mitigasi bencana dan penataan ruang gempa bumi yogyakarta 2006

21
5,9 SR dalam 59 detik GEMPA YOGYAKARTA - 2006 Arief Budiman | Febriyanto | Zulfa Amalia

Upload: arief-budiman

Post on 16-Apr-2017

1.202 views

Category:

Environment


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

5,9 SR

dalam59 detikGEMPA YOGYAKARTA - 2006

Arief Budiman | Febriyanto | Zulfa Amalia

Page 2: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

SATU Kronologis & Lokasi

DUAAncaman &

Tingkat Kerentanan

TIGAResiko & Dampak Bencana

EMPATUpaya Mitigasi & Penanganan

LIMA Kesimpulan & Rekomendasi

OUTLINE

Page 3: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

KRONOLOGIS & LOKASI

27 Mei 2006

05:54

8º03’ LS & 110º23’ BT

5,9Skala Richter

Daerah Istimewa Yogyakarta & Jawa Tengah

> 5.000orang meninggal

> 100.000 rumah hancur

59 detik

Samudera Hindia, + 33 KM selatan kab. Bantul

Rp 29,1 triliun, atau US$ 3,1 milyar

GEMPA TEKTONIK

06:10 | 08:15 | 11:22

Page 4: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

KRONOLOGIS & LOKASIAPA PENYEBAB GEMPA 27 MEI 2006 ? Gerakan Blok Sesar / Patahan LEMPENG TEKTONIK Di Laut

Selatan Yogyakarta. Getaran/gelombang gempa akibat Patahan (PATAHAN OPAK)

yang memanjang sejauh 60 km yang berpangkal di Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY, dan berujung di Tulung, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah

Bencana yang lebih besar karena batuan yang pernah patah dimasa lalu masih bersifat labil.

Page 5: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

KRONOLOGIS & LOKASI

• Patahan Opak merupakan patahan yang paling menyolok karena morfologi serta topografi yang membatasi Perbukitan Karst Wonosari dengan Yogyakarta yang berada pada daerah dataran rendah. • Walaupun tidak dijumpai bidang patahannya, namun Sesar Opak yang di perkirakan menjadi penyebab terjadinya gempa tersebut.• Selain sesar Opak, ada sesar lain yang ditengarai menyebabkan efek gempa hingga sampai didaerah timur Yogyakarta, yaitu sesar Dengkeng.• Sesar Dengkeng berada di sebelah utara dari perbukitan Wonosari yang memiliki arah Barat-Timur

Page 6: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

HAZARD (BAHAYA)

Peta Hazard seismic indonesia (daerah yogyakarta masuk dalam wilayah dimana terjadi percepatan batuan dasar

untuk kemungkinan terlampaui 10% dalam 50 tahun.

Page 7: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

HAZARD (BAHAYA)

Peta potensi gempa – BMKG- (daerah yogyakarta masuk dalam wilayah dengan potensi gempa dangkaldan gempa

menengah)

Page 8: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

HAZARD (BAHAYA)

LANGSUNG TAK LANGSUNG

Getaran / guncangan tanah (ground shaking)

Kebakaran (karena kebocoran gas)

Bangunan rusak / roboh Kelumpuhan ekonomi

Gerakan tanah (terbelah / bergeser)

Wabah penyakit

Liquification ( berubah sifat menjadi cairan)

Gejolak sosial

Tsunami

Tanah longsor (land slide)

Gunung meletus

Page 9: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

KERENTANAN

ASPEK KERENTANAN

SOSIAL

• Kepadatan penduduk serta usia penduduknya yang rata-rata sudah lansia atau manula sehingga tidak cukup sigap untuk melarikan diri mencari tempat yang aman pada saat bencana terjadi.

• Kapasitas masyarakat yang rendah (belum tanggap) atas bahaya gempa.

EKONOMI• Kemiskinan merupakan fakta yang telah dimiliki oleh

sebagian besar komunitas tersebut sejak sebelum terjadinya bencana gempa.

FISIK / LINGKUNGAN

• Kerentanan fisik, terlihat dari kondisi struktur dari bangunan umum dan perumahan penduduk yang secara teknis memang tidak memenuhi standar konstruksi tahan gempa.

• Jenis tanah endapan sungai Opak berupa pasir kerikilan yang bersifat lepas-lepas dan tebal.

• Kehadiran zona patahan, yang sensitif untuk turut bergetar ketika gelombang gempa melalui zona patahan tersebut.

• Kehadiran air bawah tanah yang dangkal yang sensitif mengakibatkan kemampuan tanah menopang beban menjadi sangat berkurang atau hilang.

Dengan adanya 3 kombinasi kerentanan ini, maka tidak mengherankan bahwa rasio dampak bencana yang dialami oleh Yogyakarta tergolong tinggi.

Page 10: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

RESIKO & DAMPAK BENCANA

Peta sebaran kerusakan akibat Gempa Jogja

Hasil penilaian kerusakan dan kerugian menunjukkan, gempa bumi Jogja, 27 Mei 2006, menelan korban jiwa sebanyak 5.760

orang tewas dan kerusakan rumah sebanyak 388.757 unit, termasuk 187.474 unit diantaranya roboh.

Perkiraan kerusakan dan kerugian secara keseluruhan yang mencapai 29,1 triliun rupiah

Page 11: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

RESIKO BENCANASOSIAL, EKONOMI DAN

BUDAYA FISIK DAN LINGKUNGAN

• Menimbulkan trauma bagi para korban, terlebih yang kehilangan anggota keluarga & harta benda.

• Mengakibatkan kerusakan rumah dan gedung-gedung perkantoran

• Berdampak serius bagi perkembangan ekonomi lokal, karena hancurnya banyak usaha ekonomi dan kehilangan pekerjaan.

• Mengakibatkan kerusakan infrastruktur,

• Mengakibatkan kerusakan pada bangunan cagar budaya

• Dapat mengakibatkan tanah longsor, kebakaran dan tsunami.

Page 12: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

DAMPAK BENCANA

Dampak Bencana Lebih Besar Di KIRI-KANAN Zona Sesar Opak yaitu daerah : KRETEK, BAMBANG LIPURO, JETIS, IMOGIRI, PIYUNGAN, BERBAH, KALASAN, PRAMBANAN, kemudian merambat ke Sesar Jiwo sehingga daerah yang parah di Klaten adalah kecamatan : WEDI , GANTIWARNO, BAYAT dan CAWAS .

Page 13: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

DAMPAK BENCANA

DAMPAK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA• Menimbulkan trauma bagi para korban, terlebih yang

kehilangan anggota keluarga & harta benda.• Menimbulkan kerusakan pada bangunan cagar budaya.• Kerusakan dan kerugian sektor produktif kurang lebih

mencapai 9 Trilyun rupiah, sektor industri menengah dan kecil banyak aset dan sarana produksinya rusak karena bencana gempa.

• Dampaknya paling tidak 30.000 UMK tutup dan sekitar 650.000 pekerja menjadi pengangguran.

• Sektor kesehatan dan pendidikan sama-sama rusak parah dengan jumlah kerusakan dan kerugian yang berjumlah lebih dari Rp 1,5 triliun.

Page 14: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

DAMPAK BENCANA

DAMPAK FISIK & LINGKUNGAN• kerusakan parah bangunan perkantoran, akses jalan karena

jembatan ambrol, hingga kerusakan bangunan fisik rumah sakit.

• Lokasi peningalan sejarah seperti Keraton Yogya, Candi Prambanan, dan makam raja-raja di Imogiri juga tak luput dari kerusakan.

• Perumahan melampaui 50% dari total. Diperkirakan 154.000 rumah hancur total dan 260.000 rumah rusak parah.

• Kerusakan dan kerugian di sektor transportasi dan komunikasi, energi dan air bersih serta sanitasi diperkirakan berjumlah Rp 551 milyar.

Page 15: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

UPAYA MITIGASI & PENANGANAN

PRA-BENCANA(belum terjadi

bencana)

PRA-BENCANA(ada potensi

bencana)

BENCANA

TANGGAP DARURAT

PASCA-BENCANA(pemulihan)

Page 16: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

PRA-BENCANAPEMERINTAH • penyediaan alat komunikasi di ratusan desa,

pemasangan kamera CCTV, dan pembangunan shelter di wilayah pesisir

SWASTA • Belum Ada

MASYARAKAT • Sebagian masyarakat mengaplikaasikan bangunan joglo sbg bentuk kearifan lokal merespon potensi bencana gempa dan merapi

UPAYA MITIGASI & PENANGANAN

Page 17: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

SAAT BENCANAPEMERINTAH • Pembangunan tempat-tempat penampungan pengungsi

(shelter)• Aksi tanggap darurat, melakukan pendataan, menyalurkan

bantuan, dll.• Mendirikan rumah sakit lapangan, oleh pmi• Menyelenggarakan dapur umum• Mendirikan tenda-tenda darurat untuk menampung korban• Mendirikan posko pb dilokasi bencana alam• Menerjunkan Personil Taruna Siaga Bencana (Tagana)

SWASTA • Distribusi bantuan darurat dari berbagai sumber • Menyelenggarakan Dapur Umum• Mendirikan Tenda-tenda Darurat Untuk Menampung Korban

MASYARAKAT • Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll

• Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.• Menyalurkan bantuan logistik,

UPAYA MITIGASI & PENANGANAN

Page 18: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

PASCA-BENCANAPEMERINTAH • memberi pengetahuan tentang bangunan rumah tahan

gempa• melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi• mengadakan simulasi tanggap bencana• pemulihan kondisi psikologi warga yang mengalami trauma• Undang-undang Tentang Penanggulangan Bencana Nomor

24 Tahun 2007• mendirikan lembaga penanganan bencana yakni Badan

Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2008

SWASTA • Sosialisasi tanggap bencana• Memberikan bantuan pembangunan fisik dan penyuluhan• Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi korban gempa

MASYARAKAT • Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).

• Membangun bangunan dengan konstruksi tahan gempa• Mengikuti penyuluhan dan simulasi gempa dari pemerintah

dan bantuan sswasta

UPAYA MITIGASI & PENANGANAN

Page 19: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

KESIMPULAN & REKOMENDASI

Bencana gempa bumi di Yogyakarta masih berpotensi terus terjadi.

Gempa bumi Yogyakarta 2006 merupakan salah satu bencana alam di Indonesia yang menimbulkan resiko tinggi karena memiliki kombinasi kerentanan baik sosial ekonomi, fisik dan lingkungan yang cukup besar.

Belum ada upaya mitigasi pra-bencana dalam kejadian gempa Yogyakarta 2006

Dalam mengurangi resiko dari bahaya selayaknya sudah dilakukan upaya mitigasi pra-bencana yang diperoleh dengan cara melakukan earthquake hazard assesment sehingga dapat diperoleh upaya mitigasi yang tepat dalam menangani bencana gempa.

Page 20: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

KESIMPULAN & REKOMENDASI

Hazard assesment bisa dilakukan antara lain dengan memprediksikan wilayah terdampak dari ancaman (bahaya) yang akan terjadi sehingga dapat dilakukan persiapan dan tindakan seperti apa yang mampu mengurangi kadar ancaman besar sehingga mampu meminimalkan akibat kerusakan yang timbul.

Korban jiwa dan terluka dalam bencana gempa jogja 2006 lebih diakibatkan oleh faktor tertimpa reruntuhan bangunan yang tidak mampu menahan getaran gempa bumi. Sehingga dibutuhkan penyusunan perencanaan bangunan tahan gempa.

Partisipasi yang sinergi pemerintah-swasta-masyarakat dalam penanggulangan bencana gempa Yogyakarta 2006 mempercepat upaya pemulihan pasca bencana.

Pemahaman mengenai potensi dan ancaman gempa harus terus diberikan kepada masyarakat, sebagai bentuk upaya mitigasi secera keseluruhan..

Page 21: Mitigasi Bencana dan Penataan Ruang Gempa Bumi Yogyakarta 2006

THANK YOU