minyak jelantah pun bisa dijadikan sabun mandi

3
Minyak Jelantah pun Bisa Dijadikan Sabun Mandi SIAPA tak kenal minyak jelantah? Warna yang hitam pekat dan bau yang menusuk menjadi ciri khas minyak bekas menggoreng berulang ini. GUBERNUR Jabar Danny Setiawan dan Wali Kota Bandung Dada Rosada mengamati sabun dari minyak jelantah karya Science Club SMPN 13 Bandung "Launching Muatan Lokal (Mulok) Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)", di Tegallega, Bandung, Kamis (11/1).*ANDRI GURNITA/"PR" Kecuali penampilannya yang tidak menarik, minyak ini pun menyimpan potensi bahaya yang besar bagi kesehatan. Tak kurang dari penyakit mematikan seperti jantung bisa muncul bilamana seseorang mengonsumsi minyak jelantah terlalu sering. Menurut para ahli kesehatan, minyak goreng memang hanya boleh digunakan dua sampai empat kali menggoreng. Sayangnya, meskipun informasi tentang bahaya minyak jelantah sudah cukup banyak, tetap saja banyak ibu rumah tangga yang masih menggunakannya untuk memasak. "Sayang, harga minyak goreng kan, mahal," ujar Lilis (35), seorang ibu rumah tangga yang ditemui "PR" di kediamannya, Sabtu (13/1). Belakangan, minyak jelantah mulai disulap orang jadi produk yang lebih menyehatkan. Yakni dijadikan sabun mandi dengan kualitas rendah dan sedang. Hal itu dimungkinkan karena

Upload: latira-lestiyani-ii

Post on 24-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tutut

TRANSCRIPT

Minyak Jelantah pun Bisa Dijadikan Sabun Mandi

Minyak Jelantah pun Bisa Dijadikan Sabun Mandi

SIAPA tak kenal minyak jelantah? Warna yang hitam pekat dan bau yang menusuk menjadi ciri khas minyak bekas menggoreng berulang ini.

GUBERNUR Jabar Danny Setiawan dan Wali Kota Bandung Dada Rosada mengamati sabun dari minyak jelantah karya Science Club SMPN 13 Bandung "Launching Muatan Lokal (Mulok) Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)", di Tegallega, Bandung, Kamis (11/1).*ANDRI GURNITA/"PR"

Kecuali penampilannya yang tidak menarik, minyak ini pun menyimpan potensi bahaya yang besar bagi kesehatan. Tak kurang dari penyakit mematikan seperti jantung bisa muncul bilamana seseorang mengonsumsi minyak jelantah terlalu sering. Menurut para ahli kesehatan, minyak goreng memang hanya boleh digunakan dua sampai empat kali menggoreng.

Sayangnya, meskipun informasi tentang bahaya minyak jelantah sudah cukup banyak, tetap saja banyak ibu rumah tangga yang masih menggunakannya untuk memasak. "Sayang, harga minyak goreng kan, mahal," ujar Lilis (35), seorang ibu rumah tangga yang ditemui "PR" di kediamannya, Sabtu (13/1).

Belakangan, minyak jelantah mulai disulap orang jadi produk yang lebih menyehatkan. Yakni dijadikan sabun mandi dengan kualitas rendah dan sedang. Hal itu dimungkinkan karena kandungan lemak minyak jelantah yang tinggi. Lemak merupakan salah satu bahan dasar pembuatan sabun.

Namun, hingga saat ini tak banyak orang tahu bagaimana cara membuat sabun dari minyak jelantah. Baru-baru ini, sekelompok siswa anggota Science Club SMPN 13 Bandung sempat mempresentasikan daur ulang tersebut pada "Launching muatan lokal (mulok) Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)", di Tegallega, Bandung.

Dengan fasih, tim yang dimotori Amanda Nadhira, Hafizh Zakyan, dan Lindo Arif Budiman itu membagi tips bagaimana menyulap minyak jelantah yang hitam pekat menjadi alat pembersih yang aman.

"Bahan utama dari pembuatan sabun ini tentu saja minyak jelantah. Di sini, kita membutuhkan 1.000 gr minyak jelantah. Selain itu, juga dibutuhkan 171 gr NaOH, dan 340 gr air," kata Amanda, siswi yang baru duduk di kelas 8.

Langkah pertama, tuangkan NaOH ke dalam air, lalu aduk hingga merata. Karena bahaya dan bersifat korosif, NaOH ini harus diperlakukan dengan hati-hati. Jika terkena NaOH, segera bilas dengan air yang banyak.

Larutan NaOH itu akan bersifat panas. Sementara, adonan akan diolah pada suhu 40 derajat Celcius. Karena itu, suhu larutan harus diturunkan. Caranya, dengan merendam gelas kimia berisi larutan pada baskom berisi air.

Segera setelah mencapai suhu 40 derajat Celcius, larutan dituangkan ke dalam minyak jelantah, yang juga harus bersuhu 40 derajat Celcius. Larutan kemudian diaduk cepat selama 20 menit dan diaduk lambat 50 menit. Setelah mengental, bisa ditambahkan zat aroma alami secukupnya.

"Pemilihan zat ini bisa disesuaikan dengan selera. Selain untuk aromaterapi, penggunaan zat tambahan juga untuk menambah manfaat dari sabun. Zat tambahan bisa berasal dari serbuk kunyit, jahe, kayu manis, aloe vera, ekstrak mawar, bahkan olive oil. Semua dipilih berdasarkan manfaat yang ingin diambil," kata Amanda.

Jika ingin mendapatkan kehalusan kulit, serbuk kunyit menjadi pilihan yang tepat. Serbuk jahe untuk menghangatkan badan, dan kayu manis untuk aromaterapi.

Segera, setelah mengental, adonan bisa dituangkan ke dalam cetakan. Adonan kemudian disimpan selama semalam, dengan ditutup kain tipis.

Keesokan harinya, adonan yang telah mengeras bisa dikeluarkan dari cetakan, lalu ditiriskan minimal selama satu bulan sebelum digunakan. "Penyimpanan selama satu bulan ini dilakukan untuk menghilangkan sifat korosif NaOH. Semakin lama disimpan, kandungan gliserinnya semakin banyak dan akan semakin bagus untuk kulit," tutur Amanda.

Pengguna sabun juga tak perlu khawatir dengan bau menyengat dari minyak jelantah. Bau amis minyak jelantah akan hilang dalam proses kimia. Yang tersisa tinggallah bebauan dari zat tambahan yang digunakan.

Di SMPN 13 sendiri, pengolahan minyak jelantah menjadi sabun baru berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Praktiknya pun baru dijalankan dalam klub ekstrakurikuler Science Club. Hasilnya telah diujicobakan untuk mencuci tangan siswa seusai praktikum di laboratorium.

"Mungkin ke depannya kami akan mencoba mengembangkan percobaan ini untuk membuat sabun cuci atau sabun lainnya," ujar Kepala Sekolah SMPN 13 Bandung, Suyanto, S.Pd., M.M.

Ternyata, minyak jelantah juga bermanfaat jika diolah menjadi barang lain. Selain ramah lingkungan, praktik seperti ini juga sangat baik untuk merangsang daya kreativitas siswa. (Rika/"PR")***