model kompetensi skkni

Upload: wawanpras

Post on 19-Jul-2015

148 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MODEL STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

A. Kompetensi Berdasarkan pada arti estimologi, kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja. Sehingga dapat dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan. B. Standar Kompetensi. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian seta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Dengan adanya standar kompetensi pada bidang atau sektor tertentu, maka standar tersebut akan dapat dipergunakan oleh berbagai pihak sesuai dengan kepentingannya. Berdasar pada fungsi pihak yang berkepentingan, maka kegunaan standar kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan: 1.1. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum 1.2. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian, sertifikasi 2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja: 2.1. Membantu dalam rekrutmen 2.2. Membantu penilaian unjuk kerja 2.3. Dipakai untuk membuat uraian jabatan 2.4. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri 3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi: 3.1. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya 3.2. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan uji kompetensi penilaian/assessment dalam rangka sertifikasi kompetensi Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu: mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula

menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

C. Dasar Hukum SKKNI Dasar hukum dalam penyusunan SKKNI ini adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36; yang mengatur bahasa negara; 2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Permenakertrans Nomor 21/MEN/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. D. Kompetensi dan Kualifikasi Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas-tugas di tempat kerja yang mencakup Standar Kompetensi Operator Komputer Tim Koordinasi Telematika Indonesia 15 penerapan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja sesuai dengan kondisi yang disyaratkan. Sedangkan kualifikasi jabatan adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas kelompok pekerjaan sesuai dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab, dan wewenangnya sesuai dengan unjuk kerja yang disyaratkan, dan berdasarkan kepada kebutuhan organisasi jabatan. Dengan demikian, kualifikasi merupakan kelompok standar kompetensi yang dipaketkan menjadi satu kesatuan dalam suatu tugas berdasarkan kebutuhan organisasi/jabatan. Level kualifikasi jabatan adalah tingkatan jabatan pada suatu organisasi sesuai dengan tingkat kedalaman dan keluasan pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab dan wewenangnya. Level kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) dimaksudkan sebagai tingkatan pada bidang pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan. Level kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) berbeda dengan level kualifikasi jabatan, dimana level kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) lebih spesifik, sebagai tingkatan pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan Standar kompetensi yang ada, harus difokuskan pada pemaketan kompetensi tersebut yang menghasilkan program pelatihan pada level kualifikasi yang tepat.

E. Penyusunan Standar Kompetensi Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam deskripsi tersebut di atas, diformulasikan dengan menggunakan format Regional Model of Competency Standard (RMCS). Standard RMCS adalah standar kompetensi yang dikembangkan berdasar pada fungsi-fungsi dan trugas-tugas yang ada pada bidang pekerjaan dan bukan berdasar pada jabatan. Dengan kalimat lain model RMCS yang distandarkan kompetensi-kompetensi yang ada pada cakupan bidang pekerjaan dan bukan jabatan atau jabatan yang ada pada bidang pekerjaan yang dimaksud.

Standar model RMCS distrukturkan sebagaimana terilustrasi pada bagan nomor 1. STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI 1. BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN

2.

UNIT-UNIT KOMPETENSI

KOMPETENSI KUNCI KUALIFIKASISI

KUALIFIKASISI

KUALIFIKASI

3.

ELEMEN KOMPETENSI KOMPETENSI

4.

KRITERIA UNJUK KERJA

5.

BATASAN VARIABEL

6.

PANDUAN PENILAIAN

F. Format Unit Kompetensi

Kode Unit Terdiri dari berapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan industri terkait (merujuk Kepmenaker No. KEP-227/MEN/2003 tanggal 13 Oktober 2003) Judul Unit Merupakan fungsi tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang mendukung sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Judul unit biasanya menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat terobservasi.

Deskripsi Unit Penjelasan singkat tentang unit tersebut berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan Elemen Kompetensi Kompetensi Merupakan Elemen Kompetensi-Elemen Kompetensi yang dibutuhkan untuk tercapainya unit kompetensi tersebut di atas (untuk setiap unit biasanya terdiri dari 2 hingga 5 Elemen Kompetensi Kompetensi) Kriteria Unjuk Kerja Pernyataan-pernyataan tentang hasil atau output yang diharapkan untuk setiap Elemen Kompetensi Kompetensi yang dinyatakan dalam kalimat pasif dan terukur. Untuk setiap Elemen Kompetensi Kompetensi sebaiknya mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap (KSA)

Batasan Variabel Menjelaskan konteks unit kompetensi dengan kondisi pekerjaan unit yang akan dilakukan, prosedur atau kebijakan yang harus dipatuhi pada saat melakukan pekerjaan tersbut serta informasi tentang peralatan dan fasilitas yang diperlukan Panduan Penilaian

Menjelaskan prosedur penilaian yang harus dilakukan Persyaratan awal yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit yang dimaksud tersebut Informasi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan terkait dan mendukung tercapainya kompetensi dimaksud Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi yang dimaksud

No.

Kompetensi Kunci Bagaimana informasi dapat dikumpulkan, dinalisa dan diorganisasikan. Bagaimana ide dan informasi dikomunikasikan didalam kompetens ini Bagaimana aktivitas direncanakan dan diorganisasikan Bagaimana kemampuan pemecahan masalah diaplikasikan Bagaimana ide dan teknik matematik dipergunakan. Bagaimana penggunaan teknlogi yang aplikatif Bagaimana kerja tim yang digunakan dalam kompetensi unit ini.

Level Kinerja -

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

G. Gradasi Kompetensi Kunci TABEL GRADASI (TINGKATAN) KOMPETENSI KUNCI KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 Melakukan Kegiatan TINGKAT 2 Mengelola Kegiatan Mengakses dan merekam lebih dari satu sumber informasi TINGKAT 3 Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses Meneliti dan menyaring lebih dari satu sumber dan mengevaluasi kualitas informasi Memilih model dan bentuk yang sesuai dan memperbaiki dan mengevaluasi jenis komunikasi dari berbagai macam jenis dan gaya cara berkomunikasi. Menggabungkan strategi, rencana, pengaturan, tujuan dan prioritas kerja. Bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang bersifat komplek. Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang lebih komplek dengan menggunakan teknik dan matematis

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi

Mengikuti pedoman yang ada dan merekam dari satu sumber informasi 2. Mengkomunikasikan Menerapkan informasi dan ide- bentuk ide komunikasi untuk mengantisipasi Kontek komunikasi sesuai jenis dan gaya berkomunikasi. 3. Merencanakan dan Bekerja di mengorganisasikan bawah kegiatan pengawasan atau supervisi 4. Bekerjasama Melaksanakan dengan orang lain kegiatandan kelompok kegiatan yang sudah dipahami /aktivas rutin 5. Menggunakan Melaksanakan gagasan secara tugas-tugas matematis dan yang teknis sederhana dan telah ditetapkan

Menerapkan gagasan informasi dengan memilih gaya yang paling sesuai.

Mengkoordinir dan mengatur proses pekerjaan dan menetapkan prioritas kerja

Melaksanakan kegiatan dan membantu merumuskan tujuan Memilih gagasan dan teknik bekerja yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang komplek

6. Memecahkan masalah

Memecahkan masalah untuk tugas rutin di bawah pengawasan /supervisi

7. Menggunakan teknologi

Memecahkan masalah yang komplek dengan menggunakan pendekatan Metoda yang sistimatis Menggunakan Menggunakan Menggunakan teknologi untuk teknologi untuk teknologi untuk membuat mengkonstruksi, membuat barang dan mengorganisasikan desain/merancang, jasa yang atau membuat menggabungkan, sifatnya produk barang memodifikasi dan berulang-ulang atau jasa mengembangkan pada tingkat berdasarkan produk barang dasar di desain atau jasa bawah pengawasan/ supervisi.

Memecahkan masalah untuk tugas rutin secara mandiri berdasarkan pedoman/panduan

H. RUMUSAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PARAMETER PENGETAHUAN

KUALIFIKASI

I

KEGIATAN Melaksanakan kegiatan : Lingkup terbatas Berulang dan sudah biasa. Dalam konteks yang terbatas

TANGGUNG JAWAB

Mengungkapkembali. Menggunakan pengetahuan yang terbatas. Tidak memerlukan gagasan baru.

Terhadap kegiatansesuai arahan. Dibawah pengawasan langsung. Tidak ada tanggungjawab terhadap pekerjaan orang lain.

II

Melaksanakan kegiatan : Lingkup agak luas. Mapan dan sudah biasa. Dengan pilihanpilihan yang terbatas terhadap sejumlah

Menggunakanpengetahuan dasar operasional. Memanfaatkan informasi yang tersedia. Menerapkan pemecahan

Terhadap kegiatansesuai arahan. Dibawah pengawasan tidak langsung dan pengendalian mutu. Punya tanggung jawab terbatas terhadap kuantitas

tanggapan rutin.

masalah yang sudah baku. Memerlukan sedikit gagasan baru.

dan mutu. Dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.

III

Melaksanakan kegiatan : Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan yang sudah baku. Dengan pilihanpilihan terhadap sejumlah prosedur. Dalam sejumlah konteks yang sudah biasa

Menggunakanpengetahuanpengetahuan teoritis yang relevan. Menginterpretas ikan informasi yang tersedia. Menggunakan perhitungan dan pertimbangan. Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang sudah baku.

Terhadap kegiatansesuai arahan dengan otonomi terbatas. Dibawah pengawasan tidak langsung dan pemeriksaan mutu Bertanggungjawab secara memadai terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja. Dapat diberi tanggungjawab terhadap hasil kerja orang lain.

IV

Melakukan kegiatan: Menggunakan Dalam lingkup yang basis luas dan pengetahuan memerlukan yang luas keterampilan dengan penalaran teknis. mengaitkan sejumlah konsep Dengan pilihanteoritis. pilihan yang banyak terhadap sejumlah Membuat prosedur. interpretasi analistis Dalam berbagai terhadap data konteks yang yang tersedia. sudah biasa maupun yang tidak Pengambilan biasa. keputusan berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku. Menerapkan sejumlah pemecahan

Terhadap kegiatanyang direncanakan sendiri. Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas. Bertanggung jawab penuh terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja. Dapat diberi tanggungjawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

masalah yang bersifat inovatif terhadap masalahmasalah yang konkrit dan kadang-kadang tidak biasa Melakukan kegiatan: Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus (spesialisasi). Dengan pilihanpilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku. Yang memerlukan banyak pilihan prosedur standar maupun non standar. Dalam konteks yang rutin maupun tidak rutin.

Menerapkanbasis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang cukup dibeberapa area. Membuat interpretasi analitik terhadap sejumlah data yang tersedia yang memiliki cakupan yang luas. Menentukan Metoda-Metoda dan prosedur yang tepat-guna, dalam pemecahan sejumlah masalah yang konkrit yang mengandung unsur-unsur teoritis.

V

Melakukan: Kegiatan yang diarahkan sendiri dan kadang-kadang memberikan arahan kepada orang lain. Dengan pedoman atau fungsi umum yang luas. Kegiatan yang memerlukan tanggungjawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil kerja. Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja

VI

Melakukan kegiatan: Dalam lingkup yang sangat luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus. Dengan pilihan-

Menggunakanpengetahuan khusus yang mendalam pada beberapa bidang. Melakukan

Melaksanakan: Pengelolaan kegiatan/proses kegiatan. Dengan parameter yang luas untuk kegiatan-kegiatan

pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku serta kombinasi prosedur yang tidak baku. Dalam konteks rutin dan tidak rutin yang berubah-ubah sangat tajam.

analisis, memformat ulang dan meng-evaluasi informasiinformasi yang cakupannya luas. Merumuskan langkah-langkah pemecahan yang tepat, baik untuk masalah yang konkrit maupun abstrak.

yang sudah tertentu Kegiatan dengan penuh akuntabilitas untuk menentukan tercapainya hasil kerja pribadi dan atau kelompok. Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja organisasi.

VII

VIII

IX

Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk: Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsip-prinsip utama dari suatu bidang dan, Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu bidang, menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan komunikasi yang baik. Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk: Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan, Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar-standar yang diakui secara internasional. Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab untuk: Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional

I. KODEFIKASI UNIT KOMPETENSI KERJA A U D . F R 0 0 . 0 0 0 . 0 0

Versi Terakhir Pembuatan

Nomor Urut Unit

Kelompok unit kompetensi

Nama Subsektor Kompetensi Sektor Bidang Kompetensi

1. Kode Unit Kompetensi Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi, yaitu : x x (1) 1) x . x x 0 0 . 0 0 (4) 0 . 0 0

(2)

(3)

(5)

Sektor/Bidang Lapangan Usaha : Untuk sektor (1) mengacu kepada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 3 huruf kapital dari nama sektor/bidang lapangan usaha.

2)

Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha : Untuk sub sektor (2) mengacu kepada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 2 huruf kapital dari nama Sub Sektor/Sub Bidang.

3)

Kelompok Unit Kompetensi : Untuk kelompok kompetensi (3), diisi dengan 2 digit angka untuk masing-masing kelompok, yaitu :

01 :

Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum (general) Pada kelompok ini mencakup unit-unit kornpetensi yang berlaku dan dibutuhkan pada hampir semua keahlian contoh Bidang Audit Intern, misalnya yang berkaitan dengan kerjasama di tempat kerja dan menggunakan komputer.

02 :

Untuk kode Kelompok unit kompetensi inti (fungsional). Kelompok ini mencakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan dibutuhkan hanya untuk spesifik contoh Bidang Audit Intern , keahlian (stream) tertentu dan merupakan unit yang wajib (compulsary) pada Bidang Audit Intern keahlian tersebut.

03 : 04 :

Untuk kode kelompok unit kompetensi khusus (spesifik) Untuk kode kelompok unit kompetensi pilihan (optional) Kelompok ini mencakup unit-unit kompetensi yang tidak terkait langsung dengan bidang audit interen bank, tapi dapat ditambahkan dan melengkapi untuk mendukung profesi sebagai auditor intern .

4)

Nomor urut unit kompetensi Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya pada masing-masing kelompok unit kompetensi. Nomor urut unit kompetensi ini disusun dari angka yang paling rendah ke angka yang lebih tinggi. Hal tersebut untuk menggambarkan bahwa tingkat kesulitan jenis pekerjaan pada unit kompetensi yang paling sederhana tanggung jawabnya ke jenis pekerjaan yang lebih besar tanggung jawabnya, atau dari jenis pekerjaan yang paling mudah ke jenis pekerjaan yang lebih komplek.

5)

Versi unit kompetensi Versi unit kompetensi (5), diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan penyusunan/penetapan unit kompetensi dalam penyusunan standar kompetensi, apakah standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang pertama kali, revisi dan atau seterusnya

GARIS BESAR STRUKTUR MODEL SKKNI1. KODE UNIT Merupakan kodefikasi berdasarkan sector, sub sector/ bidang (KBLI). Bertujuan untuk memudahkan dalam identifikasi dan administrasi Terdiri atas huruf dan angka yang disepakati 2. JUDUL UNIT KOMPETENSI Kriteria penentuan judul unit Pada dasarnya setiap unit kompetensi merupakan unit terkecil dari suatu standar kompetensi bidang keahlian yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Dinyatakan dalam kalimat aktif dan menggunakan kata kerja aktif, terukur dan terobservasi. 2. Memiliki cakupan yang tidak terlaku luas atau terlalu sempit. 3. Tidak berkaitan dengan nama merek alat tertentu 1. Kata kerja yang disarankan : Memperbaiki,mengoperasikan melakukan, menggunakan, melayani,merawat,merenca-nakan, membuat, dsbnya. 2. Kata kerja yang harus dihindari :Memahami, mengetahui, menerangkan, menjelaskan, menguraikan dsbnya. Judul unit kompetensi yang terlalu sempit: .Memasang baut .Mengisi minyak pelumas .Memasang lampu .Menarik kabel. .Menuang minuman Judul unit kompetensi yang terlalu luas/besar .Membangun rumah .Memperbaiki mobil .Mengelola perkebunan .Mengelola jaringan listrik Jawa Bali .Mengoperasikan unit pembangkit 3. DESKRIPSI UNIT Uraian Unit : Merupakan penjelasan singkat dari judul unit kompetensi yang mendiskripsikan KSA yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. Contoh uraian unit untuk judul unit Mengoperasikan Komputer (Personal Computer PC) Yang Berdiri Sendiri (Stand Alone).

Contoh Uraian Unit: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengoperasian PC stand alone seperti persiapan penyalaan, penyalaan PC, penggunaan perintah sistem operasi dasar, dan pematian (power-off) PC. 4. ELEMEN KOMPETENSI Elemen Kompetensi Merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasi aktivitas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Elemen kompetensi dirumuskan dalam kalimat aktif dan diawali dengan kata kerja aktif. Contoh judul unit kompetensi : Mengoperasikan Komputer (Personal Computer PC) Yang Berdiri Sendiri (Stand Alone). Elemen kompetensi : Mempersiapkan pra penyalaan komputer Menyalakan komputer dan mengamati proses aktifasi sistem (booting) hingga selesai Mengoperasikan PC Mematikan komputer dan mengamati proses de-aktivasi sistem operasi hingga selesai CONTOH: Judul Unit : Mengopersikan alat angkat 1. Merencanakan dan mempersiapkan pengoperasian alat angkat 2. Mengopersikan alat angkat 3. Melakukan manuver 4. Menyelesaikan pekerkaan 5. Membuat laporan Judul Unit : Mengopersikan peralatan bantu 1. Merencanakan dan mempersiapkan pengoperasian peralatan bantu 2. Mengopersikan peralatan bantu 3. Melakukan manuver 4. Menyelesaikan pekerjaan 5. Membuat laporan 5. KRITERIA UNJUK KERJA 1. Kriteria Unjuk Kerja merupakan pernyataan yang menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan hasil kerja pada setiap elemen kompetensi 2. Pemilihan kata kerja harus memperhatikan keterukuran KSA dan mengacu kepada level taksonomi bloom 3. Batasan keterukuran dimaksud diacu dari persyaratan yang ditetapkan dalam kondisi unjuk kerja 4. Dituangkan dalam kalimat pasif

Contoh Kriteria Unjuk Kerja : a. Unit Kompetensi : Mengoperasikan Komputer (Personal Computer PC) Yang Berdiri Sendiri (Stand Alone). b. Elemen Kompetensi : Mempersiapkan pra- penyalaan computer . Kriteria Unjuk Kerja : - Koneksi catu daya sudah disambung. - Perangkat protektif seperti UPS dan stabilizer (jika ada) sudah dinyalakan. - Koneksi peralatan input/output sudah disambung. - Semua komponen sudah disiapkan untuk kondisi penyalaan normal (default) c. Elemen Kompetensi : Mematikan komputer dan mengamati proses de-aktivasi sistem operasi hingga selesai Kriteria Unjuk Kerja : - Semua piranti lunak aplikasi dan tools sudah ditutup atau tidak sedang dalam memproses. - Sudah dipastikan tidak ada data antrian dari dan menuju peripheral. - Indikator seperti lampu dan atau suara akan tampak/terdengar secara benar sesuai dengan petunjuk penggunaan. 6. BATASAN VARIABEL Batasan Variabel merupakan pernyataan tentang dimana konteks atau di bidang apa unit tersebut dipergunakan dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi ; perlengkapan yang diperlukan, tugas yang harus dilakukan, peraturan-peraturan yang terkait 7. ACUAN PENILAIAN merupakan uraian tentang bagaimana unit tersebut diujikan/dinilai, meliputi ; prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya, kondisi pengujian, keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan serta aspek kritis yang harus dipertimbangkan