model kolaborasi/sinergitas kebijakan...
TRANSCRIPT
PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SDM PERTANIAN TAHUN 2018
MODEL KOLABORASI/SINERGITAS KEBIJAKAN PENYULUHAN PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM STRATEGIS
KEMENTAN
I. ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN PERTANIAN
TUJUAN :
1. MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN STRATEGIS
NASIONAL (PADI, JAGUNG, KEDELAI, ANEKA CABAI, BAWANG
MERAH, TEBU, SAPI/KERBAU,SAWIT, KARET, KAKAO DAN KOPI)
2. MENARIK MINAT GENERASI MUDA UNTUK BERPROFESI
DIBIDANG AGRIBISNIS.
OPTIMALISASI PERAN PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PENDAMPINGAN PROGRAM UPSUS PANGAN
DI BPP DAN WKPP;
1. GERAKAN PEMBERDAYAAN PETANI TERPADU (GPPT)
MELALUI PENYULUHAN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN
2. GERAKAN PENUMBUHKEMBANGAN REGENERASI
PETANIAN (GRP) MELALUI PENYULUHAN, PELATIHAN
DAN PENDIDIKAN
II. KEGIATAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PENYULUHAN PERTANIAN
1. APLIKASI PAKET TEKNOLOGI
PERTANIAN/REL
2. SEKOLAH LAPANGAN (SL)
PENYEDIAAN SARANA
PEMBELAJARAN POKTAN
PENUMBUHAN GENERASI
MUDA PERTANIAN
PENGUATAN KEP
2. HONORARIUM DAN BOP THL-
TB PP DAN BOP PNS
3. DLL
1. Jumlah Poktan yang
menerapkan paket teknologi.
2. Jumlah dan jenis pelayanan
penyuluhan yang diberikan
kepada Poktan
3. Persentase peningkatan kelas
kemampuan Poktan
4. Jumlah generasi muda
pertanian yang tumbuh dari
hasil pembinaan
5. Programa, RKTP, Laporan
pendampingan Poktan, dll
KEGIATAN INDIKATOR
III. PELAKSANAAN KOLABORASI PENYULUHAN PERTANIAN 2018
1. APLIKASI PAKET TEKNOLOGI/ REL (RESEARCH EXTENSION LINKAGE)
PENYULUH
KABUPATEN
BPTP
PENELITI DAN
PENYULUH
UJI TEKNOLOGI/
KAJI TERAP
Dilaksanakan di
Lahan Petani/WKPP
HASIL UJI COBA
Pertumbuhan , OPT
Produksi,
Produktivitas, dll
PERTEMUAN
Bahas Hasil Uji Coba/
Kaji Terap, pemaparan
dari: PP Kab/Kota,
BPTP, PP di Lapangan
REKOMENDASI
TEKNOLOGI
KEGIATAN
A. Persiapan :
1. Pertemuan
persiapan
2. Bahan Kaji Terap
(Benih, Saprodi,
Pestisida dll)
3. Pengolahan Lahan
4. Sewa Lahan (0.5
Ha) /bila Diperlukan
B. Pelaksanaan :
1. Pembinaan di
lokasi kaji
terap/Perjalanan
pendampingan
kaji terap di
lapangan,
minimal 2 kali
IMPLENTASI
REKOMENDASI
Untuk dilaksanakan/
Disebarluaskan ke
WKBPP Ddan WKPP
MU
SIM
TA
NM
AS
EP
/ M
T I
MU
SIM
TA
NM
OK
MA
R/
MT
II
DEMPLOT/DENFARM
1. Bahan (Saprodi)
2. Rembug Tani
3. Kursus Tani
4. FFD
5. Pengawalan Demplot
di Lapangan
6. Pelaporan, dll
C. Evaluasi dan
Pelaporan
IMPACT POINT,
POTENSI WIL, DLL
INDIKATOR KEBERHASILAN REL
JUMLAH POKTAN
MENERAPKAN PAKET
TEKNOLOGI YANG
DIHASILKAN
LANGKAH OPERASIONAL
- Hasil Workshop: dijadikan Rekomendasi Teknologi yg
akan Diaplikasikan; Diseminasikan Ke 5 (lima) BPP
di Kab yang menjadi Lokasi REL;
- Laporkan melalui Siluhtan.Net (PPK Dekon)
- Tetapkan Indikator Pengamatan; Siapkan Lahan,
Saprodi; Laksanakan LAKUSUSI; Pencatatan
Perkembangan Tanaman;
- Hasilnya : di Workshopkan di BPP
- Berkoordinasi antara
Dinas Pertanian dan BPTP
(Peneliti dan Penyuluh)
- Tetapkan Tekonologi Spesifik Lokalita
yang di Aplikasikan; Lokasi/Poktan;
- Luasan; Nama Penyuluh, Peneliti
Pendamping dll
Langkah 1
Lanjutan
Langkah 2
Langkah 3
LANGKAH I: TAHAP PERSIAPAN
Membahas tentang issue nasional dan regional berkaitan dengan
dukungan teknologi spesifik lokalita dalam upaya swasembada
pangan nasional (Program Strategis Nasional) 1
Permasalahan yg dihadapi petani berkaitan dengan ketersediaan
teknologi tetapi belum sepenuhnya dapat di adopsi oleh petani
2
Mengidentifikasi faktor penyebab, terjadinya kesenjangan antara
ketersediaan teknologi dan penerapan teknologi di tingkat petani
3
Merumuskan jenis teknologi, metoda, lokasi dan pembagian
peran antara peneliti dan penyuluh.
4
A. PELAKSANAAN SOSIALISASI
LANJUTAN … …
B. PENETAPAN TIM
Menyusun tim Kaji Terap/REL yang terdiri dari Peneliti dan penyuluh yang
berasal dari kabupaten lokasi pelaksanaan Kaji Terap/REL. 1
Tim bertugas untuk menyusun rencana kerja Kaji Terap yang meliputi aspek
teknis (materi, metoda dan output yang diharapkan) dan aspek
pengorganisasian (pembagian peran antara peneliti dan penyuluh).
2
Penetapan jadwal pelaksanaan Kaji Terap pada periode April-September
atau Oktober-Maret. atau sesuai kondisi di lapangan
3
Tim bertanggung jawab kepada Kepala Dinas pengelola dana Dekon Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
4
LANGKAH III: TAHAP PELAKSANAAN
TRANSFER KNOWLEDGE AND BEHAVIOR
LANJUTAN … …
WORKSHOP HASIL KAJI TINDAK/REL
Workshop hasil kaji tindak bertujuan untuk
memperoleh legitimasi dari pakar dan petani
sebagai calon pengguna teknologi tersebut
PENYUSUNAN PETUNJUK LAPANGAN TEKNOLOGI SPESIFIK LOKALITA HASIL KAJI TINDAK/REL
1. Penyusunan petunjuk lapangan dalam
bentuk tercetak maupun media lain sebagai
bahan diseminasi hasil Kaji Terap.
2. Media ini digunakan oleh Penyuluh saat
dilakukan implementasi rekomendasi di 5
(lima) BPP dengan metode sekolah lapangan
INDIKATOR KEBERHASILAN APLIKASI PAKET TEKNOLOGI PERTANIAN/REL
Jumlah Petani Adopsi
LANGKAH III: MONEV APLIKASI TEKNOLOGI/REL
www.siluhtan.net
Dilaporkan 2 kali
dalam sebulan
LAPORAN
PERKEMBANGAN
REL
LANJUTAN … …
LAPORAN
EVALUASI
REL
www.siluhtan.net
Dilaporkan setelah
pelaksanaan REL
2. SEKOLAH LAPANGAN (SL)
BPP DEM-AREA
5 HEKTAR
WKPP
PERCON
TOHAN
1 Ha
PERCON
TOHAN
1 Ha
WKPP
PERCON
TOHAN
1 Ha
WKPP
WKPP
PERCON
TOHAN
1 Ha
WKPP
PERCON
TOHAN
1 Ha
BALAI
BENIH/
BPSB
NO INDIKATOR
1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas
2 Meningkatnya Kelas Kemampuan Kelompoktani
3 Tumbuhkembangnya Generasi Muda Pertanian
INDIKATOR KEBERHASILAN SL
LANGKAH OPERASIONAL
LANGKAH 1
PERSIAPAN :
• Sinergi Balai Benih (BPSB)
• Tentukan lokasi BPP, WKPP,
dan Poktan pelaksana SL,
dan nama Penyuluh Pert’n
• Siapkan data Produksi/
produktivitas; Kelas
kemampuan kelompok;
Tarunatani terlibat di lokasi
SL; sinergikan dgn
Permentan Kawasan;
Simluhtan; & program Upsus;
• Masukan dalam
SILUHTAN.NET dll
LANGKAH 3
PELAPORAN:
• Laporkan dan Input
Data setiap Tahapan
pelaksanaan SL;
• Gunakan Sistem
SILUHTAN.NET;
• Pantau terus
Perkembangan
melalui
SILUHTAN.NET;
• DLL
LANGKAH 2
PELAKSANAAN :
• Rembug Tani;
• Bahan Pembelajaran/
Saprodi;
• Pertemuan min 4 kali;
• Kursus Tani
• Penyusunan Materi
Kursus dan untuk Cyber
Extension;
• Bantuan Transportasi
• Laporkan perkebangan
Kegiatan SL dalam
SILUHTAN.NET
3. PEMBAYARAN BOP DAN HONORARIUM PENYULUH PERTANIAN
SATKER DANA
DEKONSENTRA
SI PENYULUHAN
PERTANIAN
PENYULUH
PERTANIAN
INDIKATOR KINERJA BOP DAN HONORARIUM
NO WILAYAH BOP (Rp)
1 BARAT 320.000
2 TENGAH 400.000
3 TIMUR 480.000
INDIKATOR KINERJA PEMANFAATAN
BOP-PENYULUH PERTANIAN PNS
1 PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN *)
2 RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH
PERTANIAN (RKTPP) *)
3 LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
PENDAMPINGAN SETIAP BULAN
(TERMASUK PENGAWALAN SL)
4 LAPORAN HASIL PEMBINAAN GENERASI
MUDA PERTANIAN SETIAP BULAN Keterangan :
*) Dilaporkan Hanya Sekali di Awal Pencairan BOP
NO PENDIDIKAN HONOR+
BOP (Rp)
1 S1/D4 2.000.000
2 D3 1.500.000
3 SLTA 1.200.000
LANGKAH OPERASIONAL
• Identifikasi Jumlah,
Nama/SK PP PNS dan THL-
TB – PP yang akan dibiayai;
• Koordinasi ke KPPN
setempat
• Laporkan Realisasi
Keuangan Melalui
SILUHTAN.NET
• Siapkan Dok PP-PNS,
THL-TB PP untuk ke
KPPN;
• Pantau Dok di KPPN
Provinsi/
Pelaksana Dekon
Kabupaten/ Kota
Pelaksana Teknis
Dekon
Rekomendasi dari
Pelaksana Teknis
Dana Dekon/SK
MENGABDI PADA
PETANI, MENGABDI
KEPADA
KEMANUSIAAN 23
PETANI SEBAGAI
PAHLAWAN DAN
PEJUANG PANGAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SDM PERTANIAN
SAHABAT
PETANI
PENGERTIAN
1. Balai Penyuluhan adalah suatu kelembagaan penyuluhan yang
berkedudukan di tingkat kecamatan.
2. Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan,
dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
3. Penyuluh PNS yang selanjutnya disebut penyuluh adalah PNS
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi
lingkup pertanian, perikanan, dan kehutanan untuk melakukan
kegiatan penyuluhan.
PENGERTIAN …lanjutan
4. Pelaku utama kegiatan pertanian adalah warga negara Indonesia
perseorangan dan/atau beserta keluarganya yang melakukan
usahatani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan/atau peternakan.
5. Pelaku usaha kegiatan pertanian adalah setiap orang yang
melakukan usaha sarana produksi pertanian, pengolahan, dan
pemasaran hasil pertanian, serta jasa penunjang pertanian yang
berkedudukan di wilayah hukum Republik Indonesia.
6. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjuk tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri
Sipil dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri.
PENGERTIAN …lanjutan
7. Sarana dan prasarana penyuluhan adalah peralatan dan
bangunan fisik yang digunakan untuk melakukan
penyelenggaraan penyuluhan.
8. Pemanfaatan sarana dan prasarana adalah penggunaan
peralatan dan bangunan fisik secara optimal dalam
pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan efisien.
9. Kelembagaan penyuluhan adalah lembaga pemerintah
dan/atau masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi
menyelenggarakan penyuluhan.
10. Inkubator agribisnis adalah suatu instalansi pembelajaran
kewirausahaan agribisnis untuk meningkatkan kompetensi
pengguna jasa inkubator agribisnis guna menghasilkan
wirausahawan mandiri.
PENGERTIAN …lanjutan
11. Lahan adalah lahan yang digunakan oleh BBP berfungsi untuk
melaksanakan kegiatan uji coba/kaji tindak/kaji terap/
percontohan usaha (pertanian, perikanan & kehutanan) dalam
dalam rangka memantapkan teknologi yang hrus dikuasai oleh
penyuluh.
12. Kaji terap adalah percobaan teknologi pertanian yang
dilaksanakan oleh pelaku utama, sebagai tindak lanjut dari hasil
pengkajian/pengujian teknologi anjuran, teknologi hasil galian
pelaku utama atau dari berbagai sumber teknologi lainnya,
untuk mendapatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan/
lokasi pelaku utama.
13. Kaji tindak adalah pengkajian masalah penyuluhan dengan
melakukan kegiatan identifikasi masalah penyusunan rencana
kegiatan serta melaksanakan tindak lanjut masalahnya.
14. Mimbar sarasehan adalah kegiatan pertemuan sebagai forum
konsultasi antara kelompok pelaku utama dengan pemerintah/
pemerintah daerah yang diselenggarakan secara periodik dan
berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan,
dan menyepakati pemecahan berbagai permasalahan
PENGERTIAN …lanjutan
15. Demonstrasi Plot (demplot) dilakukan oleh pelaku utama secara
individu di lahan pelaku utama yang didampingi oleh penyuluh.
Materi demonstrasi meliputi budidaya/pasca panen/pengolahan.
16. Demonstrasi farm (demfarm) dilakukan oleh kelompok pelaku
utama dan pelaku usaha di hamparan yang dikelola kelompok
pelaku utama dan pelaku usaha yang didampingi oleh penyuluh.
Materi demfarm meliputi budidaya/pasca panen/pengolahan/
pemasaran/kerjasama/pengelolaan usaha.
17. Demonstrasi Area (demarea) dilakukan oleh gabungan kelompok
pelaku utama dan pelaku usaha dalam hamparan yang dikelola
gabungan kelompok didampingi tim penyuluh. Materi demarea
meliputi budidaya/pascapanen/pengolahan hasil/pemasaran/
kelayakan usaha/kerjasama/pengelolaan usaha agribisnis.
18. Demonstrasi Unit (demunit) dilakukan oleh kelembagaan pelaku
utama dan kelembagaan pelaku usaha yang berbadan hukum di
di lahan yang dikuasai oleh kelembagaan pelaku utama dan
kelembagaan pelaku usaha. Materi demunit meliputi budidaya/
pasca panen/pengolahan/kelayakan usaha/kerjasama dalam
pengelolaan agribisnis.