mix used
DESCRIPTION
mix usedTRANSCRIPT
11.1.1 MIX USE BUILDING
Mixed Use Building adalah penggabungan dua masa bangunan atau lebih ke
dalam satu wadah dengan cara yang terkoordinasi dan saling terkait satu sama lain
seperti: kantor, tempat perbelanjaan, hotel, atau perumahan.
(Sumber: R. Michael Hampton,"One Dozen Apartments & Townhomes: A Cost
Analysis", NAHB Builder's Showl997)
Tujuannya untuk mengurangi ruang-ruang yang tidak berfungsi, menjadikan
penggunaan laban lebih efektif dan efisien, membuat pelayanan kebutuhan lebih
mudah, dan lingkungan menjadi lebih nyaman dihuni. Penyatuan berbagai fungsi
dan aktivitas ini dalam satu bangunan atau kompleks bangunan biasanya diwadahi
dalam bangunan atau kompleks bangunan besar sehingga sering disebut sebagai
superblok.
Dalam penerapannya, konsep bangunan mix use building digunakan untuk
memperbaiki dan mewujudkan kualitas hidup lingkungan perkotaan yang lebih
baik pada masa mendatang.
(Sumber: Dean Schwanke & associate, "Mixed use development handbook'')
Bentuk dan kedekatan dalam kegiatan kompleks yang berada di dalarnnya,
lebih berorientasi kepada penciptaan suatu lingkungan perkotaan terpadu dalam
suatu kawasan mix use.
• Ciri-ciri Mixed Use
1. Mewadahi 2 fungsi urban atau 1ebih misalnya terdiri dari retail, perkantoran,
hunian, hotel, dan entertainment! cultural! recreation.
2. Terjadi integrasi dan sinergi fungsional
3. Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan
yang memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
(Sumber: Dikembangkan dari panduan perancangan bangunan komersial
p.281)
• Manfaat Mixed Use
1. Kelengkapan fasilitas yang tinggi pada bangunan superblok, memberikan
kemudahan bagi pengunjunguya.
2. Peningkatan kualitas fisik lingkungan. Kelengkapan fasilitas yang
direncanakan dengan matang pada suatu kawasan yang luas
memungkinkan diadakannya rancangan yang baik termasuk perbaikan
rancangan kualitas lingkungan.
3. Efisiensi pergerakan. Dengan pengelompokan berbagai fungsi dan aktivitas
dalam suatu superblok berarti terdapat efisiensi pergerakkan bagi pengguna
bangunan tersebut.
4. Vitalitas dan generator pertumbuhan. Pembangunan superblok pada salah
satu bagian kota berpotensi meningkatkan pertumbuhan kawasan
sekitarnya sebagai respon terhadap kebutuhan layanan bagi para pengguna
bangunan tersebut.
5. Penghematan pendanaan pembangunan. Pembangunan berbagai fasilitas dalam
satu komplek atau kawasan dapat mengefisienkan dana
pembangunan misalnya dengan efisiensi dana pembangunan infrastrnktur.
6. Menghambat perluasan kota. Superblok dapat diasumsikan sebagai pertumbuhan
kota secara vertical, karenannya pembangunan superblok dapat meminimalkan
perluasan kota secara horisontal.
7. Integrasi sistem-sistem. Sesuasi persyaratan sebuah superblok,
pengembangan fungsi-fungsi di dalamnya harus dirancang secara terintegrasi,
saling menguntungkan antar fungsi. Integrasi ini dapat merupakan sisbiosis mutualisme
antar fungsi.
(Sumber: Panduan perancangan bangunan komersial p.281)
g