minggu 2. serpentinite.docx

Upload: abrian-ade-setiawan

Post on 06-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laboratorium Petrologi Sie. Endapan Mineral 2015

Laboratorium Petrologi Sie. Endapan Mineral 2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu geos yang artinya bumi dan logos yang artinya ilmu. Jadi dapat diartikan geologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari material bumi secara menyeluruh, misalnya seperti: asal mula, struktur, punyusun kerak bumi, berbagai macam proses yang sedang berlangsung setelah pembentukannya, maupun yang sedang berlangsung, sampai dengan keadaan dari bumi saat ini. Atau definisi geologi adalah suatu ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari semua tentang planet bumi beserta isinya. Yaitu kelompok ilmu yang mengupas mengenai berbagai sifat dan bahan yang membentuk planet bumi, strukturnya, maupun proses yang sedang berjalan didalam dan diatas permukaan planet bumi.Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, mencakup aspek pemerian (deskripsi) dan aspek genesa-interpretasi.Batuan merupakan penyusun utama kerak bumi. Batuan merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang sejenis maupun tidak sejenis yang terbentuk secara alami. Batuan memiliki sifat dan karakter yang berbeda satu dengan yang lain. Batuan penyusun kerak bumi terbagi menjadi tiga, yaitu :1. Batuan beku (igneous rocks), adalahkumpulan mineral silikat sebagai hasil pembekuan daripada magma yang mendingin (WT.Huang, 1962).2. Batuan sedimen (sedimentary rocks), adalah batuanhasil litifikasibahan rombakan batuan yang berasal dari proses denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme (Pettijohn, 1964).3. Batuan metamorf atau batuan malihan (metamorphic rocks), adalah batuan yang berasal dari suatu batuan yang sudahadayang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai perubahan kondisi fisika (tekanan dan temperatur) (Winkler, 1967).Kejadian dan sifat batuan ditentukan oleh kandungan mineralnya dan hubungan atau keadaan mineralnya satu sama lain.

1.2 Rumusan MasalahBatuan merupakan komponen utama dari kerak bumi. Batuan penyusun kerak bumi tersebut banyak memiliki manfaat untuk kehidupan manusia. Tetapi pada saat ini masih sedikit pengetahuan atau informasi tentang kegunaan dari batuan itu sendiri. Oleh karena itu makalah ini akan membahas mengenai salah satu jenis batuan penyusun kerak bumi khusus nya batuan metamorf yaitu seperntinite.

1.3. Maksud dan TujuanMaksud pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai batuan metamorf khususnya serpentinite. Dengan tujuan untuk dapat mengetahui genesa, diskripsi, kegunaan, persebarannya dan cara eksplorasinya.

BAB IIMETODOLOGI PENELITIAN

II.1. Metode PenelitianDalam pembuatan makalah ini, metode yang digunakan adalah study literatur. Selain menggunakan study literatur untuk menambah informasi dari topik yang diangkat, penulis juga mencari informasi dari berbagai media informasi yang sumbernya sudah valid dan sesuai dengan tinjauan pustaka yang digunakan.

II.2. Data dan Peralatan PenelitianData yang digunakan yaitu didapatkan dari hasil tinjauan pustaka yang bersumber dari literatur mineral yang digunakan dan juga informasi yang didapatkan dari media internet.

II.3. Diagram Alir PenelitianStudi Pustaka

Web/ Blog/JurnalLiteraturPembahasanKesimpulan

Selesaii

BAB IIIPEMBAHASAN

III.1SerpentiniteIII.1.1 Diskripsi Umum SerpentiniteSerpentinit adalah batuan metamorf yang terdiri dari mineral kelompok serpentine. Mineral kelompok serpentine seperti antigorite, lizardite dan chyrsotile. Kelompok mineral serpentine terbentuk dari perubahan mineral-mineral batuan ultrabasa. Olivin dan piroksen yang merupakan mineral utama penyusun batuan ultrabasa mengalami proses serpentinisasi. Serpentinisasi merupakan suatu reaksi kimia yang mengubah mineral silicate ferromagnesian yang unhydrous (kurang OH) seperti piroksen dan olivin menjadi mineral hydrous silicate yang kemudian menjadi mineral-mineral pembentuk serpentinite.

III.1.2. Diskripsi Megaskopis

Gambar III.1.2 Serpentine

Jenis Batuan: Batuan Metamorf NonfoliasiWarna: Hijau kehitaman, cokelat, merah dan hitamStruktur: Nonfoliasi- LiniasiTekstur: Kristaloblastik- NematoblastikKomposisi Mineral: Mineral Stress : Antigorite, Lizardite dan Chyrsotile (Kelompok Serpentine) Mineral Antistress: Cholirite, Garnierit, Talk Asidental Mineral: Magnesite, brucite, calciteNama Batuan: Serpentinite

III.1.3 GanesaBatuan ini terbentuk akibat adanya perubahan suhu dan tekanan (rendah-sedang) dari batuan asal berupa batuan ultrabasa. Dalam pembentukannya perubahan yang terjadi lebih dominan disebabkan oleh perubahan suhu. Serpentinite terbentuk pada suhu antara 200oC -500oC. Apabila diatas suhu 500oC serpentinte tidak akan terbentuk, karena mineral olivin dan piroksen pada suhu diatas 500oC tidak akan terubah menjadi mineral kelompok serpentine. Pembentukan serpentinite terjadi pada lingkungan tektonik aktif berupa zona subduksi, karena pada zona tersebut tekanan dan suhu pada tingkat rendah-sedang. III.1.4 KegunaanBatuan Serpentinit sering digunakan untuk batu hias dan dipakai untuk industri mineral. Serpentinite memiliki kenampakan yang khas yaitu bewarna hijau dan cukup keras sehingga sering digunakan orang untuk membuat batu hias. Selain untuk batu hias, serpentinite juga sebagai campuran dari semen asbes karena pada batuan serpentinite terdapat mineral chrysotile, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis atap rumah, dan juga sebagai bahan untuk membuat pipa paralon.

III.1.5 PersebaranPersebaran batuan serpentinite banyak tersingkap pada daerah-daerah tektonik aktif, seperti daerah pada zona tumbukan lempeng ataupun fault zone. Di Indonesia sendiri, serpentinite dapat dijumpai pada daerah Awang Bangkal, Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan, Daerah Karangsambung Jawa Tengah, Pulau halmahera maluku ,Daerah Pompongeo, kab. Poso-Taripa. Selain di Indonesia, serpentinite juga dapat ditemukan di Thailand yaitu pada daerah Loei Suture, Northeast Thailand.

Gambar III.1.5 Peta Persebaran Serpentinite

III.1.6 Cara EksploitasiSerpentinite merupakan batuan metamorf yang masih sedikit tersingkap dipermukaan. Cara eksploitasi dari serpentinite adalah dengan cara tambang terbuka apabila batuannya telah tersingkap atau berada pada kedalaman yang dangkal. Cara lain ekploitasi serpentinite juga dapat dilakukan dengan cara underground yang apabila singkapannya masih berada pada kedalaman yang dalam, tetapi cara ini kemungkinan jarang dilakukan karena biaya operasionalnya yang cukupa mahal, padahal serpetinite sendiri sampai saat ini nilai ekonomis nya masih minim.

KESIMPULAN

Serpentinite merupakan batuan metamorf yang terbentuk akibat proses metamorfisme ragional. Serpentinite tersusun atas mineral-mineral kelompok serpentine seperti antigorite, lizardite dan chyrsotile. Kelompok mineral serpentine ini terbentuk dari perubahan mineral mineral silicate ferromagnesian yang unhydrous (kurang OH) seperti piroksen dan olivin menjadi mineral hydrous silicate yang kemudian menjadi mineral-mineral pembentuk serpentinite. Serpentinite biasanya digunakan untuk pembuatan batuhias dan juga sebagai campuran semen abestos. Diwilayah indonesia serpentinite dapat dijumpai pada daerah Awang Bangkal, Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan, Daerah Karangsambung Jawa Tengah, Pulau halmahera maluku ,Daerah Pompongeo, kab. Poso-Taripa. Cara eksploitasi serpentinite adalah dengan cara tambang terbuka.

Nama: Abriyan Ade SetiawanNIM: 111.130.096Plug: 11Page 8