mitos legenda di yogyakarta

15
MITOS LEGENDA JOGJAKARTA Posted by pecaturjogja pada November 27, 2010 Kenangan, peristiwa, mitos, legenda yang menginspirasi, usang namun kenangannya tidak lekang, orisinil, hampir dan bahkan sudah dilupakan, hampir dan bahkan sudah hilang punah karena tidak terdokumentasikan dengan baik, yang menurut saya pantas diberikan predikat LEGENDA JOGJA TAK TERDOKUMENTASI. Dipersembahkan untuk anak-anak Jogja di masa datang, supaya tidak lupa akan hal ini.Ini merupakan opini pribadi saya dan beberapa teman. Silahkan menikmati: 1. Suara drumb-band tengah malam. Sekitar tahun 80-an akhir, setiap tengah malam, di hari hari tertentu, kita orang jogja pasti mendengar suara drum-band. Kalau yang rumahnya barat, pastilah mengira asal suara itu dari timur, kalau dari selatan pastilah mengira itu asal suara drum-band dari arah utara, begitu pula sebaliknya. Anehnya, suara itu ketika dicari tidak ada satupun yang menemukan. Saya pernah minta kepada bapak untuk nonton itu drumb-band, lantas diantar sama bapak mencari asal suara itu, tapi tetap saja tidak ditemukan. Ini semua orang jogja asli pasti tahu. 2. Legenda Yu Darmi. Tentang legenda hidup ini, mbak Tiwi nadanusantara pernah membahasnya di sini ., juga ada teman bahas di sini juga. Beliau adalah legenda dunia malam pinggir kota. Dengan payung hitam dan baju hangat semacam sweater berkerah menutup leher, beliau “bekerja” menjadi PSK senior. Rumahnya kalo ndak salah diselatannya stasiun lempuyangan. Waktu SD ketika saya berangkat setor koran naik sepeda pagi-pagi dari jalan Diponegoro ke stasiun tugu dan lempuyangan, saya sering berpapasan dengan beliau, bahkan beliau sering menyapa sesiapa yang masih terbangun dini itu di sekitar area lempuyangan kadang di utara Kridosono. Tapi apa yang dilakukannya waktu itu saya ndak mudheng. 3. Gauk (sirine-Jawa) pabrik gula Madukismo Suara gauk yang meraung raung setiap jam 5.45, 6.00, 21.45, dan pukul 22.00. Suara ini akan terdengar setiap musim tebang tebu atau disebut cembengan, yaitu pada bulan April-Oktober. 4. Gauk pitulasan, 1 maret, dan 10 november. Suara gauk ini berasal dari tower gauk di selatan pasar Gampingan (Serangan) selatan jalan. Dulu disitu ada tower jaman belanda yang selalu dibunyikan pada tanggal tanggal tersebut. Kalau tanggal 1 maret dan 10 November pasti dibunyikan tepat jam 6 pagi. Kalau pas pitulasan pasti jam 10 pagi. Pada saat gauk pitulasan dibunyikan, ada ritual kusus yang dilakukan para

Upload: theodoric

Post on 28-Jan-2016

276 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Legenda di yogya

TRANSCRIPT

Page 1: Mitos Legenda Di Yogyakarta

MITOS LEGENDA JOGJAKARTA

Posted by pecaturjogja pada November 27, 2010

Kenangan, peristiwa, mitos, legenda yang menginspirasi, usang namun kenangannya tidak lekang,

orisinil, hampir dan bahkan sudah dilupakan, hampir dan bahkan sudah hilang punah karena tidak

terdokumentasikan dengan baik, yang menurut saya pantas diberikan predikat LEGENDA JOGJA TAK

TERDOKUMENTASI. Dipersembahkan untuk anak-anak Jogja di masa datang, supaya tidak lupa akan

hal ini.Ini merupakan opini pribadi saya dan beberapa teman. Silahkan menikmati:

1. Suara drumb-band tengah malam.

Sekitar tahun 80-an akhir, setiap tengah malam, di hari hari tertentu, kita orang jogja pasti mendengar suara

drum-band. Kalau yang rumahnya barat, pastilah mengira asal suara itu dari timur, kalau dari selatan pastilah

mengira itu asal suara drum-band dari arah utara, begitu pula sebaliknya. Anehnya, suara itu ketika dicari tidak

ada satupun yang menemukan. Saya pernah minta kepada bapak untuk nonton itu drumb-band, lantas diantar

sama bapak mencari asal suara itu, tapi tetap saja tidak ditemukan. Ini semua orang jogja asli pasti tahu.

2. Legenda Yu Darmi.

Tentang legenda hidup ini, mbak Tiwi nadanusantara pernah membahasnya di sini   ., juga ada teman bahas

di sini   juga. Beliau adalah legenda dunia malam pinggir kota. Dengan payung hitam dan baju hangat semacam

sweater berkerah menutup leher, beliau “bekerja” menjadi PSK senior. Rumahnya kalo ndak salah diselatannya

stasiun lempuyangan.

Waktu SD ketika saya berangkat setor koran naik sepeda pagi-pagi dari jalan Diponegoro ke stasiun tugu dan

lempuyangan, saya sering berpapasan dengan beliau, bahkan beliau sering menyapa sesiapa yang masih

terbangun dini itu di sekitar area lempuyangan kadang di utara Kridosono. Tapi apa yang dilakukannya waktu itu

saya ndak mudheng.

3. Gauk (sirine-Jawa) pabrik gula Madukismo

Suara gauk yang meraung raung setiap jam 5.45, 6.00, 21.45, dan pukul 22.00. Suara ini akan terdengar setiap

musim tebang tebu atau disebut cembengan, yaitu pada bulan April-Oktober.

4. Gauk pitulasan, 1 maret, dan 10 november.

Suara gauk ini berasal dari tower gauk di selatan pasar Gampingan (Serangan) selatan jalan. Dulu disitu ada

tower jaman belanda  yang selalu dibunyikan pada tanggal tanggal tersebut. Kalau tanggal 1 maret dan 10

November pasti dibunyikan tepat jam 6 pagi. Kalau pas pitulasan pasti jam 10 pagi. Pada saat gauk pitulasan

dibunyikan, ada ritual kusus yang dilakukan para mahasiswa Institut Seni Indonesia, yaitu tiarap. Tapi akhir 80-

Page 2: Mitos Legenda Di Yogyakarta

an, tower yang sudah tidak berfungsi sejak awal 90-an itu sudah dirubuhkan karena dibelakangnya dibangun PLN

baru. Sebelum PLN, bangunan pabrik anim yang terkenal angker.

5. Air Mancur

Dulu di tengah perempatan Kantor Pos Besar ujung jalan Malioboro ada air mancurnya. Lalu sekitar pertengahan

80-an air mancur itu dihilangkan seiring meningkatnya volume lalu lintas yang melewati perempatan itu. Lantas,

lokasi NOL kilometer itu dinamakan Air Mancur. Kalau ndak percaya tanya aja sama kernet bus kota jalur 9 warna

oranye itu.

6. Suminten Edan

Hahaha tokoh kethoprak ini sangat fenomenal sekali. Siapapun pasti pernah nonton ketoprak ini, enta itu nonton

dirumah sendiri atau di tetangga. Ketoprak yang sangat menakutkan bagi anak-anak kecil, hahaha, apalagi suara

tangis bayinya Suminten. Tokoh yang memerankan Suminten Edan adalah Marsidah, BSc., dari sanggar ketoprak

Sapta Mandala pimpinan pak Widayat. Rumah bu Marsidah dari dulu sampai sekarang di selatan pasar Ngringin

di Patangpuluhan. Dahulu Sapta Mandala bernama Kridha Mardi, yaitu bidang kesenian dari group kesenian

underbow Lekra dari Partai Komunis Indonesia

7. Gito-Gati PS Bayu

Tokoh kembar fenomenal dalam bidang perkethoprakan Jogja dan sekitarnya. Anak-anak kecil bisa membedakan

keduanya dari “upa atau nasi yang menempel di pipi” salah satu dari keduanya. Anaknya, Bambang Rabies

sampai sekarang masih eksis di dunia kesenian.

8. Kethoprak Sayembara TVRI Jogja

Beberapa judul yang masih saya ingat: Ampak-Ampak Singgelopuro; Kesaput ing Pedhut, Ampak-ampak

kaligawe, dll. Terakhir kethoprak sayembara tahun 1994 dengan tokoh Ria Enes yang punya noda “toh” di

lengan. Sponsor ketoprak sayembara terakhir adalah majalah Referendum yang terbit dan mati pada tahun-

tahun tersebut. Salah satu tokoh yang sangat terkenal adalah Ki Bongol, seorang misterius yang sakti

mengenakan caping. Dan ingat ga, kalau yang jadi mbok mban di setiap lakon selalu sama orangya, ibu ibu

gemuk pendek, namanya Bu Titik, tapi panjangnya siapa ndak tahu.

9. Mbangun Desa

Cerita semacam opera sabun yang digunakan oleh pemerintah sebagai sarana untuk menyalurkan kebijakan-

kebijakan yang bertitik pada pembangunan desa. Dikemas lucu dan dengan gaya jogja yang khas. Tokoh-tokoh

dalam opera ini adalah: Den Baguse Ngarso (Drs. Susilo), Pak Bina, Bu Bina (Heru Kesawa Murti), Kang Sronto, Yu

Sronto (yang aslinya adalah istri dari pemeran Pak Bina), Den Ayune Ngarso (Yati Pesek) Kuriman, dan terakhir

ada Yu Beruk.

Page 3: Mitos Legenda Di Yogyakarta

10. Obrolan Angkring

Sapa kelingan tokoh tokohe, ayo tulis kene. Nek aku masih ingat lagunya loh.

Warung angkring sebutane

Ra ngintelek ning mesti dho dikangeni

Mahasiswa, tukang becak, seniman lan senewen

kabeh ngumpul dadi siji dho gayenge

Ngobrol mrono, ngobrol mene kaya ahli

Wusanane ngrasani nggone tanggane

Aja-aja, aja keladuk sembrono, iso iso diciduk karo pulisi

Mangga-mangga, mangga lenggah wonten mriki

Lenggah nangkring, sego kucing, karo ngopi

Mangga-mangga, sing ra jajan mesti rugiii

11. Basiyo

Dagelan mataram ala Jogja yang digawangi oleh Alm. Basiyo, Alm. Ki Narto Sabdo. Ngabdul,dll. Dagelan yang

bersahaja, lugu, cerdas, antisipatif, tidak sarkasme, dan sangat kental dengan kebudayaan dan cara hidup orang

kebanyakan di Jogja.

Dagelan gaya mataraman ini, kaset dan mp3 nya bisa didengarkan di koleksi saya di sini

12. Sujud Sutrisno

Seorang pengamen jalanan jogja yang khas dengan permainan kendang tunggal di selempangkan menyamping di perutnya.  Mulai mengamen dengan kendang tunggal ini sejak ibuku belum lahir,,yaitu sebelum tahun 62, dan sampai sekarang mbah sujud masih mengamen dengan cara yang unik ini. Satu frase dalam lagunya yang terkenal adalah

“Tum, dundang mbokmu…..”

Rekaman lagunya bisa di dengarkan di koleksi musik saya di sini

13. Puk puk puk, ji walang kaji puk puk beruk dem dem

Masih ingat ga, tahun sekitar 80an pertengahan, ada opera Lebaran yang dibintangi oleh Didik Nini Thowok,

Daryadi, Marwoto Kawer, dan Bu Titik (yang biasa jadi mbok mban di ketoprak). Dalam opera itu, Dhidik Nini

Thowok dan Marwoto Kawer merapal mantra yang lucu dan masih saya ingat sampai sekarang.

Pok pok pok dem dem dem, ji walangkaji pok pok beruk dem dem dem;

….ora ngalor ora ngidul nunul menuk Dul….

hahaha

Page 4: Mitos Legenda Di Yogyakarta

14. Ciri-ciri orang Bantul: pipi kanan hitam

Hahaha ini pomeo entah siapa yang memulai, yang jelas sejak saya masih TK, sekitar tahun 87an, saya sudah

mendengar tentang hal ini.

Jadi begini, dahulu, orang orang Bantul banyak sekali yang bekerja ke Kota Jogja. Ribuan orang bersepeda

bersama memenuhi jalan jalan arteri utama Bantul-Jogja, seperti jalan Bantul, jalan Parangtritis, dan jalan

Imogiri, baik pada pagi hari ketika datang maupun sore hari ketika pulang, berjajar 2-3 sepeda di sebelah kiri.

Ketika berangkat kerja, mereka berbondong-bondong bersepeda menuju Kota yang berada disebelah utara,

menuju arah utara, sehingga matahari pagi di timur lebih banyak menyinari sisi muka sebelah kanan. Begitu pula

sebaliknya, ketika pulang, muka mereka sebelah kanan kembali terkena matahari sore di ufuk barat. Begitulah

pomeo ini berlaku hahahaha.

15. Legenda LAMPOR

Ketika saya kecil, saya pernah diceritakan sama bapak kalau di malam-malam tertentu, orang orang disepanjang

lembah Kali Code mendengar bunyi gemerincing dan derap kaki kuda. Dan ketika mereka mendengar itu, lantas

serta merta mereka akan menutup pintu dan jendela. Ya, mereka bilang ada LAMPOR datang. Lampor adalah

tentara dari kerajaan Ratu Pantai Selatan. Mereka datang dengan kereta kuda mengantarkan Ratu yang hendak

berkunjung dengan kereta kencananya menuju Gunung Merapi melewati sungai Code. Tapi jaman dulu memang

mereka benar-benar mendengarkan suara gemerincing itu. Jika suara itu datang, pendudu lantas menutup pintu

lantaran takut dibawa serta ke Laut Kidul. Tapi suara itu terdengar benar-benar!!! Legenda tentang Lampor ini

pernah dituliskan dalam sebuah cerpen oleh seorang tukang becak, tapi ketika tulisannya mendapat juara dalam

sebuah kompetisi, dia menolak untuk menulis lagi.

16. JOXZIN JXZ

Joxin, atau ada yang menyebutnya dengan kepanjangannya Pojox Pom Bensin, adalah grup gank tertua dan

terkenal di Jogja. Bermula ketika anak anak seputaran malioboro dll, membuat kumpulan gank yang suka

nongkrong di Perempatan Sultan Agung (timur Shoping) di depan POM Bensin Senopati yang sekarang sudah

dijadikan taman parkir.

Versi lain mengatakan bahwa JOXZIN ini adalah akronim dari Joko Sinting. Selalu berkendara motor RX King.

JOXZIN menginpirasi lahirnya gank lain seperti QZR, Qizruh yang jika melakukan tawuran selalu mengendarai

motor Jet Colet dengan ciri khas sticker putih di  slebor depan. Kemudian muncul gank lain seperti: CNX Conyax,

Ardath Aku Rela Ditidurin Asal Tidak Hamil, CAJ Cina Anti Jawa, TRB Trah Budeg, dan yang agak baru ada GMX

Gemax yang bermarkas di Kauman.

17. Bioskop-bioskop Legenda kota Jogja

Berikut nama-nama bioskop yang dulu sempat ngetop di kota Jogja.

President dan Senopati (Satu lokasi di Shoping Centre, sekarang Taman Pintar)

Page 5: Mitos Legenda Di Yogyakarta

Soboharsono, Widya (Seputaran timur alun alun utara)

Indra, Permata, Arjuna, Empire, Reagent, Ratih, dll

Siapa yang tahu? tulis di komentar aja, nanti tak unggahkan

18. Muktamar Muhammadiyah ke-42

Muktamar ini diselenggarakan di kota Jogja pada bulan Desember tahun 1990. Ini menjadi fenomenal karena

bersamaan dengan acara Visit Asean Year.

19. Kirab tinggalan dalem Sri Sultan HB IX dan kirab jumenengan Sri Sultan HB X

Setahun setelah meninggalnya Sultan HB IX bulan Oktober 88, tepatnya tanggal 7 Maret 89, diadakan Kirab

Ageng Jumenengan Dalem Pangeran Mangkubumi menjadi HB X

20. Mencari kliping di Shoping

Hahaha dulu kalau ada tugas membuat kliping pasti tujuannya ke shoping. Shoping menjadi ramai sekali pada

saat tahun ajaran baru. Shoping yang letaknya di sebelah timur Munumen Satu Maret, depan Bank Indonesia,

menjadi tempat tujuan bagi ibu ibu membeli buku murah untuk anak-anaknya.

21. SMA 17-1

Hahaha orang dulu menyebutnya SMA Pitulassiji. SMA swasta yang mirip SMA Negri (karena ada angka 17nya)

yang sangat fenomenal karena reputasinya dibidang BERANTEM. Terletak di Pingit, Ujung Selatan Jalan

Magelang. Sejak beberapa tahun lalu lembaga yang menaungi SMA ini sudah bubar.

22. Jagading Lelembutnya Djoko Lodhang

Rubrik di Majalah Bahasa Jawa ini menjadi rubrik paling favorit, setelah rubrik Dhat Nyeng dibagian sampul

belakang dan rubrik Pengalamanku. Berisi tentang cerita kisah nyata dari para pembaca mengenai kejadian

metafisika dan hantu yang mereka alami. Rubrik ini dikemas seperti rubrik Cerkak dan Cerbung

23. Pak Abas CH

Semasa saya kecil, Pak Abas CH selalu mengisi sebuah acara di Radio Retjo Buntung bernama Pembacaan Buku.

Acara ini berisi opera radio yang dinarasi oleh beliau. Diputar setiap hari Minggu jam 14.30. Diiringi gesekan

rebab dan alunan melodi gender membuat acara ini semakin syahdu.

24. Hari Untarto

Mahasiswa abadi Biologi UGM ini adalah icon atensi dan pecinta radio, terutama UNISI. Hari, sehari harinya

menghabiskan waktu untuk melakukan atensi, live phone ke radio radio di Jogja, biasanya mengirim lagu untuk

Dian PTN, anak biologi angkatan 2000.

Page 6: Mitos Legenda Di Yogyakarta

25. Jamu Gandring Hahahaha ini tidak ada ditempat lain kecuali di Jogja, dan itupun hanya seorang. Jamu

Gandring ini makanan, serupa permen, berasa jahe yang dibentuk bulat bulat kecil berwarna coklat. Simbah

almarhum yang menjual jamu gandring ini biasanya meneriakkan “Ndriiinggg,,,Jamu Jamu Gandring” dengan

tone rendah sambil membawa pikulan dibahunya. Ciri Khas lain adalah pikulannya ada semacam wayang orang

di kedua sisi, tapi bukan tokoh wayang, hanya ciptaan si simbah penjual jamu gandring.

Dahulu, para ibu jika menemukan kesulitan “ndulang” anaknya dan/atau anaknya suka minta jajan, maka ibu itu

akan bilang “nek jajanan terus ora gelem maem tak undangke mbah jamu gandring, ben digawa lebokne

mbagor”

26. Es Goreng Pak Gathot Terkenal di Sekolah-sekolah dasar seantero Jogja. Menjual es yang digoreng

(dicelupkan) ke dalam kuah coklat, kemudian si pembeli mengambil lotere berupa kertas kosong yang jika

dicelupkan ke dalam air,  maka dalam kertas ini muncul tulisan. Biasanya menyertakan Horn dalam setiap

aksinya.

27. Samijaya, Progo dan Toko Ramai Tempat belanja dan kongkow paling legendaris di Jogja.

28. Bah Gemuk Satu-satunya klinik dan toko obat China yang sejak saya masih bayi sudah melayani

pengobatan di ujung selatan perempatan wirobrajan. Tabibnya namanya Bah Gemuk. Pengobatan untuk rakyat.

Sekarang toko obat bah Gemuk sudah ditutup karena sudah dua kali pasien bah Gemuk meninggal dunia karena

salah obat. He

29. Kerkop (KerkHof) Tempat nyekoki balita dan anak anak kecil yang susah makan atau sakit dengan jamu

jamuan tradisional jogja. Bocah biasanya dicangar supaya membuka mulutnya, kemudian simbah yang nyekoki

jamu, memeras jamu yang sudah dibungkus dengan kain putih tepat di atas mulut bocah yang terbuka. Dulu ada

pomoe yang biasa dikatakan ibu ibu kalau bayinya susah makan

“Nek emoh maem mengko tak cekokke ning kerkop loh”, lantas bayinya mau makan. Terletak di depan THR, THR

dulu adalah kuburan yang dalam bahasa belanda adalah KerkHof.

30. Trinil, endi gembungkuuuuuPada medio 80-an, ada sebuah sandiwara radio berbahasa jawa yang diputar

di Retjo Buntung dan RRI berjudul Trinil. Tokoh utama dalam sandiwara ini juga bernama Trinil, seorang gadis

yang kemudian dibunuh dengan cara dimutilasi, kepala dan tubuhnya dipisahkan oleh pacarnya setelah pacarnya

mengetahui bahwa trinil ini hamil. Lantas potongan tubuhnya dibuang di jurang oleh dia dan beberapa

temannya. Kemudian, hantu trinil berupa kepala ini menghantui orang orang yang terlibat dalam

pembunuhannya. Dan setiap dia menghantui, dia selalu bilang “Endi gembungkuuuu (mana tubuhku-Jawa)”

Versi lain menyebutkan, bahwa hantu yang mencari gembung itu adalah hantunya ibu tirinya Trinil yang mencari

potongan tubuhnya. Setelah Trinil membunuh dan memutilasi ibu tirinya, lantas, gembungnya disembunyikan

dibawah tempat tidur.

31. Kuncung dan Bawuk

Opera tivi untuk anak anak yang ditokohi oleh Kuncung dan Bawuk*sambil njembeng lambe*. Setelah itu acara

ini ditiadakan sejak jaman saya masih bayi. Jadi saya cuma dengar ke Legenda an nya dari bapak. Hahaha. Yang

Page 7: Mitos Legenda Di Yogyakarta

saya ingat, kemudian muncul majalah Kuncung dan Bawuk.

32. Ra enak, tur larang, sing dodol ngentutan

Plesetan kata dari nyanyian yang diputar oleh penjual es keliling merk terkenal kala itu.

33. Montor Duyung

Semasa saya kecil, pernah ada isu tentang mobil box, atau truk, yang suka menculik anak anak dengan cara

dimasukkan ke karung, orang-orang menyebutnya, Montor Duyung (mobil Duyung-Jawa). Kadang ibu ibu suka

memasukkan ini ketika sedang menyuruh anaknya supaya pulang sekolah langsung pulang kerumah, tidak main

jauh jauh dari rumah.

“..Le, aja dolan adoh adoh, mengko ndhak diculik karo Montor Duyung, dilebokne bagor,,,”

34. Sang Legenda: Mbi’ing, Cemul, dan Suprat

Mbi’ing adalah ibu ibu tua tidak waras dengan busana jarikan, kemana mana membawa payung dan

nylempangkan jariknya nggembol sesuatu diperutnya. Mbi’ng almarhum rumahnya di daerah Kadipiro, tapi

daerah jelajahnya dari Malioboro, ketimur sampai pernah saya temukan dia di daerah Condong Catur. Umpatan

khas dari Mbi’ing adalah

“,,,malinggg,,,malinggg,,,

maling kijing,,,pateni wae!!” sambil mengacungkan payungnya dan mengkaitkan ke leher orang yang

dianggapnya telah mengganggunya.

Cemul adalah orang tidak waras yang berbadan gendut. Tidak banyak bicara tapi suka dimintai nomor oleh orang

orang. Wilayah jelajahnya dari rumahnya di Ketanggungan, sampai daerah Magelang, karena saya pernah

melihat dia.

Suprat adalah orang tidak waras yang selalu bugil, hanya menutupi tubuh bagian depannya dengan bagor usang.

Almarhum suka membawa batu, dan memunguti batu batuan yang ditemukan dijalan. Jika marah suka melempar

orang. Suprat juga suka ditanya nomor butut oleh orang orang. Wilayah jelajahnya dari rumahnya di Sonosewu

sampai ke Klaten. Saya pernah melihat dia sampai di Klaten.

35. Ida Gedhang

Saya mungkin sudah agak lupa tentang kejadian ini, baik tahun ataupun detailnya, karena mungkin saya masih

kecil sekali. Yaitu ketika ada berita dari mulut ke mulut tentang seorang wanita bernama Ida yang masuk rumah

sakit karena pisang yang dia gunakan untuk melakukan “swalayan” patah ditempat. Ada yang tahu detailnya?

silahkan tulis disini.

36. Dolanan Bocah

Gotri legendri, Salah satu dari permainan anak anak Jawa yang sudah punah. Anak anak bermain melingkar,

jongkok ditanah. Mereka saling menggilirkan batu ke sebelahnya sambil menyanyikan lagu.

Page 8: Mitos Legenda Di Yogyakarta

Gotri legendri nogosari

thiwul uwal awul jadah mbantul

dolan awan awan nggolek kodok

titenana besok gedhe dadi apaa

padha mbako enak mbako sedhep

dhempo ewa ewo kaya kodok

Kemudian, yang mendapatkan batu terakhir dia jadi kodok

Permainan anak anak yang lain seperti

Bethet Thing Thong

Bethet thing thong legendar gong

gonge ilang

cam cao gula batu kedhawung ilang

Boy-boynan

Pemain berusaha melemparkan tumpukan pecahan genting, atau kreweng dengan bola kasti atau tenis. Satu

orang berusaha mencegahnya.

Udan barat

Permainan menggunakan gacuk, bisa dari pecahan tegel atau kereweng. Dimainkan dengan melemparkan batu

ke garis, yang paling dekat dengan garis dia yang mulai main. Gacuk dipasang di kaki, kemudian orang berjalan

jingkat jingkat dengan gacuk terpasang disatu kaki. Yang kalah menggendong yang menang, dari garis ke garis.

Benthik

Mungkin sudah banyak dibahas di blog yang lain. Permainan menggunakan dua batang kayu besar dan kecil.

Pemain berusaha mencungkil kayu kecil (dengan kayu agak panjang) dari sebuah lubang. Jika pemain lawan

tidak bisa menangkapnya, maka lanjut ke level selanjutnya, yaitu Patil Lele.

Tawonan

Permainan berkelompok. Dimainkan dengan membuat lingkaran besar di tanah tempat memenjarakan pemain

lawan yang tertangkap.

Jek-jekan

Dimainkan berkelompok. Masing masing pemain berusaha menyentuh tiang milik lawan. Pemain yang baru saja

menyentuh tiang sendiri, jika dia menyentuh lawan, maka lawan akan dipenjara ditiang milik dia. Istilahnya, tuwo

tuwonan.

Ingkling atau engklek

Ada ingkling gunung, ikling montor mabur, ingkling kates, dll

Page 9: Mitos Legenda Di Yogyakarta

Jamuran

Dimainkan berkelompok beramai ramai bergandengan tangan melingari seorang di tengah, sambil menyanyikan

lagu dibawah rembulan penuh.

Jamuran, yo ge gethok, jamur apa, yo ge gethok, semprat semprit jamur apa?

lalu pemain yang ditengah menyebutkan sesuatu, seperti:

Jamur parut, maka pemain yang melingkar harus mengangkat kakinya untuk dikili kitik dengan kereweng, jika

tertawa maka dia jadi yang ditengah

Jamur kendhil borot, semua pemain harus kencing wakakakakkaakakaka marahi kemekelen

dan jamur jamur lainnya

Ancak-ancak alis

Permainan yang juga dimainkan beramai ramai. Dua orang anak menggabungkan kedua tangan mereka dan

diangkat tinggi. Anak-anak yang lain membuat rangkaian satu persatu memasuki melewati kedua anak tadi,

sambil menyanyikan lagu

Ancak-ancak alis, si alis kabotan kidang

anak-anak kebondungkul si dhungkul…bla bla bla lupa, ada yang ingat?

Cublak-cubkal suweng

Satu orang diminta melakukan posisi seperti orang bersujud, ndhekem. Kemudian empat atau lima anak lainnya

bermain menggilirkan sebuah kerikil ditangan mereka. Setelah selesai, anak yang ndhekem tadi menebak kerikil

di tangan siapa.

Cublak cublak suweng, suwenge ting gelenter,

mambu ketundhung gudel

pak gemppng lela legung sapa ngguyu ndhelikake

sirpong dhele kosong sir, sirpong dhele kosong

Sepak Sekong

Permainan yang menggunakan bola, biasanya bola plastik. Satu anak menangkap bola yang disepak oleh satu

dari mereka. Setelah bola disepak, anak anak yang lain lalu sembunyi. Pemain yang menangkap bola, lalu

mencari mereka dan menjaga supaya bolanya tidak disepak oleh pemain lainnya. Jika bola berhasil disepak

lainnya, maka harus diulang lagi dan sibocah penunggu bola harus menunggu bola lagi.

Kempyeng atau cring-crong

Permainan anak-anak putri menggunakan uang receh sebanyak lima buah atau berjumlah ganjil. Uang dibolak

balik di telapak tangan luar dan dalam. Uang disebar, setelah disebar, uang ditembakkan satu sama lain atas

permintaan lawan. Kenapa harus ganjil? satu koin digunakan sebagai penghalang.

Subyung, bekelan, dll

Dhingklik oglak aglik

Permainan anak anak, dimainkan dengan saling mengaitkan salah satu kaki ke kaki teman dalam sebuah

Page 10: Mitos Legenda Di Yogyakarta

lingkaran kecil dengan kaki lain bertumpu di tanah dan melakukan gerakan berjalan seperti berjingkat bersama.

Masing-masing tangan pemain memegang pundak atau tangan pemain lainnya.

link tentang permainan anak anak Jawa ada ditempatnya mbak Hida di sini

37. Nas Ping

Frase ini diucapkan jika kita sedang reserve mengenai sesuatu (ngecim). Nilai hukumnya lebih kuat dari sekedar

ngecim saja. Biasanya diucapkan lengkap seperti ini

“Nas ping, nas kali pating sapa ndemok dosa…..” didahului dengan menggigit ujung jari dan mengolesi dengan

ludah sebelum melakukan gerakan menyilang imaginer pada sesuatu yang akan di cim

38. Kuyuhan dibawah Kretek Kewek

Jembatan atau Kretek Kewek, berasal dari kata Kerk=Gereja dan Wek=Weg=Jalan. Merupakan serapan dari kata

bahasa Belanda. Dahulu kretek kewek ini adalah cikal bakal prostitusi terkenal di Jogja, Sarkem, Pasar Kembang,

karena tepat di sebelah atas jembatan selain digunakan untuk mangkal para PSK, juga untuk jualan kembang

segar sebelum akhirnya prostitusi ini dipindah ke daerah Sosrowijayan.

Orang jogja, pasti sekali dua kali pernah merasakan kecipratan uyuh ketika melintas di bawah jembatan ini yang

notabene adalah jalan atau rel kereta. Kuyuhan dibawah Kretek Kewek ini menjadi fenomena unik di Jojga. Ra

ngandel??? takon aku ki sing wis kuyuhan makaping kaping.

39. Wiwitan

Bagi yang tinggal di Jogja pedesaan pasti pernah mengalami ini. Wiwitan adalah pembagian berkat berupa nasi

dan lauk pauk, biasanya gudangan sayur diberi teri dan peyek serta buah, mirip dengan bancakan. Dilakukan

untuk me-wiwit-i atau memulai panen padi. Begitu terdengar suara “wiwittt,,,wiwitttt,,,,” bertalu talu dari mulut

ke mulut, anak-anak lantas lari ke sawah untuk meminta sepincuk nasi berkat sambil membawa daun pisang

sebagai alas makan.

40. Senisono

Gedung disebelah ujung timur selatan kompleks gedung kepresidenan Jogja adalah gedung yang sangat

melegenda. Gedung ini dahulu sebelum “dipugar” digunakan untuk kegiatan berkesenian, termasuk pameran.

Pada medio 80-an, gedung ini pernah digunakan untuk pameran OSHIN. Di situ dipamerkan barang-barang,

pernak-pernik syuting film OSHIN.

41. Legenda Manuk Bence dan Culi

Manuk atau burung Bence, kedatangannya yang ditandai dengan suara ocehannya pada tengah malam,

dijadikan tanda akan adanya bahaya, kematian, bencana, dll. Sedangkan manuk atau burung Culi, dijadikan

Page 11: Mitos Legenda Di Yogyakarta

tanda bahwa ada jenazah yang tali kain kafannya belum dilepas, sehingga minta diculi, di-uculi (dilepas-Jawa).

42. Mitos dilarang nuding kuburan

Dahulu semasa saya kecil, jika kita tidak atau dengan sengaja menudingkan jari kita ke arah kuburan, maka kita

harus menggigit ujung jari (nggeget-nggeget) yang digunakan untuk menuding, jika bisa sampai berdarah, lantas

ujung jari tersebut disentuhkan ke tanah dan bilang amit-amit ora ndulit. Tanah yang menempel di ujung jari,

baru boleh dibersihkan setelah sampai kerumah. Kalau tidak dibegitukan namanya nuding setan, jarinya bisa

punther.

43. Bu abu abu abu abuuuuu, abune moasss

Frase ini diucapkan oleh seorang simbah tua yang sudah almarhum sejak saya kecil. Kalau tidak salah namanya

mbah Krama. Menawarkan abu gosok yang digendongnya dipunggung dari Ambar binangun, tempat dia

mengambil dan membungkusi abu bekas pembakaran tobong batu bata sampai ke pasar Gede. Harga satu

plastik abu gosok berukuran 1 Kg seharga 25,-. Beliau selalu memanggil langganannya dengan sebutan Mas,

either itu laki atau perempuan, karena mas di sini artinya nakmas, anak mas.

44. Loh, tapi kuda kan binatang.

Fragmen iklan layanan masyarakat di radio paling terkenal. Muncul pada awal tahun 80-an dan bertahan hingga

akhir 80-an. Percakapan yang mengambil setting di atas andhong tersebut biasa disiarkan oleh RRI, Arma

Sebelas, dan Retjo Buntung. Dialog dalam fragmen tersebut kurang lebih sbb:

Wanita1: Pak, tolong antarkan kami ke kota ya, Pak

[derap langkah kuda]

Kusir : Tapi, di kota nanti, tidak boleh membuang sampah sembarangan di jalan ya, Den.

Wanita2: Loh, Pak, itu tadi kudanya membuang kotoran di jalan?

[ringkikan kuda]

Wanita1: [bergumam] hmmm, betul juga ya,,,,[kaget] loh, tapi kuda kan binatang,,,,,

[ditutup dengan suara derap dan ringkikan kuda]

45. Ndemok silit kopeten

adalah lelagon dolanan anak anak yang agak vulgar. biasanya dilagukan untuk saling mengejek

Ndemok silitttt kopeten ayo ten

tendangono ayo no, nogosari ayo ri, rina wengi ayo ngi, ngidul ngetan ayo tan, taun baru ayo ru, rujak degan ayo

gan, gandul keyong ayo yong, yongo ngemis ayo mis, mesam mesem ayo sem, semar mendem ayo

ndem,,,,,,ndemok siliiiiittt kopeten dst dst

46. Mbah Atin

Page 12: Mitos Legenda Di Yogyakarta

Mbah Atin adalah seorang ibu tua yang agak waras. Berbusana jarik-kebaya dan mengempit tas berwarna hitam,

mbah Atin selalu saja tahu dan selalu ada jika ada sripah atau lelayu atau orang meninggal. Hingga, mbah Atin

selalu dikait-kaitkan membawa kematian pada setiap daerah yang didatanginya.

47. Rumor tentang adanya hantu biyung tulung di njeron beteng

Dahulu, pernah sekali terjadi rumor tentang hantu biyung tulung di seputaran kadipaten ke arah ngasem (masih

area njeron beteng). Hantu biyung tulung ini selalu tidak pernah menampakkan wujud, hanya suara yang

mengaduh memanggil ibunya minta tolong “aduh biyung, tulung”

48. Siti Rohani

Ada anak baru

Masuk sekolah

pakai kacamata

Rambutnya ekor kuda

Siapa namanya Siti rohani

Mana rumahnya

jalan Banyuwangi

49. Kulak kolang kaling kalih kilo

Ada gojegan masa kecil saya yang lucu semacam unen-unen yang menggunakan kata-kata dengan awalan suku

kata yang sehuruf, contohnya:

Kala kula kelas kalih, kula kulak kolang kaling kalih kilo

Kolangkalingipun kula kumbah kali kilen kula, kalonipun keli, kula kejar, kathok kula kecanthol kawat ketok

kempole kowar kawer hahahahaha (bukan kempol, tapi ko**ol)

Saksuwene sesasi, susine susi susut sesisih (bukan susi, tapi sikut wekekekeke…milih kesikut apa kesusu

hayooo?)

Silit sapi singsot siat siut suarane sae sanget

50. Acara Favorit di Radio-Radio

kuis menebak benda YASIKA FM

Page 13: Mitos Legenda Di Yogyakarta

Dahulu sekitar medio 80-an, ada kuis radio Yasika FM yang paling digemari kawula muda Jogja, yaitu kuis

menebak sebuah benda, tapi saya lupa namanya, wong kala itu masih kecil sekali. Setiap penelepon diberi

kesempatan sekali bertanya tentang clue dan sekali menjawab, atau kedua kesempatan digunakan untuk

bertanya tentang clue nya.

Bintang Kecil di Arma Sebelas

Radio Arma Sebelas adalah satu dari radio yang melegenda di kota Jogja. Radio ini terletak di sebelah barat

perempatan air mancur, atau perempatan kantor pos besar selatan jalan. Radio yang dahulu terkenal dengan

iklan layanan masyarakat “Loh, tapi kuda kan binatang” ini mempunyai acara siaran lagu-lagu untuk anak-anak,

namanya Bintang Kecil. Lagu backsound acara ini adalah Lagu Sei Forte Papa dari Gianni Morandi yang saya

posting di thread music saya di multiply ini.

Radio yang sebaiknya anda tahu tong teng teng

Adalah jingle radio GCD FM Pathuk Gunung Kidul yang bertahan dari medio 80an sampai sekarang. Satu acara

yang juga bertahan sampai sekarang adalah Fals Mania setiap jam 12.30 kalau saya tidak salah.

Yogyakarta Top Hits

Truly legend nek iki. Cah yoja nek ra reti iki bangeten!!! wakakakak berarti ra tau keganggu saben dina Jumat bar

Jumatan tekan setengah telu.

51. Kantore bapak gedhe

Ucapkan frase kalimat di atas, kantore bapak gedhe sambil menarik bibir ke araha samping atau dalam bahasa

Jawa dijembeng (sapa nek wani ngomong ukara iki ning karo lambene dijembeng wekekeke)

52. Pameran Oshin di Senisono 1986

Masih ingat dimana letak gedung Senisono?

Gedung kesenian warisan belanda ini dahulu terletak di sisi pojok paling kanan depan Gedung Agung. Sebelum

akhirnya gedung ini dipugar dan dihentikan fungsinya sebagai gedung kesenaian, pameran, dll pada tahun saya

masih SMP, sekitar 95an. Saya dahulu SMP 2, jadi tiap hari ya liat gedung ini kalau pulang sekolah. Sedihnya kala

itu gedung ini dihilangkan bentuk aslinya. Berita dan foto selengkapnya ada di tembi.org

Nah, dahulu ada serial di TVRi Oshin (Ayako Kobayashi, Yuko Tanaka,  Nobuto Otawa) yang diputar ketika saya

masih kecil sekali, sekitar tahun 1986-1987an. Lalu di pertengahan tahun 1986an itu ada pameran Oshin di

gedung Senisono almarhum. Yang ditampilkan di situ adalah diorama rumah oshin, baju Oshin, dll

53. Lumut kijing

Page 14: Mitos Legenda Di Yogyakarta

Dahulu masa kecil, kalau saya batuk, ibu lantas pergi ke kuburan mencari kijing yang sudah berlumut. Lumut

kijing yang sudah dikerok dicampurkan ke dalam air hangat atau panas, lalu diminumkan ke saya. It did not

work!!

54. Nyuthik tengu di penis dengan contong daun pisang

Jika kena tengu, maka bapak lantas mengmbil daun pisang dan dibuat contong, lalu digunakan untuk mencutik

tengunya. Rasanya gatal gatal clekit clekit.

Ditulis oleh : Amaltia Gunawan

Sumber asli : http://amaltiagunawan.multiply.com/journal/item/201