mineral dalam batuan

26
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Peraga No 09 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada peraga ini, dilihat dari kenampakan batuan memiliki warna yaitu dominan abu – abu menunjukan batuan tergolong mafik. Batuan ini memiliki struktur masif yang bersifat pejal tanpa lubang – lubang maupaun retakan. Tekstur yang terdapat pada batuan berupa holokristalin yaitu batuan tersebut tersusun atas mineral – mineral. Berdasarkan tingkat keseragaman butir, batuan ini termasuk inequigranular yang butir – butir dari unsur penyusunnya memiliki ukuran yang berbeda atau tidak sama besar. Batuan ini memiliki tekstur berupa faneroporfiritik yang disebabkan k arena terdapatnya mineral yang besar (fenokris) yang tertanam di dalam masa dasar kristal yang lebih halus dapat diidentifikasi secara mata telanjang. Batuan ini berdasarkan bentuk kristal berupa euhedral yang definisinya adalah suatu mineral yang memiliki bentuk sempurna atau lengkap, dan dibatasi oleh bidang kristal yang jelas dan teratur. Mineral yang terdapat dalam batuan merupakan salah satu komponen utama yang menjadi penyusun batuan.

Upload: muhammad-muklis

Post on 12-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mineral batuan

TRANSCRIPT

Page 1: Mineral Dalam Batuan

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Peraga No 09

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada peraga ini, dilihat dari

kenampakan batuan memiliki warna yaitu dominan abu – abu menunjukan

batuan tergolong mafik. Batuan ini memiliki struktur masif yang bersifat pejal

tanpa lubang – lubang maupaun retakan. Tekstur yang terdapat pada batuan

berupa holokristalin yaitu batuan tersebut tersusun atas mineral – mineral.

Berdasarkan tingkat keseragaman butir, batuan ini termasuk inequigranular

yang butir – butir dari unsur penyusunnya memiliki ukuran yang berbeda atau

tidak sama besar. Batuan ini memiliki tekstur berupa faneroporfiritik yang

disebabkan karena terdapatnya mineral yang besar (fenokris) yang tertanam di

dalam masa dasar kristal yang lebih halus dapat diidentifikasi secara mata

telanjang. Batuan ini berdasarkan bentuk kristal berupa euhedral yang

definisinya adalah suatu mineral yang memiliki bentuk sempurna atau lengkap,

dan dibatasi oleh bidang kristal yang jelas dan teratur.

Mineral yang terdapat dalam batuan merupakan salah satu komponen

utama yang menjadi penyusun batuan. Mineral yang terdapat dalam batuan ini

yaitu memiliki ciri – ciri berwarna putih transparan. Bentuk mineral ini berupa

prismatik. Memiliki kekerasan sebesar 7 yang diukur berdasarkan ukuran skala

Mohs. Yang diukur dengan menggunakan paku baja yang digoreskan tetapi

tidak tergores. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral terhadap

goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat porselin

menghasilkan warna berupa putih. Mineral ini memiliki kilap berupa kaca. Hal

tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi, tampak pantulan

seperti kaca. Pecahan atau kecenderungan mineral untuk terpisah dalam arah

yang tidak teratur berupa concoidal. Pengertian dari concoidal adalah pecahan

yang memperlihatkan gelombang yang melengkung dipermukaannya seperti

kenampakan pada botol pecah. Transparansi dari mineral ini termasuk

Page 2: Mineral Dalam Batuan

tranparan. Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen

Reaction Series dan terbentuk paling akhir. Terbentuknya akibat pembekuan

magma atau larutan silika panas yang mulanya mempunyai sifat berupa basa

dikarenakan pembentukannya yang terakhir maka akan semakin mendekati

permukaan bumi sehingga akan mengalami perubahan sifat menjadi asam.

Berdasarkan ciri – ciri diatas maka mineral itu merupakan kuarsa . rumus

kimia dari kuarsa adalah SiO2 yang digolongkan kedalam golongan silika.

Mineral yang lainnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri berwarna

putih. Bentuk dari mineral ini berupa tabular. Memiliki kekerasan sebesar 5,5 -

6 yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs. Pengukuran dengan

menggunakan pecahan kaca yang digoreskan pada mineral menghasilkan

goresan. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral terhadap goresan.

Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat porselin menghasilkan

warna berupa putih. Mineral ini memiliki kilap berupa kaca. Hal tersebut dapat

terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi, tampak pantulan seperti kaca.

Pecahan atau kecenderungan mineral untuk terpisah dalam arah yang tidak

teratur berupa uneven. Pengertian dari uneven adalah pecahan yang kasar

memiliki permukaan yang tidak teratur dan dengan ujung ujung yang runcing.

Transparansi dari mineral ini termasuk tidak tranparan (opaq). Berdasarkan ciri

– ciri diatas maka mineral itu merupakan plagioklas yang memiliki rumus

kimia CaNa , tetapi karena sifatnya asam biasanya memiliki unsur Na lebih

banyak dibandingkan dengan Ca . Plagioklas digolongkan kedalam golongan

silika. Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen Reaction

Series dan mewakili mineral yang sebelah kanan. Terbentuk akibat pembekuan

magma atau larutan silika panas. Pembentukannya dipengaruhi oleh perubahan

suhu.

Proses pembentukan batuan ini disebabkan oleh pembekuan magma.

Berdasarkan warna yang terbentuk pada batuan , batuan ini berasal dari magma

basa yang naik menuju permukaan, sehingga warna batuan tergolong mafik.

sedangkan dari teksturnya yang berupa holokristalin dan memiliki ukuran butir

Page 3: Mineral Dalam Batuan

fanerik maka batuan ini termasuk jenis batuan beku plutonik yang terbentuk

melalui proses yang panjang. Mineral tersebut terdiri dari plagioklas dan

kuarsa. Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan batuan peraga

dengan nomor 09 memiliki nama yaitu Granit porfir (Klasifikasi batuan beku

menurut Thorpe and Brown).

4.2 Peraga Nomor DU-01

Pada peraga batauan ini kenampakan yang dapat dilihat memiliki massana

yang padat dan terlihat bentuknya yang pejal. Batuan tersebut dapat dimasukan

dalam jenis batuan beku yang terubahkan. Warna batuan yang terlihat yaitu

dominan bening. Hal tersebut terjadi karena pembentukan batuan ini berada

dekat permukaan bumi. Batuan ini memiliki struktur berupa masif. Tekstur

Page 4: Mineral Dalam Batuan

yang terdapat pada batuan berupa holokristalin yaitu batuan tersebut tersusun

atas mineral – mineral. Batuan ini memiliki tekstur berupa fanerik yang

diartikan sebagai berikut, di dalam batuan tersebut dapat terlihat mineral

penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar butir.

Berdasarkan tingkat keseragaman butir, batuan ini termasuk equigranular yang

butir – butir dari unsur penyusunnya memiliki ukuran yang sejenis atau sama

besar. Batuan ini berdasarkan bentuk kristal berupa euhedral yang definisinya

adalah suatu mineral yang memiliki bentuk sempurna dan dibatasi oleh bidang

kristal yang jelas dan teratur. Proses pembentukan batuan ini disebabkan oleh

pembekuan magma. Larutan silika yang panas atau disebut magma mengalami

perubahan suhu yang membuat magma akan mengalami pembekuan. Batuan

ini terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Hal tersebut dapat terlihat

dari strukturnya yang pejal atau padat

Mineral yang terdapat dalam batuan merupakan salah satu komponen

utama yang menjadi penyusun batuan. Mineral yang terdapat dalam batuan ini

yaitu memiliki ciri – ciri berwarna putih transparan. Bentuk mineral ini berupa

prismatik. Ketahanan suatu mineral terhadap goresan atau tingkat kekerasan

sebesar 7 yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs. Yang pengukurannya

dilakukan dengan menggunakan paku baja yang digoreskan tetapi tidak

tergores. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat porselin

menghasilkan warna berupa putih. Mineral ini memiliki kilap berupa kaca. Hal

tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi, tampak pantulan

seperti kaca. Pecahan atau kecenderungan mineral untuk terpisah dalam arah

yang tidak teratur berupa concoidal. Pengertian dari concoidal adalah pecahan

yang memperlihatkan gelombang yang melengkung dipermukaannya seperti

kenampakan pada botol pecah. Transparansi dari mineral ini termasuk

tranparan. Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen

Reaction Series dan terbentuk paling akhir. Terbentuk akibat pembekuan

magma atau larutan silika panas yang mulanya mempunyai sifat berupa basa

dikarenakan pembentukannya yang terakhir maka akan semakin mendekati

Page 5: Mineral Dalam Batuan

permukaan bumi sehingga sifatnya akan berubah menjadi asam. Berdasarkan

ciri – ciri diatas maka mineral itu merupakan kuarsa . rumus kimia dari kuarsa

adalah SiO2, yang digolongkan kedalam golongan silika.

Mineral yang selanjutnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri

berwarna putih bening. Memiliki kekerasan sebesar 2,5 - 3 yang diukur

berdasarkan ukuran skala Mohs. Pengukuran dengan menggunakan kawat

tembaga yang digoreskan pada mineral menghasilkan goresan. Kekerasan

merupakan ketahanan suatu mineral terhadap goresan. Cerat atau warna dari

serbuk yang digosokan pada plat porselin menghasilkan warna berupa putih.

Mineral ini memiliki kilap berupa kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral

dijatuhkan cahaya refleksi, tampak pantulan seperti kaca. Belahan mineral ini

termasuk sempurna yang berarti mineral ini mudah terbelah melalui arah

belahannya yang merupakan sebuah bidang yang rata dan akan sukar pecah

kecuali melalui bidang belah mineral tersebut. Transparansi dari mineral ini

termasuk tranparan. Proses pembentukan mineral ini terjadi pada Tipe

mesotermal terbentuk pada temperatur dan tekanan menengah, dan

bertemperatur > 300oC. Berdasarkan ciri – ciri diatas maka maineral itu

merupakan mineral kalsit yang memiliki rumus kimia CaCO3 , Mineral ini

merupakan mineral yang terbentuk akibat perubahan dari mineral - mineral

sebelumnya yaitu plagioklas. Mineral ini menyumbang kandungan Ca yang

terdapat pada kalsit, sedangkan CO3 didaptkan dari air karbonat. Sehingga

kalsit digolongkan kedalam golongan karbonat, yang dibuktikan dengan

pemberian HCl maka akan bereaksi.

Mineral yang selanjutnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri

berwarna emas kehijauan. Memiliki kekerasan sebesar 3,5 - 4 yang diukur

berdasarkan ukuran skala Mohs. Pengukuran dengan menggunakan koin logam

yang digoreskan pada mineral menghasilkan goresan. Kekerasan merupakan

ketahanan suatu mineral terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang

digosokan pada plat porselin menghasilkan warna berupa hitam. Mineral ini

memiliki kilap berupa logam. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral

Page 6: Mineral Dalam Batuan

dijatuhkan cahaya refleksi, tampak pantulan seperti logam yang mengkilap.

Pecahan atau kecenderungan mineral untuk terpisah dalam arah yang tidak

teratur berupa concoidal. Pengertian dari concoidal adalah pecahan yang

memperlihatkan gelombang yang melengkung dipermukaannya seperti

kenampakan pada botol pecah. Sebagai mineral bijih primer berkarakteristik

hipothermal dan urat-urat mesothermal bersuhu lebih tinggi. Mineral ini juga

terbentuk di bawah kondisi epithermal dalam urat berbentuk kristal.

Berdasarkan ciri – ciri diatas maka mineral itu merupakan kalkopirit yang

memiliki rumus kimia CuFeS2. Kalkopirit digolongkan kedalam golongan

sulfida.

Berdasarkan data dari ciri – ciri diatas dapat diketahui, mineral yang

menjadi penyusun dalam batuan merupakan mineral yang lebih cenderung

bersifat asam. Mineral tersebut terdiri dari Kuarsa, kalsit dan kalkopirit.

Sehingga berdasarkan Klasifikasi batuan beku menurut Thorpe and Brown

dapat diambil kesimpulan batuan peraga dengan nomor DU-01 memiliki nama

yaitu Granit porfik.

4.3 Peraga Nomor 80

Pada peraga ini dilihat dari kenampakan batuan memiliki bentuk yang

pejal, kompak dan terlihat massanya yang padat. Batuan tersebut dapat

dimasukan dalam jenis batuan beku. Warna batuan yang terlihat yaitu abu -

abu. Batuan ini memiliki struktur berupa masif. Tekstur yang terdapat pada

batuan berupa holokristalin yaitu batuan tersebut tersusun atas mineral –

Page 7: Mineral Dalam Batuan

mineral. Berdasarkan tingkat keseragaman butir, batuan ini termasuk

equigranular yang butir – butir dari unsur penyusunnya memiliki ukuran yang

sejenis atau sama besar. Batuan ini memiliki tekstur berupa faneroporfiritik

yang disebabkan karena tekstur holokristalin porfiritik (yaitu apabila di dalam

batuan beku itu terdapat kristal besar (fenokris) yang tertanam di dalam masa

dasar kristal yang lebih halus) dapat diidentifikasi secara mata telanjang.

Batuan ini memiliki tekstur berupa fanerik yang diartikan sebagai berikut, di

dalam batuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk

kristal, ukuran butir dan hubungan antar butir (mineral satu dengan mineral

lainnya atau mineral dengan kaca). Batuan ini berdasarkan bentuk kristal

berupa euhedral yang definisinya adalah suatu mineral yang memiliki bentuk

sempurna atau lengkap, dan dibatasi oleh bidang kristal yang ideal (tegas, jelas

dan teratur). Proses pembentukan batuan ini disebabkan oleh pembekuan

magma. Larutan silika yang panas atau disebut magma memiliki sifat basa

semakin keatas maka akan terjadi perubahan suhu yang membuat magma akan

mengalami pembekuan. Batuan ini terbentuk melalui proses yang sangat

panjang. Hal tersebut dapat terlihat dari strukturnya yang pejal atau padat.

Mineral yang terdapat dalam batuan merupakan salah satu komponen

utama yang menjadi penyusun batuan. Mineral yang terdapat dalam batuan ini

yaitu memiliki ciri – ciri berwarna putih transparan. Bentuk mineral ini berupa

prismatik. Memiliki kekerasan sebesar 7 yang diukur berdasarkan ukuran skala

Mohs. Yang diukur dengan menggunakan paku baja yang digoreskan tetapi

tidak tergores. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral terhadap

goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat porselin

menghasilkan warna berupa putih. Mineral ini memiliki kilap berupa kaca. Hal

tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi, tampak pantulan

seperti kaca. Pecahan atau kecenderungan mineral untuk terpisah dalam arah

yang tidak teratur berupa concoidal. Pengertian dari concoidal adalah pecahan

yang memperlihatkan gelombang yang melengkung dipermukaannya seperti

kenampakan pada botol pecah. Transparansi dari mineral ini termasuk

Page 8: Mineral Dalam Batuan

tranparan. Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen

Reaction Series dan terbentuk paling akhir. Terbentuk akibat pembekuan

magma atau larutan silika panas yang mulai mempunyai sifat berupa asam

dikarenakan pembentukannya yang terakhir maka akan semakin mendekati

permukaan bumi. Berdasarkan ciri – ciri diatas maka maineral itu merupakan

mineral kuarsa . rumus kimia dari kuarsa adalah SiO2 yang digolongkan

kedalam golongan silika (non karbonat).

Mineral yang selanjutnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri

berwarna hitam. Bentuk mineral ini berupa prismatik tabular. Memiliki

kekerasan sebesar 2,5 - 3 yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs.

Pengukuran dengan menggunakan kawat tembaga yang digoreskan pada

mineral menghasilkan goresan. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral

terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat

porselin menghasilkan warna berupa hitam. Mineral ini memiliki kilap berupa

kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi,

tampak pantulan seperti kaca. Belahan mineral ini termasuk sempurna yang

berarti mineral ini mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan

sebuah bidang yang rata dan akan sukar pecah kecuali melalui bidang belah

mineral tersebut. Transparansi dari mineral ini termasuk tidak tranparan (opaq).

Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen Reaction Series

terbentuk pada suhu yaitu antara 700o – 600o C. Terbentuk akibat pembekuan

magma atau larutan silika panas yang umumnya berwarna gelap, mengandung

Mg dan Fe yang tinggi dan silika yang rendah. Berdasarkan ciri – ciri diatas

maka maineral itu merupakan mineral biotit yang memiliki rumus kimia

(K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)). Biotit digolongkan kedalam golongan silika (non

karbonat).

Mineral yang selanjutnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri

berwarna hitam. Bentuk mineral ini berupa prismatik menjarum. Memiliki

kekerasan sebesar 6 yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs. Pengukuran

dengan menggunakan pecahan kaca yang digoreskan pada mineral

Page 9: Mineral Dalam Batuan

menghasilkan goresan. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral

terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat

porselin menghasilkan warna berupa abu - abu. Mineral ini memiliki kilap

berupa kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi,

tampak pantulan seperti kaca. Pecahan atau kecenderungan mineral untuk

terpisah dalam arah yang tidak teratur berupa uneven. Pengertian dari uneven

adalah pecahan yang kasar memiliki permukaan yang tidak teratur dan dengan

ujung ujung yang runcing. Belahan mineral ini termasuk sempurna yang berarti

mineral ini mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan sebuah

bidang yang rata dan akan sukar pecah kecuali melalui bidang belah mineral

tersebut. Transparansi dari mineral ini termasuk tidak tranparan (opaq).

Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen Reaction Series

terbentuk pada suhu yaitu antara (3500-5000) C. Terbentuk akibat pembekuan

magma atau larutan silika panas yang umumnya berwarna gelap, mengandung

Mg dan Fe yang tinggi dan silika yang rendah. Berdasarkan ciri – ciri diatas

maka maineral itu merupakan mineral hornblende yang memiliki rumus kimia

Ca2(Mg,Fe,Al)5 (Al,Si)8O22(OH)2 . Hornblende digolongkan kedalam golongan

silika (non karbonat).

Berdasarkan data dari ciri – ciri diatas dapat diketahui, mineral yang

menjadi penyusun dalam batuan merupakan mineral yang lebih cenderung

bersifat asam. Mineral tersebut terdiri dari kuarsa, biotit dan hornblende.

Sehingga berdasarkan Klasifikasi batuan beku menurut Thorpe and Brown

dapat diambil kesimpulan batuan peraga dengan nomor 80 memiliki nama

yaitu Granit porfir.

4.4 Peraga Nomor 50

Pada peraga ini dilihat dari kenampakan batuan memiliki bentuk yang

pejal dan terlihat massanya yang padat. Batuan tersebut dapat dimasukan

dalam jenis batuan beku. Warna batuan yang terlihat yaitu putih abu – abu.

Batuan ini memiliki struktur berupa masif. Tekstur yang terdapat pada batuan

berupa holokristalin yaitu batuan tersebut tersusun atas mineral – mineral.

Page 10: Mineral Dalam Batuan

Berdasarkan tingkat keseragaman butir, batuan ini termasuk inequigranular

yang butir – butir dari unsur penyusunnya memiliki ukuran yang berbeda atau

tidak sama besar. Batuan ini memiliki tekstur berupa faneroporfirtik yang

disebabkan karena tekstur holokristalin porfiritik (yaitu apabila di dalam

batuan beku itu terdapat kristal besar (fenokris) yang tertanam di dalam masa

dasar kristal yang lebih halus) dapat diidentifikasi secara mata telanjang.

Batuan ini berdasarkan bentuk kristal berupa euhedral yang definisinya adalah

suatu mineral yang memiliki bentuk sempurna atau lengkap, dan dibatasi oleh

bidang kristal yang ideal (tegas, jelas dan teratur). Proses pembentukan batuan

ini disebabkan oleh pembekuan magama. Larutan silika yang panas atau

disebut magma memiliki sifat basa awalnya, tetapi siring naiknya batuan

menuju permukaan maka sifat dari batuan itu juga berubah menjadi asam.

Batuan ini terbentuk melalui proses yang panjang. Hal tersebut dapat terlihat

dari strukturnya yang pejal atau padat.

Mineral yang terdapat dalam batuan merupakan salah satu komponen

utama yang menjadi penyusun batuan. Mineral yang terdapat dalam batuan

memiliki kristal ukuran besar dicirikan mempunyai warna bening kemerahan.

Bentuk mineral ini berupa prismatik tabular. Memiliki kekerasan sebesar 6

yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs. Pengukuran dengan

menggunakan pecahan kaca yang digoreskan pada mineral menghasilkan

goresan. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral terhadap goresan.

Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat porselin menghasilkan

warna berupa putih. Mineral ini memiliki kilap berupa kaca. Hal tersebut dapat

terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi, tampak pantulan seperti kaca.

Belahan mineral ini termasuk sempurna yang berarti mineral ini mudah

terbelah melalui arah belahannya yang merupakan sebuah bidang yang rata dan

akan sukar pecah kecuali melalui bidang belah mineral tersebut. Transparansi

dari mineral ini termasuk transparan (opaq). Pembentukan mineral ini terjadi

akibat pembekuan magma yang terjadi di dalam permukaan bumi. Magma

dalam mineral ini memiliki sifat intermediet. Berdasarkan ciri – ciri diatas

Page 11: Mineral Dalam Batuan

maka maineral itu merupakan mineral ortoklas yang memiliki rumus kimia

KAlSi3O8. Ortoklas digolongkan kedalam golongan silika (non karbonat).

Mineral penyusun batuan selanjutnya, mineral yang terdapat dalam batuan

memiliki ciri – ciri berwarna hitam. Bentuk mineral ini berupa prismatik

tabular. Memiliki kekerasan sebesar 2,5 - 3 yang diukur berdasarkan ukuran

skala Mohs. Pengukuran dengan menggunakan kawat tembaga yang

digoreskan pada mineral menghasilkan goresan. Kekerasan merupakan

ketahanan suatu mineral terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang

digosokan pada plat porselin menghasilkan warna berupa hitam. Mineral ini

memiliki kilap berupa kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan

cahaya refleksi, tampak pantulan seperti kaca. Belahan mineral ini termasuk

sempurna yang berarti mineral ini mudah terbelah melalui arah belahannya

yang merupakan sebuah bidang yang rata dan akan sukar pecah kecuali melalui

bidang belah mineral tersebut. Transparansi dari mineral ini termasuk tidak

tranparan (opaq). Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen

Reaction Series terbentuk pada suhu yaitu antara 700o – 600o C. Terbentuk

akibat pembekuan magma atau larutan silika panas yang umumnya berwarna

gelap memiliki sifat basa, mengandung Mg dan Fe yang tinggi dan silika yang

rendah. Berdasarkan ciri – ciri diatas maka maineral itu merupakan mineral

biotit yang memiliki rumus kimia (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)). Biotit

digolongkan kedalam golongan silika (non karbonat).

Mineral yang selanjutnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri

berwarna hitam. Bentuk mineral ini berupa prismatik menjarum. Memiliki

kekerasan sebesar 6 yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs. Pengukuran

dengan menggunakan pecahan kaca yang digoreskan pada mineral

menghasilkan goresan. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral

terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat

porselin menghasilkan warna berupa abu - abu. Mineral ini memiliki kilap

berupa kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi,

tampak pantulan seperti kaca. Pecahan atau kecenderungan mineral untuk

Page 12: Mineral Dalam Batuan

terpisah dalam arah yang tidak teratur berupa uneven. Pengertian dari uneven

adalah pecahan yang kasar memiliki permukaan yang tidak teratur dan dengan

ujung ujung yang runcing. Belahan mineral ini termasuk sempurna yang berarti

mineral ini mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan sebuah

bidang yang rata dan akan sukar pecah kecuali melalui bidang belah mineral

tersebut. Transparansi dari mineral ini termasuk tidak tranparan (opaq).

Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen Reaction Series

terbentuk pada suhu yaitu antara (3500-5000) C. Terbentuk akibat pembekuan

magma atau larutan silika panas yang umumnya berwarna gelap, mengandung

Mg dan Fe yang tinggi dan silika yang rendah sehingga memiliki sifat basa.

Berdasarkan ciri – ciri diatas maka maineral itu merupakan mineral hornblende

yang memiliki rumus kimia  Ca2(Mg,Fe,Al)5 (Al,Si)8O22(OH)2 . Hornblende

digolongkan kedalam golongan silika (non karbonat).

Berdasarkan data dari ciri – ciri diatas dapat diketahui, mineral yang

menjadi penyusun dalam batuan merupakan mineral yang lebih cenderung

bersifat asam. Mineral tersebut terdiri dari ortoklas, biotit dan hornblende.

Sehingga berdasarkan Klasifikasi batuan beku menurut Thorpe and Brown

dapat diambil kesimpulan batuan peraga dengan nomor 50 memiliki nama

yaitu Granit porfir.

4.5 Peraga Nomor 76

Pada peraga ini dilihat dari kenampakan batuan memiliki bentuk yang

pejal dan terlihat massanya yang padat. Batuan tersebut dapat dimasukan

dalam jenis batuan beku. Warna batuan yang terlihat yaitu dominan hitam.

Batuan ini memiliki struktur berupa masif. Tekstur yang terdapat pada batuan

berupa holokristalin yaitu batuan tersebut tersusun atas mineral – mineral.

Page 13: Mineral Dalam Batuan

Berdasarkan tingkat keseragaman butir, batuan ini termasuk equigranular yang

butir – butir dari unsur penyusunnya memiliki ukuran yang sejenis atau sama

besar. Batuan ini memiliki tekstur berupa fanerik yang diartikan sebagai

berikut, di dalam batuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi

bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar butir (mineral satu dengan

mineral lainnya atau mineral dengan kaca). Batuan ini berdasarkan bentuk

kristal berupa euhedral yang definisinya adalah suatu mineral yang memiliki

bentuk sempurna atau lengkap, dan dibatasi oleh bidang kristal yang ideal

(tegas, jelas dan teratur). Proses pembentukan batuan ini disebabkan oleh

pembekuan magma. Larutan silika yang panas atau disebut magma memiliki

sifat basa semakin keatas maka akan terjadi perubahan suhu yang membuat

magma akan mengalami pembekuan. Batuan ini terbentuk melalui proses yang

sangat panjang. Hal tersebut dapat terlihat dari strukturnya yang pejal atau

padat.

Mineral yang terdapat dalam batuan merupakan salah satu komponen

utama yang menjadi penyusun batuan. Bentuk mineral ini berupa prismatik.

Mineral yang terdapat dalam batuan ini yaitu memiliki ciri – ciri berwarna

putih transparan. Memiliki kekerasan sebesar 7 yang diukur berdasarkan

ukuran skala Mohs. Yang diukur dengan menggunakan paku baja yang

digoreskan tetapi tidak tergores. Kekerasan merupakan ketahanan suatu

mineral terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada

plat porselin menghasilkan warna berupa putih. Mineral ini memiliki kilap

berupa kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi,

tampak pantulan seperti kaca. Pecahan atau kecenderungan mineral untuk

terpisah dalam arah yang tidak teratur berupa concoidal. Pengertian dari

concoidal adalah pecahan yang memperlihatkan gelombang yang melengkung

dipermukaannya seperti kenampakan pada botol pecah. Transparansi dari

mineral ini termasuk tranparan. Mineral ini merupakan mineral yang termasuk

dalam Bowen Reaction Series dan terbentuk paling akhir. Terbentuk akibat

pembekuan magma atau larutan silika panas yang mulai mempunyai sifat

Page 14: Mineral Dalam Batuan

berupa asam dikarenakan pembentukannya yang terakhir maka akan semakin

mendekati permukaan bumi. Berdasarkan ciri – ciri diatas maka maineral itu

merupakan mineral kuarsa . rumus kimia dari kuarsa adalah SiO2 yang

digolongkan kedalam golongan silika (non karbonat).

Mineral yang selanjutnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri

berwarna hitam. Bentuk mineral ini berupa prismatik tabular. Memiliki

kekerasan sebesar 2,5 - 3 yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs.

Pengukuran dengan menggunakan kawat tembaga yang digoreskan pada

mineral menghasilkan goresan. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral

terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat

porselin menghasilkan warna berupa hitam. Mineral ini memiliki kilap berupa

kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi,

tampak pantulan seperti kaca. Belahan mineral ini termasuk sempurna yang

berarti mineral ini mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan

sebuah bidang yang rata dan akan sukar pecah kecuali melalui bidang belah

mineral tersebut. Transparansi dari mineral ini termasuk tidak tranparan (opaq).

Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen Reaction Series

terbentuk pada suhu yaitu antara 700o – 600o C. Terbentuk akibat pembekuan

magma atau larutan silika panas yang umumnya berwarna gelap, mengandung

Mg dan Fe yang tinggi dan silika yang rendah. Berdasarkan ciri – ciri diatas

maka maineral itu merupakan mineral biotit yang memiliki rumus kimia

(K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)). Biotit digolongkan kedalam golongan silika (non

karbonat).

Mineral yang selanjutnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri

berwarna putih. Bentuk mineral ini berupa prismatik tabular. Memiliki

kekerasan sebesar 5 - 6 yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs.

Pengukuran dengan menggunakan pecahan kaca yang digoreskan pada mineral

menghasilkan goresan. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral

terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat

porselin menghasilkan warna berupa putih. Mineral ini memiliki kilap berupa

Page 15: Mineral Dalam Batuan

kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi,

tampak pantulan seperti kaca. Pecahan atau kecenderungan mineral untuk

terpisah dalam arah yang tidak teratur berupa uneven. Pengertian dari uneven

adalah pecahan yang kasar memiliki permukaan yang tidak teratur dan dengan

ujung ujung yang runcing. Transparansi dari mineral ini termasuk tidak

tranparan (opaq). Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen

Reaction Series dan mewakili mineral yang sebelah kanan. Terbentuk akibat

pembekuan magma atau larutan silika panas yang mulai mempunyai sifat

berupa asam dikarenakan pembentukannya yang terakhir maka akan semakin

mendekati permukaan bumi. Berdasarkan ciri – ciri diatas maka maineral itu

merupakan mineral plagioklas yang memiliki rumus kimia CaNa , tetapi karena

sifatnya asam biasanya memiliki unsur Na lebih banyak dibandingkan dengan

Ca . Plagioklas digolongkan kedalam golongan silika (non karbonat).

Mineral yang selanjutnya terdapat dalam batuan memiliki ciri – ciri

berwarna hitam. Bentuk mineral ini berupa prismatik menjarum. Memiliki

kekerasan sebesar 6 yang diukur berdasarkan ukuran skala Mohs. Pengukuran

dengan menggunakan pecahan kaca yang digoreskan pada mineral

menghasilkan goresan. Kekerasan merupakan ketahanan suatu mineral

terhadap goresan. Cerat atau warna dari serbuk yang digosokan pada plat

porselin menghasilkan warna berupa abu - abu. Mineral ini memiliki kilap

berupa kaca. Hal tersebut dapat terlihat saat mineral dijatuhkan cahaya refleksi,

tampak pantulan seperti kaca. Pecahan atau kecenderungan mineral untuk

terpisah dalam arah yang tidak teratur berupa uneven. Pengertian dari uneven

adalah pecahan yang kasar memiliki permukaan yang tidak teratur dan dengan

ujung ujung yang runcing. Belahan mineral ini termasuk sempurna yang berarti

mineral ini mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan sebuah

bidang yang rata dan akan sukar pecah kecuali melalui bidang belah mineral

tersebut. Transparansi dari mineral ini termasuk tidak tranparan (opaq).

Mineral ini merupakan mineral yang termasuk dalam Bowen Reaction Series

terbentuk pada suhu yaitu antara (3500-5000) C. Terbentuk akibat pembekuan

Page 16: Mineral Dalam Batuan

magma atau larutan silika panas yang umumnya berwarna gelap, mengandung

Mg dan Fe yang tinggi dan silika yang rendah sehingga memiliki sifat basa.

Berdasarkan ciri – ciri diatas maka maineral itu merupakan mineral hornblende

yang memiliki rumus kimia  Ca2(Mg,Fe,Al)5 (Al,Si)8O22(OH)2 . Hornblende

digolongkan kedalam golongan silika (non karbonat).

Berdasarkan data dari ciri – ciri diatas dapat diketahui, mineral yang

menjadi penyusun dalam batuan merupakan mineral yang lebih cenderung

bersifat asam. Mineral tersebut terdiri dari kuarsa, plagioklas, biotit dan

hornblende. Sehingga berdasarkan Klasifikasi batuan beku menurut Thorpe

and Brown dapat diambil kesimpulan batuan peraga dengan nomor 76

memiliki nama yaitu riolit porfir.