model membaca atas
TRANSCRIPT
C. Model Membaca Atas-Bawah (MMAB)
Teori ini dikenal sebagai model psikolinguistik, mengenai interaksi antara pikiran
dan bahasa. Teori ini dikembangkan oleh Goodman (1976). Goodman (1967) yang
melukiskan kegiatan membaca sebagai ’permainan menebak dalam psikolinguistik’,
berpendapat bahwa membaca itu merupakan proses yang meliputi penggunaan isyarat
kebahasaan yang dipilih dari masukan yang diperoleh melalui persepsi pembaca.
Pemilihannya itu dilakukan dengan kemampuan memperkirakan. Ketika informasi itu
diproses, terjadilah keputusan-keputusan sementara untuk menerima, menolak atau
memperhalus. MMAB menggunakan informasi grafis hanya untuk mendukung atau
menolak hipotesis mengenai makna.
Makna diperoleh dengan menggunakan informasi yang perlu saja dari sistem
isyarat semantik, sintaksis, dan grafik. Isyarat grafik diturunkan dari media cetak; isyarat-
isyarat lainnya berasal dari kebahasaan pembaca. Pembaca mengembangkan berbagai
strategi untuk memillih isyarat grafis yang paling berguna. Setelah pembaca menjadi
semakin terampil, informasi grafis itu semakin berkurang pula perlunya, sebab pembaca
telah memiliki perbendaharaan kata dan konsep-konsep yang semakin kaya. Strategi-
strategi untuk membuat perkiraan yang didasarkan pada penggunaan isyarat semantik dan
sintaksis, memungkinkan pembaca untuk memahami materi dan untuk mengantisipasi
apa yang tampak berikutnya di dalam materi cetak yang sedang dibaca..
Model ini memandang kegiatan membaca sebagai bagian dari proses
pengembangan skemata seseorang, yakni pembaca secara stimultan (terus-menerus)
menguji dan menerima atau menolak hipotesis yang ia buat sendiri pada saat proses
membaca berlangsung. Pada model ini, informasi grafis hanya digunakan untuk
mendukung hipotesa tentang makna. Pembaca tidak banyak lagi membutuhkan informasi
grafis dari bacaan karena mereka telah memiliki modal bacaan sendiri untuk mengerti
bacaan. Proses membaca model ini dimulai dengan hipotesis dan prediksi-prediksi
kemudian memverifikasinya dengan menggunakan stimulus yang berupa tulisan yang ada
pada teks.
Mata memainkan perana minor dalam kegiatan membaca. Namun demikian,
informasi visual ini semata-mata tidaklah cukup. Untuk memahami isi wacana yang
dibaca, pembaca memerlukan hal-hal lain. Selain informasi visual, terdapat informasi
nonvisual yang ada dalam setiap pikiran pembaca, di belakang matanya. informasi visual
dan informasi nonvisual ini memiliki hubungan yang tidak jelas, tetapi keduanya sangat
dibutuhkan.
Gambar di atas menyatakan, semakin banyak informasi nonvisual yang dimiliki
seseorang akan menyebabkan semakin kurang memerlukan inforasi visual, dan semakin
banyak informasi nonvisual yang dimiliki seseorang, semakin banyak informasi visual
yang diperlukan. Dapat juga dikatakan bahwa semakin banyak pengetahuan pembaca
sebelumnya, semakin berkurang hal-hal yang akan ditemukan.
Otak mudah kewalahan oleh informasi visual sehingga kemampuan untuk melihat
menjadi sangat terbatas, bahkan terhenti sejenak. Oleh karena itu, kemampuan dasar
membaca, ialah hanya kemampuan yang hanya diperoleh dengan jalan membaca itu,
tidak lain dari kemampuan menggunakan inforamasi nonvisual, dan mengurangi
sebanyak-banyaknya informasi melalui mata. Persepsi visual itu meliputi keputusan-
keputusan yang terjadi dalam otak.
Inti dari model membaca atas bawah (MMAB) adalah pembaca memulai proses
pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi. Pembaca memulai tahapan membacanya
dengan membaca prediksi-prediksi, hipotesis-hipotesis, dugaan-dugaan berkenaan
dengan apa yang mungkin ada dalam bacaan, bermodalkan pengetahuan tentang isi dan
bahasa yang dimilikinya. Untuk membantu pemahaman dengan menggunakan teori ini,
pembaca menggunakan strategi yang didasarkan pada penggunaan petunjuk semantik dan
sintaksis, artinya untuk mendapatkan makna bacaan, pembaca dapat menggunakan
petunjuk tambahan yang berupa kompetensi berbahasa yang ia miliki. Jadi, kompetensi
berbahasa dan pengetahuan tentang apa saja memainkan peran penting dalam membentuk
makna bacaan.
Dapat disimpulkan bahwa dalam membaca atas-bawah, pengetahuan, pengalaman
dan kecerdasan pembaca diperlukan sebagai dasar dalam memahami bacaan.
http://ilmucomputer2.blogspot.com/2009/09/model-membaca-bawah-atasmmba.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori Mebaca Lanjut.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Membaca Lanjut yang
dibimbing oleh Ibunda Dra. R. Simaremare.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibunda Dra. R.
Simaremare, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing, dan semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi serta bermanfaat untuk menambah
wawasan bagi kita semua.