kementerian pekerjaan umum - bina...

56
RSKKNI RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI SUB BIDANG PEKERJAAN KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA: JURU UKUR (SURVEYOR) 2010 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Upload: lephuc

Post on 18-May-2018

233 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

RSKKNI RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SEKTOR KONSTRUKSI SUB BIDANG PEKERJAAN KONSTRUKSI

SIPIL

JABATAN KERJA: JURU UKUR (SURVEYOR)

2010

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Page 2: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung dilapangan dan para ahli dari jabatan kerja yang bersangkutan. Kegiatan Review SKKNI ini diawali dengan desk study, survey, wawancara dan workshop. Dari hasil tersebut, yang masih dalam format DACUM, yang kemudian ditransformasi ke dalam format RMCS, yang selanjutnya dibahas dalam pra konvensi yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi), unsur Perguruan Tinggi, para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut. SKKNI untuk jabatan kerja Juru Ukur ini merupakan review dari jabatan kerja yang sama yang disusun berdasarkan format Kepmenaker Nomor : 146/1990. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Juru Ukur ini di disusun mengacu pada format dan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER.21/MEN/X/2007 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2009 yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan dan pengukuran tingkat kompetensi pada jabatan kerja Juru Ukur. Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Di sisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih

Jakarta, September 2010

Kementerian Pekerjaan Umum Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber

Daya Manusia

(………...........................................)

NIP

Page 3: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 3

B. Tujuan ...................................................................................................... 4

C. Pengertian SKKNI .................................................................................... 5

D. Penggunaan SKKNI ................................................................................. 6

E. Struktur, Skema Pengembangan dan Format Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia .................................................... 6

F. Kodefikasi Standar Kompetensi ............................................................. 11

G. Gradasi Kompetensi Kunci ..................................................................... 12

H. Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ............................. 13

BAB II. STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SEKTOR KONSTRUKSI, JABATAN KERJA : JURU UKUR

A. Jabatan Kerja .................................................................................. 18

B. Kompetensi Kerja ........................................................................... 21

C. Daftar Unit Kompetensi .................................................................. 22

BAB III. PENUTUP.....................................................................................................47

Page 4: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

1

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP................/MEN/...../2010

TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI GEDUNG DAN BANGUNAN SIPIL

SUB BIDANG PEKERJAAN KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA: JURU UKUR (SURVEYOR

Page 5: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang: Jasa Konstruksi beserta peraturan

pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat

keahlian dan atau keterampilan.

Keharusan memiliki Sertifikasi Keahlian dan atau Keterampilan tersebut

mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul-betul dapat

diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan

perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas tenaga kerja

jasa konstruksi.

Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa

Konstruksi Nasional (LPJKN) No. 113 /KPTS/LPJK/D/ X/2004, pasal 2 ayat (1)

menjelaskan bahwa Tujuan sertifikat adalah memberikan informasi objektif

kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga kerja yang bersangkutan

memenuhi bakuan kompetensi yang ditetapkan untuk klasifikasi dan

kualifikasinya, dan pasal 9 ayat (1) yang menyatakan bahwa untuk setiap

kualifikasi dalam suatu klasifikasi harus dibuat bakuan kompetensinya secara

jelas termasuk tata cara mengukur.

Selain itu undang-undang nomor 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan,

terutama pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa Pelatihan kerja diselenggarakan

berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi

Kerja, diperjelas lagi dengan Peraturan Pelaksanaannya yang tertuang dalam

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 31 tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan

Kerja Nasional :

1. Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada

kompetensi kerja.

2. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI,

Standar Internasional dan/atau Standar Khusus.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut diatas menyebut tentang

kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya Manusia yang

terbentuk dengan menyatunya 3 aspek spesifik terdiri : Ranah

Page 6: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

3

Pengetahuan (domain Kognitif atau Knowledge), Ranah Keterampilan

(domain Psychomotorik atau Skill) dan Ranah Sikap Perilaku (domain

Affektif atau Attitude/Ability), atau secara definitif pengertian kompetensi ialah

penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan

metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna

mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau

berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.

Jadi apabila seseorang atau berkelompok telah mempunyai kompetensi

kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan

kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan

tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator

sebagai berikut : dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu

pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai

standar dan mutu/ spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan.

Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan

terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan

perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.

B. Tujuan

Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi mempunyai tujuan

yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergerak dalam bidang

keahlian tersebut diatas sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak

diantaranya :

1. Institusi pendidikan dan pelatihan

a. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.

b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan

sertifikasi.

2. Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja

a. Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja

b. Membantu penilaian unjuk kerja

c. Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan

kebutuhan

d. Untuk membuat uraian jabatan

Page 7: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

4

3. Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi

a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai

dengan kualifikasi dan levelnya

b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan

sertifikasi.

Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar ini adalah

untuk mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional. Hal-hal

yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah :

1. Menyesuaikan penyusunan standar kompetensi tersebut dengan kebutuhan

industri/usaha, dengan melakukan eksplorasi data primer dan sekunder

secara komprehensif.

2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang

digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari

dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement –

MRA).

3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi

industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan

pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam

pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara nasional.

C. Pengertian SKKNI

1. Kompetensi Kerja

Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2. Konsep SKKNI

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek

pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan

dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 8: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

5

D. Penggunaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah

mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa

bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi

Kerja digunakan sebagai acuan untuk :

1. Menyusun uraian pekerjaan.

2. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya

manusia.

3. Menilai unjuk kerja seseorang.

4. Sertifikasi Kompetensi/Profesi di tempat kerja.

Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

maka seseorang mampu :

1. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.

2. Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.

3. Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu

yang berbeda dengan rencana semula.

4. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah

atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda

E. Struktur, Skema Pengembangan dan Format Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia

Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa

Konstruksi mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor : PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara

Penetapan SKKNI dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.

14/PRT//M/2009, tentang : Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi

Sektor Jasa konstruksi.

Page 9: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

6

1. Struktur Standar Kompetensi

Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk

seperti di bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional) :

STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI

Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan tertentu

UNIT KOMPETESI

Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya

standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen-kompetensi

ELEMEN KOMPETENSI

Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian

unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati

KRITERIA UNJUK KERJA

Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi yang dipersyaratkan

tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan

BATASAN VARIABEL

Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut

diaplikasikan

PANDUAN PENILAIAN

Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan

penilaian

KOMPETENSI KUNCI Merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki untuk mencapai

unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit kompetensi yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria kompetensi kunci

Page 10: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

7

5. BATASAN

VARIABEL

6. PANDUAN

PENILAIAN PANDUAN PENILAIAN

2. Skema Pengembangan Standar Kompetensi

Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana

diperlihatkan pada diagram di bawah ini.

DETAIL SKEMA PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI

.

1. BIDANG KEAHLIAN

ATAU PEKERJAAN

2. UNIT-UNIT

KOMPETENSI

3. ELEMEN

KOMPETENSI

4. KRITERIA UNJUK

KERJA

KU

AL

IFIK

AS

I

KU

AL

IFIK

AS

ISI

KO

MP

ET

EN

SI K

UN

CI

KU

AL

IFIK

AS

ISI

Page 11: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

8

Format Standar kompetensi

Kode : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada

format kodifikasi SKKNI.

Judul Unit : Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit

kompetensi yang menggambarkan sebagian atau

keseluruhan standar kompetensi.

Deskripsi Unit : Menjelaskan Judul Unit yang mendeskripsikan

pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

dalam mencapai standar kompetensi.

Elemen Kompetensi

: Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan

untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang

menunjukkan komponen-komponen pendukung unit

kompetensi sasaran apa yang harus dicapai.

Kriteria Unjuk Kerja

: Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan

untuk memperagakan kompetensi di setiap elemen,

apa yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan

apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi.

Batasan Variabel

: Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria

unjuk kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi dari

unit dan memberikan informasi lebih jauh tentang

tingkat otonomi perlengkapan dan materi yang

mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat

yang ditetapkan, termasuk peraturan dan produk

atau jasa yang dihasilkan.

Page 12: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

9

Panduan Penilaian

: Membantu menginterpretasikan dan menilai unit

dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu

dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi

sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam

kriteria unjuk kerja, yang meliputi :

- Pengetahuan dan keterampilan yang yang

dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten

pada tingkatan tertentu.

- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana,

bagaimana dan dengan metode apa pengujian

seharusnya dilakukan.

- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-

hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang

perlu dilihat pada waktu pengujian.

Kompetensi kunci

: Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria

unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang

dipersyaratkan untuk peran / fungsi pada suatu

pekerjaan.

Kompetensi kunci meliputi :

1. Mengumpulkan, mengorganisir dan

menganalisis informasi.

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.

3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-

aktivitas.

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok.

5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika.

6. Memecahkan masalah.

7. Menggunakan teknologi

Page 13: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

10

F. Kodefikasi Standar Kompetensi.

Kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada SKKNI Jasa Konstruksi pada

dokumen ini, berdasar pada Permenakertrans No.Per.21/Men/X/2007.

Kodefikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodefikasi SKKNI sebagai

berikut ::

X

X X . X X 0 0 . 0 0 0 . 0 0

(1) (2) (3) (4) (5)

SEKTOR SUB

SEKTOR

KELOMPOK UNIT

KOMPETENSI

NOMOR UNIT

VERSI

SEKTOR : Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor. Untuk Sektor

Konstruksi disingkat dengan .........

SUB SEKTOR : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tak

ada sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk Sub Sektor

........................... disingkat ..............

KELOMPOK UNIT

KOMPETENSI

: Diisi dengan 2 digit angka yaitu :

00 : Jika tidak ada grup.

01 : Identifikasi Kompetensi Umum yang diperlukan untuk dapat

bekerja pada sektor.

02 : Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk

mengerjakan tugas tugas inti pada sektor tertentu

03

dst

: Identifikasi Kompetensi Kekhususan / spesialisasi yang

diperlukan untuk mengerjakan tugas tugas spesifik pada

sektor tertentu.

NO. URUT UNIT

KOMPETENSI

: Diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan menggunakan 3

digit angka, mulai dari 001, 002, 003 dan seterusnya.

VERSI UNIT

KOMPETENSI

: Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit

angka, mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya.

Page 14: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

11

G. Gradasi Kompetensi Kunci

NO KOMPETENSI

KUNCI

TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3

“Melakukan Kegiatan”

“Mengelola Kegiatan”

“Mengevaluasi dan Memodifikasi

Proses”

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

Mengakses dan merekam dari satu sumber

Mengakses, memilih & merekam lebih dari satu sumber

Mengakses, mengevaluasi mengorganisasikan berbagai sumber

2 Mengkomunikasikan ide dan informasi

Pengaturan sederhana yang telah lazim/familier

Berisi hal yang komplek

Mengakses, mengevaluasi dan mengkomunikasikan nilai/perubahan dari berbagai sumber

3 Merencanakan dan mengorganisasikan Kegiatan

Di bawah pengawasan atau supervisi

Dengan bimbingan/panduan

Inisiasi mandiri dan mengevaluasi kegiatan komplek dan cara mandiri

4 Bekerjasama dengan orang lain & kelompok

Kegiatan-kegiatan yang sudah dipahami /aktivas rutin

Membantu merumuskan tujuan

Berkolaborasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan komplek

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika

Tugas-tugas yang sederhana dan telah ditetapkan

Memilih ide dan teknik yang tepat untuk tugas yang komplek

Berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas yang komplek

6 Memecahkan masalah

Rutin di bawah pengawasan

Rutin dan dilakukan sendiri berdasarkan pada panduan

Problem/masalah yang komplek dengan menggunakan endekatan yang sistimatis, sert mampu mengatasi problemnya

7 Menggunakan teknologi

Membuat kembali / memproduksi / memberikan jasa / yang berulang pada tingkat dasar

Mengkonstruksi, mengorganisasikan atau menjalankan produk atau jasa

Merancang, menggabungkan atau memodifikasi produk atau jasa

Page 15: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

12

H. Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

KUALIFIKASI PARAMETER

KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

I

Melaksanakan kegiatan :

Lingkup terbatas

Berulang dan sudah biasa

Dalam konteks yang terbatas

Mengungkap kembali

Menggunakan pengetahuan yang terbatas

Tidak memerlukan gagasan

Terhadap kegiatan sesuai arahan

Dibawah pengawasan langsung.

Tidak ada tanggungjawab terhadap pekerjaan orang lain.

II

Melaksanakan kegiatan :

Lingkup agak luas.

Mapan dan sudah biasa.

Dengan pilihan-pilihan yang terbatas terhadap sejumlah tanggapan rutin

Mengungkap kembali

Menggunakan pengetahuan yang terbatas.

Tidak memerlukan gagasan.

Terhadap kegiatan sesuai arahan

Dibawah pengawasan tidak langsung dan pengendalian mutu.

Punya tanggung jawab terbatas terhadap kuantitas dan mutu.

Dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain

III

Melaksanakan kegiatan :

Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan yang sudah baku

Dengan pilihan-pilihan terhadap sejumlah prosedur

Dalam sejumlah konteks yang sudah biasa

Menggunakan pengetahuan- pengetahuan teoritis yang relevan

Menginterpretasikan informasi yang tersedia

Menggunakan perhitungan dan pertimbangan.

Terhadap kegiatan sesuai arahan dengan otonomi terbatas.

Dibawah pengawasan tidak langsung dan pemeriksaan mutu.

Bertanggungjawab secara memadai terhadap kuantitas

Page 16: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

13

KUALIFIKASI PARAMETER

KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang sudah baku.

dan mutu hasil kerja.

Dapat diberi tanggungjawab terhadap hasil kerja orang lain.

IV

Melaksanakan kegiatan :

Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis.

Dengan pilihan-pilihan yang banyak terhadap sejumlah prosedur.

Dalam berbagai konteks yang sudah biasa maupun yang tidak biasa.

Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan mengaitkan sejumlah konsep teoritis

Membuat interpretasi analisis terhadap data yang tersedia

Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku.

Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap masalah-masalah yang konkrit dan kadang-kadang tidak biasa.

Terhadap kegiatan yang direncanakan sendiri.

Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas.

Bertanggung jawab penuh terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja.

Dapat diberi tanggung jawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

V

Melaksanakan kegiatan :

Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus (spesialisasi)

Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku.

Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang cukup dibeberapa area.

Membuat interpretasi analitik terhadap sejumlah data yang tersedia

Melakukan :

Kegiatan yang diarahkan sendiri dan kadang-kadang memberikan arahan kepada orang lain.

Dengan pedoman atau fungsi umum yang luas.

Kegiatan yang

Page 17: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

14

KUALIFIKASI PARAMETER

KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

Yang memerlukan banyak pilihan prosedur standar maupun non standar

Dalam konteks yang rutin maupun tidak rutin.

yang memiliki cakupan yang luas

Menentukan metode-metode dan prosedur yang tepat-guna dalam pemecahan sejumlah msalah yang konkrit yang mengandung unsur-unsur teoritis

memerlukan tanggung jawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil kerja.

Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja.

VI

Melaksanakan kegiatan :

Dalam lingkup yang sangat luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus.

Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku serta kombinasi prosedur yang tidak baku.

Dalam konteks rutin dan tidak rutin yang berubah-ubah sangat tajam

Menggunakan pengetahuan khusus yang mendalam pada beberapa bidang

Melakukan analisis, memformat ulang dan mengevaluasi informasi-informasi yang cakupannya luas

Merumuskan langkah- langkah pemecahan yang tepat, baik untuk masalah yang konkrit maupun abstrak

Melakukan :

Pengelolaan kegiatan/proses kegiatan.

Dengan parameter yang luas untuk kegiatan-kegiatan yang sudah tertentu.

Kegiatan dengan penuh menentukan tercapainya hasil kerja pribadi dan atau kelompok.

Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja organisasi

VII

Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk :

Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsip-prinsip utama dari suatu bidang dan,

Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu bidang menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan komunikasi yang baik.

VIII

Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk :

Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan,

Page 18: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

15

KUALIFIKASI PARAMETER

KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar-standar yang diakui secara internasional.

IX

Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk :

Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional.

Page 19: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

16

I. TIM PENYUSUN STANDAR KOMPETENSI Tim penyusun RSKKNI terdiri dari :

NO. NAMA JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM

PANITIA/TIM

a. PANITIA TEKNIS / TIM PENANGGUNG JAWAB/ PENGARAH

1. Ir. Dadan Krisnandar, MT

BPKSDM Pengarah

b. TIM NARASUMBER SKKNI

1. Ir. Suardi Bahar MT PT. Wijaya Karya Nara Sumber

2. Ir. Haryanto Winardji, MT STT. Sapta Taruna Nara Sumber

3. Ir. Kusumo Dradjat. S, M.Si Politeknik Negeri Jakarta Nara Sumber

4. Ir. M.Muljahardi, CES Praktisi Nara Sumber

5. Ir. Bambang. DAS Nara Sumber Nara Sumber

c. TIM TEKNIS / TIM PENYUSUN SKKNI

1 Aca Ditamihardja, ME Kabid. Kompetensi

Keterampilan Konstruksi

Ketua

2 Ir. Ati Nurzamiati.H Z, MT

Kasubid.Bakuan

Kompetensi Manajemen

Teknik Konstruksi

Sekretaris

3 Ronny Adriandi,ST,MT Staf Anggota

4 Tugimin, ST Staf Anggota

5 Bambang Sunarto, BE Staf Anggota

6 Yanuar Munlait, ST,M.Tech Staf Anggota

7 Bambang Suroso, ST

Kasubbag. Keuangan dan

Sarana

Anggota

8 Dwi Asika Sari, ST, M.Tech Staf Anggota

d. Peserta Workshop

NO NO NAMA JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM

PANITIA/TIM

1 Ir. Suardi Bahar MT PT. Wijaya Karya Peserta

2 Ir. Haryanto Winardji, MT STT. Sapta Taruna Peserta

3 Ir. Kusumo Dradjat. S, M.Si Politeknik Negeri Jakarta Peserta

4 Ir. M.Muljahardi, CES Praktisi Peserta

5 Ir. Bambang. DAS PT. Waskita Karya Peserta

6 Ir. Widi Styono Politeknik Negeri Jakarta Peserta

7 Idul Patra PT. PP Peserta

8 Dwi Asika Sari, ST, M.Tech Pusbin KPK Peserta

9 Yanuar Munlait, ST,M.Tech Pusbin KPK Peserta

10 Aca Ditamihardja, ME Pusbin KPK Peserta

e. Peserta Pra Konvensi

1 Ir. Suardi Bahar MT PT. Wijaya Karya Peserta

2 Ir. Bambang. DAS Nara Sumber Peserta

Page 20: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

17

NO. NAMA JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM

PANITIA/TIM

3 Ir. Kusumo Dradjat.S, M.Si Politeknik Negeri Jakarta Peserta

4 Ir. Haryanto Winardji, MT STT. Sapta Taruna Peserta

5 Djumawan Idik Wangsaatmadja

APSPI Peserta

6 H. Alimuddin Dinas Bina Marga Prov. Sulsel

Peserta

7 Ilham PT. Haka Utama Peserta

8 Januar Perdana, ST Ekumindo Peserta

9 Sukmawati, SE Askumindo Peserta

10 Andi Renreng, ST Askumindo Peserta

11 Salman,SE Askindo Peserta

12 Roby Darwis Gabpeknas Peserta

13 Bahrun, ST LPJKD Prov. Sulsel Peserta

14 Sandy Taliroso PT. Buana Meridian Peserta

15 A. Syamsul Bachri, Azm,ST Dinas Bina Marga Prov. Sulsel

Peserta

16 Adrian Muda, ST Dinas Bina Marga Prov. Sulsel

Peserta

17 Asirah, ST Dinas Bina Marga Prov. Sulsel

Peserta

18 Dr.Ing.Wahyu HP, MSME Unhas Peserta

19 Salim, ST,MT UMI Peserta

20 Y. Bono. M ISI Peserta

21 Azis Junaid, ST Dinas Bina Marga Prov. Sulsel

Peserta

22 Lukman S, ST Dinas Bina Marga Prov. Sulsel

Peserta

23 Drs. Abdul Hamid Aras, MS UNM Peserta

24 Ismail Askindo Peserta

25 Ir. Saharuddin Seda PT. Duta Abadi Peserta

26 Mahmud Perkindo Peserta

27 Tugimin Balai PJK Peserta

e. Peserta Konvensi

NO NO NAMA JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM

PANITIA/TIM

1 Ir. Suardi Bahar MT PT. Wijaya Karya Peserta

2 Ir. Haryanto Winardji, MT STT. Sapta Taruna Peserta

3 Ir. Kusumo Dradjat. S, M.Si Politeknik Negeri Jakarta Peserta

4 Ir. M.Muljahardi, CES Praktisi Peserta

5 Ir. Bambang. DAS PT. Waskita Karya Peserta

6 Widi Setyono Politeknik Negeri Jakarta Peserta

7 Djumawan Idik Wangsaatmadja

APSPI Peserta

8 Imam Pranoto Praktisi Peserta

Page 21: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

18

NO. NAMA JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM

PANITIA/TIM

9 Rachmad Sudjali BNSP Peserta

10 Marihot M Nainggolan PT.Tatap Maduma Peserta

11 Ir. Agus Sugiharto PT. Lenggogeni Peserta

12 Hafis Qiswiny LPJKN Peserta

13 Ir. Ati Nurzamiati HZ, MT Pusbin KPK Peserta

14 Ir. M. Muljahardi, CES Praktisi Peserta

15 Harry Setyawan BPP Peserta

16 Ir. Imam Pranoto Praktisi Peserta

17 Cipie T. Makmur Tim Komite Peserta

Page 22: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

19

BAB II

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR

KONSTRUKSI SUB BIDANG PEKERJAAN KONSTRUKSI SIPIL

JABATAN KERJA: JURU UKUR (SURVEYOR)

A. Standar Kompetensi mengacu Jenjang Kualifikasi/Jabatan Kerja

Penetapan jenjang kualifikasi jabatan kerja/profesi kerja mengacu pada Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kerangka Kualifikasi Jasa Konstruksi

(KKJK).

Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek

kinerja tugas/pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya

kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup 5 (lima) dimensi kompetensi

yang perlu dikembangkan yaitu :

1. Kemampuan dalam tugas (task skill).

2. Kemampuan mengelola tugas (task management skill).

3. Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan

tepat (contingency management skill).

4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/ role

environments skill).

5. Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi kerja yang berbeda/

baru (transferable management skill).

Dimensi kompetensi tersebut di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda

dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria

unjuk kerja, dan batasan variabel.

B. Kualifikasi Jabatan Kerja

Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan “Standar

Kompetensi Kerja” bidang pekerjaan bangunan gedung secara mekanis

dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan

untuk menduduki jabatan kerja “ Juru Ukur ” Jabatan kerja dimaksud harus jelas

dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifikasinya, pada umumnya di

lingkungan jasa konstruksi dapat digambarkan seperti tipikal struktur organisasi

sebagai berikut :

Page 23: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

20

TIPIKAL ORGANISASI

PLANNING ENGINEER

GEODETIC ENGINEER

MUDA PELAKSANA LAPANGAN

PELAKSANA LAPANGAN

JURU UKUR

QUANTITY SURVEYOR TECHNICIAN

Page 24: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

21

C. Persyaratan Jabatan :

a. Pendidikan minimal : - SMK Bagian Teknik Survei dan Pemetaan,

Teknik Geodesi

- SMK Teknik Bangunan dan SLTA yang sederajat dengan kursus dan pelatihan Juru Ukur (Surveyor)

b. Pengalaman kerja : - Minimal SMK Bagian Teknik Survei dan

Pemetaan, Teknik Geodesi pengalaman 2 tahun

di bidang pengukuran

- Teknik Bangunan dan SLTA yang sederajat

pengalaman 3 tahun di bidang pengukuran.

c. Kesehatan : - Berbadan sehat, yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

- Tidak memiliki cacat fisik yang mengganggu pekerjaannya

D. Pemaketan SKKNI dalam kualifikasi Jabatan Kerja

1 Sektor : Konstruksi

2 Sub Sektor/Bidang

Pekerjaan

: Sipil

3 Sub Bidang Pekerjaan : Bangunan Gedung, Bangunan Air dan Bangunan

Transportasi.

4 Klasifikasi Pekerjaan : Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan

5 Nama Jabatan Kerja : Juru Ukur

6

Kode Jabatan

Jenjang KKNI/KKJK

:

:

F 45

Level 3 (tiga)/ Tenaga Terampil

7 Uraian Jabatan : Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan

survei dan pengukuran dalam kegiatan perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan konstruksi, yang

meliputi persiapan, pengoperasian peralatan

pengukuran, pemetaan situasi dan melaksanakan

stake out sesuai spesifikasi yang disyaratkan

dengan mengevaluasi hasil pekerjaan pengukuran

serta membuat laporan.

Page 25: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

22

E. KOMPETENSI KERJA Kompotensi Kerja Juru Ukur terdiri dari :

No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

I Kompetensi Umum

1. F 45 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di lokasi kerja

2. F 45 Melakukan Komunikasi dalam Proses

Pengukuran

II Kompetensi Inti

1. F 45 Melakukan Persiapan Pengukuran

2. F 45 Mengoperasikan Peralatan Pengukuran

3. F 45

Melakukan Pemetaan Situasi

4. F 45

Melakukan Pengukuran Stake Out

5. F 45

Mengevaluasi Hasil Pekerjaan Pengukuran

6. F 45

Membuat Laporan Pengukuran

III. Kompetensi Khusus

1. -

Page 26: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

23

F. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI Uraian unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut:

KODE UNIT : F45

JUDUL UNIT : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan kerja dan Lingkungan (K3L) di lokasi kerja

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan

sikap kerja untuk menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3 L) di lokasi kerja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan idetifikasi bahaya dan resiko di lokasi kerja

1.1 Situasi lingkungan kerja diamati untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya dilapangan

1.2 Sumber bahaya diidentifikasi, dinilai dan dicatat sesuai dengan prosedur yang berlaku

1.3 Resiko bahaya yang mungkin terjadi diprediksi berdasar pada situasi lingkungan dan sumber bahaya yang ada.

1.4 Langkah-langkah penanggulangan bahaya dan resiko yang mungkin terjadi disiapkan.

2. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan K3L

2.1 Peralatan K3L terkait dengan pekerjaan dipahami

2.2 Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK) sesuai dengan kebutuhan pekerjaan diidentifikasi

2.3 Perlengkapan P3K dan lingkungan serta rambu-rambu sesuai dengan persyaratan diadakan

2.4 Tempat penyimpanan APD, APK dan perlengkapan P3K dan lingkungan sesuai SOP disiapkan.

3. Menggunakan APD dan APK sesuai dengan standar K3L

3.1 Kelaikan APD dan APK diperiksa dengan teliti berdasarkan SOP

3.2 Cara memakai APD dan APK diketahui

3.3 APD dan APK digunakan dengan benar sesuai kebutuhan kerja berdasarkan SOP

3.4 APD dan APK dirawat dan disimpan dengan benar.

4. Memeriksa dan memelihara perlengkapan APD dan APK sesuai dengan SOP

4.1 Kelengkapan APD dan APK diperiksa sesuai dengan SOP setelah digunakan

4.2 APD dan APK setelah digunakan dibersihkan

Page 27: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

24

dan disimpan pada tempatnya sesuai SOP

4.3 Hasil pemeriksaan APD dan APK dicatat dan dilaporkan kepada atasan terkait

4.4 Kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan pengukuran dalam hal lingkungan dilakukan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variable

1.1 Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi.

1.2 Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja yang diidentifikasi meliputi bahaya

kecelakaan phisik, kimia, bahaya biologi, bahaya jatuh dari ketinggian, bahaya

kebakaran dan bahaya ledakan.

1.3 Pengendalian bahaya dan risiko kecelakaan kerja meliputi :

1.3.1 tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja

1.3.2 tindakan melokalisasikan kebakaran supaya tidak meluas dan

memadamkannya

1.3.3 serta melaporkan pada yang terkait.

1.4 Tindakan pencegahan pencemaran lingkungan yaitu dengan membersihkan

lokasi pekerjaan dari sisa material yang tidak terpakai setelah pekerjaan selesai

sesuai prosedur dan ketentuan.

2. Perlengkapan yang diperlukan

2.1 Alat Pelindung Diri (APD) antara lain :

2.1.1 sepatu keselamatan (safety shoes)

2.1.2 helm pengaman (safety helmet)

2.1.3 sarung tangan (gloves)

2.1.4 tali pengaman (safety belt) .

2.2 Alat Pengaman Kerja (APK) antara lain :

2.2.1 alat Pemadam Api Ringan (APAR)

2.2.2 perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

2.2.3 rambu-rambu keselamatan kerja

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan

3.1 Melakukan idetifikasi bahaya dan resiko di lokasi kerja

3.2 Menyiapkan peralatan dan perlengkapan K3 L

3.3 Menggunakan APD dan APK sesuai dengan standar K3 L

3.4 Memeriksa dan memelihara perlengkapan APD dan APK sesuai dengan

SOP.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1 Undang-undang Nomor. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 4.2 Undang-undang Nomor. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 4.3 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 4.4 Permen PU No:009/PRT/M/2008 tentang Sistem Manajemen K3 Konstruksi

Bidang Pekerjaan Umum

Page 28: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

25

4.5 Keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No: KEP.174/MEN/1986 dan No: 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi

4.6 Petunjuk Manual yang dirumuskan oleh perusahaan (jika ada) 4.7 SOP yang terkait dan diberlakukan. 4.8 Dokumen kontrak 4.9 Peraturan-peraturan lain yang terkait dan berlaku.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara

konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang

sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti

tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk

mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan

standar.

Metode uji antara lain : 1.1 Tes tertulis 1.2 Test lisan/Wawancara 1.3 Praktek menggunakan alat peraga/simulasi 1.4 Praktek di tempat kerja 1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain :

2.1. Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, mendiskusikan, peragaan atau mempraktekan dalam pekerjaan sebenarnya atau simulasi.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan

3.1. Prosedur penerapan K3 dan Lingkungan.

3.2. Jenis dan Fungsi APD dan APK.

3.3. Pengendalian bahaya dan resiko kerja

3.4. Bahaya pencemaran lingkungan.

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1. Memilih APD dan APK yang tepat untuk bekerja

4.2. Menggunakan dan merawat peralatan dan perlengkapan kerja

4.3. Mengidentifikasi penyebab utama kecelakaan ditempat kerja berkaitan

dengan lingkungan kerja serta cara mengendalikan bahaya/resiko

kecelakaan kerja dan pencegahannya.

4.4. Mengidentifikasi pencemaran lingkungan

5 Aspek Kritis

Aspek Kritis yang harus diperhatikan :

5.1. Kemampuan mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja

di tempat kerja.

5.2. Kemampuan menilai ketidak lengkapan APK.

5.3. Kemampuan menggunakan APD sesuai dengan ketentuan K3.

5.4. Kemampuan untuk melakukan tindakan penanggulangan kecelakaan kerja

bila terjadi keadaan darurat lainnya di tempat kerja.

Page 29: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

26

5.5. Kemampuan dalam melakukan tindakan pencegahan pencemaran

lingkungan di tempat kerja.

6. Kompetensi Kunci

No KompetensI Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 30: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

27

KODE UNIT : F45

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Dalam Proses Pengukuran.

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk komunikasi dalam proses pengukuran.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengenali sistem komunikasi dalam pengukuran

1.1 Sistem komunikasi untuk pengukuran diidentifikasi dengan tepat

1.2 Sistem komunikasi untuk kebutuhan pengukuran dipilih yang tepat

1.3 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan sesuai dengan prosedur K3 yang berlaku.

2. Menyiapkan peralatan komunikasi dalam pengukuran

2.1 Peralatan komunikasi dalam pengukuran diidentifikasi sesuai dengan SOP

2.2 Kelayakan peralatan komunikasi dalam pengukuran dipastikan sesuai dengan manual dan SOP yang berlaku

2.3 Peralatan komunikasi dalam pengukuran ditetapkan dan didistribusikan kepada kelompok kerja sesuai dengan SOP yang berlaku.

3. Menggunakan peralatan komunikasi dalam pengukuran

3.1 Pemeriksaan fungsi peralatan komunikasi dalam pengukuran dilakukan sesuai dengan manual dan SOP

3.2 Peralatan komunikasi dalam pengukuran digunakan sesuai dengan manual dan SOP yang berlaku

3.3 Penanganan paska penggunaan peralatan komunikasi dilakukan sesuai dengan manual dan SOP yang berlaku.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek Variabel

1.1. Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi.

2. Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan:

2.1. Perlengkapan antara lain :

2.1.1 gambar kerja

2.1.2 APD dan APK

2.2. Peralatan :

2.2.1 hand phone

2.2.2 handy talky

Page 31: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

28

2.3. Bahan :

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan

3.1 Mengenali sistem komunikasi dalam pengukuran

3.2 Menyiapkan peralatan sistem komunikasi dalam pengukuran

3.3 Menggunakan sistem komunikasi dalam pengukuran.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Prosedur operasi standar perusahaan.

4.2 Dokumen kontrak

PANDUAN PENILAIAN

1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara

konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang

sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti

tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk

mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan

standar.

Metode uji antara lain :

1.1. Tes tertulis

1.2. Test lisan/Wawancara

1.3. Praktek menggunakan alat peraga/simulasi

1.4. Praktek di tempat kerja

1.5. Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain:

- Tidak ada

-

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. Gambar kerja/detail dalam pelaksanaan di lapangan.

3.2. Peralatan kerja dan peralatan pendukung lainnya.

3.3. Pengetahuan jenis-jenis alat dan perlengkapan.

3.4. Teknik pengukuran

3.5. Spesifikasi dan prosedur standar operasi perusahaan yang berlaku.

3.6. Jadwal pelaksanaan terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya .

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Membaca dan memahami instruksi kerja

4.2 Mengoperasikan alat komunikasi.

4.3 Mengidentifikasi tempat-tempat rawan kecelakaan yang mungkin menjadi

hambatan kerja.

5. Aspek Kritis

Aspek Kritis yang harus diperhatikan :

5.1. Kemampuan mengoperasikan alat komunikasi

5.2. Kemampuan melakukan komunikasi.

Page 32: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

29

6. Kompetensi Kunci

No KompetensI Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 1

7. Menggunakan teknologi 2

Page 33: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

30

KODE UNIT : F45

JUDUL UNIT : Melakukan Persiapan Pengukuran

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk melakukan persiapan pengukuran.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan peninjauan awal (orientasi) lapangan

1.1 Tinjauan awal (orientasi) kondisi lapangan dilakukan sesuai dengan surat perintah kerja

1.2 Data hasil peninjauan dibuat dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan

1.3 Langkah-langkah persiapan ditentukan sesuai

dengan kebijakan dan SOP yang ditentukan

1.4 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan sesuai dengan prosedur K3 yang berlaku.

2. Menyiapkan jadwal harian dan jadwal mingguan berdasarkan jadwal induk

2.1 Kerangka waktu pelaksanaan pengukuran diidentifikasi berdasarkan pada jadwal induk dan jadwal mingguan yang ditetapkan perusahaan

2.2 Jadwal pengukuran mingguan dibuat berdasar jadwal induk dan data hasil orientasi lapangan

2.3 Jadwal pengukuran harian dibuat berdasar jadwal

induk, jadwal mingguan dan data hasil orientasi lapangan.

3. Menyiapkan peralatan pengukuran dan alat bantu

3.1 Jenis dan tipe semua peralatan yang akan dipergunakan diidentifikasi baik jenis dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan dan jadwal kerja

3.2 Sumber semua peralatan pengukuran yang akan dipergunakan ditentukan berdasar pada ketersediaan peralatan yang dimilki atau yang dapat diakses oleh perusahaan

3.3 Semua peralatan disiapkan sesuai jadwal

3.4 Catatan hasil persiapan pengukuran dibuat dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan.

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel 1.1. Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau

berkelompok,pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi.

Page 34: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

31

2. Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan:

2.1 Perlengkapan antara lain :

2.1.1 Gambar kerja

2.1.2 APD dan APK

2.2 Peralatan :

2.2.1 Komputer

2.2.2 Kalkulator

2.2.3 Pulpen dan penggaris

2.3 Bahan : Kertas

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan

3.1 Melakukan orientasi lapangan

3.2 Menyiapkan jadwal harian berdasarkan jadwal Induk dan jadwal mingguan berdasarkan jadwal induk.

3.3 Menyiapkan peralatan pengukuran dan alat bantu.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Prosedur operasi standar perusahaan.

4.2 Dokumen kontrak

PANDUAN PENILAIAN

1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara

konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang

sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti

tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk

mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan

standar.

Metode uji antara lain :

1.1 Test tertulis

1.2 Test lisan/Wawancara

1.3 Praktek menggunakan alat peraga/simulasi

1.4 Praktek di tempat kerja

1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1.1 F45.................. : Menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3)

dan Lingkungan ditempat kerja dan etika

profesi.

2.1.2 F45..................... : Komunikasi dalam proses pengukuran.

Melakukan pek. persiapan pengukuran.

.

3. Pengetahuan Yang dibutuhkan :

3.1. Gambar kerja/detail dalam pelaksanaan di lapangan.

3.2. Peralatan kerja dan peralatan pendukung lainnya.

Page 35: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

32

3.3. Pengetahuan jenis-jenis alat dan perlengkapan.

3.4. Teknik pengukuran

3.5. Spesifikasi dan prosedur standar operasi perusahaan yang berlaku.

3.6. Jadwal pelaksanaan terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya.

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Membaca dan menguasai gambar kerja

4.2 Membaca dan memahami instruksi kerja

4.3 Mengidentifikasi tempat-tempat rawan kecelakaan yang mungkin menjadi

hambatan kerja.

5. Aspek Kritis

Aspek Kritis yang harus diperhatikan :

5.1. Kemampuan membaca dan memahami gambar kerja

5.2. Kemampuan membuat jadwal pelaksanaan pengukuran.

5.3. Kemampuan teknik pengukuran

6. Kompetensi Kunci

No KompetensI Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 36: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

33

KODE UNIT : F45

JUDUL UNIT : Mengoperasikan Peralatan Pengukuran

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mengoperasikan peralatan pengukuran.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi peralatan pengukuran yang akan dipergunakan sesuai jenis pekerjaannya

1.1 Rencana kegiatan dan jadwal pengukuran diidentifikasi sebagai bahan untuk menentukan kebutuhan peralatan dan perangkat pendukung lainnya

1.2 Kebutuhan peralatan dan perangkat pendukung untuk pekerjaan pengukuran diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan

1.3 Sumber persediaan peralatan pengukuran di data sesuai dengan referensi yang tersedia

1.4 Peralatan pengukuran dipersiapkan sesuai dengan dengan daftar kebutuhan mengacu kepada SOP yang berlaku

1.5 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan sesuai dengan prosedur K3 yang berlaku.

2. Mengenali seluruh bagian peralatan dan masing-masing fungsinya

2.1 Prinsip kerja alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi Waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station ditemukenali sesuai dengan manual masing-masing

2.2 Fungsi kerja bagian-bagian utama dari alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station ditemukenali sesuai dengan manual masing-masing.

3. Memvalidasi semua peralatan pengukuran untuk kelaikan peralatan yang akan digunakan.

3.1 Kelayakan fungsi kerja bagian-bagian utama dari alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station dipastikan dengan menggunakan prosedur sesuai dengan manual masing-masing peralatan

3.2 Penyimpangan/kesalahan yang terjadi pada fungsi kerja bagian-bagian utama dari alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station dicatat dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan

3.3 Hasil pencatatan dari penyimpangan/kesalahan fungsi kerja bagian-bagian utama dari alat ukur

Page 37: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

34

sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station dilaporkan kepada personil yang berwenang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

4. Melakukan koreksi peralatan pengukuran dari kesalahan saat validasi peralatan pengukuran.

4.1 Peralatan dan bahan untuk melakukan koreksi kesalahan fungsi kerja bagian-bagian utama dari alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan manual masing-masing peralatan

4.2 Koreksi kesalahan fungsi kerja bagian-bagian utama dari alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station dilakukan dengan teknik dan prosedur sesuai dengan manual dan SOP masing-masing peralatan

4.3 Catatan hasil koreksi kesalahan fungsi kerja bagian-bagian utama dari alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station dibuat dengan menggunakan format dan prosedur sesuai SOP yang berlaku.

5. Melaporkan kondisi kalibrasi peralatan pengukuran keatasan terkait

5.1 Data administrasi peralatan pengukuran disiapkan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pada SOP untuk kalibrasi peralatan yang berlaku

5.2 Status masa berlaku kalibrasi kerja alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station diperiksa sesuai prosedur manual masing-masing

5.3 Catatan/rekaman hasil pengecekan kalibrasi terhadap alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station dilakukan dengan menggunakan format dan prosedur yang berlaku

5.4 Jadwal usulan kalibrasi terhadap alat ukur sudut theodolit, alat ukur beda tinggi waterpass, alat ukur jarak EDM dan alat total station dibuat dengan menggunakan format dan prosedur yang berlaku.

6. Melakukan perawatan peralatan pengukuran dan kelengkapannya

6.1 Tempat penyimpanan peralatan pengukuran dan kelengkapannya disiapkan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

6.2 Bahan dan alat pembersih serta pengaman untuk peralatan pengukuran dan kelengkapannya disiapkan sesuai dengan kebutuhan

6.3 Semua peralatan pengukuran dan kelengkapannya setelah dipergunakan dibersihkan dan dirawat sesuai dengan manual

Page 38: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

35

dan SOP

6.4 Semua peralatan pengukuran dan kelengkapannya disimpan sesuai manual dan SOP yang berlaku.

6.5 Admisnistrasi pemakaian peralatan pengukuran dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek Variabel

1.1. Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi.

2. Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan:

2.1 Perlengkapan antara lain :

2.1.1 Gambar kerja

2.1.2 Theodolit

2.1.3 Waterpass

2.1.4 Electronic Distance Meansuerment (EDM)

2.1.5 Total Station

2.1.6 APD dan APK

2.1.7 Peralatan dan bahan untuk perawatan peralatan pengukuran.

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan

3.1 Mengidentifikasi peralatan pengukuran yang akandipergunakan sesuai prinsip kerjanya

3.2 Mengenali seluruh bagian peralatan dan masing-masing fungsinya

3.3 Memvalidasi semua peralatan pengukuran untuk kelaikan peralatan yang akan digunakan

3.4 Melakukan Koreksi peralatan pengukuran dari kesalahan saat verifikasi peralatan pengukuran

3.5 Melaporkan kondisi kalibrasi peralatan pengukuran keatasan terkait

3.6 Melakukan perawatan peralatan pengukuran dan kelengkapannya.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Prosedur operasi standar perusahaan

4.2 Dokumen Kontrak.

PANDUAN PENILAIAN

1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara

konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang

sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti

tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk

mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan

standar.

Metode uji antara lain :

1.1. Test tertulis

1.2. Test lisan/Wawancara

Page 39: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

36

1.3. Praktek menggunakan alat peraga/simulasi

1.4. Praktek di tempat kerja

1.5. Portofolio atau metode lain yang relevan.

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:

2.1.1 F45.................. : Menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3)

dan Lingkungan ditempat kerja dan etika

profesi.

2.1.2

2.1.3

F45.....................

F45................

:

:

:

Melakukan komunikasi dalam proses

pengukuran.

Melakukan persiapan pengukuran.

.

3. Pengetahuan Yang dibutuhkan :

3.1. Pengoperasian peralatan pengukuran

3.2. Pengetahuan jenis-jenis alat ukur dan perlengkapan

3.3. Spesifikasi dan prosedur standar operasi perusahaan yang berlaku

3.4. Jadwal pelaksanaan terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya .

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Membaca dan menguasai gambar kerja

4.2 Membaca dan memahami instruksi kerja

4.3 Mengidentifikasi tempat-tempat rawan kecelakaan yang mungkin menjadi

hambatan kerja.

5. Aspek Kritis

Aspek Kritis yang harus diperhatikan :

5.1 Kemampuan membaca dan memahami gambar kerja

5.2 Kemampuan membuat jadwal pelaksanaan pengukuran.

5.3 Kemampuan teknik pengukuran

6. Kompetensi Kunci

No KompetensI Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 40: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

37

KODE UNIT : F45

JUDUL UNIT : Melakukan Pemetaan Situasi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk melakukan pemetaan situasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan pengukuran kerangka dasar horizontal (polygon)

1.1 Cakupan area pengukuran diidentifikasi berdasarkan peta dasar sesuai dengan surat perintah kerja yang ditetapkan oleh personil yang berwenang

1.2 Titik BM / titik ikat terdekat yang disepakati sebagai acuan koordinat dicari/ditentukan sesuai SOP yang berlaku

1.3 Titik awal pengukuran ini diikat ke BM sebagai acuan yang ditentukan dengan teliti sesuai SOP yang berlaku

1.4 Azimuth awal ditentukan sesuai dengan SOP yang berlaku

1.5 Pengukuran sudut di setiap titik polygon secara berurutan dilakukan dengan teliti

1.6 Pengukuran jarak antara dua titik polygon secara berurutan dilakukan sesuai SOP

1.7 Pengisian data ukur ke dalam formulir dilaksanakan dengan benar dan akurat

1.8 Koordinat titik polygon dihitung dengan toleransi yang ditentukan

1.9 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan sesuai dengan prosedur K3 yang berlaku.

2. Melakukan pengukuran kerangka dasar vertikal (beda tinggi)

2.1 Titik BM / titik ikat terdekat yang disepakati sebagai acuan elevasi dicari / ditentukan

2.2 Pengukuran beda tinggi antara titik polygon dilakukan

2.3 Pengukuran beda tinggi dilaksanakan sesuai SOP

2.4 Pengisian data ukur kedalam formulir dilaksanakan dengan benar dan akurat

2.5 Elevasi titik-titik polygon dihitung.

Page 41: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

38

3. Melakukan pengukuran detail situasi

3.1 Pengukuran jarak dari polygon ke titik detail dilaksanakan

3.2 Pengukuran azimuth dari polygon ke titik detail dilaksanakan dengan teliti

3.3 Pengukuran beda tinggi titik detail terhadap titik polygon dilaksanakan dengan teliti

3.4 Koordinat dan elevasi detail dihitung dengan teliti.

3.5 Pengisian data ukur kedalam formulir dilaksanakan dengan benar dan akurat.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

1.1. Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan pengukuran

1.2. Hasil/out put dari judul unit adalah: 1.2.1 Data ukur untuk gambar peta situasi 1.2.2 BM yang sudah ada koordinat dan tinggi (elevasi)

2. Perlengkapan dan peralatan yang diperlukan: 2.1. Peralatan dan perlengkapan:

2.1.1 Peta dasar

2.1.2 Theodolit

2.1.3 Waterpass

2.1.4 Electronic Distance Meansuerment (EDM)

2.1.5 Total station

2.1.6 Alat bantu pengukuran,

2.1.7 APD dan APK

2.1.8 Alat hitung (kalkulator)

2.2. Bahan:

2.2.1 Patok/ Bench Mark (BM)

2.2.2 Cat

2.2.3 Paku

2.2.4 ATK dan formulir pengukuran

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan:

3.1 Melakukan pengukuran kerangka dasar horizontal (polygon)

3.2 Melakukan pengukuran kerangka dasar vertikal (water passing)

3.3 Melakukan pengukuran detail situasi

4. Peraturan yang diperlukan

4.1 SOP pengukuran

4.2 Dokumen Kontrak

PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian

Page 42: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

39

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara

konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang

sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti

tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk

mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan

standar.

Metode uji antara lain :

1.1. Tes tertulis

1.2. Test lisan/Wawancara

1.3. Praktek menggunakan alat peraga/simulasi

1.4. Praktek di tempat kerja

1.5. Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1. Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:

2.1.1 F45.................. : Menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3)

dan Lingkungan di Tempat Kerja dan Etika

Profesi

2.1.2

2.1.3

2.1.4

F45.....................

F45................

F45.................

:

:

:

Melakukan Komunikasi Dalam Proses

Pengukuran

Melakukan Persiapan Pengukuran

Mengoperasikan Peralatan Pengukuran

.

2.2. Kaitan dengan unit lain:

2.2.1 - : -

3. Pengetahuan Yang dibutuhkan :

3.1 Pengoperasian peralatan kerja

3.2 Pengetahuan jenis-jenis alat dan perlengkapan

3.3 Teknik pengukuran pemetaan situasi

3.4 Spesifikasi dan prosedur standar operasi perusahaan yang berlaku

3.5 Jadwal pelaksanaan terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya.

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1. Membaca dan menguasai peta dasar

4.2. Membaca dan memahami instruksi kerja

4.3. Mengoperasikan alat ukur

4.4. Melakukan pengkuran poligon, beda tinggi dan detail situasi

4.5. Mengidentifikasi tempat-tempat rawan kecelakaan yang mungkin menjadi

hambatan kerja.

5. Aspek Kritis

Aspek Kritis yang harus diperhatikan :

5.1. Kemampuan membaca dan memahami gambar kerja.

5.2. Komunikasi dalam proses pengukuran. 5.3. Membuat jadwal pekerjaan terkait dengan pengukuran.

Page 43: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

40

5.4. Penguasaan peralatan pengukuran. 5.5. Pengukuran dan pemetaan situasi

6. Kompetensi Kunci

No KompetensI Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 44: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

41

KODE UNIT : F45

JUDUL UNIT : Melakukan Pengukuran Stake Out

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk melakukan pengukuran stake out.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempelajari gambar pelaksanaan yang terkait dengan stake out

1.1 Semua gambar pelaksanaan yang terkait pengukuran dipelajari dengan cermat

1.2 Semua gambar pelaksanaan yang distake -out dipahami

1.3 Kejanggalan dalam gambar pelaksanaan dilaporkan kepada atasan terkait

2. Melaksanakan pengukuran stake out

2.1 Metode pengukuran stake out ditentukan

2.2 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan sesuai dengan prosedur K3 yang berlaku.

2.3 Peralatan pengukuran yang akan digunakan disiapkan

2.4 Titik BM yang akan dipakai untuk stake out ditetapkan

2.5 Perhitungan untuk data pengukuran stake out dilakukan dengan teliti

2.6 Pengukuran stake out dengan teliti dilakukan

2.7 Titik titik yang sudah selesai stake out diberi tanda dengan jelas

2.8 Hasil pengukuran dicatat dalam formulir yang ditentukan.

3. Memeriksa hasil pengukuran stake out

3.1 Gambar pelaksanaan untuk acuan evaluasi disiapkan dan dipelajari dengan teliti

3.2 Peralatan pengukuran dan alat bantu yang akan digunakan disiapkan dengan lengkap

3.3 Pengukuran arah horizontal sesuai data hasil evaluasi dilakukan dengan teliti

3.4 Pengukuran arah vertikal sesuai data hasil

Page 45: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

42

evaluasi dilakukan dengan teliti 3.5 Hasil pengukuran awal dan hasil evaluasi

dibandingkan

3.6 Pemeriksaan hasil pengukuran stake out dilaporkan ke atasan terkait.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek Variabel

1.1 Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi

1.2 Hasil/ output dari judul unit adalah patok-patok ukur denah bangunan di lapangan.

2. Peralatan dan perlengkapan serta bahan yang diperlukan:

2.1 Peralatan antara lain :

2.1.1 Theodolit

2.1.2 Waterpass

2.1.3 EDM

2.1.4 Total Station

2.1.5 Meteran (pita ukur)

2.1.6 Rambu ukur

2.2 Perlengkapan dan bahan:

2.2.1 Gambar pelaksanaan

2.2.2 APD dan APK

2.2.3 Patok

2.2.4 Palu

2.2.5 Cat dan kuas

2.2.6 paku

2.2.7 ATK

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan:

3.1 Mempelajari gambar pelaksanaan yang terkait dengan stake out 3.2 Melaksanakan pengukuran stake out 3.3 Memeriksa hasil pengukuran stake out

4. Peraturan yang diperlukan

4.1 SOP pengukuran

4.2 Dokumen kontrak

PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara

konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan

yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan

kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode

Page 46: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

43

uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai

dengan tuntutan standar.

Metode uji antara lain :

1.1 Test tertulis

1.2 Test lisan/Wawancara

1.3 Praktek menggunakan alat peraga/simulasi

1.4 Praktek di tempat kerja

1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:

2.1.1 F45................... : Menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (SMK3L) di Tempat Kerja

dan Etika Profesi.

2.1.2

2.1.3

2.1.4

2.1.5

F45.....................

F45.....................

F45...................

F45...................

: Melakukan Komunikasi Dalam Proses

Pengukuran

Melakukan Persiapan Pengukuran.

Mengoperasikan Peralatan

Pengukuran

Melakukan Pemetaan Situasi

2.1 Kaitan dengan unit lain:

2.2.1 .- : -

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. Membaca gambar pelaksanaan Pengoperasian peralatan kerja

3.2. Pengetahuan jenis-jenis alat dan perlengkapan

3.3. Teknik pengukuran stake out

3.4. Spesifikasi dan prosedur standar operasi perusahaan yang berlaku

3.5. Jadwal pelaksanaan terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya .

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1. Membaca dan menguasai gambar pelaksanaan

4.2. Membaca dan memahami instruksi kerja

4.3. Mengidentifikasi tempat-tempat rawan kecelakaan yang mungkin

menjadi hambatan kerja.

4.4. Mengoperasikan peralatan ukur

5. Aspek Kritis

Aspek Kritis yang harus diperhatikan :

5.1 Kemampuan membaca dan memahami gambar pelaksanaan

Page 47: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

44

5.2 Kemampuan membuat jadwal pelaksanaan pengukuran.

5.3 Kemampuan teknik pengukuran

6. Kompetensi Kunci

No KompetensI Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 48: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

45

KODE UNIT : F45

JUDUL UNIT : Mengevaluasi Hasil Pekerjaan Pengukuran

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pengukuran

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempelajari hasil pengukuran sebelumnya

1.1 Data hasil pengukuran disiapkan dan dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan dalam teknis evaluasi hasil pengukuran

1.2 Data pengukuran yang telah dikerjakan dipelajari sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan dalam teknis evaluasi hasil pengukuran

1.3 Data hasil pengukuran dibuat dalam formulir dihitung dengan menggunakan rumusan dalam teknis evaluasi hasil pengukuran

2. Melaksanakan evaluasi hasil pengukuran

2.1 Data hasil pengukuran yang diindikasi terdapat penyimpangan dikumpulkan sesuai dengan jenis dan kelompoknya.

2.2 Evaluasi terhadap hasil yang terindikasi adanya penyimbangan dilakukan sesuai dengan teknik evaluasi dan SOP yang berlaku.

2.3 Data hasil evaluasi disimpan dalam file yang aman (soft copy).

3. Memperbaiki penyimpangan yang terjadi

3.1 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan sesuai dengan prosedur K3 yang berlaku

3.2 Penyimpangan yang telah terjadi dari hasil pekerjaan dihitung dengan teknik evaluasi dan SOP yang berlaku

3.3 Pengukuran ulang terhadap hasil pekerjaan dilakukan dengan teliti sesuai dengan SOP yang berlaku

3.4 Perbaikan terhadap hasil pekerjaan sebesar penyimpangan dilakukan dengan teknik dan prosedur sesuai dengan SOP yang berlaku

Page 49: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

46

3.5 Laporan hasil evaluasi pekerjaan pengukuran dibuat dengan menggunakan format dan perosedur yang ditetapkan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek Variabel

1.1 Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi.

1.2 Hasil/ output pekerjaan pengukuran adalah: 1.2.1 Soft file copy data hasil evaluasi 1.2.2 Laporan evaluasi pengukuran meliputi penyimpangan dan

perbaikannya

2. Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan:

2.1 Perlengkapan antara lain :

2.1.1 Gambar kerja

2.1.2 Theodolit

2.1.3 Waterpass

2.1.4 EDM

2.1.5 Total Station

2.1.6 APD dan APK

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan:

3.1 Mempelajari hasil pengukuran sebelumnya 3.2 Melaksanakan evaluasi hasil pekerjaan 3.3 Memperbaiki penyimpangan yang terjadi

4. Peraturan yang diperlukan

4.1 SOP pengukuran

4.2 Dokumen kontrak

PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara

konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan

yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan

kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode

uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai

dengan tuntutan standar.

Metode uji antara lain :

1.1. Test tertulis

1.2. Test lisan/Wawancara

1.3. Praktek menggunakan alat peraga/simulasi

1.4. Praktek di tempat kerja

1.5. Portofolio atau metode lain yang relevan

Page 50: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

47

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1. Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:

2.1.1 F45................... : Menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (SMK3L) di Tempat Kerja

dan Etika Profesi.

2.1.2

2.1.3

2.1.4

2.1.5

2.1.6

F45.....................

F45.....................

F45...................

F45...................

F45...................

:

:

:

:

:

Melakukan Komunikasi Dalam Proses

Pengukuran

Melakukan Persiapan Pengukuran.

Mengoperasikan Peralatan

Pengukuran

Melakukan Pemetaan Situasi

Melakukan Pengukuran Stake Out

2.1.1

2.1. Kaitan dengan unit lain:

2.2.1 .........................

: -

3. Pengetahuan Yang dibutuhkan :

3.1 Membaca gambar pelaksanaan

3.2 Pengoperasian peralatan kerja

3.3 Pengetahuan jenis-jenis alat dan perlengkapan

3.4 Teknik pengukuran stake out

3.5 Spesifikasi dan prosedur standar operasi perusahaan yang berlaku

3.6 Jadwal pelaksanaan terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya .

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1. Membaca dan menguasai gambar kerja

4.2. Membaca dan memahami instruksi kerja

4.3. Mengidentifikasi tempat-tempat rawan kecelakaan yang mungkin

menjadi hambatan kerja.

5. Aspek Kritis

Aspek Kritis yang harus diperhatikan :

5.1 Kemampuan membaca dan memahami gambar kerja

5.2 Kemampuan membuat jadwal pelaksanaan pengukuran.

5.3 Kemampuan teknik pengukuran.

Page 51: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

48

6. Kompetensi Kunci

No KompetensI Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 52: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

49

KODE UNIT : F45

JUDUL UNIT : Membuat Laporan Pengukuran

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk membuat laporan pengukuran.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan pembuatan laporan hasil pengukuran

1.1 Peralatan dan bahan serta format untuk membuat laporan disiapkan sesuai dengan kebutuhan

1.2 Data hasil pekerjaan pengukuran dan penggunaan peralatan dihimpun dan dipilah sesuai dengan jenis dan penggunaannya

1.3 Verifikasi data hasil pekerjaan pengukuran

dan penggunaan peralatan dilakukan untuk memperoleh data yang valid

1.4 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja

dilakukan sesuai dengan prosedur K3 yang berlaku.

2. Membuat laporan peralatan pengukuran dan kelengkapannya

2.1 Data penggunaan peralatan pengukuran dan kelengkapannya dikumpulkan sesuai SOP

2.2 Data penggunaan peralatan pengukuran dan kelengkapannya dievaluasi

2.3 Laporan penggunaan peralatan pengukuran

dan kelengkapannya disusun dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan

2.4 Laporan diadministrasikan dan disampaikan

kepada personil yang berwenang sesuai dengan SOP

3. Membuat laporan hasil pekerjaan pengukuran

3.1 Data pengukuran dikumpulkan sesuai SOP

3.2 Laporan hasil pekerjaan pengukuran disusun dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan

3.3 Laporan diadministrasikan dan disampaikan

kepada personil yang berwenang sesuai dengan SOP .

Page 53: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

50

BATASAN VARIABEL 1. Kontek Variabel

1.1. Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi.

1.2. Laporan pengukuran antara lain dan tidak terbatas dengan: 1.2.1 Laporan akhir pekerjaan pengukuran

2. Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan:

2.1. Perlengkapan antara lain :

2.1.1 Gambar kerja

2.1.2 Theodolit

2.1.3 Waterpass

2.1.4 EDM

2.1.5 Total Station

2.1.6 APD dan APK

2.2. Peralatan :

2.2.1 Komputer

2.2.2 Kalkulator

2.2.3 Pulpen dan penggaris

2.3. Bahan :

2.3.1 Kertas

3. Tugas-tugas yang harus dilakukan:

3.1 Membuat laporan Peralatan Pengukuran dan kelengkapannya 3.2 Membuat laporan hasil pekerjaan pengukuran.

4. Peraturan yang diperlukan

4.1. SOP pengukuran 4.2. Dokumen kontrak

PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara

konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan

yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan

kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode

uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai

dengan tuntutan standar.

Metode uji antara lain :

1.1. Test tertulis

1.2. Test lisan/Wawancara

1.3. Praktek menggunakan alat peraga/simulasi

1.4. Praktek di tempat kerja

Page 54: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

51

1.5. Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:

2.1.1 F45................... : Menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (SMK3L) di Tempat Kerja

dan Etika Profesi.

2.1.2

2.1.3

2.1.4

2.1.5

2.1.6

2.1.7

F45.....................

F45.....................

F45...................

F45...................

F45...................

F45...................

:

:

:

:

:

:

Melakukan Komunikasi Dalam Proses

Pengukuran

Melakukan Persiapan Pengukuran.

Mengoperasikan Peralatan

Pengukuran

Melakukan Pemetaan Situasi

Melakukan Pengukuran Stake Out

Mengevaluasi Hasil Pekerjaan

Pengukuran

2.2 Kaitan dengan unit lain:

. 2.2.1 ......................... : -

3. Pengetahuan Yang dibutuhkan :

3.1 Gambar kerja/detail dalam pelaksanaan di lapangan.

3.2 Peralatan kerja dan peralatan pendukung lainnya.

3.3 Pengetahuan jenis-jenis alat dan perlengkapan.

3.4 Teknik pengukuran

3.5 Spesifikasi dan prosedur standar operasi perusahaan yang berlaku.

3.6 Jadwal pelaksanaan terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya .

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1. Membaca dan menguasai gambar kerja

4.2. Membaca dan memahami instruksi kerja

4.3. Mengidentifikasi tempat-tempat rawan kecelakaan yang mungkin

menjadi hambatan kerja.

5. Aspek Kritis

Aspek Kritis yang harus diperhatikan :

5.1. Kemampuan membaca dan memahami gambar kerja

5.2. Menguasai Peralatan Pengukuran.

5.3. Melakukan pengukuran dan Pemetaan Situasi.

5.4. Melakukan pekerjaan Stake out.

5.5. Mengevaluasi hasil pekerjaan pengukuran

Page 55: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

52

6. Kompetensi Kunci

No KompetensI Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 56: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/.../skkni/73eafbfab041862d723deb9067bc5e5c.pdfKRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi

53

BAB III

P E N U T U P

Dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa

Konstruksi Sub bidang Bangunan Gedung untuk Jabatan Kerja Juru Ukur berlaku

secara nasional dan menjadi acuan bagi penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan serta uji kompetensi dalam rangka sertifikasi kompetensi tenaga kerja di

Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, September 2010

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

MUHAIMIN ISKANDAR