model kebijakan 2
TRANSCRIPT
Model-model kebijakan
1. Model Institusional
2. Model Kelompok
3. Model Elit Massa
4. Model Sistem Politik
Model Institusional Model institusional (kelembagaan) ini adalah salah satu model
pembuatan kebijakan publik yang sudah lama dikenal, malahan ada yang menyebut model tradisional. Fokus atau pusat perhatian model institusional ini terletak pada lembaga dan struktur lembaga pemerintahan, baik lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, maupun pada jenjang pemerintahan pusat (nasional), propinsi (regional) dan Kabupaten/kota. Kebijakan publik dirumuskan, dilaksanakan dan dikendalikan oleh lembaga pemerintahan. Implikasinya adalah sesuatu kebijakan barulah syah dan mempunyai nilai otoritatif jika dibuat oleh lembaga. Artinya dapat dialokasikan kepada seluruh anggota masyarakat dan bagi masyarakat yang tidak melaksanakan kebijakan itu dapat dikenakan sanksi (hukuman, kurungan, denda dan sebagainya, kalau kebijakan tersebut adalah kebijakan publik, yaitu suatu kebijakan yang dibuat, disyahkan dan dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pemerintah
Bagan model institusional
Konstitusi
Legislatif Eksekutif Yudikatif
Departemen Departemen Departemen Departemen
Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan lembaga pemerintah mempunyai kewenangan , menurut Dye karena
1. Lembaga pemerintahan itu memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap kebijakan publik. Ini mempunyai arti bahwa kebijakan-kebijakan publik tersebut dipandang sebagai kewajiban-kewajiban hukum yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua warga negara.
2. Kebijakan publik itu bersifat universal dalam arti bahwa kebijakan-kebijakan publilah yang dapat disebarluaskan pada seluruh warga negara, sedangkan kebijakan-kebijakan lain (bukan dibuat negara) hanya dapat mencapai bagian kecil dari anggota masyarakat
3. Hanya pemerintahlah yang memegang hak monopoli untuk memaksakan secara syah kebijakan-kebijakannya kepada anggota masyarakat sehingga ia dapat memberikan saksi kepada mereka yang tidak mentaatinya
Model Kelompok
Model kelompok mendasarkan dari pada peranan kelompok-kelompok masyarakat dalam mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan. Terutama pengaruh itu ditunjukan dengan upaya kelompok-kelompok itu untuk merebut pengaruh atau berjuang melaksanakan kepentingan atau intersnya dalam proses perumusan kebijakan
David B. Truman dalam bukunya the Governmental Process: bahwa interaksi di antara kelompok dalam masyarakat merupakan kenyataan politik. Individu-individu yang mempunyai kepentingan yang sama mengikatkan diri baik secara formal maupun informal ke dalam kelompok kepentingan yang berarti suatu kelompok yang dapat mengajukan dan memaksakan kepentingan-kepentingannya pada pemerintah. Kelompok kepentingan merupakan kelompok yg mempunyai sikap yang sama dalam mengajukan tuntutan-tuntutan terhadap kelompok yang lain dalam masyarakat, maka masing-masing kelompok berusaha memenangkan persaingan sehingga dapat meksakan kepentingannya kepada pemerintah
Bagan model Kelompok
Kelompok KelompokKepentingan A Kepentingan B
Pembuat Kebijakan
Kekuatan & Tekanan Tekanan Kekuatan &Keahlian politik Keahlian politik
Dampak kebijakan Dampak kebijakanYang cocok untuk yang cocok untukKelompok B Kelompok A
Model Elit Massa
Model elit massa memandang kebijakan politik sebagai pencerminan nilai-nilai dan kepentingan-kepentingan utama dari golongan elit yang sedang berkuasa
Dye dan Zeigler dalam Irony of demokrasi menggambarkan model elit sebagai berikut:1. Masyarakat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kecil (golongan elit) yang mempunyai
dan memegang kekuasan (penguasa) dan kelompok besar (golongan non elit=massa) yang tidak mempunyai kekuasaan(dikuasai. Di dalam suatu negara hanya terdapat sejumlah kecil orang-orang yang menentukan kebijakan publik, sedangkan massa tidak menentukan
2. Kelompok elit yang berkuasa tidak mempunyai karakteristik yang sama atau berbeda dengan kelompok non elit. Hal ini disebabkan karena kelompok elit ditentyukan atau dipilih secara istimewa dari golongan masyarakat yang mempunyai tingkat sosial ekonomi yang tinggi
3. Perpindahan posisi atau kedudukan dalam masyarakat dari kelompok non elit kekelompok elit harus diusahakan selambat mungkin dan terus menerus untuk mempertahankan stabilitas dan menghindari pergolakan (revolusi) Hanya kelompok non elit yang telah menerima konsensus dasar kelompok elit saja yang dapat masuk ke dalam lingkungan penguasa
4. Kelompok elit menggunakan konsensus tadi untuk mendukung nilai-nilai dasar dan sistem sosial serta untuk melindungi sistem tersebut. Di Amerika basis konssnsus elit tersebut adalah pengakuan milik pribadi, pemerintah yang terbatas dari kekebasan individu.
5. Kebijakan negara tidaklah menggambarkan keinginan massa tetapi keinginan elit. Perubahan-perubahan terhadap kebijakan publik dilakukan secara sedikit demi sedikit (inkremental) dan tidak secara besar besaran.
6. Kelompok elit yang aktif relatif sedikit sekali memperoleh pengaruh dari massa yang pasif atau apatis. Elitlah yang mempengaruhi massa dan bukan massa yang mempengaruhi elit
Bagan Model Elit-Massa
ELIT
Arah Kebijakan
PEJABAT
PEMERINTAH
Pelaksana Kebijakan
RAKYAT-MASSA
Model Sistem Politik
Model ini memandang kebijakan publik sebagai respons suatu kebijakan terhadapkekuatan-kekuatan lingkungan (sosial, ekonomi, politik, kebidayaan, keamanan, geografis, dan sebagainya) yang terdapat atau melingkupi sistam politik tersebut.
Sistem politik menurut Easton dari sejumlah lembaga-lembaga dan aktivitas-aktivitas politik dalam masyarakat yang berfungsi merubah tututan-tuntutan (demands), dukungan (support dan sumber-sumber (resources) menjadi keputusan-keputusan atau kebijakan-kebijakan yangbersifat otoritatif bagi seluruh masyarakat
Bagan Model Sistem Politik
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
MASUKAN PROSES KELUARAN Tuntutan Konversi Keputusan
Dukungan Kebijakan
Sumber Tindakan
UMPAN BALIK
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
Contoh Model Sistem Politik tentang Taman Kota
Lingkungan Sosial, Ekonomi, Politik, Kebudayaan, Keamanan, Geografi, dsb Masukan Sistem Politik Keluaran Tuntutan Proses konversi : Eksekutif, legislatuf, pecinta -Keputusan atau
Kebijakan Perlunya membangun lingkungan:: tentang pengadaan Kota taman kota yang indah - Tanah kota yang bagaimana -Tindakan secara nyata dan kelestaraian lingku - Berapa banyak? -Adanya taman kota yang ngan - Dimana letaknya? indah dan nyamanDukungan - Sumber dana ? Dana Pembayar Pajak - Dampak positif? Moril dan pemikiran Proses Legitimasi DPRD, Kontraktor dllSumber-sumber Hukum : Perda Ekonomi: tanah, tenaga Teknologi: Modern
Umpan Balik : - Baik yg diharapkan atau tidak - Keberhasilan - Pengaturan Kembali