usia.

P artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada hakekatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok, oleh karena itu banyak

guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mengatakan bahwa tidak artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada sesuatu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang aneh dalam pembelajaran

kooperatif karena menganggap telah terbiasa menggunakannya. Walaupun pembelajaran kooperatif

terjadi dalam bentuk kelompok, namun tidak setiap kerja kelompok dikatakan pembelajaran

kooperatif. Roger dan David dalam Bukunya Suprijono (2010: 58) mengatakan bahwa tidak semua

belajar berkelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Prosedur pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif.

Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang

bercirikan memudahkan siswa belajar sesuatu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang bermanfaat dan diakui dari perolehan

pengetahuan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang didistribusikan dalam bentuk nilai hasil belajar.

Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah setiap anggota memiliki peran, terjadi

hubungan interaksi langsung diantara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas

belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, guru membantu mengembangkan keterampilan-

Page 2: Model Pembelajaran Kooperatif

keterampilan interpersonal kelompok, dan guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat

diperlukan.

Tiga konsep sentral artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menjadi karakteristik pembelajaran sebagaimana dikemukakan Slavin

(1995) dalam bukunya Isjoni (2009: 33), yaitu :

1; Penghargaan kelompok, penghargaan kelompok ini diperoleh jika kelompok mencapai skor

diatas kriteria artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang ditentukan.

2; Pertanggung jawaban individu, pertanggungjawaban ini menitikberatkan p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada aktivitas

anggota kelompok artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang saling membentu dalam belajar.

3; Kesempatan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang sama untuk berhasil, setiap siswa baik artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berprestasi rendah atau

tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terbaik

bagi kelompoknya.

Tipe Pembelajaran Kooperatif

Macam tipe pembelajaran model pembelajaran kooperatif sangat beragam seperti artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terdapat

dalam buku Suyatno (2009) tentang Menjelajah Pembelajaran Inovatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada 96 variasi model

pembelajaran kooperatif, antara lain Student Teams Achievement Division, Numbered Head

Together, Jigsaw,Think Pairs Share, Teams Games Tournament, Group Investigation, Contextual

Teaching and Learning, Team Assisted Individualy, Problem Based Instruction, Realistic Mathematics

Education, Problem Posing, Open Ended, Probing-Prompting, Cycle Learning, Reciprocal, Somatic

Auditory Visualization Intellectually, Visualization Auditor Kinestic, Auditory Intellectualy Repetition,

Means-Ends Analysis, Creative Problem Solving, Think Talk Write, TwoSatay-Two Stray, Connecting

Organizing Reflecting Extending, Survey Question Read Recite Review, Survey Question Read Reflect

Recite Review, Meaningful Instructionnal Design, certainly of Response Index, Double Loop Problem

Solving, Cooperative Integrated Reading and Composition, Inside Outside Circle, Diskursus Multy

Reprecentacy, KUASAI, Tari Bambu, Artikulasi, Debat, Role Playing, Talking Stick, Student Facilitator

and Explaining, Course Review Horay, Demonstration, Explicit Instruction, Scramble, Pair Check,

Make-a Macht, Mind Mapping, Examples Non Examples, Direct Instruction, Picture and Picture,

Cooperative Script, Laps-Heuristik, Improve, Circuit Learning, Complete Sentence, Concept Sentence,

Kumon, Time Token, Take and Give, Superitem, Hibrid, Trefinger, Induktif, Deduktif, Interaktif,

Integratif, Generatif, Science Environment Technology & Society, Tematik, Fragmeted, Connectec,

Nested, Sequenced, Shared, Webbed, Threaded, Integrated, Immersed, Networked, Grammer, Read,

Audiolingual, Reseptif, Produktif, Komunikatif, Mind Mapping, Game, Nature Learning, Dol Speak,

Learning Together, Deep Dialogue, Project Based Learning, Active Learning, Reflective Learning,

Aktif-Reflektif, inul Dance, Concept Song, dan Beyond Center and Circle Time.

Akan tetapi dari banyak macam tipe pembelajaran koperatif di atas artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang banyak dikembangkan artikel ini

disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah model STAD dan Jigsaw. Group Investigation sendiri artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah model pembelajaran artikel ini disalin dari website

http://blog.tp.ac.id yang paling kompleks dan paling sulit diterapkan, sehingga hal inilah artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menjadi dasar

peneliti menerapkan model GI dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

1; Student Team Achievement Division (STAD)

Tipe STAD artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan kemampuan

campur artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk

pembelajaran individu anggota. Keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin,

dan suku.

2; Jigsaw

Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu setiap anggota tim terdiri dari 5-6 orang artikel ini disalin dari website

Page 3: Model Pembelajaran Kooperatif

http://blog.tp.ac.id yang disebut kelompok asal, kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli,

kelompok ahli dari masing-masing kelompok asal berdiskusi sesuai keahliannya, dan kelompok

ahli kembali ke kelompok asal untuk saling bertukar informasi.

3; Group Investigation

Tipe ini merupakan model pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang kompleks karena memadukan

antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berbasis konstruktivisme dan

prinsip belajar demokrasi. Tipe ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan

berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai

tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada siswa untuk lebih mempertajam

gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang salah sehingga guru

dapat memperbaiki kesalahannya.

Secara ringkas sintak pembelajaran tipe pembelajaran GI artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah pemilihan topik, perencanaan

kooperatif, implementasi, analisis dan sintesis, presentasi hasil final, dan evaluasi. Jadi tipe GI

merupakan model pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa

bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok, dan kemudian

mempresentasikan penemuan mereka kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada kelas. Tipe ini paling kompleks dan sulit

diterapkan dibandingkan metode kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang lain.

Asumsi

Asumsi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mendasari pengembangan pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah sebagai berikut :

(Joyce, 2009 : 302)

1; Sinergi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang ditingkatkan dalam bentuk kerjasama akan meningkatkan motivasi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang

jauh lebih besar darip artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada dalam bentuk lingkungan kompetitif individual.

2; Anggota-anggota kelompok kooperatif dapat saling belajar satu sama lain. Setiap pembelajar

akan memiliki bantuan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang lebih banyak darip artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada dalam sebuah struktur

pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menimbulkan pengucilan antar satu siswa dengan siswa lainnya.

3; Interaksi antaranggota, akan menghasilkan aspek kognitif semisal kompleksitas sosial,

menciptakan sebuah aktivitas intelektual artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dapat mengembangkan pembelajaran ketika

dibenturkan p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada pembelajaran tunggal.

4; Kerjasama meningkatkan perasaan positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap satu sama lain, menghilangkan

pengasingan dan penyendirian, membangun sebuah hubungan, dan memberikan sebuah

pandangan positif mengenai orang lain.

5; Kerjasama meningkatkan penghargaan diri, tidak hanya melalui pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terus

berkembang, namun juga melalui perasaan dihormati dan dihargai oleh orang lain dalam sebuah

lingkungan.

6; Siswa artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mengalami dan menjalani tugas serta merasa harus bekerjasama dapat

meningkatkan kapasitasnya untuk bekerjasama secara produktif. Dengan kata lain, semakin

banyak siswa mendapat kesempatan untuk bekerjasama, maka mereka akan semakin mahir

bekerjasama, dan hal ini akan sangat berguna bagi skill sosial mereka secara umum.

7; Siswa, termasuk juga anak-anak, bisa belajar dari beberapa latihan untuk meningkatkan

kemampuan mereka dalam bekerjasama.

Keuntungan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Sharan (1990) mengatakan bahwa pembelajaran dengan sistem pengelompokan dapat menyebabkan

berpindahnya motivasi dari tataran eksternal p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada tataran internal (Joyce, 2009: 309). Dengan

kata lain, ketika siswa bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah tugas, mereka akan tertarik p artikel ini disalin dari website

http://blog.tp.ac.id ada materi pembelajaran tersebut karena meny artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adari kepentingannya sebagai siswa terh artikel ini disalin dari website

Page 4: Model Pembelajaran Kooperatif

http://blog.tp.ac.id adap materi tersebut.

Secara rinci keuntungan menggunakan model pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah :

1; Dapat memberikan efek artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang sangat ampuh p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada waktu singkat, baik dalam aspek

pembelajaran akademik maupun aspek skill.

2; Memberikan seorang (atau beberapa orang) pendamping belajar artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menyenangkan dan

bersama-sama mengembangkan skill bersosial serta berempati terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap orang lain.

3; Dapat meningkatkan perasaan positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap diri sendiri maupun orang lain.

Menurut Sanjaya (2008: 249) keunggulan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website

http://blog.tp.ac.id adalah :Keunggulan

1; Siswa tidak terlalu menggantungkan p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan

kemampuan berpikir sendiri.

2; Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan.

3; Dapat membantu anak untuk merespon orang lain.

4; Dapat memberdayakan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5; Dapat meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.

6; Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri,

menerima umpan balik.

7; Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar

abstrak menjadi nyata.

8; Dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.

Kelemahan

1; Dengan leluasanya pembelajaran maka apabila keleluasaan itu tidak optimal maka tujuan dari

apa artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dipelajari tidak akan tercapai.

2; Penilaian kelompok dapat membutakan penilaian secara individu apabila guru tidak jeli dalam

pelaksanaannya.

3; Mengembangkan kes artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adaran berkelompok memerlukan waktu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang panjang.

Selanjutnya dalam bukunya Isjoni (2009: 36) Jarolimek & Parker mengatakan keunggulan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang

diperoleh dalam pembelajaran ini artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah :

1; Saling ketergantungan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang positif.

2; Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.

3; Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

4; Suasana kelas artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang rileks dan menyenangkan.

5; Terjalinnya hubungan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang hangat dan bersahabat antar siswa dan guru.

6; Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang

menyenangkan.

Kelemahan model pembelajaran kooperatif artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah :

1; Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih

banyak tenaga, pemikiran, dan waktu.

2; Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan

biaya artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang cukup mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai.

3; Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada kecenderungan topik permasalahan artikel ini disalin dari website

http://blog.tp.ac.id yang dibahas meluas sehingga banyak artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tidak sesuai dengan waktu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang telah

ditentukan.

Page 5: Model Pembelajaran Kooperatif

4; Saat diskusi kelas terk artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang

lain menjadi pasif.

Posted 15 Jul 2011 05:14 PM by admin in Pembelajaran Kooperatif

Artikel ini disalin dari : http://blog.tp.ac.id/model-pembelajaran-kooperatif#ixzz1onQPF18u