mnrt. friedmen.docx

39
MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT FRIEDMENN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga Diampu Oleh Budi Widiyanto MN. Disusun Oleh Kel 2 : Denny Dwi Pinasti P.17420110005 Dia Ayu Praba Devi P.17420110006 Dian Aji Wibowo P.17420110007 Dinda Bayu Permana P.17420110008 JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 1

Upload: dyan-azy

Post on 13-Aug-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mnrt. FRIEDMEN.docx

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT FRIEDMENN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Diampu Oleh Budi Widiyanto MN.

Disusun Oleh Kel 2 :

Denny Dwi Pinasti P.17420110005

Dia Ayu Praba Devi P.17420110006

Dian Aji Wibowo P.17420110007

Dinda Bayu Permana P.17420110008

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2012

1

Page 2: Mnrt. FRIEDMEN.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt. Sehingga dengan rahmat dan

hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dasar Keperawatan

Keluarga Menurut Fiedman” ini tanpa halangan suatu apa pun.

Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah keperawatan keluarga.

Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai konsep dasar dan asuhan keperawatan keluarga

dalam masyarakat tersebut. Saya menyadari, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak, antara lain:

1. Bapak Purnomo SKM,M. Kes. Selaku Koordinator Mata Kuliah Keperawatan

Keluarga.

2. Para dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Keluarga.

3. Segenap tim penyusun proporsal.

4. Pihak-pihak lain yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari pihak-pihak

tersebut. Tiada gading yang tak retak, kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf dan besar harapan kami menerima saran

berikut kritik yang membangun mengenai kekurangan tersebut.

Semarang, 04 Desember 2012

Kelompok 2

2

Page 3: Mnrt. FRIEDMEN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini, penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga belum

lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori keperawatan sangat menjanjikan

apabila diterapkan dalam keluarga. Teori-teori tersebut menguraikan dan menjelaskan bukan

hanya keluarga dalam konteks sehat dan sakit, melainkan juga menguraikan peran perawat

dalam pengkajian dan intervensi. Namun sampai saat ini teori-teori keperawatan tersebut

masih dalam tahap awal dari penerapan keperawatan keluarga. Teori-teori keluarga memiliki

gambaran yang jauh lebih lengkap dan memiliki kekuatan lebih dalam menjelaskan tentang

perilaku keluarga (teori ilmu sosial keluarga) dan intervensi keluarga (teori terapi keluarga),

tapi perlu dirumuskan ulang atau diadaptasi ulang sehingga teori-teori tersebut cocok dengan

perspektif keperawatan. 

Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori Friedman.

Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori sistem, teori

perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-teori utama yang

merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Teori-teori lain yang ikut berperan

kedalam dimensi struktural dan fungsional adalah teori komunikasi, peran dan stress

keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga dan strategi intervensi didasarkan pada identifikasi

data, sosial kultural, perkembangan, struktural, fungsional, dan pengkajian stress serta

koping.

Dalam teori sistem, keluarga dipandang sebagai suatu sistem terbuka dengan batas-

batasnya. Sebuah sistem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang diarahkan pada

tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yang berinteraksi dan bergantungan satu dengan yang

lainnya dan yang dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Teori sistem merupakan suatu

cara untuk menjelaskan sebuah unit keluarga sebagai sebuah unit yang berkaitan dan

berinteraksi dengan sistem yang lain. 

3

Page 4: Mnrt. FRIEDMEN.docx

Pendekatan perkembangan keluarga didasarkan pada observasi bahwa keluarga adalah

kelompok berusia panjang dengan suatu sejarah alamiah, atau siklus kehidupan, yang perlu

dikaji jika dinamika kelompok diinterpretasikan secara penuh dan akurat (Duvall, dan Miller,

1985). Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke

waktu dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan yang diskrit. Konsep

tentang tahap-tahap siklus kehidupan keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi

antara anggota keluarga ; keluarga dipaksa untuk berubah setiap kali ada penambahan atau

pengurangan anggota keluarga.

Sedangkan dalam teori struktural fungsional keluarga dipandang sebagai sistem

sosial, tapi lebih berorientasi pada hasil daripada proses, yang lebih merupakan karakteristik

teori sistem. Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga bersifat

komprehensif dan mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dan lingkungan eksternal

dan internal. 

4

Page 5: Mnrt. FRIEDMEN.docx

BAB II

KONSEP DASAR

I. Konsep Keluarga

A. Definisi Keluarga

Friedman (1998), Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-

masing yang merupakan bagian dari keluarga.Sedangkan menurut Duvall dan Logan (1986)

dalam buku Mubarak (2009), keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan

meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta serta sosial dari tiap anggota

keluarga.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan

saling ketergantungan. Depkes (1998).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah:

a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau

adopsi.

b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama (satu atap) atau jika terpisah mereka tetap

memperhatikan satu sama lain.

B. Tipe atau bentuk keluarga (Mubarak, 2009).

1. Keluarga Inti (Nuclear Family), terdiri atas ayah, ibu, dan anak (kandung atau angkat)

yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan

perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.

2. Keluarga Besar (Extended Family), terdiri atas keluarga inti ditambah dengan keluarga

yang mempunyai hubungan darah, misalnya: kakek, nenek, keponakan, saudara sepupu,

paman, bibi dan sebagainya.

3. Reconstituted Nuclear, adalah pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan

kembali suami atau istri tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik

itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat

bekerja di luar rumah.

5

Page 6: Mnrt. FRIEDMEN.docx

4. Keluarga “Dyad” (Dyadic Nuclear), terdiri atas suami istri yang sudah berumur dan tidak

mempunyai anak, keduanya atau salah satunya bekerja di luar rumah.

5. Keluarga duda atau janda (Single Family), terdiri atas satu orang tua (ayah atau ibu) akibat

perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di dalam atau di luar

rumah.

6. Single Adult, yaitu wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya

keinginan untuk menikah.

C. Tugas perkembangan keluarga (Friedman, 1998).

a. Pasangan baru menikah (pasangan baru)

1) Membina hubungan intim yang memuaskan

2) Menetapkan tujuan bersama

3) Mengembangkan hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial

4) Mendiskusikan rencana memiliki anak

b. Keluarga dengan menanti kelahiran atau bayi baru lahir

1) Mempersiapkan menjadi orang tua

2) Tugas masing- masing dan tanggung jawab

3) Persiapan biaya

4) Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga baru, interaksi keluarga, hubungan

seksual dan kegiatan sehari-hari

5) Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua

c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, missal kebutuhan tempat tinggal, privacy dan rasa

aman

2) Membantu anak untuk bersosialisasi

3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga

harus terpenuhi

4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam atau keluarga (keluarga lain dan

lingkungan sekitar)

5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya keluarga mempunyai

tingkat kerepotan yang tinggi)

6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

6

Page 7: Mnrt. FRIEDMEN.docx

7) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumnuhan dan perkembangan

anak

d. Keluarga dengan anak usia sekolah

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih

luas (yang tidak atau kurang diperoleh dari sekolah atau masyarakat)

2) Mempertahankan keintiman pasangan

3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota

keluarga

e. Keluarga dengan anak usia remaja

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah

seorang dewasa muda dan memilki otonomi

2) Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga

3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindarkan terjadinya

perdebatan, kecurigaan dan permusuhan

4) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk

memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga

f. Keluarga dengan anak-anak dewasa awal (pelepasan)

1) Memperluas jaringan keluarga inti menjadi keluarga besar

2) Mempertahankan keintiman pasangan

3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat

f. Keluarga dengan usia pertengahan

1) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan

2) Mempertahankan suasana rumah yang menyenagkan

3) Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan

sebayanya

4) Meningkatkan keakraban pasangan

5) Partisipasi aktivitas sosial

7

Page 8: Mnrt. FRIEDMEN.docx

g. Keluarga dengan usia lanjut

1) Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan

pasangannya

2) Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan

penghasilan keuarga

3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat

4) Mempertahankan kontak dengan anak cucu

5) Mempertahankan kontak dengan masyarakat

6) Melakukan life review masa lalu

D. Struktur Keluarga

Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :

a. Pola dan proses komunikasi

Komunikasi dalam keluarga dikatakan fungsional apabila dilakukan secara terbuka,

jujur, melibatkan emosi, menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif, dan tidak

mengulang isu atau pendapat sendiri.

b. Struktur peran

Serangkaian prilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi social yang diberikan. Jadi,

pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.

c. Struktur kekuatan dan nilai

Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi atau merubah perilaku

orang lain ke arah positif. Tipe struktur kekuatan : hak (legitimate power), ditiru (referent

power), keahlian (expert power), hadiah (reward power), paksa (coercive power), dan afektif

power.

d. Struktur nilai dan norma

Nilai adalah sistem ide-ide, sika atau keyakinan yang mengikat anggota keluarga

dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang baik atau diterima pada

lingkungan sosial atau masyarakat.

E. Fungsi Keluarga

a. Fungsi biologis, yaitu fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan

anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

8

Page 9: Mnrt. FRIEDMEN.docx

b. Fungsi psikologis, yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga,

memberikan perhatian di antara keluarga, memberikan kedewasaan kepribadian anggota

keluarga, serta memberikan identitas pada keluarga.

c. Fungsi sosialisasi, yaitu membina sosialisasi pada anak, membentuk norma norma tingkah

laku sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing, dan meneruskan nilai-nilai

budaya.

d. Fungsi pendidikan, yaitu menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,

keterampilan, membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya,

mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi

peranannya sebagai orang dewasa, serta mendidik anak sesuai dengan tingkat

perkembangannya.

Friedman (1988) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai berikut :

A. Fungsi afektif

Fungsi afektif berkaitan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan basic

kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.

Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari

seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga mengembangkan iklim yang positif. Hal

tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dalam keluarga. Adanya

perceraian, kenakalan anak, atau masalah lain yang sering timbul dalam keluarga dikarenakan

fungsi afektif yang tidak terpenuhi. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga untuk

melaksanakan fungsi afektif :

1. Memelihara saling asuh (mutual nurturance)

Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, dan saling mendukung

antar anggota. Setiap anggota yang mendapat kasih sayang dan dukungan dari anggota yang

lain, maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat, sehingga

tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim dalam keluarga

merupakan modal dasar dalam membina hubungan dengan orang lain di luar keluarga atau

masyarakat. Prasyarat untuk mencapai saling asuh adalah komitmen dasar dari masing-

masing pasangan dan hubungan perkawinan yang secara emosional memuaskan dan

terpelihara.

9

Page 10: Mnrt. FRIEDMEN.docx

2. Keseimbangan saling menghargai

Adanya sikap saling menghargai dengan mempertahankan iklim yang positif dimana

tiap anggota diakui serta dihargai keberadaan dan haknya sebagai orang tua maupun sebagai

anak, sehingga fungsi afektif akan tercapai. Keseimbangan saling menghormati dapat dicapai

apabila setiap anggota keluarga menghormati hak, kebutuhan, dan tanggung jawab angggota

keluarga yang lain. Orang tua perlu menyediakan struktur yang memadai dan panduan yang

konsisten sehingga batas-batas bisa dibuat dan dipahami. Namun perlu dibentuk fleksibilitas

dalam sistem keluarga agar memberikan ruang gerak bagi kebebasan untuk berkembang

menjadi individu.

3. Pertalian atau ikatan dan identifikasi

Kekuatan yang besar dibalik persepsi dan kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan

individu dalam keluarga adalah pertalian (bonding) atau kasih sayang (attachment). Ikatan

dimulai sejak pasangan sepakat untuk memulai hidup baru. Ikatan antara anggota keluarga

dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan

anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga

anak-anak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang tuanya.

4. Keterpisahan dan Kepaduan

Untuk merasakan dan memenuhi kebutuhan psikologis, anggota keluarga harus

mencapai pola keterpisahan (separatness) dan keterpaduan (connectedness) yang

memuaskan. Anggota keluarga berpadu dan berpisah satu sama lain. Setiap keluarga

menghadapi isu-isu keterpisahan dan kepaduan dengan cara yang unik.

B. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang

menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial (Friedman,

1986). Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk

belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan orang-

orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan

lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi.

Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan

antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar didiplin,

belajar norma-norma, budaya, dan prilaku melalui hubungan dan interaksi di dalam keluarga,

sehingga individu mampu berperan di masyarakat.

10

Page 11: Mnrt. FRIEDMEN.docx

C. Fungsi Reproduksi

Dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis

pada pasangan tujuan membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan, sehingga

menambah sumber daya manusia.

D. Fungsi Ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal

maka keluarga memerlukan sumber keuangan.

E. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan,

yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga

yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status

kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat

dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan

tugas kesehatan berarti sanggup atau mampu menyelesaikan masalah kesehatan. Tugas

kesehatan keluarga menurut Friedman, 1998 adalah sebagai berikut:

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga

Keluarga atau orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan

yang dialami oleh anggota keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota

keluarga, secara tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua. Apabila

menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan terjadinya, perubahan apa yang

terjadi, dan seberapa besar perubahannya.

2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

Tugas ini merupakan upaya utama keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat

sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara anggota keluarga yang

mempunyai kemampuan untuk memutuskan sebuah tindakan. Tindakan kesehatan yang

dilakukan diharapkan tepat agar masalah kesehatan yang tejadi dapat dikurangi atau teratasi.

3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat, tetapi jika keluarga masih

merasa mengalami keterbatasan, maka anggota keluarga yang mengalami gangguan

kesahatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah

tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah

apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

11

Page 12: Mnrt. FRIEDMEN.docx

4) Mempertahankan suasana rumah yang sehat

Rumah merupakan tempat berteduh, berlindung, dan bersosialisasi bagi anggota

keluarga. Sehingga anggota keluarga akan memiliki waktu lebih banyak berhubungan dengan

lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu, kondisi rumah haruslah dapat menjadikan

lambang ketenangan, keindahan, ketentraman, dan dapat menunjang derajat kesehatan bagi

anggota keluarga.

5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat

Apabila mengalami gangguan kesehatan, keluarga harus dapat memanfaatkan fasilitas

kesehatan yang ada di sekitarnya, sebagai contoh: keluarga dapat berkonsultasi kepada tenaga

keperawatan untuk memecahkan masalah yang dialami anggota keluarganya, sehingga

keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit.

F. Keperawatan kesehatan keluarga

a. Definisi

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang

ditujukan atau dipnsatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan

sehat sebagai tujuan mclalui perawatan sebagai saran atau penyalur (Murwani, 2007).

b. Alasan Keluarga sebagai unit pelayanan :

a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut

kehidupan masyarakat.

b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau

memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.

c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu

anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota

keluarga lainnya.

d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (Pasien), keluarga tetap

berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara para anggotanya.

e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk bcrbagai upaya kesehatan

masyarakat.

12

Page 13: Mnrt. FRIEDMEN.docx

G. Model pengkajian menurut Friedman

Model Pengkajian Keluarga Menurut Friedman terdiri dari enam kategori yaitu :

1. Mengidentifikasi data

2. Tahap dan riwayat perkembangan

3. Data lingkungan

4. Struktur keluarga

5. Fungsi keluarga

6. Koping keluarga

            Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji keluarga 

harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang dihadapi sehingga

dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan demikian masalah dalam keluarga dapat

mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan,

masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga. Berikut adalah uraian dari

pengkajian keluarga model Friedman:

A. Identifikasi Data Keluarga.

Informasi identifikasi tentang anggota keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui

hubungan masing-masing anggota keluarga dan sebagi upaya untuk lebih mengenal masing-

masing anggota keluarga. Data yang diperlukan meliputi :

Nama keluarga

Alamat dan Nomor telepon

Komposisi Keluarga

Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian

dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa komposisi tidak hanya

terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga fiktif yang

menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.

Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang sudah

dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua, bila terdapat orang

lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan dalam bagian akhir dari

komposisi keluarga.

13

Page 14: Mnrt. FRIEDMEN.docx

Berikut format komposisi keluarga menurut Friedman :

No Nama

Keluarga

Jenis

Kelamin

Hubungan Tempat/Tanggal

Lahir

Pekerjaan Pendidikan

1

2

3

4

Bapak

Ibu

Anak

tertua

………….

.

Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga atau pohon

keluarga.Genogram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan konstelasi keluarga

atau pohon keluarga dan merupakan pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan

riwayat serta sumber-sumber keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal

( lintas generasi ) dan horisontal ( dalam generasi yang sama )dan dapat membantu kita

berfikir secara sistematis tentang suatu peristiwa dalam keluarga dilihat dari hubungan

keluarga dengan pola penyakit, sehingga dapat menciptakan hipotesis tentatif tentang apa

yang sedang terjadi dalam keluarga. Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga

generasi ( keluarga inti dan keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti ).

Genogram juga dapat menentukan tipe dari keluarga.

4. Tipe Bentuk Keluarga

Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah. Tipe

keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga.

5. Latar Belakang Budaya Keluarga

Latar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami

perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya mempengaruhi dan membatasi

tindakan-tindakan individual maupun keluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar

miskinnya komunikasi antar individu dalam keluarga. Dalam konseling keluarga kbudayaan

merupakan hal yang sangat penting.

14

Page 15: Mnrt. FRIEDMEN.docx

Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi :

a. Identitas suku bangsa

b. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama )

c. Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat

homogen)

d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan

e. Bahasa yang digunakan sehari-hari

f. Kebiasaan diit dan berpakaian

g. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )

h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga ( Apakah porsi

tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis )

i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Bagaimana keluarga

terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan

tradisional yang berhubungan dengan kesehatan.

j. Negara asala dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.

6. Identifikasi Religius

Pengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif keluarga

dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai agama yang menjadi fokus

dalam kehidupan keluarga.   

7. Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan )

Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup keluarga.

Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga, karakteristik struktural dan

fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi kelas

sosial keluarga, perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah

stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami dengan

melihat latar belakang kelas sosial keluarga.

15

Page 16: Mnrt. FRIEDMEN.docx

Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah :

a. Status kelas Sosial

Status kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga dan

sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan keluarga. Friedman membagi kelas

sosial menjadi enam bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas

menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah.

b. Status Ekonomi

Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga. Perlu

juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga, dana tambahan ataupun

bantuan yang diterima oleh keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial.

Selain itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta

sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan

pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain.

c. Mobilitas Kelas Sosial

Menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya

perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan diri terhadap perubahan

tersebut.

8. Aktifitas  rekreasi keluarga

Kegiatan-kegiatan rekreasi  keluarga yang dilakukan pada waktu luang. Menggali

perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu luang.Bentuk rekreasi tidak

harus mengunjungi tempat wisata, tetapi bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang

untuk melakukan kegiatan bersama ( nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama

keluarga , bersepeda bersama keluarga dll ).

H. Riwayat dan Tahap  Perkembangan Keluarga

Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :

a) Tahap perkembangan keluarga saat ini

b) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan tentang tahap

perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas

perkembangan tersebut belum terpenuhi.

16

Page 17: Mnrt. FRIEDMEN.docx

c) Riwayat keluarga Inti. Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi

riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,

perhatian terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang

bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman

penting yang berhubungan dengan kesehatan ( perceraian, kematian, kehilangan)

d) Riwayat keluarga sebelumnya. Menjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua

( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua

orang tua )

I. Lingkungan Keluarga

Melliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-bidang

yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas dimana

keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi :

1. Karakteristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan :

o Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar),

o Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).

Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan ( ruang

tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar

matahari ), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan,

keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber

air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur

( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap

rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap

pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang

mengancam ) dan pembuangan sampah.

17

Page 18: Mnrt. FRIEDMEN.docx

2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas.

Menjelaskan tentang :

Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe lingkungan/komunitas ( desa,

sub kota, kota ), tipe tempat tinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ),

kebiasaan , aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan, lingkungan

umum ( fisik, sosial, ekonomi ),

Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial rata-

rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung.

Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-fasilitas umum

lainnya seperti pasar, apotik dan lain-lain

Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluarga

Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam

mengakses fasilitas yang ada.

Insiden kejahatan disekitar lingkungan.

3. Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa

lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluarga tersebut

( transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah :

bekerja, sekolah ).

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta

perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak dengan

masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.

18

Page 19: Mnrt. FRIEDMEN.docx

5.   Sistem pendukung keluarga

Siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan

konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah

Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas,

bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang

kesehatan ) dan formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal

dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas

pendukung pada masyarakat  terutama yang berhubungan dengan kesehatan )

J. Struktur  Keluarga

Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :

Pola dan komunikasi keluarga

Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi yang

digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.

Struktur kekuatan keluarga

Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota

keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil

keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap

putusan tersebut.

Struktur Peran

Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :

a) Struktur peran formal

1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam

melaksanakan peran tersebut.

2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga,

apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.

3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten

4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan

19

Page 20: Mnrt. FRIEDMEN.docx

b) Struktur peran informal

Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam keluarga, serta

siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan

secara konsisten

Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran disfungsional

serta bagaimana dampaknya  terhap anggota keluarga

c) Analisa Model Peran

o Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam kehidupan

awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan

teknik komunikasi.

o Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dan sebagai

orang tua

d) Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran

o Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial mempengaruhi

struktur peran formal dan informal dalam keluarga.

o Pengaruh budaya terhadap struktur peran

o Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran.

o Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran.

1. Nilai-Nilai Keluarga

Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah :

a. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga

b. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya

c. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga

d. Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta kesadaran

dalam menganut sistem nilai.

e. Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluarga

f. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga terhadap

nilai keluarga

g. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.

20

Page 21: Mnrt. FRIEDMEN.docx

K. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman  meliputi :

Fungsi Afektif

Pengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi :

1) Pola kebutuhan keluarga

a. Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan anggota keluarganya, serta bagaimana

orang tua mampu menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya.

b. Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota

keluarga

2) Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga

a. Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu sama lain serta

bagaimana mereka saling mendukung

b. Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama lain, serta

bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga.

3) Keterpisahan dan Keterikatan  dalam keluarga

Sejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan keterikatakan serta

sejauhmana keluarga memelihara keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam

keluarga.

2. Fungsi sosialisasi

Pengkajian fungsi sosialisasi meliputi :

a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan usia, memberi

dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan dalam keluarga

b. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anak

c. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga

d. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anak

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak

f. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam membesarkan anak

g. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak.

21

Page 22: Mnrt. FRIEDMEN.docx

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Pengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi :

a. Sejauh mana keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya.

1. Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan

2. Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit.

3. Tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala atau perubahan penting yang berhubungan

ddengan masalah kesehatan yang dihadapi.

4. Sumber-sumber informasi kesehatan yang didapat :

a. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan.

b. Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit.

c. Kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan

d. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

L. Koping Keluarga

Pengkajian koping keluarga meliputi :

1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh keluarga, serta

lamanya dan kekuatan strssor yang dialami oleh keluarga.

2. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi.

3. Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang digunakan

untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta  strategi koping internal dan eksternal yang

digunakan oleh keluarga.

4. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga. Identifikasi bentuk yang

digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak,

mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga yang merusak,

pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.

22

Page 23: Mnrt. FRIEDMEN.docx

APLIKASI PENGKAJIAN FRIEDMAN DALAM KASUS DIABETES MILITUS

            Format pengkajian keluarga model Friedman yang diaplikasikan ke kasus dengan

masalah uatama Diabetes Militus  meliputi :

1. Data Umum

Yang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur, pendidikan. Pada pengkajian

pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan dalam pengelolaan

diabetes dan pandangan pasien mengenai perawatan sendiri diabetes (Long, 1996). Pada

pengkajian umur diketahui bahwa faktor usia berpengaruh pada diabetes melitus dan usia

dewasa tua (> 40 tahun) adalah resiko tinggi untuk DM (Syaifoellah N, 1996).

2. Genogram

Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan yang

sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan diketahui bahwa diabetes

melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik. (Price, 1995)

3.     Status Sosial

Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala keluarga maupun

dari anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga

(Rekawati, 2000). Pada pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status

sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang. Dampak dari

ketidakmampuan keluarga membuat seseorang enggan memeriksakan diri ke dokter dan

fasilitas kesehatan lainnya.

4.    Riwayat Keluarga Inti

Yang perlu dikaji mengenai riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga dan

apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang mempunyai penyakit keturunan. Karena

sebagaimana telah diketahui bahwa diabetes melitus juga merupakan salah satu dari penyakit

keturunan, disamping itu juga perlu dikaji tentang perhatian keluarga terhadap pencegahan

penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-

pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

23

Page 24: Mnrt. FRIEDMEN.docx

5.   Karakteristik Lingkungan

Yang pelu dikaji dari karakteristik lingkungan adalah karakteristik rumah, tetangga

dan komunitas, geografis keluarga, sistem pendukung keluarga dimana karakteristik rumah

dan penataan lingkungan yang kurang pas dapat menimbulkan suatu cidera, karena pada

penderita diabetes melitus bila mengalami suatu cidera atau luka biasanya sulit sembuh.

6.   Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan

dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga dan bagaimana

keluarga mengembangkan sikap saling menghargai. Semakin tinggi dukungan keluarga

terhadap anggota keluarga yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya.

Merupakan basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini

berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap kebutuhan emosional para anggota keluarga.

Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga

dalam mengenal tanda-tanda gangguankesehatan selanjutnya.

b. Fungsi Keperawatan

1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan sejauh mana

keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, faktor

penyebab, tanda dan ejala serta yang mempengaruhi keluarga terhadap masalah,

kemampuan keluarga dapat mengenal masalah, tindakan yang dilakukan oleh keluarga

akan sesuai dengan tindakan keperawatan, karena diabetes melitus memerlukan

perawatan yang khusus yaitu mengenai pengaturan makannya. Jadi disini keluarga perlu

tahu bagaimana cara pengaturan makan yang benar pada diabetes melitus.

2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan

kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga mengambil keputusan

apabila anggota keluarga terserang diabetes melitus. Kemampuan keluarga mengambil

keputusan yang tepat akan mendukung kesembuhan.

3) Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Yang

perlu dikaji sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya dan cara merawat

anggota keluarga yang sakit diabetes melitus.

24

Page 25: Mnrt. FRIEDMEN.docx

4) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang

sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga mengetahui keuntungan atau manfaat

pemeliharaan lingkungan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan akan

dapat mencegah kekambuhan dari pasien  diabetes mellitus.

5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

yang mana akan mendukung terhadap kesehatan seseorang.

c. Fungsi Sosialisasi

Pada kasus penderita DM yang sudah mengalami komplikasi seperti ganggren, dapat

mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga maupun didalam komunitas sekitas

keluarga.

d. Fungsi Reproduksi

Pada penderita diabetes militus perlu dikaji riwayat kehamilannya untuk mengetahui

adanya tanda-tanda diabetes melitus gestasional, karena diabetes gestasional terjadi pada saat

kehamilan. Pada pria juga perlu dikaji kemungkinan terjadi gangguan reproduksi seperti

disfungsional ereksi, kecenderungan yang terjadi pada penderita DM dengan jenis kelamin

laki-laki mengalami gangguan fungsi ereksi.

e. Fungsi Ekonomi

Status ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap kesembuhan penyakit. Biasanya

karena faktor ekonomi orang segan untuk mencari pertolongan dokter ataupun petugas

kesehatan lainnya. (Friedman, 1998 ).

25

Page 26: Mnrt. FRIEDMEN.docx

BAB III

PENUTUP

            Salah satu tujuan penting dari keperawatan keluarga adalah membantu keluarga dan

anggotanya bergerak ke arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan individu dan keluarga.

Untuk mencapai tujuan ini, perawat keluarga harus mampu membantu keluarga untuk

mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pribadi dari anggota

keluarga secara individual dan fungsi keluarga yang optimum. Friedman mencoba membuat

suatu format pengkajian keluarga yang mampu menggali aspek-aspek yang penting dalam

membantu keluarga dengan didasari oleh tiga teori utama yaitu teori perkembangan keluarga,

teori sistem dan teori struktural fungsional.

            Bila bekerja dengan keluarga atau individu yang bermasalah, teori perkembangan

keluarga membantu para profesional kesehatan keluarga berpikir tentang siklus kehidupan

keluarga yang telah membentuk konteks dimana masalah-masalah keluarga dan individu

terjadi. Sedangkan teori sistem lebih memandang keluarga sebagai suatu sistem sosial yang

hidup. Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu yang

mempunyai hubungan erat satu sama lain dan saling tergantung, yang diorganisir dalam satu

unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu  yakni fungsi-fungsi keluarga.

Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga bersifat komprehensif dan

mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dengan lingkungan eksternal dan internal.

Pendekatan perkembangan dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang

perkembangan keluarga dan tugas-tugas siklus kehidupan, menguji perubahan-perubahan

dalam kehidupan keluarga dari waktu ke waktu dan mengkaji bagaimana sebuah keluarga

menangani tugas-tugas perkembangan. Pendekatan sistem umum yang diterapkan pada

keluarga juga diperlukan untuk memandang proses adaptasi dan komunikasi dalam keluarga.

Analisa struktural fungsional cenderung mengemukakan suatu pandangan terhadap keluarga

yang bersifat statis, sementara itu teori perkembangan dan teori sistem menangani

peruabahan dari waktu ke waktu dengan baik. Ketiga teori ini saling melengkapi dalam

format pengkajian keluarga Friedman untuk membantu perawat keluarga memberikan asuhan

keperawatan yang optimal.

26

Page 27: Mnrt. FRIEDMEN.docx

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Marilyn M., (1998), Family Nursing : Research,Theory and Practice. 4th edition,

Norwalk CT, Appleton & Lange

Friedman, Marilyn M., (1998), Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik, edisi 3, EGC,

Jakarta.

Wright, Lorraine M., (1994), Nurses and Families : A Guide toFamily Asseement and

Intervention, second edition, DNLM

http://nsharmoko.blogspot.com

DaCunha, J. P. 2010. Family Health Care Nursing (4 ed.). United States of America: F. A.

Davis Company.

27