mineral.docx

Upload: fajar-agung-anugrah

Post on 16-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IMINERAL

1.1. Tujuan Praktikum1. Mengenali macam macam mineral2. Mengetahui sifat sifat fisik mineral3. Mengidentifikasikan sifat sifat fisik suatu mineral dalam satu batuan

1.2. Teori Dasar

1.2.1. Definisi MineralDefinisi mineral menurut beberapa ahli:

1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.

2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.

Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau suatu pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak termasuk didalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak menghilangkan suatu ketentuan umum bahwa mineral itu mempunyai sifat sebagai: bahan alam, mempunyai sifat fisis dan kimia tetap dan berupa unsur tunggal atau senyawa.Definisi mineral kompilasi: mineral adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisis dan kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang tetap, pada umumnya anorganik, homogen, dapat berupa padat, cair dan gas .Mineral adalah zat-zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta bersifat homogen, fisik maupun kimiawi. Mineral itu merupakan persenyewaan anorganik asli, serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Yang dimaksud dengan persenyawaan kimia asli adalah bahwa mineral itu harus terbentuk dalam alam, karena banyak zat-zat yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan mineral, dapat dibuat didalam laboratorium.Seri Reaksi Bowen (Bowen Reaction Series) menggambarkan proses pembentukan mineral pada saat pendinginan magma dimana ketika magma mendingin, magma tersebut mengalami reaksi yang spesifik. Dan dalam hal ini suhu merupakan faktor utama dalam pembentukan mineral.Tahun 1929-1930, dalam penelitiannya Norman L. Bowen menemukan bahwa mineral-mineral terbentuk dan terpisah dari batuan lelehnya (magma) dan mengkristal sebagai magma mendingin (kristalisasi fraksional). Suhu magma dan laju pendinginan menentukan ciri dan sifat mineral yang terbentuk (tekstur, dll). Dan laju pendinginan yang lambat memungkinkan mineral yang lebih besar dapat terbentuk.

Gambar 1.2.1. Bowen's Reaction SeriesDalam skema tersebut reaksi digambarkan dengan Y, dimana lengan bagian atas mewakili dua jalur/deret pembentukan yang berbeda. Lengan kanan atas merupakan deret reaksi yang berkelanjutan (continuous), sedangkan lengan kiri atas adalah deret reaksi yang terputus-putus/tak berkelanjutan (discontinuous).1. Deret ContinuousDeret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan feldspar yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi dengan peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung feldspar (CaNa-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar 9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion, feldspar didominasi oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga suhu sekitar 6000C feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.2. Deret DiscontinuousPada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan pembentukan mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang stabil pada atau di bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi stabil (terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole terbentuk. Sampai pada suhu magma mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk.Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah ada tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan mineral yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral yang telah terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium, kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium, aluminium dan silica. Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk Othoclase Potassium Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila tekanan air cukup tinggi. Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica dan oksigen akan membentuk Quartz (kuarsa).Dalam kristalisasi mineral-mineral ini tidak termasuk dalam deret reaksi karena proses pembentukannya yang saling terpisah dan independent.

1.2.2. Klasifikasi MineralMineral diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan komposisi kimia. Sifat fisik mineral antara lain berdasarkan:1. Bentuk kristalKristal adalah sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium. Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (symetris) dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan.Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang rata-rata & benda itu dinamakan kristal (hablur) & bidang rata itu disebut muka krsital.Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu :1. Isometrik ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : intan, pirit, garam batu)2. Tetragonal (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil, zircon).3. .Heksagonal (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum).4.Ortorombis (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit, belerang, topaz)5.Monoklin (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips, muskovit, augit) 6.Triklin (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu sama lain(albit, anortit, distin)2. KekerasanKekerasan MohsMineralFormula kimiaKekerasan absolutGambar

1TalekMg3Si4O10(OH)21

2GipsumCaSO42H2O3

3KalsitCaCO39

4FluoritCaF221

5ApatitCa5(PO4)3(OH,Cl,F)48

6Feldspar OrtoklasKAlSi3O872

7KuarsaSiO2100

8TopazAl2SiO4(OH,F)2200

9KorundumAl2O3400

10IntanC1600

Tabel 1.2.2. Tabel Kekerasan Mineral1. Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari.2. Gypsum, mudah digores dengan kuku ibu jari.3. Kalsit, mudah digores dengan pisau.4. Fluorit, mudah digores dengan pisau.5. Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar).6. Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir.7. Kwarsa, dapat menggores kaca.8. Topaz, dapat menggores kaca.9. Korundum, dapat mengores topaz.10. Intan, dapat menggores korundum.3. Kilap (Luster)Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan dari permukaan mineral. Mineral dengan penampilan logam mempunyai kilap logam (metalik). Sedangkan mineral yang mempunyai kilap nonlogam dikatakan sebagai kilap kaca (vitreous), pearly, silky, resinous, dan dull.4. Warna (Colour)Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic.Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya.Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.5. Streak (cerat atau warna serbuk)Kristal atau mineral yang mempunyai kekerasan kurang dari 7 jika digosokkan pada lempengan porselin yang kasar biasanya meninggalkan ditempat penggosokan tsb suatu garis yang karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral itu sendiri. Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam. Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam logaman atau memberigaris merah darah. Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis putih.6. Fracture (bidang belah)Belah adalah kecenderungan mineral untuk membelah kearah tertentu menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan kearah mana ikatan-ikatan diantara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah. 7. Specific gravity (Berat Jenis)Berat jenis adalah perbandingan berat suatu material dengan air pada volume yang sama. Semakin besar jumlah atom dan makin kompak maka semakin besar pula berat jenisnya. Berat jenis rata-rata mineral pembentuk batuan berkisar antara 2,65 (kwarsa) dan 3,37 (olivin).8. Pecahan ( fracture )Pecahan adalah cara suatu mineral untuk pecah atau hancur dengan tidak mengikuti bidang belahnya.1. Konkodial (conchodial)Gelombang melengkung pada permukaan pecahan , seperti pada pecfahan botol.2. Splintery / Fibrous Berserat seperti abon, contoh : augit, hipersten , asbes.3. Uneven / IrregularPermukaanya kasar ,tidak teratur. Contoh : pirit, kalkopirit, hematit, garnet.4. HacklyPermukaam kasar , tidak teratur dan runcing runcing. Contoh: perak, tembaga.

9. TenacityMerupakan daya tahan mineral untuk pecah, terbagi menjadi:1. BrittleHancur menjadi pecahan runcing.2. MelleableDapat diubah bentuknya tanpa menjadi pecah dan dapat di dipiphkan3. SectileDapat di potong dengan pisau menjadi keping -keping tipis.4. FlexsibleDapat di lengkungkan tetapi tidak dapat kembali ke bentuk asalnya jika gaya di tiadakan.

5. ElasticDapat di lengkungkan dan kembali ke bentuk semula setelah gaya di tiadakan

10. DiaphanenityMerupakan cara mineral untuk menerusakn cahaya, terbagi menjadi:1. TransparentBenda dapat tampak jika di pandang melallui suatu mineral.2. TranslucentCahaya dapat di teruskan oleh mineral, tetapi benda di balik mineral ini tidak tampak jelas.3. OpaqueTidak ada cahaya yang diteruskan walaupun pada keping yang tertipis.

11. Special Properties1. Rasa2. Feel3. Bau4. Kelistrikan 5. Kemagnetan6. Daya Hantar Panas7. Kerakdiokaktifan8. Fosforiensi9. Flurisensi

Mineral diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia dengan grup anion. Berikut klasifikasinya :1. Silicate ClassMerupakan grup terbesar. silicates (sebagian besar batuan adalah > 95% silicates), yang terdiri dari silicondanoxygen, dan dengan ion tambahan seperti aluminium, magnesium, iron, dan calcium. 2. Carbonate ClassMerupakan mineral yang terdir idari anion (CO3)2- dan,termasuk calcite dan aragonite, dan siderite. carbonate terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton.3. Sulfate ClassSulfates terdiridari anion sulfate, SO42-. Biasanya terbentuk di daerah evaporitic yang tinggi kadar airnya perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulphate dan halides berinteraksi. Contoh anhydrite, celestine, barite, dan gypsum .4. Halide ClassHalide sadalah grup mineral yang membentuk garam alami (salts) dan termasuk fluorite, halite, sylvite, dan salammoniac. Halides, seperti halnya sulfates, ditemukan juga di daerah evaporitic. Contoh fluoride, chloride, dan mineral-mineral iodide.5.Oxide ClassOxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan karena bijih (ores) terbentuk dari mineral-mineral dari kelas oxide. Kelas mineral ini juga mempengaruhi perubahankutub magnetic bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi, teroksidasi dari hasil pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada batuan beku crust dan mantle. Contoh hematite, magnetite, chromite, spinel, ilmenite, rutile, dan ice juga termasuk mineral-mineral hydroxide.6. Sulfide ClassHampir serupa dengan kelas Oxide, pembentuk bijih (ores). Contohnya termasuk pyrite (terkenal dengan sebutan emas palsu fools gold), chalcopyrite, pentlandite, dan galena. Termasuk juga selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides, dan sulfosalts7.Phosphate ClassBerupa phosphorus, antimony, arsenic atau vanadium. Phospate yang umum adalah apatite yang merupakan mineral biologis yang ditemukan dalam gigi dan tulang hewan. Termasuk juga mineral arsenate, vanadate, dan mineral-mineral antimonate.8. Element ClassTerdiri dari metal dan element intermetalic (emas, perak dan tembaga), semi-metal dan non-metal. Grup ini juga termasuk natural alloys, seperti electrum, phosphides, silicides, nitrides dan carbides.

9.Organic ClassTerdiridari substansi biogenic. Contoh whewellite, moolooite, mellite, fichtelite, carpathite, evenkite and abelsonte

1.2.3. Mineral Pembentuk BatuanTidak kurang dari 2000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan. Mineral-mineral tersebut dinamakan Mineral pembentuk batuan, atau Rock-forming minerals, yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat yaitu silikat, oksida, sulfida serta karbonat dan sulfat.1. Mineral SilikatHampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.1. Kuarsa: ( SiO2 )2. Felspar Alkali: ( KAlSi3O8 )3. Felspar Plagiklas: (Ca,Na)AlSi3O8)4. Mika Muskovit: (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)25. Mika Biotit: K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)26. Amfibol: (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)7. Pyroksen: (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O68. Olivin: (Mg,Fe)2SiO4Nomor 1 sampai 4 adalah mineral non-ferromagnesium dan 5 hingga 8 adalah mineral ferromagnesium.

2. Mineral FerromagnesiumUmumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar. Olivine: dikenal karena warnanya yang olive. Berat jenis berkisar antara 3.27 3.37 , tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna. Augitit: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2 3.4 dengan bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting untuk membedakannya dengan mineral Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah yang berpotongan dengan sudut kira-kira 56o dan 124o yang sangat membantu dalam cara mengenalnya. Biotite: adalah mineral mika bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat-hitam; BD 2.8 3.2.3. Mineral Non-Ferromagnesium Muskovit: Disebut mika putih karena warnanya yang terang, kuning muda, coklat , hijau atau merah. BD. berkisar antara 2.8 3.1. Felspar: Merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak . Namanya juga mencerminkan bahwa mineral ini dijumpai hampir disetiap lapangan. Feld dalam bahasa Jerman adalah lapangan (Field). Jumlahnya didalam kerak Bumi hampir 54 %. Nama-nama yang diberikan kepada felspar adalah plagioklas dan orthoklas. Plagioklas kemudian juga dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti albit,anorthit, bitanit, labradorit, andesin, dan oligoklas. Orthoklas adalah yang mengandung Kalium, albit mengandung Natrium dan Anorthit mengandung Kalsium. Orthoklas: mempunyai warna yang khas yakni warna merah muda dan warna ceratnya putih. Termasuk dalam mineral K-Feldspar yang memiliki bentuk kristal monoklin. orthoclas banyak ditemukan dalam batuan beku misalnya terdapat dalam sianit. Orthoclas yang memiliki rumus kimia KAlSi3O8 memiliki kekerasan enam dalam skala mohs sehingga dapat mengagores apatit, banyak digunakan sebagai bahan batu perhiasan. BD. 2.57. Kuarsa: Kadang disebut silika. Adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul dengan warna seperti asap atau smooky, disebut juga smooky quartz. Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian disebut amethyst, merah massip atau merah-muda, kuning hingga coklat. Warna yang bermacam-macam ini disebabkan karena adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih.4. Mineral oksidaTerbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah es (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).5. Mineral SulfidaMerupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti pirit (FeS3), chalcocite (Cu2S), galena (PbS), dan sphalerit (ZnS).6. Mineral-mineral Karbonat dan SulfatMerupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.1.2.4. Jenis Sumber Daya Mineral

Unsur-Unsur LogamUnsur-unsur logam dibagi lagi dalam dua kelompok menurut banyaknya, yaitu yang berlimpah di kerak bumi seperti besi, alumunium, mangan, dan titanium, dan yang sedikit terdapat di alam seperti tenbaga, timah hitam.

Unsur-Unsur NonlogamUnsur-unsur nonlogam (nonmetallic) dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan kegunaannya, antara lain : Natrium klorida, kalsium fosfat, dan belerang merupakan bahan-bahan utama industri-industri kimia dan pupuk buatan. Pasir, batu kerikil, batu hancur, gips, dan semen terutama dipakai sebagai bahan-bahan bangunan dan konstruksi lainnya. Bahan bakar fosil, yaitu yang berasal dari sisa-sisa tanaman dan binatang seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam. Persediaan energi kita sekarang sangat bergantung pada bahan-bahan ini. Air merupakan sumber mineral terpenting dari semuanya yang terdapat melimpah di permukaan bumi. Tanpa air tidak mungkin kita dapat menanam dan menghasilkan bahan makanan

Mineral pada awalnya ditemukan di alam masih bercampur dengan mineral lain sehingga perlu dilakukan proses pemurnian untuk mendapatkan satu bentuk mineral. Pemurnian mineral adalah proses memisahkan satu bentuk mineral dari mineral-mineral lainnya melalui satu proses dan cara tertentu.

1.3 Alat dan Bahan :

1. Mineral 7. Kaca2. Kuku jari 8. Amplas 3. Uang logam 9. Kikir baja4. Kawat 10. Papan Scanner5. Paku 11. Lup6. Pisau baja

1.4. Waktu Praktikum :Hari: Sabtu MingguTanggal : 19 -20 November 2011Pukul : 12.30 02.00 WITA dan 01.00 02.30 WITA1.5. Prosedur kerja1. Tentukan mineral yang akan di identifikasi dengan memilih 1 warna dari beberapa mineral dalam 1 batuan2. Goreskan mineral denagn menggunakan media kuku jari, uang logam, kawat, paku, pisau baja, kaca, amplas, kikir baja ( skala mohs ) untuk menentukan cerat, pecahan, kekerasan, belahan dan tenacity.3. Amati mineral dengan media cahaya agar dapat menentukan kilap, bentuk kristal, dan diaphanety.4. Tentukan nama mineral tersebut.5. Gambarkan dan berikan keteranagn gambar pada lembar identifikasi megaskopik mineral6. Carilah berat jenis, nilai ekonomos dan identifikasi lainnya untuk memperlengkap data identifikasi megaskopik mineral dengan menggunakan media informasi internet.

1.6. Pembahasan

1. Gambar 1.6.1. KalkopiritMineral Kalkopirit : Kalkopirit (CuFeS2) merupakan mineral sulfida. Mineral ini berwarna kuning gelap dengan sedikit warna kehijauan, serta memiliki cerat abu abu kehijauan dan hitam. Kalkopirit terbentuk di bawah kondisi epithermal dalam urat berbentuk kristal. Kekerasan mineral ini 3,5 4, dan memiliki kilap logam. Bentuk kristal dari mineral ini tetragonal, dan memiliki berat jenis sekitar 4,1 4,3. Permukaan kalkopirit kasar dan tak beratur, dan daya tahannya untuk pecah itu hancur menjadi pecahan pecahan runcing. Pada saat kalkopirit berada di udara terbuka maka kalkopirit akan beroksidasi dengan berbagai oksida, hidroksid dan sulfates. Rekanan mineral tembaga meliputi sulfida bornite, chalcocite, covellite,digenite. Kalkopirit jarang di temukan bersama sama tembaga murni. Kalkopirit berguna untuk kegiatan pada industri listrik.

2. Gambar 1.6.2. OrtoklasMineral Ortoklas : Ortoklas (KAlSi3O8) merupakan sebuahmineraltektosilikatpenting yang membentukbatuan beku. Kalkopirit termasuk dari kategori mineral silikat. Warnanya jernih, kehijauan, kuning keabu-abuan, putih, merah muda, dan memiliki cerat

putih. Kilap dari mineral ini kilap kaca, dan bentuk kristalnya monoklin. Belahan dari mineral ini 1 arah dan memiliki berat jenis sekitar 2,5 3, kekerasan Ortoklas adalah 6. Permukaan mineral ini kasar dan tidak teratur. Ortoklas memiliki daya tahan dapat di potong dengan pisau menjadi keping keping tipis, serta transparent. Mineral ini berguna di industri porselen.

3. Gambar 1.6.3. HorblendeMineral Horblende : horblende yaitu senyawa silisium oksida, terutama dari magnesia dan kapur. Mineral ini merupakan campuran Isomorf dari tiga molekul, kalsium magnesium silikat besi, aluminium besi magnesium silikat, dan besi magnesium silikat. Horblende memiliki kekerasan 5 -Horblende memiliki kekerasan 5 - 6 , berat jenis 2,9 3,4. Mineral ini biasanya berwarna hijau buram, kehijauan cokelat, cokelat atau warna hitam dan ceratnya berwarna hitam. bentuk kristalnya heksagonal, pembelahannya 2 arah dan daya tahan dari mineral ini dapat dipotong dengan pisau menjadi keping keping tipis. Cahaya dapat diteruskan oleh mineral ini tetapi benda di belakangnya tampak tidak jelas. Mineral ini berguna untuk kegiatan konstruksi.

4. Gambar 1.6.4. BiotitMineral Biotit : Biotit merupakan mineral phyllosilicate umum dalam kelompok mika, atau lembaran silikat. Warna dari mineral ini coklat tetapi ceratnya tidak berwarna. Biotit memiliki belahan 1 arah dan daya tahannya itu hancur menjadi pecahan pecahan yang runcing. Biotit memiliki bentuk kristal monoklin, dengan kekerasan 2,5 - 3. Berat jenis mineral ini 2,7 3,1. Permukaaan mineral ini kasar dan cahaya tidak dapat diteruskan pada mineral ini. Biotit ditemukan dalam berbagai macam batuan beku dan metamorf. Biotit kadang di temukanh dalam kristal cleavable besar. Biotit juga berguna dalam menilai sejarah suhu batuan metamorf, karena partisi besi dan magnesium antara biotit dan garnet sensitif terhadap suhu.

5. Gambar 1.6.5. FluoritMineral Fluorit : Fluorit adalah mineral yang berwarna warni, baik dalam cahaya tampak dan ultraviolet. Biasanya mineral ini berwana putih susu dan ceratnya putih. Kilap pada mineral ini yaitu kilap damar. Fluorit memiliki bentuk kristal isometrik dan kekerasannya sebesar 4. Belahan pada fluorit sebanyak 4 arah dan daya tahannya untuk pecah itu hancur menjadi pecahan pecahan runcing. Berat jenis mineral ini 3,175 3,184. Fluorit mempunyai sifat fluorisensi, yang artinya mineral ini dapat memancarkan sinar bila terkena cahaya. Florit di gunakan sebagai fluks untuk peleburan, dan dalam produksi gelas tertentu. Nilai murni dari fluorit merupakan sumber fluoride untuk pembuatan asam sulfida.

6. Gambar 1.6.6. KalkopiritMineral kalkoprit : Kalkopirit (CuFeS2) merupakan mineral sulfida. Mineral ini berwarna kuning gelap dengan sedikit warna kehijauan, serta memiliki cerat abu abu kehijauan dan hitam. Kalkopirit terbentuk di bawah kondisi epithermal dalam urat berbentuk kristal. Kekerasan mineral ini 3,5 4, dan memiliki kilap logam. Bentuk kristal dari mineral ini tetragonal, dan memiliki berat jenis sekitar 4,1 4,3. Permukaan kalkopirit kasar dan tak beratur, dan daya tahannya untuk pecah itu hancur menjadi pecahan pecahan runcing. Pada saat kalkopirit berada di udara terbuka maka kalkopirit akan beroksidasi dengan berbagai oksida, hidroksid dan sulfates. Rekanan mineral tembaga meliputi sulfida bornite, chalcocite, covellite,digenite. Kalkopirit jarang di temukan bersama sama tembaga murni. Kalkopirit berguna untuk kegiatan pada industri listrik.

Melalui praktikum ini kita mendapatkan lebih banyak pelajaran mengenai mineral. Yang awalnya saja kita mengenal dan mengetahui mineral dari dosen, buku pelajaran dan internet, dengan praktikum ini kita bahkan bisa mengenal dan mengetahuinya lebih dalam mengenai macam macam mineral. Bahkan kita bisa melihat, memegang dan merasakan langsung mineral tersebut walaupun berada di batuan.

1.7. KESIMPULAN

1. Mineral memiliki macam macam jenis, dari macam jenis ini memiliki sifat fisik berbeda beda, walaupun mineral tersebut berada di dalam satu batuan.

2. Sifat sifat fisik mineral terdiri atas warna, cerat, kilap, bentuk, belahan, pecahan, kekerasan, berat jenis, tenacity (daya tahan mineral), diaphenity (cara mineral meneruskan cahaya) dan lain lain.

3. Mineral Kalkopirit berwarna kuning gelap dengan sedikit warna kehijauan, bercerat abu-abu kehijauan serta hitam, termasuk dalam kilap logam. Mineral ini mempunyai kekerasan 3,5 (skala mosh), bentuk kristal mineral ini adalah tetragonal, dengan belahan 3 arah, dan termasuk dalam pecahan uneven/ irregular. Berat jenis mineral ini sekitar 4.1-4.3, jenis untuk tenacity-nya termasuk ke dalam sectile, dan diaphenity-nya adalah opaque.

4. Mineral Ortoklas mempunyai warna yang jernih, kehijauan, kuning keabu-abuan, putih, merah muda, dan memiliki cerat putih, termasuk dalam kilap nonlogam (kilap kaca). Mineral ini mempunyai kekerasan 6 (skala mosh), bentuk kristal mineral ini adalah monoklin, dengan belahan 1 arah, dan termasuk dalam pecahan uneven/ irregular. Berat jenis mineral ini sekitar 2,5 3, jenis untuk tenacity termasuk ke dalam sectile, dan diaphoneity-nya adalah transparent.

5. Mineral Horblende berwarna hijau buram, kehijauan cokelat, cokelat atau warna hitam dan ceratnya berwarna hitam, termasuk dalam kilap nonlogam (kilap kaca). Mineral ini mempunyai kekerasan 5 - 6 (skala mosh), dengan belahan 2 arah, bentuk kristal mineral ini adalah heksagonal , dan termasuk dalam pecahan uneven/ ireegular. Berat jenis mineral ini sekitar 2.9 3.4, jenis untuk tenacity-nya termasuk ke dalam sectile, dan diaphoneity-nya adalah translucent.

6. Mineral Biotit berwarna coklat, bercerat tidak berwarna, termasuk dalam kilap nonlogam (kilap kaca). Mineral ini mempunyai kekerasan 2.5 3 (skala mosh), dengan belahan 1 arah. Bentuk kristal mineral ini adalah monoklin, dan termasuk dalam pecahan uneven/ irregular. Berat jenis mineral ini sekitar 2.7 3.1, jenis untuk tenacity-nya termasuk ke dalam brittle, dan diaphoneity-nya adalah opaque.

7. Mineral Fluorit berwarna putih susu, bercerat putih, termasuk dalam kilap nonlogam (kilap kaca). Mineral ini mempunyai kekerasan 4 (skala mosh), dengan belahan 4 arah. bentuk Kristal mineral ini adalah isometrik, dan termasuk dalam pecahan uneven/ ireegular. Berat jenis mineral ini sekitar 3.175 3.184, jenis untuk tenacitynya -termasuk ke dalam brittle, dan diaphoneity-nya mineral ini adalah transparent.

Page | 25